• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.6. Kesimpulan

Menurut Kasarda (2011), aerotropolis merupakan bentuk integrasi bandara dengan kota metropolis mandiri di sekitarnya, yang kemudian mendorong pengembangan bisnis untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi kota metropolis tersebut. Konsep aerotropolis bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas bandara dengan pusat-pusat pertumbuhan kota, merencanakan pembangunan pada tiap koridornya, sehingga menghasilkan bentuk integrasi yang tertata, efisien, dan efektif dalam memberikan manfaat. Di dunia, sudah banyak bandara yang menerapkan konsep aerotropolis, Bandara Schipol Amsterdam di Belanda, Bandara Los Angeles di Amerika Serikat, Bandara Incheon di Korea Selatan, dan Bandara Changi di Singapura, adalah contoh sukses penerapan konsep aerotropolis yang mampu mengintegrasikan kota, bandara, dan kawasan bisnis.

Lokasi perancangan Area Wisata dan Pusat Oleh-Oleh Kerajinan Tangan Kualaamu berada di Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli serdang, dimana lokasi perancangan mengikuti peraturan-peraturan RUTK dan KKOP Bandara Kualanamu.

Pusat Pameran dan Oleh-Oleh Kerajinan Tangan Kualanamu merupakan sebuah wadah untuk menampung aktifitas perwisataan dalam memamerkan proses pembuatan kerajinan tangan, hasil kerajinan tangan, dan sejarah perkembangan kebudayaan kerajinan tangan dan juga sebagai wadah pembelian oleh-oleh/souvenir kerajinan tangan khas Sumatera Utara. Alasan pemilihan judul bangunan tersebut pertama berdasarkan pertimbangan dari konsep Aerotropolis dimana kawasan wisata masuk kedalam kriteria fungsi bangunan yang ada di konsep Aerotrpolis, kedua dikarenakan adanya potensi yang besar pada konsep Aerotropolis sehingga menjadi kesempatan untuk dapat memperkenalkan kebudayaan Sumatera Utara kepada para turis yang datang.

Penerapan tema arsitektur Metafora dalam perancangan Pusat Pameran dan Oleh- Oleh Kerajinan Tangan Kualanamu dengan mengambil bentuk pola dari kerajinan tangan Sumatera Utara berupa motif ukiran gorga batak dengan jenis Tangible Metafor (metafora yang dapat diraba), pola motif ukiran gorga batak merupakan salah satu kesenian ukir yang biasanya terdapat pada bagian luar(eksterior) rumah adat batak, motif ukiran gorga batak ini memiliki arti dinamis, kreatif, sifat dan mencerminkan falsafah maupun pandangan hidup orang batak. Arti tersebut dapat dilihat dari bentukan motifnya yang memiliki pola bentukan melingkar dan melengkung.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki ragam seni budaya dan sudah selayaknya bagi bangsa negeri ini untuk melestarikan dan menjaga ragam seni budaya yang ada di Indonesia ini, khususnya pada Provinsi Sumatera Utara yang merupakan salah satu Provinsi yang memiliki kebudayaan yang beragam, mulai dari beraneka ragam bahasa, tarian, hasil-hasil kerajinan tangan, alat-alat musik, hingga rumah adat di Provinsi Sumatera Utara.

Namun dengan munculnya era globalisasi yang ditandai dengan pola-pola pemikiran yang modern dan diiringi dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih menjadikan masyarakat di Provinsi Sumatera Utara mulai meninggalkan tradisi-tradisi budaya yang dimana tradisi budaya memiliki peranan penting dalam pembangunan karakter suatu bangsa namun dianggap kuno dalam tatanan kehidupan sehari-hari, hal ini terjadi akibat adanya mobilitas secara besar-besaran yang dilakukan masyarakat dunia sehingga berdampak terhadap proses interaksi antar kebudayaan dengan kebudayaan lainnya (Gunawan, 2015).

Perkembangan mobilitas berupa sarana dan pasarana tranportasi, baik darat, laut, maupun udara yang dapat terhubung ke seluruh masyarakat dunia, sarana transportasi udara berupa bandar udara Internasional Kualanamu yang merupakan sarana transportasi yang paling berperan besar dalam masuknya budaya asing ke dalam Provinsi Sumatera Utara, hal bisa menjadi sebuah permasalahan besar bagi kebudayaan di Provinsi Sumatera Utara dikarenakan era modern ini menjadi sebuah tantangan yang besar bagi Indonesia khususnya Provinsi Sumatera Utara untuk dapat melestarikan dan menjaga kebudayaan aslinya.

