• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

E. Keterbatasan Penelitian

Penulis menyadari penelitian ini belum sempurna. Berbagai upaya telah dilaksanakan agar peneletian ini memperoleh hasil yang optimal. Meskipun demikian, masih ada beberapa faktor yang sulit dikendalikan sehingga membuat penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan diantaranya:

1. Penelitian ini hanya dilaksanakan pada pokok bahasan Persamaan Linear Dua Variabel, sehingga belum bisa digeneralisasikan pada pokok bahasan lain. 2. Siswa belum terbiasa dengan proses pembelajaran yang diajarkan dengan

menggunakan metode penemuan terbimbing, sehingga peneliti harus lebih membimbing setiap kelompok agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar.

3. Penelitian dilakukan hanya dalam waktu satu bulan, sehingga pengaruh pembelajaran matematika dengan metode penemuan terbimbing terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa menjadi kurang maksimal.

(a)

74

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan mengenai pembelajaran matematika dengan metode penemuan terbimbing (guided discovery) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa SMPI Ruhama diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut.

1) Kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang pembelajarannya diterapkan metode penemuan terbimbing memiliki rata-rata sebesar 71,97. Adapun nilai rata-rata untuk masing-masing indikator kemampuan berpikir kreatif matematis dari yang paling tinggi yaitu kemampuan berpikir luwes atau

flexibility sebesar 70,54 dan yang paling rendah adalah kemampuan berpikir asli atau novelty sebesar 67,74.

2) Kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang pembelajarannya diterapkan metode konvensional memiliki rata-rata sebesar 58,50. Adapun nilai rata-rata untuk masing-masing indikator kemampuan berpikir kreatif matematis dari yang paling tinggi yaitu kemampuan berpikir luwes atau

flexibility sebesar 63,27 dan yang paling rendah adalah kemampuan berpikir asli atau novelty sebesar 36,25.

3) Siswa yang dalam pembelajarannya diterapkan metode penemuan terbimbing memiliki kemampuan berpikir kreatif yang lebih tinggi dari pada siswa yang pembelajarannya diterapkan secara konvensional yaitu dengan metode ekspositori. Hal ini terlihat dari pengujian hipotesis thitung = 4,81 dan ttabel = 1,67 dengan taraf signifikan 5% atau (α = 0,05) sehingga thitung lebih besar dari ttabel (4,81 > 1,67). Dengan demikian, kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang diajarkan dengan metode penemuan terbimbing (guided discovery) lebih tinggi dari pada siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Hal ini didukung juga dari besarnya rata-rata masing-masing indikator berpikir

75

kreatif kelas eksperimen yang lebih tinggi dibanding rata-rata indikator berpikir kreatif kelas kontrol.

B.

Saran

Berdasarkan temuan yang penulis temukan dalam penelitian ini, ada beberapa saran penulis terkait penelitian ini, diantaranya :

1) Berdasarkan hasil penelitian bahwa pembelajaran matematika dengan penemuan terbimbing mampu meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa, sehingga pembelajaran tersebut dapat menjadi salah satu variasi pembelajaran matematika disekolah.

2) Dengan adanya beberapa keterbatasan dalam melaksanakan penelitian ini, sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut untuk meneliti tentang pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing pada pokok bahasan yang cocok atau pada jenjang sekolah yang berbeda. Lembar Kerja Siswa (LKS) yang digunakan dapat dibuat menjadi lebih menarik dan konstruktif.

3) Metode penemuan terbimbing membutuhkan waktu yang lama, sehingga guru yang hendak menggunakan metode tersebut dalam pembelajaran matematika di kelas diharapkan dapat mendesain pembelajaran dengan seefektif mungkin sehingga pembelajaran selesai tepat waktu.

76

DAFTAR PUSTAKA

Adirakasiwi, Alpha Galih. Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Pendekatan Open-Ended untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Koneksi Matematis. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika Program Pacasarjana STKIP Siliwangi, 2014.

