• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI KESIMPULAN KETERBATASAN, DAN SARAN

C. Keterbatasan

Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah:

Pengukuran partisipasi hanya dilakukan pada saat diskusi kelompok ahli. Akibatnya dalam penelitian ini tidak ada penilaian tentang bagaimana cara siswa menyampaikan informasi yang diperoleh dari kelompok ahli ke dalam kelompok asal. Apakah informasi yang disampaikan sudah benar dan sesuai dengan apa yang diperoleh dari kelompok ahli serta berguna bagi si penerima informasi.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006.Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara Dimyati, Mudjiono. 1999.Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Fajar, A. 2005. Portofolio Dalam Pembelajaran IPS. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya

Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning: Mempraktikan Cooperative Learning di ruang-ruang kelas. Jakarta: PT. Grasindo

Hopkins, D. 1993. A Teacher’s Guide to Classroom Research (2nd ed.).

Buckingham: Open University Press.

Kornelis. 2007. 26 Januari. Natboho. Pembelajaran Guru. Kompas, hlm. 12. Mikkelsen, B. 2003. Metode Penelitian Partisipatoris dan Upaya-upaya

Pemberdayaan.Jakarta: Yayasan Obor.

Pranowo, dkk. 1996. Teknik Menulis Makalah Seminar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Slavin, R. E. 1995. Cooperative Learning: Theory Research, and Practice (2nd. Ed. Boston: Allyn and Bacon.

Solihatin, Etin dan Raharjo. 2007. Cooperative Learning: Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Susento. 2007. “Konsep Penelitian Tindakan Kelas”. Makalah disajikan dalam

Seminar Pendidikan. Program Studi Pendidikan Akuntansi, FKIP, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, 16 Mei 2007

Tantra, D. K. 2006. Konsep Dasar dan Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas. Bahan Pelatihan Dosen LPTK. Jakarta: Depdikbud, Dirjen Dikti, Diknas.

Waluyo, G.B. “Penelitian Tindakan Kelas Untuk Memperbaiki Kinerja Guru”.

Majalah EducareNo.12/III Edisi Maret 2007. Jakarta

Winkel, W.S. 1989.Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar.Jakarta

Wiriaatmaja, R. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Nama Sekolah : SMA Stella Duce II Yogyakarta Mata Pelajaran : Ekonomi

Kelas/semester : X/1

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)

Standar Kompetensi : Memahami konsep ekonomi dalam kaitannya dengan kegiatan ekonomi, konsumen dan produsen

Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan pola perilaku konsumen dan produsen dalam kegiatan ekonomi

Indikator : 1. Menjelaskan pengertian produksi 2. Menyebutkan bidang-bidang produksi I. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian produksi 2. Siswa dapat menyebutkan tujuan produksi 3. Siswa menyebutkan bidang-bidang produksi II. MATERI PEMBELAJARAN

1. Pengertian Produksi 2. Tujuan Produksi

3. Bidang dan Tahap Produksi III. METODE PEMBELAJARAN

 Pendekatan : Contextual Teaching Learning

 Strategi : Cooperative Learning

 Metode : Jigsaw

IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN A. Kegiatan Awal

1. Guru membuka pelajaran dengan salam dan presensi 2. Guru memberi apersepsi tentang produksi

2. Guru membagikan materi pertama tentang produksi kepada orang ke-1, 2, 3 dan materi kedua tentang bidang dan tahap produksi kepada orang ke-4, 5, 6 pada setiap kelompok 3. Orang pertama, kedua dan ketiga saling berdiskusi tentang materi yang didapat

4. Orang keempat, kelima dan keenam saling berdiskusi tentang materi yang mereka dapat 5. Semua anggota saling berdiskusi dan bertukar pikiran tentang apa yang mereka dapat. 6. Guru membahas hasil diskusi dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk

mempresentasikan hasil diskusi mereka

7. Siswa yang lain dapat memberi tanggapan atas jawaban temannya 8. Guru memberikan kuis dan siswa mengerjakan

C. Kegiatan Akhir

1. Guru dan murid melakukan refleksi terhadap perangkat dan model pembelajaran kooperatif tipejigsaw

2. Guru menutup pelajaran dengan salam penutup V. MATERI PEMBELAJARAN

Sebelum membaca materi yang tertera di bawah, silakan dijawab terlebih dahulu pertanyaan berikut ini : (Diskusikan dalam kelompok!)

