• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKHIR PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN AKHIR PENGABDIAN PADA MASYARAKAT"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

i

LAPORAN AKHIR

PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

Judul Kegiatan:

Pendampingan Sistem Informasi Desa Berbasis Teknologi Informasi dan Tanggap Covid-19

Tim Pengusul Ketua

Yessy Asri, ST., MMSI 0313107601

Anggota

Dr. Dra. Dwina Kuswardani, MKom 0325076202

Emillia, SH., MKn 0321047101

Widya Nita Suliyanti, ST., MCompSc 0315117304 Max Teja Ajie C. W., SKom., MKom 0326118702 M. Jafar Ely, MSi 9903013900

FAKULTAS TELEMATIKA ENERGI INSTITUT TEKNOLOGI PLN

MENARA PLN JL. LINGKAR LUAR DURI KOSAMBI

JAKARTA BARAT

-

JAKARTA 11750 SEPTEMBER 2021

(2)

ii

(3)

ii

IDENTITAS DAN URAIAN UMUM

1. Judul P2M : Pendampingan Sistem Informasi Desa Berbasis Teknologi Informasi dan Tanggap Covid 19

2. Tim P2M

No. Nama Jabatan Bidang Keahlian Instansi

Asal

Alokasi Waktu (Jam/Minggu)

1 Yessy Asri, ST., MMSI Ketua Sistem Informasi IT PLN 10

2 Dr. Dra. Dwina Kuswardani, MKom Anggota Sistem Informasi IT PLN 10

3 Emillia, SH., MKn Anggota Hukum IT PLN 10

4 Widya Nita Suliyanti, SKom., MKom Anggota Teknologi Informasi IT PLN 10

5 Max Teja Ajie C. W., SKom., MKom Anggota Sistem Informasi IT PLN 10

6 M. Jafar Ely, SKom., MKom Anggota Sistem Informasi IT PLN 10

3. Objek (Khalayak Sasaran) Pengabdian Kepada Masyarakat:

Rancang Bangun Desa Berbasis Teknologi Informasi dan Tanggap Covid-19 pada Perumahan Bunga Raya RT.012/016 Desa Duren Jaya guna memberikan kemudahan dalam pengelolaan data sehingga dapat membantu pengurus RT dalam menyimpan, memperbaharui dan menyajikan data untuk penyusunan profil desa, membangun lingkungan masyarakat yang cerdas (smart) dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, meningkatkan tingkat efisiensi dan integrasi untuk pengelolaan desa, membuat penyimpanan data kependudukan menjadi lebih aman dengan memanfaatkan database yang disimpan dan diolah dengan komputer (dapat juga secara online), serta Sistem Informasi Desa membantu untuk mensukseskan program Physical Distancing untuk memutus mata rantai Covid-19.

4. Masa Pelaksanaan

Mulai : Tanggal: 1 Bulan: November Tahun: 2020 Berakhir : Tanggal: 30 Bulan: Oktober Tahun: 2021

5. Usulan Biaya Rp. 35.000.000,- 6. Lokasi Pengabdian Pada Masyarakat:

(4)

iii

Perumahan Bunga Raya, Jl. Pahlawan RT.012/RW.016, Desa Duren Jaya, Kec. Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat 17111

7. Mitra Yang Terlibat (Uraikan apa konstribusinya)

Mitra dalam kegiatan pengabdian ini berkontribusi dalam menyiapkan fasilitas yang dibutuhkan, selain juga tenaga. Pikiran, dan lokasi pelatihan yang digunakan selama program pengabdian dilaksanakan.

8. Permasalahan yang ditemukan dan solusi yang ditawarkan:

Permasalahan:

a. Pengetahuan tentang dalam menyimpan, memperbaharui dan menyajikan data untuk penyusunan profil desa masih terbatas

b. Pengetahuan yang dimiliki Pengurus Rukun Tetangga 012/016 merupakan informasi turun temurun, artinya dalam penyusunan data-data kegiatan masih berpatokan pada apa yang telah dibuat pendahulu bukan berdasar pengetahuan yang benar

c. Penguasaan teknik menyimpan, memperbaharui dan menyajikan data untuk penyusunan profil desa belum dalam pengelolaan sesuai standar kaidah yang baik dan benar

d. Updating data warga dan penyelesaian pengisian data belum terdata dengan benar

e. Data penduduk tetap dan penduduk sementara (warga kos/kontrak) masih belum terdata dengan benar dan belum terakomodasi secara cepat

f. Semua kegiatan-kegiatan desa belum terdata dan tersimpan dengan benar

g. Desa dituntut untuk tanggap aktif kepada fenomena yang terjadi saat ini kasus pendemik COVID- 19 menjadi masalah serius bagi setiap manusia, berbagai upaya dari pemerintah terus dilakukan untuk mereda pandemik corona. Namun upaya perintah tidak terealisasi dengan tepat pada target tujuan ketika desa tidak ikut tanggap dalam penanganan kasus ini.

Solusi yang ditawarkan ialah melakukan sharing pengetahuan, pelatihan, pendampingan, dan evaluasi berkaitan dengan Pembangunan Desa Berbasis Teknologi Informasi dan sarana deteksi dini penyebaran virus corona dalam tanggap Covid-19 adalah dengan cara pemasangan CCTV (tanpa gate), dan ketika ada sekelompok orang yang lewat akan bisa mendeteksi secara bersamaan dengan suhu tubuh panas atau yang sedang demam dan orang yang melewati gate akan dideteksi dengan

(5)

iv

sensor gerak (proximity sensor), jika suhu tubuh melebihi 37.5 derajat celsius maka alarm akan berbunyi Dari hasil menangkap atau merekam suhu tubuh manusia tersebut, selanjutnya kemudian akan diolah oleh perangkat mini Personal Computer (PC) untuk diproses menjadi data yang berisi sebuah peringatan jika tidak lolos seleksi sesuai dengan suhu tubuh yang telah ditetapkan.

9. Kontribusi mendasar pada khalayak sasaran (uraikan tidak lebih dari 50 kata, tekankan pada manfaat yang diperoleh)

Hasil evaluasi pelatihan ini diharapkan memberikan kontribusi dalam peningkatan pengetahuan dalam menyimpan, memperbaharui dan menyajikan data untuk penyusunan profil desa, updating data kependudukan, pengelolaan data penduduk tetap dan penduduk sementara (warga kos/kontrak) terdata dan terakomodasi dengan benar dan cepat, kegiatan-kegiatan desa terdata dan tersimpan dengan benar dan pemanfaatan teknlogi informasi dan komunikasi dalam membantu pemerintah untuk ikut tanggap dalam penanganan kasus pandemic Covid-19.

10. Rencana luaran berupa jasa, sistem, produk/barang, paten, atau luaran lainnya yang ditargetkan

No. Jenis Indikator

Luaran Wajib

1 Publikasi ilmiah pada Jurnal ber-ISSN/Prosiding Jurnal P2M TERANG 2 Mengikuti seminar nasional PkM yang diselenggarakan IT-PLN SemNas SNEKTI IT

PLN 3 Publikasi pada media masa cetak/online/repocitory PT Sinergi Mas 4 Peningkatan daya saing (peningkatan kualitas, kuantitas, serta

nilai tambah barang, jasa, diversifikasi produk,atau sumber daya

lainnya) Hasil Umpan Balik

5 Peningkatan penerapan iptek di masyarakat (mekanisasi, IT, dan

manajemen) Hasil Umpan Balik

6 Perbaikan tata nilai masyarakat (seni budaya, sosial, politik,

keamanan, ketentraman, pendidikan,kesehatan) Hasil Umpan Balik 7 Video Kegiatan dengan durasi min 5 menit Link Youtube Luaran Tambahan

1 Publikasi di jurnal internasional -

(6)

v

2 Jasa; rekayasa sosial, metode atau produk/barang -

3 Inovasi baru TTG -

4 Hak kekayaan intelektual (Paten, Paten sederhana, Hak Cipta, Merek dagang, Rahasia dagang, Desain Produk Industri, Perlindungan Varietas

-

5 Buku berISBN -

(7)

vi ABSTRAK

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang semakin pesat dalam usaha mengefektifkan layanan kepada masyarakat harus dilakukan sampai pada tingkat Desa. Keberadaan TIK selain dapat meningkatkan pelayanan juga bermanfaat dalam proses pengolahan data yang dapat digunakan untuk perencanaan pembangunan, mendukung pengambilan keputusan dan banyak manfaat lainnya. Pengabdian Kepada Masyarakat ini difokuskan pada pendampingan sistem informasi desa yang disebut dengan Sistem Informasi Desa Berbasis Teknologi dan Tanggap Covid. Sistem ini dibangun untuk memberikan kemudahan dalam pengelolaan data sehingga dapat membantu pengurus desa dalam menyimpan, memperbaharui dan menyajikan data untuk penyusunan profil desa. COVID- 19 telah mewabah pada hampir seluruh penjuru dunia termasuk diIndonesia dimana gejala paling umum adalah demam hingga 37.5℃. Oleh karena itu saat ini diberbagai tempat telah memberlakukan pengecekan suhu tubuh untuk untuk mendeteksi suhu tubuh pengunjung. Untuk menghambat penyebaran COVID-19, Himbauan Pemerintah Pusat kepada masyarakat untuk menerapkan 5M yakni diantaranya menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga Jarak, membatasi mobilisasi dan menghindari kerumuman. Hal tersebut yang menjadi dasar untuk membuat suatu alat pendeteksi suhu tubuh warga di Perumahan Bunga Raya Desa Duren Jaya Bekasi. Sistem pendeteksi suhu tubuh ini dibuat menggunakan Raspberry Pi sebagai processor utamanya, webcam sebagai kamera pendeteksi wajah menggunakan sensor AMG8833 dan sebagai pendeteksi suhu tubuh menggunakan sensor Infra Red. Melalui sistem ini data kependudukan diharapkan dapat terekam lebih baik guna memberikan kemudahan dalam pengelolaan data desa, dapat mengakomodasi perubahan-perubahan secara cepat serta menjadikan Perumahan Bunga Raya Khususnya lingkup RT 012/016 sebagai salah satu perumahan tanggap Covid-19.

