• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. Tahap III

6.1 Kesimpulan

1. Kegiatan Pendampingan Pelaksanaan P2M yang rencananya akan dilaksanakan secara langsung ke pada Pengurus RT Perumahan Bunga Raya, ternyata karena kehendak Allah SWT semua kegiatan pendampingan dilaksanakan secara Online, dikarenakan sejak tanggal 16 Maret 2020 sampai Akhir Tahun Ajaran 2019/2020 semua kegiatan Belajar Mengajar dihentikan secara Tatap Muka/fisik Langsung yang digantikan dengan Pembelajaran Daring dikarenakan Wabah Pandemi Covid 19, serta Indonesia tengah menghadapi gelombang kedua lonjakan kasus Covid-19. Kondisi ini ditandai dengan meningkatnya kasus virus corona di Tanah Air dalam sepekan terakhir. Bahkan penambahan kasus harian pada 27 Juni 2021 kemarin mencatat rekor tertinggi selama pandemi, yakni 21.345 orang.

2. Pengabdian Pada Masyarakat ini memberikan pendampingan dalam pengelolaan data RT sehingga dapat membantu pengurus RT khususnya dalam menyimpan, memperbaharui dan menyajikan data untuk penyusunan profil, membangun lingkungan masyarakat yang cerdas dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, meningkatkan tingkat efisiensi dan integrasi untuk pengelolaan data warga RT 012, membuat penyimpanan data kependudukan menjadi lebih aman dengan memanfaatkan database yang disimpan dan diolah dengan komputer.

3. Rancang bangun yang telah dibuat ini menghasilkan suatu alat pendeteksi suhu tanpa sentuh menggunakan raspberry Pi3, dan sensor SMG8833 sebagai pembaca suhu tubuh manusia.

4. Data hasil pendeteksian suhu tubuh yang di lakukan dan dapat di integrasikan dengan system sensor berbasis metode hardware berupa kamera AMG8833 dengan spesfikasi 5 mega fixel dan raspberry Pi3 model B dan juga software berupa pyton dan database mysql dengan implemetasi.

5. Rancang bangun pengukur suhu tubuh otomatis sudah dapat diterapkan di Perumahan Bunga Raya RT 012/016 sehingga memudahkan kinerja petugas dalam mendeteksi warga yang masuk.

36

[4] Amien AM. 2005. Kemandirian Lokal: Konsepsi Pembangunan, Organisasi, dan Pendidikan dari Perspektif NSains Baru. Jakarta (ID): Gramedia

[5] Badri M. 2016. Pembangunan Pedesaan Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.

RISALAH, Vol. 27, No. 2, Desember 2016: 62-73

[6] Andiyansari, Popi. (2014). “Studi Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan Melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi”.Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan18 (2):-130 [7] Hartoyo, Nunik Maharani & Merdekawati, Ika. (2016). “Citalinuabdi: Upaya Membangun

Sistem Informasi Desa yang Bermakna”. Jurnal Komunikasi01 (2016): 48-57 [8] Kurnia, Novi. (2005). “Perkembangan Teknologi Komunikasi dan Media Baru:

ImplikasiTerhadap Teori Komunikasi”.Jurnal Mediator6 (2): 291-296.

[9] LaRose, Robert; Gregg, Jennifer L; Strover, Sharon; Straubhaar, Joseph; Carpenter, Serena.

(2007). “Closing the rural broadband gap: Promoting adoption of the Internet in ruralAmerica”.Telecommunications Policy 31 (2007): 359-373.

[10] Leeuwis, Cess. (2009). Komunikasi untuk Inovasi Pedesaan. Yogyakarta: Kanisius.

[11] Lindawati, Lisa. (2014). “Kecenderungan Konten Berita Jurnalisme Warga dalam Portal Desa Jejaring ‘Gerakan Desa Membangun’ pada 2011-2013”.IPTEK-KOM16 (2): 133-150

[12] Malecki, Edward J. (2003). “Digital development in rural areas: potentialsand pitfalls”.

Journal of Rural Studies 19 (2003): 201–214

[13] McQuail, Dennis. (2011). Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Salemba Humanika.

[14] Nasution, Robi Darwis. (2016). “Pengaruh Kesenjangan Digital Terhadap Pembangunan Pedesaan (Rural Development)”.Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik20 (1): 31-44.

[15] Nugroho, Ari Cahyo. (2014). “Masyarakat Desa, Internet dan Peningkatan Ekonomi (Survai Komunitas PNPM di Jambi, Bengkulu, Babel)”.Jurnal Studi Komunikasi dan Media18 (2):- 168

[16] Pala, Rukman. (2015). “Komunitas Pedesaan dan Pola Selektifitas Internet (Survai Komunitas Desa Kading, Kecamatan Tanete Riaja, Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan)”.Jurnal Studi Komunikasi dan Media19 (2): 169 – 180.

[17] Pant, Laxmi Prasad & Odame, Helen Hambly. (2016).“Broadband for a sustainable digital future of rural communities: A reflexive interactive assessment”.Journal of Rural Studies xxx (2016): 1-16

[18] Praditya, Didit. (2014). “Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Tingkat Pemerintahan Desa”.Jurnal Penelitian Komunikasi17 (2): 129-140

[19] Salemink, Koen; Strijker, Dirk; Bosworth, Gary. (2015). “Rural development in the digital age: A systematic literature review on unequal ICT availability, adoption, and use in rural areas”.Journal of Rural Studies xxx (2015): 1-12.

