• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA DINAS PENCEGAH PEMADAM KEBAKARAN KOTA MEDAN. Oleh ELISABETH CHRISSANTI H.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TUGAS AKHIR SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA DINAS PENCEGAH PEMADAM KEBAKARAN KOTA MEDAN. Oleh ELISABETH CHRISSANTI H."

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

PADA DINAS PENCEGAH PEMADAM KEBAKARAN KOTA MEDAN

Oleh

ELISABETH CHRISSANTI H.

142102044

PROGRAM STUDI D-III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2017

(2)

KATA PENGANTAR

Segala Puji, Hormat dan Kemuliaan hanya bagi Tuhan Yesus Kristus.

Berkat tangan kasih-Nya penulis bisa ada hingga saat ini dan berkat pertolongan dan anugerah-Nya penulis bisa menyelesaikan Tugas Akhir ini. Adapun Tugas Akhir ini berjudul “Sistem Pengendalian Internal Kas pada Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran”. Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Diploma III Akuntansi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Terima kasih kepada semua pihak yang memberikan bimbingan, nasihat, semangat, dan dorongan sehingga Tugas Akhir ini dapat disusun. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibunda tercinta Juliana Pasaribu, S.E., yang tiada henti mendukung dan memotivasi penulis dalam pengerjaan studi selama ini, magang, pembuatan tugas akhir, dan hingga saat ini.

2. Bapak Pof. Dr. Ramli, S.E., M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Mutia Ismail, SE., MM., Ak., CA., selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Abdillah Arif Nasution, SE., M.Si. Ak., selaku Sekertaris Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Dra. Hj. Nurzaimah, M.M.Ak., selaku dosen pembimbing penulis yang telah memberikan bimbingan, arahan, masukan, saran, dan kritik yang sangat membangun dalam penyelesaian tugas akhir ini.

6. Bapak Drs. Marihot Tampubolon, selaku Kepala Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan, yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian di dinas bersangkutan.

7. Ibu Rosmaniar Harahap, S.H., Ibu Patisia, S.Sos., Pak Muhammad Arif, dan Pak Gema Halelu Isa Meliala, S.T., selaku staf/pegawai yang telah membantu penulis dalam melengkapi data-data untuk tugas akhir ini.

8. Sahabat-sahabatku tercinta Natalia Sinaga, Wirma Claudia Rohdearni, Amd., dan Ema Marissa Lambok Siagian (The WEE), Wahyuni Chriswinina Simanjuntak, Marintan Gabriella Siregar, Lasma Uli Simanjuntak, dan Leidy Narita Sembiring (WILLE) yang terus memberikan semangat kepada penulis selama magang dan pengerjaan tugas akhir ini.

9. Sahabat-sahabatku sejak masa perkuliahan Nelly Lolita Manik, Samantha Ruth Elisabeth Silalahi, dan Friginia Roma Ito br Munthe (Odats) yang bersama-sama mengalami suka duka selama perkuliahan namun tetap berjalan beriringan dan terus saling mendukung terutama dalam magang dan pengerjaan tugas akhir.

(3)

10. Kakak PKK-ku Siti Nurbaya Sitohang, Amd., beserta teman-teman pejuang kasih Elisa Putri Siagian, Astrid Maiysta Tambunan, Purnama Monicilya Sagala, dan Hillery Valentine Ginting (TAMARISKA) yang saling mendukung dan mendoakan dalam masa-masa perkuliahan hingga akhir.

11. Sang kekasih penulis, Penansius Sitepu, yang selalu menyemangati, mendorong, memotivasi, dan menghibur penulis dalam masa-masa perkuliahan, magang, penyelesaian tugas akhir, dan penyelesaian perkuliahan ini.

12. Seluruh teman-teman mahasiswa/I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi DIII Akuntansi tahun 2014, khususnya grub B, yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terima kasih telah memberikan pelajaran, pengalaman, kerja sama tim, dan semangat juang bersama untuk mencapai masa depan penuh harapan.

13.

Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penulisan tugas akhir yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.

Penulis menyadari penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari segi isi, pembahasan, maupun penyajiannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang.

Medan, 2017

Elisabeth Chrissanti H.

NIM. 142102044

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Rencana Penulisan ... 5

1. Jadwal Survei/Observasi ... 5

2. Rencana Isi ... 5

BAB I DINAS PENCEGAH PEMADAM KEBAKARAN ... 7

A. Sejarah Ringkas Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan ... 7

B. Struktur Organisasi …………... ... 14

C. Job Describtion ... 15

D. Jaringan Kegiatan ... 54

E. Kinerja Kegiatan Terkini ... 57

F. Rencana Kegiatan ... 58

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA DINAS PENCEGAH PEMADAM KEBAKARAN KOTA MEDAN ... 59

A. Sistem Pengendalian Internal ... 59

B. Kas ... 66

C. Pengendalian Internal Kas atas Penerimaan Kas pada Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan .... 69

D. Prosedur Penerimaan Kas pada Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan ... 70

E. Pengendalian Internal Kas atas Pengeluaran Kas pada Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan .... 72

F. Prosedur Pengeluaran Kas pada Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan ... 74

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN... 77

A. Kesimpulan ... 77

B. Saran ... 78

DAFTAR PUSTAKA ... 79 LAMPIRAN

(5)

DAFTAR TABEL

NOMOR JUDUL HALAMAN

Tabel 1.1 Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan

Tugas Akhir ... 5 Tabel 2.1 Kegiatan Terkini Dinas Pencegah Pemadam

Kebakaran Kota Medan ... 57 Tabel 2.2 Rencana Kegiatan Dinas Pencegah Pemadam

Kebakaran Kota Medan ... 58

(6)

DAFTAR GAMBAR

NOMOR JUDUL HALAMAN

Gambar 2.1 Logo Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran

Kota Medan ... 12 Gambar 2.2 Struktur Organisasi Dinas Pencegah Pemadam

Kebakaran Kota Medan ... 15 Gambar 3.1 Prosedur Penerimaan Kas Dinas Pencegah Pemadam

Kebakaran Kota Medan ... 72 Gambar 3.2 Prosedur Pengeluaran Kas Pencegah Pemadam

Kebakaran Kota Medan ... 76

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada era modern ini, perkembangan perekonomian perusahaan atau instansi yang besar selalu berhadapan dengan kendala-kendala yang berhubungan dengan pengendalian harta bendanya, khususnya masalah kas. Kas merupakan aktiva yang paling likuid (cair) dalam neraca dan berlaku sebagai alat tukar dalam perekonomian kita serta memberikan dasar bagi perorangan, perusahaan atau instansi pemerintahan dalam menjalankan operasi atau kegiatan yang dilakukan sehari-hari. Peran perusahaan atau instansi pemerintahan juga penting dalam mempertahankan posisi likuiditas kas seperti memiliki sejumlah uang untuk mencukupi dalam membayar kewajiban pada saat jumlah uang untuk mencukupi dalam membayar kewajiban pada saat jatuh tempo agar entitas yang bersangkutan dapat terus beroperasi. Namun dengan perkembangan teknologi yang terjadi dapat menimbulkan terjadinya kecurangan atau penyalahgunaan kas, maka akan diperlukan sebuah pencegahan yaitu pengendalian internal dari perusahaan atau instansi pemerintahan yang terkait terhadap pengelolaan kas tersebut.

Kecurangan atau penyelewengan kas akan mempengaruhi penyajian laporan keuangan yang disebabkan kas sangat mudah berpindah tangan dan tanpa identitas pemilik. Dalam hal ini sangat diperlukan manajemen kas secara akurat untuk mengurangi resiko terjadinya kecurangan terhadap kas. Apabila pengendalian

(8)

internal dapat diterapkan secara selektif tentu akan berpeluang untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan kas dan tujuan eentitas dalam perusahaan.