Alimuddin. Menumbuh Kembangkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Melalui Tugas-Tugas Pemecahan Masalah. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA Universitas Negeri Yogyakarta, 2009. Amri, Sofan. Pengembangan & Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013.

Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2013.

Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2012.

Arsefa, Dezi. Kemampuan Penalaran Matematika Siswa Dalam Pembelajaran Penemuan Terbimbing. Prosiding pada Seminar Nasional Pendidikan Matematika Program Pacasarjana STKIP Siliwangi, 2014.

Cahyo, Agus N. Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar Teraktual dan Terpopuler. Yogyakarta: DIVA Press, 2013.

Dahar, Ratna Wilis. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Erlangga, 2006.

Hamzah, Ali dan Muhlisrarini. Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2014.

Indriana, Dina. Mengenal Ragam Gaya Pembelajaran Efektif. Yogyakarta: DIVA Press, 2011.

Irawanti, Heny. Pengaruh Pembelajaran Penemuan Terbimbing terhadap Kemampuan Pemahaman Matematik Siswa. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika Program Pacasarjana STKIP Siliwangi. 2014.

Kadir. Statistik untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Rose Mata Sampurna, 2010.

La Moma. Menumbuhkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Melalui Pembelajaran Generatif Siswa SMP. Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika, FKIP Yogyakarta, 2012.

77

Lawshe, C.H. A Quantitative Approach to Content Validity. By Personnnel Psychology. INC. 1975.

Mahmudi, Ali. Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa melalui Pembelajaran Topik Pecahan. Jurnal FMIPA UNY, 2009.

Mahmudi, Ali. Mengukur Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis. Prosiding

konferensi Nasional Matematika XV UNIMA Manado, 2010.

Mahmudi, Ali. Strategi Mathematical Habits of Mind (MHM) untuk Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis. Prosiding

Konferensi Nasional Pendidikan Matematika III, Universitas Negeri Medan, 23-25 Juli 2009.

Markaban. Model Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Penemuan Terbimbing. Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional Pusat Pengembangan dan Penataran Guru Matematika, 2006.

Munandar. Utami. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta, 2012.

Prasetyo, Bambang., dan Jannah, Lina Miftahul. Metode Penelitian Kuantitatif.

Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011.

Putra, Tomi Tridaya, dkk. Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dengan Pembelajaran Berbasis Masalah. Jurnal Pendidikan Matematika. 1, 2012.

Ruseffendi, H.E.T. Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: PT Tarsito, 2006.

Saefudin, Abdul Aziz. Pengembangan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMRI). Jurnal Al-Bidayah. 4, 2012.

Salahudin, Anas., dan Alkrienciehie, Irwanto. Pendidikan Karakter: Pendidikan Berbasis Agama & Budaya Bangsa. Bandung: Pustaka Setia, 2013.

Sani, Ridwan Abdullah. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013. Siswono, Tatag Yuli Eko. Model Pembelajaran Matematika Berbasis Pengajuan

dan Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif. Surabaya: Unesa University Press, 2008.

Siswono, Tatag Yuli Eko., dan Rosyidi, Abdul Haris. Menilai Kreativitas Siswa dalam Matematika. Prosiding Seminar Nasional MIPA Unesa, Surabaya, 2005.

Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011.

Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, 2011. Sugiyono. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta, 2009.

Sugiyono. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2013.

Suherman, Erman. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, 2001.

Sumarmo, Utari. Berfikir dan Disposisi Matematik: Apa, Mengapa, dan Bagaimana Dikembangkan Pada Peserta Didik. Jurnal FPMIPA UPI, Januari 2010. Susiyati. Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Matematik dalam Pemecahan

Masalah. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika Program Pacasarjana STKIP Siliwangi, 2014.

Wijaya, Ariyadi. Pendidikan Matematika Realistik: Suatu Alternatif Pendekatan Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012.

Wiranataputra, Udin S. dkk. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka, 2007.

Lampiran 1 79

SOAL PRA PENELITIAN

Nama : Score :

Kelas :

Jawablah soal dibawah ini.

