BAB II. KERANGKA TEORETIS, KERANGKA PIKIR & PENGAJUAN
3. Keterampilan Proses Sains …
a. Pengertian Keterampilan Proses Sains
Keterampilan proses ialah pendekatan pembelajaran yang bertujuan mengembangkan sejumlah kemampuan fisik dan mental sebagai dasar untuk mengembangkan yang lebih tinggi pada diri siswa dalam memproses perolehan belajarnya.15 Dengan mengembangkan kemampuan fisik dan mental, siswa akan mampu menemukan dan menggambarkan sendiri fakta, konsep, serta menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut.
Dorish Ash mengungkapkan pendapat bahwa ”ketika siswa
berinteraksi ke dalam dunia sains, mereka menemukan penelitian mereka sendiri, pertanyaan, hipotesis, prediksi, investigasi, interpretasi
dan komunikasi. Inilah yang disebut “Keterampilann Proses” sains. Keterampilan proses memainkan peran kritis dalam membantu siswa mengembangkan ide sainsnya. Keterampilan Proses merupakan
14
Henik Ismawati, Meningkatkan Aktivitas dan hasil Belajar Sains-Fisika melalui Pembelajaran Inkuiri Terstruktur untuk Sub-Pokok Bahasan Pemantulan Cahaya. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.2007. http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH44b3/0f240cc1.dir/doc.pdf. Diakses: Rabu, 16 Juni 2010.
15
Nuryani Y. Rustaman, dkk. Strategi Belajar Mengajar Biologi. (Malang:IKIP Malang, 2005) h.78
20
keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah (baik kognitif maupun psikomotor) yang dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep atau prinsip atau teori, untuk mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya, ataupun untuk melakukan penyangkalan terhadap suatu penemuan (falsifikasi). Jadi Keterampilan Proses Sains adalah kemampuan siswa untuk menerapkan metode ilmiah dalam memahami, mengembangkan dan menemukan ilmu pengetahuan. ”16
Keterampilan proses melibatkan keterampilan-keterampilan kognitif atau intelektual, manual, dan sosial. Keterampilan kognitif atau intelektual terlibat karena dengan melakukan keterampilan proses siswa menggunakan pikirannya. Keterampilan manual jelas terlibat dalam keterampilan proses karena mungkin siswa melibatkan penggunaan alat dan bahan, pengukuran, penyusunan atau perakitan alat. Dengan keterampilan sosial dimaksudkan bahwa siswa berinteraksi dengan sesamanya dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan keterampilan proses, misalnya mendiskusikan hasil pengamatan.17
Keterampilan yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran IPA, yaitu:18
1) Melakukan Observasi
Keterampilan ini berhubungan dengan penggunaan secara optimal dan prosporsional seluruh alat indera untuk menggambarkan objek dan hubungan ruang dan waktu atau mengukur karakteristik fisik benda-benda yang diamati. Pengamatan dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.
2) Menafsirkan hasil Pengamatan
Interpretasi meliputi keterampilan mencatat hasil pengamatan dengan bentuk angka-angka, menghubungkan hasil pengamatan, menemukan pola keteraturan dari satu seri pengamatan hingga memperoleh kesimpulan
3) Mengelompokkan
16 Doris Ash, “The Process Skills of Inquiry.h.52. (Tersedia: www.JCE.DivCHED.org) Diakses 16 Juni 2010.
17
Nuryani Y. Rustaman. Strategi Belajar Mengajar Biologi. (Malang:IKIP Malang, 2007) h. 78
18
21
Dasar keterampilan mengklasifikasi adalah kemampuan mengidentifikasi perbedaan dan persamaan antara berbagai oobyek yang diamati. Termasuk dalam keterampilan ini adalah menggolongkan, membandingkan, mengkontraskan, dan mengurutkan.
4) Meramalkan
Keterampilan meramalkan atau prediksi mencakup keterampilan mengajukan perkiraan tentang sesuatu yang belum terjadi berdasarkan suatu kecenderungan atau pola data yang sudah ada. 5) Keterampilan Berkomunikasi
Menginformasikan hasil pengamatan, hasil prediksi atau hasil percobaan kepada orang lain termasuk keterampilan berkomunikasi. Bentuk komunikasi ini bisa dalam bentuk lisan, tulisan, grafik, tabel, diagram atau gambar. Jenis komunikasi dapat berupa paparan sistematik (laporan) atau transformasi parsial 6) Hipotesis
Hipotesis menyatakan hubungan antara dua variabel atau mengajukan perkiraan penyebab sesuatu terjadi.
7) Merencanakan Percobaan atau Penyelidikan
Keterampilan ini adalah menentukan alat dan bahan yang diperlukan untuk menguji atau menyelidiki sesuatu.
8) Menerapkan konsep atau prinsip
Keterampilan ini meliputi keterampilan menggunakan konsep-konsep yang telah dipahami untuk menjelaskan peristiwa baru, menerapkan konsep yang dikuasai pada situasi baru atau menerapkan rumus-rumus pada pemecahan soal-soal baru.
