BAB VI PEMBAHASAN
B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian berdasarkan pengalaman proses penelitian yang telah dilakukan, diantaranya peneliti sebagai instrumen kunci dalam penelitian belum berpengalaman dan masih belum optimal dalam melakukan penggalian informasi secara mendalam melalui wawancara mendalam. Pengalaman seputarmenarche juga merupakan persoalan yang cukup sensitif untuk dibicarakan sehingga sebagian partisipan diantaranya, banyak yang merasa malu dalam mengungkapkan pengalaman menarchenya. Hal-hal tersebut pun dapat mempengaruhi hasil penelitian ini.
100 A. Kesimpulan
Penelitian mengenai pengalaman menarche pada remaja perempuan ini menghasilkan sembilan tema yang teridentifikasi. Tema yang teridentifikasi, yaitu: 1) makna menarche pada remaja perempuan, 2) dominasi perasaan remaja perempuan saat menarche, 3) kesiapan remaja perempuan saat menarche, 4) perubahan remaja perempuan setelah menarche, 5) ketidaknyamanan remaja perempuan saat menarche, 6) upaya
remaja perempuan dalam mengatasi ketidaknyamanan saat menarche, 7) dukungan remaja perempuan saat menarche, 8) perawatan diri remaja perempuan saat menstruasi, dan 9) mitos-mitos menstruasi yang menghantui remaja perempuan.
Setiap remaja perempuan masing-masing memiliki arti menarche tersendiri dalam kehidupannya. Hal itu dikarenakan pengalaman menarche remaja perempuan berbeda-beda satu sama lain. Remaja perempuan dalam penelitan ini memaknai menarche sebagai peristiwa keluarnya darah, peristiwa menuju masa kedewasaan, menjadi seorang perempuan, tanda fertilitas, dan tanda mulai memikul dosa.
Remaja perempuan saat mengalami menarche juga memiliki respon yang berbeda-beda dan dalam penelitian ini didominasi dengan perasaan bingung, kaget, takut, panik, serta bad mood saat mengalami menarche, di samping terdapat perasaan senang. Remaja perempuan yang terlibat
penelitian ini cenderung belum memiliki persiapan yang matang saat menghadapi menarche dan juga memiliki pemahaman yang kurang tentang menstruasi itu sendiri.
Pada masa perkembangan repdroduksinya, remaja perempuan juga merasakan berbagai perubahan dalam dirinya, baik secara fisik maupun emosional. Remaja perempuan dalam penelitian ini umumnya merasa malu atau canggung terhadap perubahan bentuk tubuh yang dialaminya, di sisi lain terdapat juga yang merasa aneh terhadap proses perubahan bentuk tubuh pada dirinya. Mereka juga cenderung menjadi lebih sensitif dan mudah tersinggung hingga beberapa diantaranya pun bersikap agresif.
Ketidaknyamanan saat menarche turut dirasakan oleh remaja perempuan dalam penelitian ini dan umumnya mengeluhkan adanya nyeri perut saat menarche hingga membuat sebagian remaja menangis menahan sakit. Mereka pun memiliki caranya masing-masing dalam mengatasi ketidaknyamanan yang dirasakan, baik meminum obat, menggunakan air hangat, hingga mendistraksi rasa nyeri dengan melakukan kegiatan yang disenangi. Remaja perempuan yang terlibat penelitian ini juga mengeluhkan adanya ketidaknyamanan saat situasi-situasi tertentu, seperti perasaan mengganjal saat menggunakan pembalut serta perasaan tidak nyaman saat merasakan pengeluaran darah menstruasi yang berlebih terutama saat berpindah posisi dari duduk ke posisi berdiri.
Orang tua, terutama ibu berperan penting dalam keluarga untuk mengarahkan serta memberikan dukungan kepada remaja perempuannya. Remaja perempuan pada penelitian ini selain mendapatkan dukungan dari
ibunya, mereka juga mendapatkan dukungan dari sekolah, kerabat (nenek, bibi, kakak sepupu), teman, hingga tempat pengajian. Untuk itu, dukungan dari berbagai pihak, terutama orang tua, pun diperlukan untuk memberikan pengarahan sejak dini kepada remaja perempuan agar mereka dapat mempersiapkan diri mereka, terutama saat menghadapimenarche.