1. Buatlah 1 contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari yang kamu ketahui yang berkaitan dengan RELASI.

2.

Gambar 1 Gambar 2

a. Dari kedua gambar tersebut, manakah yang merupakan FUNGSI? Jelaskan alasanmu.

b. Dari kedua gambar tersebut, manakah yang merupakan BUKAN FUNGSI? Jelaskan alasanmu.

c. Buatlah 1 contoh disekitar kalian yang merupakan FUNGSI dan BUKAN FUNGSI.

KUNCI JAWABAN

SOAL PRA PENELITIAN

1. Tito menyukai pelajaran matematika dan fisika, sedangkan Randi menyukai pelajaran kimia, fisika, dan IPS.

2. a. Gambar 1 adalah gambar yang merupakan Fungsi. Alasannya adalah masing masing wadah telur ditempati masing-masing telur. Hal ini karena sesuai dengan definisi fungsi yaitu relasi yang menghubungkan setiap anggota daerah asal (x) ke daerah kawan (f(x)) dalam suatu himpunan. Ilustrasi fungsi seperti pada gambar dibawah ini.

A B

b. Gambar 2 adalah gambar yang merupakan Bukan Fungsi. Alasannya adalah semua telur berada pada satu wadah secara bersamaan. Hal ini berarti bukan fungsi karena semua himpunan di daerah asal dihubungkan ke daerah kawan. Ilustrasi bukan fungsi seperti gambar dibawah ini.

A B Wadah 1 Wadah 2 Wadah 3 Telur 1 Telur 2 Telur 3 Wadah Telur 1 Telur 2 Telur 3

81

c. Contoh Fungsi adalah Rina lahir di bulan November, Rico lahir di bulan Maret dan Rasya lahir di bulan September.

Contoh Bukan Fungsi adalah makanan yang diolah dari daging sapi seperti bakso, rendang, dan sosis.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (Kelas Eksperimen)

Satuan Pendidikan : SMPI Ruhama Kelas – Semester : VIII - 2

Mata Pelajaran : Matematika

Materi Pokok : Persamaan Linear Dua Variabel Alokasi Waktu : 16 x 40 Menit

Jumlah Pertemuan : 8 Pertemuan A.Standar Kompetensi

Memahami sistem persamaan linear dua variabel dan menggunakannya dalam pemecahan masalah.

B.Kompetensi Dasar

1. Menentukan nilai variabel persamaan linear dua variabel (PLDV) dalam konteks nyata.

2. Membuat dan menyelesaikan model matematika dari masalah nyata yang berkaitan dengan persamaan linier dua variabel (PLDV).

C.Materi Pembelajaran

Persamaan Linier Dua Variabel (Terlampir)

D.Metode Pembelajaran

Metode Penemuan Terbimbing (Guided Discovery) E.Indikator, Tujuan, dan Langkah Pembelajaran Pertemuan I

Indikator Pembelajaran

1.1 Membuat berbagai macam model matematika dari masalah yang berkaitan dengan PLDV.

83

Tujuan Pembelajaran

1. Memberikan contoh-contoh masalah mengenai PLDV. 2. Menentukan ciri-ciri dari PDLV.

3. Menentukan bentuk umum dari PLDV. Langkah Pembelajaran

No Kegiatan Karakter yang

dikembangkan 1. PENDAHULUAN (10 menit)

Guru mengucapkan salam kepada siswa dan memimpin berdoa.

Guru mengabsen siswa.

Guru bersama siswa melakukan apersepsi melalui proses tanya jawab mengenai Persamaan Linear Dua Variabel (PLDV), yaitu :

1. Umur Larry berselisih enam tahun dengan umur Harry. Dua tahun lalu, Larry genap berusia 20 tahun. Bagaimana model matematis dari masalah tersebut?

2. Berapakah umur Larry dan Harry?

Guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa.