Pada umumnya, setiap perusahaan dalam menjalankan fungsi-fungsi yang terdapat dalam perusahaan memerlukan pengawasan dan pengndalian dalam melaksanakan semua kegiatan perusahaan tersebut. Hal ini dilakukan agar pelaksana kegiatan dari perusahaan tersebut bisa mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan dan bias terhindar dari kecurangan atau penyelewengan yang dilakukan pihak-pihak tertentu. Selain itu manajemen kas yang efektif pengendalian kas juga penting untuk melindungi kas terhadap pencurian atau penggelapan. Kemungkinan penyelewengan kas akan lebih sulit jika dua orang atau atau lebih harus berkolusi. Oleh sebab itu, sistem pengendalian kas biasanya mensyaratkan adanya pemisahan fungsi penerimaan dan pencatatan transaksi kas.

Suatu kegiatan perusahaan menghasilkan informasi yang akan memberikan manfaat kepada para pemakainya apabila kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang ditentukan. Pengendalian internal akan menghasilkan informasi yang berguna bagi para pemakainya apabila pengendalian internal itu sudah efektif. Pengendalian internal kas merupakan salah satu cara untuk menjaga agar dana kas perusahaan tidak diselewengkan. Meskipun penyelewengan tidak mungkin untuk dihilangkan tetapi dengan pengendalian internal kas penyelewengan ini dapat dihindari dan dapat mendukung tercapainya tujuan operasi entitas perusahaan.

(9)

Pengendalian internal dapat diartikan sebagai proses yang dipengaruhi oleh dewan direktur, manajemen, dan personil lain dalam perusahaan dirancang untuk memberikan jaminan yang masuk akal sehubungan dengan pencapaian tujuan dalam kategori efektivitas dan efisiensi operasi, reabilitas pelaporan keuangan serta kepatuhan pada hokum dan regulas yang berlaku (Jay M. Smith, 1996).

Dari pengertian di atas, mendeskripsikan bahwa pengendalian internal diterapkan untuk mengurangi terjadinya resiko penyalahgunaan kas serta memberikan perspektif batasan kinerja dan menuntut tanggung jawab atas kebijakan prosedur pengendalian internal yang memiliki wewenang masing- masing seperti pemisahan tugas dan pegurusaan kas antara lain penerimaan dan pengeluaran kas. Berdasarkan uaraian di atas maka penulis tertarik memilih judul

“Sistem Pengendalian Internal Kas pada Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam tugas akhir ini adalah “Apakah system pengendalian internal terhadap penerimaan dan pengeluaran kas pada Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan telah berjalan dengan baik sesuai prosedur ?”

(10)

C. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah system pengendalian internal kas pada Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan prosedur.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian adalah sebagai berikut:

1. Bagi penulis, untuk menambah wawasan dan mengembangkan kemampuan menulis berdasarkan kajian teori yang diperoleh tentang Sistem Pengendalian Internal Kas pada Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan.

2. Bagi Akademisi, penelitian ini dapat memberikan kontribusi referensi baik pada perpustakaan departemen diploma akuntansi maupun peneliti selanjutnya, yang berkaitan dengan masalah penerapan Sistem Pengendalian Internal Kas pada Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan.

3. Bagi pihak lain, penelitian dapat dijadikan sebagai bahan informasi yang berguna bagi semua kalangan utama pada Sistem Pengendalian Internal Kas pada Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan sebagai tolak ukur efektivitas system pengendalian internal kas.

(11)

E. Rencana Penulisan 1. Jadwal Survei

Penelitian ini dilakukan di Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan Jalan Candi Borobudur No. 2 Medan. Untuk lebih jelasnya, jadwal kegiatan ini dapat dilihat pada Tabel 1.1

Table 1.1. Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir

No Kegiatan Maret April Mei Juni

III IV I II III IV I II

1. Pengajuan Judul 2. Pengajuan Dosen

Pembimbing 3. Penunjukan Dosen

Pebimbing 4. Penyusunan Tugas

Akhir

5. Bimbingan Tugas Akhir

6. Penyelesaian Tugas Akhir

2. Rencana Isi

Penulis akan memberikan gambaran rencana isi tugas akhir yang akan mempermudah penulisan tugas akhir, maka penulis membaginya menjadi empat (4) bab, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan rencana penulisan.

(12)

BAB II DINAS PENCEGAH PEMADAM KEBAKARAN KOTA MEDAN

Pada bab ini diuraikan sejarah ringkas Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan, struktur organisasi, job description, jaringan kegiatan, kinerja kegiatan terkini, dan rencana kegiatan.

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA DINAS PENCEGAH PEMADAM KEBAKARAN KOTA MEDAN

Pada bab ini penulis akan menguraikan mengenai pengertian system pengendalian internal, kas, pengendalian internal atas penerimaan kas pada Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan, prosedur penerimaan kas pada Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan, pengendalian internal atas pengeluaran kas pada Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan, dan prosedur pengeluaran kas pada Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah hasil penelitian dikembangkan, maka penulis mencoba mengambil kesimpulan dan memberikan saran yang dapat menunjang kemajuan instansi pada masa yang akan datang.

(13)

BAB II

DINAS PENCEGAH PEMADAM KEBAKARAN KOTA MEDAN

A. Sejarah Ringkas Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan

Pemadam Kebakaran Kota Medan sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda (Batavia) tahun 1919 dan pada saat itu pemadam kebakaran ini disebut Brainwier. Sejak zaman kemerdekaan Republik Indonesia unit pemadam kebakaran ini terus tetap ada namun dikelola oleh daerah tingkat II masing- masing yang keberadaannya bergabung dengan instansi yang ada pada saat itu.

Di Kota Medan khususnya unit pemadam kebakaran ini berada di Dinas Pekerjaan umum Kotamadya Medan yang berada pada salah satu seksi dan disebut Unit Pencrgah Pemadam Kebakaran Kotamadya Medan yang pada saat itu sebagai unit pemadam kebakaran adalah Bapak Mohd. Dahlan dan menjabat sejak tahun 1963-1967, beliau ini sering dipanggil dengan sebutan Tuan mengigat latar belakang pendidikannya yang masih dipengaruhi oleh Belanda.

Kemudian pada tahun 1967-1972, unit pemadam kebakaran ini beralih posisinya dari unit Pemadam Kebakaran dibawah Dinas Pekerjaan Umum Kotamadya Medan ke Sub. Direktorat adalah Bapak Salamuddin Siregar dan pada saat itu sebagai Kepala Dinas Ketertiban Umum dijabat oleh Bapak Suhadi dan beberapa tahun kemudian Bapak Salamuddin Siregar digantikan oleh Bapak Baharuddin Nur..

Pada tahun 1972-1979Unit Pemadam Kebakaran ini berubah menjadi Unit Linmas dibawah Sub Direktorat Ketertiban Umum tampak pimpinan pada Unit

(14)

Linmas ini dijabat oleh Bapak J.L. Girsang. Selain itu masih ada sebenarnya nama-nama yang lain yang sempat menjabat pada Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan namun penulis tidak memperoleh data selengkapnya.

Pada tahun 1979-1991 Unit Pencegah Pemadam Kebakaran Kotamadya Medan dan sebagai Kepala Dinasnya dijabat oleh Bapak P.T. Girsang. Selain itu masih ada sebenarnya nama-nama yang lain yang sempat menjabat pada Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan namun penulis tidak memperoleh data selengkapnya.

Pada tahun 1979-1998, jabatan kepala dinas beralih kepada Bapak Drs. Tahi Parsaoran Malau. Pada tahun 1998-2000 jabatan Kepala Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan dijabat oleh Bapak Drs. Elsinus Hasugian dan kemudian digantikan oleh Bapak Drs. Marlon Simanjuntak.

Drs. Marlon Simanjuntak hanya menjabat selama 1 bulan karena beliau gugur dalam menjalankan tugas pada saat terjadinya peristiwa kebakaran di Jalan Pandu Baru pada tanggal 25 Januari 2000 akibat lalu lintas yang terjadi di persimpangan Jalan Palang Merah persisnya dipersimpangan Jalan Pemuda kelurahan Kesawan dan Almarhum sempat dirawat di Rumah Sakit Malahayati Medan dan kemudian dialihkan keperawatan yang lebih intensif di Rumah Sakit Umum Gleanegles Jalan Listrik Medan sampai menghembuskan nafas terakhirnya, mulai dari masa setelah kejadian almarhum dalam kondisi tidak sadarkan diri (koma) sampai wafatnya beliau pada tanggal 29 Januari 2000.