Kata kunci : Sistem Informasi Desa, Teknologi Informasi, Tanggap Covid-19.

(8)

vii PRAKATA

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami mendapatkan kesempatan dalam program Pengabdian Pada Masyarakat Internal yang diselenggarakan oleh IT-PLN yang berjudul tentang “Pendampingan Sistem Informasi Desa Berbasis Teknologi Informasin dan Tanggap Covid-19”.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang semakin pesat dalam usaha mengefektifkan layanan kepada masyarakat harus dilakukan sampai pada tingkat Desa. Keberadaan TIK selain dapat meningkatkan pelayanan juga bermanfaat dalam proses pengolahan data yang dapat digunakan untuk perencanaan pembangunan, mendukung pengambilan keputusan dan banyak manfaat lainnya. Pengabdian Kepada Masyarakat ini difokuskan pada pengembangan sistem informasi RT.

Sistem ini dibangun untuk memberikan kemudahan dalam pengelolaan data sehingga dapat membantu pengurus desa dalam menyimpan, memperbaharui dan menyajikan data untuk penyusunan profil desa.

Pelaksanakaan kegiatan diawali dengan sosialiasi kepada pengurus Rukun Tetangga, dilanjutkan dengan pelatihan Sistem Informasi Pengelolaan RT dan pengisian data kedalam sistem.

Data yang direkam berupa data penduduk tetap dan penduduk sementara (warga kos/kontrak). Melalui Sistem Informasi ini data warga diharapkan dapat terekam lebih baik dan dapat mengakomodasi perubahan-perubahan secara cepat. Lebih jauh manfaat dari sistem informasi RT ini nantinya dapat memberikan kemudahan dalam pengelolaan data warga. Pada akhir kegiatan dirumuskan rencana aksi (action plan) untuk kelanjutan kegiatan, yaitu; 1) Updating data kependudukan dan penyelesaian pengisian data kedalam sistem, 2)Penyimpanan data oleh pengurus Rukun Tetangga, pemuda pendukung TIK dan inisiator/penggerak SI, 3)serta menjadikan desa Duren Jaya Lingkup RT 012 sebagai RT tanggap Covid-19.

(9)

viii DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT ... ii

IDENTITAS DAN URAIAN UMUM ... ii

ABSTRAK ... vi

PRAKATA ... vii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xi

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

1.1 Analisis Situasi ... 1

1.2 Permasalahan Mitra ... 8

BAB II ... 9

SOLUSI DAN LUARAN ... 9

2.1 Solusi Yang Ditawarkan ... 9

2.2 Luaran Yang Dihasilkan ... 9

BAB III ... 11

METODE PELAKSANAAN ... 11

3.1 Sasaran Pengabdian ... 11

3.2 Urutan Pelaksanaan Pengabdian ... 11

1. Tahap I ... 11

2. Tahap II ... 12

3. Tahap III ... 12

4 Tahap IV ... 12

BAB IV ... 13

KELAYAKAN TIM PENGUSUL ... 13

4.1 Profil Jurusan Teknik Informatika ... 13

4.2 Teknik Kepakaran Yang Diperlukan ... 15

BAB V ... 18

5.1 Aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Data Warga ... 18

5.1.1 Halaman Login ... 18

5.1.2 Menu Home ... 18

5.1.3 Induk RT ... 19

5.1.4 Pengurus RT ... 19

5.2 Rancang Bangun Alat Pendeteksi Suhu Tubuh dan Monitoring Warga dalam Upaya Pencegahan Penularan Covid-19 ... 21

5.3 Hasil Pelaksanaan Kegiatan ... 23

Daftar Pertanyaan Survey Hasil Pelaksanaan P2M: ... 29

Jawaban dari Survey Hasil Pelaksanaan P2M: ... 31

BAB VI ... 35

6.1 Kesimpulan ... 35

DAFTAR PUSTAKA ... 36

(10)

ix LAMPIRAN

Lampiran 1. Instruments

Lampiran 2. Biodata Ketua dan Anggota Tim Pengusul Lampiran 3. Gambar Lokasi Mitra

Lampiran 4. Surat Kesediaan Bekerja Sama dari Mitra P2M

Lampiran 5. Surat Keterangan Telah Dilaksanakan Kegiatan P2M dari Mitra

Lampiran 6. Surat Keputusan Pelaksanaan Pengabdian Pada Masyarakat Yang Ditandatangani Ketua STT PLN

Lampiran 7. Surat Perjanjian Pelaksanaan Pengabdian Pada Masyarakat Antara Ketua LPPM dengan Ketua Pelaksana

Lampiran 8. Surat Perjanjian Pelaksanaan P2M Antara Ketua P2M dengan Mahasiswa Lampiran 9. Pengeluaran Biaya Anggaran 100%

Lampiran 10. Bentuk Luaran Yang Dijanjikan

(11)

x

DAFTAR GAMBAR

FIGURE 1.PERUMAHAN BUNGA RAYA RT.012/016DESA DUREN JAYA ... 2

FIGURE 2.SALAH SATU KEGIATAN DI KANTOR RUKUN TETANGGA PERUMAHAN BUNGA RAYA RT.012/016 ... 2

FIGURE 3.HALAMAN LOGIN ... 18

FIGURE 4.HALAMAN UTAMA MENU HOME ... 19

FIGURE 5.HALAMAN UTAMA INDUK RT ... 19

FIGURE 6.HALAMAN UTAMA PENGURUS RT ... 20

FIGURE 7.HALAMAN UTAMA “TAMBAH PADA PENGURUS RT ... 20

FIGURE 8.HASIL INPUT DATA PENGURUS RT ... 21

FIGURE 9.ARSITEKTUR SISTEM PENDETEKSIAN SUHU TUBUH ... 21

FIGURE 10.ALUR SISTEM SECARA UMUM ... 22

FIGURE 11.ALUR PEMERIKSAAN WARGA ... 23

FIGURE 12.SUASANA DISKUSI DENGAN PENGURUS RT SECARA ONLINE ... 24

FIGURE 13.LEAFLET SERTA LINK UNTUK ACARA PELAKSANAAN P2M ... 26

FIGURE 14.BACKGROUND ZOOM ACARA SOSIALISASI ... 27

FIGURE 15.DOKUMENTASI PELAKSANAAN SOSIALISASI VIA ZOOM ... 28

(12)

xi

DAFTAR TABEL

TABLE 1.DAFTAR HADIR KEGIATAN SOSIALISASI BAGI PARA PENGURUS RT.012/016 ... 27

(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

Pembangunan desa saat ini tidak terlepas dari perkembangan teknologi informasi, mulai dari yang paling sederhana seperti penggunaan telepon seluler sampai pada telepon pintar atau (smartphone) hingga pemanfaatan internet dengan berbagai fitur yang bertujuan untuk membantu masyarakat dalam melakukan aktivitas sehari-hari tidak hanya diperkotaan tetapi sampai di pedesaan. Teknolgi informasi dan komunikasi memberikan banyak manfaat bagi kehidupan manusia salah satunya adalah mempermudah hal-hal seperti surat menyurat sosial media dan kegiatan lainnya bisa dilakukan dengan bantuan teknologi informasi sehingga informasi yang disampaikan bisa diakses dengan mudah baik oleh masyarakat desa dan perkotaan. Kurangnya pemahaman masyarakat dan aparatur desa terkait teknologi informasi menyebabkan pelayanan kepada masyarakat tidak optimal. Aparatur pemerintah desa yang menjadi pelayan masyarakat harus bisa menguasai teknologi informasi sehingga pelayan kepada masyarakat bisa optimal.

Perancangan sistem dan teknologi informasi dibutuhkan untuk mempersiapkan organisasi dalam merencanakan pemakaian teknologi dan sistem informasi untuk organisasinya. Perancangan tersebut dibutuhkan untuk menyesuaikan gerak langkah organisasi dengan sistem informasi agar seirama dengan perkembangan organisasi untuk memenuhi kebutuhan sistem informasi organisasi di masa yang akan datang.

