• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan

5. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan penelitian, meliputi:

a. Pengambilan sampel pohon untuk uji kandungan Pb dan debu hanya dilakukan pada satu sampel pohon (pancang). Lokasi pengambilan sampel

110

berada di dekat lampu lalin yang diasumsikan bahwa di lokasi ini banyak mengandung Pb hasil emisi kendaraan bermotor dan debu.

b. Pengambilan sampel masyarakat untuk data wawancara hanya terbatas pada lingkungan keraton (abdi dalem). Hal ini diasumsikan bahwa sampel benar- benar mengetahui tentang materi yang akan didiskusikan.

111 BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah:

1. Landasan perspektif masyarakat tradisional Kota Yogyakarta terhadap eksistensi Beringin meliputi 4 poin penting yang menjadi landasan dalam memaknai eksistensi tersebut yang meliputi kedudukan Beringin sebagai tanaman keraton, mitologi, sejarah, dan Beringin sebagai komponen dalam lanskap kultural Kota Yogyakarta.

2. Distribusi dan kemelimpahan jumlah Beringin di Kota Yogyakarta:

a. Distribusinya Beringin di Kota Yogyakarta menyesuaikan dengan garis tepi jalan atau tepi alun-alun.

b. Kemelipahan jumlah sebanyak 899 individu Beringin yang meliputi habitus semai, pancang, tiang, pohon, bonsai, dan epifit. Ditemukan dua jenis Beringin yakni Beringin (Ficus benjamina L.) dan Preh (Ficus ribes B.)

c. Kemelimpahan jumlah individu Beringin terdapat pada 83 lokasi dengan kategori jumlah pohon antara 1-20 pohon terdapat pada 73 lokasi, kategori 21-40 pohon pada 3 lokasi, kategori 41-60 pohon pada 7 lokasi, dan kategori 101-120 pohon pada 1 lokasi.

112

3. Ukuran Pohon Beringin di Kota Yogyakarta:

a. Kategori diameter dan umur pohon Beringin menduduki kelas interval yang sama karena nilai diameter menunjukkan nilai umur. Jumlah individu yang terukur diameter dan umur sebanyak masing-masing 257 individu. Rata-rata umur pohon Beringin di Kota Yogyakarta sebesar 15,9 tahun.

b. Pohon Beringin yang terukur ketinggiannya sebanyak 211 individu dengan rata-rata tinggi pada habitus Beringin 5,79 m.

4. Kemampuan Beringin dalam mereduksi polutan di udara

Beringin dapat mereduksi timbal (Pb) melalui daun dan kulit batang dan menjerap debu melalui permukaan daunnya. Daun dan kulit batang Beringin mampu mereduksi Pb dengan rerata masing-masing sebesar 0,3 mg/kg dan 0,5 mg/kg sedangkan daun dan kulit batang Preh masing-masing sebesar 0,6 mg/kg dan 0,2 mg/kg. Kemampuan mereduksi Pb tinggi pada kulit batang Beringin dan daun Preh. Rerata debu yang terjerap pada Beringin sebesar 0,0381 g dan Preh sebesar 0,0030 g. Potensi kapasitas habitus Beringin dalam menjerap debu melalui tajuk pada pancang sebesar 0,5233 g/tanaman/hari, tiang sebesar 0,9705 g/tanaman/hari, dan pada habitus pohon sebesar 1,7558 g/tanaman/hari. Potensi jerapan debu per tanaman per hari pada daun habitus pancang, tiang, dan pohon Preh secara berurutan adalah 0,0223 g, 0,0414 g, dan 0,0748 g.

113

5. Masyarakat tradisional Kota Yogyakarta mengetahui pengetahuan tentang Beringin yang terlihat dari persentase kategori dalam menjawab pertanyaan wawancara sebesar 75%.

B. Saran

1. Bagi Peneliti

a. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap potensi Beringin dalam mereduksi polutan baik yang berasal dari tanah, udara, maupun air dengan variasi organ (daun, batang, ranting, akar nafas, maupun akar tanah). Selain itu, juga didukung oleh data sekunder kandungan logam berat yang berada di udara, tanah, dan air sebagai perbandingan. b. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengetahuan masyarakat

Kota Yogyakarta terhadap Beringin dengan variasi strata sosial, umur, maupun pekerjaan.

