BAB V PENUTUP
C. Keterbatasan
1. Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Kuesioner terdiri dari Bagian pertama adalah kreativitas pedagogi. Untuk mengerjakan soal kreativitas pedagogi disediakan waktu 60 menit. Bagian
kedua adalah iventori komitmen pedagogi. Instrumen ini terdiri dari 32 pernyataan yang disediakan pilihan jawaban A, B, dan C. Waktu yang disediakan 15 menit. Bagian ketiga adalah inventori kecerdasan emosi, yang terdiri dari 40 pernyataan. Masing-masing pernyatan disediakan pilihan jawaban A, B, dan C. Waktu yang disediakan untuk menjawab pertanyaan ini adalah 15 menit. Sehingga para responden membutuhkan waktu yang relatif lama dan membutuhkan konsentrasi yang baik. Di sisi lain, responden merasa mengisi kuesioner tersebut merupakan hal yang tidak menjadi prioritas, sehingga banyak responden merasa malas dan tidak mengerjakan dengan sungguh-sungguh dalam memberikan jawaban. Jika hal ini memang terjadi maka akurasi data dan hasil temuan mungkin menjadi kurang optimal.
2. Jenis penelitian ini adalah studi kasus yaitu penelitian yang mendalami suatu kasus pada satu unsur tertentu, sehingga hasil penelitian hanya berlaku pada kasus itu sendiri dan tidak dapat digeneralisasikan di luar kasus tersebut. Oleh karena itu, hasil penelitian ini hanya berlaku untuk mahasiswa FKIP angkatan 2013 di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Daftar Pustaka
Agung, I. (2014). Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta: Bee Media Pustaka.
Akbar-Hawadi, R. (2004). A-Z Informasi Program Percepatan Belajar. Jakarta: PT. Grasindo.
Ali, M. (1986). Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandng: Sinar Baru. Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran Prinsip Teknik Prosedur. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Arikunto, S. (1993). Penelitian TIndakan Kelas. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Arikunto, S. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Azhar. (2011). Paradigma Meningkatkan Mutu Pendidikan Pada LPTK.
Tabularasa PPS UNIMED.
Buku Pedoman Program Studi Pendidikan Ekonomi. (2012). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. (1995). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-Undang Nomer 20 . Jakarta: Depdiknas.
___________.(2005).Undang-Undang Nomer 14. Jakarta: Depdiknas Fathurrohman, P., & Suryana. (2012). Guru Profesional. Bandung: Refika
Aditama.
Gazali, D. Q. (1962). Didaktik umum (ilmu mengadjar). Bandung: GANACO N.V.
Hamalik, O. (2003). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Idris, Z. (1992). Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT. Gramedia.
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Repulik Indonesia, N. 2. (t.thn.). Pedoman Menyusun Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa.
Majid, A. (2009). Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mulyasa. (2007). Menjadi Guru Profesional menciptakan pembelajaran kreatif dan menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Munandar, U. (1985). Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta: P.T Gramedia.
Nasution, S. (1989). Metode Research. Bandung: Jemmars.
Nurochim. (2013). Perencanaan Pembelajaran Ilmu-Ilmu Sosial. Yogyakarta: Raja Grafindo Persada.
Prijowuntanto. (2016). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.
Priyono. (2013). Bakat, Perlu Aja atau Perlu Banget?. [Online]. Tersedia:
www.kompasiana.com /pri617/bakat-perlu-aja-atau-perlu-banget_5529d479fl7e6132ed632a9. [4 April 217].
Rengganis, N. (2014). Bakat VS Kerja Keras, Mana yang Lebih Penting Untuk Kesuksesan.[Online]. Tersedia: http://www.hipwee.com/motivasi/bakat-vs-kerja-keras-mana-yang-lebih-penting-untuk-kesuksesan/ juni, 2014. [4 April 2017].
Rohmah, N. (2012). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Teras.
