• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V : ANALISIS HASIL PENELITIAN

5.3 Efektifitas Program Pelayanan Sosial Anak Balita

5.3.2 Ketepatan Sasaran

1. Usia Responden Awal Masuk UPT

Data distribusi responden berdasarkan usia awal masuk UPT disajikan dalam tabel 5.11 berikut ini:

Tabel 5.11

Distribusi Reponden Berdasarkan Usia Awal Masuk UPT No Usia Awal Masuk Frekuensi (F) Persentase (%)

1 2 3 4 3 tahun 4 tahun 5 tahun 6 tahun 1 7 2 1 16,67 58,33 16,67 8,33 Total 12 100%

Sumber: Data Primer, April 2015

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.11 didominasi responden yang usia awal masuk UPT dengan umur 4 tahun memiliki frekuensi 7 responden, diikuti dengan umur 3 tahun memiliki frekuensi 2 responden, kemudian umur 5 tahun memiliki frekuensi 2 responden dan 6 tahun memiliki frekuensi 1 responden. Bagi responden yang menitipkan anak di umur 4 tahun menurut mereka anak sudah cukup umur dititipkan kepada lembaga diumur segitu, seperti yang diucapkan Siti Aminah orangtua dari Nur Ayu Hidayah :

”Anak saya pertama kali dititipkan di UPT ini pada umur 4 tahun, menurut saya agar seperti memasukkan ke TK umumnya dengan umur 4 tahun, setelah itu 2 tahun kemudian dia saya masukkan SD biar cukup umur, dan waktu di SD dia sudah bisa membaca”. Responden mempunyai pendapat masing-masing, seperti responden yang usia awal masuk berumur 3 tahun

yang merasa anaknya sudah cukup umur dibina dimulai umur 3 tahun, daripada anak dirumah tidak ada yang bina dan menjaga saat orangtua bekerja, begitu juga dengan yang usia awal masuk 5 tahun dan 6 tahun.

2. Berapa Lamakah Anak di Titip di UPT

Data distribusi responden berdasarkan sudah berapa lamakah anak dititipkan di UPT ini disajikan dalam tabel 5.12 berikut ini:

Tabel 5.12

Distribusi Responden Berdasarkan Lama Anak di Titipkan di UPT No Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1 2 Hampir 1 tahun Hampir 2 tahun 5 7 41,67 58,33 Total 12 100 %

Sumber: Data Primer, April 2015

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.12 dapat diketahui bahwa sudah berapa lama anak dititipkan di UPT sejak masuk sampai sekarang yaitu, berjumlah 5 responden dengan persentase 41,67 % mengatakan sudah hampir 1 tahun anak nya dititipkan di UPT dan berjumlah 7 responden dengan persentase 58,33% mengatakan sudah hampir 2 tahun anaknya dititipkan di UPT. Kata hampir digunakan dalam lama anak dititipkan di UPT ini dikarenakan peneliti melakukan penelitian ini pada bulan april sedangkan responden dapat dikatakan 1 tahun ataupun 2 tahun dititipkan di UPT ini jika pada bulan Juli ketika masuk tahun ajaran baru.

3. Ayah Bekerja

Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan di lapangan oleh peneliti adalah ayah bekerja dengan persentase 100%. Berarti sampel yang telah ditetapkan sebagai responden oleh peneliti, 12 responden tersebut ayah nya bekerja. Dengan pertanyaan terbuka mengenai apa pekerjaan ayah tersebut didominasi dengan pekerjaan mocok-mocok, seperti tukang bangunan, tukang kebun, pekerjaan mereka tidak jelas, jika ada kerjaan bangun rumah atau bangun ruko baru bekerja. Ada juga sebagai tukang becak, diikuti dengan tukang botot(pengutip barang-barang bekas), wiraswasta (bengkel kereta), pegawai honorer dan guru swasta yang penghasilannya masih rendah.