Remaja perempuan yang terlibat penelitian ini, umumnya juga mengetahui mitos-mitos seputar menstruasi yang banyak tersebar di masyarakat. Mitos-mitos seputar menstruasi yang didapat secara umum berupa larangan-larangan saat menstruasi. Oleh sebab itu, remaja perempuan penting untuk menelaah mitos-mitos menstruasi agar tidak mudah terpengaruh anggapan di masyarakat yang belum teruji kebenarannya.
B. Saran
1. Institusi Keperawatan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan rujukan dan menambah wawasan, mengembangkan kurikulum pembelajaran institusi keperawatan, dan dapat mengembangkan kompetensi pembelajaran pada mahasiswa, khususnya tentang kesehatan reproduksi remaja sehingga mahasiswa juga dapat lebih memahami tentang permasalahan pada remaja, terutama tentangmenarche.
2. Pelayanan Keperawatan
Hasil penelitian ini bagi pelayanan kesehatan dapat dijadikan sebagai landasan dalam memberikan promosi kesehatan tentang menstruasi dan informasi seputar kesehatan reproduksi remaja, baik bagi remaja itu sendiri,
orang tua, maupun pihak sekolah melalui penyuluhan untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan wawasan, terutama terkaitmenarche.
3. Peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar bagi peneliti selanjutnya. Bagi peneliti selanjutnya disarankan dapat turut melibatkan anggota keluarga yang lain, seperti ibu atau ayah sebagai informan pendukung. Peneliti selanjutnya juga dapat memperluas karakteristik partisipan dengan mengeksplorasi secara mendalam kepada remaja perempuan yang mengalamimenarcheterlambat agar didapatkan data yang lebih bervariasi dari sebelumnya.
Abraham, Suzanne., Catherine Boyd., Maala Lal.,Georgina Luscombe., and Alan Taylor. Time since Menarche, Weight Gain and Body Image Awarness among Adolescents Girls: Onset of Eating Disorders?.Journal of Psychosomatic Obstetrics & Gynecology. DOI: 10.1080/01674820902950553. Informa Healthcare USA, Inc. 2009
Adinma, E.D dan J.I.B. Adinma. Menstrual Characteristics amongst South-Eastern Nigerian Adolescent School Girls.West African Journal of Medicine. Vol. 28, No. 2. 2009
Aegidus, K. L.,J. A. Zwart., K. Hagen., G. Dyb., T.L. Holmen., andL.J. Stovner.Increased Headache Prevalance in Female Adolescents and Adult Women with Early Menarche. The Head-HUNT Studies. European Journal of Neurology. DOI:10.1111/j.1468-1331.2010.03143.x. 2011
Andrews, Gilly. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Wanita. Alih bahasa: Sari Kurnianigsihet.al. Jakarta: EGC. 2009
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional.
http://www.bkkbn.go.id/ViewBerita.aspx?BeritaID=534. Diakses tanggal 13 Januari 2013 jam 12.53 WIB. 2012
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional.Kajian Profil Penduduk Remaja (10-24 tahun).
