• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI PEMBAHASAN

6.6 Keterbatasan Penelitian

6.5 Hubungan Karakteristik Responden dengan Peran Keluarga

Pada hasil penelitian tidak ditemukan adanya hubungan karakteristik responden dengan peran keluarga. Hal ini ditunjukkan dengan p value > α pada tiap variable

counfounding.

6.6 Hubungan karakteristik Responden dengan Lama Hari Rawat

Pada hasil penelitian tidak ditemukan adanya hubungan karakteristik responden dengan lama hari rawat, hal ini ditunjukkan dengan p value > α pada tiap variable

counfounding, kecuali pada variabel jenis kelamin didapatkan p value = 0,004.

6.6 Keterbatasan Penelitian

Berbagai upaya telah dilakukan agar mendapatkan hasil penelitian yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan, namun selama melakukan penelitian ada beberapa keterbatasan yang dialami oleh peneliti diantaranya :

1 Desain penelitian yang digunakan adalah dengan Cross Sectional, dimana subjek penelitian diobservasi hanya pada waktu tertentu. Pada desain penelitian ini mempunyai salah satu kekurangan diantaranya peneliti tidak bisa mengikuti perkembangan secara aktif / massif pemberian asuhan atau penelitian sesuai perkembangan kasus tersebut sehingga memungkinkan bias informasi.

 

2 Kuisioner peneliti belum ada yang baku dan masih dikembangkan sendiri oleh peneliti.

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan peran keluarga klien gangguan jiwa dengan lama hari rawat di RS. Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta tahun 2015. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti menyatakan hasil sebagai berikut : 1. Diperoleh gambaran tentang data demografi keluarga klien gangguan jiwa : untuk

Karakteristik usia rata-rata adalah 45,9 tahun, untuk jenis kelamin yang terbanyak adalah perempuan sebanyak 46 orang (52,9%), untuk tingkat pendidikan yang terbanyak adalah SMA sebanyak 63 orang (72,4%), untuk jenis pekerjaan yang terbanyak adalah swasta sebanyak 64 orang (73,6%), dengan penghasilan ≥Rp. 2.700.000 sebanyak 49 orang (56,3%, dan hubungan keluarga terbanyak dengan klien adalah ibu sebanyak 32 orang (36,8%).

2. Dari 87 responden diperoleh data sebanyak 58 orang (66,7%) peran keluarganya baik dan dengan jumlah lama hari rawat ≤ 42 hari sebanyak 45 orang (51,7%). 3. Ada hubungan peran keluarga klien gangguan jiwa dengan lama hari rawat

7.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dan adanya keterbatasan serta kekurangan dalam penelitian ini, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut :

1. Bagi peneliti

Untuk penelitian berikutnya sebaiknya peneliti menggunakan indikator lama hari rawat berdasarkan diagnosa keperawatan dan lebih mengembangkan instrument yang digunakan serta melakukan uji validitas dan reabilitas data sehingga diperoleh data yang lebih sempurna dan akurat.

2. Bagi institusi rumah sakit

Pihak rumah sakit perlu kiranya meningkatkan penyuluhan kesehatan/pendidikan kesehatan mengenai gangguan jiwa oleh tenaga kesehatan yang dilakukan secara berkala baik secara individu maupun kelompok guna meningkatkan peran keluarga klien gangguan jiwa.

Andri. ( 2008 ). Kongres Nasional Skizofrenia V Closing the Treatment Gap for Schizophrenia, (online), (http://www.kabarindonesia/berita, diakses 2 Februari 2015

Friedman, MM , Bowden,O & Jones,M, ( 2010 ). Family Nursing : Research, Theory &

Practice Alih bahasa :Achir yani dkk. Edisi 5. Jakarta : EGC

Hawari, D. ( 2003 ). Skizofrenia Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa, Jakarta : FK-UI

Keliat, B.A. ( 2007 ). Model Praktek Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta : EGC Keliat, B.A. ( 2003 ). Peran Serta Keluarga dalam Pearwatan Gangguan Jiwa. Jakarta

: EGC

Maslim, Rusdi. ( 2003 ). Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas PPDGJ – III Jakarta : Nuh Jaya

Nursalam ( 2003 ) Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Notoadmojo, S ( 2002 ). Metodologi Penelitian Kesehatan ( edisi revisi ) Jakarta : Rineka Cipta

Nurdiana dkk, ( 2007 ). Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan. Korelasi Peran Serta

Keluarga Terhadap Tingkat Kekambuhan Klien Skizofrenia

Nasir, Abdul (2011). Dasa - Dasar Keperawatan Jiwa : Pengantar dan Teori, Jakarta :

Salemba Medika

O’Brien dkk ( 2014 ). Psychiatric Mental Health Nursing : An Introduction to Theory &