Pernahkah anda membayangkan bagaimana kertas yang anda pegang atau lihat sekarang dibuat? Bagaimana cara membuatnya?

Jika mendengar kata “produksi”, apa yang terlintas dalam benak anda? Menurut anda, apakah produksi itu?

Coba lihat di sekitar tempat tinggal anda atau di sekitar sekolah anda, beri contoh-contoh yang kalian ketahui tentang produksi!

PERILAKU PRODUSEN DALAM KEGIATAN PRODUKSI A. Arti dan Tujuan Produksi

Di dalam ilmu Ekonomi, pengertian produksi mengalami perkembangan yang dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Menurut aliran Fisiokrat, produksi adalah kegiatan untuk menghasilkan barang baru (product nett)

kegiatan menambah manfaat suatu barang Kegiatan yang termasuk produksi antara lain : 1. Kegiatan menghasilkan barang baru 2. Kegiatan mengubah bentuk barang 3. Kegiatan mengambil kekayaan alam 4. Kegiatan menyimpan barang

5. Kegiatan mendistribusikan barang

6. Kegiatan memindahkan hak milik melalui transaksi jual beli 7. Kegiatan memberikan pelayanan jasa

Berilah contoh pada masing-masing kegiatan tersebut diatas! Jelaskan tujuan seseorang melakukan produksi!

B. Bidang dan Tahap Produksi Bidang-bidang produksi :

1. Bidang produksi ekstraktif

Yaitu produksi yang bergerak dalam bidang pengambilan (penggalian) kekayaan alam yang telah tersedia, tanpa mengubah sifat atau bentuk barangnya.

2. Bidang produksi agraris

Yaitu produksi yang bergerak dalam bidang pengolahan alam (tumbuhan dan hewan) untuk menghasilkan barang baru.

3. Bidang industri dan kerajinan

Produksi yang bergerak dalam bidang pengolahan suatu bahan menjadi bentuk bahan/barang lain.

4. Bidang perdagangan

Produksi yang bergerak di bidang jual beli barang hingga terjadi perpindahan hak milik barang tersebut.

5. Bidang jasa

Produksi yang bergerak di bidang pelayanan jasa.

2. Tahap produksi sekunder yang meliputi bidang produksi yang meliputi bidang produksi industri atau kerajinan. Tahap produksi ini menghasilkan kegunaan bentuk (form utility)

3. Tahap produksi tersier yang meliputi bidang produksi perdagangan dan pelayanan jasa. Tahap produksi ini menghasilkan berbagai kegunaan (utility)

Dikusikanlah dalam kelompok soal dibawah ini! Berikut ini adalah contoh kegiatan produksi.

a. Perbankan h. Tambak udang

b. Supermarket i. Perkebunan

c. Kerajinan gerabah j. Perusahaan tekstil

d. Tambang emas k. Penyulingan minyak bumi

e. Bengkel l. Bandar udara

f. Peternakan sapi m. Pengambilan pasir di lereng merapi g. Angkringan n. Perkebunan kelapa sawit

Kelompokkan kegiatan produksi diatas sesuai dengan bidangnya masing-masing! (bidang produksi perdagangan, industri, ekstraktif, agraris dan jasa)

Menurut pendapat anda, bagaimana seharusnya pemanfaatan sumber daya alam yang tidak hanya memanfaatkan, tetapi juga ramah lingkungan? Apakah perlu dikenakan sanksi yang berat bagi penebang hutang liar? Jelaskan!