http://www.bkkbn.go.id/litbang/pusdu/Hasil%20Penelitian/Karakteristik%2 0Demografis/2011/Kajian%20Profil%20Penduduk%20Remaja%20%2810 %20-%2024%20tahun%29.pdf. Diakses tanggal 15 Januari 2013 jam 10.42 WIB. 2011
Badan Pusat Statistik. Perkembangan Beberapa Indikator Utama Sosial-Ekonomi Indonesia. http://www.bps.go.id/booklet/Booklet_Agustus_2011.pdf. Diakses tanggal 15 Maret 2013 jam 11.14 WIB. 2010
Bobak, Irene M dkk.Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC. 2004 Breslin, Eileen T. and Vicki A. Lucas. Women’s Health Nursing: Toward
Evidence-Based Practice. USA: Saunders. 2003
Brooker, Chris.Ensiklopedia Keperawatan. Alih bahasa: Andry Hartono. Jakarta: EGC. 2008
Chang, Yu-Ting., Yueh-ChihChen., MarkHayter., dan Mei-LingLin.Menstrual and Menarche Experience Among Pubescent Female Students in Taiwan: Implications for Health Educaction and Promotion Practice. Journal of Clinical Nursing. 2008
_____________, Mark Hayter., and Shu-Chen Wu. A Systematic Review and Meta-Etnography: Experience Menarche. Journal Council Nursing. 2010
Collins, Jane. Ensiklopedia Kesehatan Anak. Alih bahasa: Dyah Novieta Handayani. Jakarta: EGC. 2011
Coon, Dennis dan John O. Mitterer.Introduction to Psychology: Gateway to Mind and Behaviour. USA: Wadsworth. 2010
Cunningham, F. Gary et.al. Obstetri Williams. Alih bahasa: Andry Hartono, Y. Joko Suyono, & Brahm U. Pendit. Jakarta: EGC. 2005
Deng, Fang et.al. Early Menarche and Psychopatological Symptoms in Young Chinese Woman. Journal of Women’s Health. 2011
Dianawati, Ajeng.Pendidikan Seks untuk Remaja. Jakarta: Kawan Pustaka. 2003
Encyclopedia Britannica Inc. Menstrual Cycle.
http://www.britannica.com/EBchecked/media/48183/The-menstrual-cycle. Diakses tanggal 6 April 2013 jam 02.21 WIB. 2013
Endraswara, Suwardi. Metodologi Penelitian Folklor: Konsep, Teori, dan Aplikasi.Yogyakarta: Media Pressindo. 2009
Eryilmaz, Gulsen and Funda Ozdemir.Evaluation of Menstrual Pain Management Approaches by Northeastern Anatolian Adolescents. 2009
Farrer, Helen.Perawatan Maternitas.Alih bahasa: Andry Hartono. Jakarta: EGC. 2001
Golchin, Nayereh Azam Hagikhani., Zeinab Hamzehgardeshi., Moloud Fakhri., and Leila Hamzehgardeshi.The experience of puberty in Iranian Adolescent Girls: A Qualitative Content Analysis. 2012
Goel, Manish Kumar and Mittal Kundan.Psycho-Social Behaviour of Urban Indian Adolescent Girls during Menstruation. www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3448126. 2011
Greenstein, Ben and Diana F. Wood. At Glance Sistem Endokrin. Alih bahasa: Elizabeth Yasmine dan Asri Dwi Rachmawati. Jakarta: Erlangga. 2010
Heffner, Linda J and Danny J Schust.At a Glance Sistem ReproduksiEdisi Kedua. Alih bahasa: Vidhia Umami. Jakarta: Erlangga. 2008
Hidayat, A. Aziz Alimul. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika. 2008
Hurlock, Elizabeth B. Psikologi Perkembangan: suatu Pendekatan sepanjang Rentang KehidupanEdisi Kelima. Jakarta: Erlangga. 2010
Indriyani., Theresia Limbong., dan Puspita S. R.Hubungan Pengetahuan dan Sikap Murid SD Kelas VI dengan Kesiapan Menghadapi Menarche di Kecamatan Kota Barat Kota Gorontalo Tahun 2008. Jurnal Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol. IV No. 1. 2009
Jarvis, Peter. Adult Education and Lifelong Learning: Theory and Practice Third Edition.USA: Routledge Falmer. 2004
Jayanti, Nur Fitri dan Sugi Purwanti. Deskripsi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Anak dalam Menghadapi Menarche di SD Negeri 1 Kretek Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes Tahun 2011.Jurnal Ilmiah Kebidanan Vol. 3 No. 1. 2012