Setelah meninggalnya Alm. Bapak Drs. Marlon Simanjuntak jabatan sementara dialihkan kepada Bapak Erdinso Purba,SH sebagai Pelaksana Harian

(15)

Kepala dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan selama 9 bulan.

Kemudian Bapak Erdinson Purba,SH dilantik menjadi Kepala Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan.

Pada tanggal 12 Maret 2002, Drs.Erdinson Purba,SH digantikan dengan Bapak M. Jacub Nasution ,SH. Beliau menjabat lebih kurang 5 bulan saja karena tanggal 7 Agustus 2002 telah dilakukan serah terima jabatan dengan Bapak Drs.

Nawawi yang menjabat s/d tanggal 7 Januari 2003 dan selanjutnya digantikan oleh Bapak Drs. V. Redward Bakkara. Kemudian Bapak Drs. Redward Bakkara M.Si menjabat pada tahun 2003 sampai tanggal 18 - 02 - 2011 kemudian digantikan oleh Bapak Drs.Marihot Tampubolon s/d sekarang.

1. Visi Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran

Dalam Renstra DP2K Kota Medan Tahun 2006 – 2011, sejalan dengan tupoksinya, visi DP2K Kota Medan adalah “Terwujudnya Kota Medan yang Sigap Mencegah dan Mengatasi Kebakaran serta Bencana lainnya” atau disingkat

“Medan Siaga Bencana”.

Visi di atas mengandung pengertian sebagai berikut:

a. MEDAN, menggambarkan keseluruhan masyarakat, instansi pemerintah dan swasta/perusahaan serta kompenen-kompenen lainnya yang ada di Kota Medan (stakeholders).

(16)

b. SIAGA BENCANA, berarti selalu siap sedia dan sigap untuk menghadapi bencana, baik kebakaran atau bencana alam lainnya, serta selalu melakukan upaya-upaya pencegahan terjadinya bencana.

Visi tersebut menggambarkan adanya tuntutan untuk bersikap profesional dari seluruh jajaran yang ada di DP2K Kota Medan dalam menjalankan tugasnya, serta perlunya partisipasi seluruh kompenen yang ada di kota Medan baik masyarakat, instansi pemerintah, swasta, dan lain-lain.

2. Misi Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran

Untuk mewujudkan visi tersebut ditetapkan beberapa misi yaitu :

a. Mendorong partisipasi masyarakat dan swasta serta pihak kelurahan dan kecamatan dalam pencegahan dan penanggulangan bencana.

Misi ini didasari oleh kenyataan bahwa melakukan pencegahan jauh lebih baik dari pada melakukan perbaikan/recovery. Untuk dapat melakukan pencegahan maka partisipasi semua pihak (masyarakat, swasta serta instansi lainnya) merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi. Berkaitan dengan itu, DP2K akan menjalankan misi untuk mendorong munculnya partisipasidari masyarakat dan swasta dalam melakukan pencegahan terjadinya bencana.Selain itu, didasari oleh kenyataan bahwa pada setiap terjadi bencana, baik kebakaran atau bencana lainnya, terlihat bahwa masyarakat dan perangkat

(17)

langkah-langkah penanganan.Sementara itu keterbatasan yang dimiliki oleh DP2K dalam menghadapi terjadinya bencana juga merupakan hal yang melandasi perlunya dilakukan pemberdayaan terhadap kelurahan dan kecamatan dalam menghadapi bencana.

b. Meningkatkan mutu layanan ke masyarakat.

Peningkatan mutu layanan kepada masyarakat berarti bahwa seluruh jajran yang ada di DP2K harus bersikap professional, tanggap dan sigap dalam menerima pengaduan terjadinya bencana, maupun permintaan masyarakat sesuai dengan tugas dan fungsinya.

c. Meningkatkan sarana dan prasarana alat pencegah dan pemadam kebakaran.

Upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan bencana kebakaran sangat dipengaruhi oleh ketersediaan sarana dan prasarana yang memenuhi standard. Untuk itu, sarana dan prasarana yang saat ini dimiliki oleh DP2K Kota Medan perlu ditingkatkan sehingga mutu layanan dapat ditingkatkan.

d. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Mutu layanan yang baik juga dapat dicapai apabila Sumber Daya Manusia yang ada mencukupi baik dari segi jumlah dan keterampilan.

Peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat dilakukan melalui berbagai pelatihan-pelatihan. Pelatihan-pelatihan ini harus bersifat rutin sehingga setiap petugas yang ada selalu mendapat penyegaran untuk menghadapi berbagai bencana dengan karakteristiknya masing-masing.

(18)

Mengacu kepada Renstra Tahun 2006-2011, DP2K Kota Medan telah menyusun berbagai program dan kegiatan pembangunan yang menjadi prioritas bagi DP2K Kota Medan untuk Tahun Anggaran 2010 sebagaimana diuraikan pada makalah pembangunan ini.

3. Makna Logo Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran

Gambar 2.1. Logo Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Sumber: Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan

a. Lima kelopak Bunga Wijaya melambang kemenangan dalam setiap pelaksanaan tugas pemadam dan penyelamatan. Lima kelopak melukiskan lima sila pancasila.

b. Tali Melingkar dan Lingkaran melambangkan bahwa tugas Pemadam Kebakaran bagaikan lingkaran yang tak berujung dan tak berpangkal.

Tali melukiskan peralatan penyelamatan sebagai kesiangan dan kesiapan member pertolongan kepada korban.

(19)

c. Dua tangkai 19 Lidah Api yang menyala melambangkan bahwa bahaya kebakaran selalu mengintai. 19 Lidah api melukiskan lahirnya Instansi Pemadam Kebakaran pada tanggal 1 Maret 1919.

d. Air melambangkan terpenuhinya bahan pokok dalam pemadam kebakaran.

e. Kelengkapan Kerja berupa helm, kampak, pemancar, dan selang melambangkan perlengkapan/peralatan kerja Pemadam Kebakaran dalam menjalankan tugas pokoknya.

f. Pita bertuliskan YUDHA BRAMA JAYA. YUDHA berarti perang, BRAMA berarti api, dan JAYA berarti menang. Jadi, YUDHA BRAMA JAYA bermakna kemenangan dan keberhasilan dalam perang melawan kebakaran.

g. Warna putih, merah, kuning, dan biru. Putih berarti kesucian/kebenaran, merah berarti keberanian/semangat yang membara, kuning berarti kemuliaan/keluhuran hati, dan biru berarti kesetiaan.

4. Motto Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran

“Pantang Pulang Sebelum Padam”

Makna dari Motto tersebut adalah jika terjadi suatu kebakaran seorang Pemadam Kebakaran itu tidak boleh meninggalkan pekerjaan nya sebelum api tersebut benar-benar padam.

(20)

B. Struktur Organisasi

Susunan struktur organisasi Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan berdasarkan Peraturan Walikota Medan Nomor 1 Tahun 2017, terdiri dari:

1. Kepala Dinas 2. Sekretaris

a. Sub Bagian Umum b. Sub Bagian Keuangan

c. Sub Bagian Penyusunan Program 3. Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan

a. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Penyuluhan b. Seksi Bina Kualitas Personil

c. Seksi Hubungan Teritorial dan Sektoral 4. Bidang Inspeksi dan Investigasi

a. Seksi Inspeksi Peralatan Proteksi Kebakaran b. Seksi Investigasi Kebakaran

c. Seksi Pendataan dan Restribusi

5. Bidang Operasi Pemadaman dan Penyelamatan a. Seksi Penyuplai Bahan Pemadam

b. Seksi Penyelamatan

c. Seksi Pengendalian Komunikasi 6. Bidang Dukungan Sarana dan Prasarana

a. Seksi Perawatan dan Perbengkelan b. Seksi Penyediaan dan Pergudangan

(21)

c. Seksi Peralatan dan Perlengkapan 7. Unit Pelaksana Teknis (UPT)

8. Kelompok Jabatan Fungsional dan Pelaksana

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Sumber: Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan

C. Job Description

Peraturan Wali Kota Medan Nomor 1 Tahun 2017 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Medan, mengamanatkan bahwa rincian tugas dan fungsi masing-masing jabatan struktural pada Dinas Pencegah dan Pemadam Kebakaran, adalah sebagai berikut.

