Setelah hasil penelitian dikembangkan, maka penulis mencoba mengambil kesimpulan dan memberikan saran yang dapat menunjang kemajuan instansi pada masa yang akan datang.
BAB II
DINAS PENCEGAH PEMADAM KEBAKARAN KOTA MEDAN
A. Sejarah Ringkas Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan
Pemadam Kebakaran Kota Medan sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda (Batavia) tahun 1919 dan pada saat itu pemadam kebakaran ini disebut Brainwier. Sejak zaman kemerdekaan Republik Indonesia unit pemadam kebakaran ini terus tetap ada namun dikelola oleh daerah tingkat II masing-masing yang keberadaannya bergabung dengan instansi yang ada pada saat itu.
Di Kota Medan khususnya unit pemadam kebakaran ini berada di Dinas Pekerjaan umum Kotamadya Medan yang berada pada salah satu seksi dan disebut Unit Pencrgah Pemadam Kebakaran Kotamadya Medan yang pada saat itu sebagai unit pemadam kebakaran adalah Bapak Mohd. Dahlan dan menjabat sejak tahun 1963-1967, beliau ini sering dipanggil dengan sebutan Tuan mengigat latar belakang pendidikannya yang masih dipengaruhi oleh Belanda.
Kemudian pada tahun 1967-1972, unit pemadam kebakaran ini beralih posisinya dari unit Pemadam Kebakaran dibawah Dinas Pekerjaan Umum Kotamadya Medan ke Sub. Direktorat adalah Bapak Salamuddin Siregar dan pada saat itu sebagai Kepala Dinas Ketertiban Umum dijabat oleh Bapak Suhadi dan beberapa tahun kemudian Bapak Salamuddin Siregar digantikan oleh Bapak Baharuddin Nur..
Pada tahun 1972-1979Unit Pemadam Kebakaran ini berubah menjadi Unit Linmas dibawah Sub Direktorat Ketertiban Umum tampak pimpinan pada Unit
Linmas ini dijabat oleh Bapak J.L. Girsang. Selain itu masih ada sebenarnya nama-nama yang lain yang sempat menjabat pada Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan namun penulis tidak memperoleh data selengkapnya.
Pada tahun 1979-1991 Unit Pencegah Pemadam Kebakaran Kotamadya Medan dan sebagai Kepala Dinasnya dijabat oleh Bapak P.T. Girsang. Selain itu masih ada sebenarnya nama-nama yang lain yang sempat menjabat pada Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan namun penulis tidak memperoleh data selengkapnya.
Pada tahun 1979-1998, jabatan kepala dinas beralih kepada Bapak Drs. Tahi Parsaoran Malau. Pada tahun 1998-2000 jabatan Kepala Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan dijabat oleh Bapak Drs. Elsinus Hasugian dan kemudian digantikan oleh Bapak Drs. Marlon Simanjuntak.
Drs. Marlon Simanjuntak hanya menjabat selama 1 bulan karena beliau gugur dalam menjalankan tugas pada saat terjadinya peristiwa kebakaran di Jalan Pandu Baru pada tanggal 25 Januari 2000 akibat lalu lintas yang terjadi di persimpangan Jalan Palang Merah persisnya dipersimpangan Jalan Pemuda kelurahan Kesawan dan Almarhum sempat dirawat di Rumah Sakit Malahayati Medan dan kemudian dialihkan keperawatan yang lebih intensif di Rumah Sakit Umum Gleanegles Jalan Listrik Medan sampai menghembuskan nafas terakhirnya, mulai dari masa setelah kejadian almarhum dalam kondisi tidak sadarkan diri (koma) sampai wafatnya beliau pada tanggal 29 Januari 2000.
Setelah meninggalnya Alm. Bapak Drs. Marlon Simanjuntak jabatan sementara dialihkan kepada Bapak Erdinso Purba,SH sebagai Pelaksana Harian
Kepala dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan selama 9 bulan.
