BAB V PENUTUP
Diagram 4.6 Ketercapaian Karakter Siswa Siklus I
Data tabel hasil pengamatan karakter siswa siklus I dalam pembelajaran
PKn melalui problem based learning berbantuan audiovisual memperoleh jumlah
Skor Kriteria Nilai
12,5 ≤ skor ≤ 16 Sangat Baik A
8 ≤ skor < 12,5 Baik B
3,5 ≤ skor < 8 Cukup C
0 ≤ skor < 3,5 Kurang D
Skor KriteriaPenilaian
3,3 ≤ rata-rata skor ≤ 4,0 Sangat Baik
2,4 ≤ rata-rata skor ≤ 3,3 Baik
1,6 ≤ rata-rata skor 2,4 Cukup
skor rata-rata 125 dengan rata-rata 12,5 dan termasuk dalam kriteria sangat baik. Adapun penjabaran dari indikator karakter siswa tersebut adalah sebagai berikut:
a. Kerjasama
Pada indikator kerjasama memperoleh nilai rata-rata 3,2 Hal ini ditunjukkan dengan adanya 4 siswa yang sudah melaksanakan semua deskriptor, 4 siswa melaksanakan 3 deskriptor, dan 2 siswa melaksanakan 2 deskiptor. Adapun komponen indikator kerjasama dalam pencapaian nilai karakter yaitu: melaksanakan tugas sesuai kelompok, berinteraksi dengan teman sebangku, menyampaikan pendapat dalam kelompok dan menjaga kekompakan kelompok.
b. Bertanggung Jawab
Pada indikator bertanggung jawab memperoleh nilai rata-rata 3,1. Ditunjukkan dengan adanya 4 siswa yang sudah melaksanakan semua deskriptor, 3 siswa melaksanakan 3 deskriptor dan 3 siswa melaksanakan 2 deskriptor. Adapun komponen indikator kerjasama dalam pencapaian nilai karakter yaitu: melaksanakan tugas sesuai prosedur, kesediaan menerima tugas dalam kelompok, menjawab tugas dengan jujur, dan menyelesaikan tugas tepat waktu.
c. Disiplin
Pada indikator disiplin memperoleh nilai rata-rata 3,2. Hal ini ditunjukkan dengan adanya 4 siswa yang sudah melaksanakan semua deskriptor, 5 siswa melaksanakan 3 deskriptor dan 1 siswa melaksanakan 2 deskiptor. Adapun komponen indikator kerjasama dalam pencapaian nilai karakter yaitu: membawa perlengkapan belajar lengkap,memperhatikan materi yangditampilkan melalui
tayangan audiovisual, mematuhi tata tertib kelas, dan menjaga kekondusifan kelas selama pembelajaran.
d. Jujur
Pada indikator jujur memperoleh nilai rata-rata 3,0. Hal ini ditunjukkan dengan adanya 3 siswa yang sudah melaksanakan semua deskriptor, 11 siswa melaksanakan 4 deskriptor dan 3 siswa melaksanakan 2 deskiptor. Adapun komponen indikator kerjasama dalam pencapaian nilai karakter yaitu: membawa berpendapat sesuai kemampuan yang dimiliki, bersikap sportif selama diskusi, tidak mencontek pekerjaan teman, dan menghargai prestasi kelompok lain. 4.1.1.3.5. Deskripsi Aspek Psikomotor Siswa Siklus I
Hasil belajar psikomotor diperoleh dari hasil kerja dalam diskusi kelompok dalam mengerjakan lembar kerja siswa materi keputusan bersama. Dalam Lembar Kerja Siswa menjawab pertanyaan dan memecahkan masalah serta mengidentifikasi mengenai materi keputusan bersama berkaitan dengan 4 video secara acak. Adapun data penilaian psikomotor yang diperoleh pada siklus I adalah sebagai berikut:
Tabel 4.11 Data Hasil Pengamatan Psikomotor Siklus I
No Indikator Penilaian Jumlah Rata-
rata
1 2 3 4
1. Berperan dalam diskusi
kelompok - 18 9 4 79 2,54
2. Menulis hasil diskusi
kelompok - 8 18 5 90 2,90
Jumlah 169
Rata-rataSkor 5,45
Kriteria B
Klasifikasi kriteria ketuntasan seluruh indikator untuk lembar pengamatan psikomotor siswa dapat dirumuskan sebagai berikut:
Tabel 4.12 Kriteria Ketuntasan Seluruh Indikator Psikomotor Siswa
Sedangkan klasifikasi kriteria ketuntasan tiap indikator lembar pengamatan psikomotor siswa dapat dirumuskan sebagai berikut:
Tabel 4.13 Kriteria Ketuntasan Setiap Indikator Psikomotor Siswa
Data tabel 4.11 tersebut, menunjukan bahwa nilai rerata dari hasil penilaian psikomotor siklus I adalah sebesar 169 dengan kriteria baik. Pada indikator berperan dalam diskusi kelompok skor 79 dengan rata-rata 2,54. Hal ini ditunjukkan dengan semua siswa sudah melaksanakan minimal 2 deskriptor. Pada indikator menulis hasil diskusi kelompok memperoleh skor 90 dengan rata-rata 2,90. Hal ini ditunjukkan dengan 8 orang melaksanakan 2 deskriptor, 18 orang telah melaksanakan 3 deskriptor dan 5 orang telah melaksanakan semua deskriptor. 4.1.1.4. Refleksi Siklus I