(22)

1. Dinas

Dinas merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan bidang ketenteraman dan ketertiban umum, sub urusan kebakaran yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Wali Kota melalui Sekretaris Daerah.

Dinas mempunyai tugas dan kewajiban membantu Wali Kota dalam melaksanakan urusan pemerintahan bidang ketenteraman dan ketertiban umum, sub urusan kebakaran. Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban, Dinas menyelenggarakan fungsi:

1) perumusan kebijakan urusan pemerintahan bidang ketenteraman dan ketertiban umum, sub urusan kebakaran;

2) pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan bidang ketenteraman dan ketertiban umum, sub urusan kebakaran;

3) pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pemerintahan bidang ketenteraman dan ketertiban umum, sub urusan kebakaran;

4) pelaksanaan administratif dinas sesuai dengan lingkup tugasnya;

5) pelaksanaan tugas pembantuan berdasarkan atas peraturan perundang-undangan; dan

6) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh wali kota terkait dengan tugas dan fungsinya.

(23)

2. Sekretaris

Sekretaris merupakan unsur staf pada Dinas yang dipimpin oleh Sekretaris, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup kesekretariatan yang meliputi pengelolaan administrasi umum, keuangan dan penyusunan program serta fasilitasi pengoordinasian penyusunan kebijakan dan pelaksanaan tugas Dinas.

Dalam melaksanakan tugas, Sekretaris menyelenggarakan fungsi, dengan rincian :

1) Perencanaan program dan kegiatan kesekretariatan dengan mempedomani Rencana Umum Kota, RENSTRA dan RENJA Dinas untuk terlaksananya sinergitas perencanaan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

2) Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan, Standar Operasional Prosedur (SOP), Standar Pelayanan, Standar Kompetensi Jabatan, Analisis Jabatan, Analisis Beban Kerja, Evaluasi Jabatan, LAKIP dan standar lainnya lingkup kesekretariatan untuk terselenggaranya aktivitas dan tugas secara optimal dan berdasarkan peraturan perundang- undangan;

3) Pengoordinasian penyusunan rumusan kebijakan, bahan rencana program dan kegiatan, Standar Operasional Prosedur (SOP), Standar Pelayanan, Standar Kompetensi

(24)

Jabatan, Analisis Jabatan, Analisis Beban Kerja, Evaluasi Jabatan, LAKIP dan standar lainnya lingkup Dinas untuk terselenggaranya tugas dan kegiatan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

4) Fasilitasi, supervisi dan pengintergrasian pelaksanaan tugas Bidang meliputi rumusan kebijakan, bahan rencana program dan kegiatan, Standar Operasional Prosedur (SOP), Standar Pelayanan, Standar Kompetensi Jabatan, Analisis Jabatan, Analisis Beban Kerja, Evaluasi Jabatan, LAKIP dan standar lainnya lingkup Dinas sesuai dengan usulan Bidang berdasarkan peraturan perundang-undangan;

5) Pendistribusian tugas, pembimbingan, penilaian, penghargaan dan penegakan / pemrosesan kedisiplinan pegawai (reward and punishment) lingkup kesekretariatan berdasarkan peraturan perundang-undangan untuk kelancaran tugas;

6) Pelaksanaan pelayanan administrasi kesekretariatan meliputi keuangan, perlengkapan, penyusunan program dan kegiatan, LAKIP, analisis jabatan, analisis beban kerja, evaluasi jabatan, kepegawaian, analisa peraturan, tata naskah dinas, penataan kearsipan, kerumahtanggaan, kehumasan, dan umum lainnya lingkup Dinas agar terciptanya pelayanan administrasi yang cepat, tepat dan lancar;

(25)

7) Pelaksanaan survei kepuasan masyarakat atas pelayanan publik yang dilaksanakan oleh Dinas berdasarkan peraturan perundang-undangan;

8) Pengendalian, evaluasi, dan penilaian lingkup kesekretariatan meliputi unsur pelaksanaan perencanaan, unsur pelaksanaan perumusan kebijakan, unsur pelaksanaan tugas, dan unsur-unsur lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan;

9) Pelaksanaan perumusan kebijakan dan penyelenggaraan kebijakan lainnya berdasarkan peraturan perundang – undangan;

10) Penyampaian laporan hasil pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban kepada atasan; dan

11) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait dengan tugas dan fungsinya.

a. Sub Bagian Umum

Sub Bagian Umum dipimpin oleh Kepala Sub Bagian, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. Sub Bagian Umum mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretariat lingkup administrasi umum. Dalam melaksanakan tugas, Sub Bagian Umum menyelenggarakan fungsi, dengan rincian:

(26)

1) Perencanaan program dan kegiatan Sub Bagian dengan mempedomani Rencana Umum Kota, RENSTRA dan RENJA Badan untuk terlaksananya sinergitas perencanaan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

2) Penyusunan bahan kebijakan, Standar Operasional Prosedur (SOP), standar kompetensi jabatan, analisis jabatan, analisis beban kerja, evaluasi jabatan dan standar lainnya lingkup Sub Bagian untuk terselenggaranya aktivitas dan tugas secara optimal dan berdasarkan peraturan perundang- undangan;

3) Penyusunan bahan pengoordinasian standar kompetensi jabatan, analisis jabatan, analisis beban kerja, evaluasi jabatan dan standar lainnya lingkup Dinas sesuai dengan usulan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

4) Pembagian tugas, pembimbingan, penilaian, penghargaan dan penegakan / pemrosesan kedisiplinan pegawai (reward and punishment) lingkup Sub Bagian berdasarkan peraturan

perundang-undangan untuk kelancaran tugas;

5) Penyusunan bahan pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan tata naskah dinas, pengelolaan administrasi kepegawaian, analisa peraturan, penataan kearsipan, perlengkapan, penyelenggaraan

(27)

kerumahtanggaan, keprotokolan dan kehumasan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

6) Penyusunan bahan pelaksanaan survei kepuasan masyarakat atas pelayanan publik yang dilaksanakan oleh Dinas berdasarkan peraturan perundang-undangan;

7) Penyusunan bahan pengendalian, evaluasi, dan penilaian lingkup Sub Bagian meliputi unsur pelaksanaan perencanaan, unsur pelaksanaan perumusan kebijakan, unsur pelaksanaan tugas, dan unsur-unsur lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan;

8) Penyusunan bahan pelaksanaan perumusan kebijakan dan penyelenggaraan kebijakan lainnya berdasarkan peraturan perundang – undangan;

9) Penyampaian laporan hasil pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban kepada atasan;

10) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris terkait dengan tugas dan fungsinya.

b. Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretariat lingkup pengelolaan administrasi keuangan. Dalam

(28)

melaksanakan tugas, Sub Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi:

1) Perencanaan program dan kegiatan Sub Bagian dengan mempedomani Rencana Umum Kota, RENSTRA dan RENJA Badan untuk terlaksananya sinergitas perencanaan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

2) Penyusunan bahan kebijakan, Standar Operasional Prosedur (SOP), standar pelayanan, dan standar lainnya lingkup Sub Bagian untuk terselenggaranya aktivitas dan tugas secara optimal dan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

3) Pembagian tugas, pembimbingan, penilaian, penghargaan dan penegakan/pemrosesan kedisiplinan pegawai (reward and punishment) lingkup Sub Bagian berdasarkan peraturan

perundang-undangan untuk kelancaran tugas;

4) Penyusunan bahan pengelolaan administrasi keuangan Dinas yang meliputi kegiatan penyusunan rencana, penyusunan bahan, pemrosesan, pengusulan, verifikasi dan pelaporan administrasi keuangan berdasarkan peraturan perundang- undangan;

5) Penyusunan bahan/pelaksanaan koordinasi pengelolaan administrasi keuangan Dinas;

6) Pelaksanaan tugas selaku Pejabat Penatausahaan Keuangan Dinas;

(29)