114

DAFTAR PUSTAKA

Alhamadi. 2013. “Perencanaan Jalur Hijau untuk Mengurangi Polusi Partikel Akibat Aktivitas Transportasi pada Simpang Susun Cawang, Jakarta Timur”, Skripsi Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor: Bogor, 61 hal.

Akhadi, Mukhlis. 2009. Ekologi Energi. Yogyakarta: Graha Ilmu

Athens-Clarke County Community Tree. 2016. Tree Conservastion Notes: How Old is

My Tree?, diakses dari www.michigan.gov pada tanggal 11 September 2016 pukul

12:26 WIB

Astika, G. 2003. “Pengaruh Media Arang Sekam terhadap Pertumbuhan Semi Ficus callosa Willd. (Pangsar), Skripsi. Bogor: Fakultas Kehutanan, Institute Pertanian Bogor.

Baskara, Medha, dan Kurniawan P. Wicaksono. 2013. “Tumbuhan Ficus: Penjaga Keberlanjutan Budaya dan Ekonomi di Lingkungan Karst”, Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2013, 22-25.

Cunningham, William P., dan Marry Ann. Cunningham. 2006. Principle of Environmental Science: Inquiry and Application, Third Edition. New York: McGraw-Hill.

Day, Susan D. dan P. Eric Wiseman. 2009. “At the Root of It”, Artikel Arborist News, hal 20-22.

Desyanti, Choirunnisa Wihda. 2012. “Identifikasi Struktur Anatomi Daun Angsana dan Beringin Akibat Pengaruh Gas dan Materi Vulkanik Pasca Erupsi Gunung Merapi”,

Skripsi. Bogor: Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Dinas Kebudayaan Provinsi DIY. 2009. Ensiklopedia Kraton Yogyakarta. Yogyakarta: Dinas Kebudayaan Provinsi DIY.

Eka, Karma Iswata, dan Arief Husin. 2006. “Interaksi Kadar Pb dalam Daun dengan Persentase Kerusakan Stomata Tanaman Glodogan (Garcinia dulcis)”, Artikel

Publikasi Ilmiah. Purwokerto: Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Fahruddin. 2014. Bioteknologi Lingkungan. Alfabeta: Bandung.

115

Harrison, Rhett D. 2005. “Figs and the Diversity of Tropical Rainforests”, Jurnal

Bioscience, Vol. 55, No. 12: 1053-1064.

Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia, Jilid 3. Jakarta: Departemen Kehutanan.

Irwan, Zoer’aini Djamal. 2005. Tantangan Lingkungan dan Lansekap Hutan Kota. Jakarta: Bumi Aksara.

Keraf, A., Sonny. 2010. Etika Lingkungan Hidup. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara.

Kurniawan, Andri dan M.I. Sadali. 2015. Keistimewaan Lingkungan Daerah Istimewa

Yogyakarta. Yogyakarta: UGM Press.

Kusminingrum, Nanny, dan Gunawan, G. 2008. “Polusi Udara Akibat Aktivitas Kendaraan Bermotor di Jalan Perkotaan Pulau Jawa dan Bali”, Artikel Ilmiah.

Bandung: Pusat Litbang Jalan dan Jembatan.

Lubis, Erwansyah dan Heny Suseno. 2002. “Penyerapan Timbal oleh Tanaman Berakar Gantung” Artikel Hasil Penelitian Pusat Pengembangan Pengelolaan Limbah Radioaktif, hal 143-149.

Mangunjaya, Fachruddin M. 2007. “Keramat Alami dan Kontribusi Islam dalam Konservasi Alam”, Prosiding, Lokakarya Situs Keramat Alami dalam Konservasi Keanekaragaman Hayati Editor : Herwasono S., Y. Purwanto, Endang S. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Mitchel, B., B. Setiawan, dan D.H. Rahmi. 2010. Pengelolaan Sumberdaya dan

Lingkungan. Yogyakarta: UGM Press.

Murniati. 2010. “Arsitektur Pohon, Distribusi Perakaran, dan Pendugaan Biomassa Pohon dalam Sistem Agroforestry”, Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, Vol. 7, No.2 : 103-117.

