• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ketentuan Hukum Mengenai Pemberian Ganti Rugi Bagi Penumpang Kereta Api

PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PENUMPANG KERETA API PENGGUNA ANTARAMODA TRANSPORTASI UDARA

B. Ketentuan Hukum Mengenai Pemberian Ganti Rugi Bagi Penumpang Kereta Api

Hukum sebagai seperangkat aturan yang berfungsi sebagai alat untuk mengidentifikasi dan menyesuaikan berbagai kepentingan masyarakat yang saling bersinggungan dengan mengupayakan timbulnya benturan dan kerugian yang seminimal mungkin.47 Dengan kata lain hukum sebagai alat penyelesaian berbagai permasalahan dalam masyarakat, artinya eksistensi Undang–Undang diharapkan

47

Sofian parerungan, tanggung jawab pelaku usaha terhadap produk cacat, artikel hakim pengadilan negeri bangil, bangil: pengadilan negeri bangil,2014, hal.2

tidak hanya melindungi masyarakat umum sebagai penumpang tetapi juga sebagai alat untuk meminimalisir terjadinya kerugian akibat terjadinya benturan antara pihak pengangkut dan penumpang sebagai akibat dari adanya kelalaian pihak pengangkut.

Wujud tanggung jawab pihak pengangkut adalah ganti rugi, dimana ketentuan tanggung jawab pengangkut inilah yang dapat dijadikan sebagai instrumen melindungi hak konsumen atau penumpang kereta api bandara.

Perlindungan hukum merupakan sarana untuk melindungi hak seseorang ketika hak tersebut terabaikan yang nantinya akan memberikan keadilan bagi masing-masing pihak. Maka dari itu tidaklah hak tersebut dapat terpenuhi tanpa adanya kewajiban terlebih dahulu.

Hak dan Kewajiban Konsumen tersebut antara lain: 1. Hak Konsumen

a. Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasa;

b. Hak untuk memilih barang dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan;

c. Hak untuk mendapatkan informasi yang benar, jelas, dan jujut mengenai kondisi barang atau penggunaan jasa;

d. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang digunakan;

e. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut;

f. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif;

g. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian, apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya;

2. Kewajiban konsumen :

a. Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemanfaatan barang dan/atau jasa, demi keamanan dan keselamatan; b. Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau

jasa;

c. Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati;

d. Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara patut.

Secara umum prinsip tanggung jawab dalam hukum terkait dengan tuntutan ganti rugi yang dialami konsumen atau penumpang sebagai akibat adanya kelalaian pihak pengangkut yang didasarkan pada tuntutan ganti kerugian berdasarkan tidak terpenuhinya prestasi yang seharusnya dipenuhi oleh pihak pengangkut dan tuntutan ganti kerugian berdasarkan kesalahan dari pihak penumpang. Sehingga apabila kesalahan pihak penumpang yang dirugikan tidak dapat membuktikan kesalahan dari pihak pengangkut maka tidak dapat menuntut ganti kerugian dengan alasan tidak terpenuhinya prestasi.

Ketentuan hukum mengenai ganti kerugian karena kelalaian pihak pengangkut, penumpang sebagai pengguna jasa angkutan sebagai pihak yang

dirugikan berhak menuntut haknya dan pihak pengangkut wajib mengganti kerugian yang diderita oleh penumpang.

PT. Railink (Persero) sebagai anak perusahaan dari PT. Kereta Api Indonesia dalam hal ini memberikan ganti kerugian tunduk pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian. Bahwa kerugian yang diderita oleh penumpang yang merupakan kesalahan dari pihak pengangkut akan menjadi tanggung jawab pihak pengangkut yaitu PT. Railink.

Dalam Pasal 170 UUKA menyatakan bahwa Penyelenggara Prasarana Perkeretaapian dan Penyelenggara Sarana Perkeretaapian berhak menuntut ganti kerugian kepada pihak yang menimbulkan kerugian terhadap prasarana perkeretaapian, sarana perkeretaapian, dan orang yang dipekerjakan.

