• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.1.Kesimpulan

Dari serangkaian trial dan penelitian yang telah kami lakukan dalam Perbaikan Kualitas Castor Case Produk PT. MAK, maka kami dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

a. Dari hasil uji impak dapat dilihat bahwa paduan Zn-Al dengan 2,5 % Al lebih baik hasilnya bila dibandingkan dengan paduan Zn-Al dengan 0% Al dan 5% Al karena didapatkan karakteristik yang cukup keras (79,54 HB), tidak getas.

Catatan: material ingot dan aluminium adalah yang digunakan di PT. MAK.

b. Dari hasil trial die casting dapat dilihat bahwa temperatur lebur Zn-Al alloy yang baik antara 375 s/d 390 oC.

Catatan: pada paduan Zn-Al dengan 3%Al dan dengan mesin dan alat di PT. MAK.

c. Perbandingan hasil pengujian pada produk MAK dan ASTM:

#3 #5 #7 #2 ZA-8 ZA-12 ZA-27

MAK Casting Casting Casting Casting Casting Casting Casting

HB 82 91 80 100 95- 110 95- 115 105- 125 83,3 Al 3.5- 4.3 3.5- 4.3 3.5- 4.3 3.5- 4.3 8.0- 8.8 10.5- 11.5 25.0- 28.0 9,079 Mg .020- .05 .03- .08 .005- .020 .020- .050 .015- .030 .015- .030 .010- .020 0,0236 Cu .25 max9 .75- 1.25 .25 max 2.5- 3.0 .8- 1.3 0.5- 1.2 2.0- 2.5 0,0629 Fe (max) .10 .10 .075 .10 .075 .075 .075 0,038 Pb (max) .005 .005 .003 .005 .006 .006 .006 1,15 Cd (max) .004 .004 .002 .004 .006 .006 .006 NA Sn (max) .003 .003 .001 .003 .003 .003 .003 0,032 Ni (other)x10 - - .005- .020 - - - - 0,0079

98 Keterangan:

• NA = Not Available. Data tidak tersedia karena tidak ada data hasil penelitian.

• Dari kolom tabel MAK diatas belum dapat digunakan untuk mengkonversi produk yang telah diproduksi oleh PT. MAK terhadap standar ASTM karena belum ada penelitian lebih lanjut untuk melengkapi data tabel diatas.

• Untuk memilih salah satu dari tipe ingot paduan Zn-Al, didasarkan pada kebutuhan dan desain produk yang diinginkan PT. MAK.

d. Penambahan air vent pada dies sangat membantu agar tidak terjadi udara terjebak dan aliran turbulensi pada cavity dies yang berpengaruh pada kualitas

casting.

e. Dari hasil perhitungan Die Casting Dies Production Examination, dapat diketahui bahwa untuk diameter plunger tip 50 mm (yang digunakan di PT. MAK) diperlukan tonase mesin 485,43 ton. Jadi mesin die casting 250 ton milik PT. MAK tidak direkomendasikan untuk memproduksi castor case dengan layout 10 cavity.

5.2.Saran

Beberapa hal yang dapat disarankan kepada manajemen demi peningkatan produktivitas di PT. Mega Andalan Kalasan adalah :

5.2.1. SARAN PRAKTIS:

1. Agar dibuat SOP yang baik mengenai proses peleburan dan die casting dan kemudian dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab.

2. Agar diadakan pelatihan dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia di PT. MAK khususnya di bidang die casting yang mencakup desain, engineering, proses, maintenance, dan Quality Control.

99 3. Agar dibuat Melting and Die Casting Report yang berisi dokumentasi dan

laporan tentang data-data operasional, setting mesin, temperatur lebur dan kerja, berat ingot dan paduan, kondisi kerja, serta catatan-catatan khusus yang dapat digunakan sebagai hystorical data yang akan membantu dalam pemecahan masalah dan perbaikan sistem.

4. Pencegahan masuknya hidrogen kedalam logam cair di crusible dengan: a. Hindari scrap basah, kotor dan berminyak.

b. Bahan bakar tidak boleh mengenai langsung mengenai logam cair. c. Jaga agar fluk, tools dan krusibel tetap kering.

d. Peralatan (alat pengaduk, pengambil dross dll) yang basah, sebaiknya di coating dan dipanasi lebih dahulu.

e. Usahakan menutup kontak logam cair dengan atmosfer. f. Hindari over heating cairan logam.

g. Hindari holding time yang lama.

h. Panaskan krusibel dan batu tahan api yang baru secara bertahap. 5. Diperlukan fluxing yang dapat berfungsi meminimalisir kandungan gas

hidrogen yang terjebak sehingga dapat mengurangi prosentase terjadinya cacat casting seperti gas porousity, retak dll. Untuk referensi PT. Honda Lock menggunakan produk “Zinkan”.