Semiawan, C. (2010). Kreativitas Keberbakatan: Mengapa, Apa dan Bagaimana. Jakarta: PT. INDEKS.
Siregar, S. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS. Jakarta: Kencana. Sobur, A. (2003). Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah. Bandung: CV.
PUSTAKA SETIA.
Sudjana, N. (1995). Dasar-dasar Proses Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Sugiono. (2012). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suryabrata, S. (2006). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Wasidi. (2015). Instrumen Bakat Keguruan. Yogyakarta.
Wasidi, Mardapi, & Djemari. (2016). Pengembangan Instrumen Bakat Keguruan. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, Vol. 20, No. 1, Page 98-110. Winkel, W. S. (2004). Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.
Yusuf, M. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, & Penelitian
LAMPIRAN
I
Surat Ijin
Penelitian
LAMPIRAN
II
INSTRUMEN PENELITIAN
KUESIONER PENELITIAN
BAKAT KEGURUAN MAHASISWA FKIP
Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Oleh:
Elisabet Nona Widi Priscilia 131334078
PRORAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2017
Hal: Pengisian Kuesioner
Kepada Yth.
Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma di Yogyakarta
Dengan hormat,
Kami mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma bermaksud melaksanakan kegiatan penelitian bersama dengan topik "Bakat Keguruan Mahasiswa FKIP". Penelitian ini dilakukan dalam rangka persiapan penyusunan skripsi.
Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon kesediaan dan bantuan Saudara untuk mengisi kuesioner penelitian ini berdasarkan pemikiran dan keadaan yang sebenarnya. Kami berharap Saudara menjawab dengan jujur, karena kami sangat menghargai kejujuran dan keterbukaan Saudara. Sejalan dengan etika penelitian, kami akan menjamin kerahasiaan jawaban Saudara dan memastikan bahwa jawaban tersebut semata-mata hanya digunakan untuk tujuan penelitian ini.
Kami menyadari bahwa pengisian kuesioner ini akan mengganggu aktivitas Saudara dalam mengikuti kegiatan perkuliahan. Oleh sebab itu kami mohon maaf sebelumnya atas keadaan tersebut.
Demikian permohonan Kami. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami mengucapkan terima kasih.
Yogyakarta, Februari 2017 Hormat kami,
PETUNJUK
Ada tiga bagian dalam instrumen ini. Bagian pertama adalah kreativitas pedagogi. Untuk mengerjakan soal kreativitas pedagogi disediakan waktu 60 menit. Sebaiknya dikerjakan secara berurutan, jika tidak dapat menjawab soal dilewatkan. Cara pengerjaannya sudah tersedia di setiap awal dari tiap bagian instrumen.
Bagian kedua adalah iventori komitmen pedagogi. Instrumen ini terdiri dari 32 pernyataan yang disediakan pilihan jawaban A, B, dan C. Waktu yang disediakan 15 menit.
Bagian ketiga adalah iventori kecerdasan emosi, yang terdiri dari 40 pernyataan. Masing-masing pernyatan disediakan pilihan jawaban A, B, dan C. Waktu yang disediakan untuk menjawab pertanyaan ini adalah 15 menit.
Bagian ini setiap butir soal disajikan masalah yang disertai dengan alternatif penyelesaian masalah. Anda diminta untuk menambahkan pemecahan masalah yang berbeda dengan alternatif yang ditulis dalam butir tersebut dan bernilai kependidikan (pedagogi). Waktu yang disediakan setiap butir pernyataan adalah 3 menit.
Contoh:
Di sekolah pinggiran/terpencil sering ditemukan kekurangan sarana dan fasilitas pembelajaran, misalnya media pembelajaran. Untuk menjelaskan sistem tata surya guru dapat membuat /menyusun media pembelajaran dengan cara :
a. Merangkai bola-bola menjadi sistem tata surya b. Menggambar model sistem tata surya
c. Mengajak siswa berperan sebagai tata surya
Petunjuk :
1. Jawaban berupa kalimat yang terdiri dari 3 sampai 6 kata. 2. Jawaban minimal 1 kalimat.
1. Untuk mengatasi masalah siswa yang malas belajar adalah menemukan penyebab malas belajar. Salah satu penyebab siswa malas belajar antara lain disebabkan penyampaian materi yang kurang menarik. Salah satu cara yang dapat dilaksanakan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan pembelajaran aktif (active learning). Sebutkan lainnya!