Practise . Alih bahasa : Nike Budhi Subekti dkk. Jakarta EGC

Priyo, Hastono (2007). Analisa Data Kesehatan. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Potter & Perry, (2009). Fundamental Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Prabandari. F, (2013) .Hubungan antara Skor kerapuhan dengan Lama Rawat Pasien

Lanjut Usia di Bangsal Rawat Inap RSUP Dr. Kariadi Semarang . Skripsi

Program Sarjana Kedokteran Universitas Diponegoro

Ruspawan dkk, (2011). Jurnal . Peran Keluarga dengan Frekuensi Kekambuhan Klien

Skizofrenia di Poliklinik Rs Jiwa Propinsi Bali

Stuart G.W. and Laraia, ( 2009 ). Principles and Practise of Psyhiatric Nursing. St. Louis : Mosby Yearb.

Sadock &Sadock ,(2007) Kaplan & Sadock Synopsis of Psychiatry : Behavioral

Sciences/Clinical Psychiatry 10th Edision. Philadelphia : Lippincot William & Wilkins

Videbeck.S.L, ( 2011 ) Psychiatric Mental Health Nursing. Alih bahasa : Renata Komalasari & Afrina Hany. Jakarta : EGC

Whqlibdoc.who.int/publications/2011/9799241564359_eng.pdf. Mental Health Atlas 2011

www.riskerdas.litbang.depkes.go.id. Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013, diakses 12

September 2014

www.jakarta.go.id/v2/.../3404/PERGUB_NO_176_TAHUN_2014.pdf. Peraturan

Gubernur Provinsi DKI Jakarta nomor 176 tahun 2014, diakses 20 Februari 2015

www.litbang.kemkes.go.id/.../Kepmenkes/KMK_NO_129_th2008.pdf KMK no. 129

LEMBAR PERSETUJUAN PENELITIAN

Responden yang saya hormati,

Saya yang bertanda tanda tangan dibawah ini :

Nama : Diana Nomiarsih

NIM : 2013727011

Alamat : Jl. Rawa Kuning No. 115 RT 008 RW 007 Kel Pulogebang,

Kec. Cakung Jakarta Timur

Adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta yang akan melakukan penelitian, tentang “Hubungan Peran Serta Keluarga Pasien Gangguan Jiwa dengan Lama Hari Rawat di RS. Jiwa DR. Soeharto Heerdjan Jakarta “. Untuk maksud tersebut saya meminta kesediaan Bapak/Ibu untuk untuk menjadi responden dengan menandatangani pernyataan kesediaan menjadi responden. Penelitian ini tidak akan menimbulkan akibat yang merugikan, kerahasiaan semua informasi akan di jaga untuk kepentingan penelitian. Atas perhatian dan kesediaannya, saya ucapkan terima kasih.

Peneliti,

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini, menyatakan bersedia untuk turut berpartisipasi sebagai responden dalam penelitian yang dilakukan oleh :

Nama : Diana Nomiarsih

NIM : 2013727011

Judul Penelitian : Hubungan Peran Serta Keluarga Pasien Gangguan Jiwa dengan

Lama Hari Rawat di RS. Jiwa DR. Soeharto Heerdjan Jakarta.

Saya mengerti bahwa penelitian yang dilakukan tidak berdampak negative terhadap saya, dan jawaban yang akan saya berikan pada kuisioner adalah jawaban yang sebenarnya dan akan dijamin kerahasiaannya. Demikian persetujuan ini saya tanda tangani tanpa adanya paksaan.

Jakarta, Februari 2015

Responden

( )

LEMBARAN KUESIONER Data Kuesioner :

I. Petunjuk Pengisian data :

a. Pilih salah satu jawaban pada pernyataan di bawah ini dengan memberi tanda (X) pada pilihan A,B,C,D jawaban yang dianggap benar.

b. Isilah titik-titik dengan angka usia anda c. Data klien diisi oleh peneliti

II. Data Klien : - No. MR :

- Tgl masuk terakhir dirawat : - Tgl keluar terakhir dirawat : III. Karakteristik Responden

1. Jenis Kelamin : Laki- laki Perempuan 2. Usia : ……… Tahun

3. Pendidikan : Tidak sekolah SD SMP SMA PT 4. Pekerjaan : Tidak bekerja Buruh Swasta/ Wirausaha

PNS TNI/Polri 5. Penghasilan : < Rp. 2.700.000 ≥Rp.2.700.000

6. Hubungan dengan pasien : Ayah Ibu Anak Saudara kandung Suami Istri

1. Seseorang yang memperlihatkan perubahan emosi ( marah tanpa sebab/mengamuk), penurunan motivasi, kecemasan yang berlebihan, tidak mau bergaul, dapat disimpulkan orang tersebut mengalami :