6. Apabila menggunakan mesin die casting yang sekarang dimiliki PT. MAK, maka perlunya perubahan dan penambahan peralatan agar siklus proses die casting berjalan baik, yaitu:

a. Mengurangi jumlah cavity dengan sebelumnya dilakukan perhitungan

Die Casting Dies Production Examination karena pengaruh perubahan

layout cavity/ produk.

b. Pengoperasian proses spray yang berfungsi sebagai pembersih dan menjaga kualitas permukaan dies terutama daerah-daerah cavity yang tersembunyi.

100 c. Pengoperasian sirkulasi cooling pada dies agar temperatur dies dapat

terjaga ± 120 s/d 150 oC, terutama pada komponen dies yang kecil, dan bagian dies yang sering terkena tekanan logam cair.

5.2.2. SARAN PERBAIKAN:

1. Crucible yang digunakan untuk meleburkan logam cair sebaiknya dimodifikasi:

a. Dibuatkan lengan otomatis yang membawa ladle yang berisi logam cair dari crucible ke plunger bush sehingga dapat mempercepat dan menjaga kontinuitas dan keseragaman kapasitas ladle dan filling time

plunger bush.

b. Dibuatkan sistem pembakaran yang bisa menjaga kestabilan temperatur logam cair.

c. Pemasangan alat kontrol temperatur logam cair dan suhu ruang pembakaran crucible.

d. Penggunaan coating pada alat-alat yang berkontak langsung dengan logam cair.

2. Investasi mesin die casting jenis hot chamber yang lebih cocok untuk proses casting dengan material zinc apabila PT.MAK akan memproduksi banyak produk yang menggunakan material zinc.

3. Adanya QC departemen dan laboratorium logam untuk menunjang proses dan konsistensi kualitas khususnya produksi castor case, apabila dipandang terlalu mahal investasinya, bisa dengan jalan menjalin kerjasama dengan instansi pendidikan ataupun swasta.

101

DAFTAR PUSTAKA

Andresen, Bill, 2005, Die Casting Engineering: A Hydraulic, Thermal and Mechanical Process, Marcel Dekker, New York.

Akuan, Abrianto, 2009, Jenis-jenis proses pengecoran, TechnoMET UNJANI, Bandung.

Bar-Meir, G., 2000, Fundamental of Die Casting Design, Minneapolis. Beumer, BJM., 1994, Ilmu Bahan Logam Jilid 1, Penerbit Bhratara-Jakarta.

Department of Metallurghy and Materials, Faculty of Engineering, University of Indonesia, 2005, Handbook In-House Engineering Training in

ALUMINIUM CASTING for Automotive Component Industry, Jakarta.

ITS, Bahan ajar Proses Pengecoran Logam RI-1321, Institut Teknologi Sepuluh November.

Japanese Standard Association, 1973, JIS Handbook Non-Ferrous Metals and Metallurgy, Japan.

Metal Handbook Ninth Edition. Volume 9. Metallography and Microstructures: Metal Park, Ohio.

Panduan Praktikum Ilmu Logam, Laboratorium Ilmu Logam, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Sudjana, Hardi, Teknik Pengecoran Logam untuk SMK Jilid 1, Departemen Pendidikan Nasional, 2008

Surdia, T., Saito, S., 1999, Pengetahuan Bahan Teknik, cetakan ke-4, PT. Pradnya Paramita, Bandung.

Suroto, A., Sudibyo, B., Ilmu Logam dan Metalurgi, Akademi Teknik Mesin Industri, Surakarta

http://www.industrialmetalcasting.com/pressure-die-casting.html, Pressure Die Casting Process, 14/10/2010 12:44

http://www.its.ac.id/personal/material.php?id=fahmi, Bahan ajar Pengetahuan Teknik RM-1419, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) penulis Fahmi Mubarok, ST, MSc., 28/11/2008 13:46

103

UJI IMPAK PADUAN Zn-Al (0% Al)

Dokumen terkait