Kaur, Navdeep and Ramesh Thakur.A Descriptive Study to Assess the Premenstrual Syndrome and Coping Behaviour among Nursing Students, NINE, PGIMER, Chandigarh. 2008
Kelleer, Kathleen. Encyclopedia of Obesity. DOI: http://dx.doi.org/10.4135/9781412963862. SAGE Publications, Inc. 2013
Kemdiknas. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php. diakses tanggal 4 April jam 12.26. 2013
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia.Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 265/Menkes/SK/II/2010. http://www.hukor.depkes.go.id./up_prod_kepmenkes/KMK%20No.%20265 %20ttg%20Komunikasi%20Otak.pdf. Diakses tanggal 14 Mei 2013 jam 23.06 WIB. 2010
Kusmiran, Eny. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba Medika. 2011
Lapau, Buchari. Metode Penelitian Kesehatan: Metode Ilmiah Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. 2012
Lee, Janet. Bodies at Menarche: Stories of Shame, Concealment, and Sexual Maturation. 2009
Mahfiana, Layyin., Elfi Yuliani Rohmah., dan Retno Widyaningrum.Remaja dan Kesehatan Reproduksi. Jawa Timur: STAIN Ponorogo Press. 2009
Manuaba, Ida Bagus G; Manuaba I. A. Chandranita; Manuaba, I. B. G. Fajar. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC. 2007
Manuaba, Ida Ayu Chandranita., Ida Bagus Gde Fajar Manuaba., dan Ida Bagus Gde Manuaba. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita Edisi 2. Jakarta: EGC. 2009
Mar’at, Samsuniwiyati. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2010
Marvan, Maria Luisa., Morales Claudia., and Sandra Cortes-Iniestra. Emotional Reactions to Menarche Among Mexican Women of Different Generations. Sex Roles 54: 323-330. DOI 10.1007/s11199-006-9002-6. 2006
Mason, Linda., Elizabeth Nyothach., Penelope A. Phillips Howard. ‘We Keep it Secret So No One Should Know’ – A Qualitative Study to Explore Young Schoolgirls Attitudes and Experiences with Menstruation in Rural Western Kenya. www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3828248. 2013
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian KualitatifEdisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. 2010
Mosby’s Dictionary. Mosby’s Dictionary of Medicine, Nursing, & Health Professions. USA: Mosby Elsevier. 2006
Muhammad, Syaikh. Majelis Bulan Ramadhan Cetakan 2. Alih bahasa: Adni-Kurniawan. Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi’i. 2007
Mulyani, Sri. Hubungan antara Dukungan Psikososial Keluarga dengan Tingkat Kecemasa Remaja Putri Menghadapi Menarche di SMP Negeri I Suruh Kabupaten Semarang. Jurnal Ilmu Kesehatan: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sains Al Qur’an, Wonosobo. 2010
Munir dan Sudarsono. Dasar-dasar Agama Islam Cetakan Kedua.Jakarta: PT Rineka Cipta. 2001
Murray, Sharon Smith and Emily SloneMcKinney. Foundations of Maternal-Newborn Nursing. USA: Saunders Elsevier. 2006
Notoatmodjo, Soekidjo. Promosi Kesehatan: Teori dan Aplikasinya. Jakarta: PT Asdi Mahasatya. 2005
___________________. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.2010
Potter, Patricia A and Perry, Anne Griffin. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik Ed. 4. Alih bahasa: Yasmin Asih. Jakarta: EGC. 2005
Rels, Harry and Susan Sprecher. Encyclopedia of Human Relatioships. DOI: http://dx.doi.org/104135/9781412958479. SAGE Publications. Inc. 2008 Rembeck, Gun I and Evelyn Hermansson. Transition Puberty as Experienced by
12-Years-Old Swedish Girls. The Journal of School Nursing. 2008
Riset Kesehatan Dasar 2010.
