• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ketentuan Umum

Dalam dokumen HAKI DALAM TEORI & PRAKTEK (Halaman 183-186)

Perlindungan Varietas Tanaman

C. PERLINDUNGAN DALAM PVT

1. Ketentuan Umum

a. Permohonan hak PVT diajukan kepada Pusat PVT secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan membayar biaya. Besarnya biaya permohonan hak PVT untuk satu varietas Rp 150.000 (Seratus Lima Puluh Ribu Rupiah). Biaya pendaftaran dibayarkan ke kas Negara melalui Bank Pemerintah dengan pengisian blanko Surat Setoran Penerimaan Negara Bukan Pajak (SSBP) (KPPN Jakarta V Kode Departemen Pertanian Pusat Perlindungan Varietas Tanaman 1801, Uraian Penerimaan Kode MAP 423144) dan Bukti Penyetoran dikirimkan ke Pusat Perlindungan Varietas Tanaman.(Pasal 11 UU PVT)

b. Surat permohonan hak PVT harus memuat: 1) tanggal, bulan, dan tahun surat permohonan; 2) nama dan alamat lengkap pemohon;

3) nama, alamat lengkap, dan kewarganegaraan pemulia serta nama ahli waris yang ditunjuk;

4) nama varietas;

5) deskripsi varietas yang mencakup asal-usul atau silsilah, ciri-ciri morfologi, dan

6) sifat-sifat penting lainnya;

7) gambar dan/atau foto yang disebut dalam deskripsi, yang diperlukan untuk 8) memperjelas deskripsinya.

c. Permohonan hak PVT dapat diajukan oleh: 1) pemulia;

2) orang atau badan hukum yang mempekerjakan pemulia atau yang memesan varietas dari pemulia; orang atau badan hukum selaku kuasa pemohon harus disertai surat kuasa khusus dengan mencantumkan nama dan alamat lengkap kuasa yang berhak;

3) ahli waris;

ahli waris harus disertai dokumen bukti ahli waris.

4) penerima lebih lanjut hak atas varietas tanaman yang bersangkutan; atau 5) konsultan PVT.

Angka 1,2,3 yang tidak bertempat tinggal atau berkedudukan tetap di wilayah Indo- nesia, harus melalui Konsultan PVT di Indonesia selaku kuasa. Selain persyaratan

permohonan hak PVT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, permohonan hak PVT dengan menggunakan hak prioritas harus pula memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1) diajukan dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal penerimaan

pengajuan permohonan hak PVT yang pertama kali di luar Indonesia;

2) dilengkapi salinan surat permohonan hak PVT yang pertama kali dan disahkan oleh yang berwenang di negara dimaksud pada butir a paling lambat tiga bulan;

3) dilengkapi salinan sah dokumen permohonan hak PVT yang pertama di luar negeri; 4) dilengkapi salinan sah penolakan hak PVT, bila hak PVT tersebut pernah ditolak. 2. Tahapan Permohonan (Pasal 11 sampai dengan 23 UU PVT)

a. Pemohon mengajukan secara tertulis permohonan hak PVT ke Pusat PVT dengan kelengkapan sebagai berikut :

1) Mengisi formulir hak PVT yang dibubuhi materai secukupnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam rangkap dua.

2) Dalam setiap permohonan dilampiri deskripsi varietas baru beserta persyaratan lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk setiap jenis permohonan dalam rangkap dua.

a) Dalam hal varietas transgenik, maka deskripsinya harus juga mencakup uraian mengenai penjelasan molekuler varietas yang bersangkutan dan stabilitas genetik dari sifat yang diusulkan, sistem reproduksi tetuanya, keberadaan kerabat liarnya, kandungan senyawa yang dapat mengganggu lingkungan, dan kesehatan manusia serta cara pemusnahannya apabila terjadi penyimpangan; dengan disertai surat pernyataan aman bagi lingkungan dan kesehatan manusia dari instansi yang berwenang. Yang dimaksud dengan varietas transgenik adalah varietas yang dihasilkan melalui teknik rekayasa genetika. Yang dimaksud dengan aman di sini adalah tidak membahayakan bagi lingkungan, termasuk sumberdaya hayati, dan bagi kesehatan manusia. Mengingat varietas transgenik dalam proses pembuatannya mungkin menggunakan bahan atau bagian dari organisme yang dalam bentuk asalnya memiliki resiko berbahaya bagi lingkungan, termasuk sumberdaya hayati, dan kesehatan manusia maka varietas transgenik perlu dikaji terlebih dahulu potensi bahayanya oleh instansi yang berwenang sebelum digunakan secara luas oleh masyarakat. Hasil pemeriksaan tersebut perlu disertakan pada berkas permohonan hak PVT untuk suatu varietas transgenic.

3) Foto kopi surat penugasan atau surat pemesanan kepada pemulia, apabila pemohon bukan pemulia aslinya

4) Foto kopi surat bukti penerimaan hak lebih lanjut atas varietas yang bersangkutan, apabila varietas tersebut telah dialihkan kepemilikannya.

5) Surat kuasa kepada orang / badan hokum atau konsultan PVT di atas kertas bermaterai cukup, apabila permohonan hak PVT diajukan melalui orang atau badan hukum atau konsultan PVT

6) Dokumen bukti ahli waris, apabila permohonan hak PVT diajukan oleh ahli waris 7) Surat keterangan aman pangan dan hayati dari instansi berwenang, jika merupakan

varietas hasil rekayasa genetik

8) Surat perjanjian dengan pemilik varietas asal, jika merupakan varietas turunan esensial.

b. Permohonan hak PVT dinyatakan diterima apabila persyaratannya telah lengkap dan benar, setelah menerima permohonan, Pusat PVT akan melakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen dan persyaratan dalam waktu paling lambat 30 hari kerja

c. Jawaban atas permohonan hak PVT akan diberikan secara tertulis, yaitu diterima, dikembalikan atau ditolak.

d. Dalam hal Pusat PVT memutuskan menerima permohonan hak PVT sebelum berakhirnya batas waktu, permohonan hak PVT dianggap diterima pada tanggal Pusat PVT menyatakan berkas permohonan telah lengkap.(Pasal 15 UU PVT) e. Apabila ternyata terdapat kekurangan pemenuhan syarat-syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 dan/atau Pasal 14, Kantor PVT meminta agar kekurangan tersebut dipenuhi dalam waktu tiga bulan terhitung sejak tanggal pengiriman surat permohonan pemenuhan kekurangan tersebut oleh Kantor PVT. Berdasarkan alasan yang disetujui Kantor PVT, jangka waktu sebagaimana dimaksud diatas dapat diperpanjang untuk paling lama tiga bulan atas permintaan pemohon hak PVT (Pasal 16 UU PVT). Alasan yang dapat dipertimbangkan tersebut hanya dibatasi untuk hal-hal yang bersifat teknis saja, misalnya karena belum terselesaikannya pembuatan uraian atau deskripsi varietas tanaman dan gambar yang mendukungnya. Dalam hal terdapat kekurangan kelengkapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1), maka

tanggal penerimaan permohonan hak PVT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (2) adalah tanggal diterimanya pemenuhan kelengkapan terakhir kekurangan tersebut oleh Kantor PVT. Apabila kekurangan kelengkapan tidak dipenuhi dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) dan ayat (2), Kantor PVT memberitahukan secara tertulis kepada pemohon hak PVT bahwa permohonan hak PVT dianggap ditarik kembali.(Pasal 18 UU PVT)

Dalam dokumen HAKI DALAM TEORI & PRAKTEK (Halaman 183-186)