• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 KAJIAN TEORI

2.1.3 Kualitas Pembelajaran

2.1.3.2 Indikator Kualitas Pembelajaran

2.1.3.2.1 Keterampilan Guru

Guru merupakan penanggung jawab kegiatan proses pembelajaran di dalam kelas. Keberhasilan suatu proses belajar mengajar terletak pada kreatifitas guru merancang kegiatan pembelajaran bermakna. Oleh karena itu, untuk menciptakan pembelajaran kreatif dan menyenangkan, diperlukan berbagai keterampilan. Diantaranya adalah keterampilan membelajarkan atau keterampilan mengajar.

Menurut Turney dalam Mulyasa (2011: 69) keterampilan mengajar yang berperan dan menentukan kualitas pembelajaran yaitu keterampilan membuka pelajaran, bertanya, memberi penguatan, mengadakan variasi, menjelaskan, membimbing diskusi kelompok kecil, mengelola kelas, mengajar kelompok kecil dan perorangan, serta menutup pelajaran. Penguasan terhadap keterampilan mengajar tersebut harus utuh dan terintegrasi, sehingga diperlukan latihan yang sistematis, misalnya melalui pembelajaran mikro (micro teaching).

Setiap keterampilan mengajar memiliki komponen dan prinsip dasar tersendiri.

Berikut diuraikan keterampilan dasar mengajar menurut pendapat Anitah dkk (2009: 7.4-8.63) yang harus dikuasai guru.

a. Keterampilan Membuka Pelajaran

Membuka pelajaran diartikan perbuatan guru untuk menciptakan suasana siap mental, menimbulkan perhatian siswa agar fokus pada pelajaran.

Tujuan yang ingin dicapai dengan menerapkan keterampilan membuka pelajaran adalah: (1) menyiapkan mental siswa memasuki kegiatan inti pelajaran, (2) membangkitkan motivasi dan perhatian siswa, (3) memberikan gambaran yang jelas tentang batas-batas tugas yang harus dikerjakan siswa, (4) menyadarkan siswa hubungan antara pengalaman/pengetahuan yang dimiliki dengan materi yang akan dipelajari, (5) memberikan gambaran pendekatan yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

b. Keterampilan Bertanya

Keterampilan bertanya perlu dikuasai guru untuk menciptakan pembelajaran efektif dan menyenangkan, karena hampir setiap tahap pembelajaran guru dituntut mengajukan pertanyaan, dan kualitas pertanyaan yang diajukan guru akan menentukan kualitas jawaban peserta didik. Guru dapat memancing minat siswa melalui pertanyaan– pertanyaan cerdas, menarik, dan memiliki bobot nilai belajar di dalamnya. Namun juga bisa mengatur

pertanyaannya agar dalam konteks pembelajaran yang disajikan, tidak terlalu melebar dari pembahasan selanjutnya. Dengan pertanyaan dapat memancing minat siswa, dan berimbas pada keinginan belajar siswa.

Pada dasarnya keterampilan bertanya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar, yaitu:

1. Ketrampilan bertanya dasar: (1) pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat, (2) pemberian acuan, (3) pemusatan, (4) pemindahan giliran, (5) penyebaran, (6) pemberian waktu berpikir, (7) pemberian tuntunan.

2. Keterampilan bertanya lanjut: (1) pengubahan tuntutan kognitif dalam menjawab pertanyaan, (2) pengaturan urutan pertanyaan, (3) penggunaan pertanyaan pelacak, (4) peningkatan terjadinya interaksi.

Dalam menerapkan keterampilan bertanya dasar dan lanjut, guru perlu memperhatikan prinsip-prinsip berikut:

1) Kehangatan dan keantusiasan.

2) Menghindari kebiasaan mengulang dan menjawab pertanyaan sendiri, mengajukan pertanyaan yang mengundang jawaban serempak, mengulangi jawaban siswa, mengajukan pertanyaan ganda, dan menunjuk siswa sebelum mengajukan pertanyaan.

3) Waktu berpikir yang diberikan untuk pertanyaan tindak lanjut lebih banyak dari yang diberikan untuk pertanyaan tingkat dasar.

4) Pertanyaan pokok harus disusun terlebih dahulu, kemudian dinilai sesudah selesai mengajar.

Penguatan berupa respons yang diberikan terhadap perilaku atau perbuatan dianggap baik, dapat membuat terulangnya atau meningkatnya perilaku/perbuatan tersebut. Penguatan diberikan dengan tujuan meningkatkan motivasi siswa dalam belajar, mengontrol perilaku negatif, menumbuhkan rasa percaya diri, serta memelihara iklim kelas tetap kondusif.

