• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara laju aliran saliva sebelum dan sesudah mengunyah permen karet xylitol, serta sebelum dan sesudah menghisap permen karet xylitol pada pasien yang mengonsumsi antidepresan dan mengalami xerostomia. Perbedaan yang signifikan juga terlihat dari laju aliran saliva sesudah mengunyah dibandingkan sesudah menghisap permen karet xylitol. Mengunyah permen karet xylitol lebih baik dalam menstimulasi laju aliran saliva dibandingkan dengan menghisap permen karet xylitol.

Pada penelitian ini pemilihan subjek penelitian kurang homogen, sehingga pada penelitian selanjutnya pemilihan subjek penelitian dapat dibuat lebih homogen, baik jenis kelamin maupun usia. Selain itu disarankan kepada dokter, dokter gigi, dan pasien untuk saling bekerja sama dalam mengatasi atau menanggulangi xerostomia yang terjadi akibat efek samping dari penggunaan antidepresan. Efek samping xerostomia ini jika tidak ditanggulang dengan baik akan dapat memberikan dampak langsung terhadap kesehatan rongga mulut dan kualitas hidup pasien yang mengonsumsi antidepresan. Edukasi serta instruksi diperlukan dalam menanggulangi xerostomia, seperti memberikan instruksi ke pada pasien untuk lebih meningkatkan asupan cairan atau bisa juga dengan memberikan cara alternatif dengan mengunyah ataupun menghisap permen karet xylitol serta secara rutin memeriksakan kesehatan gigi dan mulut.

DAFTAR PUSTAKA

1. Departemen Kesehatan RI. Pharmaceutical care untuk penderita gangguan depresif. Jakarta. 2007: 1-10.

2. Tan HT, Rahardja K. Obat-obat penting. 6th ed. Jakarta: Gramedia, 2007: 452-70. 3. Setyaningsih TR, Wijayana KA, Suharmillah. Faktor-faktor yang berhubungan

dengan tingkat depresi pada pasien kanker payudara yang sudah mendapatkan terapi. Purwokerto: Universitas Jendral Sudirman Purwokerto, 2011: 1-6.

4. Guze B. The handbook of psychiatry. Jakarta: EGC, 1997: 400-10.

5. Turner MD, Jonathan AS. Dry mouth and its effect on the oral health of ederly people. J Am Dent Assoc 2007; 138: 15-20.

6. Kenee JJ, Galasko GT, Martin FL. Antidepressant use in psychiatry and medicine: importance for dental practice. J Am Dent Assoc 2003; 134: 71-2. 7. Sultana N, Ehtaih S. Xerostomia. international Journal of Dental Clinics 2011:

58-60.

8. Langlais RP, Miller CS. Atlas berwarna kelainan rongga mulut yang lazim. Jakarta: Hipokrates, 2002: 46-7.

9. Fatia MB, Novia J. Xerostomia (mulut kering). Makassar: Universitas Hasanuddin, 2011: 1-7.

10.Lukisari C, Kusharjanti. Xerostomia: salah satu manifestasi oral diabetic.

http://canelukisari.blogspot.com/2010/04/xerostomia-salah-satu-manifestasi-oral.html (April 04.2010).

11.Hasibuan S. keluhan mulut kering ditinjau dari faktor penyebab, manifestasi dan penanggulangannya. Medan: USU Press, 2002: 2-6.

12.Nyoman GS. Permen karet xylitol yang dikunyah selama 5 menit meningkatkan dan mempertahankan pH saliva perokok selama 3 jam. Tesis. Denpasar: Universitas Udayana, 2011: 13-23.

13.Kusumayani P. Perbedaan flow saliva pada wanita menopause sebelum dan sesudah mengunyah permen karet yang mengandung xylitol. Surabaya: Airlangga University Library, 2010: 2.

14.Sutriyanto E. Kandungan xylitol permen karet ampuh bersihkan gigi. http://TRIBUNNEWS.com. (8 Juli 2013).

15.Gayford JJ, Haskel R. Penyakit mulut (clinical oral medicine). 2nd ed. Jakarta: EGC, 1990: 169-75.

16.Wicaksono EN. Xerostomia. http://emirzanurwicaksono.blog.unisula.ac.id. (8 Juli 2013).