Guru memberikan motivasi kepada siswa bahwa dengan mempelajari PLDV akan memudahkan siswa mempelajari SPLDV yang berkaitan dengan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

 Disiplin  Rasa ingin

tahu

2. KEGIATAN INTI (60 menit)

Guru membagikan LKS-1 dan menjelaskan bahwa dalam pembelajaran mengenai semua materi PLDV akan menggunakan langkah-langkah metode penemuan terbimbing.  Mandiri  Rasa ingin tahu  Bekerja sama  Disiplin

Guru mulai membagi siswa dalam beberapa kelompok dengan anggota 4 - 5 orang.

Guru mengarahkan siswa untuk mengerjakan LKS secara mandiri sehingga siswa dapat mengkonstruk sendiri pengetahuannya terkait PLDV dan bentuk umum PLDV.

Siswa mulai memahami ilustrasi yang diberikan, mendaftar informasi-informasi yang ada, mengidentifikasi permasalahan dalam ilustrasi tersebut.

Siswa menganalisis data yang terdapat pada ilustrasi 1 yaitu dengan mengubah permasalahan menjadi persamaan.

Siswa menyusun prakiraan dengan mengisi tabel hasil dari analisis masalah.

Guru berkeliling dan membimbing siswa dalam memberikan prakiraan dengan menganalisis masalah dari ilustrasi 1.

Bila diperlukan, guru memeriksa prakiraan yang telah dianalisis oleh siswa.

Guru meminta 2 kelompok maju untuk mempresentasikan hasil diskusi dan kelompok lain menanggapi.

Siswa mengembangkan pengetahuannya melalui tanya jawab interaktif agar lebih memahami materi yang telah dipelajari.

Guru membantu siswa mengevaluasi hasil diskusi yang belum tepat dan memberi penguatan terhadap pendapat siswa yang sudah tepat.

 Saling menghargai

85

Siswa diminta untuk mengerjakan soal latihan yang berada di akhir LKS-1 untuk menguji pemahaman tentang materi yang dipelajari.

Guru meminta salah satu siswa untuk menuliskan hasil penyelesaiannya di papan tulis.

3. PENUTUP (10 menit)

Siswa bersama guru melakukan refleksi dan umpan balik, baik lisan ataupun tulisan terhadap materi yang telah dipelajari.

Memberikan kesempatan kepada siswa yang masih ingin bertanya.

Guru memberikan informasi mengenai materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya yaitu menentukan selesaian dari PLDV.

Guru memberikan tugas rumah (PR) jika terdapat soal LKS yang belum diselesaikan.

Guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam.

 Disiplin  Tanggung jawab  Pertemuan II Indikator Pembelajaran 1.3 Menentukan penyelesaian PLDV. Tujuan Pembelajaran

1. Membedakan penyelesaian dan bukan penyelesaian PLDV. 2. Menentukan himpunan penyelesaian PLDV.

Langkah Pembelajaran

No Kegiatan Karakter yang

dikembangkan 1. PENDAHULUAN (10 menit)

 Guru mengucapkan salam kepada siswa dan memimpin berdoa.

 Disiplin  Rasa ingin

 Guru mengabsen siswa.

 Siswa bersama guru mereview pembelajaran sebelumnya mengenai ciri dan bentuk PLDV.  Guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran yang

akan dicapai siswa yaitu dapat menentukan selesaian dari PLDV.

2. KEGIATAN INTI (60 menit)

 Guru membagikan LKS-2. Pada LKS-2 ini terdapat sebuah aplikasi masalah yang bertujuan menentukan solusi penyelesaian PLDV.

 Siswa bergabung dengan kelompoknya untuk mendiskusikan permasalahan pada LKS-2.

 Guru mengarahkan siswa untuk mengerjakan secara mandiri sehingga siswa dapat mengkonstruk pengetahuan untuk menentukan penyelesaian PLDV.  Siswa mulai memahami ilustrasi yang diberikan,

mendaftar informasi-informasi yang ada, mengidentifikasi permasalahan dalam ilustrasi tersebut.