a. Gangguan tidur b. Gangguan jiwa c. Gangguan fisik d. Gangguan makan

2. Apabila ada anggota keluarga mengalami sulit tidur, tidak nafsu makan, sedih, putus asa dan tak berdaya serta ingin bunuh diri, hal tersebut merupakan gejala : a. Depresi

b. Sakit maag c. Emosi d, Keletihan

3. Apabila ada anggota keluarga yang terlihat mudah marah, merusak barang dan mengamuk, hal tersebut merupakan tanda dan gejala :

a. Halusinasi

b. Perilaku kekerasan c. Harga diri rendah d. Kurang perawatan diri

dengan orang lain, hal tersebut merupakan tanda dan gejala : a. Perilaku kekerasan

b. Halusinasi c. Isolasi sosial

d. Tidak mampu merawat diri

5. Apabila ada anggota keluarga yang terlihat bicara atau tertawa sendiri, ketakutan pada sesuatu yang tidak jelas, hal tersebut merupakan tanda dan gejala :

a. Harga diri rendah b. Perilaku kekerasan c. Isolasi Sosial d. Halusinasi

6. Apabila ada anggota keluarga yang terlihat kotor, malas mandi, tidak mampu makan sendiri/ makan berceceran, buang air besar/ buang air kecil sembarangan merupakan tanda dan gejala :

a. Kurang perawatan diri b. Halusinasi

c. perilaku kekerasan d. Harga diri rendah

sendiri, mengurung diri, maka yang harus dilakukan oleh keluarga adalah : a. Bawa ke orang pintar

b. Coba obati sendiri

c. Bawa ke fasilitas kesehatan terdekat d. Biarkan saja

8. Yang dilakukan keluarga selama anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa dirawat di rumah sakit :

a. Menelantarkannya dirumah sakit

b. Membezuk anggota keluarga yang sedang dirawat secara berkala c.Mengunjungi rumah sakit hanya bila di hubungi oleh pihak rumah sakit d.Mendatangi rumah sakit bila anggota yang dirawat diperbolehkan pulang.

9. Yang dilakukan keluarga ketika datang membezuk anggota keluarga gangguan jiwa yang sedang dirawat :

a. Melihat anggota keluarga yang dirawat dari jarak jauh

b. Menitipkan makanan/ minuman dan keperluan lainnya lalu pulang c. Menemui anggota keluarga dan berkonsultasi dengan tenaga kesehatan tentang keadaan anggota keluarganya yang sedang dirawat

yang sedang dirawat :

a. Menanyakan keadaan dan memberikan support b. Memberikan keperluan yang dibutuhkan lalu pulang c. Memarahi anggota keluarga gangguan jiwa

d. Menunggu anggota keluarga gangguan jiwa memulai pembicaraan

11. Tindakan keluarga pada saat anggota keluarga gangguan jiwa yang dirawat bercerita dan berkeluh kesah, adalah

a. Bersedia mendengarkan b. Tidak peduli

c. Melarang bicara

d. Meninggalkannya sendirian

12. Tindakan keluarga ketika diberitahu anggota keluarganya yang dirawat sudah di perbolehkan pulang/ rawat jalan adalah :

a. Datang menjemput anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa untuk di berobat jalan/pulang

b. Meminta waktu pada perawat / dokter , agar anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa agar dapat dirawat lebih lama

c. Membiarkan anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa tetap berada di rumah sakit jiwa.

d. Memindahkan anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ke panti rehabilitasi.

Tugas dari keluarga selanjutnya adalah :

a. Memastikan obat yang diminum sesuai aturan b. Diberikan obat jika ada keinginan minum obat c. Diberikan jika sedang mengamuk

d. Obat di serahkan pada anggota keluarga yang sakit tanpa pengawasan

14. Tindakan keluarga yang benar dalam menciptakan suasana yang cocok untuk merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa adalah:

a. Gaduh / berisik

b. Dibiarkan dalam kamar sendirian

c. Dilibatkan dalam kegiatan/ sosialisasi dengan keluarga dan masyarakat d. Dibatasi kegiatannya

15. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa, setelah tampak sehat dan berperilaku normal, tindakan yang dilakukan oleh keluarga adalah :

a. Tetap kontrol secara teratur ke pelayanan kesehatan b. Stop obat

c. Paksa untuk melakukan kegiatan sehari-hari d. Dibiarkan melakukan hal-hal yang diinginkan

16. Yang dilakukan keluarga ketika anggota keluarga gangguan jiwa akan berobat/kontrol ke rumah sakit adalah :

a. Membiarkan anggota keluarga gangguan jiwa pergi seorang diri b. Menyuruh orang lain untuk menemaninya

c. Menyediakan sarana transportasi dan menemani ke rumah sakit d. Melarang anggota keluarga gangguan jiwa untuk berobat/kontrol

Dokumen terkait