Kemudian Bapak Erdinson Purba,SH dilantik menjadi Kepala Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan.
Pada tanggal 12 Maret 2002, Drs.Erdinson Purba,SH digantikan dengan Bapak M. Jacub Nasution ,SH. Beliau menjabat lebih kurang 5 bulan saja karena tanggal 7 Agustus 2002 telah dilakukan serah terima jabatan dengan Bapak Drs.
Nawawi yang menjabat s/d tanggal 7 Januari 2003 dan selanjutnya digantikan oleh Bapak Drs. V. Redward Bakkara. Kemudian Bapak Drs. Redward Bakkara M.Si menjabat pada tahun 2003 sampai tanggal 18 - 02 - 2011 kemudian digantikan oleh Bapak Drs.Marihot Tampubolon s/d sekarang.
1. Visi Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran
Dalam Renstra DP2K Kota Medan Tahun 2006 – 2011, sejalan dengan tupoksinya, visi DP2K Kota Medan adalah “Terwujudnya Kota Medan yang Sigap Mencegah dan Mengatasi Kebakaran serta Bencana lainnya” atau disingkat
“Medan Siaga Bencana”.
Visi di atas mengandung pengertian sebagai berikut:
a. MEDAN, menggambarkan keseluruhan masyarakat, instansi pemerintah dan swasta/perusahaan serta kompenen-kompenen lainnya yang ada di Kota Medan (stakeholders).
b. SIAGA BENCANA, berarti selalu siap sedia dan sigap untuk menghadapi bencana, baik kebakaran atau bencana alam lainnya, serta selalu melakukan upaya-upaya pencegahan terjadinya bencana.
Visi tersebut menggambarkan adanya tuntutan untuk bersikap profesional dari seluruh jajaran yang ada di DP2K Kota Medan dalam menjalankan tugasnya, serta perlunya partisipasi seluruh kompenen yang ada di kota Medan baik masyarakat, instansi pemerintah, swasta, dan lain-lain.
2. Misi Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran
Untuk mewujudkan visi tersebut ditetapkan beberapa misi yaitu :
a. Mendorong partisipasi masyarakat dan swasta serta pihak kelurahan dan kecamatan dalam pencegahan dan penanggulangan bencana.
Misi ini didasari oleh kenyataan bahwa melakukan pencegahan jauh lebih baik dari pada melakukan perbaikan/recovery. Untuk dapat melakukan pencegahan maka partisipasi semua pihak (masyarakat, swasta serta instansi lainnya) merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi. Berkaitan dengan itu, DP2K akan menjalankan misi untuk mendorong munculnya partisipasidari masyarakat dan swasta dalam melakukan pencegahan terjadinya bencana.Selain itu, didasari oleh kenyataan bahwa pada setiap terjadi bencana, baik kebakaran atau bencana lainnya, terlihat bahwa masyarakat dan perangkat
langkah-langkah penanganan.Sementara itu keterbatasan yang dimiliki oleh DP2K dalam menghadapi terjadinya bencana juga merupakan hal yang melandasi perlunya dilakukan pemberdayaan terhadap kelurahan dan kecamatan dalam menghadapi bencana.
b. Meningkatkan mutu layanan ke masyarakat.
Peningkatan mutu layanan kepada masyarakat berarti bahwa seluruh jajran yang ada di DP2K harus bersikap professional, tanggap dan sigap dalam menerima pengaduan terjadinya bencana, maupun permintaan masyarakat sesuai dengan tugas dan fungsinya.
c. Meningkatkan sarana dan prasarana alat pencegah dan pemadam kebakaran.
Upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan bencana kebakaran sangat dipengaruhi oleh ketersediaan sarana dan prasarana yang memenuhi standard. Untuk itu, sarana dan prasarana yang saat ini dimiliki oleh DP2K Kota Medan perlu ditingkatkan sehingga mutu layanan dapat ditingkatkan.
d. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Mutu layanan yang baik juga dapat dicapai apabila Sumber Daya Manusia yang ada mencukupi baik dari segi jumlah dan keterampilan.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat dilakukan melalui berbagai pelatihan-pelatihan. Pelatihan-pelatihan ini harus bersifat rutin sehingga setiap petugas yang ada selalu mendapat penyegaran untuk menghadapi berbagai bencana dengan karakteristiknya masing-masing.