 Siswa menganalisis data yang terdapat pada ilustrasi 2 yaitu dengan menentukan perbedaan antara penyelesaian dan bukan penyelesaian.

 Siswa menyusun prakiraan hasil analisis masalah dengan mengisi diagram perpaduan harga merujuk pada ilustrasi 2..

 Guru berkeliling dan membimbing siswa dalam memberikan prakiraan harga .

 Bila diperlukan, guru memeriksa prakiraan yang telah dianalisis oleh siswa.

 Mandiri  Rasa ingin tahu  Bekerja sama  Disiplin  Saling menghargai

87

 Siswa menyusun prakiraan hasil analisis masalah yang dilakukan.

 Guru berkeliling dan membimbing siswa dalam memberikan prakiraan selesaian dari masalah PLDV.  Bila diperlukan, guru memeriksa prakiraan yang

telah dianalisis oleh siswa.

 Siswa mengerjakan latihan yang berada pada akhir LKS.

 Guru memerintahkan perwakilan 2 kelompok untuk mempresentasikan hasil temuannya dan kelompok lain menanggapi. Hasil temuan dan kesimpulan tidak perlu terpaku pada kesimpulan bersama, masing-masing siswa berhak mengajukan pendapatnya sendiri.

 Guru mengembangkan pengetahuan dengan tanya jawab interaktif tentang materi yang telah dipelajari.  Guru memberi penguatan terhadap analisis yang tepat dan meluruskan terhadap analisis yang kurang tepat.

3. PENUTUP (10 menit)

 Siswa bersama guru melakukan refleksi dan umpan balik, baik lisan ataupun tulisan terhadap materi yang telah dipelajari.

 Guru memberikan informasi mengenai materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya yaitu membuat banyak contoh masalah dari PLDV.

 Guru memberikan tugas rumah (PR) sebagai bahan penguatan.

 Guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam.

 Disiplin  Tanggung

Pertemuan III

Indikator Pembelajaran

1.4 Membuat banyak contoh masalah dari sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV).

Tujuan Pembelajaran

1. Membedakan antara PLDV dan SPLDV. 2. Membuat contoh masalah dari SPLDV. Langkah Pembelajaran

No Kegiatan Karakter yang

dikembangkan 1. PENDAHULUAN (10 menit)

 Guru mengucapkan salam kepada siswa dan memimpin berdoa.

 Guru mengabsen siswa.

 Siswa bersama guru mereview yaitu dengan menyajikan contoh PLDV dan menanyakan kepada siswa dengan memberikan contoh selesaiannya.  Guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran

yaitu dapat membedakan PLDV dan SPLDV serta membuat contoh masalah SPLDV.

 Disiplin  Rasa ingin

tahu

2. KEGIATAN INTI (60 menit)

 Guru membagikan LKS-3. Pada LKS-3 ini terdapat masalah yang memuat pertanyaan-pertanyaan untuk membangun pemahaman siswa mengenai SPLDV.  Siswa bergabung dengan kelompoknya untuk

mendiskusikan permasalahan di LKS-3.

 Guru mengarahkan siswa untuk mengerjakan LKS secara mandiri sehingga siswa dapat membangun pengetahuannya mengenai SPLDV.  Mandiri  Rasa ingin tahu  Bekerja sama  Disiplin  Saling menghargai

89

 Siswa mulai memahami ilustrasi yang diberikan, mendaftar informasi-informasi yang ada, mengidentifikasi permasalahan dalam ilustrasi tersebut.

 Siswa menganalisis data yang terdapat pada ilustrasi 3 yaitu dengan mengganti objek masalah dengan bentuk variabel.

 Siswa menyusun prakiraan hasil masalah yang dilakukan dengan memilih persamaan yang merupakan PLDV atau SPLDV.

 Guru berkeliling dan membimbing siswa untuk mengetahui perbedaan dan persamaan PLDV dan SPLDV.

 Bila diperlukan, guru memeriksa hasil prakiraan yang telah di analisis siswa.

