• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ketenagakerjaan Daerah

Dalam dokumen KAJIAN EKONOMI REGIONAL (Halaman 87-93)

A. Ketenagakerjaan Daerah

Berdasarkan data ketenagakerjaan terbaru yang dikeluarkan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jambi pada bulan April-2010, jumlah pencari kerja menurun sebesar 17,69% jika dibandingkan bulan maret 2010. Belum adanya rencana kegiatan penerimaan pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan pemerintah daerah seluruh kabupaten/kota di Provinsi Jambi menyebabkan angka pencari kerja menurun. Penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) merupakan salah satu momentum yang mampu mendorong peningkatan pencari kerja terutama tingkat pendidikan Sarjana.

Secara nominal, jumlah pencari kerja didominasi oleh tingkat pendidikan dari SLTA sebanyak 442 orang, diikuti dengan sarjana sebesar 70 orang pada bulan April-2010. Berdasarkan distribusinya (share), pencari kerja dengan jenjang

35

Nilai saldo dibawah 100 artinya berada pada level pesimis. Jika nilai saldo meningkat, berarti masyarakat memandang kondisi pengangguran membaik.

36

Data terbaru dari Disnakertrans Provinsi Jambi baru tersedia s.d. posisi April 2010. 37

Rasio Upah Minimum Provinsi (UMP) terhadap kebutuhan hidup minimum (KHM)/kebutuhan hidup layak (KHL) dinyatakan dalam satuan persen (%).

KETENAGAKERJAAN DAERAH DAN KESEJAHTERAAN

pendidikan SLTA merupakan bagian terbesar pencari kerja (71,41%) diikuti oleh lulusan sarjana (S1&S2) sebesar 11,31%.

Grafik 6.1. Jumlah Pencari Kerja dan Pertumbuhannya di Provinsi Jambi Grafik 6.2. Jumlah Pencari Kerja per Jenjang Pendidikan di Provinsi Jambi

(orang) ( 10 . 56 ) ( 55.6 3 ) 2 1. 13 ( 50 .2 6 ) 10 7. 0 1 ( 8 .2 8 )( 2 . 3 3 ) 9 2 .8 6 16 7.9 7 ( 55. 6 4 ) 6 4 . 2 6 ( 6 5. 9 0 ) ( 2 8 . 14 ) -500 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000 3,500 4,000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 2009 2010

Sumber: Dinas Sosnakertrans Provinsi Jambi, 2009

(100) (50) -50 100 150 200 (%) Total Pencari Kerja

g.pencari kerja Grafik 6.1 orang -200 400 600 800 1,000 1,200 1,400 1,600 1,800 2,000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 2009 2010

Sumber:Dinas Sosnakertrans Provinsi Jambi, 2009

SD SLTP

SLTA DI/DII

D III/Sarjana Muda Sarjana

Grafik 6.2

Berdasarkan survei ekspektasi konsumen, jumlah penganguran saat ini dibandingkan 6 s.d 12 bulan yang lalu masih belum menunjukkan perbaikan. Kondisi ini tercermin dari nilai saldo kondisi pengangguran yang masih berada pada level pesimis (68,67) pada triwulan laporan. Sejalan dengan hal tersebut, nilai saldo ekspektasi konsumen terhadap kondisi pengangguran juga belum menunjukkan perbaikan yang berarti yaitu dari sebesar 67,33 menjadi 68,67. Nilai saldo kondisi pengangguran serta ekspektasi terhadap pengangguran masih berada pada level pesimis menunjukkan bahwa masyarakat memandang kondisi ketenagakerjaan masih kurang kondusif.

Grafik 6.3. Grafik Nilai Saldo Ekspektasi Pengangguran dan Kondisi Pengangguran

Indeks 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00

II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Ekspektasi pengangguran Kondisi pengangguran

KETENAGAKERJAAN DAERAH DAN KESEJAHTERAAN

B. Kesejahteraan

Pergerakan inflasi Kota Jambi pada triwulan laporan meningkat sebesar 3,22%/q-t-q jika dibandingkan triwulan sebelumnya. Meningkatnya harga-harga beberapa kebutuhan pokok tersebut pada akhirnya menyebabkan rata-rata triwulanan kebutuhan hidup layak (KHL) di Provinsi Jambi cukup tinggi, yaitumencapai Rp1.086.294,00 pada triwulan II-2010.

