• Tidak ada hasil yang ditemukan

penduduk Jumlah

7.2 KETENTUAN TEKNIS

1) Ketentuan teknis survei dan pengkajian wilayah studi dan wilayah pelayanan sebagai berikut:. Data teknis yang harus dikumpulkan meliputi:

a) Iklim;

b) Geograi;

c) Geologi dan hidrologi yang dilengkapi peta-peta;

d) Rencana Tata Ruang Wilayah;

e) Peta wilayah;

f) Gambar-gambar teknis yang ada;

g) Laporan teknis sistem pengelolaan air limbah jika ada;

h) Data sosial ekonomi;

i) Data kependudukan.

2) Peta-peta wilayah dengan ukuran skala sesuai ketentuan yang berlaku;

3) Survei antara lain badan air penerima hasil air limbah yang telah dikelola, sosial, dan ekonomi harus dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku;

4) Pemilihan alternatif jalur transmisi air limbah ditentukan berdasarkan hasil kunjungan

lapangan. Panjang pipa dan kondisi topograi diketahui berdasarkan pembacaan peta; 5) Pengkajian bertujuan untuk mendapatkan batasan wilayah studi, wilayah proyek dan

wilayah pelayanan, badan air penerima dan jalur transmisi air limbah, serta menjelaskan komponen-komponen yang terdapat di dalam wilayah studi dan wilayah pelayanan secara terinci baik kondisi pada saat ini maupun kondisi pada masa mendatang.

6) Cara Pengerjaan

1) Persiapan. Yang harus dipersiapkan sebelum melakukan survei lapangan adalah: a. Surat pengantar untuk melakukan survei;

b. Peta kota dan topograi;

c. Tata cara survei dan manual peralatan yang dipakai;

d. Jadwal pelaksanaan survei lapangan;

2) Prosedur pelaksanaan survei. Prosedur pelaksanaan survei adalah sebagai berikut:

a. Serahkan surat izin survei kepada setiap instansi yang dituju

b. Lakukan pengumpulan data berikut:

• Laporan mengenai rencana tata ruang wilayah;

• Peta jaringan pipa eksisting;

• Data teknis.

c. Lakukan survei lapangan yang berupa kunjungan lapangan terhadap: • Badan air penerima;

• Rencana daerah pelayanan;

• Jalur-jalur alternatif sistem transmisi air limbah.

Selanjutnya siapkan peta kota, plot lokasi-lokasi badan air penerima, jalur pipa transmisi air limbah, batas wilayah studi dan wilayah pelayanan. Buat foto-foto lokasi yang ada kaitannya dengan rencana sistem pengelolaan air limbah.

1) Pengkajian

a) Pengkajian badan air penerima

Cantumkan lokasi alternatif badan air penerima pada peta wilayah studi yang akan dibuat. Apabila tidak terdapat badan air penerima pada wilayah administrasi dapat diusulkan sumber lain yang berada di luar batas administrasi.

b) Alternatif jalur transmisi air limbah

Berdasarkan alternatif lokasi badan air penerima dan kunjungan lapangan, buatlah rencana jalur transmisi air limbah pada peta wilayah studi yang akan dibuat. Cantumkan panjang jalur pipa transmisi air limbah yang dihitung berdasarkan pembacaan skala peta yang berlaku.

c) Penetapan wilayah pelayanan

Pada dasarnya sasaran wilayah pelayanan suatu daerah tergantung pada fungsi strategis kota atau kawasan, tingkat kepadatan penduduk dan lokasi badan air penerima. Wilayah pelayanan tidak terbatas pada wilayah administrasi yang bersangkutan sesuai hasil kesepakatan dan koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dalam rangka menunjang pembangunan sistem pengolahan air limbah. Kondisi wilayah pelayanan yang menjadi sasaran pelayanan mengacu pada pertimbangan teknis dalam standar

spesiikasi teknis berikut.

Cantumkan hasil pertimbangan teknis dalam bentuk tabel-tabel dan buatlah dalam bentuk peta.

(1) Bentuk Wilayah Pelayanan. Bentuk wilayah pelayanan mengikuti arah

(3) Pertimbangan Teknis Wilayah Pelayanan. Pertimbangan teknis dalam

menentukan wilayah pelayanan antara lain namun tidak dibatasi oleh:

• Kepadatan penduduk

• Tingkat perkembangan daerah

• Dana investasi, dan

• Kelayakan operasi

(4) Komponen Wilayah Pelayanan. Komponen wilayah pelayanan adalah: • Kawasan permukiman

• Kawasan perdagangan

• Kawasan pemerintahan dan pendidikan

• Kawasan industri

• Kawasan pariwisata

• Kawasan khusus: pelabuhan, rumah susun.

d) Penetapan wilayah studi

Apabila terdapat sistem eksisting, maka lakukan penanganan seperti pada ketentuan umum dan ketentuan teknis di atas, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Uraikan sasaran wilayah pelayanan dan arah pengembangan kota menurut tata ruang kota yang sudah disetujui. Uraikan komponen-komponen yang ada di dalam wilayah pelayanan saat ini dan proyeksi pada masa mendatang. Plot lokasi badan air penerima yang telah dikunjungi dan alternative jalur pipa transmisi air limbah. Kemudian buatlah batas wilayah meliputi seluruh alternatif sumber dan wilayah yang menjadi kesepakatan dan koordinasi pihak terkait.

e) Penetapan wilayah proyek

Wilayah proyek merupakan wilayah sistem yang sudah terpilih yang mencakup semua tahapan pengembangan sistem pengelolaan air limbah. Cantumkan alternatif terpilih tersebut pada sebuah peta wilayah proyek, dan lengkapi dengan keterangan sistem yang mencakup:

a. Lokasi badan air penerima

b. Lokasi instalasi pengolahan dan pengembangannya,

c. Lokasi pembuangan lumpur dan pengembangannya,

d. Wilayah pelayanan dan pengembangannya.

