• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam bab ini penulis akan menarik kesimpulan dan saran yang berhubungan dengan hasil pembahasan yang terdapat dalam tugas akhir ini.

BAB II

PT BANK SUMUT CABANG KOORDINATOR MEDAN

2.1. Sejarah Ringkas

Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara didirikan pda tanggal 04 November 1961 dengan sebutan BPDSU. Sesuai ketentuan pokok Bank Pembangunan Daerah Tingkat I Sumatera Utara maka pada tahun 1962 bentuk usaha di rubah menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan modal dasar pada saat itu sebesar Rp. 100 juta dengan sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Tingkat I Sumatera Utara dan Pemerintah Daerah Tingkat II se Sumatera Utara.

Pada tahun 1999, bentuk hukum BPDSU di rubah menjadi perseroan terbatas dengan nama PT. Bank Sumut yang berkedudukan dan berkantor pusat di Medan, Jl. Imam Bonjol No. 18. Modal dasar pada saat itu Rp. 400 Milyar yang selanjutnya dengan pertimbangan kebutuhan proyeksi pertumbuhan di Bank, di tahun yang sama modal dasar kembali di tingkatkan menjadi Rp. 500 Milyar.

Laju pertumbuhan Bank Sumut kian menunjukkan perkembangan yang sangat signifikan yang dapat dilihat dari kinerja serta prestasi yang di peroleh dari tahun ke tahun, tercatat total asset Bank Sumut yang mencapai 10,75 Trilyun pada tahun 2009 dan menjadi 12,76 Trilyun pada tahun 2010. Didukung dengan semangat sehingga menjadi Bank Profesional dan Tangguh dalam menghadapi persaingan dengan digalakkannya program to be the best yang sejalan dengan road map BPD Regional Champion 2014,

tentunya dengan konsekuensi yang harus memperkuat permodalan yang tidak lagi mengandalkan penyertaan saham dari pemerintah daerah, melainkan juga membuka akses permodalan lain seperti penerbitan obligasi, sehingga modal dasar Bank Sumut kembali ditingatkan kembali dari Rp. 1 Trilyun pada tahun 2008 menjadi Rp. 2 Trilyun pada tahun 2011 dengan total asset yang meningkat menjadi 18,95 Trilyun.

Sejak berdirinya Bank Sumut, Bank ini telah memiliki 1 Kantor Pusat, 3 Kantor Cabang Koordinaot, 37 Kantor Cabang Konvensional dan 6 Kantor Cabang Syariah.

Selain itu, tersebar di seluruh Provinsi Sumatera Utara dan DKI Jakarta sebanyak 98 Konvensional, 16 KCP Syariah, 38 Kantor Kas, dan 70 Gerai Payment Point. Untuk melayani Daerah yang tidak terjangkau oleh kantor-kantor tersebut, Bank Sumut membuka layanan Kas Mobil sebanyak 3 Unit yang sudah mencapai daerah-daerah terpencil untuk melayani kebutuhan masyarakat.

Tidak hanya itu, Bank Sumut juga memiliki 28 unit Jaringan Anjungan Tunai Mandiri yang terkoneksi online antar sesame Bank Sumut selama 24 jam, sekaligus juga terintegrasi dengan jaringan ATM Bersama sehingga dapat melakukan transaksi antar Bank kapan saja dan dimana saja dilebih dari 40.000 ATM yang tersebar diseluruh Indonesia.

2.2. Logo PT. Bank Sumut

Berikut ini adalah logo PT. Bank SUMUT yang didominasi dengan warna biru dengan kata “bank” yang diwarnai dengan warna oranye dan kata “sumut” yang diwarnai dengan warna putih.

