5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengolahan data mengenai forward contract hedging pada perusahaan PT. Unilever Indonesia, Tbk tahun 2017, tahun 2018 dan tahun 2019 dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1. Transaksi hedging forward contract PT Unilever Indonesia, Tbk memiliki tujuan untuk mengurangi risiko eksposur transaksi mata uang asing Dolar Amerika (USD) dan Euro (EUR). Sepanjang tahun 2017, tahun 2018 dan tahun 2019 mata uang Dolar Amerika (USD) dan Euro (EUR) sama-sama mengalami penguatan terhadap mata uang Rupiah. Kedua belah pihak antara PT Unilever Indonesia, Tbk dan bank telah menyepakati kurs forward yang berlaku pada saat diadakannya kontrak tersebut, dimana kurs forward akan digunakan sebagai penghitungan nilai mata uang asing yang akan dikonversikan dalam mata uang Rupiah dan dibayarkan pada saat selesainya tanggal jatuh tempo kontrak. Penentuan untuk menilai apakah forward contract hedging yang terjadi bermanfaat untuk mengurangi risiko ekposur transaksi adalah dengan membandingkan nilai transaksi yang dikalikan antara menggunakan kurs forward dan kurs spot. Perbandingan tersebut akan menghasilkan apakah transaksi yang dilakukan akan mendapatkan premi atau diskonto dari kegiatan forward contract yang telah dilakukan. Hedging forward contract yang dimiliki PT Unilever Indonesia, Tbk pada tahun 2017 dalam mata uang Euro (EUR) dengan bank JP Morgan Chase dan bank BNP
78
`
Paribas Indonesia sama-sama mendapatkan premi forward dimana hedging forward contract berpengaruh untuk melindungi nilai transaksi kewajiban perusahaan karena pada saat tanggal jatuh tempo kurs Rupiah mengalami pelemahan. Transaksi hedging forward contract pada tahun 2018 dalam mata uang Dolar Amerika (USD) dan Euro (EUR), serta dengan bank JP Morgan Chase serta mata uang Euro (EUR) dengan bank BNP Paribas Indonesia sama-sama mendapatkan diskonto forward dimana hedging forward contract tidak berpengaruh untuk melindungi nilai transaksi kewajiban perusahaan karena pada saat tanggal jatuh tempo kurs Rupiah mengalami penguatan.
2. Hedging forward contract bertujuan untuk mengurangi risiko eksposur transaksi dari kewajiban PT Unilever Indonesia, Tbk akibat dari fluktuasi nilai tukar yang terus berubah setiap waktu. Eksposur transaksi muncul akibat dari pembelian bahan baku impor dari perusahaan Unilever yang berada di luar negeri dengan pembayaran menggunakan mata uang asing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hedging forward contract pada tahun 2017 dalam mata uang Euro (EUR) dengan pihak bank terkait JP Morgan Chase memberikan manfaat untuk menurunkan risiko eksposur transaksi karena perusahaan membayar jumlah yang lebih sedikit yaitu Rp 124.242.000.000 dibandingkan tidak melakukan hedging akan membayar sebesar Rp 129.009.000.000,00, sementara transaksi kedua dengan pihak bank BNP Paribas Indonesia dalam mata uang Euro (EUR) memberikan manfaat untuk menurunkan risiko eksposur transaksi karena perusahaan membayar jumlah yang lebih sedikit yaitu Rp 63.314.979.000 dibandingkan tidak melakukan
hedging akan membayar sebesar Rp 63.599.172.000,00. Transaksi hedging forward contract pada tahun 2018 dalam mata uang Dolar Amerika (USD) dengan pihak bank terkait JP Morgan Chase tidak memberikan manfaat untuk menurunkan risiko eksposur transaksi karena perusahaan membayar jumlah yang lebih banyak yaitu Rp 43.575.000.000,00 dibandingkan bila tidak melakukan hedging akan membayar sebesar Rp 41.985.000.000,00. Transaksi kedua dalam mata uang Euro (EUR) dengan pihak bank terkait JP Morgan Chase tidak memberikan manfaat untuk menurunkan risiko eksposur transaksi karena perusahaan membayar jumlah yang lebih banyak yaitu sebesar Rp 21.616.998.000 dibandingkan tidak melakukan hedging akan membayar sebesar Rp 20.642.713.000,00. Transaksi ketiga dalam mata uang Euro (EUR) dengan pihak bank terkait BNP Paribas Indonesia tidak memberikan manfaat untuk menurunkan risiko eksposur transaksi karena perusahaan membayar jumlah yang lebih banyak yaitu sebesar Rp 24.894.990.000 dibandingkan tidak melakukan hedging akan membayar sebesar Rp 24.020.565.000,00. Transaksi hedging forward contract pada tahun 2019 dalam mata uang Dolar Amerika (USD) dengan pihak PT Bank HSBC Indonesia juga tidak memberikan manfaat untuk menurunkan risiko eksposur transaksi karena perusahaan membayar jumlah yang lebih banyak yaitu Rp 21.171.000.000 dibandingkan tidak melakukan hedging akan membayar sebesar Rp 20.384.565.000,00. Sehingga dapat disimpulkan pada Tahun 2017 PT. Unilever Indonesia, Tbk mendapatkan premi karena memenuhi tujuan dari perusahaan untuk menurunkan risiko eksposur
80
`
transaksi. Sebaliknya pada tahun 2018 dan tahun 2019 perusahaan tidak mendapatkan premi atau perusahaan tidak dapat memenuhi tujuan untuk menurunkan risiko eksposur transaksi.
3. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa hedging tidak selalu menjadi keuntungan bagi perusahaan. Ada beberapa situasi yang menyebabkan hedging bisa menjadi kerugian bagi perusahaan. Misalnya dengan adanya sentimen politik suatu negara yang dapat menyebabkan nilai tukar menjadi sangat sensitif.
4. Perusahaan tidak memberikan informasi mengenai efek dari penggunaan hedging forward contract terhadap keuangan perusahaan. Perlakuan hedging ini dibebankan dan dimasukan kedalam akun apa tidak diberikan penjelasan dalam laporan keuangan tahunan perusahaan PT Unilever Indonesia, Tbk sehingga tidak dapat diketahui apakah hedging yang dilakukan berpengaruh terhadap keuangan perusahaan atau tidak.
5.2 Saran
1. Bagi pemerintah
a. Salah satu cara untuk mengurangi risiko eksposur transaksi akibat dari fluktuasi nilai tukar mata uang asing adalah dengan melakukan lindung nilai atau hedging. Pemerintah bekerjasama dengan lembaga terkait sebaiknya lebih memberikan informasi mengenai analisis pergerakan mata uang rupiah terhadap mata uang asing di masa yang akan datang agar perusahaan besar atau perusahaan multinasional dan masyarakat luas mengetahui tindakan yang akan dilakukan untuk menghadapi
fluktuasi nilai tukar yang terus berubah setiap waktu.
b. Pemerintah sebaiknya berperan aktif dalam memberikan sosialisasi dan rekomendasi tentang manfaat penggunaan lindung nilai atau hedging dalam usaha melakukan meminimalisir risiko yang akan dihadapi perusahaan multinasional dalam transaksi mata uang asing yang dilakukan perusahaan tersebut.
c. Pemerintah dalam masa pandemi wabah Covid-19 yang sedang terjadi disaat ini semoga dapat mengatasi perekonomian dengan baik. Untuk saat ini pemerintah sebaiknya fokus untuk tetap menjaga daya beli masyarakat agar tetap dapat menekan pertumbuhan ekonomi secara lambat.
2. Bagi Perusahaan
a. PT Unilever Indonesia, Tbk sebagai perusahaan multinasional yang memiliki transaksi berskala internasional akan menghadapi ancaman risiko eksposur transaksi. Penggunaan hedging forward contract penting dilakukan untuk melindungi perusahaan dari risiko kerugian eksposur transaksi, namun tidak semua transaksi hedging yang dilakukan dapat memberikan manfaat bagi perusahaan karena fluktuasi kurs spot atau kurs tengah Bank Indonesia yang bisa saja melemah pada saat tanggal jatuh tempo kontrak selesai.
b. Kelemahan dari forward contract adalah perusahaan yang telah memiliki kontrak harus menyelesaikan pembayarannya pada saat jatuh tempo. Tidak ada opsi atau pilihan untuk membatalkan kontrak ketika terjadi pergerakan kurs mata uang yang merugikan perusahaan.
82
`
Pertimbangan lain yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan lindung nilai atau hedging dengan teknik lainnya agar PT Unilever Indonesia, Tbk mempunyai banyak pilihan untuk melindungi aset yang dimiliki oleh perusahaan dari risiko pergerakan kurs mata uang yang akan dihadapinya.
c. Penyebab perang dagang ini terjadi namun ini hanyalah gejala perkembangan dan masalah struktur perekonomian dunia dan kompetisi dalam dunia politik negara. Dengan demikian banyak negara akan mengalami kerugian dan kemunduran dalam perekonomiannya sehingga di sinilah dibutuhkan pemahaman bersama tentang tata kelola perekonomian yang berbeda tapi dapat secara harmonis, memperkuat prinsip bermitra/berdampingan bukan bersaing tapi menemukan tata kelola ekonomi baru dunia menyatukan model perekonomian antara barat dan Asia. Oleh sebab itu dalam melakukan perdangangan dan perjanjian dengan negara lain, perusahaan harus melihat dari sisi politik negara yang nantinya sangat mempengaruhi asset pada perusahaan itu sendiri.
3. Bagi Peneliti selanjutnya
a. Melihat dari data laporan keuangan perusahaan mata uang yang dilakukan lindung nilai dengan pihak bank terkait adalah Dolar Amerika dan Euro, untuk penelitian selanjutnya sebaiknya apakah perusahaan perlu untuk melakukan perlindungan mata uang asing lainnya yang dilakukan selama satu tahun mengingat PT Unilever Indonesia, Tbk mempunyai 11 jenis mata uang asing dalam
transaksinya dan semua mata uang asing tersebut juga dapat mempunyai nilai fluktuasi yang tinggi terhadap rupiah yang mengakibatkan perusahaan mengalami eksposur transaksi.
b. Penelitian selanjutnya dapat melakukan identifikasi mengenai berapa jumlah kontrak berjangka yang efisien untuk melindungi perusahaan dari resiko eksposur transaksi, karena jumlah transaksi kontrak berjangka atau forward contract yang banyak tidak menjamin perusahaan dapat terlindungi dari risiko eksposur transaksi.
c. Mencari tentang perlakuan penggunaan hedging forward contract terhadap keuangan perusahaan untuk mengetahui apakah hedging forward contract berpengaruh signifikan dalam keuangan perusahaan.
84