• Tidak ada hasil yang ditemukan

KETENTUA N PIDANA

Dalam dokumen Page 1 of 81 Unofficial Translation (Halaman 69-77)

Pasal 87

Article 87

(1)

(1)

Pemantau Pemilu wajib menyampaikan laporan hasil pemantauannya kepada KP U paling lambat 7 (tujuh) hari setelah pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih.

The Election Observers are obliged to submit the report of their observation results to KPU within not later than 7 (seven) days after the inauguration of the elected President and Vice-President.

(2)

(2)

Pemantau Pemilu wajib mematuhi s egala perat uran yang ditentukan oleh KP U dan peraturan perundang-undangan.

The Election Observers are obliged to comply with all rules provided by KPU and legislation.

(3)

(3)

Pemantau Pemilu yang tidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan/ atau tidak lagi memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 dicabut haknya sebagai Pemantau Pemilu dan/at au dikenai sanksi sesuai peraturan perundang-undangan.

Any Election Observers who fail to fulfill the requirements as referred to in paragraph (2) and/or who no longer meet the requirements as ref erred to in Article 86 shall have their rights as Election Observers deprived of and/or they are subject to sanction under the legislation.

(4)

(4)

Tata cara untuk menjadi Pemantau Pemilu dan tata cara pemantauan Pemilu serta pencabutan hak sebagai Pemantau Pemilu ditetapkan oleh KPU.

Procedures for becoming the Election Observers and monitoring the Elections as well as depriving of rights as the Election Observers shall be stipulated by KPU.

BAB XII KETENTUA N PIDANA

CRI MINA L PROVISION

Article 88

(1)

(1|

Setiap orang yang dengan sengaj a memberikan keterangan yang tidak benar mengenai diri sendiri atau diri orang lain tentang suatu hal yang diperlukan untuk pengisian daftar pemilih, diancam dengan pidana penjara paling singkat 15 (lima belas) hari atau paling lama 3 (tiga) bulan dan/at au denda paling sedikit Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) atau paling banyak Rp1. 000. 000, 00 (satu jut a rupiah).

Anyone who deliberately provides false information about him/hers elf or other person with regard to any matters required in completing list of voters shall be subject to imprisonment of at least 15 (fifteen) days or at most 3 (three) months and/or fine of at least Rp. 100.000,00 (one hundred thousand rupiahs) or at most Rp. 1.000.000,00 (one million rupiahs).

(2)

(2)

Setiap orang yang dengan sengaja menyebabkan orang lain kehilangan hak pilihnya dan orang yang kehilangan hak pilihnya tersebut berkeberatan, diancam dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan atau paling lama 6 (enam) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) atau paling banyak Rp2.000.000,00 (dua juta rupiah).

Anyone who deliberately causes loss to the balloting right of other person and such other person is complaint shall be subject to imprisonment of at least 1 (one) month or at most 6 (six) months and/or fine of at least Rp. 200.000,00 (t wo hundred thousand rupiahs) or at most Rp. 2.000.000,00 (t wo million rupiahs)

(3)

(3)

Setiap orang yang dengan sengaja memalsukan surat yang menurut suatu aturan dalam undang -undang ini diperlukan untuk menjalankan suatu perbuatan dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, dengan maksud untuk digunakan sendiri atau orang lain sebagai seolah-olah surat sah atau tidak dipalsukan, diancam dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) bulan at au paling lama 18 (delapan belas) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp600. 000, 00 (enam ratus ribu rupiah) atau paling bany ak Rp6. 000.000,00 (enam jut a rupiah).

Anyone who deliberately counterfeits documents which, under any rule of this legislation ar e required in undertak ing any action in the Election of the President and Vice -President with a purpose to be used by him/herself or other pers on as though a valid and original doc ument shall be subject to imprisonment of at least 3 (three) months or at most 18 (eighteen) months and/or fine of at least Rp. 600.000,00 (six hundred thousand rupiahs) or at most Rp. 6.000.000,00 (six million rupiahs).

