• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. Karakteristik Organisasi

5.4. Keterbatasan Penelitian

1. Penelitian ini menggunakan desain survei dengan pendekatan kuantitatif sehingga belum dapat sepenuhnya mengakomodir masalah yang real di lapangan, tentang motivasi kerja perawat dan faktor yang mempengaruhinya.

2. Variabel yang peneliti gunakan juga tidak mencakup keseluruhan dan teori yang dikemukakan, mengingat variasi dari penelitian sebelumnya.

3. Penelitian ini juga mengalami bias informasi maupun bias data akibat pengeditan dan enteri data dalam program pengolahan data, sehingga tidak sepenuhnya dapat dilakukan analisis secara tajam dan menjawab permasalahan yang ada.

80

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Sebesar 51,7% motivasi kerja perawat termasuk rendah, dibandingkan motivasi kerja perawat yang tinggi (16,9%)

2. Terdapat pengaruh signifikan masa kerja (p=0,000), tanggung jawab (p=0,041), beban kerja (p=0,020), dan insentif (p=0,000) terhadap motivasi kerja perawat di ruang rawat inap RSU Sigli dalam menerapkan standar asuhan keperawatan. 3. Tidak terdapat pengaruh pendidikan (p=0,410), supervisi (p=0,142), pelatihan

(p=0,401) motivasi kerja perawat di ruang rawat inap RSU Sigli dalam menerapkan standar asuhan keperawatan.

4. Variabel insentif merupakan variabel paling dominan mempengaruhi motivasi kerja perawat di ruang rawat inap RSU Sigli dalam menerapkan standar asuhan keperawatan.

6.2.Saran

1. Pihak rumah sakit perlu peningkatan supervisi terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan di ruang rawat inap RSU Sigli baik dilakukan secara berkala maupun rutin atau supervisi mendadak guna dapat memantau secara langsung pelaksanaan

asuhan keperawatan oleh perawat, dan dapat meningkatkan motivasi kerja perawat.

2. Perlunya memberikan insentif memadai misalnya dalam bentuk penghargaan baik materi maupun non materi, walaupun hanya berupa pujian atau ucapan terimakasih.

3. Memberikan kesempatan kepada perawat untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan agar dapat mengikuti perkembangan iptek keperawatan, baik melalui pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (formal) maupun pelatihan dari rumah sakit/inisiatif sendiri (informal).

80 Adikoesoemo, S.,1997). Manajemen rumah sakit. (cetakan ketiga). Jakarta: Pustaka

Sinar Harapan.

Alfaro-LeFevre, R., 1998. Applying nursing diagnosis and nursing process: A step-by-step guide. (4th edition). Philadelphia: Lippincott-Raven.

Ancok, Djamaluddin., 1992. Teknik Penyusunan Skala Pengukuran. Yogyakarta: Pusat Penelitian Kependudukan Universitas Gajah Mada.

As’ad, Moh., 2000. Psikologi Industri. (cetakan kelima). Yogyakarta: Liberty. Azwar, A., 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan. Jakarta: Bina Rupa Aksara Azwar, S., 1999. Penyusunan skala psikologi. (edisi pertama). Yogyakarta:

Pustaka Pelajar Offset.

Bandura, Albert., 1986. Social foundations thought and action a social cognitive and theory practice. Hall inc. New Jersey.

Beryanti, Ratih. 1996. Faktor-faktor Yang berhubungan Dengan Motivasi Kerja Tenaga Perawat di Unit Rawat Inap RSUD Koja. Skripsi FKM UI. Depok

Clark, J. M. 1992. Nursing in community. Conecticut: Appleton & Launge, Prectice Hall.

Carpenito, L. J., 1995. Handbook of nursing diagnosis. (6th edition). Philadelphia: J. B. Lippincott Company.

_______., 1997, Nursing diagnosis: applications to clinical practice. (7th edition). Philadelphia: J. B. Lippincott Company.

Craven, R. F., & Hirnle, C. J., 2000. Fundamentals of nursing: human health and function. (3rd edition). Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

Depkes. R.I., 1999. Rencana pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010. Penerbit Depkes RI.