Gambar 1.1 Logo PT Bank SUMUT Sumber : www.Banksumut.co.id

Arti logo Bank Sumut adalah “Sinergy”. Bentuk logo menggambarkan dua elemen huruv “V” yang saling terkait bersinergi membentuk huruf “S” yang merupakan kata awal “Sumut”. Sebuah penggambaran bentuk kerjasama yang sangat erat antara Bank Sumut dengan masyarakat Sumatera Utara sebagaimana Visi Bank Sumut. Warna Orange sebagai symbol suatu hasrat untuk terus maju yang dilakukan dengan energik yang dipadu dengan warna biru yang sportif dan profesional sebagaimana Misi Bank

Sumut. Warna putih sebagai ketulusan hati untuk melayani sebagai Statement Bank Sumut. Jelas huruf “Palatino Bold” sederhana dan mudah dibaca. Penulisan huruf bank dengan huruf kecil dan SUMUT dengan huruf kapital guna lebih mengedepankan Sumatera Utara sebagai gambaran keindahan dan dukungan untuk membangun dan membesarkan Sumatera Utara.

2.3. Statement Budaya

Statement Budaya Bank SUMUT adalah “Memberikan Pelayanan Terbaik” yang merupakan tekad seluruh staf atau pegawai PT. Bank Sumut untuk memenuhi ekspektasi dan keputusan nasabah atas pelayanan yang diberikan PT. Bank SUMUT.

Statement Budaya ini memiliki arti, yaitu:

1. Terpercaya

a. Bersikap jujur, handal dan dapat dipercaya.

b. Memiliki karakter dan etika yang baik.

2. Energik

a. Bersemangat tinggi, disiplin, dan selalu berpenampilan rapi serta menarik 3. Ramah

a. Bertindak laku sopan dan santun

b. Senantiasa positif, kreatif, dan inovatif bagi kepuasan nasabah 4. Terbaik

a. Memperhatikan dan menjaga hubungan dengan nasabah b. Memberi solusi yang paling baik serta menguntungkan.

5. Aman

a. Menjaga rahasia instansi dan nasabah sesuai dengan ketentuan

b. Menjamin kecepatan layanan yang memuaskan dan tidak melakukan kesalahan dalam transaksi.

6. Integritas tinggi

a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menjalankan ajaran beragama yang baik

b. Berakhlak mulia, jujur dan menjunjung kode etik profesi serta mempunyai visi untuk maju.

7. Komitmen

a. Senantiasa menepati janji yang telah diucapkan

b. Bertanggung jawab atas tugas secara keseluruhan, pekerjaan dan juga tindakan.

2.4. Visi, Misi dan Fungsi PT. Bank SUMUT 2.4.1. Visi PT. Bank SUMUT

Menjadi bank andalan untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perkonomian dan pembangunan daerah di segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka menigkatkan taraf hidup rakyat. Serta memajukan produk didalam bidang perbankan

2.4.2. Misi PT. Bank SUMUT

Adapun misi dari PT. Bank SUMUT adalah mengelola dana dari pemerintah dan masyarakat secara professional yang didasarkan pada prinsip-prinsip compliance. Kata complience disini berarti penuh dengan keinginan, yaitu keinginan PT. Bank SUMUT dalam mengelola dana secara profesional.

2.4.3. Fungsi PT. Bank SUMUT

Sebagai alat kelengkapan otonomi Daerah dibidang perbankan, PT. Bank SUMUT berfungsi sebagai penggerak dan pendorong laju pembangunan di daerah bertindak sebagai Pemegang Kas Daerah (PKD) yang melaksanakan penyimpanan uang daerah serta sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli daerah (PAD) dengan melakukan kegiatan usaha sebagai Bank Umum (BU) seperti yang dimaksudkan pada Undang-Undang No.7 Tahun 1992, tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan UU No.

10 Tahun 1998.

2.5. Struktur Organisasi PT. Bank SUMUT Cabang Koordinator Medan

Struktur Organisasi diperlukan perusahaan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan / keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Demi tercapainya tujuan umum suatu perusahaan diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan perusahaan tersebut. Pengaturan ini dihubungkan

dengan pencapaian tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam perusahaan.