2. Sekelompok siswa sering ditemukan siswa yang berperilaku
nakal, namun masih termasuk dalam kenakalan anak. Untuk mendidik anak nakal menjadi berkurang kenakalannya dapat dilakukan dengan memberi teguran. Sebutkan lainnya!
3. Pada sekelompok siswa ada yang cepat menerima pelajaran,
dan ada yang lambat dalam memahami pelajaran. Salah satu cara untuk membantu siswa yang lambat belajar dapat dilakukan dengan menjelaskan kembali materi pelajaran
4.
(remidial). Sebutkan cara lainnya!
Tidak semua siswa masuk sekolah tepat waktu, ada siswa yang datang ke sekolah sering terlambat. Langkah awal yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah siswa tersebut adalah mencari penyebab sering terlambat. Sebutkan penyebab lainnya.
menggangu siswa yang lain. Salah satu cara untuk mengatasi siswa yang membuat suasana kurang menyenangkan tersebut dapat dilakukan dengan menyuruhmenjelaskan kembali pelajaran yang telah dijelaskan. Sebutkan usaha untuk mengatasi siswa yang mengganggu tersebut!
6. Dalam sekelompok siswa kadang dijumpai anak yang
minder, sehingga menjadi bahan ejekan teman-temannya. Keadaan seperti ini harus mendapatkan perhatian dan penyelesaian, sehingga anak tersebut menjadi percaya diri. Untuk meningkatkan rasa percaya diri kepada anak tersebut dapat dilakukan dengan cara memberi pengertian bahwa kedudukan siswa semua sama. Sebutkan lainnya!
7. Pada saat pelaPelaksanaan ujian yang harus dicegah oleh guru adalah perbuatan curang. Salah satu cara untuk mengurangi
kecurangan saat ujian adalah dilakukan pengawasan, namun pengawasan yang berlebihan dapat mengakibatkan
kecemasan siswa yang berlebihan (stress). Sebutkan akibatnya lainnya!
8. Kenakalan siswa terhadap teman di sekolah terkadang
diketahui oleh guru. Kenakalan ini dapat berupa tindakan mengganggu yang berlebihan (bullying) terhadap siswa lainnya. Salah satu cara mengatasi bullying ini adalah menyadarkan pelaku akibat tindakan bullying. Sebutkan lainnya!
(reward) lebih efektif daripada hukuman (punishment), tetapi dalam hal tertentu (anak yang sudah dewasa) berlaku sebaliknya; yaitu hukuman lebih efektif daripada penguatan. Penggunaan penguatan akan efektif jika digunakan pada anak emosinya labil. Sebutkan lainnya!
10. Dalam proses pembelajaran, materi pelajaran tidak selalu
dapat diserap dengan baik oleh sebagian besar siswa. Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini, guru dapat memberi tugas secara kelompok. Sebutkan lainnya!
11. Untuk memperoleh hasil yang optimal dalam proses
pembelajaran dapat dilakukan dengan cara penyediaan sumber belajar yang cukup, namun tidak semua sekolah dapat menyediakan sumber belajar dengan baik dan menarik. Salah satu cara mengatasi kekurangan sumber belajar dapat dilakukan dengan membuat ringkasan materi pelajaran. Sebutkan lainnya!
12. Siswa mempunyai sifat yang berbeda-beda, terkadang
dijumpai siswa yang sulit bersosialisasi dengan temannya. Salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan bersosialisasi anak tersebut adalah dengan kegiatan kerja kelompok. Sebutkan lainnya!