4. Ibu Bekerja

Data distribusi responden berdasarkan apakah ibu bekerja disajikan dalam tabel 5.13 berikut ini:

Tabel 5.13

Distribusi Responden Berdasarkan Ibu Bekerja

No Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1 2 Ya Tidak 9 3 75 25 Total 12 100%

Sumber: Data Primer, April 2015

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.13 dapat diketahui bahwa 9 responden dengan persentase 75% adalah anak yang memiliki ibu yang kesehariannya bekerja, dan 3 responden dengan persentase 25% anak yang memiliki ibu yang tidak bekerja. Berdasarkan pertanyaan

terbuka bahwa pekerjaan ibu tersebut adalah mayoritas nya sebagai tukang cuci, ada juga sebagai pembantu rumah tangga, dan tukang botot(pengutip barang bekas) ikut dengan suami. Menurut mereka penghasilan suami masih kurang untuk kebutuhan keluarga mereka, sehingga para ibu ikut turun tangan bekerja untuk menambah penghasilan keluarga.

5. Penghasilan Orangtua

Penghasilan orangtua merupakan salah satu faktor penentu anak balita dapat diterima menjadi anak asuhan UPT, dimana sesuai dengan latar belakang berdirinya UPT memberikan pelayanan sosial untuk pemenuhan pertumbuhan dan perkembangan balita dari keluarga yang tidak ataupun kurang mampu.

Data distribusi responden berdasarkan berapakah penghasilan orangtua, disajikan dalam tabel 5.14 berikut ini:

Tabel 5.14

Distribusi Responden Berdasarkan Penghasilan Orangtua No Penghasilan Orangtua Frekuensi (F) Persentase (%)

1 2 3

Lebih kurang 1 juta rupiah/bulan Lebih kurang 1,5 juta rupiah/bulan Lebih kurang 2 juta rupiah/bulan

6 4 2 50 33,33 16,67 Total 12 100%

Sumber: Data Primer, April 2015

Berdasarkan data yang disajikan dalam tabel 5.14 dapat diketahui bahwa responden dengan penghasilan orangtua lebih kurang 1 juta rupiah/bulan berjumlah 6 responden (50%) , penghasilan lebih kurang 1,5 juta rupiah/bulan 4 responden (33,33%), dan penghasilan lebih

kurang 2 juta rupiah/bulan dengan jumlah 2 responden (16,67%). Penghasilan orangtua ini mayoritas sudah digabungkan penghasilan ayah dengan ibu, namun ada juga yang hanya penghasilan ayah saja karena ibu tidak bekerja. Berdasarkan informasi yang diperoleh peneliti dari staff pegawai UPT bahwasanya memang maksimal penghasilan orangtua 2 juta/bulan yang masih mereka izinkan dititipkan di UPT pada tahap penyeleksian anak awal pendaftaran masuk.

6. Menggunakan Surat Miskin

Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan di lapangan oleh peneliti mengenai apakah menggunakan surat miskin pada saat mendaftarkan anak di UPT keseluruhan responden menjawab ya. Dikarenakan syara adanya surat miskin termasuk dalam syarat-syarat ketika mendaftarkan anak di UPT. Diantara syarat-syaratnya diantaranya:

a. KTP kedua orangtua b. Akte kelahiran anak c. Kartu keluarga d. Pas foto anak e. Surat miskin

f. Surat kesehatan anak, bapak dan ibu dari puskesmas

Sehingga pihak UPT dapat menyeleksi mana yang layak dititipkan di UPT dengan latar belakang keluarga yang kurang mampu sehingga tepat sasaran. Pihak UPT tidak sembarangan dalam menerima anak asuh atau anak yang akan dititipkan di lembaga mereka. Sesuai dengan tujuan dan program UPT yaitu melaksanakan pengasuhan dan perawatan anak balita dari keluarga kurang atau tidak mampu.

Dokumen terkait