Mengacu kepada Renstra Tahun 2006-2011, DP2K Kota Medan telah menyusun berbagai program dan kegiatan pembangunan yang menjadi prioritas bagi DP2K Kota Medan untuk Tahun Anggaran 2010 sebagaimana diuraikan pada makalah pembangunan ini.
3. Makna Logo Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran
Gambar 2.1. Logo Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Sumber: Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan
a. Lima kelopak Bunga Wijaya melambang kemenangan dalam setiap pelaksanaan tugas pemadam dan penyelamatan. Lima kelopak melukiskan lima sila pancasila.
b. Tali Melingkar dan Lingkaran melambangkan bahwa tugas Pemadam Kebakaran bagaikan lingkaran yang tak berujung dan tak berpangkal.
Tali melukiskan peralatan penyelamatan sebagai kesiangan dan kesiapan member pertolongan kepada korban.
c. Dua tangkai 19 Lidah Api yang menyala melambangkan bahwa bahaya kebakaran selalu mengintai. 19 Lidah api melukiskan lahirnya Instansi Pemadam Kebakaran pada tanggal 1 Maret 1919.
d. Air melambangkan terpenuhinya bahan pokok dalam pemadam kebakaran.
e. Kelengkapan Kerja berupa helm, kampak, pemancar, dan selang melambangkan perlengkapan/peralatan kerja Pemadam Kebakaran dalam menjalankan tugas pokoknya.
f. Pita bertuliskan YUDHA BRAMA JAYA. YUDHA berarti perang, BRAMA berarti api, dan JAYA berarti menang. Jadi, YUDHA BRAMA JAYA bermakna kemenangan dan keberhasilan dalam perang melawan kebakaran.
g. Warna putih, merah, kuning, dan biru. Putih berarti kesucian/kebenaran, merah berarti keberanian/semangat yang membara, kuning berarti kemuliaan/keluhuran hati, dan biru berarti kesetiaan.
4. Motto Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran
“Pantang Pulang Sebelum Padam”
Makna dari Motto tersebut adalah jika terjadi suatu kebakaran seorang Pemadam Kebakaran itu tidak boleh meninggalkan pekerjaan nya sebelum api tersebut benar-benar padam.
B. Struktur Organisasi
Susunan struktur organisasi Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan berdasarkan Peraturan Walikota Medan Nomor 1 Tahun 2017, terdiri dari:
1. Kepala Dinas 2. Sekretaris
a. Sub Bagian Umum b. Sub Bagian Keuangan
c. Sub Bagian Penyusunan Program 3. Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan
a. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Penyuluhan b. Seksi Bina Kualitas Personil
c. Seksi Hubungan Teritorial dan Sektoral 4. Bidang Inspeksi dan Investigasi
a. Seksi Inspeksi Peralatan Proteksi Kebakaran b. Seksi Investigasi Kebakaran
c. Seksi Pendataan dan Restribusi
5. Bidang Operasi Pemadaman dan Penyelamatan a. Seksi Penyuplai Bahan Pemadam
b. Seksi Penyelamatan
c. Seksi Pengendalian Komunikasi 6. Bidang Dukungan Sarana dan Prasarana
a. Seksi Perawatan dan Perbengkelan b. Seksi Penyediaan dan Pergudangan
c. Seksi Peralatan dan Perlengkapan 7. Unit Pelaksana Teknis (UPT)
8. Kelompok Jabatan Fungsional dan Pelaksana
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Sumber: Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan
C. Job Description
Peraturan Wali Kota Medan Nomor 1 Tahun 2017 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Medan, mengamanatkan bahwa rincian tugas dan fungsi masing-masing jabatan struktural pada Dinas Pencegah dan Pemadam Kebakaran, adalah sebagai berikut.