13. Pada sekelompok siswa terkadang ditemukan anak yang
hiperaktif. Sifat hiperaktif ini perlu mendapat perhatian guru. Untuk mengurangi hiperaktif siswa tersebut dapat dilakukan dengan memberikan tugas membaca buku
14. Penanaman sifat disiplin (taat aturan) kepada siswa perlu dilakukan sejak dini. Budaya kita yang toleran terkadang menjadi penyebab rendahnya budaya disiplin. Untuk membentuk sifat disiplin siswa, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah mendidik siswa berbudaya antre. Sebutkan lainnya!
15. Tidak semua siswa berasal dari keluarga mampu. terkadang
dijumpai siswa yang mencari nafkah untuk membantu ayah/ibunya. Untuk membantu siswa tersebut dapat dilakukan dengan pembebasan biaya/iuran pendidikan. Sebutkan lainnya!
16. Dalam pembelajaran, seorang guru bertanya kepada salah
satu siswanya, namun jawaban siswa tersebut menjadi bahan cemooh teman-temannya. Hal ini disebabkan karena jawaban siswa tersebut dianggap teman-temannya kurang bermutu. Sebagai seorang pendidik, guru perlu mengendalikan kondisi tersebut, salah satu caranya adalah dengan memberikan teguran pada siswa lain. Sebutkan lainnya!
Pertanyaan berikut menghendaki jawaban yang tidak seperti biasanya. Jawablah pertanyaan berikut sesuai dengan imaginasi/kreasi Anda dalam proses pembelajaran. Jawaban diperbolehkan lebih dari satu. Jawaban dapat berupa kalimat yang terdiri dari 3 sampai 5 kata.
Contoh
Penggaris yang terbuat dari logam digunakan untuk membuat garis lurus, namun dalam proses pembelajaran penggaris juga dapat digunakan sebagai:
17. Himpunan kancing baju warna-warni ini dapat
dimanfaatkan sebagai media pembelajaran yaitu sebagai alat uji buta warna. Sebutkan lainnya!
18. Kapur tulis berwarna dalam pembelajaran dapat digunakan
sebagai media pembelajaran yaitu untuk
turus (tally) dalam berhitung. Sebutkan lainnya!
19. Penghapus papan tulis dalam pembelajaran dapat
digunakan sebagai media pembelajaran, yaitu sebagai model bangun balok. Sebutkan lainnya!
20. Plastisin pa da gambar ini dapat dibuat sebagai media
pembelajaran misalnya bola-bola pada model molekul (molimud). Dalam keadaan darurat plastisin dapat digunakan sebagai isolator. Sebutkan manfaat plastisin lainnya!
21. Diskusi dalam pembelajaran biasanya dimanfaatkan
sebagai wahana menumbuhkan keberanian siswa untuk memperoleh kesepakatan pendapat. Sebagai seorang calon guru, diskusi dapat dimanfaatkan sebagai wahana
memahami perbedaan karakter orang lain. Sebutkan lainnya!
22. Salah satu cara untuk membuat siswa tertib dalam banyak hal adalah mendidik untuk mau antre. Dampak mau antre di manapun kita berada adalah mau menghargai orang lain. Sebutkan lainnya!
23. Kerja gotong royong dapat dimanfaatkan sebagai wahana
pembinaan kerja kelompok (teamwork), kerja kelompok ini dapat menumbuhkan dampak positif bagi pendidikan yaitu saling menghargai antar sesama teman. Sebutkan lainnya!
24. Kegiatan kemah dalam Pramuka di antaranya adalah
untuk memupuk rasa kesetia-kawanan pada sesama. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan juga untuk wahana pendidikan, yang di antaranya adalah mencintai lingkungan. Sebutkan lainnya!
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan jawaban singkat dan jelas. Jawaban diperbolehkan lebih dari satu, jawaban dapat berupa kalimat yang terdiri dari 3 sampai 5 kata.