______., 1993. Standar asuhan keperawatan. (cetakan kedua). Jakarta: DPP Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

_______., 1993. Surat Keputusan Direktur Jenderal Pelanan Medik Nomor YM. 00. 03. 2. 6. 7637 Tanggal 18 Agustus 1993 Tentang Berlakunya Standar Asuhan Keperawatan di rumah sakit. Jakarta: Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

_______., 1997. Instrumen evaluasi penerapan standar asuhan keperawatan di rumah sakit. Penerbit Depkes RI

_______., 1998. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 159 b/ MEN.KES/ PER/ II/ 1988 Tentang Organisasi Rumah Sakit, Penerbit Depkes RI

Damayanti, E., 1998. Karakteristik perawat, tingkat pemahaman terhadap proses keperawatan, fungsi supervisi dan dokumentasi penerapan proses keperawatan di instalasi rawat inap rumah sakit umum Tangerang. Thesis Mahasiswa Magister Kesehatan. Jakarta, Penerbit Pusaka : Universitas Indonesia.

Doenges, M. E., Moorhouse, M. F., & Geissler, A. C. 1993. Nursing care plans: guidelines for planning and documenting patient care. (3rd edition). Philadelphia, Peensylvania, U.S.A.: F.A. Davis Company.

Fisbach, F.T., 1991. Documenting care communication the nursing process and documentation standars. Philadelphia: F.A. Davis Company.

Gellerman, S.W., 1984. Motivasi dan Produktivitas. (cetakan pertama). Alih bahasa: Soepomo S. Wardoyo. Jakarta: Djaya Pirusa.

Gillies, D.A., 1994. Nursing management: a systems approach. (3rd edition). Philadelphia: WB Saunders Company.

Green, L.W., 1980. Health Education Planning: a diagnostic approach. (1st edition). California: Mayfield Publishing Company.

Gibson James. L., 1987. Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses. Jakarta, Penerbit Erlangga.

Handoko, T. Hani. 1997. Manajemen dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Penerbit Liberty.

Hasibuan, S.P., 1996. Manajemen Sumber Daya Manusia, Dasar Dan Kunci Keberhasilan. Jakarta, Penerbit P.T Gunung Agung.

Hastono, S.P., 2001. Analisis Data. Jakarta, Penerbit Pustaka Fakultas Kesehatan Masyarakat-UI.

Hersey, B., 1982. Manajemen Perilaku Organisasi Pendayagunaan Sumber Daya Manusia. (edisi keempat). Jakarta, Penerbit Erlangga.

Husni, M. 1997. Peran PPNI dalam peningkatan kualitas keperawatan di Indonesia. Makalah pada seminar sehari Trend Keperawatan Menjelang Mellinium III. Tidak dipublikasikan. Jakarta: FIK-UI

Ibrahim, M.Idris., 1991. Pengaruh pemberian biaya jasa medis terhadap motivasi kerja tenaga para medis pada RSU.Pasar Rebo Jakarta. Tesis Master tidak diterbitkan. Jakarta: Universitas Indonesia.

Ilyas, Y. 1999. Kinerja: teori, penilaian dan penelitian. (cetakan pertama). Depok: Badan Penerbit Fakultas Kesehatan Masyarakat – Universitas Indonesia. _______.,2000. Perencanaan SDM rumah sakit: teori, metoda, dan Formula.

(cetakan pertama). Depok: Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat –Universitas Indonesia.

Kartikasari, Yeni. 2001. Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi Kerja Karyawan di Bagian Binatu Rumah Sakit Husada Jakarta. Depok : Skripsi Mahasiswa IKM, FKM UI.

Kozier,B.,dkk. 1995. Fundamental of nursing: concepts, process and practice. California: Addison-Wesley Publishing Company, Inc.

Kusnanto, M, Riyadi., 2006. Motivasi Kerja dan Karakteristik Individu Perawat dan.

Tesis Mahasiswa IKM Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Lemeshow, S., Hosmer, Jr, D.W., & Klar, J. 1997. Besar sampel dalam penelitian kesehatan. Edisi bahasa Indonesia. (cetakan pertama). Yogyakarta, Penerbit Gadjah Mada University Press.

Linda W.Craighead., W.Edward., Alan E.K., & Michael J.M. 1993. Cognitive and Behavioral Interventions. Needham Heights, Massachusetts : Penerbit, Paramount Publishing.

Litwin. & Meyer. 1971. Motivation research group. Mc. Beer Company, Original from GH.

Malayu, H, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta, Penerbit CV. Mas Agung Jakarta

Maslow, A.H., 1984. Motivasi dan kepribadian. (cetakan pertama). Alih bahasa: Nurul iman. Jakarta: P.T Gramedia.