Struktur Organisasi PT Bank SUMUT Cabang Koordinator Medan dibawah ini :

Gambar 2.7. Struktur Organisasi PT. Bank Sumut Cabkor Medan

2.6.Uraian Tugas ( Job Description )

1. Pemimpin Cabang

- Seorang Pemimpin Cabang bertanggung jawab untuk mengkoordinasi dan mengawasi semua operasi cabang, termasuk perekrutan staf, pelatihan, dan pengawasan. Mereka datang dengan strategi yang tepat untuk meningkatkan tingkat produktivitas dan kinerja untuk mencapai target keuangan cabang.

- Membuat, menerapkan, dan mengevaluasi rencana bisnis cabang : Designing and implementing financial performance plans, strategies, and any other operational activity.

- Membangun dan menjaga hubungan strategis dengan komunitas, serta menjalin hubungan dengan pelanggan yang ada dan potensial untuk membangun hubungan jangka panjang yang dapat dipercaya.

2. Wapim Bidang Pemasaran

- Mengelola dan mengkoordinasikan staf pemasaran dan kreatif, memimpin upaya riset pasar untuk mengungkap kelayakan produk / layanan saat ini dan yang sudah ada, dan berhubungan dengan organisasi media dan agen periklanan.

- Manajer pemasaran harus menjadi pemimpin bisnis yang hebat serta pemimpin pemasaran yang hebat.

- Bertanggung jawab untuk bekerja dengan eksekutif untuk menentukan anggaran dan target, dan akan sering ditugaskan untuk mengembangkan strategi penetapan harga untuk produk dan layanan.

- Akan secara mandiri mengelola sekelompok merek terpilih yang melapor kepada Direktur Pemasaran

- Mengelola dan menjalankan inisiatif pemasaran utama dan pembaharuan situs web

- Pekerja proaktif dengan kemampuan untuk menilai dan memecahkan masalah berbagai proyek secara mandiri saat bekerja dalam lingkungan lintas fungsional

3. Wapim Bidang Operasional

- Mengawasi pengelolaan pelaksanaan kegiatan perusahaan.

- Mengawasi pengelolaan pelaksanaan project.

- Mengelola pelaksanaan kegiatan perencanaan pelelangan.

- Melakukan koordinasi kerja harian.

- Melaksanakan jadwal dan kegiatan pelelangan.

- Mengecek status kegiatan pelaksanaan project.

- Melakukan pengecekan ke tiap-tiap PIC.

- Menjaga konsistensi pekerjaan.\

- Mendapatkan laporan harian dari finance project

- Melakukan pembayaran terhadap semua kegiatan project (proses lelang, pelaksanaan dan penagihan.

4. Wapim Bidang Koordinator

- Memastikan kegiatan yang dipertanggung jawabkan terlaksana dengan baik dan lancar.

- Memberikan solusi terhadap masalah yang timbul pada kegiatan dalam pekerjaan tersebut.

- Memonitoring semua area kerja yang diserahi tanggungan.

- Memberikan edukasi cara kerja dan sosialisasi kepada bawahan yang belum memahami terhadap kondisi area kerja.

- Menganalisa dan melakukan perhitungan-perhitungan seperti budgetting untuk penyelesaian target dari kegiatan atau tugas tersebut.

- Membuat perencanaan dan target tugas.

- Melakukan dokumen kontrol untuk laporan tugasnya.

- Mengelola seluruh kegiatan melalui kebijakan yang berlaku.

- Melakukan penilaian dan evaluasi terhadap situasi kerja atau progress dan kendala kegiatan.

5. Bagian Analisis Kredit

- Menganalisis data pinjaman dan penyataan keuangan perorangan atau perusahaan, untuk menentukan tingkat resiko mereka, yang berkaitan dengan perpanjangan kredit atau peminjaman uang

- Membuat perbandingan keuangan menggunakan program komputer, untuk mengevaluasi keadaan keuangan klien.

- Berkonsultasi dengan klien untuk memberikan solusi keluhan mereka, dan memeriksa transaksi keuangan dan kredit mereka.