37

[20] Sunarwan, Bambang. (2013). “Pola Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Lingkungan Masyarakat Pedesaan (Survei pada Komunitas Anggota Penerima PNPM Provinsi Jambi)”.Jurnal Studi Komunikasi dan Media17 (2): 149-162.

[21] https://regional.kompas.com/read/2020/04/05/12380661/sembuh-dari-virus-corona-kajari bantul-sampaikan-permintaan-maaf?_ga=2.210501845.1581933924.1587366517

1469231321.1534300012

[22] https://bnpb.go.id/berita/pengendalian-informasi-di-level-rt-rw-dan-desa-menjadi-kuncipencegahan-covid19

[23] https://nasional.kompas.com/read/2020/04/05/12343071/5-tugas-khusus-perangkat-desauntuk-tanggulangi-covid-19-

38 LAMPIRAN

Lampiran 1. Instruments

Lampiran 2. Biodata Ketua dan Anggota Tim Pengusul Lampiran 3. Gambar Lokasi Mitra

Lampiran 4. Surat Kesediaan Bekerja Sama dari Mitra P2M

Lampiran 5. Surat Keterangan Telah Dilaksanakan Kegiatan P2M dari Mitra

Lampiran 6. Surat Keputusan Pelaksanaan Pengabdian Pada Masyarakat Yang Ditandatangani Ketua STT PLN

Lampiran 7. Surat Perjanjian Pelaksanaan Pengabdian Pada Masyarakat Antara Ketua LPPM dengan Ketua Pelaksana

Lampiran 8. Surat Perjanjian Pelaksanaan P2M Antara Ketua P2M dengan Mahasiswa Lampiran 9. Pengeluaran Biaya Anggaran 100%

Lampiran 10. Bentuk Luaran Yang Dijanjikan

39 Lampiran 1. Instruments

40

41 Lampiran 3. Gambar Lokasi Mitra

Kegiatan difokuskan pada pengembangan sistem informasi RT Perumahan Bunga Raya.

Sistem ini dibangun untuk memberikan kemudahan dalam pengelolaan data sehingga dapat membantu pengurus Desa dalam menyimpan, memperbaharui dan menyajikan data untuk penyusunan profil Desa. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah; 1) Membangun lingkungan masyarakat yang cerdas (smart) dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, 2) Meningkatkan tingkat efisiensi dan integrasi untuk pengelolaan Desa, 3) Membuat penyimpanan data kependudukan menjadi lebih aman dengan memanfaatkan database yang disimpan dan diolah dengan komputer (dapat juga secara online).

Pelaksanakaan kegiatan diawali dengan sosialiasi kepada pengurus RT, dilanjutkan dengan pelatihan dan pengisian data kedalam sistem. Data yang direkam berupa data penduduk tetap dan penduduk sementara (warga kos/kontrak). Melalui sistem informasi ini data kependudukan diharapkan dapat terekam lebih baik dan dapat mengakomodasi perubahan-perubahan secara cepat. Lebih jauh manfaat dari sistem informasi RT ini nantinya dapat memberikan kemudahan dalam pengelolaan data warga. Pada akhir kegiatan dirumuskan rencana aksi (action plan) untuk kelanjutan kegiatan, yaitu; 1) Updating data kependudukan dan penyelesaian pengisian data kedalam sistem, 2)Penyimpanan data oleh pengurus RT, 3) Sistem Tanggap Covid-19.

Saat masih terjadi pandemi COVID-19 sampai sekarang, semua harus taat kepada peraturan pemerintah untuk memutus rantai penyebaran COVID-19. Untuk memutus rantai penularan COVID-19 tidak hanya dilakukan oleh diri sendiri / individual, akan tetapi juga membutuhkan kerjasama dari masyarakat dan peran serta dari perangkat desa (RT, RW, Kepala Desa, maupun tokoh-tokoh masyarakat yang lain). Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan dan upaya pemberdayaan masyarakat terhadap pencegahan penularan COVID-19 salah satunya adalah dengan memanfaatkan Teknlogi Informasi dan Komunikasi dengan cara pemasangan CCTV (tanpa gate), ketika ada sekelompok orang yang lewat akan bisa mendeteksi secara bersamaan dengan suhu tubuh panas atau yang sedang demam dan orang yang melewati gate akan dideteksi dengan sensor gerak (proximity sensor), jika suhu tubuh melebihi 37.5 derajat celsius maka alarm akan berbunyi Dari hasil menangkap atau merekam suhu tubuh manusia tersebut, selanjutnya kemudian akan diolah oleh perangkat mini Personal Computer (PC) untuk diproses menjadi data

42

yang berisi sebuah peringatan jika tidak lolos seleksi sesuai dengan suhu tubuh yang telah ditetapkan.

Gambar Lokasi kedua mitra (menunjukkan jarak kedua mitra dari PT pengusul) dengan ketentuan jarak tidak lebih dari 200 km

43

Lampiran 4. Surat Kesediaan Bekerja Sama dari Mitra P2M

44

Dalam dokumen LAPORAN AKHIR PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (Halaman 47-56)

Dokumen terkait