Grafik 6.4-6.7. Perkembangan Harga Rata-rata Bulanan Beberapa Bahan Kebutuhan Pokok

Rp 60,000 80,000 100,000 120,000 140,000 160,000 1 2 3 4 5 6 7 8 9101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9101112 1 2 3 4 5 6 2007 2008 2009 2010 Rp 4,000 4,500 5,000 5,500 6,000 6,500 7,000

Merk Anggur Merk King Merk Belida IR 64 (aksis kanan) IR 42 (aksis kanan)

Perkembangan Harga Beras

Grafik 6.4 Rp -1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 7,000 8,000 9,000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 2007 2008 2009 2010

Segi Tiga Biru Merk Lencana

Perkembangan Harga Tepung Terigu

Grafik 6.5 Rp -2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 14,000 16,000 18,000 1 2 3 4 5 6 7 8 9101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9101112 1 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 2007 2008 2009 2010

Bimoli Botol Special Tanpa Merk

Perkembangan Harga Minyak Goreng

Grafik 6.6 Rp -8,000 16,000 24,000 32,000 40,000 1 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 2007 2008 2009 2010 Rp -4,000 8,000 12,000 16,000 20,000

Ayam Kampung (aksis kiri) Susu Merk Dancow (aksis kiri) Kacang Kedelai Impor Daging Ayam Broiler (aksis kiri) Bawang Merah

Perkembangan Harga Komoditas lainnya

Grafik 6.7

Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi, 2009.

Perkembangan harga rata-rata beberapa bahan kebutuhan pokok (lihat Grafik 6.4-6.7) sebagian besar menunjukkan tren peningkatan. Harga rata-rata beras Merek Anggur ukuran 20 kg, mengalami peningkatan harga sebesar Rp2.002/20kg selama periode triwulan laporan, begitu juga dengan beras jenis IR

64 dan IR 42 yang naik mencapai Rp139/kg.38

Sejalan dengan hal tersebut, peningkatan harga terjadi pada komoditas daging ayam (broiler dan kampung), bawang merah, cabe merah, bawang (putih

38

KETENAGAKERJAAN DAERAH DAN KESEJAHTERAAN

dan merah). Pada periode triwulan laporan, harga rata-rata cabe (merah dan keriting) mengalami peningkatan pada kisaran Rp3.257-Rp6.114/kg. Sejalan dengan hal tersebut, kelompok harga daging ayam, yaitu daging ayam broiler dan daging ayam kampung naik secara rata-rata masing-masing sebesar Rp1.350/kg dan Rp1.331/kg. Sementara, harga rata-rata minyak goreng dan semen mengalami penurunan.

Pada triwulan laporan, tantangan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya semakin berat. Hal ini tercermin dari rasio Upah Minimum Provinsi (UMP) terhadap kebutuhan hidup layak (KHL). Sebagaimana diketahui, Upah Minimum Provinsi (UMP)39

Provinsi Jambi tahun 2010 yang telah ditetapkan sebesar Rp900.000 per bulan, meningkat 12,50% dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp800.000,00. Rasio UMP terhadap rata-rata KHL pada triwulan laporan sebesar 82,85%. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan UMP dalam menutupi KHM/KHL masih terbatas. Bagi para pekerja yang mendapatkan upah sesuai dengan UMP atau bahkan dibawah UMP tentunya sangat berat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Untuk melihat indikator kesejahteraan petani pada triwulan laporan, antara lain dapat menggunakan Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Jambi pada bulan Juni 2010. Pada bulan Juni 2010, NTP sebesar 96,09 atau sedikit menurun 0,03% dibandingkan bulan Maret 2010 (96,12).40

NTP yang masih berada dibawah 100 menunjukkan bahwa kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian relatif lebih rendah dibandingkan kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian.

Indeks harga yang diterima petani (It) dari 5 sub sektor menunjukkan fluktuasi harga beragam komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada bulan Juni 2010, It mengalami peningkatan sebesar 0,97% dibandingkan bulan Maret

39

Biasanya Upah Minimun Provinsi disesuaikan 1 (satu) tahun sekali. 40

NTP adalah angka perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam bentuk persentase. NTP juga menunjukkan daya tukar dari produk pertanian dengan barang atau jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Sehingga, NTP dapat dikatakan sebagai cerminan atau indikator relatif tingkat kesejahteraan petani.

KETENAGAKERJAAN DAERAH DAN KESEJAHTERAAN 2010. Sementara, indeks yang dibayar (Ib) petani juga meningkat sebesar 0,99% dibandingkan bulan Maret 2010. Namun demikian, peningkatan indeks yang dibayar (Ib) yang lebih besar dibandingkan peningkatan indeks yang diterima (It) menyebabkan NTP pada bulan Juni 2010 menurun dibandingkan NTP bulan Maret 2010.

Tabel 6.1. Nilai Tukar Petani (NTP) Per Sub Sektor (2007=100)

Jan Feb Mar Apr Mei Juni

1 Tanaman Padi Palawija

a Indeks Diterima Petani 115.63 117.58 119.30 118.84 119.21 120.01 0.60

- Padi 109.09 112.04 113.35 113.30 113.30 113.30 -0.04

- Palawija 141.09 139.17 142.49 140.44 142.22 146.17 2.58

b Indeks Dibayar Petani 119.21 119.75 119.75 120.07 120.02 120.96 1.01

- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 118.23 118.80 118.76 118.94 118.92 119.98 1.03

