• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keterampilan membuka dan menutup pelajaran

Dalam dokumen JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN CITRA BAKTI (Halaman 60-64)

NGADA REGENCY

1. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran

72 Terampil 2. Keterampilan menjelaskan 68 Cukup terampil 3. Keterampilan memberi penguatan 73 Terampil 4. Keterampilan mengadakan variasi 71 Terampil 5. Keterampilan mengelola kelas 67 Cukup terampil 6. Keterampilan bertanya 65 Cukup terampil 7. Keterampilan membimbing diskusi 68 Cukup terampil 8. Keterampilan mengajar

perseorangan dan kelompok kecil

71 Terampil

Rata-rata 69 Cukup Terampil

Penelitian menunjukkan bahwa tingkat keterampilan dasar mengajar guru-guru non-sarjana di Kecamatan Bajawa ada pada ketegori cukup terampil. Hasil ini mendeskripsikan bahwa sebagian besar guru-guru non sarjana di Kecamatan Bajawa belum menguasai dengan baik keterampilan dasar dalam melaksanakan pembelajaran di sekolah dasar. Dari hasil penelitian ini juga ditemukan bahwa tingkat penguasaan keterampilan yang dikuasai dengan baik untuk guru adalah keterampilan membuka dan menutup, keterampilan memberikan penguatan, keterampilan mengadakan variasi dan keterampilan mengajar perseorangan. Keempat keterampilan ini ada pada kategori terampil.

Keterampilan dasar mengajar merukan keterampilan utama yang harus dikuasai dengan baik oleh guru. Bagaimanapun juga, semua proses pembelajaran yang terjadi di kelas, dapat berjalan dengan baik untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran jika guru dapat melaksanakan semua keterampilan dasar dengan baik.

Dalam proses belajar mengajar di dalam kelas yang diperhatikan guru pertama kali adalah siswa yang memiliki tujuan, bagaimana keadaan dan kemampuannya. Guru harus mengetahui keadaan dan kemampuan siswa, guru pun dapat menempatkan dirinya sesuai keadaan siswa tersebut dalam mengajar, sehingga siswa dapat menerima pembelajaran dari guru dengan baik.

Menurut Rusman dalam bukunya model-model pembelajaran, bahwa Keterampilan Dasar Guru Dalam Mengajar (Teaching Skills), Merupakan suatu karakteristik umum dari seseorang yang berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diwujudkam melalui tindakan. Keterampilan dasar mengajar pada dasarnya adalah berupa bentukbentuk perilaku yang bersifat mendasar dan khusus yang harus dimiliki oleh seorang guru sebagai modal awal untuk melaksanakan tugas-tugas pembelajarannya secara terencana dan

JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN |56 profesional dalam mengajar merupakan salah satu jenis keterampilan yang harus dikuasai oleh guru.

Keterampilan dasar mengajar bagi guru diperlukan agar guru dapt melaksanakan perannya dalam pengelolaan proses pembelajaran, sehingga pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien. Disamping itu keterampilan dasar merupakan syarat mutlak agar guru bisa mengimplementasikan berbagai starategi pembelajaran. Guru yang memiliki keterampilan guru dalam mengajar akan dapat mencapai tujuan dalam pencapaian belajar, sehingga siswa dapat mencapai hasil belajar yang optimal. Sebaliknya dengan guru yang memiliki keterampilan yang kurang baik akan memiliki keterbatasan dalam mencapai hasil belajar. Dari uraian di atas mengenai keterampilan dasar guru dalam mengajar harus dimiliki dan dikembangkan oleh guru. Karena kemampuan tersebut secara operasional akan mencerminkan fungsi dan peranan guru dalam membelajarkan anak didik atau siswa dalam proses belajar dan mengajar.

Eratnya kaitan antara keterampilan dasar mengajar dengan hasil belajar dikuatkan oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Atikah (2013) yang menyebutkan bahwa terdapat hubungan positif antara keterampilan dasar guru dalam mengajar dengan hasil belajar PKn siswa kelas X di MAN 3 Jakarta. Ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat keterampilan dasar guru dalam mengajar akan diikuti oleh hasil belajar menjadi lebih baik.

Penelitian lain menujukkan hasil yang sama, seperti yang dilakukan oleh Widoyoko (2005) yang menemukan bahwa faktor yang mempengaruhi kompetensi mengajar guru adalah latar belakang pendidikan (11%), pengalaman mengajar (6%) dan etos kerja (17%). Dari penelitian ini diketahui bahwa, pengalaman dan latar belakang pendidikan menjadi factor penentu dalam penguasaan kompetensi mengajar guru.