- Menyiapkan laporan yang isinya termasuk tingkat resiko yang berkaitan dengan perpanjangan kredit atau peminjaman uang.

- Membandingkan catatan likuiditas, profitabilitas, dan kredit suatu organisasi yang sedang dievaluasi, dengan organisasi serupa dalam industri dan lokasi geografis yang sama.

6. Admin Kredit dan Legal

- Menangani proses klaim asuransi (asuransi jiwa maupun asuransi agunan) kepada maskapai asuransi dan melakukan pemantauan atas pencairan klaim dan membuat laporan untuk manajemen

- Membuat laporan realisasi kredit.

- Membuat daftar nominative kredit dan kolekbilitas sebagai laporan.

- Membuat memo dropping atas perpanjangan/penurunan/penambahan plafond/perubahan data jaminan, pelunasan.

menunggak.

7. Pelayanan Nasabah

- Memberi layanan kepada pihak nasabah

- Melayani serta memberikan solusi atas masalah dari nasabah - Membuat berbagai jenis administrasi dalam bank.

- Tugas lainnya ialah mengenalkan dan memberikan penawaran terhadap nasabah.

8. Bagian Operasional

- Back Office harus dapat menjalankan fungsi kontrol atas transaksi yang telah dilakukan di Front Office

- Front Office juga harus melakukan kontrol atas transaksi yang dilakukannya, yaitu dengan memeriksa kembali bukti transaksi setelah transaksi dilakukan.

- Back Office akan melakukan verifikasi transaksi yang biasanya dilakukan pada akhir hari.

- Tugas dan tanggung jawab Front Office lebih difokuskan pada kegiatan yang terkait layanan langsung pada nasabah, seperti permintaan pembukaan dan penutupan rekening, informasi produk dan jasa bank, permintaan rekening koran.

- Tugas dan tanggung jawab Front Office yang semakin fokus dimaksudkan agar layanan kepada nasabah dapat dilakuksan secara prima sehingga dapat memuaskan harapan nasabah.

9. Pelaksana Teller

- Menginput semua transaksi harian ke komputer.

- Melayani penyetoran uang tunai dan pengambilan uang tunai.

- Meneliti dan bertanggung jawab atas keabsahan uang, warkat/slip transaksi dan tandatangan dari nasabah

10. Pelaksana Transfer

- Melaksanakan tugas-tugas Transfer / Inkanso/ Pajak secara teliti.

- Meneliti transaksi Transfer / Inkaso / Pajak / secara baik.

- Memelihara semua warkat inkaso dan pajak uang yang telah diterima.

- Melayani Warkat Giro dan Cek

11. Pelaksana Umum dan Kepegawaian

- Mengkoordinir seluruh bawahannya agar bekerja sesuai dengan ketentuan peraturan perusahaan.

- Menginventariskan peralatan kantor yang ada pada perusahaan

12. Pelaksana Analisis Kredit

- Menerima permohonan kredit.

- Melakukan wawancara calon debitur.

- Melakukan peninjuan untuk menentukan kelayakan calon debitur.

- Menyusun Daftar Usulan Pemohon dan mengadakan Rapat Komite Kredit (Rakamdit).

- Menyampaikan hasil keputusan rakamdit (berupa SP3k) kepada calon debitur.

- Menyusun perjanjian kredit dan melaksanakan kredit ( bersama Loan Administration ) .

- Melayani dan menyelesaikan klaim debitur.

- Melayani adminstrasi pelunasan kredit dan penyerahan dokumen pokok.

13. Pelaksana Administrasi Kredit

- Mengadministrasikan dan membuat slip pendropingan fasilitas pinjaman atau dana berdasarkan informasi dari Account Officer.

- Membebankan biaya administrasi dan biaya provisi jaminan.

- Meminta dan menghitung bunga pinjaman.