Pemerataan kesejahteraan di wilayah Perumahan Bunga Raya RT.012/016, desa Duren Jaya belum sepenuhnya baik. Hal tersebut menyebabkan minimnya pengetahuan akan pengelolaan manajemen data yang berada di daerah tersebut. Perumahan Bunga Raya RT.012/016 yang merupakan salah satu perumahan yang berlokasi di Jl. Pahlawan Duren Jaya, Kec. Bekasi Timur., Bekasi, Jawa Barat memiliki luas wilayah 5000 M2 yang dihuni oleh sebanyak 128 Kepala Keluarga. Perumahan Bunga Raya RT.012/016 merupakan salah satu desa di Kelurahan Duren Jaya yang diikutsertakan dalam program pemerintah yaitu sebagai salah satu Kampung Siaga Covid-19 guna menunjang program tersebut dan pengelolaan manajemen data diperlukan pemanfaatan dan penerapan teknologi informasi dan komunikasi dalam membantu pengurus RT/RW dalam menyimpan, memperbaharui dan menyajikan data serta tanggap Covid-19.

(14)

2

Figure 1. Perumahan Bunga Raya RT.012/016 Desa Duren Jaya

Figure 2. Salah Satu Kegiatan di Kantor Rukun Tetangga Perumahan Bunga Raya RT.012/016

Berikut ini daftar buku administrasi Rukun Tetangga yang minimal harus diadakan di setiap Rukun Tetangga serta guna menunjang Program Tanggap Pandemic Covid-19, antara lain:

1. Buku Data Pengurus Rukun Tetangga 2. Buku Daftar Keputusan

3. Buku Register Surat Masuk 4. Buku Register Surat Keluar 5. Buku Ekspedisi Surat 6. Buku Notulen Rapat 7. Buku Presensi Rapat 8. Buku Tamu Umum

(15)

3 9. Buku Tamu Khusus

10. Buku Surat Pengantar 11. Buku Kas

12. Buku Data Induk Penduduk Rukun Warga 13. Buku Data Mutasi Penduduk

14. Buku Data Rekapitulasi Penduduk Akhir Bulan 15. Buku Data Penduduk Tinggal Sementara/ Musiman 16. Buku Data Register Kartu Tanda Penduduk

17. Buku Rencana Pembangunan 18. Buku Kegiatan Pembangunan

19. Buku Inventaris Proyek Pembangunan 20. Buku Catatan Kejadian

21. Buku Daftar Hadir Ronda Malam 22. Buku Tamu Menginap

23. Data informasi penduduk untuk penanganan Covid-19.

Saat masih terjadi pandemi COVID-19 sampai sekarang, semua harus taat kepada peraturan pemerintah untuk memutus rantai penyebaran COVID-19. Untuk memutus rantai penularan COVID-19 tidak hanya dilakukan oleh diri sendiri / individual, akan tetapi juga membutuhkan kerjasama dari masyarakat dan peran serta dari perangkat desa (RT, RW, Kepala Desa, maupun tokoh-tokoh masyarakat yang lain).

Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan dan upaya pemberdayaan masyarakat terhadap pencegahan penularan COVID-19, antara lain yaitu :

1. Pendataan kesehatan warga di RT / RW / Desa.

a. Mendata kesehatan seluruh warga menggunakan formulir pendataan warga termasuk warga yang berisiko tinggi.

b. Mendata warga yang keluar dan masuk di wilayahnya.

c. Menghimbau warga untuk menginformasikan jika ada orang asing atau warga yang datang dari wilayah yang sudah terjangkit COVID-19 yang masuk ke wilayahnya.

2. Cari kemungkinan faktor penyebab penularan COVID-19 dan potensi wilayah.

a. Faktor perilaku : tidak melakukan perilaku hidup bersih dan sehat / cuci tangan pakai sabun.

(16)

4

b. Non perilaku : lingkungan.

c. Mendata potensi : SDM, dana, sarana dan prasarana.

3. Musyawarah masyarakat RT / RW / desa.

a. Sosialisasi hasil pendataan dan kemungkinan faktor penyebab penularan.

b. Sosialisasi program pemerintah dalam pencegahan COVID-19.

c. Menyepakati kegiatan melalui pemberdayaan masyarakat.

4. Menyusun rencana kegiatan di masyarakat.

a. Sampaikan informasi tentang COVID-19 (penyebab, penularan, pencegahan).

b. Edukasi tentang cara-cara pencegahan COVID-19 (etika batuk, cara cuci tangan pakai sabun, cara menggunakan masker).

c. Sarana edukasi pengeras suara / toa, saluran komunikasi elektronik.

d. Jadwal pelaksanaan, sasaran kegiatan, rencana anggaran dan penanggung jawab sesuai formulir rencana kegiatan.

5. Pelaksanaan kegiatan

Dilaksanakan sesuai jadwal yang telah direncanakan bersama. Kegiatan dicatat dan dilaporkan menggunakan format laporan kegiatan.

6. Keberlangsungan kegiatan

Dilakukan oleh masyarakat bersama dengan pengurus RT / RW / Desa dan pendamping teknis (puskesmas), untuk menjamin kesinambungan pemberdayaan masyarakat.

Adapun peran Ketua RT / RW / Kepala Desa dalam penanganan pencegahan penularan COVID- 19 :

Ketua RT / RW / Kepala Desa :

1. Menyampaikan informasi tentang COVID-19 kepada warga.

2. Mengedukasi warga :

a. Upaya pecegahan COVID-19

b. Isolasi mandiri di rumah

c. Agar tidak memberi stigma buruk kepada ODP, PDP, atau positif COVID-19

(17)

5

3. Memfasilitasi dan mendorong keaktifan perangkat RT / RW / Desa, Toga / Toma, Kader, Bhabinkambtibmas, relawan desa lawan COVID-19 dan kelompok potensial warga lainnya dalam pencegahan penularan COVID-19.

4. Mendorong partisipasi warga untuk :

a. Menjaga kebersihan diri, kebersihan rumah dan lingkungan

b. Melakukan pembatasan kontak fisik

c. Tidak berkerumun / berkumpul

d. Tetap berada di rumah

5. Bekerjasama dengan Puskesmas setempat.

6. Menyediakan sarana cuci tangan pakai sabun.

7. Membuat alur pengorganisasian pemenuhan logistik bagi warga yang melakukan isolasi mandiri.

8. Melaporkan kepada Lurah / Kades terkait hal-hal yang dianggap berpotensi meningkatkan penularan COVID-19.

9. Melakukan pemantauan mobilitas warga yang berasal dari daerah terkena COVID-19.

10. Membantu warga yang kurang mampu / sakit / lansia yang tidak memiliki keluarga.

11. Memastikan warga di wilayahnya mematuhi aturan yang telah disepakati bersama.

Di samping upaya pemberdayaan masyarakat juga sebaiknya dilakukan upaya pengendalian

informasi oleh Kepala Desa, Ketua RW, hingga Ketua RT yang dapat menjadi kunci utama dalam rangka memutus rantai penyebaran COVID-19 di tengah masyarakat.

Pengendalian informasi sangat perlu dilakukan dalam menjaga kualitas hidup masyarakat khususnya yang bersinggungan dengan kesehatan hingga ekonomi, upaya yang dapat dilakukan adalah :

Pertama adalah mengelola arus data dan informasi semua harus terdata. Mengelola kendali informasi, jangan sampai masyarakat menjadi cemas dengan informasi yang tidak jelas. Kepala Desa ataupun Ketua RT / RW harus bisa menjelaskan dengan baik. Bagaimana cara penularan, cara pencegahan COVID-19. Contohnya dari segi kebudayaan dan keagamaan harus diberikan informasi jangan sampai terjadi kerumunan, taat kepada aturan pemerintah. Dalam pencegahan COVID-19 di desa dan lingkungan permukiman, Kepala Desa, Ketua RT / RW diminta melakukan pendataan bagi masyarakatnya yang masih belum bekerja dari rumah hingga orang- orang yang terpaksa pulang kampung akibat kehilangan pekerjaannya. Hal ini dilakukan agar pemerintah

(18)

6

daerah dapat menyiapkan pengamanan sosial bagi orang-orang yang terdampak secara ekonomi dan dapat menyediakan bantuan yang sesuai bagi masyarakat di masa pandemi COVID-19.

Kedua, perangkat desa harus mampu mengelola kendali informasi COVID-19. Jangan sampai masyarakat cemas dalam menghadapi wabah ini karena ketidakjelasan informasi.

Ketiga, perangkat desa mengambil inisiatif mitigasi dampak sosial dan ekonomi warga.

Bagaimana dampak sosial dari kondisi COVID-19 terhadap kegiatan keagamaan hingga kebudayaan. Misalnya himbauan untuk menunda kegiatan yang mengumpulkan banyak orang.

