• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untuk dapat memahami hakikat sains (khususnya ilmu kimia) secara utuh, yakni sains sebagai proses dan produk, siswa harus memiliki kemampuan keterampilan proses sains.

12

Menurut Hariwibowo, dkk. (2009):

Keterampilan proses adalah keterampilan yang diperoleh dari latihan kemampuan-kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemam-puan-kemampuan yang lebih tinggi. Kemamkemam-puan-kemampuan mendasar yang te-lah dikembangkan dan tete-lah terlatih lama-kelamaan akan menjadi suatu keteram-pilan, sedangkan pendekatan keterampilan proses adalah cara memandang anak didik sebagai manusia seutuhnya. Cara memendang ini dijabarkan dalam kegiatan belajar mengajar memperhatikan pengembangan pengetahuan , sikap, nilai,serta keterampilan. Ketiga unsur itu menyatu dalam satu individu dan terampil dalam bentuk kreatifitas.

Hartono (2007) mengemukakan bahwa:

Untuk dapat memehami hakikat IPA secara utuh, yakni IPA sebagai proses, pro-duk dan aplikasi, siswa harus memiliki kemampuan KPS. Dalam pembelajaran IPA, aspek proses perlu ditekankan bukan hanya pada hasil akhir dan berfikir be-nar lebih penting daripada memperoleh jawaban yang bebe-nar. KPS adalah semua keterampilan yang terlibat pada saat berlangsungnya proses sains. KPS terdiri dari beberapa keterampilan yang stu sama lain berkaitan dan sebagai prasyarat. Namun pada setiap jenis keterampilan proses ada penekanan khusus pada masing-masing jenjang pendidikan.

Menurut Esler & Esler (1996) keterampilan proses sains dikelompokkan menjadi keterampilan proses dasar dan keterampilan proses terpadu seperti pada Tabel 1 berikut:

Tabel 1. Keterampilan Proses Sains

Keterampilan Proses Dasar Keterampilan Proses Terpadu Mengamati (observasi) Inferensi Mengelompokkan (klasifikasi) Menafsirkan (interpretasi) Meramalkan (prediksi) Berkomunikasi Mengajukan pertanyaan Berhipotesis Penyelidikan Menggunakan alat/bahan Menerapkan Konsep Melaksanakan percobaan Sumber Tabel 1: Esler, W.K dan Esler, M.K. 1996.

13

Hartono (2007) menyusun indikator keterampilan proses sains dasar seperti pada Tabel 2 berikut.

Tabel 2. Indikator Keterampilan Proses Sains Dasar Keterampilan

Dasar Indikator

1 2

Mengamati (Observing)

Mampu menggunakan semua indera (penglihatan, pembau, pendengaran, pengecap, peraba) untuk mengamati, mengidentifikasi, dan menamai sifat bendadan kejadian secara teliti dari hasil pengamatan.

Inferensi (Inferring)

Mampu membuat suatu kesimpulan tentang suatu benda atau feno mena setelah

mengumpulkan, menginterpretasi data dan informasi.

Klasifikasi (Classifying)

Mampu menentukan perbedaan, mengkontraskan ciri-ciri, mencari kesamaan, membandingkan dan

menentukan dasar penggolongan terhadap suatu objek.

Menafsirkan (Interpreting)

Mampu mengajukan pekiraan tentang sesuatu yang belum terjadi berdasarkan fakta dan yang menunjukkan suatu,

misalkan memprediksi kecenderungan atau pola yang sudah ada menggunakan grafik untuk menginterpolasi danmengekstrapolasi dugaan.

Meramalkan (Predicting)

Menggunakan pola-pola hasil pengamatan, mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada keadaan yang belum diamati.

Berkomunikasi (Communicating)

Memberikan /menggambarkan data empiris hasil percobaan atau pengamatan dengan grafik/tabel/ diagram, menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis, menjelaskan hasil percobaan atau penelitian , membaca grafik/ tabel/ diagram,

mendiskusikan hasil kegiatan suatu masalah atau suatu peristiwa.

Sumber Tabel 2: Hartono, 2007. Prosiding Seminar Internasional Sains Bandung

14

Setiawan (dalam Hariwibowo, 2009) mengemukakan empat alasan mengapa pen-dekatan keterampilan proses harus diwujudkan dalam proses belajar dan pembela-jaran, yaitu:

a. Dengan kemajuan yang sangat pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, guru tidak mungkin lagi mengajarkan semua fakta dan konsep dari sekian mata pelajaran, karena waktuny atidak akan cukup.

b. Siswa-siswa, khususnya dalam usia perkembangan anak, secara psikologis le-bih mudah memahami konsep, apalagi yang sulit, bila disertai dengan contoh-contoh konkrit, dialami sendiri, sesuai dengan lingkungan yang dihadapi. Piaget mengatakan bahwa intisari pengetahuan adalah kegiatan atau aktivitas, baik fisik maupun mental.

c. Ilmu pengetahuan dapa dikatakan bersifat relatif, artinya suatu kebenaran teori pada suatu saat berikutnya bukan kebenaran lagi, tidak sesuai lagi dengan situ-asi. Suatu teori bisa gugur bila ditemukan teori-teori yang lebih baru dan lebih jitu.

d. Proses belajar dan pembelajaran bertujuan membentuk manusia yang utuh artinya cerdas, terampil dan memiliki sikap dan nilai yang diharapkan. C. Lembar Kerja Siswa

Pada proses kegiatan belajar mengajar, LKS digunakan sebagai sarana pembela-jaran untuk menuntun siswa dalam menemukan konsepnya sendiri. Dengan ada-nya LKS siswa akan mengeksplorasi keterampilan proses saat pembelajaran, serta akan membimbing siswa dalam berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam

15

mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, serta mengaplikasikan ma-teri pembelajaran.