2.7. Jaringan Usaha

Pengertian jaringan usaha dapat dijelaskan sebagai suatu bentuk organisasi di bidang ekonomi yang dimanfaatkan untuk mengatur koordinasi serta mewujudkan kerjasama antar unsur dalam organisasi. Unsur-unsur tersebut pada umumnya berupa unit usaha. Dapat juga berupa non unit usaha, tetapi merupakan unsur dalam rangkaian yang memfasilitasi penyelenggaraan unit usaha. Organisasi yang dimaksud dapat bersifat formal maupun non formal.

Bentuk keterkaitan antara unit usaha tersebut dapat bersifat sangat longgar, tetapi dapat juga sebaliknya sangat ketat atau dapat bersifat sangat longgar, tetapi dapat juga sebaliknya sangat ketat atau bentuk di antara keduanya. Bentuk keterkaitan yang longgar dapat berupa misalnya komunikasi internal diantara unit usaha. Bentuknya yang ketat dapat berupa kerjasama usaha atau jointventure. Sedangkan yang berada di antara keduabentuk tersebut di atas dapat berupa asosiasi atau konsorsium. Bentuk keterkaitan dapat juga bersifat vertical maupun bersifat horizontal.

2.7.1. Menghimpun Dana

Menghimpun dana merupakan kegiatan membeli dana dari masyarakat. Kegiatan ini dikenal juga dengan kegiatan funding. Kegiatan membeli dana dapat dilakukan dengan cara menawarkan berbagai jenis simpanan. Simpanan sering disebut dengan nama rekening atau account. Jenis simpanan yang ada ini adalah :

- Simpanan desposito (time deposito) - Simpanan giro (demand deposito) - Simpanan tabungan (saving desposito).

2.7.2. Menyalurkan Dana

Sebelum kredit disalurkan bank terlebih dulu menilai kelayakan kredit yang diajukan oleh nasabah. Kelayakan ini meliputi berbagai aspek penilaian. Penerima kredit akan dikenakan bunga kredit yang besarnya tergantung dari bank yang menyalurkannya.

Secara umum jenis-jenis kredit yang ditawarkan meliputi:

- Kredit Angsuran Lainnya (KAL).

Kredit angsuran lainnya adalah fasilitas kredit yang diberikan kepada debitur yang mempunyai usaha produktif dan atau mempunyai penghasilan tetap untuk tujuan membiayai keperluan yang bersifat investasi, modal kerja dan konsumtif.

Tujuan kredit dapat digunakan untuk menambah modal usaha, membangun/

membeli /merenovasi tempat usaha, membeli perlengkapan/peralatan usaha, merenovasi

rumah tempat tinggal, membeli tanah untuk rumah tempat tinggal, membeli kendaraan bermotor roda 4 (empat) atau lebih, atau membiayai pendidikan.

Sasaran Kredit Angsuran Lainnya (KAL) adalah badan usaha/usaha perorangan/

profesional yang memiliki usaha produktif dan atau penghasilan tetap

Proses pengajuan fasilitas:

- Calon debitur membuat surat permohonan

- Permohonan diajukan ke Unit Kantor Bank Sumut terdekat.

- Bank akan mengevaluasi permohonan kredit yang diajukan oleh calon debitur, sesuai dengan ketentuan bank.

- Bila kredit disetujui, calon debitur harus memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan untuk penggunaan produk kredit sebelum kredit dicairkan.

- Kredit Kepemilikan Rumah (KPR)

Kredit Pemilikan Rumah Sumut Sejahtera (KPR Sumut Sejahtera) adalah solusi kepemilikan rumah pribadi Anda untuk keperluan pembelian rumah tinggal/apartemen/ruko/rukan yang dijual melalui developer. Pembiayaan dapat digunakan untuk berbagai tujuan baik untuk tempat tinggal atau investasi, dalam kondisi baru maupun bekas (second). Suku bunga kredit relatif rendah, dihitung secara anuitas dan diberlakukan secara floating rate yang akan disesuaikan berdasarkan perkembangan suku bunga pasar jangka waktu pinjaman hingga 15 tahun. Dengan menyediakan dana di

rekening Bank Sumut setiap bulannya, pembayaran angsuran rumah akan dipotong secara otomatis. Surat kepemilikan dan dokumen-dokumen lainnya rumah Anda tersimpan dengan aman pada Kami sehingga pada masa kredit selesai dapat langsung Anda bawa pulang.

