• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

B. Tinjauan Teori dan Konsep 1. Keterampilan Guru

5. Keterampilan mengajar guru pada pembelajaran IPS di SD

Beberapa keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasai oleh guru dalam pembelajaran IPS antara lain keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan menjelaskan, keterampilan bertanya, keterampilan memberi penguatan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan mengelola kelas, serta keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.

(Mulyasa, 2008:69)

a. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran 1) Membuka pelajaran

Membuka pelajaran adalah kegiatan guru menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar berpusat pada hal-hal yang akan dipelajari: (Mulyasa, 2008:84)

a) Menarik perhatian siswa

Yaitu meliputi gaya mengajar guru, penggunaan alat bantu mengajar dan pola interaksi yang bervariasi.

b) Menimbulkan motivasi siswa

Yaitu dengan kehangatan dan antusias, dengan menimbulkan rasa ingin tahu, mengemukakan ide yang bertentangan, dengan memperhatikan minat siswa.

c) Memberi acuan

Yaitu mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas, menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan, mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas, mengajukan pertanyaan-pertanyaan.

d) Membuat kaitan

Yaitu antar aspek yang relevan dari bidang studi yang telah dikenal siswa, dengan membandingkan dan mempertentangkan pengetahuan baru dengan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki, dengan menjelaskan konsepnya atau pengertiannya lebih dahulu sebelum menyajikan bahan secara terinci.

2) Menutup pelajaran

Menutup pelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan guru untuk mengetahui pencapaian tujuan dan pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah dipelajari, serta mengakhiri kegiatan pembelajaran.

(Mulyasa, 2008:84)

a) Meninjau kembali yaitu merangkum inti pelajaran dan membuat ringkasan.

b) Mengevaluasi yaitu menndemonstrasikan keterampilan menutup pelajaran, mengaplikasikan ide baru pada situasi lain, mengekspresikan pendapat siswa sendiri, soal-soal tertulis.

b. Keterampilan Menjelaskan

Keterampilan menjelaskan adalah keterampilan menyajikan informasi lisan yang diorganisasikan secara sistematik untuk menunjukkan,

misalnya hubungan sebab akibat, hubungan antara apa yang diketahui dengan apa yang belum diketahui, hubungan antara dalil, definisi, rumus dengan bukti, contoh sehari- hari. (Mulyasa,2008:80)

1) Menganalisis dan merencanakan\

a) Isi pesan (materi)

Secara menyeluruh isi pesan dianalisis atau diidentifikasi unsur-unsurnya yang akan dihubungkan dalam penjelasan, menemukan jenis hubungannya, menentukan hukum, dalil, rumus, generalisasi yang akan digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur isi pesan.

b) Penerimaan pesan (siswa)

Sehubungan dengan siswa sebagai penerima penjelasan, guru perlu mempertimbangkan yaitu: relevansi penjelasan dengan pertanyaan siswa atau dengan situasi yang membingungkan siswa, daya serap atau tingkat pemahaman siswa sesuai dengan apa yang telah diketahui, kesesuaian penjelasan dengan tingkat khasana pengetahuan siswa.

2) Menyajikan suatu penjelasan

a) Kejelasan penjelasan yaitu jelas kata-katanya, ungkapan kalimatnya lengkap, volume suaranya jelas terdengar oleh siswa, istilah teknis dan asing perlu disampaikan dengan waktu diam atau senyap untuk memberikan kesempatan siswa dapat menangkap artinya.

b) Konsep baru atau yang sulit perlu diberi contoh dan ilustrasi sesuai dengan tingkat pemahaman dan pengertian siswa.

menghubungkan dalil, rumus, dan contoh dengan pola yaitu induktif: khusus ke umum dan deduktif: umum ke khusus

Memberi tekanan pada hal-hal yang penting dengan cara yaitu:

tekanan suara pada bagian penting, membuat ikhtisar dan pengulanggan, memparafrase (mengatakan dengan kalimat lain), memberi tanda isyarat seperti “pertama”, “kedua” dll.

Memberi kesempatan kepada siswa, memberi balikan. Misalnya, dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa. balikan berupa sikap dan mimik siswa pada saat menerima penjelasan juga merupakan relevan tidaknya penjelasan guru.

c. Keterampilan Bertanya

Keterampilan bertanya sangat perlu dalam proses belajar mengajar, untuk menciptakan pembelajaran efektif dan menyenangkan, karena hampir dalam setiap tahap pembelajaran guru dituntut untuk mengajukan pertanyaan, kualitas pertanyaan yang diajukan guru akan menentukan kualitas jawaban peserta didik. (Mulyasa,2008:70)

1) Komponen keterampilan bertanya

a) Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat, caranya yaitu gunakan kata yang dapat dipahami siswa, dan susunan kata-kata dalam pertanyaan perlu disesuaikan dengan usia dan tingkat perkembangan siswa

b) Pemberi acuan yaitu dengan mengajukan pertanyaan pada permulaan pelajaran atau saat pelajaran berlangsung.