Hasil penelitian ini sesuai dengan kajian teori yang telah dipaparkan sebelumnya, yaitu bahwa penguasaan dan penyampaian materi yang dimiliki oleh guru akan menyebabkan seseorang tersebut akan lebih berhasil dalam mengajar. Hal ini karena bila guru memiliki Penguasaan dan Penyampaian yang Terampil akan menimbulkan kejelasan dalam penyampaian materi dalam belajar pada siswa, yang akan menimbulkan peningkatkan daya serap keilmuan serta kompetensi yang dimiliki oleh peserta didik. Daya serap keilmuan dan kompetensi ini yang akan dijadikan sebagai parameter keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran.

Sementara itu interaksi dan skenario pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru akan menyebabkan guru tersebut memiliki keterampilan dalam merencanakan serta mengelola kegiatan pembelajaran serta menjalin hubungan yang hangat dengan peserta didik. Interaksi dengan pserta didik yang terampil akan menimbulkan suasana belajar yang menyenangkan karena pembelajaran akan berlangsung dua arah, dimana peserta didik akan senantian aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran karena adanya interaksi yang terampil

JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN |57 dari pendidik. Sedangkan skenario yang terampil akan dapat menimbulkan pembelajaran terarah sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Dari aspek penggunaan bahasa dan penampilan gerak yang dimiliki oleh guru akan menyebabkan seseorang tersebut akan lebih berhasil dalam mengajar. Hal ini dikarenakan pemilihan bahasa yang sesuai dengan pemahaman peserta didik akan menghilangkan keraguan pemahaman yang dimiliki peserta didik. Penampilan seorang guru yang terampil atau meyakinkan dan percaya diri akan mendorong keseriusan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Pengalokasian waktu yang memadai dan terampil akan memberikan rasa nyaman bagi peserta didik untuk mengikuti dan memahami setiap kompetensi yang diajarkan. Apabila penggunaan bahasa dan penampilan gerak yang Terampil dikuasai oleh pendidik maka dimungkinkan kegiatan pembelajaran akan berjalan dengan terampil pula.

Terampil melakukan penilaian, guru akan dapat mengetahui ketercapaian kegiatan yang dilakukan. Selain itu dengan keterampilan melakukan penilaian maka hasil pembelajaran akan memiliki nilai dan makna dengan sejumlah data yang dapat dipercaya. Dengan kata lain terampil melakukan penilaian maka data yang diperoleh dalam kegiatan pembelajaran (nilai peserta didik) akan lebih dapat dipertanggung jawabkan.

Keterampilan menutup pelajaran, guru akan dapat menyimpulkan dan membual evaluasi ketercapaian kegiatan yang dilakukan untuk digunakan sebagai bahan perbaikan di kemudian hari. Dengan penguasaan keterampilan dalam kegiatan menutup pelajaran maka peserta didik akan dapat mengetahui kesimpulan berbagai materi yang telah diajarkan dan mengetahui materi selanjutnya yang akan diajarkan sehingga dapat melakukan persiapan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran selanjutnya.

SIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa tingkat keterampilan dasar mengajar guru-guru non sarjana di Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada ada pada kategori cukup terampil. Empat aspek ada pada kategori terampil yaitu aspek keterampilan membuka dan menutup, memberi penguatan, mengadakan variasi dan mengajar perseorangan dan kelompok kecil. Sedangkan empat aspek ada pada kategori cukup terampil yaitu aspek keterampilan menjelaskan, mengelola kelas, bertanya dan membimbing diskusi.

Saran yang dapat penulis berikan melihat hasil penelitian dan temuan di lapangan adalah (1) guru selalu melakukan refleksi setelah selesai melaksanakan pembelajaran. Masukan dari siswa dan teman sejawat dapat dijadikan pengalaman untuk perbaikan penguasaan keterampilan mengajar, (2) keterampilan bertanya menjadi aspek yang ditemukan sebagai keterampilan yang paling tidak dikuasai oleh guru. Untuk itu ketika melaksanakan supervisi, kepala sekolah dapat menekankan pada aspek ini dalam

JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN |58 memberikan bimbingan, (3) Lembaga pendidikan yang membuka kelas alih kredit dari D-2 ke S-1 diharapkan untuk tetap memberikan mata kuliah Praktek Pengalaman Lapangan kepada mahasiswa untuk meningkatkan penguasaan calon guru dalam melaksanakan pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Atikah, Nur, Etin Solihatin, dan Agus Martono. 2013. Hubungan Antara Keterampilan Dasar Guru dalam Mengajar dengan Hasil Belajar PKn Siswa ( Studi Korelasional di MAN 3 Jakarta Pusat ). Jurnal PKn UNJ Online Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013. Jakarta: Program Studi PPKN , Jurusan Ilmu Sosial Politik, Fakultas Ilmu

Riduwan. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Bumi Aksara.

Widoyoko, S. Eko Putro. 2005. Kompetensi Mengajar Guru IPS SMA Kabupaten Purworejo. Laporan Penelitian. Jakarta: Dikti

JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN |59 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF DENGAN SETTING KELAS

KOOPERATIF STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION)

Dalam dokumen JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN CITRA BAKTI (Halaman 60-64)

Dokumen terkait