Akan tetapi moda transportasi udara berupa bandar udara Internasional Kualanamu bisa menjadi sebuah potensi yang besar untuk melestarikan dan menjaga kebudayaan asli Sumatera Utara, bukan hanya melestarikan tetapi juga dapat mengenalkan secara global tentang kebudayaan di Sumatera Utara, sehingga kebudayaan Sumatera Utara terutama hasil kerajinan tangan seperti kain gorga batak, kain ulos, maupun kerajinan ukiran-ukiran dan anyaman khas Sumatera Utara dapat dikenal luas di belahan dunia. Oleh sebab itu, sudah selayaknya pemerintah sadar akan potensi yang besar yang ada di Bandar Udara Kualanamu

untuk pengembangan sebuah kawasan sebagai wujud pelestarian kebudayaan dan memperkenalkan hasil kerajinan tangan Sumatera Utara.

Berdasarkan uraian di atas, bahwa memang di perlukanya sebuah Pusat Pameran dan Oleh-Oleh Kerajinan Tangan Kualanamu di dekat Bandara Kualanamu yang berkonsep Aerotropolis (airport city). Sebagai wujud pelestarian, pengenalan, dan memeberikan wawasan yang luas tentang kebudayaan yang ada di Provinsi Sumatera Utara.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

Adapun tujuan dari perencanaan dan perancangan Pusat Pameran dan Oleh-Oleh Kerajinan Tangan Kualanamu Kualanamu adalah:

1. Untuk merancang Pusat Pameran dan Oleh-Oleh Kerajinan Tangan Kualanamu Kualanamu.

2. Untuk memperkenalkan dan memberikan wawasan bagi masyarakat serta wisatawan baik dalam dan luar negeri tentang kerajinan tangan yang berada di Sumatera Utara.

3. Membuat kawasan Aerotropolis Kualanamu menjadi kawasan yang produktif. 4. Menciptakan lapangan pekerjan bagi para pengrajin kerajinan tangan tradisional. 5. Sebagai area pusat pembelian oleh-oleh kerajinan tangan.

1.3. PERUMUSAN MASALAH

Merupakan pemetaan faktor-faktor dan variabel-variabel yang terkait. Berdasarkan judul, diperoleh perumusan sebagai berikut :

1. Bagaiamana merancang Pusat Pameran dan Oleh-Oleh Kerajinan Tangan Kualanamu sesuai dengan baik dan mengikuti konsep Aeretropolis?

2. Bagaimana merancang bangunan Pusat Oleh-Oleh Kerajinan Tangan Kualanamu dengan menerapkan tema Arsitektur Metafora?

3. Bagaimana merancang bangunan yang bukan hanya memiliki estetika dari desainnya tetapi juga memiliki fungsi yang dapat membuat para pengunjung mendapatkan wawasan yang luas tentang kebudayaan Sumatera Utara khususnya kerajinan tangannya?

1.4. PENDEKATAN

Pendekatan-pendekatan yang dilakukan dalam proses pengembangan konsep dan perancangan antara lain :

- Studi pustaka

Yang berkaitan langsung dengan judul dan tema yang akan diterapkan pada rancangan yang akan dibuat untuk mendapatkan informasi dan bahan literatur yang sesuai dengan materi laporan yang berguna untuk memperkuat fakta secara ilmiah. yaitu Pusat Pameran dan Oleh-Oleh Kerajinan Tangan Kualanamu Kualanamu dengan mengusung tema metafora dengan jenis tangible metaphors (metafora yang dapat diraba) dengan mengikuti bentukan motif kain gorga batak.

- Studi banding

Studi banding terhadap proyek dan tema sejenis dengan melekukan pendekatan perancangan dengan melihat keadaan yang sudah ada, sumber dapat berupa buku, majalah, internet, dan sebagainya.

- Studi lapangan

mengenai kondisi sekitar lahan studi dan lingkungan fisik yang berhubungan dengan kasus proyek.