Keempat, perangkat desa dapat membuat pranata sosial baru yamg sesuai dengan kebutuhan di desa. Hal ini untuk mencegah terjadi konflik sosial selama pandemi COVID-19. Misalnya aturan baru dalam menerima tamu, pemakaman, termasuk kegiatan keamaan dan lingkungan. Sehingga tidak terjadi penolakan terhadap pemakaman, mereka diberikan pengertian tentang COVID-19.

Semua manajemen data tersebut menjadi landasan bagi pelaksanaan berbagai kegiatan yang dilaksanakan. Kegiatan tidak hanya dilaksanakan dalam lingkup internal organisasi, pun melibatkan berbagai pihak, salah satunya ialah instansi pemerintah. Berkaitan dengan hal tersebut, dalam penyelenggaran berbagai kegiatan, para pengurus Rukun Tetangga

membutuhkan Sistem Informasi Manajemen Data (SIMDA), sistem ini dibangun untuk memberikan kemudahan dalam pengelolaan data sehingga dapat membantu pengurus desa dalam menyimpan, memperbaharui dan menyajikan data. Dasar tersebutlah yang menjadikan diperlukannya Sistem Informasi Desa Berbasis Teknologi Informasi dan Tanggap Covid-19 menjadi sebuah kebutuhan bagi anggota organisasi khususnya bagi pengurus dan penggerak desa.

Sistem Informasi Berbasis Teknokogi Informasi yang dibuat digunakan untuk membantu pengurus desa dalam menyimpan, memperbaharui dan menyajikan data untuk penyusunan profil desa, membangun lingkungan masyarakat yang cerdas (smart) dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, meningkatkan tingkat efisiensi dan integrasi untuk pengelolaan desa, membuat penyimpanan data kependudukan menjadi lebih aman dengan memanfaatkan database yang disimpan dan diolah dengan komputer (dapat juga secara online), serta Sistem Informasi Desa membantu untuk mensukseskan program Physical Distancing untuk memutus mata rantai Covid- 19, agar pihak yang berkepentingan memahami dengan baik tujuan dari pelaksanaan kegiatan tersebut. Oleh karena itulah, anggota organisasi perlu menguasai pengetahuan tentang perlunya penerapan teknologi informasi dan komunikasi dalam Pembangunan Desa Berbasis Teknologi Informasi dan sarana deteksi dini penyebaran virus corona dalam tanggap Covid-19.

(19)

7

Persoalan yang kemudian dihadapi ialah pengetahuan tentang dalam menyimpan, memperbaharui dan menyajikan data untuk penyusunan profil desa masih terbatas, pengetahuan yang dimiliki Pengurus Desa merupakan informasi turun temurun, artinya dalam penyusunan datadata kegiatan masih berpatokan pada apa yang telah dibuat pendahulu bukan berdasar pengetahuan yang benar, penguasaan teknik menyimpan, memperbaharui dan menyajikan data untuk penyusunan profil desa belum dalam pengelolaan sesuai standar kaidah yang baik dan benar, updating data kependudukan dan penyelesaian pengisian data belum terdata dengan benar, data penduduk tetap dan penduduk sementara (warga kos/kontrak) masih belum terdata dengan benar dan belum terkelola secara cepat, semua kegiatan-kegiatan desa belum terdata dan tersimpan dengan benar serta desa dituntut untuk tanggap aktif kepada fenomena yang terjadi saat ini kasus pendemik COVID-19 menjadi masalah serius bagi setiap manusia, berbagai upaya dari pemerintah terus dilakukan untuk mereda pandemik corona. Namun upaya perintah tidak terealisasi dengan tepat pada target tujuan ketika desa tidak ikut tanggap dalam penanganan kasus ini.

Keterbatasan pengetahuan tentang Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Tanggap Covid-19 oleh pengurus desa. Hal ini yang juga dialami oleh Pengurus Desa Duren Jaya Lingkup RW 016/012. Oleh karena itu, diperlukan pemberian informasi tentang Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Tanggap Covid-19 yang dikemas dalam sebuah kegiatan yang tidak sekadar memberikan informasi tentang Teknologi Informasi, juga sharing pengetahuan, pelatihan, pendampingan, dan evaluasi. Kegiatan yang akan dilaksanakan memberikan memberikan kemudahan dalam pengelolaan data sehingga dapat membantu pengurus dalam menyimpan, memperbaharui dan menyajikan data serta pengelolaan Sistem Informasi Desa guna membantu mensukseskan program Physical Distancing untuk memutus mata rantai Covid-19.

Sebagai bentuk jawaban dari permasalahan tersebut, tim pengabdian mengadakan sharing pengetahuan, pelatihan, pendampingan, dan evaluasi berkaitan dengan Pembangunan Desa Berbasis Teknologi Informasi dan sarana deteksi dini penyebaran virus corona dalam tanggap Covid-19 bagi tim penggerak desa Duren Jaya Lingkup RW 016/012. Tim penggerak Perumahan Bunga Raya beranggotakan para pengurus organisasi Rukun Tetangga yang terdiri dari, Ketua RT, Wakil Ketua RT, Sekretaris RT, Wakil Sekretaris RT, Bendahara RT, Sewksi Pembangunan dan Kesejahteraan Sosial, Seksi Keamanan dan Lingkungan Hidup, Seksi Pemberdayaan Perempuan Tata Laksana Rumah Tangga, dan Seksi Pemuda, Olahraga dan Seni Budaya. Kegiatan ini berupaya memberikan pendampingan dan pembinaan berkaitan dengan Perancangan Sistem Informasi desa. Pemilihan pendampingan terhadap pihak-pihak tersebut dilatarbelakangi fakta,

(20)

8

merekalah yang sering mendapatkan tugas dan bertanggung jawab terhadap berbagai kegiatan yang dilaksanakan.

Pelatihan ini tentunya tidak hanya sebagai pemberian ilmu pengetahuan dan teknologi secara internal bagi pengurus organisasi Rukun Tetangga. Pelatihan ini juga diharapkan dapat dipraktikkan bahkan ‘diwariskan’ secara eksternal kepada penggerak rukun tetangga dan masyarakat luas. Dengan demikian, keterampilan pemanfaatan Teknologi Informasi tidak hanya dimiliki oleh penggerak Rukun Tetangga, tetapi juga orang-orang di luar keanggotaan tersebut.

1.2 Permasalahan Mitra

Berdasarkan analisis situasi pada latar belakang, beberapa hal yang dianggap pengusul sebagai masalah prioritas yang harus ditangani antara lain adalah:

a. Pengetahuan tentang dalam menyimpan, memperbaharui dan menyajikan data untuk penyusunan profil desa masih terbatas

b. Pengetahuan yang dimiliki Pengurus Desa merupakan informasi turun temurun, artinya dalam penyusunan data-data kegiatan masih berpatokan pada apa yang telah dibuat pendahulu bukan berdasar pengetahuan yang benar

c. Penguasaan teknik menyimpan, memperbaharui dan menyajikan data untuk penyusunan profil desa belum dalam pengelolaan sesuai standar kaidah yang baik dan benar

d. Updating data kependudukan dan penyelesaian pengisian data belum terdata dengan benar e. Data penduduk tetap dan penduduk sementara (warga kos/kontrak) masih belum terdata dengan

benar dan belum terakomodasi secara cepat

f. Semua kegiatan-kegiatan desa belum terdata dan tersimpan dengan benar

g. Desa dituntut untuk tanggap aktif kepada fenomena yang terjadi saat ini kasus pendemik COVID-19 menjadi masalah serius bagi setiap manusia, berbagai upaya dari pemerintah terus dilakukan untuk mereda pandemik corona. Namun upaya perintah tidak terealisasi dengan tepat pada target tujuan ketika desa tidak ikut tanggap dalam penanganan kasus ini.

(21)

9 BAB II

SOLUSI DAN LUARAN 2.1 Solusi Yang Ditawarkan

Berkaitan dengan permasalahan yang dialami oleh mitra, tim pelaksana pengabdian kepada masyarakat memberikan beberapa solusi. Solusi yang diberikan berupa pelatihan (pembinaan dan pendampingan) yang dilakukan dengan strategi kronologis atau bertahap. Pelatihan dilakukan dengan pemberian materi yang dilanjutkan tanya jawab dan praktik langsung serta pembahasan hasil praktik sebagai evaluasi. Selain itu, pelatihan dilakukan secara gratis atau tidak dipungut biaya. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar peserta lebih tertarik dan antusias dalam mengikuti pelatihan yang diadakan. Pelatihan diberikan oleh para pengabdi yang berkompeten dengan bidang yang berkaitan dengan persoalan mitra.

Solusi yang diberikan diharapkan memberikan hasil berikut:

1. Para Pengurus Rukun Tetangga 012/016 belum memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang pemanfaatan dan penerapan Teknologi Informasi. Pada tahap ini, diharapkan para pengurus RT mendapatkan pengetahuan mengenai teknologi, konsep, sistematika, tata cara atau teknik penerapan Teknologi Informasi dan Teknologi Informasi dalam Tanggap Covid-19.