c) Pemusatan yaitu gunakanlah pertanyaan dengan memulai pertanyaan yang berfokus luas kemudian diikuti pertanyaan yang lebih khusus yang berfokus sempit.

d) Pemindahan giliran yaitu ajukan pertanyaan kepada seluruh siswa dalam kelas kemudian pilih beberapa siswa untuk menjawab dengan menyebutkan nama mereka.

e) Pemberian waktu berpikir yaitu sesudah mengajukan satu pertanyaan keseluruh siswa, guru perlu memberikan waktu beberapa detik untuk berpikir sebelum menunjuk salah seorang siswa untuk menjawabnya.

f) Pemberian tuntunan yaitu mengulangi penjelasan-penjelasan sebelumnya Keterampilan Memberi Penguatan

Penguatan adalah respon positif terhadap suatu tingkah laku tertentu dari siswa yang memungkinan tingkah tersebut timbul kembali. (Alma dkk, 2009:30). Penguatan berupa penghargaan dapat berpengaruh positif dalam kehidupan seseorang, yaitu mendorong seseorang memperbaiki tingkah laku dan meningkatkan usahanya.

Memberi penguatan dalam kegiatan belajar mengajar merupakan tanda persetujuan guru terhadap tingkah laku siswa yang dinyatakan dalam bentuk kata-kata membenarkan, pujian, senyuman, atau anggukan.

2) Komponen keterampilan memberi penguatan a) Penguatan verbal

Penguatan verbal dapat dinyatakan dalam bentuk, (a). Kata-kata seperti: bagus, benar, hebat, tepat (b) kelompok Kata-kata seperti:

bagus sekali, sangat benar, hebat sekali, sangat hebat, (c) kalimat seperti: pekerjaanmu bagus sekali

b) Penguatan cara mendekati

Penguatan dengan cara mendekati adalah mendekatnya guru kepada siswa untuk menyatakan perhatian dan kesenangannya terhadap pekerjaan, tingkah laku atau penampilan siswa. Penguatan ini berfungsi sebagai usaha memperkuat penguatan verbal.

c) Penguatan dengan sentuhan

Guru dapat menyatakan persetujuan dan penghargaan terhadap usaha dan penampilan siswa dengan menepuk-nepuk bahu atau menjabat tangan siswa yang berprestasi. Cara ini harus digunakan dengan pertimbangan yang seksama sesuai usia, jenis kelamin dan latar belakang kebudayaan setempat.

d) Penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan.

Tugas dan kegiatan yang menyenangkan tersebut harus berhubungan dengan penampilan yang diberi penguatan.

e) Penguatan berupa simbol atau benda

Penguatan berupa simbol seperti tanda (V), komentar tertulis kepada siswa. Penguatan berupa benda seperti rencana.

Penguatan ini sesekali saja agar siswa tidak terlalu mengharapkan sesuatu.

f) Penguatan tak penuh

Komponen ini dilakukan bila siswa memberi jawaban yang hanya sebagian saja yang benar. Hindari respon negatif terhadap jawaban tersebut.

d. Keterampilan Mengadakan Variasi

Keterampilan mengadakan variasi adalah keterampiln guru dalam proses belajar-mengajar (PBM) dengan menggunakan variasi atau proses perubahan dalam pengajaran untuk mengatasi kebosanan siswa.

(Mulyasa, 2008:78)

1) Variasi dalam gaya mengajar, mencakup hal-hal berikut ini.

a) Penggunaan variasi suara

Guru memberi variasi dalam nada suara dengan jelas sehingga siswa mudah memahami dan volume suara dengan lantang atau keras sehingga siswa dapat mendengarkannya apa yang di sampaikan oleh guru.

b) Mimik dan gerak

Guru mengadakan perubahan mimik dan gerak (tangan dan badan) untuk memperjelas perjanjiannya.

c) Kontak pandang

Guru melayangkan pandangan dan melakukan kontak pandang dengan siswanya.

d) Perubahan posisi

Guru bergerak dalam kelas untuk maksud yang berbeda-beda. Guru memberikan tekanan pada butir-butir penting dari penyajiannya dengan menggunakan bahasa lisan dan isyarat yang cocok.

2) Variasi penggunaan media a) Variasi visual

Guru menggunakan alat bantu yang dapat dilihat.

b) Variasi oral

Guru menggunakan berbagai suara langsung atau rekaman dalam penyajiannya.

c) Variasi alat bantu yang dapat dipegang dan dimanipulasi

Guru memberikan kesempatan kepada siswa memegang atau memanipulasi benda-benda atau alat bantu pengajaran.

3) Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa.

Guru memperkenalkan perubahan dalam pola interaksi antara dia dengan siswa dan menganekaragamkan kegiatan belajar siswa yang terlibat.

e. Keterampilan Memimpin Diskusi Kelompok Kecil

Diskusi kelompok kecil adalah proses percakapan yang teratur dari sekelompok kecil orang (3-9 orang) dalam interaksi tatap muka yang informal dengan tujuan membagi pengalaman atau informasi, mengambil keputusan atau menyelesaikan suatu masalah. (Mulyasa, 2006:79).