Dari hasil penelitian siklus I, diperoleh data berupa hasil observasi keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa pada pembelajaran PKn melalui problem based learning berbantuan audiovisual. Refleksi ini dilaksanakan
Skor Kriteria Nilai
6,5 ≤ skor ≤ 8 Sangat Baik A
4 ≤ skor < 6,5 Baik B
1,5 ≤ skor < 4 Cukup C
0 ≤ skor < 1,5 Kurang D
Skor KriteriaPenilaian
3,3 ≤ rata-rata skor ≤ 4,0 Sangat Baik
2,4 ≤ rata-rata skor ≤ 3,3 Baik
1,6 ≤ rata-rata skor 2,4 Cukup
oleh peneliti bersama dengan kolaborator untuk menganalisis pelaksanaan pembelajaraan yang berlangsung pada siklus I tersebut. Refleksi ini digunakan sebagai pertimbangan untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus II. Adapun hasil refleksi pembelajaran PKn melalui problem based learning berbantuan audiovisual adalah sebagai berikut:
1. Pada kegiatan membuka pelajaran guru belum menarik perhatian siswa,
belum memberikan apersepsi belajar dan lupa memberikan acuan kepada siswa.
2. Guru belum menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa, sehingga
siswa masih menerawang apa yang akan dibahas pada pembelajaran hari ini.
3. Guru belum melakukan penguatan verbal maupun non verbal kepada siswa.
4. Guru hanya membimbing kelompok yang meminta bantuan guru, sehingga
siswa yang tidak berani bertanya mengalami kesulitan.
5. Pada tahap eksplorasi, guru belum mampu menciptakan/mendorong
terjadinya interaksi kelas secara optimal. Guru hanya bertanya kemudian siswa menjawab.
6. Guru belum melibatkan siswa secara intelektual dan emosional dalam
pembelajaran artinya masih ada beberapa siswa yang ramai sendiri atau diam tapi pada kenyataannya kurang memperhatikan pelajaran.
7. Guru belum bisa mengelola waktu secara tepat sehingga waktu yang
diperlukan dalam siklus I masih tidak sesuai dengan waktu yang telah tersedia yaitu 2 x 35 menit.
8. Guru belum memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal- hal yang kurang dimengerti selama proses pembelajaran berlangsung.
9. Siswa masih menjawab pertanyaan lisan dari guru secara klasikal.
10. Siswa belum berani untuk mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan
materi pembelajaran.
11. Dalam melakukan diskusi kelompok, ada beberapa siswa yang tidak fokus
dan melimpahkan tugas pada anggotanya.
12. Dalam membandingkan hasil diskusi, siswa kurang aktif untuk bertanya
ataupun menanggapi hasil pasangan lain.
13. Ketuntasan klasikal Ketuntasan belajar klasikal pada siklus I yang diperoleh
adalah 87,10% yaitu 27 dari 31 siswa tuntas belajar dan 12,90% yaitu 4 dari 31 siswa tidak tuntas belajar. Dengan perolehan nilai terendah 65 dan nilai tertinggi 100. Adapun rata-rata kelas yaitu 77,25. Hasil tersebut sudah memenuhi kriteria indikator keberhasilan yang direncanakan yaitu ≥ 80 % siswa tuntas belajar dengan memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70.
Sesuai hasil refleksi pada siklus I, dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran PKn melalui problem based learning berbantuan audiovisual masih diperlukan adanya revisi/perbaikan dengan melanjutkan ke siklus II karena indikator keberhasilan belum terpenuhi secara menyeluruh. Adapun perbaikan untuk siklus II adalah sebagai berikut:
1. Guru perlu memberikan apersepsi kepada siswa dan memberikan acuan kepada siswa tentang apa yang akan dipelajari pada saat awal pembelajaran.
2. Guru perlu menyampaikan tujuan pembelajaran pada siswa sehingga siswa
mampu mengerti apa yang akan dibahas pada pembelajaran ini.
3. Guru perlu memberikan penguatan berupa verbal ataupun non verbal
kepada siswa yang aktif maupun yang berani menyampaikan pendapat agar lebih termotivasi lagi.