(4)

(4)

Setiap orang yang dengan sengaja dan mengetahui bahwa suatu surat sebagaimana dimaksud pada ayat (3) adalah tidak sah atau dipalsukan, menggunakannya, atau menyuruh orang lain menggunakannya sebagai surat sah, diancam dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) bulan atau paling lama 18 (delapan belas) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp600. 000, 00 (enam ratus ribu rupiah) atau paling banyak Rp6.000.000,00 (enam juta rupiah).

Anyone who recognizes that the document as referred to in paragraph (3) is not valid and counterf eited and deliberately use it, or order someone to use it as a valid d ocument shall be subject to imprisonment of at least 3 (three) months or at most 18 (eighteen) months and/or fine of

at least Rp. 600.000,00 (six hundred thousand rupiahs) or at most Rp. 6.000.000,00 (six million rupiahs).

(5)

(5)

Setiap orang yang dengan kekerasan atau dengan ancaman kekerasan atau dengan menggunakan kekuasaan yang ada padanya pada saat pendaftaran pemilih menghalang -halangi seseorang untuk terdaftar sebagai pemilih dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden menurut undang-undang ini, diancam dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) bulan atau paling lama 18 (delapan belas) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp600.000,00 (enam ratus ribu rupiah) atau paling banyak Rp6.000.000,00 (enam juta rupiah).

Anyone who, by the time of voter registration uses violence or threatens to use violence or uses his/her power t o hinder someone to be registered as a voter in the Election of the P resident and Vice-President pursuant to this law shall be subject to imprisonment of at least 3 (three) months or at most 18 (eighteen) months and/or fine of at least Rp. 600.000, 00 (six hundred thousand rupiahs) or at most Rp. 6.000.000,00 ( six million rupiahs).

(6)

(6)

Setiap orang yang dengan sengaja memberikan keterangan yang tidak benar at au menggunakan surat palsu seolah-olah sebagai surat yang sah tentang suatu hal yang diperlukan bagi persyaratan untuk menjadi Pasangan Calon, diancam dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) bulan atau paling lama 18 (delapan belas) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp600.000,00 (enam rat us ribu rupiah) at au paling banyak Rp6.000.000,00 (enam juta rupiah).

Anyone, who deliberately provides false inf ormation or uses count erfeited document as though a valid document containing such a matter as required for becoming the Candidate Pairs shall be subject to imprisonment of at least 3 (three) months or at most 18 (eighteen) months and/or fine of at least Rp. 600. 000, 00 (six hundred thousands) or at most Rp. 6.000.000,00 (six millions rupiahs).

Pasal 89

Article 89

(1)

(1)

Setiap orang yang dengan sengaja melakukan kampany e di luar jadwal waktu yang telah ditetapkan oleh KP U untuk masing-masing Pasangan Calon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (2), diancam dengan pidana penjara paling singkat 15 (lima belas ) hari atau paling lama 3 (tiga) bulan dan/at au denda paling sedikit Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) atau paling banyak Rp1. 000. 000, 00 (satu jut a rupiah).

Anyone who deliberately organizes a c ampaign out of the schedule already set by KPU for each Candidate Pairs as referred t o in Article 35 paragraph (2) shall be subject to imprisonment of at least 15 (fiveteen) days or at most 3 (three) months and/or fine of at least Rp. 100.000,00 ( one hundred thousand rupiahs) or at most Rp. 1.000.000,00 (one million rupiahs).

(2) Setiap orang yang dengan sengaja melanggar ketentuan mengenai larangan pelaksanaan kampany e sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e

(2)

diancam dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) bulan atau paling lama 18 (delapan belas) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp. 600.000,00 (enam ratus ribu rupiah) atau paling banyak Rp6. 000. 000, 00 (enam juta rupiah).

Anyone who deliberately violates t he provisions on prohib ition in campaign as referred to in Article 38 letter a, b, c, d, and e shall be subject to imprisonment of at least 3 (three) months or at most 18 (eighteen) months and/or fine of at least Rp. 600. 000, 00 (six hundred thousands) or at most Rp. 6.000. 000,00 (six millions rupiahs).