Murdawa, Budi dan Silvi Nur Oktalina. 2012. Bahan Ajar: Ilmu Ukur Kayu. Yogyakarta: Pengelolaan Hutan Sekolah Vokasi, UGM.

Mukhlison. 2013. “Pemilihan Jenis Pohon untuk Pengembangan Hutan Kota di Kawasan Perkotaan Yogyakarta” Jurnal Ilmu Kehutanan, Vol 7, No. 1 : 37-47. Pool, Raymond J. dan Arthur T. Evans. 1941. First Course in Botany. Boston, USA:

116

Purwaningsih, Sri. 2007. “Kemampuan Serapan Karbondioksida pada Tanaman Hutan Kota di Kebun Raya Bogor” Skripsi Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. 76 Hal.

Sastrapradja, Setijati, dan Johar Juniarti Afriastini. 1984. Kerabat Beringin, seri

Sumber Daya Alam. Bogor: Lembaga Biologi Nasional LIPI.

Shanahan M, Compton SG. 2001. Vertical Stratification of Figs and Fig-Eaters in a Bornean Lowland Rain Forest: How Is The Canopy Different? Plant Ecology 153: 121–132.

Simonds JO. 1983. Landscape Architecture: A Manual of Site Planning and Design.

New York: McGraw-Hill.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta

Suhartini. 2009. “Kajian Kearifan Lokal Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan”, Prosiding, Seminar Nasional Penelitian. hal. 206-218. Yogyakarta: FMIPA UNY.

Suryadarma. 2009. “Kawasan Sakral Perspektif Perlindungan Keanekaragaman Hayati”, Prosiding, Lokakarya Situs Keramat Alami dalam Konservasi Keanekaragaman Hayati Editor : Herwasono S., Y. Purwanto, Endang S. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Suwarno, Eko. 2006. “Studi Keanekaragaman Jenis Beringin (Ficus spp.) di Cagar Alam Telaga Warna, Kabupaten Bogor, Jawa Barat”, Skripi. Program Studi Budidaya Hutan, Fakultas Kehutanan, Institute Pertanian Bogor. 44 hal.

Syatiriah, Henny. 2002. “Profil Bunga Ficus (Moraceae) Diocious dan Stabilitas Mutualisme Antara Ficus hispida dan Ficus septica dengan Tawon Penyerbuk (Agaoninae, Agaonidae) di Kampus Universitas Indonesia Depok” Tesis

Universitas Indonesia, 71 hal.

Tangahu, Bieby V., dkk. 2011. “A Review on Heavy Metal (As, Pb, and Hg) Uptake by Plants through Phytoremidiation”, International Journal of Chemical Engineering, Vol. 2011, ID 939161, 31 hal.

Ulum, Samsul. 2010. “Manfaat Beringin dalam Pembangunan Kawasan Hutan”,

Artikel Lingkungan Hidup, diakses dari www.kabarindonesia.com pada tanggal 4

117

Van Stenis, C.GC., Bloemberg S, Eymu P.J. 1975. Flora untuk Sekolah Indonesia. Jakarta Pusat: PT. Pradnya Paramita.

Wijana, Nyoman. 2014. Metode Analisis Vegetasi. Yogyakarta: Plantaxia.

Wright, Richard T. 2008. “Environmental Science: Toward a Sustainble Future 9th Edition. United States: Pearson Education.

Wulansari, Rialun. 2006. “Penyusunam Sistem Informasi Manajemen Pemeliharaan Pohon Pengisi Jalur Hijau Jalan Kota Madya Jakarta Timur”, Skripsi Program Studi Aksitektur Lanskap, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. 76 hal.

Zuhud, Ervizal A.M. 2007. “Tri-Stimulus Amar (Alamiah Manfaat Religius) sebagai Pendorong Sikap Konservasi Kasus Konservasi Kedawung (Parkia timoriana (DC) Merr.) di Taman Nasional Meru Betiri”, Prosiding, Lokakarya Situs Keramat Alami dalam Konservasi Keanekaragaman Hayati Editor : Herwasono S., Y. Purwanto, Endang S.Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Zulkifli, Arif. 2014. Dasar-Dasar Ilmu Lingkungan. Jakarta: Penerbit Salemba Teknika.

118

Dokumen terkait