• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menguraikan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan serta saran yang berisi tentang hal-hal yang harus dipertimbangkan untuk pengembangan penelitian selanjutnya. Kesimpulan dan saran secara rinci dipaparkan pada sub bab berikut:

6.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan yang mengacu pada tujuan, yaitu:

1. Terciptanya 19 alternatif usulan lokasi minimarket dengan konsep waralaba di kota Surakarta menggunakan model Network Location Model yang telah mempertimbangkan jarak minimal antar minimarket 1 kilometer, antara minimarket dan pasar tradisional 500 meter maupun antara minimarket dan pasar modern lain (supermarket dan hypermarket) 500 meter, sehingga diharapkan dapat terjadi persaingan yang sehat dan dapat menjaga kelangsungan hidup pasar tradisional.

2. Model ini mampu memaksimalkan ekspektasi jumlah pelanggan yang berpeluang belanja ke minimarket usulan sebesar 39.444 KK dengan total omset Rp 314.218.198,62 untuk 15 usulan minimarket jika dibangun. 15 minimarket yang akan dibangun memenuhi omset minimal sebesar Rp 8.500.000,00, sehingga dapat dikatakan minimarket layak untuk didirikan. 3. Usulan penambahan minimarket yang paling prospektif adalah dengan

V-vi

jumlah demand yang tercover 5,46%, tetapi memiliki daya beli yang tinggi sehingga dapat memaksimalkan omset dengan kenaikan 12,22%.

6.2 SARAN

Saran yang dapat disampaikan dari hasil penelitian ini untuk pengembangan penelitian lebih lanjut adalah sebagai berikut :

1. Pemerintah Kota Surakarta sebaiknya mempertimbangkan dan mulai memikirkan untuk membuat peraturan daerah mengenai penataan dan pembinaan pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan pasar modern serta zonasinya.

2. Pihak investor sebaiknya memperhatikan jarak minimal baik antar minimarket, antara minimarket dan pasar tradisional, maupun antara minimarket dan pasar modern lain (supermarket dan hypermarket) , sehingga diharapkan dapat menghindari kanibalisme antar minimarket, persaingan tidak sehat serta menjaga kelangsungan hidup pasar tradisional. 3. Penelitian selanjutnya disarankan untuk memperhatikan variabel lain selain

tingkat pendapatan, seperti faktor tata ruang, faktor demografi lain (misal jumlah penduduk tidak tetap), serta faktor pejalan kaki dan kendaraan yang melintas (kepadatan arus lalu lintas).

4. DAFTAR PUSTA KA 5.

6.

7. Amin, Muhammad. 2007. Indikator Lokal Kemiskinan Untuk Efektifitas Program Penanggulangan Kemiskinan di Kota Surakarta. Surakarta: Konsorsium Solo . http:/ / konsorsiumsolo.multiply.com diakses tanggal 03 Desember 2009.

8.

9. Anonymous. 2007. Kajian Dampak Ekonomi Keberadaan Hypermarket terhadap Ritel/Pasar Tradisional. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Departemen Perdagangan RI.

V-vii

11.Anonymous. 2007. Mitos Jumlah Sampel M inimum. Zebua: Research Digest. http:/ / researchexpert.wordpress.com diakses tanggal 25 September 2009.

12.

13.Anonymous. 2009. Alamat Pasar Tradisional. http://www.surakarta.go.id

diakses tanggal 25 Juni 2009. 14.

15.Badan Pusat Statistik dan BA PPEDA Ko ta Surakarta. 2007. Data Kependudukan Kecamatan Dalam Angka 2007. Surakarta: Badan Pusat Statistik Kota Surakarta.

16.

17.Dardela Yasa Guna: Engineering Consultant. 2007. Sistem Jaringan

Jalan berdasarkan Konsepsi Pengaturan.

http:dardela.com/index.php? option

com/content&task/view&id/49&Itemid 9 diakses tanggal 28 Okto ber 2009.

18.

19. Daskin, Mark S. 2008. What You Should Know About Location Modeling. Naval Research Logistics, Vol. 55.

20.

21. Dileep, Sule R. 2001. Logistic of Facility Location and Allocation. New York: Marcel Dekker. Inc.

22.

23. Engel, James F., Ronger D. Blakwell, and Paul W. Miniard. 1995.

Perilaku Konsumen, Fourth Edition. Fort Wo rt: Dreyden Press.

24.

25.Gaspersz, Vincent. 2004. Production and Inventory Control Berdasarkan Pendekatan Sistem Terintegrasi MRP II dan JIT Menuju Manufacturing 21. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

26.

27.Hadiyati, Rini. 2009. Penentuan Lokasi Jaringan Minimarket di Kota Surakarta dengan Berbasis Pada Network Location M odel. Skripsi Sarjana-1, Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

28.