VI. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

1. Sumber Pembelajaran : 1. Ekonomi untuk SMA Kelas I

2. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas X 3. Hand Out

2. Media Pembelajaran : LKS, Card ID, Perlengkapan Tulis, Instrumen Refleksi VII. EVALUASI

1. Hasil

- Lembar Jawab Siswa (Kuis)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : SMA Stella Duce II Yogyakarta Mata Pelajaran : Ekonomi

Kelas/semester : X/1

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (1 x pertemuan)

Standar Kompetensi : Memahami konsep ekonomi dalam kaitannya dengan kegiatan ekonomi, konsumen dan produsen

Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan pola perilaku konsumen dan produsen dalam kegiatan ekonomi

Indikator : 1. Menjelaskan pengertian konsumsi

. 2. Membedakan hukum gossen I dengan hukum gossen II 3. Menggambarkan grafik kepuasan total dan kepuasan marjinal 4. Menggambarkan Indeference Curve

I. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian konsumsi

2. Siswa dapat membedakan hukum gossen I dengan hukum gossen II 3. Siswa dapat menggambarkan grafik kepuasan total dan kepuasan marjinal 4. Siswa dapat menggambarkanIndeference Curve

II. MATERI PEMBELAJARAN 1. Konsumsi

2. Teori Perilaku Konsumen III. METODE PEMBELAJARAN

 Pendekatan : Contextual Teaching Learning

 Strategi : Cooperative Learning

 Metode : Jigsaw

IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN A. Kegiatan Awal

1. Guru membuka pelajaran dengan salam dan presensi 2. Guru memberi apersepsi tentang produksi

3. Informasi tentang materi dan tujuan pembelajaran yang akan dibahas B. Kegiatan Inti

1. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 orang (orang pertama, orang kedua, orang ketiga, orang keempat, orang kelima, orang keenam) 2. Dari kelompok asal kemudian dipecah lagi menjadi kelompok para ahli, yaitu orang

pertama berkumpul dengan orang pertama dengan kelompok lain. Orang kedua berkumpul dengan orang kedua dengan kelompok lain. Demikian seterusnya sampai dengan orang keenam.

3. Masing-masing kelompok para ahli membahas dan berdiskusi tentang materi yang telah dibagikan oleh guru

4. Setelah itu kelompok para ahli kembali ke kelompok asal dan saling memberitahu tentang apa yang mereka peroleh dari kelompok para ahli

5. Guru membahas hasil diskusi dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka

6. Siswa yang lain dapat memberi tanggapan atas jawaban temannya 7. Guru memberikan kuis dan siswa mengerjakan

C. Kegiatan Akhir

1. Guru dan murid melakukan refleksi terhadap perangkat dan model pembelajaran kooperatif tipejigsaw

2. Guru menutup pelajaran dengan salam penutup V. MATERI PEMBELAJARAN

A. KONSUMSI

Konsumsi adalah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan faedah suatu benda (barang atau jasa) dalam rangka pemenuhan kebutuhan. Selain untuk tujuan konsumsi (menghabiskan kegunaannya) suatu benda juga dipergunakan sebagai benda produksi. Misalnya, Pak Harto memiliki sebuah sepeda motor. Setiap hari jam 8 pagi sampai jam 4 sore, sepeda motor tersebut digunakan sarana tarnsportasi ke kantor. Sedangkan pada jam 7 sampai jam 10 malam, sepeda motor tersebut digunakan untuk ojek. Pada jam 8 pagi sampai jam 4 sore, sepeda motor tersebut digunakan untuk kegiatan konsumsi. Namun penggunaan sepeda motor dari jam 7 sampai jam 10 malam bukan untuk tujuan konsumsi, melainkan untuk tujuan menghasilkan uang dan berperan sebagai benda produksi.

produksi. Adapun faktor-faktor produksi yang biasa digunakan dalam proses produksi yaitu faktor produksi alam, faktor produksi tenaga kerja, faktor produksi modal, dan faktor produksi keahlian/kewirausahaan.