- Indeks BPPBM 123.29 123.71 123.91 124.85 124.63 125.05 0.92

Nilai Tukar Petani (NTP-P) 97.00 98.19 99.63 98.97 99.32 99.22 -0.41 2 Hortikultura

a Indeks Diterima Petani 111.58 111.59 111.56 112.69 111.96 113.71 1.93

- Sayur-sayuran 114.35 116.01 114.16 116.96 113.93 114.94 0.68

- Buah-buahan 108.23 106.24 108.41 107.53 109.57 112.23 3.52

b Indeks Dibayar Petani 118.91 119.31 119.26 119.44 119.48 120.35 0.91

- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 117.89 118.47 118.43 118.59 118.58 119.65 1.03

- Indeks BPPBM 122.79 122.49 122.43 122.64 122.88 123.01 0.47

Nilai Tukar Petani (NTP-H) 93.84 93.53 93.54 94.35 93.71 94.49 1.02 3 Tanaman Perkebunan Rakyat

a Indeks Diterima Petani 111.53 112.24 113.63 117.34 116.14 114.86 1.08

- Tanaman Perkebunan Rakyat 111.53 112.24 113.63 117.34 116.14 114.86 1.08

b Indeks Dibayar Petani 119.93 120.45 120.43 120.88 120.82 121.87 1.20

- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 119.80 120.36 120.30 120.59 120.61 121.75 1.21

- Indeks BPPBM 120.42 120.81 120.89 122.01 121.64 122.31 1.17

Nilai Tukar Petani (NTP-Pr) 93.00 93.18 94.36 97.07 96.13 94.25 -0.12 4 Peternakan

a Indeks Diterima Petani 114.56 116.01 117.18 117.41 117.41 117.61 0.37

- Ternak Besar 108.66 110.19 111.94 112.66 112.66 112.66 0.64

- Ternak Kecil 112.47 112.47 112.47 115.11 115.11 115.11 2.35

- Unggas 126.85 129.10 129.51 127.38 127.38 128.23 -0.99

- Hasil Ternak 134.45 134.45 134.45 134.45 134.45 134.45 0.00

b Indeks Dibayar Petani 117.49 118.28 118.62 118.63 118.63 119.15 0.45

- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 118.18 118.97 119.15 119.07 119.08 119.87 0.60

- Indeks BPPBM 116.53 117.34 117.88 118.01 118.01 118.15 0.23

Nilai Tukar Petani (NTP-Pt) 97.51 98.08 98.79 98.98 98.97 98.71 -0.08 5 Perikanan

a Indeks Diterima Petani 107.69 107.56 107.87 107.87 107.87 107.87 0.00

- Penangkapan 100.52 100.52 100.52 100.52 100.52 100.52 0.00

- Budidaya 121.48 121.10 121.99 121.99 121.99 121.99 0.00

b Indeks Dibayar Petani 117.19 117.75 117.58 117.54 117.51 118.16 0.49

- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 117.65 118.45 118.31 118.24 118.20 119.15 0.71

- Indeks BPPBM 116.22 116.26 116.05 116.07 116.07 116.07 0.02

Nilai Tukar Petani (NTP-Pi) 91.90 91.35 91.74 91.77 91.79 91.29 -0.49 a INDEKS YANG DITERIMA (It) 112.92 113.92 115.1 116.67 116.17 116.22 0.97 b INDEKS YANG DIBAYAR (Ib) 119.21 119.74 119.75 120.06 120.03 120.94 0.99 c NILAI TUKAR PETANI (NTPp) 94.72 95.14 96.12 97.18 96.79 96.09 -0.03

Sumber: BPS Provinsi Jambi (diolah)

KELOMPOK DAN SUB KELOMPOK

PERSENTASE PERUBAHAN (%) (Jun ke Mar) PROVINSI JAMBI 2010 C. Kemiskinan

Dalam rangka turut mensukseskan program pemerintah dalam hal penanggulangan kemiskinan, pemerintah Jambi (melalui Bulog Divre Jambi) secara rutin membagikan beras miskin (raskin) kepada masyarakat yang berhak.

KETENAGAKERJAAN DAERAH DAN KESEJAHTERAAN

Pada triwulan laporan, penyaluran raskin mencapai sebesar 5.890 ton, meningkat 18,27% dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 4.980 ton.41

Grafik 6.8. Penyaluran Raskin di Provinsi Jambi

-2,000,000 4,000,000 6,000,000 8,000,000 10,000,000 12,000,000 14,000,000 TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TRW IV TW I TW II TW III TRW IV TW I TW II 2005 2006 2007 2008 2009 2010 (100) (50) -50 100 150 200 250

Sumber: Bulog Prov. Jambi

Penyaluran Raskin (kg), aksis kiri Pertumbuhan Raskin (%), aksis kanan

Sumber: Bulog Provinsi Jambi (diolah)

41

Provinsi Jambi pada 2010 mendapat jatah Raskin sekitar 20.000 ton untuk penyaluran selama 10 bulan bagi 133.137 RTS tersebar di dua kota dan sembilan kabupaten dengan harga Rp1.600/Kg.

BAB VII

Dalam dokumen KAJIAN EKONOMI REGIONAL (Halaman 87-93)

Dokumen terkait