1.5. LINGKUP / BATASAN

Batasan-batasan kajian yang akan dibahas dalam kasus proyek ini adalah bagaimana mengembangkan berbagai konsep dalam merencanakan dan merancang sebuah Pusat Pameran dan Oleh-Oleh Kerajinan Tangan Kualanamu Kualanamu. Lingkup Pembahasan yang akan digunakan adalah:

1. Proyek yang akan dirancang adalah Pusat Pameran dan Oleh-Oleh Kerajinan Tangan Kualanamu Kualanamu dengan konsep Aerotropolis.

2. Pameran dan Oleh-Oleh Kerajinan Tangan Kualanamu Kualanamu merupakan bangunan multi massa didalam suatu tapak yang direncanakan.

3. Pameran dan Oleh-Oleh Kerajinan Tangan Kualanamu Kualanamu yang akan dirancang mengusung tema arsitektur metafora, dengan menggunakan bentukan motif kain gorga batak.

1.6. KERANGKA BERPIKIR

Judul Proyek : Pameran dan Oleh-Oleh Kerajinan Tangan Kualanamu Kualanamu

Latar Belakang

 Sebagai tempat pelestarian kebudayaan khususnya kerajinan tangan di daerah Kualanamu.  Untuk memperkenalkan

kebudayaan Sumatera Utara secara global.

 Tidak adanya sarana yang berfungsi sebagai kawasan wisata kerajinan tangan di dekat Kualanamu

Maksud dan Tujuan

 Untuk melesatarikan dan menjaga kebudayaan asli Sumatera Utara

 Untuk memberikan wawasan bagi masyarakan tentang kebudayaan terutama keajinan tangan Sumatera Utara.  Membuat kawasan Aeretropolis

Kualanamu menjadi kawasan produktif

INPUT

Identifikasi Permasalahan  Bagaimana dapat merancang kawasan Pameran dan Oleh-Oleh Kerajinan Tangan Kualanamu sesuai dengan baik dan mengikuti konsep Aeretropolis.

 Bagaimana dapat merancang tapak pusat pameran yang nyaman dan ramah bagi pengunjung  Bagaimana dapat

menghubungkan dengan baik Pusat pameran dengan pusat oleh-olehnya

 Bagaimana merancang kawasan yang bukan hanya memiliki estetika dari desainya tetapi juga dapat membuat pengunjung yang datang mendapatkan wawasan yang luas tentang kebudayaan Sumatera Utara khususnya kerajinan tangannya.

Deskripsi Proyek

 Kasus Proyek  Tema

 Keterkaitan tema dengan kasus proyek  Status proyek  Lokasi  Luas lahan  Luas bangunan Studi Pustaka

Yang berkaitan langsung dengan judul dan tema yang akan diterapkan pada rancangan yang akan dibuat untuk mendapatkan informasi dan bahan literatur yang sesuai dengan materi laporan

Studi Banding

Studi banding proyek sejenis

PROSES

Analisa Tapak

 Lokasi

 Kondisi dan potensi lingkungan

 View

 Sirkulasi dan pencapaian  Orientasi karakteristik

lingkungan binaan

Analisa Bangunan

 Organisasi ruang  Pemakai dan aktivitas  Bentuk massa bangunan  Pemilihan sistem struktur  Mekanikal/elektrikal  Sirkulasi ruang dalam

Analisa Sosial,

Ekonomi dan Budaya

 Kepadatan penduduk  Pemakai dan aktivitas  Tingkat pendapatan dan

keterkaitan pengunjung

OUTPUT

Konsep Ruang Luar

 Zoning  Pencapaian  Sirkulasi / parker  Gubahan massa  Tata hijau  View Konsep Ruang Dalam  Program ruang  zoning  Sirkulasi

 Sistem struktur dan bahan  Utilitas  Mekasnikal/elektrikal  Interior D E S A I N

1.7. SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN

Sistematika Penulisan laporan adalah tata cara penulisan laporan sebagai pedoman agar laporan dapat tersusun dengan benar. Berikut adalah sistematika penulisan laporan Pusat Pameran dan Oleh-Oleh Kerajinan Tangan Kualanamu Kualanamu;

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang kajian latar belakang, maksud dan tujuan, permasalahan, pendekatan,lingkup batasan,asumsi kelayakan dan sistematika laporan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisi tentang pengertian Area Wisata Kerajinan dan Pusat Oleh-Oleh Kerajinan Tangan Kualanamu, terminologi judul, tinjauan fungsi dan elaborasi tema.

Dokumen terkait