7) Penyusunan bahan pengendalian, evaluasi, dan penilaian lingkup Sub Bagian meliputi unsur pelaksanaan perencanaan, unsur pelaksanaan perumusan kebijakan, unsur pelaksanaan tugas, dan unsur-unsur lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan;

8) Penyusunan bahan pelaksanaan perumusan kebijakan dan penyelenggaraan kebijakan lainnya berdasarkan peraturan perundang – undangan;

9) Penyampaian laporan hasil pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban kepada atasan;

10) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris terkait dengan tugas dan fungsinya.

c. Sub Bagian Penyusunan Program

Sub Bagian Penyusunan Program dipimpin oleh Kepala Sub Bagian, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas sekretariat lingkup penyusunan program dan pelaporan. Dalam melaksanakan tugas pokok, Sub Bagian Penyusunan Program menyelenggarakan fungsi :

1) Perencanaan program dan kegiatan Sub Bagian dengan mempedomani Rencana Umum Kota, RENSTRA dan

(30)

RENJA Badan untuk terlaksananya sinergitas perencanaan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

2) Penyusunan bahan kebijakan, Standar Operasional Prosedur (SOP) dan standar lainnya lingkup Sub Bagian untuk terselenggaranya aktivitas dan tugas secara optimal dan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

3) Pengoordinasian dan penyusunan bahan rencana program dan kegiatan lingkup Dinas meliputi RENSTRA, RENJA, Laporan Kinerja, LAKIP, Standar Pelayanan, dan standar terkait lainnya sesuai usulan dan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

4) Pembagian tugas, pembimbingan, penilaian, penghargaan dan penegakan / pemrosesan kedisiplinan pegawai (reward and punishment) lingkup Sub Bagian berdasarkan peraturan

perundang-undangan untuk kelancaran tugas;

5) Penyusunan bahan pengendalian, evaluasi, dan penilaian lingkup Sub Bagian meliputi unsur pelaksanaan perencanaan, unsur pelaksanaan perumusan kebijakan, unsur pelaksanaan tugas, dan unsur-unsur lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan;

6) Penyusunan bahan pelaksanaan perumusan kebijakan dan penyelenggaraan kebijakan lainnya berdasarkan peraturan perundang – undangan;

(31)

7) Penyampaian laporan hasil pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban kepada atasan;

8) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris terkait dengan tugas dan fungsinya.

3. Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan

Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan merupakan unsur lini pada Dinas yang dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.

Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup pencegah dan pemberdayaan. Dalam melaksanakan tugas, Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan menyelenggarakan fungsi :

1) Perencanaan program dan kegiatan Bidang dengan mempedomani Rencana Umum Kota, RENSTRA dan RENJA Dinas untuk terlaksananya sinergitas perencanaan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

2) Penetapan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan standar lainnya lingkup Bidang untuk terselenggaranya aktivitas dan tugas secara optimal dan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

3) Pendistribusian tugas, pembimbingan, penilaian, penghargaan dan penegakan / pemrosesan kedisiplinan

(32)

pegawai (reward and punishment) lingkup Bidang berdasarkan peraturan perundang-undangan untuk kelancaran tugas;

4) Pelaksanaan koordinasi dibidang penyuluhan tentang pencegahan dan penanggulangan kebakaran;

5) Pelaksanaan koordinasi pembentukan barisan sukarelawan kesiagaan kebakaran;

6) Pelaksanaan koordinasi kegiatan pembinaan kualitas personil dalam bidang pencegahan dan penanggulangan kebakaran serta penyelamatan;

7) Penyusunan rencana penyediaan infrastruktur pelatihan dan sumber daya pendukung lainnya;

8) Penyusunan bahan koordinasi lingkup teritorial dan sektoral dengan lembaga terkait dan daerah lain dalam rangka pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran dan bencana lain;

9) Pengendalian, evaluasi, dan penilaian lingkup Bidang meliputi unsur pelaksanaan perencanaan, unsur pelaksanaan perumusan kebijakan, unsur pelaksanaan tugas, dan unsur- unsur lainnya yang dikoordinasikan oleh Sekretaris berdasarkan peraturan perundang-undangan;

(33)

10) Pelaksanaan perumusan kebijakan dan penyelenggaraan kebijakan lainnya berdasarkan peraturan perundang – undangan;

11) Penyampaian laporan hasil pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban kepada atasan; dan

12) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait dengan tugas dan fungsinya.

a. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Penyuluhan

Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Penyuluhan dipimpin oleh Kepala Seksi , yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Penyuluhan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pencegah dan Pemberdayaan lingkup pemberdayaan masyarakat dan penyuluhan. Dalam melaksanakan tugas pokok, Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Penyuluhan menyelenggarakan fungsi:

1) Perencanaan program dan kegiatan Seksi dengan mempedomani Rencana Umum Kota, RENSTRA dan RENJA Dinas untuk terlaksananya sinergitas perencanaan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

2) Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan standar lainnya lingkup Seksi untuk terselenggaranya

(34)

aktivitas dan tugas secara optimal dan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

3) Pembagian tugas, pembimbingan, penilaian, penghargaan dan penegakan / pemrosesan kedisiplinan pegawai (reward and punishment) lingkup Seksi berdasarkan peraturan

perundang-undangan untuk kelancaran tugas;

4) Pelaksanaan penyuluhan tentang pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran;

5) Pelaksanaan pembentukan barisan sukarelawan kesiagaan kebakaran;

6) Penyusunan bahan pengendalian, evaluasi, dan penilaian lingkup Seksi meliputi unsur pelaksanaan perencanaan, unsur pelaksanaan perumusan kebijakan, unsur pelaksanaan tugas, dan unsur-unsur lainnya yang dikoordinasikan oleh Kepala Bidang berdasarkan peraturan perundang-undangan;

7) Penyusunan bahan pelaksanaan perumusan kebijakan dan penyelenggaraan kebijakan lainnya berdasarkan peraturan perundang – undangan;

8) Penyampaian laporan hasil pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban kepada atasan;

9) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang terkait dengan tugas dan fungsinya.

(35)

b. Seksi Bina Kualitas Personil

Seksi Bina Kualitas Personil dipimpin oleh Kepala Seksi , yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan. Seksi Bina Kualitas Personil mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan lingkup bina kualitas personil. Dalam melaksanakan tugas, Seksi Bina Kualitas Personil menyelenggarakan fungsi :

1) Perencanaan program dan kegiatan Seksi dengan mempedomani Rencana Umum Kota, RENSTRA dan RENJA Dinas untuk terlaksananya sinergitas perencanaan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

2) Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan standar lainnya lingkup Seksi untuk terselenggaranya aktivitas dan tugas secara optimal dan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

3) Pembagian tugas, pembimbingan, penilaian, penghargaan dan penegakan / pemrosesan kedisiplinan pegawai (reward and punishment) lingkup Seksi berdasarkan peraturan

perundang-undangan untuk kelancaran tugas;

4) Pelaksanaan kegiatan pembinaan kualitas personil dalam bidang pencegahan dan penanggulangan kebakaran serta penyelamatan;

(36)

5) Penyusunan rencana penyediaan infrastruktur pelatihan dan sumber daya pendukung lainnya;

6) Penyusunan bahan pengendalian, evaluasi, dan penilaian lingkup Seksimeliputi unsur pelaksanaan perencanaan, unsur pelaksanaan perumusan kebijakan, unsur pelaksanaan tugas, dan unsur-unsur lainnya yang dikoordinasikan oleh Kepala Bidang berdasarkan peraturan perundang-undangan;

7) Penyusunan bahan pelaksanaan perumusan kebijakan dan penyelenggaraan kebijakan lainnya berdasarkan peraturan perundang – undangan;

8) Penyampaian laporan hasil pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban kepada atasan;

9) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang terkait dengan tugas dan fungsinya.

c. Seksi Hubungan Teritorial dan Sektoral

Seksi Hubungan Teritorial dan Sektoral dipimpin oleh Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan. Seksi Hubungan Teritorial dan Sektoral mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan lingkup hubungan teritorial dan sektoral. Dalam melaksanakan tugas pokok, Seksi Hubungan Teritorial dan Sektoal menyelenggarakan fungsi :