17.Greenberg MS, Glick M, Jonathan AS. Salivary gland desease. Burket’s oral medicine diagnosis and treatment. 11th ed. Hamilton: BC Decker Inc, 2008: 195-215.

18.Gupta A, Joel B, Epstein, Sroussi H. Hyposalivation in ederly patient. J Can Dent Assoc 2006; 72(9): 841-6.

19.Ameida PDV, Johann ACB, Alanis LRA, Gregio AMT. Antidepressants: side effects in the mouth. www.intechopen.com. (8 Juli 2013).

20.Lauren WM, Morgan SK. Psychotropic-induced dry mouth: don’t overlook this potentially serious side effect. Current Psychiatry 2011 Dec: 55-8.

21.Mickenautsch S, Leal SC, Yengopal V, Bezerra AC, Cruvinel V. Sugar-free chewing gum and dental caries-a systematic review. J Appl Oral Sci 2007; 15(2): 83-8.

22.Budiharto E. Biostatistika untuk kedokteran dan kesehatan masyarakat. Jakarta: EGC, 2001: 25-8.

23.Suyatno. Menghitung besar sampel penelitian kesehatan masyarakat. www.suyatno.blog.undip.ac.id. (8 Juli 2013).

24.Sreebny LM, Vissink A. Dry mouth the malevolent symptom: a clinical guide. 10th ed. Singapore: Willey-Blackwell, 2010: 65-6.

25.Wicaksono EN. Mastikasi. http://emirzanurwicaksono.blog.unisula.ac.id. (8 Juli 2013).

26.Budiharto. Metodologi penelitian kesehatan dengan contoh bidang ilmu kesehatan gigi. Jakarta: EGC, 2008: 22-4.

Lampiran 1

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

Selamat pagi,

Perkenalkan nama saya Puput Roza Dewi, saat ini saya sedang menjalani pendidikan dokter gigi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara. Saya akan mengadakan penelitian dengan judul “Perbedaan Laju Aliran Saliva yang Distimulasi dengan Mengunyah dan Menghisap Permen Karet Pada Pasien

Mengonsumsi Antidepresan dengan Xerostomia Di RSUP Haji Adam Malik”

yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan laju aliran ludah yang dirangsang dengan mengunyah atau menghisap permen karet xylitol pada pasien mengonsumsi antidepresan yang mengalami mulut kering. Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan sumbangan dan kontribusi bagi pengembangan Ilmu Penyakit Mulut serta menjadi masukan dan memberi informasi bagi dokter gigi dan masyarakat tentang alternatif dalam menanggulangi mulut kering pada pasien mengonsumsi antidepresan dengan mengunyah atau menghisap permen karet xylitol.

Bapak/Ibu, mengunyah atau menghisap permen karet xylitol dapat merangsang laju aliran ludah sehingga meminimalkan terjadinya mulut kering pada pasien yang mengkonsumsi antidepresan. Hal ini terjadi karena dengan mengunyah atau menghisap permen karet xylitol dapat mempengaruhi sistem saraf pada kelenjar ludah.

Adapun pemeriksaan yang akan saya lakukan meliputi pengukuran laju aliran ludah tanpa rangsangan, serta pengukuran laju aliran ludah dengan rangsangan mengunyah permen karet xylitol, atau mengukur laju aliran ludah dengan rangsangan menghisap xylitol. Bapak/Ibu diinstruksikan untuk menampung ludahnya ke dalam gelas ukur melalui corong setiap 60 detik selama 3 menit untuk dilakukan pengukuran air ludah sebelum diberi rangsangan. Setelah itu Bapak/Ibu

diinstruksikan untuk mengunyah atau menghisap permen karet xylitol selama 5 menit. Selanjutnya saya akan meminta Bapak/Ibu untuk menampung ludahnya kembali ke dalam gelas ukur melalui corong setiap 60 detik selama 3 menit. Lalu akan dilihat berapa banyak air ludah yang telah ditampung di dalam gelas ukur (dalam mL) dan hasilnya akan dicatat.