9) Mengajukan Pertanyaan
Keterampilan ini merupakan keterampilan mendasar yang harus dimiliki oleh siswa sebelum mempelajari suatu masalah lebih lanjut. Siswa berhadapan dengan suatu amsalah semestinya siswa mengajukan pertanyaan Apakah itu? Mengapa begitu? Dan bagaimana hal tersebut dapat terjadi atau bagaimana cara pemecahannya.
10)Menyimpulkan
Keterampilan-keterampilan proses yang dipaparkan diatas menjadi kurang bermakna apabila tidak ditunjang dengan keterampilan menarik suatu generalisasi dari serangkaian hasil kegiatan percobaan atau penyelidikan.
b. Jenis-Jenis Keterampilan Proses Sains
Ada berbagai jenis keterampilan proses yang dapat dikembangkan dalam diri peserta didik, menurt Karen L. Lancour mengungkapkan keterampilan-keterampilan tersebut terdiri dari
22
keterampilan-keterampilan dasar (Basic Skills) dan keterampilan-keterampilan terintegrasi (Integrated Skills).19
Hal serupa juga diungkapkan Yew Mei bahwa keterampilan dasar dalam keterampilan proses merupakan dasar dari keterampilan terintegrasi yang pada umumnya lebih kompleks dalam memecahkan suatu permasalahan dalam suatu eksperimen.20
Berdasarkan ungkapan-ungkapan di atas diperoleh bahwa keterampilan-keterampilan dasar terdiri dari enam keterampilan, yakni mengobservasi, mengklasifikasi, memprediksi, mengukur, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan. Sedangkan keterampilan-keterampilan terintegrasi terdiri dari: mengidentifikasi variabel, membuat tabulasi data, menyajikan data dalam bentuk grafik, menggambarkan hubungan antar variabel, mengumpulkan dan mengolah data, menganalisa penelitian, menyusun hipotesis, mendefinisikan variabel secara operasional, merancang penelitian, dan melaksanakan ekssperimen.
Keterampilan dasar dan keterampilan terintegrasi saling bergantung satu sama lain dan masing-masing menitikberatkan pada suatu keterampilan khusus dari setiap keterampilan. Selain itu keterampilan-keterampilan proses yang merupakan keterampilan dasar menjadi suatu landasan untuk menguasai keterampilan-keterampilan terintegrasi.
Keterampilan proses sains merupakan sejumlah keterampilan yang dibentuk oleh komponen-komponen metode sains/ scientific methods. Longfield dalam Sabar Nurrohman membagi
19
Karen L. Lancour, Process Skills For Life Science. (Tersedia: www.JCE.DivCHED.org) Diakses 16 Juni 2010.
20
Grace Teo Yew Mei, Promoting Science Process Skill and The relevance of Science Through Science Alive Programme, dalam Proceeding of redesigning pedagogy: Culture, Knowledge and Understanding Conference, Singapore May,2007,h.2. (Tersedia: http://conference.nie.edu.sg/2007/paper/papers/SCI432.pdf). Diakses: Rabu, 16 Juni 2010.
23
keterampilan proses sains menjadi tiga tingkatan, yaitu Basic, Intermediate, dan Edvanced. 21
Tabel 2.3 Indikator Aspek Keterampilan Proses Sains No. Keterampilan
Proses Indikator
1
Observasi Menggunakan indera
Mengumpulkan fakta-fakta yang relevan Mencari persamaan dan perbedaan
2
Interpretasi Mencatat setiap pengamatan secara terpisah
Menghubung-hubungkan hasil
pengamatan
Menemukan suatu pola dalam
pengamatan
Menarik kesimpulan sementara
3 Prediksi Mengemukakan kemungkinan apa yang
akan terjadi
4 Menggunakan alat/bahan
Terampil dalam menggunakan
alat/bahan
5 Menerapkan Konsep
Menggunakan informasi, kesimpulan, konsep teori dalam situasi baru
6
Merencanakan Percobaan
Menentukan alat, bahan, dan sumber Menentukan variabel
Menentukan variabel tetap dan berubah Menentukan apa yang akan diamati Menentukan langkan dan cara kerja Menentukan cara mengolah hasil
21
Sabar Nurrohman. 2009. Penerapan Seven Jump Methode sebagai Upaya Peningkatan Keterampilan Proses Sains Mahasiswa.Skripsi. Universitas FMIPA UNY. http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:xvqKn6Jc9HEJ:eprints.uny.ac.id/2 402/+Penerapan+Seven+Jump+Method+sebagai+Upaya+Peningkatan+Keterampilan+Prose s+Sains+Mahasiswa&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id. Diakses: Rabu, 16 Juni 2010.