2) Hasil pengkajian. Hasil pengkajian berupa ketetapan pasti mengenai: a. Badan air penerima dan alternatif jalur transmisi air limbah;

c. Batas wilayah studi beserta komponen-komponennya;

d. Batas wilayah proyek.

8

.

SURVEI DAN PENGKAJIAN DEMOGRAFI DAN KETATAKOTAAN

8.1 KETENTUAN UMUM

Ketentuan umum tata cara ini adalah:

1) Dilaksanakan oleh tenaga ahli bersertiikat dengan pemimpin tim (team leader)

berpengalaman dalam bidang demograi dan ketatakotaan minimal 5 tahun atau

menurut peraturan yang berlaku;

2) Tersedia surat-surat yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaaan;

3) Tersedia data statistik sampai dengan 10 tahun terakhir yang terdiri dari:

a) Statistik penduduk;

b) Kepadatan penduduk;

c) Persebaran penduduk;

d) Migrasi penduduk per tahun;

e) Penduduk usia sekolah.

4) Tersedia peta-peta yang memperlihatkan kondisi isik daerah yang di studi; 5) Tersedia studi-studi yang ada mengenai ketatakotaan.

8.2 KETENTUAN TEKNIS

1) Kependudukan

Ketentuan teknis untuk tata cara survei dan pengkajian demograi adalah:

a) Wilayah sasaran survei harus dikelompokan ke dalam kategori wilayah berdasarkan jumlah penduduk sebagai berikut:

• Kota Metropolitan : Jumlah penduduk > 1.000.000 jiwa atau > 200.000 buah rumah.

• Kota Besar : Jumlah penduduk (500.000-1.000.000) jiwa atau (100.000 – 200.000) buah rumah.

• Kota Sedang : Jumlah penduduk (100.000 -500.000) jiwa atau (20.000 – 100.000) buah rumah.

• Kota Kecil : Jumlah penduduk (10.000-100.000) jiwa atau (2.000 – 20.000) buah rumah. .

b) Cari data jumlah penduduk awal perencanaan.

c) Tentukan nilai persentase pertambahan penduduk per tahun (r).

d) Hitung pertambahan nilai penduduk sampai akhir tahun perencanaan dengan menggunakan salah satu metode arithmatik, geometrik, dan least squre;

Pn Po + Ka (Tn – To)

Namun, metode yang biasa digunakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Metode Geometrik.

e) Rumus-rumus perhitungan proyeksi jumlah penduduk:

(1) Metode Arithmatik

Pn Po + Ka (Tn – To)

Dimana :

Pn : Jumlah penduduk pada tahun ke n Po : Jumlah penduduk pada tahun dasar Tn : Tahun ke n

To : Tahun dasar

Ka : Konstanta arithmatik

P1 : Jumlah penduduk yang diketahui pada tahun ke 1 P2 : Jumlah penduduk yang diketahui pada tahun terakhir T1 : Tahun ke 1 yang diketahui

T2 : Tahun ke 2 yang diketahui

(2) Metode Geomentrik

Pn = Po (1 + r)

n

Dimana :

Pn : Jumlah penduduk pada tahun ke n Po : Jumlah penduduk pada tahun dasar r : Laju pertumbuhan penduduk n : Jumlah interval tahun

Ka =

P

a

- P

1

(3) Metode Least Square

^

Y = a + bX

Dimana :

^

Y

: Nilai variabel berdasarkan garis regresi X : Variabel independen

a : Konstanta

b : Koeisien arah regresi linear

adapun persamaan a dan b adalah sebagai berikut :

Bila koeisien b telah dihitung terlebih dahulu, maka konstanta a dapat

ditentukan dengan persamaan lain, yaitu :

^

Y = a + bX

Dimana

Y

dan

X

masing-masing adalah rata-rata untuk variable Y dan X.

(4) Metode Trend Logistic

Dimana :

Y : Jumlah penduduk pada tahun ke-X X : Jumlah interval tahun

k, a dan b : Konstanta

f) Untuk menentukan pilihan rumus proyeksi jumlah penduduk yang akan digunakan dengan hasil perhitungan yang paling mendekati kebenaran harus dilakukan

(1) Standar Deviasi

, untuk n > 20

, untuk n = 20

Dimana :

s : Standar deviasi

X i : Variabel independen X (jumlah penduduk)

X

: Rata-rata X n : Jumlah Data

Metode perhitungan proyeksi penduduk yang paling tepat adalah metode yang memberikan harga standar deviasi terkecil.

(2) Koeisien Korelasi

Metode perhitungan proyeksi jumlah penduduk yang menghasilkan koeisien

Dokumen terkait