1. Dinas
Dinas merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan bidang ketenteraman dan ketertiban umum, sub urusan kebakaran yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Wali Kota melalui Sekretaris Daerah.
Dinas mempunyai tugas dan kewajiban membantu Wali Kota dalam melaksanakan urusan pemerintahan bidang ketenteraman dan ketertiban umum, sub urusan kebakaran. Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban, Dinas menyelenggarakan fungsi:
1) perumusan kebijakan urusan pemerintahan bidang ketenteraman dan ketertiban umum, sub urusan kebakaran;
2) pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan bidang ketenteraman dan ketertiban umum, sub urusan kebakaran;
3) pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pemerintahan bidang ketenteraman dan ketertiban umum, sub urusan kebakaran;
4) pelaksanaan administratif dinas sesuai dengan lingkup tugasnya;
5) pelaksanaan tugas pembantuan berdasarkan atas peraturan perundang-undangan; dan
6) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh wali kota terkait dengan tugas dan fungsinya.
2. Sekretaris
Sekretaris merupakan unsur staf pada Dinas yang dipimpin oleh Sekretaris, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup kesekretariatan yang meliputi pengelolaan administrasi umum, keuangan dan penyusunan program serta fasilitasi pengoordinasian penyusunan kebijakan dan pelaksanaan tugas Dinas.
Dalam melaksanakan tugas, Sekretaris menyelenggarakan fungsi, dengan rincian :
1) Perencanaan program dan kegiatan kesekretariatan dengan mempedomani Rencana Umum Kota, RENSTRA dan RENJA Dinas untuk terlaksananya sinergitas perencanaan berdasarkan peraturan perundang-undangan;
2) Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan, Standar Operasional Prosedur (SOP), Standar Pelayanan, Standar Kompetensi Jabatan, Analisis Jabatan, Analisis Beban Kerja, Evaluasi Jabatan, LAKIP dan standar lainnya lingkup kesekretariatan untuk terselenggaranya aktivitas dan tugas secara optimal dan berdasarkan peraturan perundang-undangan;
3) Pengoordinasian penyusunan rumusan kebijakan, bahan rencana program dan kegiatan, Standar Operasional Prosedur (SOP), Standar Pelayanan, Standar Kompetensi
Jabatan, Analisis Jabatan, Analisis Beban Kerja, Evaluasi Jabatan, LAKIP dan standar lainnya lingkup Dinas untuk terselenggaranya tugas dan kegiatan berdasarkan peraturan perundang-undangan;
4) Fasilitasi, supervisi dan pengintergrasian pelaksanaan tugas Bidang meliputi rumusan kebijakan, bahan rencana program dan kegiatan, Standar Operasional Prosedur (SOP), Standar Pelayanan, Standar Kompetensi Jabatan, Analisis Jabatan, Analisis Beban Kerja, Evaluasi Jabatan, LAKIP dan standar lainnya lingkup Dinas sesuai dengan usulan Bidang berdasarkan peraturan perundang-undangan;
5) Pendistribusian tugas, pembimbingan, penilaian, penghargaan dan penegakan / pemrosesan kedisiplinan pegawai (reward and punishment) lingkup kesekretariatan berdasarkan peraturan perundang-undangan untuk kelancaran tugas;
6) Pelaksanaan pelayanan administrasi kesekretariatan meliputi keuangan, perlengkapan, penyusunan program dan kegiatan, LAKIP, analisis jabatan, analisis beban kerja, evaluasi jabatan, kepegawaian, analisa peraturan, tata naskah dinas, penataan kearsipan, kerumahtanggaan, kehumasan, dan umum lainnya lingkup Dinas agar terciptanya pelayanan administrasi yang cepat, tepat dan lancar;
7) Pelaksanaan survei kepuasan masyarakat atas pelayanan publik yang dilaksanakan oleh Dinas berdasarkan peraturan perundang-undangan;
8) Pengendalian, evaluasi, dan penilaian lingkup kesekretariatan meliputi unsur pelaksanaan perencanaan, unsur pelaksanaan perumusan kebijakan, unsur pelaksanaan tugas, dan unsur-unsur lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan;
9) Pelaksanaan perumusan kebijakan dan penyelenggaraan kebijakan lainnya berdasarkan peraturan perundang – undangan;
10) Penyampaian laporan hasil pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban kepada atasan; dan
11) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait dengan tugas dan fungsinya.
