• Tidak ada hasil yang ditemukan

C. Strate gi Pe ngembangan Sektor Perekonomian dan Sektor Pe rtanian di Kabupate n Banjarneg ara

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang Strategi Pengembangan Sektor P ertanian di Kabupaten Banjarnegara (Pendekatan Tipologi Klassen) dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Klasifikasi sektor perekonomian di Kabupaten Banjarnegara berdasarkan pendekatan Tipologi Klassen diperoleh tiga kategori sektor, yaitu: a. sektor prima : sektor jasa-jasa; sektor bank dan lembaga

keuangan lainnya; dan sektor angkutan b. sektor potensial : sektor pertanian; sektor industri; sektor

perdagangan; dan sektor bangunan c. sektor berkembang : sektor pertambangan dan penggalian; dan

sektor listrik, gas, dan air bersih

2. Klasifikasi subsektor pertanian di Kabupaten Banjarnegara berdasarkan pendekatan Tipologi Klassen diperoleh empat kategori subsektor, yaitu: a. subsektor prima : subsektor peternakan

b. subsektor potensial : subsektor tanaman bahan makanan dan subsektor perkebunan

c. subsektor berkembang : subsektor kehutanan d. subsektor terbelakang : subsektor perikanan

3. Strategi pengembangan sektor perekonomian di Kabupaten Banjarnegara yaitu:

a. Strategi jangka pendek yang direncanakan bertujuan untuk mempertahankan sektor prima tetap menjadi sektor prima, yaitu tetap mempertahankan laju pertumbuhannya yang cepat dan besarnya kontribusi dari sektor prima. Strategi pengembangannya yaitu dengan cara peningkatan pelayanan kesehatan pada sektor jasa berkaitan dengan peningkatan kinerja tenaga kerja; peningkatan kerjasama bank, koperasi dan LKM (Lembaga Keuangan Mikro) dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM); dan peningkatan sarana dan prasarana angkutan.

b. Strategi pengembangan jangka menengah terdiri dua macam alternatif strategi, yaitu:

1) Mengupayakan sektor potensial menjadi sektor prima, yaitu dengan meningkatkan laju pertumbuhan sektor potensial, melalui upaya pembangunan STA (sub terminal agrobisnis) pada sektor pertanian, promosi produk-produk industri, peningkatan sarana dan prasarana sektor perdagangan.

2) Mengupayakan sektor berkembang menjadi sektor potensial, yaitu dengan meningkatkan kontribusi sektor berkembang melalui upaya peningkatan kualiatas SDM pekerja tambang dan peningkatan pasokan listrik.

c. Strategi pengembangan jangka panjang terdiri dua macam alternatif strategi, yaitu:

1) Mengupayakan sektor berkembang menjadi sektor potensial, yaitu dengan meningkatkan kontribusi sektor berkembang melalui upaya peningkatan teknologi pada sektor pertambangan dan penggalian. 2) Mengupayakan sektor prima menjadi sektor prima, yaitu tetap

mempertahankan laju pertumbuhannya yang cepat dan besarnya kontribusi dari sektor prima melalui upaya perluasan jaringan jalan dan fasilitasnya pada sektor angkutan.

4. Strategi pengembangan sektor pertanian di Kabupaten Banjarnegara yaitu: a. Strategi jangka pendek yang direncanakan bertujuan untuk

mempertahankan subsektor prima tetap menjadi subsektor prima, yaitu tetap mempertahankan laju pertumbuhannya yang cepat dan besarnya kontribusi dari subsektor prima. Strategi pengembangannya yaitu dengan cara diversifikasi produk hasil peternakan (daging dan susu), stabilisasi harga hasil peternakan, dan sistem gaduh ternak.

b. Strategi pengembangan jangka menengah terdiri tiga macam alternatif strategi, yaitu:

1) Mengupayakan subsektor potensial menjadi subsektor prima, yaitu dengan meningkatkan laju pertumbuhan subsektor potensial, melalui

upaya meningkatkan peran kelompok tani, pengembangan pertanian pada lahan kritis, promosi atas hasil produksi pertanian unggul daerah (tanaman bahan makanan dan tanaman perkebunan), pelibatan pihak swasta sebagai mitra petani, dan peningkatan kualitas SDM petani. 2) Mengupayakan subsektor berkembang menjadi subsektor potensial,

yaitu dengan meningkatkan kontribusi subsektor berkembang melalui upaya pengembangan hasil hutan non kayu (lebah madu), pelestarian hutan untuk menjaga ketersediaan air dan untuk mencegah erosi.