http://www.litbang.depkes.go.id/sites/download/buku_laporan/lapnas_riskes das2010/Laporan_riskesdas_2010.pdf. Diakses tanggal 15 Maret 2013 jam 13.12 WIB. 2010
Rubin, Carol et.al. Timing of Maturation and Predictors of Menarche in Girls Enrolled in a Contemporary British Cohort. Journal Compilation of Paediatric and Perinatal Epidemiology. 2009
Santrock, John W. Adolescence Perkembangan Remaja Edisi Keenam. Alih bahasa: Shinto B, Adelar,& Sherly Saragih. Jakarta: Erlangga. 2003
________________.Adolescene Twelfth Edition.New York: McGraw-Hill. 2008 Saryono dan Anggraeni, Mekar Dwi. Metodologi Penelitian Kualitatif dalam
Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika. 2010
Setiadi.Anatomi dan Fisiologi Manusia. Surabaya: Graha Ilmu. 2007
Smith, Jonathan A. Psikologi Kualitatif: Panduan Praktis Metode Riset. Alih bahasa: Budi Santosa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2009
Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Remaja dan PermasalahannyaCetakan Kedua. Jakarta: CV. Sagung Seto. 2007
Streubert, Helen J. and Dona R. Carpenter. Qualitative Research in Nursing: Advancing the Humanistik Imperative. USA: Lippincott. 2003
Sudiarja, A.Agama (di Zaman) yang Berubah. Yogyakarta: Kanisius. 2006 Sugiyono.Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta. 2010
Sumpter, Colin and Belen Torondel.A Systematic Review of the Health and Social Effects of Menstrual Hygiene Managent. 2013
Sunaryo.Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC. 2004
Swansburg, Russell C. Pengembangan Staf Keperawatan: suatu Komponen Pengembangan SDM. Alih bahasa: Agung Waluyo, Yasmin Asih. Jakarta: EGC. 2001
Vink, Eva E., Silvia C.C. M Van Coeverden., Edgar G. Van Mil., Bram A Felius., Frank J. M. Van Leerdam.,and Henriette A. Delemarre Van Waal.Changes and Tracking of Fat Mass in Pubertal Girls. Artikel Obestiy Vol. 18 No. 6. 2010
Wade, Carole dan Carol Tavris.Psikologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga. 2008
WHO. http://www.who.int/topics/adolescent_health/en/. Diakses tanggal 15 Maret 2013 jam 12.44 WIB. 2013
Wilson, Wong Hockenberry and PerryLowdermilk.Maternal Child Nursing Care Third Edition.USA: Mosby Elsevier. 2006
Wong, Donna L. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Edisi 6. Alih bahasa: Agus Sutarna, Neti Juniarti, H.Y. Kuncara. Jakarta: EGC. 2008
Yusuf, Syamsu. Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2010
Pedoman Wawancara Mendalam (In-depth Interview)
A. Petunjuk Umum 1. Tahap perkenalan
2. Ucapkan terima kasih kepada partisipan yang bersedia menjadi informan 3. Jelaskan maksud dan tujuan wawancara
B. Petunjuk Wawancara Mendalam
1. Wawancara mendalam akan dilakukan oleh peneliti
2. Informan/partisipan bebas menyampaikan segala pendapat, pengalaman, kritik, maupun saran
3. Pernyataan informan tidak bernilai benar atau salah 4. Semua hasil wawancara akan dijamin kerahasiaannya
5. Peneliti akan merekam hasil wawancara dengan tape recorder untuk membantu pencatatan hasil wawancara
C. Identitas Informan Nama (Inisial) : Umur : Tanggal : Waktu : Tempat :
a) Dari mana Anda mendapatkan informasi tentang hal itu?
2. Coba ceritakan bagaimana pengalaman Anda pada saat mengalami menstruasi pertama kali?
a) Kapan pertama kali Anda mengalami menstruasi?
b) Apa saja tanda-tanda dan gejala yang Anda rasakan saat mengalami menstruasi pertama kali?
c) Apa yang Anda lakukan setelah Anda mengetahui bahwa Anda telah mengalami menstruasi pertama?
d) Bagaimana persiapan Anda saat menghadapi menstruasi pertama kali? e) Saat mengalami menstruasi pertama, bagaimana aktivitas sehari-hari
Anda waktu itu?
3. Coba Anda ungkapkan bagaimana perasaan Anda saat mengalami menstruasi pertama kali?
a) Apakah makna atau arti menstruasi pertama bagi Anda?
4. Ada tidak mitos-mitos seputar menstruasi yang Anda ketahui? Jika ada, bisa Anda ceritakan?
a) Bagaimana tanggapan Anda tentang mitos tersebut?