24
No. Keterampilan
Proses Indikator
pengamatan
7
Berkomunikasi Menyusun dan menyampaikan laporan Menjelaskan hasil pengamatan
Menggambarkan data dalam bentuk grafik, tabel dan sebagainya
c. Kedudukan Keterampilan Proses dalam Pembelajaran Sains
Pemahaman mengenai keterampilan proses akan menimbulkan sikap:
1) Kesadaran adanya suatu masalah. Merumuskan suatu masalah secara jelas dan lugas sangatlah penting sebab tanpa rumusan yang jelas sangat sukar untuk mengumpulkan data yang relevan.
2) Memilih data yang relevan dan mengumpulkannya. Hal ini tergantung pada keterampilan yang dimiliki seseorang.
Keterampilan proses merupakan suatu keterampilan ilmiah yang terarah (kognitif, psikomotorik) yang dapat digunakan untuk: 1) Menentukan dan memperjelas suatu konsep/teori
2) Mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya.
3) Melakukan penyangkalan terhadap suatu penemuan (falsifikasi) 4) Menumbuhkembangkan sikap kritis.
d. Peranan Keterampilan Proses dalam Pembelajaran Sains
Secara umum peran guru terutama berkaitan dengan pengalaman mereka membantu siswa mengembangkan keterampilan proses sains. Menurut Hallen dalam Nuryani sedikitnya terdapat lima aspek yang perlu diperhatikan oleh guru dalam berperan mengembangkan keterampilan proses sains.22
22
Nuryani Y. Rustaman, dkk.. Strategi Belajar Mengajar Biologi. (Malang:IKIP Malang, 2005) h. 82
25
1) Memberikan kesempatan untuk menggunakan keterampilan proses dalam melakukan eksplorasi materi dan fenomena.
2) Memberi kesempatan untuk berdiskusi dalam kelompok-kelompok kecil dan diskusi kelas.
3) Mendengarkan pembicaraan siswa dan mempelajari produk mereka untuk menemukan proses yang diperlukan untuk membentuk gagasan mereka.
4) Mendorong siswa mengulas (review) secara kritis tentang bagaimana kegiatan mereka telah dilakukan.
5) Memberikan teknik atau strategi untuk meningkatkan keterampilan, khususnya ketepatan dalam observasi dan pengukuran misalnya, atau teknik-teknik yang perlu rinci dikembangkan dalam berkomunikasi.
e. Penilaian Keterampilan Proses Sains
1) Karakteristik Umum
a) Butir soal keterampilan proses dapat dibedakan dari butir soal penguasaan konsep, sehingga konstruksi butir soalnya tidak dibebani konsep. Hal ini diupayakan agar butir soal tidak rancu dengan pengukuran konsepnya. Konsep hendaknya dijadikan konteks. Konsep yang terlibat diyakini penyusunan soal telah dipelajari siswa atau tidak asing bagi siswa.
b) Butir soal keterampilan proses hendaknya mengandung sejumlah informasi yang harus diolah oleh siswa. Informasi dalam butir soal keterampilan proses dapat berupa gambar, grafik, data dalam tabel dan uraian.
c) Aspek yang diukur oleh butir soal keterampilan proses harus jelas dan hanya mengandung satu aspek saja, misalnya interpretasi.
d) Sebaiknya ditampilkan gambar untuk membantu menghadirkan objek.
26
2) Karakteristik Khusus
Karakteristik khusus yang harus diperhatikan jika menyusun butir soal yang mengukur jenis-jenis keterampilan proses:
a) Observasi: dalam butir soal harus ada objek atau peristiwa yang dapat diamati.
b) Interpretasi: dalam butir soal harus disajikan sejumlah data untuk memperlihatkan pola.
c) Klasifikasi: dalam butir soal harus diajukan objek/peristiwa yang dapat ditemukan atau dicari persamaan dan perbedaan dari objek tersebut atau diberi kriteria untuk melakukan pengelompokkan.
d) Prediksi: dalam butir soal harus jelas pola/kecenderungan untuk dapat diajukan suatu dugaan/ramalan.
e) Berkomunikasi: dalam butir soal harus ada satu bentuk penyajian tertentu untuk diubah ke bentuk lain misalnya dari uraian ke bagan.
f) Berhipotesis: dalam butir soal harus dapat merumuskan dugaan atau jawaban sementara, atau menguji pernyataan yang ada dan mengandung hubungan dua variabel atau lebih, biasanya mengandung cara kerja untuk menguji atau membuktikan. g) Merencanakan percobaan/penelitian: dalam butir soal harus
memberi kesempatan untuk mengusulkan gagasan berkenaan dengan alat/bahan yang akan digunakan, urutan prosedur yang harus ditempuh, menentukan peubah (variabel), mengendalikan peubah.
h) Menerapkan konsep/prinsip: dalam butir soal harus membuat konsep/prinsip yang akan diterapkan tanpa menyebutkan nama konsepnya.
i) Mengajukan pertanyaan: dalam butir soal harus memunculkan sesuatu yang mengherankan, mustahil, tidak biasa atau kontradiktif agar siswa termotivasi untuk bertanya.
27