_______., 1992. Motivasi dan Perilaku. Semarang : Penerbit, Dahara Prize.

Mitriyati. 2001. Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi Kerja Perawat di Unit Stroke, Neurology dan Neurosurgery (Lantai 3 Bontang) Rumah Sakit Pusat Pertamina. Depok : Skripsi FKM UI.

Murray, M. E. G., & DiCore, H. R. 1997. Leadership and management in nursing. (2nd edition). Connecticut: Appleton & Lange.

Muchlas, M. 1999. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: MMR UGM, Nazir, Moh., 2005. Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia

Notoatmojo, Soekidjo., 1992. Pengembangan Sumber daya Manusia. Jakarta :Rineka Cipta

________., 1993. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Yogyakarta Penerbit, Andi Offset.

Nurachmah, E.,1999. Prinsip pencatatan asuhan keperawatan klien. Jurnal keperawatan Indonesia, Vol. III, No. 8. Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan - Universitas Indonesia.

Nuraeni.A., 1999. Hubungan Motivasi Kerja dengan Kinerja Dosen Akademi Keperawatan Depkes di DKI Jakarta. Thesis Master tidak diterbitkan. Jakarta : Universitas Indonesia

Potter, P. A. & Perry,.A. G., 1997, Fundamentals of nursing: concepts, process,and practice. (4th edition). St. Louis: Mosby year book.

Robbins, S.P., 1996. Perilaku organisasi: Konsep, kontroversi dan aplikasi. (Jilid 1 dan 2) Edisi bahasa Indonesia. Alih bahasa: Pujaatmaka, H. Jakarta: Penerbit, PT Prenhallindo.

RSUD Sigli, 2007. Laporan Tahunan Rumah Sakit Umum Daerah Sigli, Sigli NAD

Richard, T. M., & Steers, R. M. 1985. Efektifitas organisasi. (cetakan kedua).Edisi terjemahan. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Sanusi, dkk.,2005. Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Motivasi Kerja Perawat, Abstrak Tesis Mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat Minat Manajemen Kesehatan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Online: digilib.ugm.ac.id/D102923,html, diakses 12 Juni 2009

Sarlito, Sarwono. W., 1993. Pengantar Umum Psikologi. Jakarta: Penerbit, Bulan Purnama.

Schaeffer, Morris & Reynold.J., 1986. Community Health Workers. Geneva: WHO.

Soejitno, S, 2002. Reformasi Perumahsakitan Indonesia. Jakarta. Bagian Penyusunan Program dan Laporan Ditjen Pelayanan Medik Depkes RI

Steers, R. M., & Porter, L. W. 1991. Motivation and work behavior. (3rd edition). Singapore: Mc Graw-Hill Inc.

Siagian, Sondang.S., 1995. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: Penerbit, Bina Aksara.

__________., 1997. Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: Penerbit,Bina Aksara.

Simanjuntak, Payaman J.,1985. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Singarimbun, M,. 1995. Metode Penelitian Survai. Jakarta: Penerbit, LP3ES. Stoner, J.A.F., 1982. Management. New Jersey, Prectice-Hall Inc.

_______., 1986. Manajemen. (jilid 2). Edisi bahasa Indonesia. Alih bahasa: Wilhelmus W.Bakowatun. Jakarta: Intermedia.

_______., 1993. Perencanaan dan Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen. Edisi Bahasa Indonesia. Alih Bahasa Sahat Simamora. Jakarta: Penerbit,PT.Rineka Cipta.

Sulaiman, D. 1997. Pelaksanaan standar kerja perawat dalam menunjang efektivitas pelayanan keperawatan pasien rawat inap rumah sakit kanker Dharmais. Thesis Master tidak diterbitkan. Jakarta: Penerbit, Universitas Indonesia.

Sugiono,.1999. Statistik untuk penelitian. Cetakan kedua. Bandung: Penerbit,CV.Alfabeta.

Sukanto, 1994, Organisasi Perusahaan Teori Struktur dan Perilaku. Yogyakarta: Penerbit, BPFE.

Swansburg, R. C. 2000. Pengantar kepemimpinan dan manajemen keperawatan untuk perawat klinis. Edisi terjemahan. Jakarta: Penerbit, EGC.

Tappen, R., 1995. Nursing leadership and management concepts and practice. Philadelphia: F.A. Davis Company.