a. Sub Bagian Umum
Sub Bagian Umum dipimpin oleh Kepala Sub Bagian, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. Sub Bagian Umum mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretariat lingkup administrasi umum. Dalam melaksanakan tugas, Sub Bagian Umum menyelenggarakan fungsi, dengan rincian:
1) Perencanaan program dan kegiatan Sub Bagian dengan mempedomani Rencana Umum Kota, RENSTRA dan RENJA Badan untuk terlaksananya sinergitas perencanaan berdasarkan peraturan perundang-undangan;
2) Penyusunan bahan kebijakan, Standar Operasional Prosedur (SOP), standar kompetensi jabatan, analisis jabatan, analisis beban kerja, evaluasi jabatan dan standar lainnya lingkup Sub Bagian untuk terselenggaranya aktivitas dan tugas secara optimal dan berdasarkan peraturan perundang-undangan;
3) Penyusunan bahan pengoordinasian standar kompetensi jabatan, analisis jabatan, analisis beban kerja, evaluasi jabatan dan standar lainnya lingkup Dinas sesuai dengan usulan berdasarkan peraturan perundang-undangan;
4) Pembagian tugas, pembimbingan, penilaian, penghargaan dan penegakan / pemrosesan kedisiplinan pegawai (reward and punishment) lingkup Sub Bagian berdasarkan peraturan
perundang-undangan untuk kelancaran tugas;
5) Penyusunan bahan pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan tata naskah dinas, pengelolaan administrasi kepegawaian, analisa peraturan, penataan kearsipan, perlengkapan, penyelenggaraan
kerumahtanggaan, keprotokolan dan kehumasan berdasarkan peraturan perundang-undangan;
6) Penyusunan bahan pelaksanaan survei kepuasan masyarakat atas pelayanan publik yang dilaksanakan oleh Dinas berdasarkan peraturan perundang-undangan;
7) Penyusunan bahan pengendalian, evaluasi, dan penilaian lingkup Sub Bagian meliputi unsur pelaksanaan perencanaan, unsur pelaksanaan perumusan kebijakan, unsur pelaksanaan tugas, dan unsur-unsur lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan;
8) Penyusunan bahan pelaksanaan perumusan kebijakan dan penyelenggaraan kebijakan lainnya berdasarkan peraturan perundang – undangan;
9) Penyampaian laporan hasil pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban kepada atasan;
10) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris terkait dengan tugas dan fungsinya.
b. Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretariat lingkup pengelolaan administrasi keuangan. Dalam
melaksanakan tugas, Sub Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi:
1) Perencanaan program dan kegiatan Sub Bagian dengan mempedomani Rencana Umum Kota, RENSTRA dan RENJA Badan untuk terlaksananya sinergitas perencanaan berdasarkan peraturan perundang-undangan;
2) Penyusunan bahan kebijakan, Standar Operasional Prosedur (SOP), standar pelayanan, dan standar lainnya lingkup Sub Bagian untuk terselenggaranya aktivitas dan tugas secara optimal dan berdasarkan peraturan perundang-undangan;
3) Pembagian tugas, pembimbingan, penilaian, penghargaan dan penegakan/pemrosesan kedisiplinan pegawai (reward and punishment) lingkup Sub Bagian berdasarkan peraturan
perundang-undangan untuk kelancaran tugas;
4) Penyusunan bahan pengelolaan administrasi keuangan Dinas yang meliputi kegiatan penyusunan rencana, penyusunan bahan, pemrosesan, pengusulan, verifikasi dan pelaporan administrasi keuangan berdasarkan peraturan perundang-undangan;
5) Penyusunan bahan/pelaksanaan koordinasi pengelolaan administrasi keuangan Dinas;
6) Pelaksanaan tugas selaku Pejabat Penatausahaan Keuangan Dinas;
7) Penyusunan bahan pengendalian, evaluasi, dan penilaian lingkup Sub Bagian meliputi unsur pelaksanaan perencanaan, unsur pelaksanaan perumusan kebijakan, unsur pelaksanaan tugas, dan unsur-unsur lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan;
8) Penyusunan bahan pelaksanaan perumusan kebijakan dan penyelenggaraan kebijakan lainnya berdasarkan peraturan perundang – undangan;
9) Penyampaian laporan hasil pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban kepada atasan;
10) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris terkait dengan tugas dan fungsinya.
c. Sub Bagian Penyusunan Program
Sub Bagian Penyusunan Program dipimpin oleh Kepala Sub Bagian, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas sekretariat lingkup penyusunan program dan pelaporan. Dalam melaksanakan tugas pokok, Sub Bagian Penyusunan Program menyelenggarakan fungsi :
1) Perencanaan program dan kegiatan Sub Bagian dengan mempedomani Rencana Umum Kota, RENSTRA dan
RENJA Badan untuk terlaksananya sinergitas perencanaan berdasarkan peraturan perundang-undangan;
2) Penyusunan bahan kebijakan, Standar Operasional Prosedur (SOP) dan standar lainnya lingkup Sub Bagian untuk terselenggaranya aktivitas dan tugas secara optimal dan berdasarkan peraturan perundang-undangan;
3) Pengoordinasian dan penyusunan bahan rencana program dan kegiatan lingkup Dinas meliputi RENSTRA, RENJA, Laporan Kinerja, LAKIP, Standar Pelayanan, dan standar terkait lainnya sesuai usulan dan berdasarkan peraturan perundang-undangan;
4) Pembagian tugas, pembimbingan, penilaian, penghargaan dan penegakan / pemrosesan kedisiplinan pegawai (reward and punishment) lingkup Sub Bagian berdasarkan peraturan
perundang-undangan untuk kelancaran tugas;
5) Penyusunan bahan pengendalian, evaluasi, dan penilaian lingkup Sub Bagian meliputi unsur pelaksanaan perencanaan, unsur pelaksanaan perumusan kebijakan, unsur pelaksanaan tugas, dan unsur-unsur lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan;
6) Penyusunan bahan pelaksanaan perumusan kebijakan dan penyelenggaraan kebijakan lainnya berdasarkan peraturan perundang – undangan;
7) Penyampaian laporan hasil pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban kepada atasan;
8) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris terkait dengan tugas dan fungsinya.
3. Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan
Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan merupakan unsur lini pada Dinas yang dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.
Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup pencegah dan pemberdayaan. Dalam melaksanakan tugas, Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan menyelenggarakan fungsi :
1) Perencanaan program dan kegiatan Bidang dengan mempedomani Rencana Umum Kota, RENSTRA dan RENJA Dinas untuk terlaksananya sinergitas perencanaan berdasarkan peraturan perundang-undangan;
2) Penetapan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan standar lainnya lingkup Bidang untuk terselenggaranya aktivitas dan tugas secara optimal dan berdasarkan peraturan perundang-undangan;
3) Pendistribusian tugas, pembimbingan, penilaian, penghargaan dan penegakan / pemrosesan kedisiplinan
pegawai (reward and punishment) lingkup Bidang berdasarkan peraturan perundang-undangan untuk kelancaran tugas;
4) Pelaksanaan koordinasi dibidang penyuluhan tentang pencegahan dan penanggulangan kebakaran;
5) Pelaksanaan koordinasi pembentukan barisan sukarelawan kesiagaan kebakaran;
6) Pelaksanaan koordinasi kegiatan pembinaan kualitas personil dalam bidang pencegahan dan penanggulangan kebakaran serta penyelamatan;
7) Penyusunan rencana penyediaan infrastruktur pelatihan dan sumber daya pendukung lainnya;
8) Penyusunan bahan koordinasi lingkup teritorial dan sektoral dengan lembaga terkait dan daerah lain dalam rangka pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran dan bencana lain;
9) Pengendalian, evaluasi, dan penilaian lingkup Bidang meliputi unsur pelaksanaan perencanaan, unsur pelaksanaan perumusan kebijakan, unsur pelaksanaan tugas, dan unsur-unsur lainnya yang dikoordinasikan oleh Sekretaris berdasarkan peraturan perundang-undangan;
10) Pelaksanaan perumusan kebijakan dan penyelenggaraan kebijakan lainnya berdasarkan peraturan perundang – undangan;
11) Penyampaian laporan hasil pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban kepada atasan; dan
12) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait dengan tugas dan fungsinya.
a. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Penyuluhan
Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Penyuluhan dipimpin oleh Kepala Seksi , yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Penyuluhan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pencegah dan Pemberdayaan lingkup pemberdayaan masyarakat dan penyuluhan. Dalam melaksanakan tugas pokok, Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Penyuluhan menyelenggarakan fungsi:
1) Perencanaan program dan kegiatan Seksi dengan mempedomani Rencana Umum Kota, RENSTRA dan RENJA Dinas untuk terlaksananya sinergitas perencanaan berdasarkan peraturan perundang-undangan;
2) Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan standar lainnya lingkup Seksi untuk terselenggaranya
aktivitas dan tugas secara optimal dan berdasarkan peraturan perundang-undangan;
3) Pembagian tugas, pembimbingan, penilaian, penghargaan dan penegakan / pemrosesan kedisiplinan pegawai (reward and punishment) lingkup Seksi berdasarkan peraturan
perundang-undangan untuk kelancaran tugas;
4) Pelaksanaan penyuluhan tentang pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran;
5) Pelaksanaan pembentukan barisan sukarelawan kesiagaan kebakaran;
6) Penyusunan bahan pengendalian, evaluasi, dan penilaian lingkup Seksi meliputi unsur pelaksanaan perencanaan, unsur pelaksanaan perumusan kebijakan, unsur pelaksanaan tugas, dan unsur-unsur lainnya yang dikoordinasikan oleh Kepala Bidang berdasarkan peraturan perundang-undangan;
7) Penyusunan bahan pelaksanaan perumusan kebijakan dan penyelenggaraan kebijakan lainnya berdasarkan peraturan perundang – undangan;
8) Penyampaian laporan hasil pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban kepada atasan;
9) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang terkait dengan tugas dan fungsinya.
b. Seksi Bina Kualitas Personil
Seksi Bina Kualitas Personil dipimpin oleh Kepala Seksi , yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan. Seksi Bina Kualitas Personil mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan lingkup bina kualitas personil. Dalam melaksanakan tugas, Seksi Bina Kualitas Personil menyelenggarakan fungsi :
1) Perencanaan program dan kegiatan Seksi dengan mempedomani Rencana Umum Kota, RENSTRA dan RENJA Dinas untuk terlaksananya sinergitas perencanaan berdasarkan peraturan perundang-undangan;
2) Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan standar lainnya lingkup Seksi untuk terselenggaranya aktivitas dan tugas secara optimal dan berdasarkan peraturan perundang-undangan;
3) Pembagian tugas, pembimbingan, penilaian, penghargaan dan penegakan / pemrosesan kedisiplinan pegawai (reward and punishment) lingkup Seksi berdasarkan peraturan
perundang-undangan untuk kelancaran tugas;
perundang-undangan untuk kelancaran tugas;