Contoh Jika sekolah tidak memiliki peraturan sekolah maka murid kurang disiplin. Untuk mendisiplinkan siswa dapat
dilakukan langkah-langkah: a. membuat peraturan sekolah.
b. memberikan contoh taat aturan (tertib lalu lintas). c. membiasakan siswa mau antri.
25. Keterbatasan jumlah guru di daerah terpencil dapat berakibat pembelajaran kurang optimal. Untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan dengan pembelajaran kelas rangkap. Sebutkan lainnya!
26. Jika pembelajaran di dalam kelas siswa cenderung pasif
akan berakibat pembelajaran kurang efektif. Bagaimana Anda mengatasi siswa yang pasif ini?
27. Kegaduhan siswa dapat mengakibatkan proses pembelajaran terganggu. Salah satu penyebab kegaduhan ini dapat
bersumber pada fasilitas dan media pembelajaran yang kurangmemadahi. Upaya apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut?
28. Salah satu dampak jika seorang guru kurang dalam
mempersiapkan materi pelajaran adalah pembelajaran kurang optimal. Usaha-usaha apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal itu?
29. Kepedulian sosial siswa perlu ditumbuh-kembangkan
untuk menjadi warga yang baik di manapun siswa berada. Untuk menumbuhkan rasa kepedulian sosial dapat
dilakukan dengan melatih siswa untuk berderma kepada sesama. Usaha lain apa saja yang dapat
30. Jika guru yang dapat memahami karakter masing-masing siswa maka salah satu dampaknya adalah siswa akan lebih senang belajar. Upaya apa saja yang dapat ditempuh agar proses belajar lebih menyenangkan?
31. Guru yang kurang peduli terhadap kemampuan siswa dalam
proses pembelajaran akan berakibat lesunya pembelajaran. Langkah-langkah apa saja yang dapat dilakukan oleh guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa?
32. Salah satu dampak jika seorang guru melakukan kekerasan
terhadap muridnya adalah siswa akan membenci. Usaha-usaha apa saja dapat dilakukan oleh guru agar siswa segan terhadap guru?
Pilihan jawaban yang paling sesuai dengan kondisi/keadaan yang Anda alami dengan memberi tanda silang (X) pada huruf di depan pilihan jawaban. Jika jawaban yang dipilih salah, Anda dapat membetulkan dengan tanda (X) dan memberi tanda silang pada pilihan jawaban yang baru.
No Pertanyaan /pernyataan
1. Kata guru diartikan sebagai di-gugu (dilaksanakan nasihatnya) dan di-tiru (diteladani perilakunya) oleh siswanya. Bagaimana Anda menanggapi kedua hal tersebut?
a. Makna kata itu sampai saat ini masih diperlukan. b. Makna itu untuk saat ini sudah usang.
c. Kata itu menjadi pendorong untuk menjadi pendidik ideal.
2. Anda ditawari untuk menjadi calon salah satu mahasiswa teladan di perguruan tinggi Anda belajar. Bagaimana Anda menanggapi tawaran tersebut?
a. Tidak perlu mempersiapkan diri.
b. Segera mempersiapkan diri setelah dicalonkan.
c. Mempersiapkan diri berdekatan dengan waktu pelaksanaan
3. Anda membimbing siswa untuk membuat karya (kerajinan tangan), tidak semua siswa dapat mengerjakan dengan hasil yang baik. Bagaimana tanggapan Anda terhadap karya siswa yang kurang baik tersebut?
a. Mendorong semangat belajar kepada siswa yang kurang baik.. b. Memberi penghargaan pada hasil siswa yang baik saja.
seorang guru dituntut untuk memperbaharui (meng-update) kemampuannya sebagai seorang calon guru. Bagaimana Anda menanggapi hal ini?
a. Jika perlu mengikuti perkembangan jaman. b. Membaca buku tambahan, mengikuti seminar. c. Selalu terbuka mengikuti perkembangan jaman.