3) Mengupayakan subsektor terbelakang menjadi subsektor berkembang, yaitu dengan meningkatkan laju pertumbuhan subsektor terbelakang melalui upaya pengembangan bibit ikan unggul dan penguatan kelompok pembudidaya ikan (pokdakan).

c. Strategi pengembangan jangka panjang terdiri dua macam alternatif strategi, yaitu:

1) Mengupayakan subsektor terbelakang menjadi subsektor berkembang, yaitu dengan meningkatkan laju pertumbuhan subsektor terbelakang, melalui upaya kerjasama dengan pihak swasta untuk meningkatkan penjualan produk perikanan dan memfasilitasi peningkatan akses pembudidaya ikan terhadap sumber permodalan.

2) Mengupayakan subsektor prima tetap menjadi subsektor prima, yaitu dengan tetap mempertahankan laju pertumbuhannya yang cepat dan besarnya kontribusi dari subsektor prima melalui upaya inseminasi buatan pada ternak, penelitian dan pengolahan gizi dan pakan ternak, dan pemanfaatan kotoran dan urine ternak sebagai pupuk organik dan biogas.

B.Saran

1. Sebaiknya upaya pengembangan sektor perekonomian dan sektor pertanian yang dilaksanakan di Kabupaten Banjarnegara berdasarkan sektor/subsektor prima, sektor/subsektor potensial, sektor/subsektor berkembang dan sektor/subsektor terbelakang.

2. Sebaiknya pengembangan strategi sektor perekonomian prima yaitu peningkatan pelayanan kesehatan pada sektor jasa berkaitan dengan peningkatan kinerja tenaga kerja; peningkatan kerjasama bank, koperasi dan LKM (Lembaga Keuangan Mikro) dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM); dan peningkatan sarana dan prasarana angkutan, serta pengembangan strategi subsektor pertanian prima yaitu diversifikasi produk hasil peternakan (daging dan susu), stabilisasi harga hasil peternakan, dan sistem gaduh ternak perlu lebih diperhatikan.

3. Berdasarkan hasil strategi pengembangan sektor pertanian dengan pendekatan Tipologi Klassen, perlu dilakukan penelitian lanjutan, hal tersebut dikarenakan adanya kelemahan pada sisi metode analisis yang hanya berdasarkan data sekunder sehingga informasi yang ada dapat lebih dilengkapi dan diperoleh informasi yang lebih komprehensif. P enelitian lanjutan tersebut dapat menggunakan pendekatan analisis lain seperti pendekatan analisis SWOT (Streng h Wea k ness Oppu rtunity a nd Threatment), Analisis Hierarki Proses (AHP ), maupun metode lain.

109

___ __ __ .2009b. Pemb an gu na n Ek on omi. http://wikipedia.com. Diakses pada tanggal 28 November 2009.

.2009c. In dik a to r Pemb ang un an Da erah. http://ovalhanif.wordpress.com. Diakses pada tanggal 28 November 2009.

___ __ __ .2009d. Ko nd isi Pemb ang un an Pertan ian Sa at Ini. http://universitasbrawijayamalang.ac.id. Diakses pada tanggal 28 November 2009.

.2009e. Analisis LQ (Location Qu otient). http://slametteguh.blogspot.com. Diakses pada tanggal 28 November 2009.

.2009f. Ek o no mi Regiona l. http://pustaka.ut.ac.id. Diakses pada tanggal 28 November 2009.

.2009g. Peng emban ga n Pertamban ga n Kabu pa ten Banjarnega ra. http://www.banjarnegarakab.go.id. Diakses pada tanggal 9 Juli 2010. Arifin, B. 2008. S tra tegi Baru Pemban gu na n Pertan ian. http://www.kompas.com.