(3)

(3)

Setiap orang yang dengan sengaja melanggar ketentuan mengenai larangan pelaksanaan kampany e Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pas al 38 huruf f, dan huruf g, P asal 39 ayat (1), ayat (3), dan ayat (4), diancam de ngan pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan atau paling lama 6 (enam) bulan dan/ atau denda paling sedikit Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) atau paling banyak Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah).

Anyone who deliberately violates the provisions on prohibition in the Election campaign as referred to in Article 38 letter f and g, and A rticle 39 paragraph (1), (3), and (4) shall be s ubject to imprisonment of at least 1 (one) mont h or at most 6 (six) mont hs and/or fine of at least Rp. 100.000,00 (one hundred thousand rupiahs) or at most Rp. 1.000.000,00 (one million rupiahs).

(4)

(4)

Setiap pejabat negara, pejabat struktural dan fungsional dalam jabatan negeri dan kepala desa atau sebutan lain yang dengan sengaja melanggar ketentuan s ebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 diancam dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan at au paling lama 6 (enam) bulan dan/at au denda paling sedikit Rp. 600.000,00 (enam ratus ribu rupiah) atau paling banyak Rp6. 000. 000, 00 (enam juta rupiah);

Any state officials, functional and structural officials assuming the state post and village heads or other pronunciation who deliberately violate the provision as ref erred to in Article 40 shall be subject to imprisonment of at least 1 (one) month or at most 6 (six) months a nd/or fine of at least RP. 600.000,00 (six hundred thous and rupiahs) or at most Rp. 6.000.000,00 (six million rupiahs).

(5)

(5)

Setiap orang yang dengan sengaja mengacaukan, menghalangi, atau mengganggu jalannya kampanye, diancam dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan atau paling lama 6 (enam) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp600.000,00 (enam ratus ribu rupiah) atau paling banyak Rp6.000.000,00 (enam juta rupiah).

Anyone who deliberately disorganizes, hinders, or disturbs the cours e of campaign shall be subject to imprisonment of at least 1 (one) month or at most 6 (six) mont hs and/or fine of at least RP. 600.000,00 (six hundred thousand rupiahs) or at most Rp. 6.000.000,00 (six million rupiahs).

(6)

(6)

Setiap orang yang memberi atau menerima dana kampanye melebihi batas yang ditentukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (3), diancam dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) bulan atau paling lama 24 (dua puluh empat) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) atau paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

Anyone who provides or receives campaign fund exceeding the limits provided as referred to in Article 43 paragraph (3) shall be subject to imprisonment of at least 4 (four) months or at most 24 (twenty four)

months and/or fine of at least Rp. 200.000.000,00 (two hundred million rupiahs) or at most Rp. 1.000.000.000,00 ( one billion rupiahs).

(7)

(7)

Setiap orang yang dengan sengaja menerima atau memberi dana kampanye dari atau kepada pihak-pihak yang dilarang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 ayat (1), diancam dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) bulan atau paling lama 24 (dua puluh empat) bulan dan/at au denda paling sedikit Rp200. 000. 000,00 (dua ratus juta rupiah) atau paling banyak Rp1. 000. 000. 000,00 (satu miliar rupiah).

Anyone who deliberately receives or provides campaign fund for or from the prohibited parties as referred to in Article 45 paragraph (1) shall be subject to imprisonment of at least 4 (four) months or at most 24 (twenty four) months and/or fine of at least Rp. 200.000.000,00 (two hundred million rupiahs) or at most Rp. 1.000.000.000,00 ( one billion rupiahs).

(8)

(8)

Setiap orang yang dengan sengaja memberikan keterangan yang tidak benar dalam laporan dana kampanye sebagaimana diwajibkan oleh undang -undang ini, diancam dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) bulan atau paling lama 12 (dua belas) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) atau paling banyak Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).