B. TEORI PERILAKU KONSUMEN

Teori perilaku konsumen menjelaskan bagaimana cara seorang konsumen memilih suatu produk yang diyakini akan memberi kepuasan maksimum dengan dibatasi oleh pendapatan dan harga barang. Ada 2 pendekatan untuk mengenal teori perilaku konsumen

1. Pendekatan Kardinal (marginal Utility)

Kepuasan total (total utility) merupakan kepuasan yang diperoleh konsumen saat mengkonsumsi sejumlah barang. Misalnya pada saat mengkonsumsi barang sebanyak 10 unit Anda memperoleh kepuasan total 30. Sedangkan kepuasan marjinal (marginal utility) adalah tambahan kepuasan yang dinikmati oleh setiap konsumen dari setiap tambahan barang atau jasa yang dikonsumsinya. Misalnya, pada saat mengkonsumsi barang sebanyak 7 unit, Anda memperoleh kepuasan total 24, sedangkan pada saat mengkonsumsi barang sebanyak 10 unit, Anda memperoleh kepuasan total 30. Jadi, kepuasan marjinal dapat dihitung dengan:

30-24 Kepuasan marjinal (MU) = = 2

10-7 a. Hukum Gossen I

Hukum Gosen I berbunyi : Jika pemenuhan akan suatu jenis barang dilakukan secara terus menerus, maka rasa nikmatnya mula-mula akan tinggi, namun semakin lama kenikmatan tersebut semakin menurun sampai akhirnya mencapai batas jenuh. Misalnya setelah berolah raga nilai guna dari konsumsi air sangat tinggi. Namun, nilai tersebut semakin menurun jika kita meminum gelas kedua, ketiga dan seterusnya.

TABEL DAN GRAFIK KEPUASAN TOTAL (TU) DAN KEPUASAN MARJINAL (MU) MENURUT HUKUM GOSSEN I.

Nilai guna total meningkat seiring dengan peningkatan konsumsi. Namun tambahan nilai guna marjinal semakin menurun.

Konsumsi air Kepuasan total Kepuasan marjinal

Pertama 30 30 Kedua 50 20 Ketiga 65 15 Keempat 65 0 Kelima 50 -15 155

b. Hukum Gossen II berbunyi : Seseorang akan senantiasa memenuhi berbagai macam kebutuhan sampai pada tingkat intensitas yang sama.

Jadi dengan anggaran terbatas yang dimiliki, seseorang akan berusaha memenuhi beberapa kebutuhan yang dirasakan penting. Misalnya, Adi memiliki tiga kebutuhan yang dianggap penting, yaitu makanan, pendidikan, kesehatan. Intensitas kebutuhan dapat diukur dari kepuasan yang didapatkan berdasarkan pemenuhan kebutuhan tersebut. Kepuasan maksimum konsumen akan tercapai apabila kepuasan marjinal tiga macam kebutuhan tersebur sama. Perhatikan table dibawah ini : Alternatif MU makanan (MUx) MU pendidikan (MUy) MU kesehatan (MUz) Kepuasan Total (TU) 1 7 - - 7 2 6 6 - 12 3 5 5 5 15

Pada tabel diatas ditunjukkan secara jelas bahwa konsumen akan memilih alternatif ketiga, yaitu pada saat semua kebutuhan dapat terpenuhi secara seimbang (MU ketiga kebutuhan sama dan TU menunjukkan nilai terbesar). Adi tidak memilih alternatif yang lain karena alternatif pertama dan kedua tidak menunjukkan kepuasan maksimun.

2. Pendekatan Ordinal (Indeference Curve)

Pendekatan ordinal dilakukan dengan menggunakan analisis kurva indeferensi. Kurva indeferensi adalah kurva yang menunjukkan berbagai titik kombinasi dua barang yang memberikan kepuasan yang sama. Kurva indeferensi mempunyai karakteristik atau cirri-ciri umum sebagai berikut :

- Kurva indeferensi memiliki kemiringan yang negatif. Hal ini karena jika jumlah suatu barang dikurangi, jumlah barang yang lain harus ditambah agar diperoleh kepuasan yang sama.