Proses pengajuan fasilitas:

i. Karyawan tetap / profesional / wiraswasta

ii. Fotocopy Identitas diri pemohon (KTP/SIM/KK/Identitas lainnya)

iii. Fotocopy dokumen jaminan

iv. Slip gaji atau laporan keuangan usaha

v. Angsuran perbulan maksimal hingga 40% dari penghasilan / gaji

- Kredit Surat Perintah Kerja ( SPK)

Kredit SPK adalah kredit modal kerja yang diberikan untuk membantu kontraktor/

penyedia barang/ jasaya ng mendapatkan kontrak kerja pemborongan/pengadaan barang atau jasa dari instansi pemerintah, BUMN, BUMD maupun perusahaan swasta. Bentuk kredit adalah kredit rekening koran. Tujuan kredit adalah untuk membantu menyediakan dana kepada kontraktor/rekanan untuk menambah modal kerja pelaksanaan kontrak kerja pemborongan/pengadaan barang atau jasa dari instansi pemerintah, BUMN, BUMD maupun perusahaan swasta. Sasaran Kredit SPK adalah kontraktor atau rekanan yang telah memiliki kontrak kerja pemborongan/pengadaan barang atau jasa dari Pejabat Pengelola Fisik Proyek/Bouwheer.

Proses pengajuan fasilitas:

i. Calon debitur membuat surat permohonan

ii. Permohonan diajukan ke Unit Kantor Bank Sumut

iii. Bank akan mengevaluasi permohonan kredit yang diajukan oleh calon debitur, sesuai dengan ketentuan bank

iv. Bila kredit disetujui, calon debitur harus memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan untuk penggunaan produk kredit sebelum kredit dicairkan.

- Kredit Pensiun

Kredit pensiun yaitu membantu para pensiunan untuk mendapatkan tambahan dana yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti merehab rumah, biaya perobatan, biaya pernikahan anak atau untuk modal usaha sehingga Anda dapat menjalani masa pensiun dengan tetap berkarya.

Persyaratan Umum : Pensiun merupakan pensiun sendiri, pensiunan janda atau duda yang uang pensiunnya dikelola dan disalurkan oleh PT. Tabungan Asuransi Pegawai Negeri (PT. Taspen). Usia pensiunan ditambah jangka waktu kredit maksimum 70 tahun.

Peroses pengajuan fasilitas:

i. Surat Permohonan kredit

ii. Fotocopy Identitas diri permohonan (KTP/ SIM/ Paspor/

Identitas lainnya)

iii. Asli dan fotocopy Kartu Registrasi Induk Pensiun (KARIP) iv. Asli dan fotokopy Surat Keputusan Pensiun (SKEP)

- Kredit Umum

Kredit umum adalah kredit yang diberikan untuk membiayai kebutuhan modal kerja (aktiva lancar) suatu usaha, seperti pembelian bahan baku, barang dagangan, pembayaran upah, pembayaran uang kas/bank, dll. Bentuk kredit adalah kredit rekening koran, yaitu kredit yang penarikan dan penyetoran melalui rekening tersebut dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan warkat bank yang berlaku sebagaimana untuk rekening giro (cek, bilyet giro, nota debet/kredit).

Tujuan penggunaan kredit adalah untuk menambah modal kerja sesuai dengan kebutuhan usaha. Sasaran kredit umum adalah pengusaha perorangan atau badan usaha yang menjalankan usaha produktif dibidang industri, perdagangan barang/jasa.