Anyone who deliberately provides false information on the report of campaign fund as required by this law shall be subject to imprisonment of at least 2 (two) months or at most 12 (t welve) months and/ or fine of at least Rp. 1.000.000,00 (one million rupiahs) or at most Rp. 10.000.000,00 (ten million rupiahs).

Pasal 90

Article 90

(1)

(1)

Setiap orang yang dengan sengaja menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan dan menghalang-halangi seseorang yang akan melakukan haknya untuk memilih, diancam dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) bulan atau paling lama 12 (dua belas) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) atau paling banyak Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).

Anyone who deliberately uses violance or t hreatens to us e violance and hinders someone exercising his/her voting right shall be s ubject to imprisonment of at least 2 (t wo) months or at most 12 (t welve) months and/or fine of at least Rp. 1.000.000,00 (one million rupiahs) or at most Rp. 10.000.000,00 (ten million rupiahs).

(2) Setiap orang yang dengan sengaja memberi atau menjanjikan uang atau mat eri lainnya kepada seseorang supaya tidak menggunakan hak pilihnya, atau memilih Pasangan Calon tertentu, atau menggunakan hak pilihnya dengan cara tertentu sehingga surat suaranya menjadi tidak sah, diancam dengan pidana penjara paling singk at 2 (dua) bulan atau paling lama 12 (dua belas) bulan dan/at au denda paling sedikit Rp1. 000. 000, 00 (satu juta rupiah) atau paling banyak Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).

(2)

Anyone who deliberately provides or promises to give money or other materials to someone in order not to exercise his/her voting right, or t o elect certain Candidate P airs, or to exe rcise his/her voting right in such a cert ain way that his/her vote becomes invalid, shall be subject to imprisonment of at least 2 (t wo) months or at most 12 (t welve) months and/or fine of at least Rp. 1.000.000,00 (one million rupiahs) or at most Rp. 10.000.000,00 (ten million rupiahs).

(3)

(3)

Setiap orang yang pada waktu pemungutan suara dengan sengaja mengaku dirinya sebagai orang lain, diancam dengan pidana penjara paling singkat 15 (lima belas) hari atau paling lama 60 (enam puluh) hari dan/atau denda paling sedikit Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) atau paling banyak Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah).

Anyone who, on the balloting moment deliberately claims himself/herself to be somene else shall be subject to imprisonment of at least 15 (fiveteen) days or at most 60 (sixty) days and/or fine of at least Rp. 100.000,00 (one hundred thousand rupiahs) or at most Rp. 1.000.000,00 (one million rupiahs).

(4)

(4)

Setiap orang yang pada waktu pemungutan suara dengan sengaja memberikan suaranya lebih dari s atu kali di satu atau lebih TPS, diancam dengan pidana penjara paling singk at 1 (satu) bulan atau paling lama 4 (empat) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp200. 000, 00 (dua ratus ribu rupiah) atau paling bany ak Rp2. 000.000,00 (dua juta rupi ah).

Anyone who, on the balloting moment deliberately casts vote more than onc e in one or more TPSs shall be subject to imprisonment of at least 1 (one) months or at most 4 (four) mont hs and/or fine of at least Rp. 200.000,00 (t wo hundred thousand rupiahs) or at most Rp. 2.000.000,00 (t wo million rupiahs).

(5)

(5)

Setiap orang yang dengan sengaja menggagalkan pemungutan suara diancam dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan atau paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (sat u juta rupiah) atau paling banyak Rp10. 000. 000, 00 (sepuluh juta rupiah).

Anyone who deliberately aborts balloting shall be subject to imprisonment of at least 6 months or at most 3 (three) years and/or fine of at least RP. 1.000.000,00 (one million rupiahs) or at most Rp. 10.000.000,00 (t en million rupiahs).