Partisipasi Bapak/Ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela. Tidak akan terjadi efek samping pada Bapak/Ibu dan tidak akan terjadi perubahan mutu pelayanan dari dokter bila Bapak/Ibu tidak bersedia mengikuti penelitian ini. Bapak/Ibu akan tetap mendapatkan pelayanan kesehatan standar rutin sesuai dengan standar prosedur pelayanan.

Pada penelitian ini identitas Bapak/Ibu disamarkan. Hanya dokter peneliti, anggota peneliti dan anggota komisi etik yang bisa melihat data penelitian ini. Kerahasiaan data Bapak/Ibu akan dijamin sepenuhnya. Bila data Bapak/Ibu dipublikasikan kerahasiaan data akan tetap dijaga.

Apabila selama penelitian ini berlangsung terjadi keluhan pada Bapak/Ibu, silahkan menghubungi saya Puput Roza Dewi (Hp: 082162990038). Demikian penjelasan dari saya. Atas bantuan, partisipasi, dan kesediaan waktu Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih.

Peneliti,

Lampiran 2

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama :

Umur :

Jenis kelamin : Laki-laki / Perempuan*) Alamat :

Setelah mendapat keterangan dan penjelasan secara lengkap, maka dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan saya menandatangani dan menyatakan bersedia berpartisipasi pada penelitian ini.

Mahasiswa Peneliti Medan,……...….. 2013 Peserta penelitian

(Puput Roza Dewi) __________________

Lampiran 3

Nomor Data Penelitian :

REKAM MEDIK PENELITIAN

PERBEDAAN LAJU ALIRAN SALIVA YANG DISTIMULASI DENGAN MENGUNYAH DAN MENGHISAP PERMEN KARET PADA PASIEN

MENGONSUMSI ANTIDEPRESAN DENGAN XEROSTOMIA DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

A. Data Demografi Nama : Umur : Jenis Kelamin : B. Pemeriksaan Klinis Jenis antidepresan :

Jangka Waktu Mengonsumsi Antidepresan : Minggu Laju Aliran Saliva : Sebelum : mL/menit

: Sesudah Mengunyah/Menghisap : mL/menit

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test sebelum mengunyah sesudahmengu nyah N 16 16

Normal Parametersa,b Mean .1750 .4731

Std. Deviation .03502 .23440

Most Extreme Differences Absolute .262 .204

Positive .238 .204

Negative -.262 -.128

Kolmogorov-Smirnov Z 1.049 .817

Asymp. Sig. (2-tailed) .221 .516

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 sebelum mengunyah .1750 16 .03502 .00876

sesudahmengunyah .4731 16 .23440 .05860

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig. Pair 1 sebelum mengunyah &

sesudahmengunyah

16 .218 .417

Paired Samples Test Paired Differences

t df Sig. (2-tailed) Mean

Std.

Deviation Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper

Paired Samples Test Paired Differences

t df Sig. (2-tailed) Mean

Std.

Deviation Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 sebelum mengunyah - sesudahme ngunyah -.29813 .22932 .05733 -.42032 -.17593 -5.200 15 .000  

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 sebelummenghisap .1694 16 .04781 .01195

sesudahmenghisap .3638 16 .20063 .05016

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig. Pair 1 sebelummenghisap &

sesudahmenghisap

16 .659 .005

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig. Pair 1 sebelummenghisap &

sesudahmenghisap

16 .659 .005

Paired Samples Test Paired Differences

t df Sig. (2-ta Mean Std. Deviation Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the Difference

Paired Samples Test Paired Differences

t df Sig. (2-ta Mean Std. Deviation Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 sebelummengh isap – sesudahmengh isap -.19438 .17290 .04322 -.28650 -.10225 -4.497 15 .000 Uji T unpaired One-Sample Test Test Value = 0 t df Sig. (2-tailed) Mean Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

sesudahmengunyah 8.074 15 .000 .47313 .3482 .5980

sesudahmenghisap 7.252 15 .000 .36375 .2568 .4707

Independent Samples Test Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error Differe laju saliva Equal

varian ces assum es

One-Sample Test

Test Value = 0

t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper sesudahmengunyah 8.074 15 .000 .47313 .3482 .5980 Equal varian ces not assum es 1.418 29.302 .167 .10938 .07713

Dokumen terkait