2. Pengurus Rukun Tetangga mampu menggunakan pengetahuan tentang pengetahuan yang dimiliki sebagai salah satu kemampuan yang dapat dimanfaatkan dalam menjalankan peran dalam organisasi. Untuk itu, diharapkan pengurus RT dapat menerapkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam berbagai jenis kegiatan yang sesuai dengan program kerja organisasi melalui praktik langsung (yang didampingi oleh tim pengabdi).

3. Para Pengurus Rukun Tetangga diharapkan mampu memanfaatkan Teknologi Informasi Komunikasi yang sesuai dengan kaidah dan dapat menerapkan hasil pelatihan dalam aktivitas organisasi.

2.2 Luaran Yang Dihasilkan

Berikut capaian luaran Program Pengabdian Pada Masyarakat Pendampingan Sistem Informasi Desa Berbasis Teknologi Informasi dan Tanggap Covid-19 Desa Duren Jaya Lingkup RT 012/016, Kec. Bekasi Timur Bekasi Jawa Barat.

(22)

10

No. Jenis Indikator

Luaran Wajib

1 Publikasi ilmiah pada Jurnal ber-ISSN/Prosiding

Jurnal TERANG: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Menerangi Negeri, P-ISSN 2655-5956 , e-ISSN 2655-

5948 (Submitted)

2 Mengikuti seminar nasional PKM yang diselenggarakan IT-PLN

Seminar Nasional Energi Kelistrikan Teknik dan Informatika (SNEKTI) 2021

"Optimalisasi Teknologi dalam Kebijakan Bidang Energi Ketenagalistrikan Memasuki Masa Transisi Energi"

18 -19 Agustus 2021

3 Publikasi pada media masa cetak/online/repocitory PT

Majalah Sinergimas Institut Teknologi PLN 4 Peningkatan daya saing

(peningkatan kualitas, kuantitas, serta nilai tambah barang, jasa, diversifikasi produk,atau sumber daya lainnya)

Tercapai

https://bit.ly/UmpanBalikP2M_20202

5 Peningkatan penerapan iptek di masyarakat (mekanisasi, IT, dan manajemen)

Tercapai

https://bit.ly/UmpanBalikP2M_20202

6 Video Kegiatan dengan durasi min 5 menit

Video Kegiatan P2M berdurasi 1 Jam 18 Menit https://www.youtube.com/watch?v=MkwTf7Kwik0&list

=PLu9Je97SZkgouj8qTEm3qAiwIsoAWDqci 7 Laporan Akhir Penelitian

8 Laporan Penggunaan Dana 100%

Luaran Tambahan 9

Video Perancangan Alat Pendeteksi Suhu

https://drive.google.com/file/d/13moVDuwUjRR9psGQ m299SOq0J0b3oFoK/view?usp=drivesdk

10 Aplikasi Sistem Informasi Rukun Tetangga

https://drive.google.com/file/d/1bg41kjjwaoApcaZCzrSlJ ZXKPgIp-y5u/view?usp=sharing

(23)

11 BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Sasaran Pengabdian

Sasaran pelaksanaan pengabdian ini adalah Pengurus Rukun Tetangga RT.012/016 dan Penggerak. Pengurus dan Penggerak yang menjadi peserta terdiri atas:

1. Ketua RT

2. Wakil Ketua RT

3. Sekretaris RT

4. Wakil Sekretaris RT

5. Bendahara RT

6. Seksi Pembangunan dan Kesejahteraan Sosial

7. Seksi Keamanan dan Lingkungan Hidup

8. Seksi Pemberdayaan Perempuan Tata Laksana Rumah Tangga

9. Seksi Pemuda, Olahraga dan Seni Budaya

3.2 Urutan Pelaksanaan Pengabdian

Dalam pelatihan ini, metode yang digunakan adalah pelatihan dengan strategi kronologis.

Strategi ini dilakukan dengan cara memberikan sesuatu secara bertahap, mulai tahap yang ringan, hingga tahap yang lebih berat. Metode pelaksanaan kegiatan yang digunakan dalam kegiatan PKM ini adalah pemberian materi secara tanya jawab, pendampingan, dan praktik langsung. Adapun langkah- langkah pelaksanaan pelatihan yang dilakukan kepada mitra antara lain sebagai berikut.

1. Tahap I

Tahap I adalah tahap tanya jawab. Pada tahap I ini, beberapa peserta pelatihan diminta untuk menyampaikan pengalaman dalam pengelolaan data dan tanggap Covid-19 dan menganalisis beberapa contoh pengolahan data yang beberapa bagiannya sengaja disalahkan. Hal ini dilakukan untuk mengukur pengetahuan peserta pelatihan tentang pengelolaan data Desa.

(24)

12 2. Tahap II

Tahap II adalah pemberian materi. Dalam hal ini, materi yang diberikan, yaitu:

a. Pengetahuan mengenai Teknologi Informasi dan Komunikasi;

b. Sistematika Teknologi Informasi dan Komunikasi;

c. Tata cara atau teknik Pengelolaan Data Rukun Tetangga Berbasis Teknologi Informasi;

d. Sistem Informasi deteksi dini penyebaran virus corona dalam tanggap Covid-19.

Materi tersebut disampaikan dalam bentuk ceramah. Setelah penyampaian materi pelatihan tersebut, peserta diberi kesempatan untuk bertanya. Peserta diberi kesempatan untuk menyampaikan berbagai kendala yang kerap dirasakan saat pengelolaan data dan informasi, termasuk ketidaksesuaian antara teori dan pengalaman manajemen data yang selama ini dibuat. Pada tahap ini tim pengabdi tidak sekadar memberikan jawaban, tetapi juga solusi berkaitan dengan persoalan yang dihadapi sehingga diharapkan peserta lebih menguasai keterampilan manajemen data yang sesuai standar.

3. Tahap III

Tahap III adalah praktik penyusunan pengelolaan data. Pada tahap ini, pengurus penggerak Desa diminta berkelompok untuk praktik bagaimana pengelolaan dan manajemen data.

4 Tahap IV

Tahap IV merupakan tahap evaluasi berupa presentasi dan pembahasan Sistem Manajemen Data yang telah dirancang pada tahap sebelumnya. Tahap ini merupakan tahap terakhir dalam kegiatan pelatihan penerapan dan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Tanggap Covid19.

Beberapa kelompok diminta untuk menyajikan bagaimana pengolahan dan manajemen data mempresentasikannya di hadapan peserta dan tim pengabdi. Teknis pelaksanaan yang dilakukan adalah setelah peserta menyajikan informasi pengelolaan data Rukun Tetangga dan Pengelolaan Informasi Tanggap Covid-19, pada peserta lain diberi kesempatan untuk memberikan masukan dan komentar. Sebagai timbal balik, tim pengabdi memberikan evaluasi dan konfirmasi ulang untuk menyempurnakan pengelolaan yang sudah dibuat tersebut.

(25)

13 BAB IV

KELAYAKAN TIM PENGUSUL

4.1 Profil Jurusan Teknik Informatika

Program studi S-1 Teknik Informatika adalah salah satu program studi di Sekolah Tinggi Teknik PLN dibawah naungan Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PLN Jakarta yang telah mendapatkan ijin penyelenggaraan Program Studi sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13/D/O/1998 tanggal 4 Maret 1998, yang kemudian diperpanjang melalui ijin operasional program studi No. 12302/D/T/K-III/2012 tanggal 8 Juni 2012. Pada tahun 2013, program Sarjana Teknik Informatika mendapatkan akreditasi B dari BAN PT. Sudah banyak prestasi yang diperoleh Jurusan Teknik Informatika dalam kegiatan pendidikan, penelitian dan P2M, antara lain:

1. Mendapatkan dana hibah penelitian dosen pemula 2. Mendapatkan dana hibah penelitian hibah bersaing

3. Menjalin kerjasama dengan PT. PLN (Persero) untuk menyelenggarakan kuliah kelas kerjasama bagi mahasiswa program sarjana bagi mahasiswa program Sarjana

4. Menjalin kerjasama dengan PT. PJB dan PT. Indonesia Power untuk menyelenggarakan kuliah kelas kerjasama program Sarjana

5. Selain hal diatas, pada bidang Informatika juga telah melakukan beberapa kegiatan seperti, pembelajaran internet di beberapa desa dan kecamatan, pembimbingan pembuatan website dan penyadaran masyarakat tentang pentingnya informasi melalui media internet.