5. Proses pembelajaran di sekolah akan dapat terlaksana dengan baik apabila didukung sumber dana yang memadai. Namun
kenyataannya tidak semua sekolah dapat memperoleh sumber dana. Bagaimana Anda menyikapi hal ini?
a. Meminta dari donatur yang mampu.
b. Tanpa pendanaan hasil pembelajaran kurang baik. c. Mencari berbagai alternatif optimalisasi pembelajaran.
6. Tugas guru tidak hanya mengajar di kelas, namun lebih dari itu yaitu mendidik adalah tugas utama guru. Bagaimana jika Anda menemui anak yang sering melamun?
a. Mempelajari latar belakang keluarga anak itu. b. Meminta bergaul dengan anak yang lain.
c. Mengajak bicara untuk menemukan masalahnya.
7. Anda menemukan anak yang sangat cerdas, sering melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang sulit dijawab. Bagaimana antisipasi Anda terhadap pertanyaan anak tersebut?
a. Memperbaharui pengetahuan materi/bahan ajar b. Mepersilahkan anak yang lain untuk menjawab. c. Pertanyaan dijawab semampunya.
perkembangan siswa. Bagaimana tanggapan terhadap masalah ini?
a. Mengajak guru lain dan siswa untuk tertib. b. Membiasakan tertib diri sendidi lebih dahulu.
c. Menyarankan kepada Kepala Sekolah untuk menertibkan.
9. Anda terlibat sebagai anggota dalam kerja bakti (kelompok) untuk membersihkan lingkungan kampus menjadi tertata rapi. Sejauh mana peran Anda dalam tugas tersebut?
a. Meminta penjelasan tugas masing-masing anggota. b. Berperan aktifdalam kelompok untuk mencapai tujuan.
c. Mengerjakan tugas sesuai dengan tugas masing-masing anggota.
10. Anda memperoleh tugas kuliah yang belum mendesak untuk diselesaikan, sejauh mana Anda dalam menyelesaikan tugas tersebut?
a. Meminta bantuan teman/orang lain. b. Menunda tugas karena masih ada waktu. c. Segera mengerjakan tugas yang diperintahkan.
11. Anda dipercaya untuk membantu untuk menjelaskan materi pelajaran kepada teman sejawat, sementara kesehatan Anda terganggu (flu), bagaimana sikap Anda terhadap tugas ini.
a. Meminta salah satu kawan yang mampu untuk menggantikan sementara waktu.
b. Menyehatkan badan terlebih dahulu. c. Menunda tugas sementara waktu.
(adiknya). Bagaimana Anda menanggapinya? a. Mencari buku tersebut kalau ada waktu. b. Segera mencari buku yang diperlukan. c. Kurang senang menerima tugas itu.
13. Saudara/adik Anda memperoleh tugas sekolah yang harus diselesaikan, sementara tugas tersebut menurut Anda melebihi batas kemampuannya. Bagaimana Anda menyikapi ini? a. Membantu sebagian tugas tersebut.
b. Membuatkan tugas tersebut.
c. Membimbing membuat tugas tersebut.
14. Anda mempunyai tugas menyelesaikan tugas kuliah secara berkelompok yang terbengkelai. Bagaimana Anda menyikapi keadaan ini?
a. Menerima tugas setelah paham masalahnya. b. Mempelajari dahulu sumber masalah.
c. Menuntaskan tugas itu bersama-sama kawan lainnya.
15. Anda mendapat mandat dari ayah/ibu untuk hadir dalam pertemuan ayah/ibu/wali murid (adik Anda) di sekolah. Acara ini dilakukan untuk membahas kemajuan belajar siswa di sekolah itu. Bagaimana Anda menanggapi hal ini?
a. Menerima sebagai tanggung jawab pendidikan. b. Menerima dengan berat hati.
menyampaikan hasil diskusi kepada pengelola/pengurus organisasi mahasiswa (BEM). Bagaimana tanggapan terhadap tugas tersebut? a. Menerima dengan ditemani kawan sejawat.
b. Menyampaikan hasil diskusi tanpa ada pengubahan. c. Menolak, karena ada yang lebih mampu daripada Anda.