Menurut Trianto (2011), Lembar kerja siswa merupakan panduan siswa yang bia-sa digunakan dalam kegiatan observasi, eksperimen, maupun demonstrasi untuk mempermudah proses penyelidikan atau memecahkan suatu permasalahan.

Menurut Senam (2008), lembar kerja siswa adalah sumber belajar penunjang yang dapat meningkatkan pemahaman siswa mengenai materi kimia yang harus mereka kuasai. Menurut Hidayah (2007), isi pesan LKS harus memperhatikan unsur-un-sur penulisan media grafis, hirarki dan pemilihan pertanyaan-pertanyaan sebagai stimulus yang efisien dan efektif.

Menurut Sudjana (Djamarah dan Aswan, 2000), fungsi LKS adalah :

1. Sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif. 2. Sebagai alat bantu untuk melengkapi proses belajar mengajar supaya lebih

menarik perhatian siswa.

3. Untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap pengertian pengertian yang diberikan guru.

4. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengar-kan uraian guru tetapi lebih aktif dalam pembelajaran.

5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan pada siswa. 6. Untuk mempertinggi mutu belajar mengajar, karena hasil belajar yang dicapai

siswa akan tahan lama, sehingga pelajaran mempunyai nilai tinggi.

Menurut Prianto dan Harnoko dalam Tohir (2012), manfaat dan tujuan LKS anta-ra lain:

a) Mengaktifkan siswa dalam proses belajar mengajar. b) Membantu siswa dalam mengembangkan konsep.

c) Melatih siswa untuk menemukan dan mengembangkan proses belajar mengajar.

d) Membantu guru dalam menyusun pelajaran.

e) Sebagai pedoman guru dan siswa dalam melaksanakan proses pembelajar-an.

16

f) Membantu siswa memperoleh catatan tentang materi yang dipelajarai me-lalui kegiatan belajar.

g) Membantu siswa untuk menambah informasi tentang konsep yang dipel-ajari melalui kegiatan belajar secara sistematis.

Penyusunan LKS harus memenuhi berbagai persyaratan yaitu syarat didaktik, sya-rat konstruksi, dan syasya-rat teknik (Darmodjo dan Kaligis dalam Widjajanti, 2008).

a. Syarat-syarat didaktik

1) Mengajak siswa aktif dalam proses pembelajaran

2) Memberi penekanan pada proses untuk menemukan konsep

3) Memiliki variasi stimulus melalui berbagaimedia dan kegiatan siswa sesuai dengan ciri KTSP

b. Syarat-syarat konstruksi

1) Menggunakan bahasa yang sesuai dengantingkat kedewasaan anak. 2) Menggunakan struktur kalimat yang jelas.

3) Memiliki tata urutan pelajaran yang sesuaidengan tingkat kemampuan anak.

4) Hindarkan pertanyaan yang terlalu terbuka.

5) Menyediakan ruangan yang cukup untuk memberi keleluasaan pada siswa untuk menulis maupun menggambarkan pada LKS.

6) Gunakan lebih banyak ilustrasi daripada kata-kata.

7) Dapat digunakan oleh seluruh siswa, baik yang lamban maupun yang cepat.

8) Memiliki tujuan yang jelas serta bermanfaat sebagai sumber motivasi. 9) Mempunyai identitas untuk memudahkan administrasinya. Misalnya,

kelas, matapelajaran, topik, nama atau nama-namaanggota kelompok, tanggal dansebagainya.

c. Syarat-syarat teknik 1) Tulisan

a) Gunakan huruf cetak.

b) Gunakan huruf tebal yang agak besar untuk topik. c) Gunakan kalimat pendek.

d) Usahakan agar perbandingan besarnya huruf dengan besarnya gam-bar serasi

2) Gambar

Gambar yang baik untuk LKS adalah gambar yang dapat

menyampaikanpesan/isi dari gambar tersebut secaraefektif kepada pengguna LKS

Penggunaan media LKS ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam proses pembelajaran, hal ini seperti yang dikemukakan oleh Arsyad (2004) antara lain yaitu : 1) Memperjelas penyajian pesan dan informasi. 2) Meningkatkan motivasi

17

siswa dengan mengarahkan perhatian siswa. 3) Penggunaan media dapat meng-atasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu. 4) Siswa akan mendapatkan penga-laman yang sama mengenai suatu peristiwa dan memungkinkan terjadinya inter-aksi langsung dengan lingkungan sekitar.

Dokumen terkait