(37)

1) Perencanaan program dan kegiatan Seksi dengan mempedomani Rencana Umum Kota, RENSTRA dan RENJA Dinas untuk terlaksananya sinergitas perencanaan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

2) Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan standar lainnya lingkup Seksi untuk terselenggaranya aktivitas dan tugas secara optimal dan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

3) Pembagian tugas, pembimbingan, penilaian, penghargaan dan penegakan / pemrosesan kedisiplinan pegawai (reward and punishment) lingkup Seksi berdasarkan peraturan

perundang-undangan untuk kelancaran tugas;

4) Penyusunan bahan koordinasi lingkup teritorial dan sektoral dengan lembaga terkait dan daerah lain dalam rangka pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran dan bencana lain;

5) Penyusunan data dan informasi dalam lingkup teritorial dan sektoral;

6) Penyusunan bahan pengendalian, evaluasi, dan penilaian lingkup seksi meliputi unsur pelaksanaan perencanaan, unsur pelaksanaan perumusan kebijakan, unsur pelaksanaan tugas, dan unsur-unsur lainnya yang dikoordinasikan oleh Kepala Bidang berdasarkan peraturan perundang-undangan;

(38)

7) Penyusunan bahan pelaksanaan perumusan kebijakan dan penyelenggaraan kebijakan lainnya berdasarkan peraturan perundang – undangan;

8) Penyampaian laporan hasil pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban kepada atasan; dan

9) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang terkait dengan tugas dan fungsinya.

4. Bidang Inspeksi dan Investigasi

Bidang Inspeksi dan Investigasi merupakan unsur lini pada Dinas yang dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris. Bidang Inspeksi dan Investigasi mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup inspeksi dan investigasi. Dalam melaksanakan tugas, Bidang Inspeksi dan Investigasi menyelenggarakan fungsi :

1) Perencanaan program dan kegiatan Bidang dengan mempedomani Rencana Umum Kota, RENSTRA dan RENJA Dinas untuk terlaksananya sinergitas perencanaan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

2) Penetapan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan standar lainnya lingkup Bidang untuk terselenggaranya aktivitas dan tugas secara optimal dan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

(39)

3) Pendistribusian tugas, pembimbingan, penilaian, penghargaan dan penegakan / pemrosesan kedisiplinan pegawai (reward and punishment) lingkup Bidang berdasarkan peraturan perundang-undangan untuk kelancaran tugas;

4) Pelaksanaan koordinasi pemeriksaan sistem proteksi kebakaran pada bangunan dan bahan berbahaya beracun;

5) Pelaksanaan koordinasi kegiatan investigasi kebakaran dan kerjasama dengan instansi terkait dalam hal investigasi kejadian kebakaran;

6) Pelaksanaan koordinasi tugas pendataan wajib retribusi pemeriksaan alat pemadam kebakaran;

7) Pelaksanaan koordinasi tugas penghitungan dan penetapan nilai retribusi dalam bentuk surat ketetapan retribusi daerah (SKRD);

8) Pelaksanaan koordinasi pemungutan dan penagihan retribusi dari setiap wajib retribusi serta menyerahkan tanda bukti pembayaran kepada setiap wajib retribusi;

9) Pengendalian, evaluasi, dan penilaian lingkup Bidang meliputi unsur pelaksanaan perencanaan, unsur pelaksanaan perumusan kebijakan, unsur pelaksanaan tugas, dan unsur- unsur lainnya yang dikoordinasikan oleh Sekretaris berdasarkan peraturan perundang-undangan;

(40)

10) Pelaksanaan perumusan kebijakan dan penyelenggaraan kebijakan lainnya berdasarkan peraturan perundang – undangan;

11) Penyampaian laporan hasil pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban kepada atasan; dan

12) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait dengan tugas dan fungsinya.

a. Seksi Inspeksi Peralatan Proteksi Kebakaran

Seksi Inspeksi Peralatan Proteksi Kebakaran dipimpin oleh Kepala Seksi , yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Inspeksi dan Investigasi. Seksi Inspeksi Peralatan Proteksi Kebakaran mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Inspeksi dan Investigasi lingkup inspeksi peralatan proteksi kebakaran. Dalam melaksanakan tugas pokok, Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Penyuluhan menyelenggarakan fungsi:

1) Perencanaan program dan kegiatan Seksi dengan mempedomani Rencana Umum Kota, RENSTRA dan RENJA Dinas untuk terlaksananya sinergitas perencanaan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

2) Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan standar lainnya lingkup Seksi untuk terselenggaranya

(41)

aktivitas dan tugas secara optimal dan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

3) Pembagian tugas, pembimbingan, penilaian, penghargaan dan penegakan / pemrosesan kedisiplinan pegawai (reward and punishment) lingkup Seksi berdasarkan peraturan

perundang-undangan untuk kelancaran tugas;

4) Pelaksanaan pemeriksaan sistem proteksi kebakaran pada bangunan;

5) Pelaksanaan pemeriksaan penggunaan bahan berbahaya beracun;

6) Penyusunan bahan pengendalian, evaluasi, dan penilaian lingkup Seksi meliputi unsur pelaksanaan perencanaan, unsur pelaksanaan perumusan kebijakan, unsur pelaksanaan tugas, dan unsur-unsur lainnya yang dikoordinasikan oleh Kepala Bidang berdasarkan peraturan perundang-undangan;

7) Penyusunan bahan pelaksanaan perumusan kebijakan dan penyelenggaraan kebijakan lainnya berdasarkan peraturan perundang – undangan;

8) Penyampaian laporan hasil pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban kepada atasan;

9) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang terkait dengan tugas dan fungsinya.

(42)

b. Seksi Investigasi Kebakaran

Seksi Investigasi Kebakaran dipimpin oleh Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Inspeksi dan Investigasi. Seksi Investigasi Kebakaran mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Inspeksi dan Investigasi lingkup bina kualitas personil. Dalam melaksanakan tugas pokok, Seksi Investigasi Kebakaran menyelenggarakan fungsi:

1) Perencanaan program dan kegiatan Seksi dengan mempedomani Rencana Umum Kota, RENSTRA dan RENJA Dinas untuk terlaksananya sinergitas perencanaan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

2) Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan standar lainnya lingkup Seksi untuk terselenggaranya aktivitas dan tugas secara optimal dan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

3) Pembagian tugas, pembimbingan, penilaian, penghargaan dan penegakan / pemrosesan kedisiplinan pegawai (reward and punishment) lingkup Seksi berdasarkan peraturan

perundang-undangan untuk kelancaran tugas;

4) Pelaksanaan kegiatan investigasi kebakaran dan mendokumentasikan kegiatan dalam bentuk laporan hasil pemeriksaan;

(43)

5) Pelaksanaan kerjasama dengan instansi terkait lainnya dalam hal investigasi kejadian kebakaran;

6) Penyusunan bahan pengendalian, evaluasi, dan penilaian lingkup Seksimeliputi unsur pelaksanaan perencanaan, unsur pelaksanaan perumusan kebijakan, unsur pelaksanaan tugas, dan unsur-unsur lainnya yang dikoordinasikan oleh Kepala Bidang berdasarkan peraturan perundang-undangan;

7) Penyusunan bahan pelaksanaan perumusan kebijakan dan penyelenggaraan kebijakan lainnya berdasarkan peraturan perundang – undangan;

8) Penyampaian laporan hasil pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban kepada atasan;

9) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang terkait dengan tugas dan fungsinya.

c. Seksi Pendataan dan Restribusi

Seksi Pendataan dan Retribusi dipimpin oleh Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Inspeksi dan Investigasi. Seksi Pendataan dan Retribusi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Inspeksi dan Investigasi lingkup pendataan dan retribusi. Dalam melaksanakan tugas pokok, Seksi Pendataan dan Retribusi menyelenggarakan fungsi:

(44)

1) Perencanaan program dan kegiatan Seksi dengan mempedomani Rencana Umum Kota, RENSTRA dan RENJA Dinas untuk terlaksananya sinergitas perencanaan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

2) Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan standar lainnya lingkup Seksi untuk terselenggaranya aktivitas dan tugas secara optimal dan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

3) Pembagian tugas, pembimbingan, penilaian, penghargaan dan penegakan / pemrosesan kedisiplinan pegawai (reward and punishment) lingkup Seksi berdasarkan peraturan

perundang-undangan untuk kelancaran tugas;

4) Pelaksanaan tugas pendataan wajib retribusi pemeriksaan alat pemadam kebakaran;

5) Pelaksanaan tugas penghitungan dan penetapan nilai retribusi dalam bentuk surat ketetapan retribusi daerah (SKRD);

6) Pelaksanaan pemungutan dan penagihan retribusi dari setiap wajib retribusi serta menyerahkan tanda bukti pembayaran kepada setiap wajib retribusi;

7) Penyusunan bahan pengendalian, evaluasi, dan penilaian lingkup seksi meliputi unsur pelaksanaan perencanaan, unsur pelaksanaan perumusan kebijakan, unsur pelaksanaan

(45)

tugas, dan unsur-unsur lainnya yang dikoordinasikan oleh Kepala Bidang berdasarkan peraturan perundang-undangan;

8) Penyusunan bahan pelaksanaan perumusan kebijakan dan penyelenggaraan kebijakan lainnya berdasarkan peraturan perundang – undangan;

9) Penyampaian laporan hasil pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban kepada atasan; dan

10) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang terkait dengan tugas dan fungsinya.

5. Bidang Operasi Pemadaman dan Penyelamatan

Bidang Operasi Pemadaman dan Penyelamatan merupakan unsur lini pada Dinas yang dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris. Bidang Operasi Pemadaman dan Penyelamatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup operasi pemadaman dan penyelamatan. Dalam melaksanakan tugas, Bidang Operasi Pemadaman dan Penyelamatan menyelenggarakan fungsi:

1) Perencanaan program dan kegiatan Bidang dengan mempedomani Rencana Umum Kota, RENSTRA dan RENJA Dinas untuk terlaksananya sinergitas perencanaan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

(46)

2) Penetapan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan standar lainnya lingkup Bidang untuk terselenggaranya aktivitas dan tugas secara optimal dan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

3) Pendistribusian tugas, pembimbingan, penilaian, penghargaan dan penegakan / pemrosesan kedisiplinan pegawai (reward and punishment) lingkup Bidang berdasarkan peraturan perundang-undangan untuk kelancaran tugas;

4) Pelaksanaan koordinasi pendataan dan pengawasan sumber air alami dan buatan;

5) Penyusunan rencana pola operasi penanggulangan kebakaran dan bencana lainnya dalam upaya pertolongan dan penyelamatan;

6) Pelaksanaan kegiatan operasi penanggulangan kebakaran dan bencana lainnya;

7) Pelaksanaan koordinasi bantuan penanggulangan kebakaran dan bencana lainnya yang menimpa daerah lain sesuai ketentuan yang berlaku;

8) Pelaksanaan koordinasi pengaturan kesiagaan disaat hari kerja dan hari libur nasional;

9) Pengendalian, evaluasi, dan penilaian lingkup Bidang meliputi unsur pelaksanaan perencanaan, unsur pelaksanaan

(47)

perumusan kebijakan, unsur pelaksanaan tugas, dan unsur- unsur lainnya yang dikoordinasikan oleh Sekretaris berdasarkan peraturan perundang-undangan;

10) Pelaksanaan perumusan kebijakan dan penyelenggaraan kebijakan lainnya berdasarkan peraturan perundang – undangan;

11) Penyampaian laporan hasil pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban kepada atasan; dan

12) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait dengan tugas dan fungsinya.

a. Seksi Penyuplai Bahan Pemadam

Seksi Penyuplai Bahan Pemadam dipimpin oleh Kepala Seksi , yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Operasi Pemadaman dan Penyelamatan. Seksi Penyuplai Bahan Pemadam mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Operasi Pemadaman dan Penyelamatan lingkup penyuplai bahan pemadam. Dalam melaksanakan tugas pokok, Seksi Penyuplai Bahan Pemadam menyelenggarakan fungsi:

1) Perencanaan program dan kegiatan Seksi dengan mempedomani Rencana Umum Kota, RENSTRA dan RENJA Dinas untuk terlaksananya sinergitas perencanaan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

(48)

2) Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan standar lainnya lingkup Seksi untuk terselenggaranya aktivitas dan tugas secara optimal dan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

3) Pembagian tugas, pembimbingan, penilaian, penghargaan dan penegakan / pemrosesan kedisiplinan pegawai (reward and punishment) lingkup Seksi berdasarkan peraturan

perundang-undangan untuk kelancaran tugas;

4) Penyusunan data kebutuhan bahan pemadam dan laporan penggunaan bahan pemadam secara berkala;

5) Pelaksanaan pengawasan sumber air alam dan buatan untuk penanggulangan kebakaran;

6) Pelaksanaan tugas penyuplaian bahan untuk penanggulangan kebakaran dan bencana lainnya;

7) Penyusunan bahan pengendalian, evaluasi, dan penilaian lingkup Seksi meliputi unsur pelaksanaan perencanaan, unsur pelaksanaan perumusan kebijakan, unsur pelaksanaan tugas, dan unsur-unsur lainnya yang dikoordinasikan oleh Kepala Bidang berdasarkan peraturan perundang-undangan;

8) Penyusunan bahan pelaksanaan perumusan kebijakan dan penyelenggaraan kebijakan lainnya berdasarkan peraturan perundang – undangan;

(49)

9) Penyampaian laporan hasil pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban kepada atasan;

10) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang terkait dengan tugas dan fungsinya.

b. Seksi Penyelamatan

Seksi Penyelamatan dipimpin oleh Kepala Seksi , yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Operasi Pemadaman dan Penyelamatan. Seksi Penyelamatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Operasi Pemadaman dan Penyelamatan lingkup penyelamatan. Dalam melaksanakan tugas pokok, Seksi Penyelamatan menyelenggarakan fungsi:

1) Perencanaan program dan kegiatan Seksi dengan mempedomani Rencana Umum Kota, RENSTRA dan RENJA Dinas untuk terlaksananya sinergitas perencanaan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

2) Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan standar lainnya lingkup Seksi untuk terselenggaranya aktivitas dan tugas secara optimal dan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

3) Pembagian tugas, pembimbingan, penilaian, penghargaan dan penegakan / pemrosesan kedisiplinan pegawai (reward

(50)

and punishment) lingkup Seksi berdasarkan peraturan

perundang-undangan untuk kelancaran tugas;

4) Pelaksanaan tugas pencarian dan penyelamatan jiwa dan harta benda dikarenakan kebakaran dan bencana lainnya;

5) Penyusunan daftar kebutuhan peralatan pendukung kegiatan pencarian dan penyelamatan;

6) Penyusunan tim yang teridiri dari personil yang terampil dalam pencarian dan penyelamatan;

7) Penyusunan bahan pengendalian, evaluasi, dan penilaian lingkup Seksimeliputi unsur pelaksanaan perencanaan, unsur pelaksanaan perumusan kebijakan, unsur pelaksanaan tugas, dan unsur-unsur lainnya yang dikoordinasikan oleh Kepala Bidang berdasarkan peraturan perundang-undangan;

8) Penyusunan bahan pelaksanaan perumusan kebijakan dan penyelenggaraan kebijakan lainnya berdasarkan peraturan perundang – undangan;

9) Penyampaian laporan hasil pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban kepada atasan;

10) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang terkait dengan tugas dan fungsinya.