5. Setelah mengalami menstruasi yang pertama kali, apakah ada perubahan yang Anda rasakan? Jika ada, bisa Anda ungkapkan bagaimana
atau menstruasi pertama kali? Jika ada, bisa Anda ceritakan? 6. Bagaimana respon lingkungan sekitar Anda pada saat mengetahui
Anda telah mengalami menstruasi pertama kali?
a) Siapa orang yang pertama kali dalam keluarga Anda yang mengetahui Anda telah mengalami menstruasi pertama? Lalu bagaimana tanggapan orang tersebut waktu itu?
b) Bagaimana tanggapan keluarga yang lain saat itu? Lalu bagaimana tanggapan Anda terhadap respon tersebut?
c) Bagaimana respon teman sebaya Anda saat mengetahui Anda telah mengalami menstruasi pertama kali? dan bagaimana tanggapan Anda terhadap hal itu?
d) Siapa orang yang Anda percaya untuk mendiskusikan seputar menstruasi?
7. Bagaimana perawatan diri Anda saat mengalami menstruasi? a) Seberapa sering Anda mengganti pembalut saat menstruasi? b) Seberapa sering Anda membersihkan diri (mandi) saat menstruasi?
Matriks Analisis Tematik
No Pernyataan Signifikan Kategori Sub Tema Tema P
1 P 2 P 3 P 4 P 5 P 6 1 Peristiwa keluarnya darah dari
kelamin perempuan
Peristiwa keluarnya darah MaknaMenarchepada Remaja
Perempuan
√ √ √ √
2 Tanda-tanda udah mau dewasa, kalo belum haid masih kayak anak-anak setelah haid kayak udah dewasa
Peristiwa menuju masa kedewasaan
√ √ √ √ √ √
3 Ngerasa kayaknya bener-bener cewe
menjadi seorang perempuan
√ 4 Harus bisa lebih jaga diri soalnya
kalo udah haid, pergaulannya terlalu bebas gitu bisa hamil
juga ga boleh ditinggalin 6 Bingung itu apa,
Ga tau kenapa
Merasa bingung Dominasi Perasaan Remaja
Perempuan saatMenarche
√ √ √ √ √
7 Agak panik juga pas pertamanya Merasa panik √ √
8 Kaget tiba-tiba keluar darah Merasa kaget √ √ √ √
9 Perasaannya takut sih Merasa takut √ √ √
10 Takutnya tuh kayak pendarahan-pendarahan gitu, takut luka dari dalemnya, terus takut kayak ga subur
√
11 Pokoknya itu perasaannya ga enak, kalo lagi haid gitubad moodmulu semuanya tuh males, kalo lagi haid gitu males ngapa-ngapain, terus mau ngapa-ngapain gitu ga enak maunya kayak tiduran
Pokoknya diantara temen-temen aku doang yang belum, ya makasih bangetlah udah sama
13 Belum siap apa-apa,
Belum ngerti pokoknya, masih polos lah
Belum siap Kesiapan Remaja Perempuan
saat menghadapiMenarche
√ √ √ √ √
14 Belum siap sebenernya tapi udah keluar, ga nyangka kalo mensnya bakalan cepet banget, kirain masih lama
√ √
15 udah siap,
karena udah tau kalo haid itu bagaimana gitu
Siap √
16 Badannya lebih gemukan Badan bertambah besar Perubahan fisik Perubahan Remaja Perempuan setelahMenarche
perkembangannya dari bentuknya 18 Ininya lebih menonjol (payudara)
gitu ya tapi ga enak juga waktu pertama-tamanya, kalo kena bantal dikit aja sakit banget
√
19 Pinggulnya membesar Pinggul membesar √ √ √ √ √ √
20 Numbuhnya bulu-bulu sekitar tubuh di kemaluan
Tumbuh rambut-rambut di sekitar kemaluan
√ 21 Pertama-tamanya, rasanya malu ga
mau make kayak baju yang ketat
Merasa malu memakai baju ketat
Respon terhadap
perubahan bentuk tubuh
√ √ √ √
22 Ya kayak risih gimana gitu, dibilang gemuk
Merasa risih dengan badan yang gemuk
√ 23 Ya canggung kadang,