- Kurva indeferensi tidak saling berpotongan - Cembung terhadap titik nol

Perhatikan tabel berikut ini : Bakso (mangkok) Coklat (batang) Tingkat kepuasan 6 4 3 4 6 3 3 7 3 1 9 3

Jika tabel diatas digambarkan dalam bentuk grafik, akan menghasilkan kurva yang disebut kurva indeferen, sebagai berikut :

156 Indeference Curve

Bakso Coklat

Nama Sekolah : SMA Stella Duce II Yogyakarta Mata Pelajaran : Ekonomi

Kelas/semester : X/1

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (1 x pertemuan)

Standar Kompetensi : Memahami konsep ekonomi dalam kaitannya dengan kegiatan ekonomi, konsumen dan produsen

Kompetensi Dasar : Mendeskripsikancirculair flow diagram

Indikator : 1. Menyebutkan pelaku ekonomi dalam ilmu ekonomi . 2. Menjelaskan interaksi antar pelaku ekonomi

I. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat menyebutkan pelaku ekonomi dalam ilmu ekonomi 2. Siswa dapat menjelaskan interaksi antar pelaku ekonomi

II. MATERI PEMBELAJARAN Interaksi pelaku ekonomi

III. METODE PEMBELAJARAN

 Pendekatan : Contextual Teaching Learning

 Strategi : Cooperative Learning

 Metode : Jigsaw

IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN A. Kegiatan Awal

1. Guru membuka pelajaran dengan salam dan presensi 2. Guru memberi apersepsi tentang produksi

3. Informasi tentang materi dan tujuan pembelajaran yang akan dibahas B. Kegiatan Inti

1. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 orang (orang pertama, orang kedua, orang ketiga, orang keempat, orang kelima, orang keenam)

pertama berkumpul dengan orang pertama dengan kelompok lain. Orang kedua berkumpul dengan orang kedua dengan kelompok lain. Demikian seterusnya sampai dengan orang keenam.

3. Masing-masing kelompok para ahli membahas dan berdiskusi tentang materi yang telah dibagikan oleh guru

4. Setelah itu kelompok para ahli kembali ke kelompok asal dan saling memberitahu tentang apa yang mereka peroleh dari kelompok para ahli

5. Guru membahas hasil diskusi dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka

6. Siswa yang lain dapat memberi tanggapan atas jawaban temannya 7. Guru memberikan kuis dan siswa mengerjakan

C. Kegiatan Akhir

1. Guru dan murid melakukan refleksi terhadap perangkat dan model pembelajaran kooperatif tipejigsaw

2. Guru menutup pelajaran dengan salam penutup V. MATERI PEMBELAJARAN

PELAKU EKONOMI

Rumah Tangga Keluarga/Konsumen (RTK)

Rumah tangga keluarga merupakan unit ekonomi yang paling kecil. Peran rumah tangga keluarga dalam kegiatan ekonomi ada dua, yaitu sebagai konsumen atas barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan dan sebagai penyedia jasa faktor produksi, berupa tenaga kerja, tanah, ataupun modal bagi Rumah Tangga Produsen (RTP), pemerintah ataupun masyarakat luar negeri. Dari faktor-faktor produksi tersebut, rumah tangga keluarga memperoleh penghasilan untuk membeli barang dan jasa sebagai pemuas kebutuhan.

Kegiatan-kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh rumah tangga keluarga pada pokoknya meliputi : 1. Menjual atau menyewakan sumber-sumber daya yang mereka miliki kemudian mendapatkan

pendapatan yang dapar berupa upah, gaji, sewa, bunga atau laba sebagai hasil penjualan atau hasil persewaan sumber-sumber daya mereka.

2. Membayar pajak kepada pemerintah

3. Membeli dan mengkonsumsi barang-barang dan jasa-jasa pribadi yang dihasilkan oleh rumah- rumah tangga perusahaan, dan

4. Memanfaati jasa pemakaian barang-barang dan jasa-jasa publik yang disediakan oleh pemerintah

dari kepemilikannya, perusahaan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu : perusahaan milik Negara dan perusahaan milik swasta. Perusahaan Negara umumnya menekankan layanan kepada masyarakat tanpa bertujuan mencari laba. Dalam kegiatan ekonomi, RTP berperan sebagai penghasil dan penyalur barang maupun jasa hingga sampai ketangan RTK (Rumah Tangga Konsumen). Dalam menghasilkan barang dan jasa tersebut, RTP memerlukan faktor produksi dari RTK, pemerintah, maupun masyarakat luar negeri. RTP melaksanakan kegiatan-kegiatan ekonomi seperti berikut :