17. Tempat tinggal cukup jauh dengan tempat Anda belajar saat ini. Bagaimana Anda menyikapi hal ini agar tidak terlambat? a. Berusaha bangun pagi.
b. Terlambat datang adalah bukan hal yang serius. c. Selalu bangun pagi dan berangkat tepat waktu
18. Anda memperoleh tugas untuk membantu siswa mengalami kesulitan belajar. Bagaimana Anda mengatasi hal ini? a. Membantu khusus belajar sampai dia mengerti. b. Membantu sebatas kebutuhannya.
c. Meminta kawan untuk membantunya.
19. Anda mendapat kepercayaan menyampaikan amanah kepada teman sejawat, sementara Anda juga mempunyai kepentingan terhadap tugas tersebut. Bagaimana Anda menyikapinya? a. Menyampaikan selambat mungkin.
b. Menyampaikan informasi secara transparan. c. Tidak disampaikan dengan alasan lupa.
mahasiswa untuk menggalang dana kemanusiaan, namun ternyata pekerjaan itu tidak terlaksana dengan baik. Yang Anda lakukan terhadap tugas tersebut adalah :
a. Meninjau kembali tugas yang tidak dikerjakan. b. Membantu tugas yang tidak terlaksana.
c. Memberikan tugas untuk membantu anggota lainya.
21. Anda mendapatkan tugas sebagai anggota untuk membuat karya ilmiah secara kelompok. Pengerjaan tugas ternyata tidak terlaksana dengan lancar. Bagaimana tanggapan Anda mengetahui kondisi seperti ini?
a. Bekerja sesuai dengan tugas yang dibebankan.
b. Membantu sebagian kecil dari beban anggota lainnya. c. Membantu mengerjakan sebagian besar tugas kelompok
22. Anda dipercaya untuk membantu memeriksa lembar jawaban kuis/pre-tes, namun waktu yang tersedia lebih sedikit dibanding dengan waktu yang dibutuhkan untuk memeriksa jawaban kuis/pre-tes tersebut. Bagaimana Anda menyikapi hal ini?
a. Memeriksa dengan menambah waktu kerja lembur. b. Memeriksa dengan melebihi batas waktu yang ditentukan. c. Memeriksa sesuai dengan waktu yang dibutuhkan.
23. Anda ditunjuk sebagai juri dalam sebuah lomba cerdas cermat, kewenangan Anda sangat menentukan nasib peserta. Salah satu peserta ada yang Anda kenal. Bagaimana Anda menyikapi terhadap tugas ini?
a. Menilai sesuai dengan pedoman penilaian. b. Mempelajari pedoman penilaian.
ujian seorang guru juga dituntut untuk memberikan penilaian yang mencerminkan kemampuan peserta didik. Bagaimana caranya untuk memperoleh skor yang adil untuk semua peserta didik? a. Siswa diminta untuk mengoreksi jawaban siswa lain. b. Anak pintar diberikan skor lebih tinggi.
c. Membuat pedoman penskoran terlebih dahulu.
25. Anda sebagai anggota organisasi mengikuti rapat yang membahas masalah organisasi. Apa yang anda lakukan dalam rapat tersebut? a. Memberi saran perbaikan.
b. Mengkritisi pengelolaan organisasi. c. Menjadi pendengar saja.
26. Lembaga sekolah Anda tempat menimba ilmu, menemukan masalah kebersihan yang harus dipecahkan bersama seluruh warga sekolah. Bagimana tanggapan anda terhadap masalah ini?
a. Mengusulkan kepada Kepala Sekolah untuk kerja bakti b. Memotivasi seluruh warga sekolah untuk kerja bakti. c. Mengajak rekan untuk mencari solusinya.
27. Anda menemui kesulitan dalam memahami pelajaran yang akan