Timpe, A. D., 1992, The art and science of management performance. New York: Kend Publishing. Inc.

Wahjosumidjo.,1992. Kepemimpinan dan Motivasi. Jakarta : Penerbit, Ghalia Indonesia.

Wexley, K.N., and Yuki, G.A., 1977. Manajemen sumber daya manusia, Jakarta:

Wijono, Djoko., 1997. Manajemen Kepemimpinan dan Organisasi Kesehatan. Surabaya: Penerbit, Airlangga University Press.

Yura, H., & Walsh, M. B. 1988. The nursing process: assessing, planning, implementing, evaluating. (5th edition). Norwalk, CT: Appleton & Lange. Zainun, Buchari., 1989. Manajemen dan Motivasi. Jakarta : Penerbit, Balai Aksara.

86 HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU, KARAKTERISTIK PEKERJAAN DAN KARAKTERISTIK ORGANISASI DENGAN MOTIVASI PERAWAT DALAM

PENERAPAN STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN DI BADAN PELAYANAN KESEHATAN RSU SIGLI TAHUN 2008

A (KARAKTERISTIK INDIVIDU)

Petunjuk pengisian:

Isilah jawaban pada pertanyaan dibawah ini atau beri tanda chek ( V ) pada kolom jawaban yang teman sejawat pilih. Data ini akan dirahasiakan dan hanya dibaca oleh peneliti.

1. Nomor Kode : : Unit Kerja/ Bagian : (Diisi oleh peneliti

2. Umur : ___________Tahun

3. Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan

4. Status : Belum menikah Menikah Janda/ duda

5. Pendidikan : AKPER/ D-III Keperawatan Sekolah Perawat Kesehatan.

S.1 Keperawatan

6. Lama pengalaman bekerja di ruang rawat inap tersebut :_______Tahun______Bulan.

B (KARAKTERISTIK PEKERJAAN)

Petunjuk Pengesian:

1. Pilih salah satu alternatif jawaban yang saudara anggab paling sesuai dengan kenyataan yang saudara hadapi, dengan ketentuan sebagai berikut:

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

2. Berilah Tanda silang (X) pada kolom alternatif jawaban yang tersedia

No PERTANYAAN SS S TS STS

  A. Tanggung Jawab

1. Selalu berusaha mendapatkan hasil yang terbaik dalam setiap melaksanakan pekerjaan 2 pengembangan karier bagi saya lebih penting

dari imbalan

3 Sebagai karyawan selalu diberikan kesempatan untuk mengembangkan diri sesuai dengan bidang keahlian saya

4 Pimpinan perlu memberikan penghargaan pada setiap keberhasilan tugas yang saya laksanakan.

5 Pujian atasan terhadap bawahan atas keberhasilan kerja dapat menimbulkan semangat kerja.

6 Seorang atasan harus membina hubungan baik dengan bawahannya.

7 Berupaya semaksimal mungkin untuk

meningkatkan kualitas pekerjaan

8 Memperlihatkan semangat kerja yang tinggi dalam melaksanakan pekerjaan

9 Lingkungan tempat kerja yang aman dan kondusif memberikan dorongan semangat dalam kerja

10. Penghargaan atau pujian oleh atasan kepada saudara akan mendorong saudara untuk bekerja lebih baik.

11 Pemberian insentif tidak akan mempengaruhi pola keja yang saudara lakukan selama ini.

No PERTANYAAN SS S TS STS B. Variasi Tugas

12 Sangat senang terhadap pekerjaan yang lakukan selama ini.

13 Pekerjaan yang dakukan di unit kerja sangat membosankan.

14 Terlalu banyak dibebankan tugas ganda sekalian pekerjaan yang menjadi tanggung jawab

15 Untuk menuntaskan pekerjaan yang belum selesai, bersedia menyelesaikan diluar jam dinas.

16 Pengakuan terhadap hasil kerja oleh atasan sangat penting artinya bagi karyawan.

17 Kebanyakan karyawan ingin menunjukkan prestasi didalam setiap pekerjaannya.

18 Karyawan ingin bahwa mereka adalah yang terbaik diantara sesama karyawan didalam melaksankan pekerjaan..

19 Sering menerima tugas-tugas yang tidak yakin akan mampu mengerjakannya dengan baik

20 Dalam melakukan tindakan keperawatan di ruang ini sebaiknya ada pembagian tugas sesuai dengan kemampuan

C. Beban Kerja

21 Adanya uraian tugas yang jelas dalam bekerja 22 Waktu yang diberikan oleh atasan tidak cukup

untuk menyelesaikan pekerjaan saya 22 Adanya beban kerja rangkap

23 Karyawan pada umumnya menyukai membuat jadwal kerjanya sendiri, dan melaksanakan pekerjaannya sedikit mungkin pengawasan dari atasan