kadang ada rasa malunya juga gitu kalo lagi ngumpul-ngumpul bareng, beda aja sendiri ama yang lain kalo lagi ngumpul-ngumpul
25 Ya bisa berubah gitu, kok bisa berubah
√ 26 Jadi gampang marah,
Pas sebelum haid mungkin ga cepet marah tapi kalo setelah haid cepet banget marah
Menjadi lebih sensitif Perubahan emosional √ √ √ √ √ √
27 Kadang suka labil gitu terus kalo temen ngomong dikit aja kadang juga sensitif kayaknya perasaannya tuh sensitif banget, orang ngomong sedikit gitu kadang tersinggung
√ √ √
28 Udah mulai suka-suka gitu
biasanya kan kalo belum ngerasain haid ga begitu banget, pada saat udah terbiasa haid kayak ada perasaan suka lawan jenis
Memiliki perasaan tertarik dengan lawan jenis
30 Sakit perutnya agak berlebihan sampe guling-guling nangis-nangis, Kayak dipelintir-pelintir
√ √ √
31 Pinggangya berasa sakit, Kayak ususnya itu juga ikut
diputar-putar gitu, jadi pinggangnya ikut sakit juga
Merasakan nyeri pinggang √ √
32 Sakit-sakit badannya, kadang-kadang suka pegel banget
Badan terasa sakit √ √
33 Kadang kepalanya pusing Merasa pusing atau sakit kepala
√ √ √ √
34 Kayak eneg, kayak muntah cuman ga keluar gitu
Merasa mual √
35 Males makan juga, Ga ada nafsu makan,
Kalo ga nafsu makan emang sesuai mood aja, kalo ga nafsu
Nafsu makan menjadi berkurang
ngerasa ada yang ganjel-ganjel, kayaknya ga nyaman aja gitu kalo kita bergerak
37 Pas saat duduk itu risih, ama berdiri kayak keluar gitu, darah haidnya itu keluar
Kekhawatiran saat menstruasi berlebih
√ √ √ √
38 Minum obat buat menghilangkan rasa sakit kalau lagi mens
Minum obat Upaya mengatasi
ketidaknyamanan fisik
Upaya Remaja Perempuan dalam Mengatasi
Ketidaknyamanan saat Menarche
√ √ √
39 Ya minum bodrex, satu kali, ngilangin pusing
√
40 Minum jamu aja Minum jamu √
41 Ga pernah minum obat, ya diemin aja gitu
Didiamkan saja √ √
42 Ya biasa tiduran, sambil megang botol diisiin air anget
hangat 45 Kadang jalan-jalan sendiri aja gitu
biar ga sakitnya sampe terasa banget, kadang jalan-jalan, kadang minta sama temen jalan-jalan gitu
Mendistraksi rasa sakit dengan melakukan kegiatan yang disukai
√ √
46 Dengerin-dengerin musik biar lupa ama sakitnya
√ √ √
47 Nonton tv √ √ √ √
48 Bercanda-canda sama temen dipikir bisa mengurangi daripada kita dibawa diem atau apa gitu, itu pasti kerasa banget
√ √
49 Kalo haidnya banyak, aku biasanya pakenya dua, kalo ke sekolah aku pakenya dua, cuma kalo misalkan pake satu kayaknya takut banget nembus
Memakai dua pembalut Upaya mengatasi pengeluaran darah menstruasi yang berlebih
celananya dua 51 Mama,
Yang sering ada di rumah, setiap pulang sekolah ada dia, setiap berangkat ada dia, merasa didampingilah
Dukungan emosional dari ibu
Dukungan emosional Dukungan Remaja Perempuan saatMenarche
√
52 Langsung nanya ke mama, ya dari pada dipendem-pendem sendiri mending cerita sama mama, malu (cerita ke ayah) karena dia cowo, cowo ga pernah ngalamin gitu-gitu
emang ceritanya lebih berani ke dia, emang sama dia juga udah deket, kalo ada apa-apa juga suka sama dia dibanding sama mama Aku, ga ada yang aku berani cerita selain dia
54 Sama teman,
Kayaknya kalo sama teman emang