(51)

c. Seksi Pengendalian Komunikasi

Seksi Pengendalian Komunikasi dipimpin oleh Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Operasi Pemadaman dan Penyelamatan. Seksi Pengendalian Komunikasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Operasi Pemadaman dan Penyelamatan lingkup pengendalian komunikasi. Dalam melaksanakan tugas pokok, Seksi Pengendalian Komunikasi menyelenggarakan fungsi:

1) Perencanaan program dan kegiatan Seksi dengan mempedomani Rencana Umum Kota, RENSTRA dan RENJA Dinas untuk terlaksananya sinergitas perencanaan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

2) Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan standar lainnya lingkup Seksi untuk terselenggaranya aktivitas dan tugas secara optimal dan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

3) Pembagian tugas, pembimbingan, penilaian, penghargaan dan penegakan / pemrosesan kedisiplinan pegawai (reward and punishment) lingkup Seksi berdasarkan peraturan

perundang-undangan untuk kelancaran tugas;

4) Pelaksanaan pengendalian penggunaan peralatan dan perlengkapan komunikasi;

(52)

5) Pelaksanaan koordinasi pengelolaan informasi kebakaran dan bencana lainnya;

6) Penyusunan bahan pengendalian, evaluasi, dan penilaian lingkup seksi meliputi unsur pelaksanaan perencanaan, unsur pelaksanaan perumusan kebijakan, unsur pelaksanaan tugas, dan unsur-unsur lainnya yang dikoordinasikan oleh Kepala Bidang berdasarkan peraturan perundang-undangan;

7) Penyusunan bahan pelaksanaan perumusan kebijakan dan penyelenggaraan kebijakan lainnya berdasarkan peraturan perundang – undangan;

8) Penyampaian laporan hasil pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban kepada atasan; dan

9) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang terkait dengan tugas dan fungsinya.

6. Bidang Dukungan Sarana dan Prasarana

Bidang Dukungan Sarana dan Prasarana merupakan unsur lini pada Dinas yang dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.

Bidang Dukungan Sarana dan Prasarana mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup dukungan sarana dan prasarana. Dalam melaksanakan tugas, Bidang Dukungan Sarana dan Prasarana menyelenggarakan fungsi:

(53)

1) Perencanaan program dan kegiatan Bidang dengan mempedomani Rencana Umum Kota, RENSTRA dan RENJA Dinas untuk terlaksananya sinergitas perencanaan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

2) Penetapan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan standar lainnya lingkup Bidang untuk terselenggaranya aktivitas dan tugas secara optimal dan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

3) Pendistribusian tugas, pembimbingan, penilaian, penghargaan dan penegakan / pemrosesan kedisiplinan pegawai (reward and punishment) lingkup Bidang berdasarkan peraturan perundang-undangan untuk kelancaran tugas;

4) Pelaksanaan koordinasi pemeliharaan, perawatan dan perbaikan kendaraan, perlengkapan dan peralatan penanggulangan kebakaran dan bencana lainnya;

5) Pelaksanaan koordinasi penyaluran persediaan dan peralatan sesuai dengan pengalokasian kebutuhan;

6) Pelaksanaan koordinasi penyusunan dan pelaporan daftar kebutuhan peralatan, perlengkapan dan suku cadang;

7) Pengendalian, evaluasi, dan penilaian lingkup Bidang meliputi unsur pelaksanaan perencanaan, unsur pelaksanaan perumusan kebijakan, unsur pelaksanaan tugas, dan unsur-

(54)

unsur lainnya yang dikoordinasikan oleh Sekretaris berdasarkan peraturan perundang-undangan;

8) Pelaksanaan perumusan kebijakan dan penyelenggaraan kebijakan lainnya berdasarkan peraturan perundang – undangan;

9) Penyampaian laporan hasil pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban kepada atasan; dan

10) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait dengan tugas dan fungsinya.

a. Seksi Perawatan dan Perbengkelan

Seksi Perawatan dan Perbengkelan dipimpin oleh Kepala Seksi , yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Dukungan Sarana dan Prasarana. Seksi Perawatan dan Perbengkelan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Dukungan Sarana dan Prasarana lingkup perawatan dan perbengkelan.

Dalam melaksanakan tugas pokok, Seksi Perawatan dan Perbengkelan menyelenggarakan fungsi:

1) Perencanaan program dan kegiatan Seksi dengan mempedomani Rencana Umum Kota, RENSTRA dan RENJA Dinas untuk terlaksananya sinergitas perencanaan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

(55)

2) Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan standar lainnya lingkup Seksi untuk terselenggaranya aktivitas dan tugas secara optimal dan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

3) Pembagian tugas, pembimbingan, penilaian, penghargaan dan penegakan / pemrosesan kedisiplinan pegawai (reward and punishment) lingkup Seksi berdasarkan peraturan

perundang-undangan untuk kelancaran tugas;

4) Pelaksanaan pemeliharaan, perawatan dan perbaikan kendaraan pemadam kebakaran, kendaraan dinas, dan peralatan yang dipergunakan untuk penanggulangan kebakaran dan bencana lainnya;

5) Penyusunan daftar kebutuhan peralatan kerja dan suku cadang kendaraan secara berkala;

6) Penyusunan bahan pengendalian, evaluasi, dan penilaian lingkup Seksi meliputi unsur pelaksanaan perencanaan, unsur pelaksanaan perumusan kebijakan, unsur pelaksanaan tugas, dan unsur-unsur lainnya yang dikoordinasikan oleh Kepala Bidang berdasarkan peraturan perundang-undangan;

7) Penyusunan bahan pelaksanaan perumusan kebijakan dan penyelenggaraan kebijakan lainnya berdasarkan peraturan perundang – undangan;

(56)

8) Penyampaian laporan hasil pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban kepada atasan;

9) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang terkait dengan tugas dan fungsinya.

b. Seksi Penyediaan dan Pergudangan

Seksi Penyediaan dan Pergudangan dipimpin oleh Kepala Seksi , yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Dukungan Sarana dan Prasarana. Seksi Penyediaan dan Pergudangan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Dukungan Sarana dan Prasarana lingkup penyediaan dan pergudangan. Dalam melaksanakan tugas pokok, Seksi Penyediaan dan Pergudangan menyelenggarakan fungsi:

1) Perencanaan program dan kegiatan Seksi dengan mempedomani Rencana Umum Kota, RENSTRA dan RENJA Dinas untuk terlaksananya sinergitas perencanaan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

2) Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan standar lainnya lingkup Seksi untuk terselenggaranya aktivitas dan tugas secara optimal dan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

3) Pembagian tugas, pembimbingan, penilaian, penghargaan dan penegakan / pemrosesan kedisiplinan pegawai (reward

(57)

and punishment) lingkup Seksi berdasarkan peraturan

perundang-undangan untuk kelancaran tugas;

4) Pelaksanaan penyimpanan peralatan, perlengkapan dan bahan pemadam;

5) Penyusunan bahan pengendalian, evaluasi, dan penilaian lingkup Seksimeliputi unsur pelaksanaan perencanaan, unsur pelaksanaan perumusan kebijakan, unsur pelaksanaan tugas, dan unsur-unsur lainnya yang dikoordinasikan oleh Kepala Bidang berdasarkan peraturan perundang-undangan;

6) Penyusunan bahan pelaksanaan perumusan kebijakan dan penyelenggaraan kebijakan lainnya berdasarkan peraturan perundang – undangan;

7) Penyampaian laporan hasil pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban kepada atasan;

8) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang terkait dengan tugas dan fungsinya.

c. Seksi Peralatan dan Perlengkapan

Seksi Peralatan dan Perlengkapan dipimpin oleh Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Dukungan Sarana dan Prasarana. Seksi Peralatan dan Perlengkapan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Dukungan Sarana dan Prasarana lingkup peralatan dan perlengkapan.

Gambar

Table 1.1. Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir
Gambar 2.1. Logo Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran  Sumber: Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran  Sumber: Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan
Tabel 2.1 Kinerja Kegiatan Terkini Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran  Sumber: Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan
+4

Referensi

Dokumen terkait

Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah mempunyai

Bidang Pengawasan dipimpin oleh Kepala Bidang , yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bidang Pengawasan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagaian

Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala Dinas. Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dinas

(1) Seksi Pemanfaatan dan Pengendalian Kawasan Permukiman dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang

(2) Seksi-Seksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34, dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor sesuai

(1) Seksi Angkutan, Teknik, Sarana dan Keselamatan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang, mempunyai

(1) Seksi Pemantauan Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran

(1) Seksi Kesiapsiagaan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang, mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan