• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

1. Bagi ibu hamil sebaiknya diperhatikan kombinasi makanan sehari-hari, yang terdiri atas campuran sumber besi yang berasal dari hewan (daging yang berwarna merah, daging unggas, hati, telur, ikan, udang, kerang, dan lain-lain) dan bahan makanan nabati (sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian) serta serta sumber gizi yang lain yang dapat membantu absorpsi zat besi vitamin C

2. Bagi ibu hamil yang rutin mengonsumsi teh atau kopi sebaiknya tidak mengonsumsi pada saat menyantap sumber zat besi non-Hem, karena bahan tersebut mengandung Tanin dan Cafein yang dapat menghambat penyerapan zat besi. Disarankan bagi ibu hamil agar mengatur waktu konsumsi minum teh. Tunda minum teh atau kopi minimal 1 jam setelah makan,apabila ingin mendapatkan manfaat maksimal dari sumber zat besi yang kita makan.

3. Kepada para petugas kesehatan, disarankan untuk lebih meningkatkan program penyuluhan tentang gizi seimbang untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil dalam memenuhi kebutuahn gizinya selama kehamilan.

DAFTAR PUSTAKA

Allen L.H, 1996. Iron- Ascorbic Acid and Iron-Calsium Interctions and Thwir Relevance in Complementary Feeding in Micronutrien Interaction: Impact on Child Health and Nutrition, Washington, DC: US Agency for International Development.

Almatsier, S, 2010. Ilmu Gizi Dasar. Jakarta: PT.Gramedia Pusaka.

Argana, 2004. Vitamin C Sebagai Faktor Dominan Untuk Kadar Hemoglobin Pada Wanita Usia 20 - 35 Tahun. J Kedokteran Trisakti, Vol.23 No.1.

Arisman, 2010. Gizi dalam Daur Kehidupan: Buku Ajar Ilmu Gizi. Jakarta:

Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Badriah, L, 2011. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Bandung: PT.Refika Aditama.

Citrakesumasari, 2012. Anemia Gizi Masalah dan Pencegahannya. Yogyakarta:

Kalika.

Darlina, 2003. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia Gizi pada Ibu Hamil S1 Undergraduate, Institut Pertanian Bogor.

Demaeyer, E. M, 1993. Pencegahan dan Pengawasan Anemia Defisiensi Besi.

Jakarta: Widia Medika.

Waspadji S, S Kartini & Suharyati, 2010. Daftar Bahan Makanan Penukar.

Jakarta: Balai Penerbit Fakulats Kedokteran Universitas Indonesia.

Depkes RI, 1998. Perawatan Pemberian Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Depkes RI.

Depkes RI, 2001. Program Penanggulangan Anemia Gizi pada Wanita Usia Subur (WUS); (Safe Motherhood Project: A Partnership and Family Approach). Jakarta: Depkes RI.

Depkes RI, 2003. Gizi dalam Angka sampai dengan tahun 2002. Jakarta: Depkes RI.

Dinkes Sulsel, 2008. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2008. Jakarta:

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan.

Effendi Yh, D Briawan & Barunawati, M., 2000. Keragaan Konsumsi Pangan dan Kadar Serum Darah Mineral Besi (Fe) dan Seng (Zn) dalam Serum Darah Ibu Hamil. Media Gizi dan Keluarga tahun XXIV Vol II No 1.

Eko Wijanti Ribut, Rahmaningtyas Indah & Dewi, W. 2012, Hubungan Pola Makan Ibu Hamil Trisemester III dengan Kejadian Anemia. Vol II No.2.

Fadlilah, M. 2009, Hubungan Lama Menstruasi, Status Gizi, Konsumsi Bahan Makanan Peningkat - Penghambat Absorpsi Fe dan Kadar Hemoglobin Pada Karyawati PT. Wyeth Indonesia S1 Undergraduate Esa Unggul Jakarta.

Fatimah St, Hadju V, Bahar B & Abdullah, Z, 2011. Pola Konsumsi dan Kadar Hemoglobin pada Ibu Hamil Di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

MAKARA, KESEHATAN, VOL. 15, NO. 1, JUNI 2011: 31-36.

Gibney, M. J., Margetts, B. M., Kearney, J. M. & Arab, L, 2008. Gizi Kesehatan Masyarakat, Jakarta: EGC.

Gibson, R. S. 2005, Principles of Nutritional Assesment. New York: Oxford University Press.

Hadi, H, 2004. Editorial: Gizi lebih sebagai tantangan baru dan implikasinya terhadap kebijakan pembangunan kesehatan nasional. Jurnal Gizi Klinik Indonesia 2004, ; 1 (2): 51-8.

Handayani, Wiwik & Andi Sulistyo Haribowo, 2008. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan System Hematologi. Jakarta: Salemba Medika.

Herlina, Nina & Djamilus, F, 2008. Faktor Risiko Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Bogor. Available:

file://D:/Dataku/Tugas/Anemia, 2008 [Accessed 15 Januari 2013].

Himadi, A. 2012, Gambaran Pola Makan dan Status Hemoglobin Ibu Hamil di Puskesmas Kaluku Bodoa Kota Makassar S1 Undergraduate, Universitas Hasanuddin.

Khomsan 2003, Pangan dan Gizi Untuk Kesehatan. Jakarta: PT. Rajagravindo Persada.

Khumaidi, 1994. Gizi Masyarakat. Jakarta: Penerbit PT BPK Gunung Mulia.

Manuaba, I. B, 2001. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Marks, Maria, C., Jolieke & Pols, V. D, 2006. Relative Validity of Food Intake Estimates Using a Food Frequency Questionnaire Is Associated with Sex, Age, and Other Personal Characteristic. JN The Journal Of Nutrition University of Queensland.

Mochtar, 1998. Sinopsis Obsetri. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran ECG.

Muwakhidah, 2009. Efek Suplementasi Fe, Asam Folat dan Vitamin B12 terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin (Hb) Pada Pekerja Wanita (di Kabupaten Sukoharjo). S2 Postgraduate, Universitas Diponegoro.

Nadesul 2002. Makanan Sehat untuk Ibu Hamil. Jakarta, Puspa Swasta.

Nindya & Susila, T. 2012, PSG Dietetik Individu. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Airlangga, Surabaya.

Ojofeitimi Eo, Ogunjuyigbe Po & Sanusi 2008. Poor Dietary Intake of Energy and Retinol among Pregnant Women: Implications for Pregnancy Outcome in Southwest Nigeria. Pak. J. Nutr, 7(3):480-484.

Phuoang , N, 2006. Factors of Nutritional Anemia ini Vietnam. The FASEB Journal 20 :AI50.

Price & Wilson L, 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.

Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Profil Gowa, 2011. Kondisi Geografis Kabupaten Gowa. Available:

www.gowakab.go.id [Accessed 8 April 2013].

Profil Sulsel, 2008. Profil Kesehatan Sulawesi Selatan 2008. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan.

Puji Esse, Satriani Sri, Nadimin & Fathiyathul Fadliyah, 2010. Hubungan Pengetahuan Ibu dan Pola Konsumsi dengan Kejadian Anemia Gizi pada Ibu Hamil di Puskesmas Kassi-Kassi. Media Gizi Pangan, Vol.X, Edisi 2.

Riskesdas, 2007. Laporan Nasional 2007. Jakarta: Depkes RI 2008.

Saifuddin, A. B, 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta, YBP-SP.

Samhadi, 2008. Malnutrisi, Keteledoran Sebuah Bangsa Available:

www.kompas.com [Accessed 10 Januari 2013].

Shafa, 2010. Anemia pada Ibu Hamil Available:

http://drshafa.wordpress.com/2010/11/16/anemia-pada-bumil [Accessed 7 Januari 2013].

Soediatama, 2008. Ilmu Gizi dan Aplikasinya untuk Keluarga dan Masyarakat.

Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Soekirman, 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya untuk Keluarga dan Masyarakat.

Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Soeparman, 1992. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Sohimah, 2006. Anemia dalam Kehamilan dan Penanggulangannya. Jakarta:

Gramedia.

Suhardjo, 1992. Sosio Budaya Gizi. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor.

Suheimi, H. 2007. Anemia Dalam Kehamilan. Available:

http://ksuheimi.blogspot.com/2007/09anemia-dalam-kehamilan.html [Accessed 16 Januari 2013].

Sukarmi, 1994. Kesehatan keluarga dan lingkungan. Pusat Antar Universitas.

Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor.

Sukrat, B. & Sirichotiyakul, S, 2006. The prevalence and causes of anemia during pregnancy in Maharaj Nakorn Chiang Mai Hospital. . J. Med. Assoc. Thai 89(Suppl 4):S142-146.

Sulistyoningsih, H, 2011. Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Supariasa N, Bakri B & Fajar I, 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Susilo, 2002. Hubungan asupan zat besi dan inhibitornya sebagai predictor kadar hemoglobin ibu hamil di Kabupaten Bantul Propinsi DIY. Berita kedokteran masyarakat, xviii (1).

Trsitiyanti, W, 2006. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Anemia Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. S1 Undergraduate, Institut Pertanian Bogor.

WHO, 2000. Major Nutritional Deficiency Diseases in 5. Emergencis: The Management Of Nutrition Major Emergencies. Geneva: WHO.

Widodo, 2004. Important of Brain Growth Infant Intellectual Development.

Jakarta: 2nd Asian Congress of Pediatric Nutrition.

Wijianto, 2002. Dampak Suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD) dan Faktor faktor yang Berpengaruh terhadap Anemia Gizi Ibu Hamil di Kabupaten Banggai, Propinsi Sulawesi Tengah S1 Undergraduate, Institut Pertanian Bogor.

Wiknjosastro, H, 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.

Winarno, F, 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Wirahadikusuma, E, 1999. Perencanaan Menu Anemia Gizi Besi. Jakarta: PT.

Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara.

Yuni, L, 2011. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa Tahun 2010. Available: http://unhieluizkebidanan.blogspot.com/

[Accessed 7 Januari 2013]

Tabel Sintesa Hasil Penelitian Tentang Pola Konsumsi dan Anemia pada Ibu Hamil

No. NamaPeneliti/

Tahun

Judul Penelitian

Lokasi, Populasi,

Sampel

Masalah Variabel Hasil Saran Ket (sumber)

1. St. Fatimah, Veni Hadju, Burhanuddin Bahar, Zulkifli Abdullah, 2011

Pola

Konsumsi dan Kadar

Hemoglobin Pada Ibu Hamil di Kabupaten Maros

- Tiga kecamatan di wilayah Kabupaten Maros yaitu Kecamatan Lau dan Kecamatan Tanralili.

- Seluruh Ibu hamil yang ada di wilayah kerja Puskesmas Barandasi Kecamatan Lau dan Puskesmas Carangki Kecamatan

Untuk melihat prevalensi anemia

defisiensi besi dan besarnya kontribusi pola konsumsi terhadap kadar hemoglobin pada ibu hamil.

- Independen :Pola

Konsumsi Ibu Hamil

- Dependen : Kadar Hemoglobin

- Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi anemia ibu hamil sebesar 41% di mana umumnya anemia ringan dan sedang (54,9%

dan 43,9%). Pola makan ibu hamil pada umumnya nasi, ikan, dan sayur-sayuran secukupnya.

Sayuran dan buah sangat jarang dikonsumsi dan hanya 3-6 kali seminggu.

Asupan energi dan protein hanya 59% dan 72% AKG (angka kecukupan gizi) atau 1300 kcal dan 48 gr.

Umumnya vitamin hanya dikonsumsi sekitar 40%

AKG kecuali untuk

vitamin A (76%, 605 RE),

Pola konsumsi ibu hamil berhubungan dengan rendahnya kadar hemoglobin ibu hamil di daerah penelitian. Disamping itu, konsumsi tablet besi dan juga

status gizi ibu hamil.

Upaya peningkatan konsumsi ibu hamil harus terus dilakukan dengan menggunakan

sumber bahan pangan lokal seperti ikan, telur, sayuran hijau (bayam, kangkung, dan daun kelor), pepaya, pisang, jeruk, dan

Makara Kesehatan

(Jurnal)

Tanralili - 200 orang,

di wilayah Puskesmas Barandasi dipilih sebanyak 71 ibu hamil dan di wilayah Puskesmas Carangki sebanyak 129 ibu hamil.

asam folat (195%, 1170 ug), dan Vitamin B12 (142%, 3,7 ug).

tomat masak. Selain itu, perhatian

juga harus diberikan kepada status gizi ibu hamil dan

konsumsi tablet besi sesuai dengan program yang ada di

lapangan.

2. Ribut Eko Wijanti, Indah Rahmaningtyas, Dewi Widari, 2012

Hubungan Pola Makan Ibu Hamil Trisemester III dengan

Kejadian Anemia

-Wilayah Kerja Puskesmas Sambi Kabupaten Kediri - Semua ibu hamil TM III yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sambi

Untuk mengetahui hubungan pola makan Ibu Hamil TM III dengan kejadian Anemia pada ibu hamil

- Independen : Pola makan Ibu Hamil

Trisemester III - Dependen : Anemia Ibu Hamil

Hasil penelitian ini adalah rata- rata (63%) ibu hamil TM III mengalami

anemia, pola makan ibu hamil TM III rata-rata (65%) tidak sehat.

Disarankan agar lebih ditingkatkan peran aktif tenaga kesehatan setempat untuk

melakukan upaya preventif dalam rangka mencegah terjadinya anemia karena pola makan yang tidak sehat.

Misalnya dengan cara penyuluhan tentang

Riset Kesehatan

(Jurnal)

sejumlah 80 orang

gizi kepada ibu hamil

3. A.Esse Puji, Sri Satriani,Nadimi

n, Fathiyatul Fadliyah, 2010

Hubungan Pengetahuan Ibu dan Pola Konsumsi dengan Kejadian Anemia Gizi pada Ibu Hamil di Puskesmas Kassi-Kassi

- Di wilayah Puskesmas Kassi-Kassi Kota

Makassar -Semua ibu hamil di Puskesmas Kassi- Kassi

sebanyak 228 orang

Untuk mengetahu i hubungan pengetahuan dan pola konsumsi dengan kejadian anemia gizi pada Ibu hamil

- Independen : Pengetahuan dan Pola Konsumsi - Dependen

:Anemia gizi ibu hamil

Hasil penelitian ini menunjukkan prevalensi anemia ibu di wilayah kerja Pukesmas Kassi-Kassi sebesar 47 % pengetahuan tentang nutrisi maternal dan pola konsumsi mencapai 55 %.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pola konsumsi ibu hamil sebagian besar kurang sebanyak 28 orang (55%) sedangkan pola konsumsi cukup sebanyak 23 orang (45%).

Media Gizi Pangan (Jurnal)

4. Tristitanti, Wara, 2006

Faktor-Faktor yang

Mempengaruh i Status Anemia pada Ibu Hamil di Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor

- - Di wilayah Kabupaten Bogor - - Ibu Hamil

sebanyak 64 Orang

- Untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi status anemia pada ibu hamil di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor

- Independen:

Karakteristik bumil, kesehatan, Status Kek, Konsumsi Zat gizi, Konsumsi teh, infeksi dan penyakit.

- Dependen:

Status Anemia

Hasil penelitian ini menunjukkan prevalensi anemia pada ibu hamil di wilayah penelitian ini adalah sebesar 62,5%.

Rata-rata konsumsi energi pada penelitian ini adalah 1230 kkal/org/hari di mana sebagian besar contoh (79,7%) memiliki tingkat kecukupan energi dengan kategori defisit berat (<70% AKE).

Rata-Mengingat masih tingginya prevalensi anemia gizi pada ibu hamil di

wilayah penelitian, hendaknya perlu diambil tindakan penanggulangan dan pencegahan lebih lanjut. Upaya tersebut dapat dilakukan melalui perbaikan pengetahuan gizi dan

Skripsi Insitut Pertanian

Bogor

Bumil rata konsumsi protein sebesar 34,75 g/org/hari dengan 82,8% contoh memiliki tingkat

kecukupan protein dengan kategori defisit berat (<70% AKP). Hampir seluruh contoh (95,3%) mengkonsumsi zat besi dalam jumlah yang rendah (<15mg/kapita/hari) dan dengan persentase yang sama sejumlah contoh mengkonsumsi vitamin C dalam jumlah yang kurang (<85 mg/hr). Sebesar 43,8% contoh

mengkonsumsi tablet Fe. Persentase contoh yang mengkonsumsi teh dengan frekuensi

16-30 kali/bulan tidak berbeda jauh dengan persentase contoh yang tidak mengkonsumsi teh.

Tercatat 40,6% contoh mengkonsumsi teh dengan frekuensi 16-30 kali/bulan

kesehatan. Materi yang disampaikan bisa beragam,

misalnya materi tentang zat gizi yang penting untuk tulang dan gigi, tentang contoh pangan sumber protein, tentang zat gizi untuk tambah darah, serta jenis imunisasi untuk ibu hamil. Selain itu suami contoh dapat

diikutsertakan dalam upaya ini mengingat pengetahuan gizi contoh berhubungan dengan tingkat pendidikan suami contoh.

dan 39,1% contoh tidak mengkonsumsi teh.

Sebagian besar contoh (54,7%) menderita penyakit infeksi selama sebulan terakhir dan sebesar 53,1% contoh memiliki kondisi lingkungan yang baik.

5 Argana Guntur, Kusharisupeni, Diah M.Utari

Vitamin C sebagai faktor dominan untuk kadar

hemoglobin pada wanita usia 20-35 tahun

- - Penelitian dilaksanakan di kecamatan Kintab kabupaten Tanah Laut propinsi Kalimantan Selatan Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran prevalensi anemia dan faktor-faktor seperti indeks massa

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran prevalensi anemia dan faktor-faktor seperti indeks massa

tubuh (IMT), lingkar lengan atas (LILA), konsumsi zat gizi makro dan mikro, lama haid,

pengetahuan tentang anemia dan

- Independen:

variabel LILA, frekuensi konsumsi vitamin C dan

pengeluaran per kapita per bulan

- Dependen:

Kadar Hb

- Hasil penelitian

menunjukkan, prevalensi anemia besarnya 65,3%, yang berarti anemia yang terjadi dapat digolongkan sebagai masalah kesehatan masyarakat tingkat berat.

Berdasar pengukuran IMT ternyata sebanyak

71,3% sampel tergolong normal, 12% kurus dan 16,7% overweight.

mengkonsumsi protein >

100% angka kecukupan gizi (AKG). Untuk

konsumsi zat besi ternyata keadaannya masih sangat memprihatinkan karena

Disarankan untuk memberikan tablet tambah darah dan vitamin C pada wanita sebelum hamil, sebagai

persiapan menghadapi kehamilannya

Jurnal Kedokteran

Trisakti

tubuh (IMT), lingkar lengan atas (LILA), konsumsi zat gizi makro dan mikro, lama haid, pengetahuan tentang anemia dan

pengeluaran per kapita per bulan yang berhubungan dengan kadar hemoglobin (Hb) pada wanita usia 20-35 tahun di kecamatan Kintab kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan

pengeluaran per kapita per bulan yang berhubungan dengan kadar hemoglobin (Hb) pada wanita usia 20-35

tahun di kecamatan Kintab kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan.

hanya 6,7% sampel yang konsumsi besinya >100%.

Selanjutnya sampel yang mengkonsumsi vitamin C

>100% AKG berjumlah 44,7%.

Makanan sumber heme cukup sering

dikonsumsi sampel, dimana sebanyak 80,7%

mengkonsumsi > 1x/mgg, sebaliknya makanan sumber vitamin C hanya dikonsumsi > 1x /mgg oleh

10,7% sampel. Kebiasaan minum teh tidak cukup populer di daerah

penelitian, terlihat 63,3%

sampel

tidak pernah minum teh.

KUESIONER PENELITIAN

Nama Responden 1 Puskesmas/kecamatan

2 Nama desa/kelurahan 3 Nomor urut KK

4 Nama responden (Ibu RT) Nama KK (Bapak)

No. ID

II. KETERANGAN PENCACAHAN 5 Tanggal Wawancara :

Pewawancara:

Editorial:

Editor:

Tgl/bln/thn

………..

Tgl/bln/thn

………..

III. DATA RUMAH TANGGA 6. Umur

Ibu : Bapak :

……… tahun

……… tahun 7 Jumlah anggota keluarga yang

menetap 4 bulan terakhir ……….. orang 8 Apakah ibu mengkonsumsi

multivitamin dan mineral selama hamil?

1. Tidak 2. Ya

Jika ya, sebutkan….

9 Pendidikan : 1. Ibu : 2. Bapak :

01. Tidak pernah sekolah 05. SMA/MA sederajat

02. Tidak tamat SD/MI 06. Diploma 03. Tamat SD/MI 07. Universitas 04. SMP/MTs/Sederajat

1.

2.

10. Jenis pekerjaan:

1. Ibu : 2. Bapak :

01. Petani 09. supir 02. Petani penggarap 10. Tukang kayu 03. Pedagang/penjual 11. nelayan 04. Buruh harian 12. Pengrajin

1.

2.

05. Pegawai negeri 13. Wiraswata 06. Pegawai swasta 14. IRT

07. Tukang becak/gerobak 15. Lainnya, sebutkan!

08. Tukang perahu 14. Tidak bekerja 11. Pendapatan keluarga/bulan 01. <50.000

02. >50.000-100.000 03. >100.000-150.000 04. >150.000-200.000 05. >200.000-250.000 06. >250.000-500.000 07. >500.000-1.000.000 08. >1.000.000-2.000.000 09. >2.000.000-5.000.000 10. >5.000.000

12. Barang/perabot yang dimiliki

1. Motor 5. parabola 2. Kulkas 6. Radio 3. Televisi 7. Kursi Tamu 4. VCD

13. Tempat yang digunakan untuk BAB

1. Kakus miliki sendiri 2. kakus umum

3. sungai/ empang/laut 4. semak-semak/ empang

5. lainnya, sebutkan! ………..

14. Sumber air minum 1. Empang 6. Pompa tangan 2. Sumur bersemen 7. Air ledeng/PAM 3. Sumur tidak bersemen 8. Lainnya, sebutkan!

4. Tadah air

5. Mata air ………..

15 Jarak rumah ke sumber air

minum ……….. meter

16. Bagian utama dari lantai rumah terbuat dari?

1. Semen 4. Kayu 2. Batu 5. Bambu

3. Tanah 6. Lainnya, sebutkan!

………..

17. Bagian utama dari dinding terbuat dari?

1. Semen 4. Kayu 2. Batu 5. Bambu

3. Seng 6. Lainnya, sebutkan!

………..

18. Bagian utama terbuat dari rumah

terbuat dari? 1. Genteng 4. Ijuk/rumbia 2. Seng 5. Bambu

3. Sirap 6. Lainnya, sebutkan! ………..

19. Bahan bakar yang dipakai untuk

masak 1. Kayu

2. Minyak tanah 3. Gas

4. Lainnya, sebutkan!

………..

IV. DATA IBU HAMIL 20. Apakah ibu memeriksakan

kehamilan sekarang?

0. Tidak 1. Ya 21. Bila iya, siapa yang memeriksa

kehamilan ibu?

1. Bidan desa 2. Bidan 3. Dokter 4. Dukun

5. Lainnya, sebutkan!

………..

22. Bila kepetugas kesehatan kesehatan, berapa kali memeriksakan kehamilan?

……….. kali 23. Bila kepetugas kesehatan,

dimana ibu memeriksakan kehamilan?

1. Pustu 5. Rumah Sakit 2. Puskesmas 6. Lainnya,

sebutkan!

3. Poskesdes 4. Rumah bidan

………..

V. STATUS GIZI 24. Hasil pengukuran

antropometri/Hb

- Berat badan ibu:

- Panjang/tinggi ibu:

- Lingkar lengan atas:

- Hemoglobin:

………… , ……… Kg

……….. , ………. Cm

……….. , ………. Cm

………... , ……… gr/dl KETERPAPARAN ASAP ROKOK 25. Apakah ibu mempunyai

kebiasaan merokok?

0. Tidak 1. Ya

26. Jika iya, berapa batang perhari? ……… batang 27. Apakah ada anggota keluarga

yang tinggal serumah mempunyai kebiasaan merokok ? jika ada, berapa batang perhari?

Sebutkan!

0. Tidak 1. Ya

……… batang

………... batang 28. Apakah anggota keluarga

tersebut merokok dalam rumah?

0. Tidak 1. Ya 29. Apakah ibu berada didalam

rumah?

0. Tidak 1. Ya

RIWAYAT KEHAMILAN 30 Hari pertama haid terakhir Tanggal :

Bulan : Tahun :

31. Usia kehamilan ibu saat ini ………. Minggu

32. Jarak kehamilan dengan kelahiran anak sebelumnya (bulan)

33. Riwayat obstetri ibu

1. Gravida 2. Paritas 3. Abortus

34. Penyakit yang pernah diderita selama kehamilan

………

Nama Makanan

Berat (g) Porsi S

Frekuensi Porsi

Rata-rata Berat

x/H x/M x/B Tidak Pernah T Idak pernah

K S B

x/H g/H

Makanan Pokok

Nasi putih 200 1 prg sdg

Nasi uduk 200 1 prg sdg

Nasi goreng 200 1 prg sdg

Roti Tawar Putih 30 2 iris

Mi basah 200 2 gls

Mi instan 80 1 bks

Singkong 120 1 ptg

Kentang 210 5 bh kcl

Sukun 150 2 ptg sdg

Lauk pauk

Daging sapi 35 1 ptg sdg

Hati sapi 35 1 ptg sdg

Daging kambing 50 1 ptg sdg

Ayam dengan kulit 45 1 ptg sdg

Hati ayam 35 1 bh sdg

Telur ayam kampung 40 1 btr

Telur ayam ras 55 1btr

Telur bebek 60 1 btr

Ikan banjar 45 1/3 ekor

Ikan layang 45 1/3 ekor

Ikan kakap 45 1/3 ekor

Ikan cakalang 45 1/3 ekor

Ikan lele 45 1/3 ekor

Ikan bandeng 45 1/3 ekor

Cumi-cumi 45 1/2 ekor

Udang segar 35 4 ekor sdg

Kepiting 30 1 ekor

KUESIONER FOOD FREKUENSI SEMI KUANTITATIF

Kerang 10 1 bh

Tahu 110 1 ptg bsr

Tempe 50 2 ptg sdg

Ikan teri kering 15 2 sdm

Sayuran

Kacang panjang 50 3 bh

Daun kacang panjang 50 1 prg

Bayam 50 1 prg

Daun singkong 50 1 prg

Wortel 50 1/2 bh

Terong 50 1/2 bh

Kangkung 50 1 prg

Labu siam 50 1 ptg

sdg

Jantung pisang 50 1/2 bh

Pare 50 2 ptg

sdg

Nangka mentah 50 8 ptg

kcl

Oyong 50 1 ptg

sdg

Daun seledri 2 1 jmp

Daun bawang 2 1 jmp

Daun Kelor 50 1 prg

Tomat 25 1 bj

Cabe kecil 5 4 bh

Cabe besar 10 1 bh

Kacang hijau 10 1 sdm

Kacang merah 10 1 sdm

Kacang kedelai 10 1 sdm

Buah

Alpukat 50 ½ bh bsr

Apel 200 1 bh bsr

Belimbing 125 1 bh bsr

Jambu air 100 2 bh sdg Jeruk manis sunkist 150 1 bh sdg Jeruk manis selayar 107 1 bh sdg

Mangga 90 ½ bh

sdg

Nangka 50 3 biji

Nanas 95 1/4 bh

sdg

Papaya 110 1 ptg

sdg

Rambutan 75 5 bh

Manggis 80 2 bh

Semangka 180 2 ptg

sdg

Jambu biji 190 1 bh sdg

Anggur 125 11 bh

Pisang ambon 60 1 bh

Pisang mas 50 1 bh

Sirsak 60 1 ptg

sdg

Durian 35 3 bj

Kedondong 100 1 bh

Langsat 75 5 bh

Jeruk bali 105 1 ptg

sdg

Minyak

Minyak kelapa 10 1 sdm

Minyak kelapa sawit 10 1 sdm

Margarine 10 1 sdm

Mentega 10 1 sdm

Santan 50 ¼ gls

Makanan olahan

Sosis 24 1 bj

Ikan sardine 150 1 klg

Abon sapi 5 1 sdm

Kecap 8 1 sdm

Keju 5 1 sdm

Minuman

Susu bubuk 10 1 sdm

Susu kedelai 200 1 gls

Susu kental manis 10 1 sdm

Susu sapi 200 1 gls

Susu kambing 150 ¾ gls

Susu kerbau 100 ½ gls

Susu UHT 200 1 gls

Susu full cream 10 1 sdm

Teh 2 1 ktg

Kopi 5 1 sdm

Cemilan

Biscuit 50 5 bh

Bolu kukus 50 1 bh

Risoles 50 1 bh

Brownis 30 1 bh

Dadar gulung 60 1 bh

Onde-onde jawa 60 1 bh

Kue lapis 50 1 bh

Putu beras 60 1 bh

Putu cangkir 25 1 bh

Ubi jalar goreng 60 1 bh

Pisang goreng 60 1 bh

Bakwan 40 1 bh

Perkedel jagung 40 1 bh

Terang bulan 50 1 ptg

sdg

Martabak 40 1 ptg

sdg

Pisang ijo 60 1 bh

Jalangkote 65 1 bj

Donat 65 1 bj

Pawa 60 1 bj

Makanan Jadi

Soto ayam 225 1 mgk

Bakso 20 1 bj

Pangsit 390 1 mgk

Ketupat 110 1 bj

Gado-gado 430 1 prg

Siomay 160 1 mgk

Mie goreng 420 1 prg

Mie titi 400 1 prg

Ayam krispi 80 1 ptg

Kapurung 580 1 mgk

Kondro 340 1 mgk

RIWAYAT HIDUP

Nama : A. St. Bulkis

Tempat/TanggalLahir : Takkalasi/ 29April 1990 JenisKelamin : Perempuan

Agama : Islam

Suku : Bugis

Alamat di Daerah : Jalan Sultan Hasanuddin No.22 Takkalasi Kab. Barru Alamat di Makassar : Kompleks BTP Blok J 231

Nama Ayah : A. Alimuddin (Almarhum)

NamaIbu : Hj. Mardawiah

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan :

1. Tahun 1996 - 2002 : SD Neg 1 Takkalasi 2. Tahun 2002 - 2005 : SMP Neg 1 Balusu

3. Tahun 2005 - 2008 : SMA Neg 1 Soppeng Riaja

4. Masuk Tahun 2009 : Fakultas Kesehatan Masyarakat Program Studi Ilmu Gizi, Universitas Hasanuddin

Dokumen terkait