Penguatan dapat dibagi menjadi penguatan verbal dan nonverbal. Penguatan verbal diberikan dalam bentuk kata-kata/kalimat pujian, sedangkan penguatan nonverbal dapat berupa mimik dan gerakan badan, gerak mendekati, sentuhan, kegiatan yang menyenangkan, serta pemberian simbol atau benda. Supaya guru dapat menguasai keterampilan memberi penguatan dengan baik, berikut beberapa prinsip yang harus diperhatikan: (1) kehangatan dan keantusiasan, (2) kebermaknaan, (3) hindari respons negatif, (4) penguatan harus bervariasi, (5) sasaran penguatan harus jelas, (6) penguatan harus diberikan segera setelah perilaku yang diharapkan muncul.

d. Keterampilan Mengadakan Variasi

Variasi adalah keanekaan yang membuat sesuatu tidak monoton. Agar siswa tidak mudah merasa bosan dengan pembelajaran di sekolah, guru harus senantiasa mengadakan inovasi dan variasi dalam KBM. Jangan sampai menggunakan metode sama di setiap pembelajaran, karena akan berakibat bosannya siswa hingga mereka akan kehilangan minat belajar.

Komponen keterampilan mengadakan variasi dibagi menjadi 3 kelompok sebagai berikut: a) gaya mengajar mencakup variasi suara, pemusatan perhatian, kesenyapan, pergantian posisi guru, kontak pandang, serta gerakan badan dan

mimik, b) variasi pola interaksi dan kegiatan, c) variasi penggunaan alat bantu pengajaran yang meliputi alat/bahan yang dapat didengar, dilihat dan dimanipulasi.

Dalam mengadakan variasi, guru perlu mengingat prinsip-prinsip penggunaannya, meliputi kesesuaian, kewajaran, kelancaran dan kesinambungan, serta perencanaan bagi alat/bahan yang memerlukan penataan khusus.

e. Keterampilan Menjelaskan

Keterampilan menjelaskan penting bagi guru karena sebagian besar percakapan guru mempunyai pengaruh terhadap pemahaman siswa. Penguasaan keterampilan menjelaskan memungkinkan siswa memiliki pemahaman mantap tentang masalah yang dijelaskan, serta meningkatnya keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Penjelasan dapat diberikan pada awal, tengah, dan akhir pelajaran, dengan memperhatikan karakteristik siswa yang diberi penjelasan serta materi/masalah yang dijelaskan.

f. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil

Hal terpenting dalam proses ini adalah mencermati aktivitas siswa dalam diskusi serta membimbing siswa ketika mereka menemui kesulitan agar pembahasan tidak melenceng dari materi yang didiskusikan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membimbing diskusi secara efektif adalah sebagai berikut: (1) memusatkan perhatian peserta didik pada tujuan dan topik diskusi, (2) memperjelas masalah dan uraian pendapat, (3) menganalisis pandangan peserta didik, (4) meningkatkan partisipasi peserta didik, (5) menyebarkan kesempatan berpartisipasi, dan (6) menutup diskusi.

g. Keterampilan Mengelola Kelas

Pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif, dan mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam pembelajaran. Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pengelolaan kelas adalah: (1) kehangatan dan keantusiasan, (2) tantangan, (3) bervariasi, (4) luwes, (5) penekanan pada hal-hal positif, dan (6) penanaman disiplin diri.

h. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan

Pengajaran kelompok kecil dan perorangan merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap peserta didik, menjalin hubungan lebih akrab antara guru dan peserta didik maupun antar peserta didik. Guru perlu memperhatikan kemampuan dan kematangan berpikir peserta didik, agar apa yang disampaikan bisa diserap dan diterima oleh peserta didik.

i. Keterampilan Menutup Pelajaran

Secara umum keterampilan menutup pelajaran berkaitan usaha guru mengakhiri pelajaran.

Kegiatan menutup pelajaran memiliki tujuan: (1) memantapkan pemahaman siswa terhadap kegiatan belajar yang telah berlangsung, (2) mengetahui keberhasilan siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran yang telah dijalani, (3) memberikan tindak lanjut untuk mengembangkan kemampuan yang baru saja dikuasai.

Keterampilan dasar mengajar bagi guru diperlukan agar guru dapat melaksanakan perannya dalam pengelolaan proses pembelajaran, sehingga dapat berjalan secara efektif dan efisien.