 Siswa mengerjakan latihan untuk menguji pemahaman terhadap materi yang telah dipelajari.  Guru memerintahkan perwakilan salah satu

kelompok untuk mempresentasikan hasil temuannya dan kelompok lain menanggapi. Hasil temuan dan kesimpulan tidak perlu terpaku pada kesimpulan bersama, masing-masing siswa berhak mengajukan pendapatnya sendiri.

 Guru mengembangkan pengetahuan dengan tanya jawab interaktif tentang materi yang telah dipelajari.  Guru memberi penguatan terhadap analisis yang tepat dan meluruskan terhadap analisis yang kurang tepat.

 Siswa bersama guru melakukan refleksi dan umpan balik, baik lisan ataupun tulisan terhadap materi yang telah dipelajari.

 Guru memberikan informasi mengenai materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya yaitu membuat banyak contoh masalah dari SPLDV.  Guru memberikan tugas rumah (PR) sebagai bahan

penguatan.

 Guru menutup pelajaran dan memberi salam.

 Tanggung jawab

Pertemuan IV

Indikator Pembelajaran

1.5 Membuat representasi atau model matematika dari masalah SPLDV yang disajikan.

Tujuan Pembelajaran

1. Membuat model berupa gambar atau persamaan matematis dari masalah yang berkaitan dengan SPLDV.

Langkah Pembelajaran

No Kegiatan Karakter yang

dikembangkan 1. PENDAHULUAN (10 menit)

 Guru mengucapkan salam kepada siswa dan memimpin berdoa.

 Guru mengabsen siswa.

 Siswa bersama guru mereview materi sebelumnya yaitu perbedaan dan persamaan PLDV dan SPLDV serta contoh masalah SPLDV dalam kehidupan sehari-hari.

 Disiplin  Rasa ingin

91

 Guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran yaitu dapat membuat model matematis dari masalah SPLDV.

2. KEGIATAN INTI (60 menit)

 Guru membagikan LKS-4. Pada LKS-4 ini terdapat ilustrasi masalah berupa percakapan antara 2 tokoh yang bertujuan untuk menuntun siswa agar dapat merepresentasikan model matematis.

 Siswa bergabung dengan kelompoknya untuk mendiskusikan permasalahan di LKS-4.

 Guru mengarahkan siswa untuk mengerjakan LKS secara mandiri sehingga siswa dapat membangun pengetahuannya mengenai memodelkan SPLDV yang disajikan dari gambar.

 Siswa mulai memahami ilustrasi yang diberikan, mendaftar informasi-informasi yang ada, mengidentifikasi permasalahan dalam ilustrasi tersebut.

 Siswa menganalisis data yang terdapat pada ilustrasi 4 yaitu dengan mengganti objek masalah dengan bentuk variabel.

 Siswa menyusun prakiraan bagaimana menentukan uang dari masing-masing tokoh di ilustrasi 4.  Guru berkeliling dan membimbing siswa agar

menuju arah yang dituju yaitu menentukan penyelesaian dari SPLDV.

 Bila diperlukan, guru memeriksa hasil prakiraan yang telah di analisis siswa.

 Siswa mengerjakan latihan untuk menguji pemahaman terhadap materi yang telah dipelajari.

Mandiri Rasa ingin tahu Bekerja sama Disiplin Saling menghargai

 Guru memerintahkan perwakilan salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil temuannya dan kelompok lain menanggapi. Hasil temuan dan kesimpulan tidak perlu terpaku pada kesimpulan bersama, masing-masing siswa berhak mengajukan pendapatnya sendiri.

 Guru mengembangkan pengetahuan dengan tanya jawab interaktif tentang materi yang telah dipelajari.  Guru memberi penguatan terhadap analisis yang tepat dan meluruskan terhadap analisis yang kurang tepat.

3. PENUTUP (10 menit)

 Siswa bersama guru melakukan refleksi dan umpan balik, baik lisan ataupun tulisan terhadap materi yang telah dipelajari.

 Guru memberikan informasi mengenai materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya yaitu menentukan penyelesaikan SPLDV dengan metode substitusi.