(6)

(6)

Seorang majikan/atasan yang tidak memberikan kesempatan kepada seorang pekerja untuk memberikan suaranya, kecuali dengan alasan bahwa pekerjaan tersebut tidak bisa ditinggalkan, diancam dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) bulan atau paling lama 12 (dua belas) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp1. 000. 000, 00 (sat u juta rupiah) atau paling banyak Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).

Any employer/superior who does not provide an opport unity to an employee for casting her vote, except for the reason that such work cannot be left shall be subject to imprisonment of at least 2 (t wo) months or at most 12 (t welve) months and/or fine of at least Rp. 1.000.000,00 (one million rupiahs) or at most Rp. 10.000.000,00 (ten million rupiahs).

(7) Setiap orang yang dengan sengaja pada waktu pemungutan suara mendampingi seorang pemilih selain yang diatur sebagaimana dimaksud dalam Pas al 50 ayat (1), diancam denga n pidana

(7)

penjara paling singk at 2 (dua) bulan atau paling lama 12 (dua belas) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp1. 000.000,00 (sat u juta rupiah) atau paling banyak Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).

Anyone who, on the voting moment deliberately accompanies a voter other than those set forth as referred to in Article 50 paragraph (1), shall be subject to imprisonment of at least 2 (two) months or at most 12 (t welve) months and/or fine of at least Rp. 1.000.000,00 (one million rupiahs) or at most RP. 10.000.000,00 (ten million rupiahs).

(8)

(8)

Setiap orang yang bertugas membantu pemilih sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 ayat (2) dengan sengaja memberitahukan pilihan si pemilih kepada orang lain, diancam dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) bulan atau paling lama 12 (dua belas) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) atau paling banyak Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).

Anyone assigning to assist the voters as referred to in Article 50 paragraph (2) who deliberately disclose the choice of the voter to others shall be subject to imprisonment of at least 2 (t wo) months or at most 12 (t welve) months and/or fine of at least Rp. 1.000.000,00 (one million rupiahs) or at most RP. 10.000.000,00 (ten million rupiahs).

Pasal 91

Article 91

(1)

(1)

Setiap orang yang dengan sengaja melakukan perbuatan yang menyebabkan suara seorang pemilih menjadi tidak berharga atau menyebabkan Pasangan Calon tertentu mendapat tambahan suara atau perolehan suaranya berk urang, diancam dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) bulan atau paling lama 1 (satu) tahun dan/atau denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) atau paling bany ak Rp10.000.000,00 (s epuluh juta rupiah).

Anyone who deliberately commits an action causing one’s vote to be invalid or causing a certain Candidate Pairs to have more or less votes shall be subject to imprisonment of at least 2 (two) months or at most 1 (one) year and/or fine of at least Rp. 1.000.000,00 (one million rupiahs) or at most Rp. 10.000.000,00 (ten million rupiahs).

(2)

(2)

Setiap orang yang dengan sengaja merusak atau menghilangkan hasil pemungutan suara yang sudah disegel, dianc am dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) bulan atau paling lama 2 (dua) tahun dan/ atau denda paling sedikit Rp2.000.000,00 (dua juta rupiah) atau paling banyak Rp20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah).

Anyone who deliberately destroys or vanishes the sealed balloting results shall be subject to imprisonment of at least 4 (four) months or at most 2 (t wo) years and/or fine of at least Rp. 2.000. 000,00 (t wo million rupiahs) or at most Rp. 20.000.000,00 (t wenty million rupiahs).

(3) Setiap orang yang karena kelalaiannya menyebabkan rusak atau hilangnya hasil pemungutan suara yang sudah disegel, diancam dengan pidana penjara paling singkat 15 (lima belas) hari atau

(3)

paling lama 2 (dua) bulan dan/ atau denda paling sedikit Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) atau paling banyak Rp1.000. 000, 00 (satu jut a rupiah).

Anyone who is due to his/her negligence the sealed balloting results become destroyed or vanished shall be subject to imprisonment of at least 15 (fifteen) days or at most 2 (t wo) years and/or fine of at least Rp. 100.000,00 (one hundred t housand rupiahs) or at most (Rp. 1.000. 000,00 (one million rupiahs).

