• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV Pelaksanaan Penelitian, Analisis Data, dan Pembahasan

D. Keterbatasan Penelitian

Selama proses penelitian berlangsung terdapat beberapa keterbatasan yang dialami oleh peneliti antara lain:

1. Keterbatasan alat peraga kerangka balok, hanya ada satu yang dipakai demonstrasi guru.

2. Alokasi waktu ulangan dan pengisian kuisioner terbatas, hanya dilakukan satu jam pelajaran.

102 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab IV mengenai implementasi perangkat pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) pada materi balok yang mengakomodasi teori Van Hiele di kelas VIII D SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016, dapat disimpulkan :

1. Implementasi perangkat pembelajaran PPR yang telah dilakukan selama tiga kali pertemuan berjalan dengan lancar. Hasil persentase keterlaksanaan pembelajaran sebesar 90,47%. Hal ini menunjukkan bahwa implementasi perangkat pembelajaran PPR pada materi balok yang mengakomodasi teori Van Hiele dapat terlaksana dengan baik. Seluruh dinamika dalam PPR yaitu konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi terlaksana sesuai perangkat pembelajaran yang digunakan.

2. Hasil dari implementasi perangkat pembelajaran PPR yang dimaksud disini adalah 3C (competence, conscience, compassion). Aspek competence dilihat dari hasil ulangan yakni 58,82% siswa mendapat nilai di atas KKM dan sisanya 41,18% mendapat nilai di bawah KKM. Selain itu nilai ulangan juga dikelompokkan sesuai kriteria nilai tes siswa yakni 52,94% siswa mendapat kriteria baik sekali, 17,65% siswa mendapat kriteria baik, 8,82% siswa mendapat kriteria

cukup, 14,71% mendapat kriteria kurang, dan 5,88% siswa mendapat kriteria gagal. Aspek conscience diperoleh bahwa 49,335% siswa memiliki kepercayaan diri yang cukup baik, 44,7% siswa menunjukkan tanggung jawab yang baik, 71,705% siswa memiliki ketelitian yang baik, dan 50,805% siswa menunjukkan kerja sama yang baik. Aspek compassion diperoleh bahwa 55,26% siswa menunjukkan sikap membantu yang baik dan 50,805% siswa menunjukkan sikap saling menghargai yang baik.

3. Hasil kuesioner respon siswa dilihat dari hasil persentase kategori respon siswa. Persentase respon siswa kategori netral sebesar 20,58%, persentase respon siswa kategori bagus sebesar 64,71%, dan persentase respon siswa kategori sangat bagus sebesar 14,71%. Hal tersebut didukung dengan hasil wawancara beberapa siswa yang sebagian besar memberikan pernyataan positif.

B. Saran

Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang diperoleh, peneliti memberikan saran sebagai berikut.

1. Bagi Guru

Guru dapat mencoba menggunakan atau membuat perangkat pembelajaran PPR dalam materi-materi yang lain untuk menggali dan mengembangkan kompetensi serta sikap siswa.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti sebaiknya mengalokasikan waktu untuk ulangan dengan baik, misalnya 2 jam pembelajaran agar dapat memaksimalkan hasil tes siswa. Selain itu sebisa mungkin observer lebih dari satu agar hasil observasi lebih akurat.

DAFTAR PUSTAKA

Adinawan, M. Cholik dan Sugijono. 2014. Matematika untuk SMP/ MTS Kelas VIII Semester 2. Jakarta: Erlangga.

Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi. 1996. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Budhi, Wono Setya. 2006. Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 2. Jakarta: Erlangga.

Departemen Pendidikan Nasional.2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia.

Hadiyanti,Rini. 2013. Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun2003 Tentang Pedoman Orgaisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kota Samarinda. EJounal Ilmu Pemerintahan, Vol 1, No. 3, Halaman 985-997. Harahap,B dan Negoro,ST. 1985. Ensiklopedia Matematika. Jakarta:Ghalia

Indonesia.

Harahap,B dan Negoro,ST. 2010. Ensiklopedia Matematika. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Hidayat, Sholeh. 2013. Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Hudojo, Herman. 1981. Teori Belajar untuk Pengajaran Matematika. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Ismunamto,A. 2011. Ensiklopedia Matematika (Jilid 6). Jakarta: Lentera Abadi. Kosasih, E. 2014. Strategi Belajar dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum

2013. Bandung: Yrama Widya.

Kunandar. 2014. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Liah, Natanael Jalung. 2015. Efektifitas Pembelajaran yang Menggunakan Teori Van Hiele dalam Pembelajaran Matematika pada Pokok Bahasan

Kesebangunan pada Siswa Kelas IX di SMP Budya Wacana Yogyakarta. Skripsi Strata Satu. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Majid, Abdul. 2014. Penilaian Autentik Proses dan Hasil Belajar. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.

Marini, Arita. 2013. Geometri dan Pengukuran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Marsigit. 2009. Matematika SMP Kelas VIII. Jakarta:Yudhistira.

Mulyasa, E. 2008. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Munthe, Bermawi. 2009. Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani. Mustafa EQ, Zainal. 2009. Mengurai Variabel Hingga Instrumentasi. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Nur’aeni. 2010. Pengembangan Kemampuan Komunikasi Geometris Siswa Sekolah Dasar Melalui Pembelajaran Berbasis Teori Van Hiele. Jurnal Saung Guru, Vol.1, No.2 , halaman 28.

P3MP-LPM USD. 2012. Pedoman Model Pembelajaran Berbasis Pedagogi Ignasian. Yogyakarta: USD.

Prabaningrum, Clara Prasetyawati. 2016. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif yang Mengakomodasi Teori Van Hiele Pokok Bahasan Balok di Kelas VIII E SMP Negeri 1 Yogyakarta. Skripsi Strata Satu. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Safrina,K, dkk. 2014. Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Geometri melalui Pembelajaran Kooperatif Berbasis Teori Van Hiele. Jurnal Didaktik Matematika, Vol.1, No. 1, Halaman 10.

Sanjaya, Wina. 2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor- faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Soekanto, Soejono.1983. Kamus Sosiologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Subagya. 2010. Paradigma Pedagogi Reflektif Mendampingi Peserta Didik Menjadi Cerdas dan Berkarakter. Yogyakarta: Kanisius.

Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Suparno, Paul. 2015. Pembelajaran Di Perguruan Tinggi Bergaya Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Yogyakarta: USD.

Susanto,Phil Astrid S. 1977. Komunikasi dalam Teori dan Praktek, Jilid 1. Jakarta: Bina Cipta

Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Tampomas, Husein. 2007. Matematika Plus 2B. Jakarta: Yudhistira.

Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Van de Walle, John A. 2008. Pengembangan Pengajaran Matematika Sekolah Dasar dan Menengah. Jakarta: Erlangga.

Winkel. 1987. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia.

Winkel. 2005. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media abadi.

Yudha, Ignatius Erdha Atung. 2015. Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam Pembelajaran Materi Uang dan Perbankan untuk Meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) Siswa Kelas XC SMA Negeri 1 Kasihan Bantul. Skripsi Strata Satu. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dokumen terkait