Beberapa keterampilan mengajar menurut Sanjaya (2012: 33-47) dijelaskan berikut ini.

a. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran

Membuka pelajaran atau set induction adalah usaha yang dilakukan guru dalam kegiatan pembelajaran untuk menciptakan prakondisi bagi siswa agar mental maupun perhatian terpusat pada pengalaman belajar yang disajikan sehingga akan mudah mencapai kompetensi yang diharapkan. Secara khusus tujuan membuka pelajaran adalah menarik perhatian siswa, menumbuhkan motivasi belajar, dan memberikan acuan atau rambu-rambu pembelajaran yang akan dilakukan.

Menutup pelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakhiri pelajaran dengan maksud memberikan gambaran menyeluruh apa yang dipelajari siswa serta keterkaitannya dengan pengalaman yang dimiliki, mengetahui tingkat keberhasilan siswa, serta keberhasilan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran.

b. Keterampilan Dasar Bertanya

Keterampilan bertanya merupakan bagian tidak terpisahkan dalam proses pembelajaran. Para ahli percaya pertanyaan yang baik memiliki dampak positif tehadap siswa, di antaranya: (a) bisa meningkatkan partisipasi siswa secara penuh

dalam proses pembelajaran, (b) dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, (c) membangkitkan rasa ingin tahu siswa serta menuntun siswa untuk menentukan jawaban, (d) memusatkan siswa pada masalah yang sedang dibahas.

c. Keterampilan Dasar Memberikan Reinforcement

Keterampilan dasar penguatan (reinforcement) adalah segala bentuk respons bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap siswa, bertujuan memberikan informasi atau umpan balik bagi siswa atas perbuatan atau responsnya yang diberikan sebagai suatu dorongan atau koreksi. Melalui keterampilan memberi penguatan (reinforcement) yang diberikan guru, siswa akan terdorong memberikan respons setiap kali muncul stimulus dari guru, atau siswa akan berusaha menghindari respons yang dianggap tidak bermanfaat. Dengan demikian, fungsi keterampilan penguatan (reinforcement) adalah memberikan ganjaran kepada siswa sehingga berbesar hati dan meningkatkan partisipasinya dalam setiap proses pembelajaran.

d. Keterampilan Variasi Stimulus

Variasi stimulus adalah keterampilan guru menjaga iklim pembelajaran agar tetap menarik perhatian, tidak membosankan, sikap antusias dan ketekunan, penuh gairah, berpartisipasi aktif dalam setiap langkah pembelajaran.

e. Keterampilan Mengelola Kelas

Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi belajar optimal dan mengembalikannya manakala terjadi hal-hal yang dapat mengganggu suasana pembelajaran. Dalam proses belajar mengajar sering

terjadi gangguan berkelanjutan, misalnya siswa melakukan perilaku yang mengganggu terus menerus dan berulang-ulang. Pengendalian iklim belajar mengajar dimaksudkan sebagai upaya memperbaiki kondisi belajar mengajar. Apabila guru sudah merasa sulit menciptakan iklim belajar mengajar yang baik karena adanya gangguan yang sulit dikendalikan, maka dapat bekerja sama dengan guru konselor atau kepala sekolah.

Berdasarkan pendapat di atas diperoleh kesimpulan dalam mengajar guru hendaknya memiliki kompetensi untuk mendukung keterampilan satu sama lain sehingga dapat menciptakan proses pembelajaran efektif. Jika guru berhasil menerapkan keterampilan membuka, bertanya, menjelaskan, mengadakan variasi, memberi penguatan, membimbing diskusi kelompok kecil, mengelola kelas, mengajar kelompok kecil dan perorangan, menutup pembelajaran, aktivitas siswa akan memperoleh hasil belajar optimal sehingga kualitas pembelajaran meningkat.

Adapun indikator keterampilan guru dalam pembelajaran menggunakan model STAD dengan media Crossword Puzzle yang akan diamati meliputi:

1) Mempersiapkan prapembelajaran (keterampilan membuka).

2) Membuka pembelajaran (keterampilan membuka, mengelola kelas).

3) Menyampaikan materi pelajaran dengan power point (keterampilan menjelaskan dan mengelola kelas).

4) Membimbing pembentukan kelompok (keterampilan mengelola kelas, membimbing kelompok kecil dan perorangan).

5) Memberikan masalah berupa soal yang didesain dengan media Crossword Puzzle (keterampilan mengelola kelas dan bertanya).

6) Membimbing siswa melakukan diskusi kelompok (keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil).

7) Membimbing siswa melaksanakan presentasi dan tanya jawab (keterampilan mengelola kelas dan bertanya).

8) Memberikan penguatan kepada siswa (keterampilan memberi penguatan). 9) Menutup pembelajaran (keterampilan menutup pembelajaran).

Dokumen terkait