24 Lingkungan kerja harus nyaman dalam bekerja 25 Pemberian bimbingan dari kepala ruang sangat

penting dilakukan bila terjadi kekeliruan dalam melakukan pekerjaan

26 Kepala ruang mendistribusikan tugasnya secara merata

27 Kepala ruang memberikan tanggung jawab kepada perawat pelaksana dalam melakukan Asuhan Keperawatan.

28 Kepala ruang memberikan umpan balik setelah perawat melaksanakan tugas-tugas keperawatan. 29 Dalam melaksanakan asuhan keperawatan diruang

ini, seharusnya saya mempunyai uraian tugas jelas. 30 Beban tugas yang berlebihan yang saya lakukan

diruang ini dapat dapat mengganggu penerapan proses keperawatan

C (KARAKTERISTIK ORGANISASI)

Petunjuk Pengesian:

1. Pilih salah satu alternatif jawaban yang saudara anggab paling sesuai dengan kenyataan yang saudara hadapi, dengan ketentuan sebagai berikut:

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

2. Berilah Tanda silang (X) pada kolom alternatif jawaban yang tersedia

No PERTANYAAN SS S TS STS

A. Insentif

1. Insentif yang dterima selain gaji dapat mendorong untuk bekerja lebih baik.

2 Penghasilan tambahan/ insentif merupakan perangsang bagi pegawai dalam melakukan pekerjaannya.

3 Pemberian insentif dan tunjangan lainnya harus disesuaikan beban kerja karyawan.

4 Insentif yang diterima selama ini sudah sesuai dengan beban kerja

5 Seharusnya pemberian insentif dilakukan secara objektif dan adil, tidak berdasarkan faktor kedekatan dengan atasan

6 Sistem promosi dan pemberian tunjangan dilakukan secara terbuka dan jelas

7 Pihak pimpinan berupaya meningkatkan

kesejahteraan pegawai.

8 Pimpinan selalu memberikan penghargaan pada setiap keberhasilan tugas yang laksanakan.

9. Supervisi dari atasan langsung sebaiknya dilakukan setiap bulan untuk membicarakan permasalahan di unit kerja saya

10 Supervisi dari pimpinan sebaiknya dilakukan setiap triwulan guna membicarakan permasalahan di unit kerja

11 Dalam supervisi/pertemuan dengan atasan, saya dapat mengemukakan dengan bebas permasalahan yang saya hadapi di unit kerja

12 Pemberian bimbingan dari atasan langsung sangat penting dilakukan bila terjadi kekeliruan dalam melakukan pekerjaan.

13 Monitoring yang dilakukan oleh atasan langsung secara berkala dapat memacu motif saya dalam melakukan pekerjaan

14 Sebaiknya pimpinan memberikan dorongan dan perhatian terhadap pekerjaan yang dilakukan. 15 Supervisi/ pengawasan yang dilakukan oleh atasan

langsung yang terlalu sering dapat mengganggu pekerjaan yang dilakukan.

C. Fasilitas Kerja 

16. Kantor menyediakan fasilitas/ sarana yang dibutuhan dalam melakukan pekerjaan.

17 Fasilitas kerja di ruang seperti mesin ketik, komputer dan alat tulis lainnya sudah sesuai dengan kebutuhan.

18. Tersedianya fasilitas kerja yang baik adalah sangat penting.

19 Dengan fasilitas kerja yang memenuhi standar, saya yakin kualitas pekerjaan di kantor ini akan lebih baik

20 Ketersedian sarana atau fasilitas di unit kerja saya akan mempengaruhi hasil kerja yang dilakukan. 21. Tersedianya buku pedoman kerja/ uraian tugas

yang jelas akan memperlancar pelaksanaan pekerjaan.