1. Membeli sumber-sumber daya dari Rumah Tangga Konsumen (RTK) dan pemerintah 2. Membayar pajak kepada pemerintah

3. Memanfaatkan barang dan jasa publik yang disediakan pemerintah

4. Menjual barang dan jasa yang dihasilkan kepada RTK, pemerintah dan kepada sesama rumah tangga produsen

Pemerintah

Pada pasal 33 ayat 2 UUD 1945 tertulis: “Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara”. Selanjutnya pada pasal 33 ayat 3 UUD 1945 tertulis: “Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”. Adapun kegiatan ekonomi yang djalankan pemerintah adalah sebagai berikut :

1. Membeli sumber-sumber daya (terutama sumber daya manusia), barang dan jasa dari Rumah Tangga Konsumen (RTK) dan Rumah Tangga Produsen (RTP)

2. Dengan sumber-sumber daya, barang dan jasa yang dibelinya, pemerintah menghasilkan serta menyajikan barang-barang publik untuk dapat dimanfaatkan oleh RTK dan RTP.

3. Memungut pajak dari RTK dan RTP dengan maksud antara lain untuk membiayai pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta sumber-sumber daya yang diperlukan seperti yang dimaksudkan pada butir 1

4. Bertindak sebagai pengatur perekonomian, pemerintah berkewajiban : a. Mengusahakan pembagian pendapatan nasional yang adil

b. Mengusahakan tingkat pendapata nasional dan tingkat kesempatan kerja yang tinggi c. Mengusahakan tingkat harga yang relatif stabil

d. Mengusahakan pertumbuhan ekonomi yang memadai Masyarakat Luar Negeri

Coba anda bayangkan bagaimana perekonomian Indonesia jika kita tidak mengadakan hubungan dengan masyarakat luar negeri. Kebutuhan manusia sangat banyak jumlah dan ragamnya. Dari berbagai kebutuhan tersebut ada yang dapat kita produksi sendiri di dalam negeri. Namun banyak juga barang- barang yang harus diimpor dari luar negeri karena ita belum mampu membuatnya. Sebagian barang yang kita produksi juga kita ekspor ke negara lain karena produksinya terlalu banyak atau karena akan lebih menguntungkan jika diekspor ke negara lain. Adapun keuntungan-keuntungan yang diperoleh melalui kerja sama dengan masyarakat luar negeri, yaitu :

1. Pemerintah dapat memperoleh pinjaman untuk membiayai pembangunan

2. Hasil bumi dan hasil kerajinan Indonesia dapat diekspor ke luar negeri untuk mendapatkan devisa 3. Memungkinkan pengiriman tenaga kerja untuk bekerja di luar negeri. Hal ini tentu akan membantu

pemerintah mengurangi pengangguran

4. Memungkinkan dilakukannya alih teknologi maju dari masyarakat luar negeri yang sangat bermanfaat bagi negara kita yang sedang membangun

5. Memungkinkan negara kita untuk melakukan impor berbagai barang kebutuhan konsumsi dan barang-barang modal untuk menunjang pembangunan.

Pernahkah anda membayangkan bagaimana kertas yang anda pegang atau lihat sekarang dibuat? Bagaimana cara membuatnya?

Jika mendengar kata “produksi”, apa yang terlintas dalam benak anda? Menurut anda, apakah produksi itu?

Coba lihat di sekitar tempat tinggal anda atau di sekitar sekolah anda, beri contoh-contoh yang kalian ketahui tentang produksi!

PERILAKU PRODUSEN DALAM KEGIATAN PRODUKSI A. Arti dan Tujuan Produksi

Di dalam ilmu Ekonomi, pengertian produksi mengalami perkembangan yang dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Menurut aliran Fisiokrat, produksi adalah kegiatan untuk menghasilkan barang baru (product nett)

2. Menurut aliran klasik, produksi adalah kegiatan menghasilkan barang. Barang yang dihasilkan tidak harus barang baru, tetapi bisa juga barang yang hanya diubah bentuknya 3. Menurut para ekonom, produksi adalah kegiatan menghasilkan barang maupun jasa, atau

kegiatan menambah manfaat suatu barang Kegiatan yang termasuk produksi antara lain : 1. Kegiatan menghasilkan barang baru 2. Kegiatan mengubah bentuk barang 3. Kegiatan mengambil kekayaan alam 4. Kegiatan menyimpan barang

5. Kegiatan mendistribusikan barang

6. Kegiatan memindahkan hak milik melalui transaksi jual beli 7. Kegiatan memberikan pelayanan jasa

Berilah contoh pada masing-masing kegiatan tersebut diatas! Jelaskan tujuan seseorang melakukan produksi!