6. Penyuluhan atau ceramah dan tanya jawab tentang penerapan Teknologi Informasi dalam bidang Pendidikan

7. Penjelasan dan Pembelajaran Berbasis Komputer untuk Guru-guru SD Negeri Batulayang, Bogor.

Dalam rangka melaksanakan kegiatan-kegiatan dimaksud, Jurusan Teknik Informatika didukung oleh laboratorium-laboratorium dengan fasilitas yang cukup memadai antara lain:

1. Laboratorium Komputer Dasar 1 2. Laboratorium Komputer Dasar 2 3. Laboratorium Komputer Lanjut 4. Laboratorium Open Source 5. Laboratorium Multimedia

(26)

14 6. Laboratorium Simulasi dan Pemodelan 7. Laboratorium Jaringan

Disamping kelengkapan laboratorium, didukung pula oleh dosen-dosen/ahli pakar yang berkompeten dalam bidang Algoritma dan Pemrograman, Sistem dan Perancangan Basis Data, Analisa dan Perancangan Sistem Informasi, Multimedia, dan lain-lain. Berdasarkan kelengkapan laboratorium dan potensi SDM Dosen, beberapa jenis pelatihan yang dapat ditawarkan oleh Jurusan Teknik Informatika antara lain:

1. Microsoft Office; Microsoft Word, Excell, Power Point, Access 2. Pemrograman Dasar dan Lanjut

3. Pemrograman Berbasis Web

4. Analisis dan Perancangan Sistem Berorientasi Objek 5. Pemrograman Berbasis Mobile

6. Multimedia

7. Simulasi dan Pemodelan 8. Sistem Operasi

9. Dll.

Kinerja kegiatan pengabdian pada masyarakat yang telah dilakukan Ketua dan Anggota dalam satu tahun terakhir adalah sebagai berikut:

1. Nara Sumber Seminar Online via Zoom pada Kegiatan “Pelatihan Metode Pembelajaran Kewarganegaraan untuk Guru Sekolah Dasar menggunakan Multimedia dan Augmented Reality” Rabu 15 Juli 2020

2. Memberi Pelatihan "IBM Aplikasi Wawasan Nusantara Berbasis AR Untuk Anak Sekolah Dasar Dalam Upaya Meningkatkan Wawasan Kebangsaan Indonesia" 2019

3. Memberi Workshop "Aplikasi Pembangkit Listrik Pada Siswa Jurusan Animasi SMK Lektris Tangerang" secara Insidental Tanggal 3,4,5 dan 8 Januari 2018 (8 jam x 4 hari=32 jam, ditambah persiapan 12 jam).

4. Memberi Workshop "Meningkatkan Kompetensi SDM di Lingkungan BUMD PDAM Tirta Patriot Kota Bekasi Divisi LitBang Dalam Pembuatan Dokumentasi SI Pelayanan Prima"

secara Insidental Tanggal 5, 6, 26, 27 Juli 2018 (8 jam x 4 hari=32 jam, ditambah persiapan 12 jam).

(27)

15

5. Memberi Pelatihan "Sistem Aplikasi Arduino dan Implementasinya Untuk Industri Pada SMK Lektris Indonesia Tangerang" secara Insidental Tanggal 23, 24, 25, 28 Januari 2018 (8 jam x 4 hari=32 jam, ditambah persiapan 12 jam).

6. Memberi Pelatihan "Pembuatan Pemodelan SI Menggunakan Rational Rose di Lingkungan BUMD PDAM Tirta Patriot Kota Bekasi Divisi Distribusi dan Transmisi" secara Insidental Tanggal 22, 23, 29, 30 Juli 2019 (8 jam x 4 hari=32 jam, ditambah persiapan 12 jam).

4.2 Teknik Kepakaran Yang Diperlukan

Berdasarkan analisis permasalahan mitra dan ketersediaan pakar, dalam rangka mendapatkan solusi dari permasalahan mitra, jenis kepakaran yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan PKM Rancang Bangun Sistem Informasi Desa Berbasis Teknologi Informasi dan Tanggap Covid19 adalah:

1. Pakar dalam bidang Analisa dan Perancangan Sistem Informasi

2. Pakar dalam bidang Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi 3. Pakar dalam Pengelolaan Manajemen Data

4. Pakar dalam Teknologi Manajemen Data

4.3 Rancangan Tim Pengusul dan Kepakaran

Rancangan Tim Pengusul/Susunan Organisasi untuk melaksanakan kegiatan PKM diberikan oleh table berikut ini.

No. Nama/NIDN Instansi Asal

Bidang Keilmuan/Pakar

Alokasi Waktu (Jam/Minggu)

Uraian Tugas

(28)

16 1 Yessy Asri, ST.,

MMSI/0313107601

IT PLN Sistem Informasi 10 Mengkoordinir

pelaksanaan kegiatan, Mendesain dan Membuat Sistem Informasi Desa Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi Serta Tanggap Covid-19, Memimpin tim

2 Dr. Dwina Kuswardani

IT PLN Teknologi Informasi, Pengolahan Citra

10 Mengolah Data, Membantu tim dalam bidang teknologi TI, penelusuran pustaka, penyusunan naskah, administrasi,

penggunaan dana, analisis data, serta mengurus

penerbitan artikel

(29)

17 3 M. Jafar Ely,

SKom., MKom

IT PLN Sistem Informasi Geografis

10 Mendesain dan Mengembangkan Sistem Informasi Manajemen Data, Membantu tim dalam bidang teknologi TI, penelusuran pustaka,

4 Widya Nita Suliyanti, ST.,

MCompSc

IT PLN Teknologi Informasi

10 Mengolah Data, Membantu tim dalam bidang teknologi TI, penelusuran pustaka, penyusunan naskah, analisis data, serta mengurus

penerbitan artikel 5 Max Teja Ajie C.

W., SKom., MKom

IT PLN Teknologi Informasi

10 Mengolah Data, Membantu tim dalam bidang teknologi TI, penelusuran pustaka, penyusunan naskah, analisis data, serta mengurus

penerbitan artikel 6 Emillia, SH., MKn IT PLN Ilmu Hukum 10 Mengolah Data,

penelusuran pustaka, penyusunan naskah, analisis data, serta mengurus

penerbitan artikel

(30)

18

BAB V

HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI

5.1 Aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Data Warga 5.1.1 Halaman Login

Pada halaman awal aplikasi web terdapat form login yang mengharuskan admin untuk memasukan username dan password sehingga dapat diteruskan halaman selanjutnya yaitu Menu Home, Surat Pengatar, Absen Ronda, Buku Notulen Rapat, Catatan Kejadian, Daftar Pustaka, dan lain-lain.

Figure 3. Halaman Login

5.1.2 Menu Home

Pada Menu Home terdapat judul aplikasi beserta grafik analisis yang dimana admin dapat memantau data-data yang masuk dalam beberapa menu yang tersedia sesuai dengan kebutuhan dalam penanganan tanggap Covid-19.

(31)

19

Figure 4. Halaman Utama Menu Home

5.1.3 Induk RT

Pada induk RT terdapat menu tambahan didalamnya berfungsi untuk menambah data-data warga baru, Ketika sudah beberapa data telah masuk maka pada data induk RT akan menampilkan data-data tersebut.

Figure 5. Halaman Utama Induk RT

5.1.4 Pengurus RT

Menu Pengurus RT digunakan dalam pemilihan warga dimana warga tersebut akan mempunyai tanggung jawab dalam penanganan suatu wilayah sebagai Ketua RT, Wakil RT, Bendahara, dan Seketaris.

(32)

20

Figure 6. Halaman Utama Pengurus RT

Untuk melakukan pengisian siapa yang menjadi ketua RT maupun wakil RT, admin memilih opsi

“Tambah”.

Figure 7. Halaman Utama “Tambah” pada Pengurus RT

(33)

21

Figure 8. Hasil Input Data Pengurus RT

5.2 Rancang Bangun Alat Pendeteksi Suhu Tubuh dan Monitoring Warga dalam Upaya Pencegahan Penularan Covid-19

Arsitektur sistem yang diusulkan memiliki 5 bagian, yaitu bagian pengguna, perangkat, koneksi, cloud dan manajemen. Pengguna adalah orang yang suhu tubuhnya akan dipantau.

Figure 9. Arsitektur Sistem Pendeteksian Suhu Tubuh

Gambar 9. perancangan device menggunakan kamera thermal amg8833, kamera raspberry pi, raspberry pi 3, LCD 16x2, buzer, dan python sebagai bahasa pemrograman. Kamera raspberry pi digunakan untuk merekam objek untuk mendapatkan bagian wajah, sedangkan kamera thermal AMG8833 digunakan untuk mengukur suhu dari objek. Kamera raspberry dihubungkan ke raspberry pi melalui socket kamera pada raspberry pi. Untuk melakukan deteksi wajah pada objek menggunakan library opencv dan haar cascade.

Kamera thermal AMG8833 dihubungkan ke raspberry pi menggunakan kabel melalui i2C (pada PIN 3,3v, GND, SCL, dan SDA) yang kemudian diproses dengan menggunakan library Adafruit- AMG88xx pada bahasa pemrograman python 3.7.0, sehingga menghasilkan data suhu dalam satuan celcius (C). Data suhu yang dihasilkan akan ditampilkan di LCD 16x2 dan di simpan ke database yang

(34)

22

ada di cloud melalui jaringan internet. Jika data suhu melebihi batas ambang suhu normal tubuh manusia (>37.5 oC) maka akan mengeluarkan suara melalui buzer. User admin dapat memonitoring data suhu dan wajah melalui web application.