Untuk mendapatkan perlindungan dari pihak PT. Railink, tentunya ada syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh penumpang untuk mengklaim haknya. Syarat utama yang harus dipersiapkan oleh penumpang ialah dengan menunjukkan karcis atau tiket kereta api bandara yang telah ia beli sebelum perjalanan kereta api bandara dilakukan. Dengan adanya tiket tersebut maka penumpang mendapatkan hak untuk dilindungi.

Adapun Syarat dan Ketentuan yang ditetapkan oleh PT. Railink (Persero), yaitu :48

1) Penumpang Kereta Api Bandara diwajibkan untuk berangkat dari Stasiun Kereta Api di Medan menuju ke Stasiun Kereta Api di Bandara Kuala

48

Namu minimum dua jam sebelum jadwal keberangkatan pesawat domestik dan tiga jam untuk keberangkatan internasional;

2) Apabila pembelian tiket Kereta Api Bandara kurang dari 2 jam sebelum jadwal keberangkatan pesawat, maka resiko keterlambatan keberangkatan pesawat ditanggung oleh Penumpang;

3) Penumpang diperbolehkan masuk ke ruang tunggu keberangkatan paling cepat 30 menit sebelum keberangkatan kereta;

4) Struk pembelian ini merupakan bukti pembayaran yang sah. Apabila tiket Kereta Api Bandara dan RFID Tiket Kereta Api Bandara Anda hilang maka tiket dianggap hangus dan Anda wajib membeli tiket baru;

5) Perubahan jadwal tiket keberangkatan akan dikenakan biaya administrasi sebesar 25 % dari harga tiket paling lambat 30 menit sebelum keberangkatan;

6) Perubahan jadwal hanya dapat dilakukan apabila tempat duduk pada Kereta Api Bandara masih tersedia;

7) Pembatalan hanya dapat dilakukan paling lambat 30 menit sebelum jadwal keberangkatan kereta, dikenakan biaya administrasi sebesar 25 % dari harga tiket. Proses pengembalian biaya tiket 30 s/d 45 hari kerja;

8) Pembelian setiap tiket berlaku untuk satu jadwal keberangkatan sesuai jadwal yang tertera di struk pada tiket & tidak berlaku untuk jadwal berikutnya;

9) Penumpang dengan tinggi badan di atas 90 cm ke atas membayar satu tiket;

10) Berat dan volume bagasi kabin kereta untuk setiap penumpang maksimum 20 kg dengan volume maksimum 100 dm3;

11) Mohon periksa kembali tiket Kereta Api Bandara Anda (tanggal dan jam keberangkatan), serta uang kembalian, keluhan setelah meninggalkan loket tidak akan dilayani;

12) Tarif sudah termasuk tanggunga asuransi;

13) Semua perjalanan Kereta Api adalah tanpa asap rokok, tidak diperkenankan merokok di seluruh rangkaian Kereta Api Bandara dana tau di tempat-tempat yang terhitung;

14) Dilarang membawa makanan dan minuman di dalam Kereta Api Bandara; 15) Dilarang makan dan minum selama perjalanan;

16) Tiket promosi (Tiket dengan kode sub class X, Y dan Z) tidak dapat dibatalkan, ataupun dilakukan perubahan data terhadapnya;

17) Untuk syarat dan ketentuan lebih lengkap silakan kunjungi http://www.railink.co.id

Maka penumpang kereta api bandara harus mengikuti tata cara yang telah ditetapkan oleh Pihak Railink, Karena dengan mengikuti tata cara yang ada pada Railink barulah penumpang dapat menuntut ganti rugi apabila haknya terabaikan.

C. Bentuk Ganti Rugi yang Diberikan PT. Railink bagi Penumpang Kereta

Dokumen terkait