 Guru memberikan tugas rumah (PR) sebagai bahan penguatan.

 Guru menutup pelajaran dan memberi salam.

Disiplin Tanggung

jawab

Pertemuan V

Indikator Pembelajaran

1.6 Menyelesaikan SPLDV dengan cara substitusi. Tujuan Pembelajaran

1. Menentukan langkah-langkah penyelesaian SPLDV dengan cara substitusi.

93

Langkah Pembelajaran

No Kegiatan Karakter yang

dikembangkan 1. PENDAHULUAN (10 menit)

 Guru mengucapkan salam kepada siswa dan memimpin berdoa.

 Guru mengabsen siswa.

 Siswa bersama guru mereview materi sebelumnya dengan membahas salah satu soal dari tugas rumah yang telah diberikan dengan memberikan kesempatan siswa untuk menuliskan di papan tulis.  Guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran agar

dapat menyelesaikan SPLDV dengan metode substitusi.

 Disiplin  Rasa ingin

tahu

2. KEGIATAN INTI (60 menit)

 Guru membagikan LKS-5. Pada LKS-5 ini terdapat ilustrasi masalah berupa ilustrasi masalah 2 orang membeli beberapa buah kaos dan celana yang bertujuan untuk menemukan harga kaos dan celana.  Siswa bergabung dengan kelompoknya untuk

mendiskusikan permasalahan di LKS-5.

 Guru mengarahkan siswa untuk mengerjakan LKS secara mandiri sehingga siswa dapat membangun pengetahuannya mengenai menentukan penyelesaian SPLDV dengan cara substitusi.

 Siswa mulai memahami ilustrasi yang diberikan, mendaftar informasi - informasi yang ada, mengidentifikasi permasalahan dalam ilustrasi tersebut. Mandiri Rasa ingin tahu Bekerja sama Disiplin Saling menghargai

 Siswa menganalisis data yang terdapat pada ilustrasi 5 yaitu dengan mengganti objek masalah dengan bentuk variabel serta menjawab pertanyaan yang diberikan.

 Siswa menyusun prakiraan bagaimana menentukan harga dari tiap kaos dan celana yang terdapat pada ilustrasi 5.

 Guru berkeliling dan membimbing siswa agar menuju arah yang dituju yaitu agar siswa mengerti makna substitusi dan dapat menentukan penyelesaian SPLDV dengan metode substitusi.

 Bila diperlukan, guru memeriksa hasil prakiraan yang telah di analisis siswa.

 Siswa mengerjakan latihan untuk menguji pemahaman terhadap materi yang telah dipelajari.  Guru memerintahkan perwakilan dari 2 kelompok

untuk mempresentasikan hasil temuannya dan kelompok lain menanggapi. Hasil temuan dan kesimpulan tidak perlu terpaku pada kesimpulan bersama, masing-masing siswa berhak mengajukan pendapatnya sendiri.

 Guru mengembangkan pengetahuan dengan tanya jawab interaktif tentang materi yang telah dipelajari.  Guru memberi penguatan terhadap analisis yang tepat dan meluruskan terhadap analisis yang kurang tepat.

3. PENUTUP (10 menit)

 Siswa bersama guru melakukan refleksi dan umpan balik, baik lisan ataupun tulisan terhadap materi yang telah dipelajari.

Disiplin Tanggung

95

 Guru memberikan informasi mengenai materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya yaitu menentukan penyelesaian SPLDV dengan metode eliminasi.

 Guru memberikan tugas rumah (PR) sebagai bahan penguatan.

 Guru menutup pelajaran dan memberi salam.

Pertemuan VI

Indikator Pembelajaran

1.7 Menyelesaikan SPLDV bentuk pecahan. 1.8 Menyelesaikan SPLDV dengan cara elliminasi.

1.9 Menyelesaikan SPLDV dengan cara gabungan (substitusi dan eliminasi). Tujuan Pembelajaran

Dokumen terkait