Diagram alir dari sistem yang diusulkan ditunjukkan pada gambar berikut:

Gambar 10. Menunjukkan Proses untuk deteksi wajah dilakukan dengan menggunakan hardware berupa camera raspberry pi dengan spesifikasi 5 mega pixel dan raspberry pi 3 B ram 1 GB, dan juga software berupa python 3.7.0, opencv 3.0, dan database mysql. Untuk mendeteksi wajah menggunakan library haarcascade classifier opencv sehingga menghasilkan deteksi bagian wajah.

Bagian wajah yang dideteksi akan di potong atau crop untuk disimpan ke database yang akan digunakan sebagai data identitas seseorang yang dideteksi suhu tubuhnya. Hasil dari proses ini adalah gambar wajah yang tersimpan didalam database untuk ditampilkan pada aplikasi web saat monitoring.

Figure 10. Alur Sistem Secara Umum

(35)

23

Gambar 11. Menunjukkan pengukuran suhu tubuh dilakukan secara noncontact atau tidak bersentuhan langsung dengan alat. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan kamera thermal AMG8833. AMG8833 dapat digunakan untuk mengukur temperatur antara 0oC sampai dengan 80oC (32oF sampai dengan 176oF) dengan akurasi lebih kurang 2.5oC (4.50F). Jarak deteksi mencapai 7 meter dengan maksimum frame rate 10Hz. Suhu yang dihasilkan dari AMG8833 akan di tampilkan pada LCD 16x2 sebagai indicator pengukuran dan disimpan kedatabase yang ada di hosting melalui internet. Jika suhu melebihi batas normal suhu manusia maka sistem akan mengeluarkan suara melaui modul buzer.

5.3 Hasil Pelaksanaan Kegiatan

Secara umum pelaksaan kegiatan P2M dilaksanakan dalam empat tahapan, yaitu:

1. TAHAP 1

Dilaksanakan dengan Tanya Jawab langsung kepada Pengurus RT dan sekaligus mengukur pengetahuan pengurus dalam pengelolaan data warga.

Figure 11. Alur Pemeriksaan Warga

(36)

24

Figure 12. Suasana Diskusi dengan Pengurus RT secara Online

2. TAHAP 2

Pemberian materi dan sistematika Teknologi Informasi dan Komunikasi, tata cara atau Teknik Pengelolaan Data Rukun Tetangga Berbasis Teknologi Informasi, Sistem Informasi Deteksi Dini Penyebaran Virus Corona dalam Tanggap Covid-19.

3. TAHAP 3

Praktik/Demo Video Pengelolaan Data RT, praktik/Demo Video Pengukuran dan Monitoring Suhu Warga sebagai salah satu upaya Pencegahan Penularan Covid-19.

4. TAHAP 4

Tahap Evaluasi berupa Pembahasan Sistem Manajemen Data dan Tanggap Covid-19 yang telah dirancang.

Sosialisasi kepada Pengurus RT.012/016 dilakukan pada tanggal 11 September 2021 pukul 10.00 s/d 12.00 WIB. Sosialisasi dilaksanakan via Zoom dikarenakan keadaan yang masih dalam masa PPKM. Acara sosialisasi yang dilaksanakan memiliki susunan acara sebagai berikut:

Susunan Acara:

SOSIALISASI HASIL PELAKSANAAN P2M DENGAN JUDUL

“Pendampingan Sistem Informasi Rukun Tetangga Berbasis Teknologi Informasi dan Tanggap Covid-19”

1. Pendaftaran Peserta – pengisian Google Form (berikan link Pendaftaran – MC) https://bit.ly/3A2yM1H (Link absensi diberikan pada meeting chat)

2. Pembukaan – Dr.Dra.Dwina Kuswardani,MKom a. Perkenalan Anggota2 Tim

(37)

25 Yessy Asri, ST., MMSI

Dr.Dra.Dwina Kuswardani,MKom Emilia SH., MKn

Widya Nita Suliyanti, ST., MCompSc Max Teja Ajie C. W., SKom., MKom M. Jafar Ely, M.,MSi

M.Irpansyah Al Shiddiqy, ST Laksamana Nugroho N.J.

b. Menyampaikan Maksud dan Tujuan P2M c. Ucapan Terimakasih;

i. Pengurus Rukun Tetangga 012/016 Perumahan. Bunga Raya 1. Dimas Ketua RT

2. Rifan Sekertaris 3. Ricky Humas

4. Sutarman Bendahara 5. Andri Humas

6. Sukma Koordinator Ligkungan ii. Tim P2M

3. Sambutan dari Ketua RT Perumahan Bunga Raya

4. Pembacaan Doa – M. Jafar Elly, MSi

5. Paparan Nara Sumber yang akan disampaikan oleh Moderator 1. Presentasi Hasil P2M -Yessy Asri, ST., MMSI

2. Video Aplikasi Rukun Tetangga Berbasis Web – Laksamana Nugroho Nagara Jonatama

3. Video Aplikasi Pengukur Suhu dan Monitoring Tanggap Covid-19 – M.

Irpansyah Al Shiddiqy 6. Diskusi dan tanya Jawab

7. Pengisian Form Umpan Balik Pelaksanaan P2M – Pemberian link – MC https://bit.ly/UmpanBalikP2M_20202 (disampaikan pada Meeting Chat) 8. Foto Bersama - MC

9. Penutupan- MC

(38)

26 Berikut adalah leaflet serta link untuk acara pelaksanaan:

Figure 13. Leaflet serta Link untuk Acara Pelaksanaan P2M

(39)

27

Figure 14. Background Zoom Acara Sosialisasi

Daftar hadir peserta sosialisasi “Pendampingan Sistem Informasi Rukun Tetangga Berbasis

Teknologi Informasi dan Tanggap Covid-19” bagi para Pengurus RT.012/016 adalah sebagai berikut:

Table 1. Daftar Hadir Kegiatan Sosialisasi bagi Para Pengurus RT.012/016

Nama : JABATAN PENGURUS : NO HP :

Dimas Prastia Ketua RT 81113905827

Dr.Dra.Dwina

Kuswardani,M.Kom Anggota Tim P2M 82112045126

Muhamad Jafar

Elly Dosen Teknik Informatika

FTEN IT PLN 8161174874

Yessy Asri - 8561127772

Widya Nita

Suliyanti Anggota P2M IT-PLN 81513023273

Ricky Humas 81908199931

Rifan Sekertaris 81315559977

suparno kordinator 85887138343

Sutarman Bendahara 85921950830

Max Teja Ajie Cipta

Widiyanto Dosen 87777836631

Laksamana Nugroho Nagara

Janottama Anggota P2M 81235210866

M.Irpansyah Al

Shiddiqy Anggota P2M 81382283585

(40)

28

Figure 15. Dokumentasi Pelaksanaan Sosialisasi Via Zoom

(41)

29 Daftar Pertanyaan Survey Hasil Pelaksanaan P2M:

(42)

30

(43)

31 Jawaban dari Survey Hasil Pelaksanaan P2M:

(44)

32

(45)

33

Berikut adalah daftar pertanyaan dan saran yang diberikan oleh para Peserta:

1. Pak Dimas: a. “Apakah alat pendeteksi suhu ini digunakan secara Indoor atau Outdoor?”

b. “Siapakah operator dari SI RT berbasis web ini, jika dilihat security tidak memiliki kemampuan dalam mengoperasikan SI Ini?”

c. “Tampilan interface dari SI RT agar disesuaikan dengan kebutuhan”

2. Pak Rifan: a. “Apakah kartu bisa digantikan dengan KTP warga?”

b. “Apabila aplikasi ini akan digunakan di lingkup Perumahan Bunga Raya, apa sajakah yang harus dipersiapkan oleh Pihak Pengurus RT Perumahan Bunga Raya?”

c. “Terkait dengan alat pendeteksi Suhu bilamana suatu saat Pandemi Covid-19 musnah dari muka bumi, bagaimanakah kedepannya untuk penggunaan alat pendeteksi suhu ini?”

3. Pak Ricky: “Untuk alat pendeteksi suhu, untuk masukan pada output aplikasi agar pada sistem juga dapat dimunculkan informasi detail siapa warganya dan wajah warga juga bisa dimunculkan.”