(4)

(4)

Setiap orang yang dengan s engaja mengubah hasil penghitungan suara dan/at au berita acara dan sertifikat hasil penghitungan suara, diancam dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan atau paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau denda paling sedikit Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) atau paling bany ak Rp1. 000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

Anyone who deliberately changes balloting results and/or accounts and certificate of balloting results shall be subject to imprisonment of at least 6 (six) months or at most (3 (three) years and/or fine of at least Rp. 100.000.000,00 (one hundred million rupiahs) or at most Rp. 1.000.000.000,00 (one billion rupiahs).

Pasal 92

Article 92

Jika tindak pidana dilakukan dengan sengaja oleh penyelenggara atau Pasangan Calon, ancaman pidanany a ditambah 1/3 (satu pertiga) dari pidana yang tersebut dalam pasal yang bersangkutan.

Any crime deliberat ely committed b y organizers or Candidate Pairs shall be subject to an additional of 1/3 (one third) of the criminal sanction specified in the relevant article.

BAB XIII

CHAPTE R XIII

KETENTUA N LA IN-LA IN

MISCE LLA NEOUS PROVISION

Pasal 93

Article 93

Ketentuan-ketentuan mengenai KP U, KPU Provinsi, KPU K abupat en/Kota, PPK, PPL N, PPS, KPPS, KPPSLN, dan P engawas Pemilu yang belum diat ur dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan P erwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, berlaku ketent uan undang-undang ini.

The provisions in this law shall be applicable to the provisions on KPU, Provincial KP U, Regenc y/City KPU, PPK, PPLN, PPS, KPPS, KPPSLN, and the Election Supervisor, which have not regulated in Law

No. 12 of 2003 concerning Elections of Members of the House of Represent atives, Regional Representative Council and Regional Legislative Council.

Pasal 94

Article 94

Hak keuangan pimpinan dan anggot a KPU beserta perangkat penyelenggara Pemilihan Umum lainnya serta pimpinan dan anggota Pengawas Pemilu diat ur dengan Peraturan Pemerintah.

Financial rights of leaders and members of KP U as well as other General Election executing apparatuses and leaders and members of the Ellection S upervis ors are regulated b y a government regulation.

Pasal 95

Article 95

(1)

(1)

Anggota KP U, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kot a, serta anggota Pengawas P emilu dilarang menerima bantuan dari dalam negeri dan/atau luar negeri di luar APBN dan APBD unt uk kegiatan yang berhubungan dengan tahapan pelaksanaan Pemilu.

Members of KPU, Provincial KP U and Regenc y/City KPU as well as members of the Election Supervisors are prohibited from receiving assistance from the country and other country, outside the State Budget of Revenue and Expenditure (APBN) and Regional Budgets of Revenue and Expenditure (APB D) for activities relating to implementation of phas es of Election.

(2)

(2)

Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi pemberhentian sebagai anggota KP U, KPU P rovinsi, KPU K abupaten/Kota, atau anggo ta Pengawas Pemilu.

Any violation of the provision as referred to in paragraph (1) is subject to sanction in the form of dismissal from members of KPU, Provincial KP U and Regency/Cit y KP U as well as members of Election Supervisors.

Pasal 96

Article 96

(1)

(1)

Keputusan KPU yang merupakan pengaturan pelaksanaan undang -undang yang berkaitan dengan penyelenggaraan Pemilu disampaikan kepada DPR, Presiden, dan disebarluaskan kepada masyarakat paling lambat 3 (tiga) hari setelah keputusan ters ebut ditet apkan.

Decisions of KPU, which constitute technical regulation of laws relating to the Elections are conveyed to the DPR, P resident and disseminated to the public wit hin not later than 3 (three) days after the dat e of stipulation of the decision.

(2) Keputusan KPU sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dimint akan pengujian kepada

Dalam dokumen Page 1 of 81 Unofficial Translation (Halaman 69-77)

Dokumen terkait