B. Bidang dan Tahap Produksi Bidang-bidang produksi :

1. Bidang produksi ekstraktif

Yaitu produksi yang bergerak dalam bidang pengambilan (penggalian) kekayaan alam yang telah tersedia, tanpa mengubah sifat atau bentuk barangnya.

2. Bidang produksi agraris

Yaitu produksi yang bergerak dalam bidang pengolahan alam (tumbuhan dan hewan) untuk menghasilkan barang baru.

3. Bidang industri dan kerajinan

Produksi yang bergerak dalam bidang pengolahan suatu bahan menjadi bentuk bahan/barang lain.

4. Bidang perdagangan

Produksi yang bergerak di bidang jual beli barang hingga terjadi perpindahan hak milik barang tersebut.

5. Bidang jasa

Produksi yang bergerak di bidang pelayanan jasa.

1. Tahap produksi primer yang meliputi bidang produksi ekstraktif dan agraris. Tahap produksi primer ini menghasilkan kegunaan dasar (elementary utility)

2. Tahap produksi sekunder yang meliputi bidang produksi yang meliputi bidang produksi industri atau kerajinan. Tahap produksi ini menghasilkan kegunaan bentuk (form utility)

3. Tahap produksi tersier yang meliputi bidang produksi perdagangan dan pelayanan jasa. Tahap produksi ini menghasilkan berbagai kegunaan (utility)

Dikusikanlah dalam kelompok soal dibawah ini! Berikut ini adalah contoh kegiatan produksi.

a. Perbankan h. Tambak udang

b. Supermarket i. Perkebunan

c. Kerajinan gerabah j. Perusahaan tekstil

d. Tambang emas k. Penyulingan minyak bumi

e. Bengkel l. Bandar udara

f. Peternakan sapi m. Pengambilan pasir di lereng merapi

g. Angkringan n. Perkebunan kelapa sawit

Kelompokkan kegiatan produksi diatas sesuai dengan bidangnya masing-masing! (bidang produksi perdagangan, industri, ekstraktif, agraris dan jasa)

Menurut pendapat anda, bagaimana seharusnya pemanfaatan sumber daya alam yang tidak hanya memanfaatkan, tetapi juga ramah lingkungan? Apakah perlu dikenakan sanksi yang berat bagi penebang hutang liar? Jelaskan!

Termasuk di dalam golongan mana tenaga kerja dibawah ini :

a. Office Boy

d. Tukang Bakso

b. Satpam

e. Petani

c. Pemahat

f. Tukang Pijat

Rumah Tangga Keluarga/Konsumen (RTK)

Rumah tangga keluarga merupakan unit ekonomi yang paling kecil. Peran rumah tangga keluarga dalam kegiatan ekonomi ada dua, yaitu sebagai konsumen atas barang dan jasa yang dihasilkan oleh Rumah Tangga Produsen/Perusahaan (RTP) dan sebagai penyedia jasa faktor produksi, berupa tenaga kerja, tanah, ataupun modal bagi Rumah Tangga Produsen/Perusahaan (RTP), pemerintah ataupun masyarakat luar negeri. Dari faktor-faktor produksi tersebut, rumah tangga keluarga memperoleh penghasilan untuk membeli barang dan jasa sebagai pemuas kebutuhan.

Kegiatan-kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh rumah tangga keluarga pada pokoknya meliputi : 1. Menjual atau menyewakan sumber-sumber daya yang mereka miliki kemudian mendapatkan

pendapatan yang dapar berupa upah, gaji, sewa, bunga atau laba sebagai hasil penjualan atau hasil persewaan sumber-sumber daya mereka.

Dokumen terkait