1) Memusatkan perhatian

Yaitu merumuskan tujuan diskusi dan mengenalkan topik masalah dalam bentuk pertanyaan, menyatakan masalah-masalah khusus terutama jika terjadi penyimpangan, menandai dengan cermat perubahan yang tidak relevan dan menyimpang dari tujuan atau masalah diskusi, merangkum hasil pembicaraan pada tahap-tahap tertentu sebelum melajutkan pada tahap berikutnya.

2) Memperjelas masalah dan urunan pendapat

Yaitu menguraikan kembali atau merangkum hingga jelas, meminta komentar siswa atau mengajukan pertanyaan untuk menperjelaskan ide, menguraikan gagasan siswa dengan memberi informasi tambahan atau contoh yang sesuai hingga jelas.

3) Menganalisis pandangan siswa

Yaitu meneliti apakah alasan yang dikemukakan mempunyai dasar yang kuat, memperjelas hal yang disepakati dan yang tidak 4) Meningkatkan urunan siswa

Yaitu mengajukan pertanyaan kunci yang menantang siswa untuk berpikir, memberi contoh verbal dan nonverbal yang sesuai

pada saat yang tepat, cerita, gambar atau diagram, menghangatkan suasana, memberi waktu yang cukup, memberi dukungan terhadap urunan siswa dengan penuh perhatian, komentar positif atau mimik serta sikap yang bersahabat.

5) Menjelaskan kesempatan berpartisipasi

Yaitu memancing urunan siswa, mencegah terjadinya pembicaraan serentak dengan memberi giliran, mencegah adanya dominasi pembicaraan, mendorong siswa mengomentari urunan siswa, meminta persetujuan siswa bila terjadi jalan buntu.

6) Menutup diskusi

Yaitu membuat rangkuman hasil diskusi, memberi bayangan tentang tindak lanjut dikusi atau topik diskusi yang akan datang, mengajak siswa menilai hasil diskusi atau proses diskusi.

f. Keterampilan Mengelola Kelas

Keterampilan mengelola kelas dengan tingkat kekompakan siswa, intesitas mengelola kelas adalah keterampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal serta mengembalikan kondisi belajar yang optimal bila ada gangguan (mendesiplinkan kelas).

1) Penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal menunjukkan sikap tanggap dengan cara memandang seksama, gerak mendekati siswa secara wajar dan memberikan pernyataan guru mulai kegiatan dan merespon siswa.

a) membagi perhatian siswa dengan cara visual, memandang

kesemua bagian kelas dan verbal, memberi komentar kepada semua balikan siswa

b) memusatkan perhatian kelompok terhadap tugas-tugasnya dengan cara memusatkan perhatian siswa terhadap tugas, menuntut tanggung jawab siswa terhdap tugasnya.

c) Memberi petunjuk yang jelas dan singkat tentang aspek pelajaran ataupun tugas yang diberikan kepada siswa.

d) Menegur secara efektiif dengan cara jelas dan tegas kepada siswa yang menggangu dan perilaku yang harus dihentikan, menghindari cara kasar dan menghindari ejekan yangg berlebihan atau berkepanjangan.

e) Memberi penguatan terhadap tingkah laku siswa yang positif agar terulang lagi dan negtif agar ditinggalkan

2) Pengendalian kondisi belajar yang optimal

a) Memodifikasi tingkah laku dengan merinci tingkah laku yang menimbulkan gangguan, guru bekerja sama dengan rekan, orang tua, konselor untuk mengoranisasi pengamatan dan pegukuran tingkah laku, guru memilih tingkah laku yang akan diubah dan guru harus mempunyai cara yang luas untuk mengubah tingkah laku b) Pengelolaan kelompok yaitu memperlancarkan tugas dengan cara

mengusahaka terjadinya kerja sama, dan memelihara kegiatan kelompok dengan cara memelihara semangat siswa dan meminimalkan masalah

c) Hal-hal yang harus dihindari yaitu campur tangan yang berlebihan, kelenyapan yang tidak jelas, ketidak tepatan memulai dan mengakhiri kegiatan, bertele-tele dan pengulangan penjelasan yang tidak perlu.

g. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan

Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan adalah kecakapan menanamkan pengetahuan yang dilakukan pada sekelompok siswa dan pada siswa secara individu. (Khotimah dkk, 2013:56) Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu berkisar antara 3-8 orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk perseorangan.

Pengajaran kelompok kecil dan perorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa dengan siswa. (Khotimah dkk, 2013:56)

Mengajar kelompok kecil dan perorangan merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap peserta didik, dan menjalin hubungan yang lebih akrab antara guru dengan peserta didik maupun antara peserta didik dengan peserta didik.

Komponen keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan yaitu keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi, menunjukkan kehangatan dan kepekaan terhadap kebutuhan siswa, memberi respon positif terhadap buah pikiran siswa dan mengendali situasi sehingga siswa merasa aman, penuh pengertian, merasa dibantu, serta merasa dapat

menemukan alternatif pemecahan masalah.

Dokumen terkait