Diakses pada tnggal 28 November 2009.

Arsyad, L. 1992. Eko no mi Pemba ngu na n. YKP N. Yogyakarta.

BPS Kabupaten Banjarnegara. 2009a. Pro du k Domestik Reg ion al Bruto Ka bu pa ten Banja rn eg ara Tahu n 20 08. BP S Kabupaten Banjarnegara. . 2009b. Banjarnega ra d alam Ang k a Tahu n 20 08.

BP S Kabupaten Banjarnegara.

Bratakusuma, D.S dan Dadang S. 2002. Oton omi Penyeleng ga ra an Pemerintah an Da erah. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Budiharsono, S. 2005. Tek nik Analisis Pemb an gunan Wilayah Pesisir d an Lautan. P T.Pradnya P aramita. Jakarta.

Djojohadikusumo, S. 1994. Perk emban ga n Pemik ira n Eko no mi ”Dasa r Teori

Ekonomi Pertumbuh an d an Ekonomi Pemb angunan”. PT Pustaka LP3ES Indonesia. Jakarta.

Irawan dan Suparmoko. 1982. Ek ono mi Pemb an gu nan. Bagian P enerbitan Fakultas Ekonomi UGM. Yogyakarta.

Jhingan, M.L. 2007. Eko no mi Pemba ng una n da n Perenca naa n. (Terjemahan: D. Guritno). PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Kuncoro, M. 2004. Oton omi da n Pemb angunan Daerah: Reforma si, Perencanaan S trategi da n Pelu an g. Erlangga. Jakarta.

110 Jakarta.

Pasaribu, E. 2005. Eva luasi Pen etap an Ka wa sa n Pen gemb an gan Ek o nomi Terpa du . http://www.one.indoskripsi.com. Diakses P ada Tanggal 28 November 2009.

Purwanto, J. 2009. Kla sifika si Komoditi Tana man Bah an Mak an an d alam Keran gk a Perencan aa n Peng emb an ga n Ek on omi Daerah Kabu pa ten Klaten. Skripsi. Jurusan Sosial Ekonomi P ertanian Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

RPJMD Kabupaten Banjarnegara. 2007. Ren ca na Pemba ng un an Ja ng k a Meneng ah Da erah Ka bu pa ten Ban jarnega ra Tahu n 200 6-20 11. BAPPEDA Kabupaten Banjarnegara

Singarimbun, M dan Sofian E. 1989. Metod e Pen elitian Su rvei. LP3ES. Jakarta. Stefani, E. 2010. Perenca na an Pemb an gun an Ek o nomi Da erah Kabu pa ten

Ma gela ng Berb asis Ko mod iti Tana man Bah an M ak a na n (Pendek a tan Tip olog i Klassen ). Skripsi. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas P ertanian Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Surakhmad, W. 1998. Peng an ta r Pen elitian Ilmiah: D asar, Metod e, dan Tek n ik .

P enerbit Tarsito. Bandung.

Susanto, I. 2008. Stra teg i Peng embangan Sektor Pertan ian d i Kabupaten Pa citan d en gan Meng gun ak an Pendek a tan Ana lisis Tipologi Klassen. http://www.pu.go.id. Diakses P ada Tanggal 28 November 2009.

Susilowati, I. 2009. S tra tegi Peng emb an ga n Sek tor Pertanian Di Kabu pa ten S uk o ha rjo (Pen dek a ta n Tipo lo gi Kla ssen). Skripsi. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Tarigan, R. 2004. Eko no mi Reg io na l: Teori d an Aplik asi. PT. Bumi Aksara. Jakarta.

___ _____. 2005. Perencan aan Pemb ang un an Wilaya h. P T.Bumi Aksara. Jakarta. Todaro, M. P dan Stephen C.S. 2006. Pemban gu na n Ek ono mi di Dun ia Ketiga : Jilid k esembilan. (Terjemahan: Haris Munandar dan P uji A.L). Erlangga. Jakarta.

Widodo, Tri. 2006. Perencan aa n Pemba ng una n: Aplikasi Ko mp uter (Era Oto nomi Daera h). UP P STIM YKPN. Yogyakarta.