• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan analisis butir-butir soal diuraikan sesuai rumusan masalah yang telah peneliti tetapkan. Berikut kesimpulan masing- masing dari rumusan masalah tersebut.

5.1.1 Tingkat Validitas Butir Soal “Ujian Sekolah Bahasa Indonesia”

Buatan Guru Bunda Hati Kudus (BHK), Jakarta Barat yang Disusun oleh Fr. Suwaryanto untuk SD BHK Kelas VI Tahun Ajaran 2005/2006.

Kesimpulan analisis validitas butir soal diambil berdasarkan perhitungan statistik. Tentang tingkat validitas butir soal kelompok pilihan ganda, seluruh butir soal mempunyai koefisien korelasi antara 0-0,10. Dengan demikian, tingkat validitas butir soal untuk kelompok soal pilihan ganda memiliki kualifikasi soal sangat rendah. Tentang tingkat validitas butir soal kelompok isian singkat, 3 butir soal (nomor 31, nomor 34, dan nomor 42) mempunyai koefisien korelasi kurang dari 0,20; 6 butir soal (nomor 35, nomor 37, nomor 40, nomor 41, nomor 43, dan nomor 44) mempunyai koefisien korelasi antara 0,21-0,40; 4 butir soal (nomor 36, nomor 38, nomor 39, dan nomor 45) mempunyai koefisien korelasi antara 0,41-0,70. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat validitas butir soal untuk kelompok isian singkat memiliki rata-rata koefisien korelasi 0,342 dan berkualifikasi rendah.

Jika dilihat tiap butir soal, kelompok isian singkat memiliki tingkat validitas soal bervariasi, yaitu berkualifikasi soal sangat rendah dengan koefisien korelasi kurang dari 0,20; berkualifikasi soal rendah dengan koefisien korelasi antara 0,21-0,40; dan berkualifikasi soal cukup dengan koefisien korelasi antara 0,41-0,70 (lihat hal. 44).

Tentang tingkat validitas butir soal esai terdapat 1 butir soal (nomor 49) mempunyai koefisien korelasi antara 0,21-0,40; 2 butir soal (nomor 46, dan nomor 47) mempunyai koefisien korelasi antara 0,41-0,70; dan 2 butir soal (nomor 48, dan nomor 50) mempunyai koefisien korelasi antara 0,71-0,90. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat validitas soal untuk kelompok esai memiliki rata-rata koefisien korelasi 0,582 dan berkualifikasi cukup. Jika dilihat tiap butir soal, kelompok esai memiliki tingkat validitas soal bervariasi, yaitu berkualifikasi soal rendah dengan koefisien korelasi antara 0,21-0,40; berkualifikasi soal cukup dengan koefisien korelasi antara 0,41-0,70; dan berkualifikasi soal tinggi dengan koefisien korelasi antara 0,71-0,90 (lihat hal. 45).

Dari hasil- hasil yang telah diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa ditinjau dari validitas butir soal secara keseluruhan layak untuk diteskan, kecuali butir soal pada kelompok soal pilihan ganda. Seluruh butir soal kelompok pilihan ganda perlu diganti karena memiliki kualifikasi yang sangat rendah. Artinya soal terlalu sulit dan tidak layak diteskan karena diasumsikan tidak dapat mengukur kemampuan siswa.

5.1.2 Tingkat Reliabilitas Butir Soal “Ujian Sekolah Bahasa Indonesia” Buatan Guru Bunda Hati Kudus (BHK), Jakarta Barat yang Disusun oleh Fr. Suwaryanto untuk SD BHK Kelas VI Tahun Ajaran 2005/2006.

Tentang kesimpulan tingkat reliabilitas butir soal ujian sekolah Bahasa Indonesia tersebut, ditemukan untuk kelompok soal pilihan ganda, 18 butir soal (nomor 1, nomor 4, nomor 6, nomor 7, nomor 9, nomor 10, nomor 13, nomor 14, nomor 15, nomor 18, nomor 19, nomor 21, nomor 23, nomor 24, nomor 25, nomor 26, nomor 27, dan nomor 30) mempunyai koefisien reliabilitas kurang dari 0,20; 3 butir soal (nomor 11, nomor 12, dan nomor 29) mempunyai koefisien reliabilitas antara 0,21-0,40; 3 butir soal (nomor 8, nomor 20, dan nomor 28) mempunyai koefisien reliabilitas antara 0,41-0,70; 3 butir soal (nomor 2, nomor 3, dan nomor 17) mempunyai koefisien reliabilitas antara 0,71-0,90; dan 3 butir soal (nomor 5, nomor 16, dan nomor 22) mempunyai koefisien reliabilitas antara 0,91-1,00. Dengan demikian, tingkat reliabilitas soal untuk kelompok pilihan ganda memiliki rata-rata koefisien reliabilitas 0,841 dan berkualifikasi tinggi. Jika dilihat tiap butir soal, kelompok pilihan ganda memiliki tingkat reliabilitas butir soal bervariasi, yaitu berkualifikasi soal sangat rendah dengan koefisien korelasi kurang dari 0,20; berkualifikasi soal rendah dengan koefisien korelasi antara 0,21-0,40; berkualifikasi soal cukup dengan koefisien korelasi antara 0,41-0,70; berkualifikasi soal tinggi dengan koefisien korelasi antara 0,71-0,90; dan berkualifikasi soal sangat tinggi dengan koefisien korelasi 0,91-1,00 (lihat hal. 47).