D. Pelatihan

22 Adanya jenis pelatihan yang terprogram dan berkesinambungan

23 Program Pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan organisasi

24 Mempunyai Kesempatan yang sama dalam mengikuti pelatihan

25 Pelatihan dapat meningkatkan skill dalam bekerja

26 Pelatihan dapat meningkatkan motivasi dalam bekerja

27 Kesempatan mengikuti pelatihan merupakan penghargaan dalam bekerja

28 Pelatihan tidak bermanfaat bagi dalam bekerja

D (MOTIVASI PERAWAT DALAM PENERAPAN STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN)

Petunjuk pengisian:

1. Jawaban dari pernyataan-pernyataan di bawah ini merupakan pendapat teman sejawat tentang apa yang sudah teman sejawat laksanakan dalam menerapkan dan mendokumentasikan proses keperawatan di ruangan saat ini. Dasarilah pendapat teman sejawat tersebut dengan kenyataan yang dilaksanakan sehari-hari.

2. Mohon agar teman sejawat dapat memberikan jawaban dengan sejujur-jujurnya dan seterus terang mungkin serta menelaah makna setiap pernyataan dengan baik. Hasil dari kuesioner ini tidak akan ada artinya sama sekali apabila teman sejawat memberikan jawaban bukan gambaran yang sebenarnya tentang penerapan proses keperawatan dan pendokumentasian yang teman sejawat laksanakan.

3. Bacalah pernyataan dan daftar pilihan jawaban satu demi satu.

4. Beri tanggapan terhadap pernyataan yang paling sesuai menurut teman sejawat, dengan cara memberi tanda chek ( V ) pada salah satu kolom yang tersedia dibawah ini.

5. Jika teman sejawat ingin menggantikan pilihan jawaban karena jawaban pertama salah, cukup dengan memberi tanda ( ) pada tanda chek ( V ) yang salah, kemudian berikan tanda chek ( V ) yang baru pada kolom jawaban yang dianggap paling benar.

6. Keterangan pilihan jawaban:

ƒ 1 = TIDAK PERNAH. SCORE : 1

ƒ 2 = KADANG-KADANG. SCORE : 2

NO PERTANYAAN TIDAK PERNAH KADANG KADANG SERING

1. Melakukan pengkajian data sejak klien masuk sampai dengan pulang.

2. Dilakukan pengamatan, wawancara, dan pemeriksaan fisik

3. Mengelompokkan data bio-psiko-sosial-spiritual.

4. Merumuskan masalah keperawatan berdasarkan keluhan dan analisis latar belakang pasien.

5. Mencatat data yang dikaji sesuai dengan pedoman pengkajian.

6. Saya selalu melakukannya berdasarkan masalah keperawatan yang telah ditetapkan.

7. Diagnosa keperawatan yang saya buat mencerminkan Problem Etiologi Simptoms (PES) atau Problem Etiologi (PE).

8. Merumuskan diagnosa keperawatan aktual dan risiko.

9. Dalam membuat rencana keperawatan, mengacu kepada diagnosa keperawatan. 10. Rencana tindakan keperawatan disusun

menurut urutan prioritas.

11. Rumusan tujuan keperawatan yang dibuat mengandung komponen klien, perubahan prilaku, kondisi klien, dan kriteria hasil.

12. Rencana tindakan keperawatan yang dibuat mengacu kepada tujuan dengan kalimat perintah, terinci dan jelas. 13. Rencana tindakan keperawatan yang

dibuat menggambarkan keterlibatan klien dan keluarga didalamnya.

14. Rencana tindakan keperawatan

menggambarkan kerjasama dengan tim kesehatan lain.

15. Dalam melaksanakan tindakan

keperawatan mengacu kepada rencana keperawatan.

16. Selalu mengobservasi respons klien setelah melakukan tindakan keperawatan.

17. Terkandang melakukan revisi rencana dan tindakan keperawatan berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan.

18. Semua tindakan keperawatan yang telah dilakukan dicatat dengan ringkas dan jelas.

19. Dalam melakukan evaluasi selalu mengacu kepada tujuan dan kriteria hasil.

20. Hasil evaluasi dicatat dengan ringkas dan jelas.

21. Penerapan proses keperawatan dari tahap pengkajian sampai dengan evaluasi dicatat pada format yang baku. 22. Pencatatan ditulis dengan jelas,

ringkas, memakai istilah yang baku dan benar.

23. Setiap melakukan tindakan

keperawatan, mencantumkan paraf, nama jelas, tanggal dan jam dilakukannnya tindakan.

24. Berkas catatan keperawatan di simpan sesuai ketentuan berlaku

TANGGUNG JAWAB