29.Husein, Rahmad. 2006. Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis (Geographics Information System). www.ilmukomputer.com diakses tanggal 24 Juni 2009.

30.

31.Istijanto. 2005. Aplikasi Riset Pemasaran. Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Utama.

V-viii

33.Kompas. 2003. Manajemen marchendise Indomaret. Kompas 9 Februari 2003.

34.

35.Krajewski, Lee J. and Larry P. Ritzman. 2005. Operations Management: Processes And Value Chains 7th Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall.

36.

37.Lieberman, Gerald J., and Frederick S. Hiller. 1994. ”Pengantar Riset Operasi Ed. 5. Terjemahan: Ellen Gunawan dan A rdi Wirda Mulia. Jakarta:Erlangga.

38.

39. Mariani, Vini, dkk. 2008. Evaluasi Terhadap Program Franchise Studi Kasus Alfamart dan Indomaret. The 2nd National Co nference UKWMS. www.lpksl.wima.ac.id/pphks/accurate/makalah/PR10.pdf diakses tanggal 28 April 2009

40.

41.Ma’ruf, Hendri.2005. Pemasaran Ritel. Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Utama.

42.

43.Melkote, Sanjay and Daskin, Mark S. 2001. Capacitated Facility Location/Network Design Problem. Euro pean Journal Of Operatio nal Research.

44.

45.Mufidah, Nur Meita Indah. 2006. Pengantar GIS (Geographical Information System). www.ilmukomputer.com diakses tanggal 24 Juni 2009

46.

47.Nielsen, A C. 2007. The Growth of Indonesian Retail Sales Grocery in 2006 Reaches 14,3 % . http:/ / www.bni.co.iddiakses tanggal 03 Juni 2009

48.

49.Pamungkas, Sigit. B. 2008. Optimasi Pengalokasian Sampah W ilayah Ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Di Kota Surakarta dengan Model Integer Linear Programming. Skripsi Sarjana-1, Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. 50.

51.Pandin, Marina L. 2009. Potret Bisnis Ritel di Indonesia: Pasar Modern

(Economic Review No.215). http:/ / ww w.bni.co.id diakses tanggal diakses tanggal 03 Juni 2009

52.

53.Peraturan Presiden Republik Indo nesia No. 112 Tahun 2007 Tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat

V-ix

Perbelanjaan dan Toko Modern. www.bpkp.go.id diakses tanggal 25 September 2009

54.

55.Peraturan Walikota Lampung No.17 Tahun 2009 Tentang Persyaratan dan Penataan Minimarket di Kota Bandar Lampung. www.lampungpost.com diakses tanggal 28 Juni 2009

56.

57.Perkembangan franchise di Indonesia tahun 2005-2009.

http:/ / www.kreditmart.com diakses tanggal 28 A pril 2009 58.

59.Priyono, Edi dkk. 2003. Analisis Cost-Benefit Kehadiran Pengecer Besar. Bekasi, Indo nesia: A kademika – Center for Public Policy Analysis. 30 April 2009

60.

61. Ramli. 2007. Franchise & Enterpreneur: Pertumbuhan Retail di Indonesia. www.ramli31.blogspot.com. Di akses tanggal 28 April 2009 62.

63.Rizki, Bimo dan Saleh, Samsubar. 2007. Keterkaitan Akses Sanitasi dan Tingkat Kemiskinan: Studi Kasus Propinsi di Jawa Tengah, (h. 223–233). Jurnal Eko nomi Pembangunan: Kajian Ekonomi Negara Berkembang. http:/ / journal.uii.ac.id diakses tanggal 03 Desember 2009

64.

65.Sekaran, Uma. 1992. Research M ethods For Business (Metodologi Penelitian Untuk Bisnis), Buku 2 Edisi 4. Jakarta:Salemba Empat.

66.

67.Sopiah dan Syihabudhin. 2008. Manajemen Bisnis Ritel. Yogyakarta: Penerbit Andi

68.

69.Tambunan, Tulus TH, dkk.2004. Kajian Persaingan Dalam Industri Retail. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). www.kadi- indonesia.or.id/enm/images/dokumen/KADIN-98-2832-9052008.pdf diakses tanggal 30 April 2009

70.

71.UPT Kota Surakarta. 2009. Alamat Pasar Modern se-Kota Surakarta. Surakarta: Unit Pelayanan Terpadu Kota Surakarta.

72.

73.Utama, Eriko. 2004. Modul Pelatihan ARCGIS/MAPINFO, Comlabs ITB. Bandung.

74.

75.www.alfamartku.com diakses tanggal 30 April 2009

76.

V-x

78.

79.www.franchise.org diakses tanggal 05 Mei 2009

80.

81.www.indomaret.co.id diakses tanggal 30 A pril 2009

82.

83.www.pascaldaddy512.wordpress.com diakses tanggal 05 Mei 2009

84.

Dokumen terkait