Kegiatan pendampingan yang dilaksanakan secara online menggunakan Aplikasi Zoom ini sukses menarik perhatian para pengurus RT 012/016, dikarenakan pendampingan pengelolaan data RT berbasis teknologi informasi ini dapat membantu pengurus RT khususnya dalam menyimpan, memperbaharui dan menyajikan data untuk penyusunan profil, membangun lingkungan masyarakat yang cerdas dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, meningkatkan tingkat efisiensi dan integrasi untuk pengelolaan data warga RT 012, membuat penyimpanan data kependudukan menjadi lebih aman dengan memanfaatkan database yang disimpan dan diolah dengan komputer. Solusi yang ditawarkan tim P2M dalam mendukung kegiatan pengabdian ini adalah melakukan sharing pengetahuan, pelatihan, pendampingan, dan evaluasi berkaitan dengan Pembangunan Desa Berbasis Teknologi Informasi dan sarana deteksi dini penyebaran virus corona dalam tanggap Covid-19. Lima peserta hadir dalam sosialisasi ini adalah Bapak Dimas selaku Ketua RT 012/016, Bapak Rifan selaku Sekretaris RT 012, Bapak Ricky selaku Humas RT 012, Bapak Sutarman selaku Bendahara RT 012, dan Bapak Suparno selaku Koordinator Blok RT 012. Tim pengabdian kepada masyarakat terdiri atas lima orang dosen dari Fakultas Telematika Energi, yakni Yessy Asri sebagai Ketua tim, Dwina Kuswardani, Widya Nita Suliyanti, Max Teja Ajie C. W., dan Muhamad Jafar Elly sebagai Anggota, satu orang dosen dari Fakultas Teknologi dan Bisnis Energi, yaitu Ibu Emilia. Kegiatan ini juga

(46)

34

melibatkan dua orang mahasiswa dari Jurusan Informatika, masing-masing adalah M.Irpansyah Al Shiddiqy dan Laksamana Nugroho N.J.

(47)

35 BAB VI KESIMPULAN

6.1 Kesimpulan

1. Kegiatan Pendampingan Pelaksanaan P2M yang rencananya akan dilaksanakan secara langsung ke pada Pengurus RT Perumahan Bunga Raya, ternyata karena kehendak Allah SWT semua kegiatan pendampingan dilaksanakan secara Online, dikarenakan sejak tanggal 16 Maret 2020 sampai Akhir Tahun Ajaran 2019/2020 semua kegiatan Belajar Mengajar dihentikan secara Tatap Muka/fisik Langsung yang digantikan dengan Pembelajaran Daring dikarenakan Wabah Pandemi Covid 19, serta Indonesia tengah menghadapi gelombang kedua lonjakan kasus Covid-19. Kondisi ini ditandai dengan meningkatnya kasus virus corona di Tanah Air dalam sepekan terakhir. Bahkan penambahan kasus harian pada 27 Juni 2021 kemarin mencatat rekor tertinggi selama pandemi, yakni 21.345 orang.

2. Pengabdian Pada Masyarakat ini memberikan pendampingan dalam pengelolaan data RT sehingga dapat membantu pengurus RT khususnya dalam menyimpan, memperbaharui dan menyajikan data untuk penyusunan profil, membangun lingkungan masyarakat yang cerdas dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, meningkatkan tingkat efisiensi dan integrasi untuk pengelolaan data warga RT 012, membuat penyimpanan data kependudukan menjadi lebih aman dengan memanfaatkan database yang disimpan dan diolah dengan komputer.

3. Rancang bangun yang telah dibuat ini menghasilkan suatu alat pendeteksi suhu tanpa sentuh menggunakan raspberry Pi3, dan sensor SMG8833 sebagai pembaca suhu tubuh manusia.

4. Data hasil pendeteksian suhu tubuh yang di lakukan dan dapat di integrasikan dengan system sensor berbasis metode hardware berupa kamera AMG8833 dengan spesfikasi 5 mega fixel dan raspberry Pi3 model B dan juga software berupa pyton dan database mysql dengan implemetasi.

5. Rancang bangun pengukur suhu tubuh otomatis sudah dapat diterapkan di Perumahan Bunga Raya RT 012/016 sehingga memudahkan kinerja petugas dalam mendeteksi warga yang masuk.

(48)

36

DAFTAR PUSTAKA

[1] https://ciburial.desa.id [2] http://melung.desa.id [3] http://desamembangun.or.id

[4] Amien AM. 2005. Kemandirian Lokal: Konsepsi Pembangunan, Organisasi, dan Pendidikan dari Perspektif NSains Baru. Jakarta (ID): Gramedia

[5] Badri M. 2016. Pembangunan Pedesaan Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.

RISALAH, Vol. 27, No. 2, Desember 2016: 62-73

[6] Andiyansari, Popi. (2014). “Studi Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan Melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi”.Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan18 (2):-130 [7] Hartoyo, Nunik Maharani & Merdekawati, Ika. (2016). “Citalinuabdi: Upaya Membangun

Sistem Informasi Desa yang Bermakna”. Jurnal Komunikasi01 (2016): 48-57 [8] Kurnia, Novi. (2005). “Perkembangan Teknologi Komunikasi dan Media Baru:

ImplikasiTerhadap Teori Komunikasi”.Jurnal Mediator6 (2): 291-296.

[9] LaRose, Robert; Gregg, Jennifer L; Strover, Sharon; Straubhaar, Joseph; Carpenter, Serena.

(2007). “Closing the rural broadband gap: Promoting adoption of the Internet in ruralAmerica”.Telecommunications Policy 31 (2007): 359-373.

[10] Leeuwis, Cess. (2009). Komunikasi untuk Inovasi Pedesaan. Yogyakarta: Kanisius.

[11] Lindawati, Lisa. (2014). “Kecenderungan Konten Berita Jurnalisme Warga dalam Portal Desa Jejaring ‘Gerakan Desa Membangun’ pada 2011-2013”.IPTEK-KOM16 (2): 133-150

[12] Malecki, Edward J. (2003). “Digital development in rural areas: potentialsand pitfalls”.

Journal of Rural Studies 19 (2003): 201–214

[13] McQuail, Dennis. (2011). Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Salemba Humanika.

[14] Nasution, Robi Darwis. (2016). “Pengaruh Kesenjangan Digital Terhadap Pembangunan Pedesaan (Rural Development)”.Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik20 (1): 31- 44.

[15] Nugroho, Ari Cahyo. (2014). “Masyarakat Desa, Internet dan Peningkatan Ekonomi (Survai Komunitas PNPM di Jambi, Bengkulu, Babel)”.Jurnal Studi Komunikasi dan Media18 (2):- 168

[16] Pala, Rukman. (2015). “Komunitas Pedesaan dan Pola Selektifitas Internet (Survai Komunitas Desa Kading, Kecamatan Tanete Riaja, Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan)”.Jurnal Studi Komunikasi dan Media19 (2): 169 – 180.

[17] Pant, Laxmi Prasad & Odame, Helen Hambly. (2016).“Broadband for a sustainable digital future of rural communities: A reflexive interactive assessment”.Journal of Rural Studies xxx (2016): 1-16

[18] Praditya, Didit. (2014). “Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Tingkat Pemerintahan Desa”.Jurnal Penelitian Komunikasi17 (2): 129-140

[19] Salemink, Koen; Strijker, Dirk; Bosworth, Gary. (2015). “Rural development in the digital age: A systematic literature review on unequal ICT availability, adoption, and use in rural areas”.Journal of Rural Studies xxx (2015): 1-12.

(49)

37

[20] Sunarwan, Bambang. (2013). “Pola Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Lingkungan Masyarakat Pedesaan (Survei pada Komunitas Anggota Penerima PNPM Provinsi Jambi)”.Jurnal Studi Komunikasi dan Media17 (2): 149-162.

[21] https://regional.kompas.com/read/2020/04/05/12380661/sembuh-dari-virus-corona-kajari bantul-sampaikan-permintaan-maaf?_ga=2.210501845.1581933924.1587366517

1469231321.1534300012

[22] https://bnpb.go.id/berita/pengendalian-informasi-di-level-rt-rw-dan-desa-menjadi- kuncipencegahan-covid19

[23] https://nasional.kompas.com/read/2020/04/05/12343071/5-tugas-khusus-perangkat-desauntuk- tanggulangi-covid-19-

Referensi

Dokumen terkait

Tipe distrusbusi kalsium pada sel jaringan tanaman dewasa yakni dengan menjaga konsentrasi kalsium dalam sitoplasma dalam kondisi yang sangat rendah (0,1-0,2 µ M sebagai Ca 2+

Mbaa Ati, sahabatku yang telah memberikan dukungan yang luar biasa dari selalu menanamkan hati untuk lanjut studi, menemani dan membantu proses memulai studi S1

Penyelesaian Buku Panduan Pengabdian Masyarakat yang terdiri dari Pengabdian Masyarakat Persyarikatan/AUM/Desa Binaan, Pengabdian Masyarakat Penerapan Teknologi Tepat Guna

analisis tersebut, memperlihatkan bahwa ekstrak metanol daun sernai (wedelia biflora) memiliki aktivitas penghambatan pertumbuhan parasit Plasmodium falciparum dengan

Kertas glasin mempunyai permukaan seperti gelas dan transparan, mempunyai daya tahan yang tinggi terhadap lemak, oli, dan minyak, tidak tahan terhadap air walaupun

Faktor pendidikan mempunyai hubungan dengan kejadian demam tifoid di RSUD Salewangan Maros Tahun 2010 di mana terdapat penderita demam tifoid yang memiliki

Cabang Gorontalo hanya untuk bisnis yang halal dan baik, Variabel ini masuk kedalam faktor 3, karena faktor loading variabel ini dengan faktor 3 paling besar di

Aplikasi client pada android yang terhubung dengan internet melakukan request data kepada server yang dimana didalam server tersebut permintaan dari client ke server