• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan tentang “Perbandingan Pemikiran Al-Ghazali dan

Ibnu Miskawaih Dalam Pendidikan Agama Islam Pada Anak-Anak ”, maka

penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berukut:

Pemikiran al-Ghazali tentang Pendidikan Agama Islam pada anak-anak berdasarkan atas dasar asumsi bahwa seorang anak dilahirkan dengan fitrah suci dengan potensi netral, karenanya ia siap menerima pengaruh apapun dari luar. Hal ini menjadikan pendidikan anak sebagai seni menjaga dan merawat serta sebuah proses penyediaan dorongan-dorongan yang membawa pada pertumbuhan dan perkembangan yang positif. Pendidikan Agama Islam pada anak-anak beliau menitik beratkan pada pendidikan akhlak yang menekan nafsu yang pertama tumbuh pada diri anak.

Ibnu Miskawaih tentang Pendidikan Agama Islam pada anak-anak berasumsi bahwa untuk anak-anak pendidikan akhlaklah yang menjadi pendidikan yang utama. Akhlak tidak bersifat natural atau pembawaan, tetapi hal itu perlu diusahakan agar akhlak menjadi baik. Perubahan pada akhlak dapat dilakukan secara bertahap melalui pendidikan, pembiasaan, dan bimbingan,

Konsep pendidikan Agama Islam pada anak-anak menurut Ibnu Miskawaih maupun al-Ghazali sama-sama menitik beratkan pada pendidikan akhlak yang dibentuk melalui pembiasan, latihan, dan teladan yang baik. Pendidikan akhlak yang mereka jelaskan sama-sama memulai dari melatih dan menekan nafsu yang tumbuh pada anak-anak dengan pendidikan akhlak melalui bimbingan, teladan, dan pembiasaan. Untuk membentuk akhlak hal penting yang harus dilakukan menurut mereka adalah menghindarkan anak-anak dari pergaulan yang kurang baik, serta menghidari meraka dari syair-syair yang membuai, musik-musik yang syairnya tentang percintaan yang saat ini banyak dikonsumsi oleh anak-anak

jaman sekarang, serta manjauhakn mereka dari bersifat konsutif dan matrealistis, anak-anak harus diajarkan kesederhanaan hidup.

Persamaan pemikiran al-Ghazali dan Ibnu Miskawaih sangat jelas dari konsep pendidikan agama islam pada anak-anak mereka berdua menitik beratkan pada pendidikan akhlak pada anak-anak, namun al-Ghazali lebih mendetail disertai hadis dan ayat-ayat yang berkaitan dangan penjelasannya. Al-Ghazali pun menganjurkan untuk mengajarkan iman sejak dini dengan cara menghafal ayat-ayat dan hadis-hadis yang berkaitan dengan keimanan, bersamaan dengan itu pendidikan akhlak harus juga diajarkan sejak dini sedangkan Ibnu Miskawaih tidak membahas pendidikan keimanan dengan mendetail seperti al-Ghazali, Ibnu Miskawaih hanya menganjurkan anak-anak harus dibiasakan beribadah dan pendidikan akhlak sejak dini.

B. Saran

Mengingat pentingnya pendidikan akhlak dalam pembentukan kepribadian anak, maka semestinya pendidikan akhlak pada anak-anak dimulai sejak dini, sebelum karangka watak dan kepribadian seorang anak yang masih suci diwarnai oleh pengaruh lingkungan yang buruk, maka pentinglah pendidikan agama islam pada anak-anak agar menjadi pengarah kehidupanya di masa yang akan datang.

Orang tua pendidik yang pertama dan yang utama bagi anak-anak memiliki yang sangat penting dalam pembentukan akhlak anaknya, untuk itu hendaklah para orang tua memiliki kesadaran akan tanggung jawabnya membekali diri dengan ajaran-ajaran agama serta mampu menjadi teladan yang baik dalam semua tingkah lakunya.

Al-Abrasyi, Muhammad Athiyah, Asas-Asas Pokok Pendidikan Islam, Jakarta: Bulan Bintang 1969.

Al-Hafidz Abi Abdillah Muhammad Ibn Yazid Al-Qozwin, Sunan Ibn Majah,

Jilid II, Maktabah Dahlan, Indonesia.

_______, Beberapa Pemikiaran Pendidikan Islam, Yogyakarta: Titian Ilahi

Press, 1996

Al-Ġazâlî, Abû Hâmid, Ihyâ' ‘Ulûm ad-Dîn, Jilid III, Beirut: Dâr al-kutub ilmiyah, 1987.

_______, (Terj. Ismail Ya’kub), Jilid. IV, Jakarta: Cv. Faisan, 1986.

Al-Qur’an surat An-Nahl ayat 125, Yayasan Penerjemah dan Penafsir al-Qur’an,

Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Semarang: CV. Toha Putra, 1989

Al-Rasyidin, dkk, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Press, Cet. II, 2005.

Burhan, Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik,

dan Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana, Cet. III, 2008.

Daradjat, Zakiah, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996.

_______, dkk, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara,

Cet. IV, 2008.

Daudy, Ahamd, Kuliah Filsafat Islam, Jakarta: PT Bulan Bintang, 1992.

Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data Jakarta: RajaGrafindo

Persada, Cet. II, 2011.

Hannan Athiyah Ath-Thuri, Mendidik Anak Perempuan di Masa Kanak-Kanak,

Jakarta: Amzah, 2007.

Ibnu Miskawaih, Menuju Kesempurnaan Akhlak (Terj. Helmi Hidayat) Bandung:

Mizan, Cet. III, 1997.

N, Ridjaluddin F, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Pustaka Kajian Islam FAI UHAMKA, 2009

Nasution, Hasyimsyah, Filsafat Islam, Jakarta: Gaya Media Pratama, 1999.

Nata, Abudin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Gaya Media Permata, 2005.

Nurdin, Ali, dkk, Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Universitas Terbuka, h. 6.3.

Proyek pembinaan prasarana dan sarana perguruan tinggi agama ISIN, Filsafat

pendidikan islam, Jakarta.

Ramayulis, dkk, Eksiklopedia Tokoh Pendidikan Islam, Jakarta: Quantum

Teaching, 2005

Sudarsono, Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja, Jakarta: Bina Aksara, 1983

Sudjana, Nana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum Di Sekolah, Bandung:

Sinar Baru Al Gensindo, 1991.

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D, Bandung: PT Alfabeta, 2008.

Sulaiman, Fathiyah Hasan, Sistem Pendidiakan Menurut Al-Ghazali, Jakarta: Dea

Press, 2000.

Syarif, M.M., Para Filosof Muslim, Bandung: Mizan, 1994

Tafsir, Ahmad, Ilmu Dalam Perspektif Islam, Bandung: PT Remaja Rosdakarya

_______, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2007.

Thaha, Nashruddin, Tokoh-Tokoh Pendidikan Islam Di Zaman Jaya, Jakarta:

Mutiara, 1976.

Uhbiyati, Nur, Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka Setia, 1998

Ulwan, Abdullah Nasih, Pendidikan Anak dalam Islam, (Terjemahan dari

Tarbiyatul Awlad fil islam oleh Jamaludin Miri), Jakarta: Pustaka Amani, 2002), Cet. 3, Jilid I

Yunus, Mahmud, Metodik Khusus Pendidikan Agama, Jakarta: PT Hidakarya Agung, 1992.

Zainuddin, dkk, Seluk Beluk Pendidikan dari Al-Ghazali, Jakarta: Bumi Aksara,