Tingkat reliabilitas butir soal untuk kelompok isian singkat, 15 butir soal atau seluruh pertanyaan (nomor 31- nomor 45) mempunyai koefisien relibilitas

antara 0,88-1,00. Dengan demikian, tingkat reliabilitas butir soal untuk kelompok isian singkat memiliki kualifikasi soal sangat tinggi.

Sedangkan tingkat reliabilitas butir soal untuk kelompok esai, 1 butir soal (nomor 50) mempunyai koefisien reliabilitas antara 0,41-0,70; 2 butir soal (nomor 47, dan nomor 48) mempunyai koefisien reliabilitas antara 0,71-0,90; dan 2 butir soal (nomor 46, dan nomor 49) mempunyai koefisien reliabilitas 0,91-1,00. Dengan demikian, tingkat reliabilitas butir soal untuk kelompok esai memiliki memiliki rata-rata koefisien reliabilitas 0,933 dan berkualifikasi sangat tinggi. Jika dilihat tiap butir soal, kelompok esai memiliki tingkat reliabilitas butir soal bervariasi, yaitu berkualifikasi soal cukup dengan koefisien korelasi antara 0,41-0,70; berkualifikasi soal tinggi dengan koefisien korelasi antara 0,71-0,90; dan berkualifikasi soal sangat tinggi dengan koefisien korelasi 0,91-1,00 (lihat hal. 47).

Dari hasil- hasil tingkat reliabilitas butir soal yang telah dijelaskan di atas dapat disimpulkan bahwa butir soal ujian sekolah Bahasa Indonesia buatan Fr. Suwaryanto perlu dilakukan perbaikan, khususnya soal isian singkat dan soal esai (nomor 46, dan nomor 48) karena soal tersebut memiliki tingkat reliabilitas butir soal berkualifikasi sangat tinggi. Artinya soal terlalu mudah dan tidak layak diteskan.

5.1.3 Tingkat Kesulitan Butir Soal “Ujian Sekolah Bahasa Indonesia” Buatan Guru Bunda Hati Kudus (BHK), Jakarta Barat yang Disusun oleh Fr. Suwaryanto untuk SD BHK Kelas VI Tahun Ajaran 2005/2006.

Hasil analisis tingkat kesulitan butir soal pada soal ujian sekolah Bahasa Indonesia kelas VI SD Bunda Hati Kudus, Jakarta Barat menunjukkan bahwa pada kelompok ujian pilihan ganda, 29 butir pertanyaan memiliki indeks kesulitan butir soal berkisar antara 0,01-0,99; kecuali butir soal nomor 2 tidak bisa dihitung (lihat hal. 49). Kelompok pilihan ganda berkualifikasi tingkat kesulitan butir soal yang bervariasi, yaitu sukar (nomor soal 2, dan nomor soal 30), sedang (nomor soal 4, nomor soal 6, nomor soal 9, nomor soal 13, nomor soal 14, nomor soal 21, nomor soal 23, dan nomor soal 24), dan mudah (nomor soal 1, nomor soal 3, nomor soal 5, nomor soal 7, nomor soal 8, nomor soal 10, nomor soal 11, nomor soal 12, nomor soal 15, nomor soal 16, nomor soal 17, nomor soal 18, nomor soal 19, nomor soal 20, nomor soal 22, nomor soal 25, nomor soal 26, nomor soal 27, nomor soal 28, dan nomor soal 29) (lihat hal. 49).

Pada kelompok isian singkat, 15 butir soal atau seluruh pertanyaan memiliki indeks kesulitan butir soal berkisar antara 0,40-0,50 dan berkualifikasi soal sedang. Pada kelompok esai, 5 butir soal atau seluruh pertanyaan memiliki indeks kesulitan butir soal berkisar antara 0-0,33 dan berkualifikasi soal sukar (lihat hal. 50).

Tentang kesimpulan tingkat kesulitan butir soal, soal yang kiranya perlu diperbaiki adalah butir pertanyaan untuk kelompok pilihan seluruh butir soal

(nomor 1- nomor 30). Artinya kelompok soal pilihan ganda tidak layak untuk diteskan karena terlalu mudah.

5.1.4 Tingkat Daya Beda Butir Soal “Ujian Sekolah Bahasa Indonesia”

Buatan Guru Bunda Hati Kudus (BHK), Jakarta Barat yang Disusun oleh Fr. Suwaryanto untuk SD BHK Kelas VI Tahun Ajaran 2005/2006.

Kesimpulan dari hasil analisis perhitungan indeks daya beda yang diolah dengan perhitungan statistik, ditemukan indeks daya beda untuk kelompok pilihan ganda berkisar antara 0,20-1,00; untuk kelompok soal isian singkat berkisar kurang dari 0,19; dan untuk kelompok soal esai berkisar kurang dari 0,19. Hal ini menunjukkan bahwa kualifikasi dari soal yang disusun tidak baik (lihat hal.53).

Secara keseluruhan ditinjau dari indeks daya beda, butir soal untuk kelompok pilihan ganda sudah cukup dapat membedakan siswa yang pandai dan siswa yang kurang pandai. Butir soal yang kiranya perlu diperbaiki terdapat pada kelompok soal esai dan isian singkat karena kelompok soal tersebut termasuk dalam kategori tidak baik, yaitu berkisar kurang dari 0,19.

Dokumen terkait