Proses pengajuan fasilitas:

i. Calon debitur membuat surat permohonan

ii. Permohonan diajukan ke Unit Kantor Bank Sumut yang terdekat dengan lokasi usaha calon debitur

iii. Bank akan mengevaluasi permohonan kredit yang diajukan oleh calon debitur, sesuai dengan ketentuan bank

iv. Bila kredit disetujui, calon debitur harus memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan untuk penggunaan produk kredit sebelum kredit dicairkan.

2.8.Jasa-jasa Bank Lainnya

Jasa-jasa bank lainnya merupakan kegiatan penunjang untuk mendukung kelancaran kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana. Sekalipun sebagai kegiatan penunjang, kegiatan ini sangat banyak memberikan keuntungan bagi bank dan nasabah.

Semakin banyak jasa-jasa yang disediakan oleh suatu bank makan akan semakin baik.

Kelengkapan ini ditentukan dari permodalan bank serta kesiapan bank dalam menyediakan SDM yang handal. Disamping itu juga perlu didukung oleh kecanggihan teknologi yang dimilikinya. Beberapa jasa-jasa bank yang ditawarkan meliputi :

a. Kiriman Uang ( Transfer)

Pengertian Transfer

Transfer adalah suatu kegiatan jasa bank untuk memindahkan sejumlah dana tertentu sesuai dengan perintah si pemberi amanat yang ditujukan untuk keuntungan seseorang yang ditunjuk sebagai penerima transfer. Baik transfer uang keluar atau masuk akan mengakibatkan adanya hubungan antar cabang yang bersifat timbal balik, artinya bila satu cabang mendebet cabang lain mengkredit.

Keuntungan transaksi Transfer : 1. Menghemat waktu

2. Lebih aman 3. Tidak perlu modal

4. Tidak ada biaya menerima 5. Dana langsung tersedia 6. Relatif mudah

7. Jarang ada transaksi palsu

Transfer bisa melalui beberapa cara yaitu:

a. Transfer via ATM

Bila kita sudah punya tabungan dan kartu ATM kita dapat melakukan transfer melalui mesin ATM yang banyak tersedia. Prosedur awalnya hanya memasukkan kartu ATM, kemudian mengisi kode PIN ATM kita dan selanjutnya prosedur untuk transfer akan tertera pada layar ATM.

b. Transfer via mobile banking

Sama hal nya dengan transfer via ATM, namun transfer via mobile banking adalah kembangan dari layanan ATM, yaitu nasabah dapat melakukan proses transfer melalui telepon genggamnya. Biasanya tidak semua telepon genggam memiliki aplikasi untuk mobile banking sebuah bank. Maka terlebih dahulu kita harus mengisi aplikasi itu ke dalam telepon genggam kita. Kemudian awalnya kita harus registrasi di mesin ATM terlebih dahulu. Dan proses selanjutnya langsung dikerjakan dalam aplikasi mobile banking di telepon genggam kita.

c. Transfer via internet banking

Berbeda dengan transfer via mobile banking, transfer via internet banking bukan menggunakan telepon genggam, namun menggunakan internet untuk mengaksesnya.

Prosedurnya sama seperti transfer via mobile banking, yaitu nasabah harus registrasi awal di mesin ATM transfer via setoran tunai di bank

Khusus untuk orang yang belum memiliki akun di sebuah bank, transfer tetap bisa dilakukan yaitu dengan langsung datang ke bank terkait kemudian mengisi form aplikasi untuk transfer dan menyerahkan uang transfernya beserta form yang telah diisi kepada teller.

b. Kliring ( Clearing )

Kliring adalah transaksi yang digunakan sebagai lalu lintas pembayaran untuk memudahkan penyelesaian hutang-piutang antar bank yang muncul dari transaksi giral.

Lembaga kliring dilakukan oleh Bank Indonesia yang tugasnya menjadi perantara transaksi yang dilakukan setiap bank peserta kliring.

Setiap bank diwajibkan menjaga sejumlah saldo alat likuid ke dalam bentuk Giro

Setiap bank diwajibkan menjaga sejumlah saldo alat likuid ke dalam bentuk Giro

Dokumen terkait