4. Guru perlu membimbing setiap kelompok pada saat kerja kelompok, tidak
hanya membimbing diskusi jika siswa meminta bantuan guru saja
5. Guru harus mampu mendorong terjadinya interaksi kelas antar siswa
maupun antar kelompok, baik itu di awal pembelajaran, selama proses diskusi antar kelompok maupun akhir pembelajaran sehingga siswa berani untuk bertanya, mengemukakan pendapat maupun memberikan tanggapan.
6. Guru harus menyampaikan waktu pembelajaran secara tepat kepada siswa
sehingga siswa mengerti kapan pembelajaran berakhir dan tidak meminta waktu tambahan.
7. Guru harus melibatkan siswa secara intelektual dan emosional dalam
keseluruhan pembelajaran.
8. Guru harus lebih optimal dalam hal mengelola kelas agar kegiatan
pembelajaran dapat lebih efektif dan kondusif.
9. Guru harus memberikan rangsangan kepada siswa sehingga siswa berani
10. Guru harus memberikan bimbingan kepada siswa agar mencatat materi yang disampaikan guru agar siswa lebih menhami materi yang disampaikan guru.
11. Membimbing siswa agar bertanggung jawab terhadap tugas yang diterima.
12. Memberikan motivasi yang lebih pada siswa agar aktif dalam mengajukan
pertanyaan dan menanggapi hasil presentasi siswa lain.
13. Perbaikan yang harus dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa
yaitu: meningkatkan ketuntasan klasikal yang sesuai dengan indikator keberhasilan dengan memperbaiki pembelajaran pada siklus I secara keseluruhan.
4.1.2. Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus II 4.1.2.1.Perencanaan Siklus II
Dalam penelitian ini, perencanaan tindakan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Menyusun RPP dengan kompetensi dasar 4. Menghargai keputusan
bersama, materinya tentang lapang dada melalui problem based learning berbantuan audiovisual.
b. Mempersiapkan sumber belajar untuk bahan dalam mengajar mata pelajaran
PKn materi lapang dada dan media pembelajaran yang berupa tampilan audiovisual (video) yang berkaitan mengenai materi lapang dada.
c. Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis diakhir pembelajaran dan
d. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru dan aktivitas siswa serta catatan lapangan dalam proses pembelajaran.
e. Menyiapkan lembar catatan lapangan untuk mendeskripsikan proses
pembelajaran yang berlangsung.
4.1.2.2. Pelaksanaan siklus II
Siklus II dilaksanakan dengan menerapkan model problem based learning pada mata pelajaran PKn kelas VA SDN Bojong Salaman 02 Semarang pada,
hari/tanggal : Senin, 23 Maret 2015
waktu pembelajaran : 2 x 35 menit
pukul : 07.00 – 08.15 WIB
materi : Lapang Dada
Standar Kompetensi siklus II yaitu: “4. Menghargai keputusan bersama”. Kompetensi Dasar siklus II yaitu: “4.2 Memahami keputusan bersama”. Sedangkan, indikator pada siklus II yaitu: (1) menerima hasil keputusan bersama; (2) menghargai hasil keputusan secara lapang dada; dan (3) memahami arti dari lapang dada. Pada siklus II kegiatan pembelajaran yang dilakukan meliputi pra kegiatan, kegiatan awal, kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi), dan kegiatan akhir. Uraian kegiatan pembelajaran pada pelaksanaan siklus 1I adalah sebagai berikut:
4.1.2.2.1. Pra Kegiatan (5 menit)
Pada tahapan pra kegiatan pembelajaran, kegiatan yang dilakukan guru adalah memberi salam, mengajak siswa berdoa dengan menyuruh ketua kelas
memimpin berdo’a, melakukan presensi untuk mengetahui kehadiran siswa, dan pengkondisian kelas sebelum memulai pelajaran. Siswa diminta untuk mempersiapkan perlengkapan atau alat-alat belajar yang diperlukan dan mengkondisikan diri untuk tenang.
4.1.2.2.2. Kegiatan awal (5 menit)
Guru melakukan apersepsi dengan mengingatkan pelajaran yang lalu mengenai keputusan bersama, ”Kemarin kita sudah mempelajari keputusan bersama, ingatkah kalian materi mengenai DPR, MPR dan DPRD?” hampir seluruh siswa menjawab ingat dan sebagian siswa ada yang menjawab tidak ingat. Kemudian guru bertanya lagi, “Apa arti dari lapang dada itu sendiri, siapa yang tahu?” sebagian siswa belum mengetahuinya. Selanjutnya, guru memberitahu kepada siswa tentang materi yang akan dibahas pada pertemuan siklus II, yaitu: “Lapang dada”. Guru menginformasikan tujuan dari mempelajari materi tersebut bagi siswa.
4.1.2.2.3. Kegiatan Inti (40 menit)
Kegiatan inti dibagi menjadi tiga kegiatan yaitu kegiatan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.
a. Eksplorasi
Guru memutarkan video yang ada dalam slide audiovisual. Siswa antusias mengamati video yang ditayangkan. Sebagian besar siswa sudah mencatat hal-hal penting yang ada dalam video. Guru menjelaskan materi mengenai lapang dada sambil melakukan tanya jawab tentang video yang sedang ditampilkan. Guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan apa yang tidak mereka ketahui
b. Elaborasi
Siswa berkelompok dengan teman sebangku. Guru menjelaskan proses berlangsungnya diskusi yaitu dikerjakan secara berkelompok untuk mendiskusikan jawaban kemudian menyusun jawaban baru yang dianggap paling benar dan menulisnya dalam Lembar Kerja Siswa (LKS). Guru membagikan 1 lembar kerja pada tiap kelompok. Guru membimbing jalannya diskusi dengan membimbing siswa dalam kelompok yang mengalami kesulitan. Setelah selesai diskusi dalam kelompok dengan berbagi pengetahuan dan kerjasama pada saat menyelesaikan lembar kerja, beberapa kelompok ditunjuk guru secara acak untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Pada saat kelompok yang maju mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya, kelompok lain diminta untuk memperhatikan dan memberi tanggapan jika ada kelompok yang mempunyai jawaban berbeda yang berlangsung secara berulang untuk setiap kelompok. Guru memberikan penguatan pada siswa dengan penguatan verbal dan gestural. Penguatan verbal berupa pujian dan membenarkan jawaban kelompok. Penguatan gestural berupa pemberian tepuk tangan untuk kelompok yang mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.
c. Konfirmasi
Setelah selesai mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya guru mengkonfirmasikan hasil diskusi kelompok dengan menekankan jawaban yang
benar dan menambahkan jawaban yang tepat untuk jawaban yang kurang tepat. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, tapi tidak ada siswa yang bertanya.
4.1.2.2.4 Kegiatan akhir (20 menit)
Kegiatan penutup berupa kegiatan penyimpulan materi, evaluasi dan pemberian tindak lanjut. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran yang telah dipelajari. Guru dan siswa menyebutkan pokok-pokok materi dalam pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Setelah itu, guru membagikan soal evaluasi untuk dikerjakan oleh siswa sebagai tolak ukur kemampuan siswa memahami materi yang telah diajarkan. Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan tenang, walaupun masih ada siswa yang kurang fokus terhadap pekerjaannya sendiri. Namun demikian, guru dapat mengkondisikan siswa untuk menyelesaikan soal evaluasi, sehingga setelah batas waktu habis semua siswa telah menyelesaikan soal evaluasi. Setelah kegiatan selesai, guru menugaskan siswa untuk mempelajari materi pada pertemuan selanjutnya yaitu demokrasi.
4.1.2.3. Observasi Siklus II
4.1.2.3.1. Deskripsi Observasi Keterampilan Guru Siklus II
Hasil observasi keterampilan guru dalam pembelajaran PKn melalui
problem based learning berbantuan audiovisual pada siklus II diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.14 Data Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus II
No. Indikator Skor
1. Membuka pembelajaran dengan berdoa (ketrampilan
membuka pembelajaran)
2
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran serta menjelaskan
materi dan menyiapkan media yang akan digunakan (ketrampilan menggunakan variasi, dan menjelaskan)
3
3. Mengelompokkan siswa kedalan beberapa kelompok
(ketrampilan mengelola kelas)
3
4. Menanyakan yang ada didalam tayangan video yang
ditampilkan (problem based learning ) (ketrampilan bertanya dan keterampilan mengadakan variasi)
3
5. Meminta setiap kelompok diskusi untuk memecahkan
masalah yang ada pada video (problem based learning )
(keterampilan membimbing diskusi kelompok
dan ketrampilan mengelola kelas)
3
6. Membimbing setiap kelompok diskusi (problem based
learning ) (keterampilan membimbing diskusi kelompok dan ketrampilan mengajar perseorangan)
3
7. Memberikan kesempatan pada tiap kelompok untuk
menyampaikan hasil diskusi (problem based learning ) (keterampilan memberi penguatan dan keterampilan mengelola kelas)
3
8. Memberikan soal evaluasi kepada siswa (keterampilan
menutup pembeljaran dan keterampilan mengelola kelas)
4
9. Menutup pembelajaran dengan berdoa (Keterampilan
menutup pembelajaran)
2
JumlahSkor 26
Kriteria B
Keterangan:
Tabel 4.15 Kriteria Seluruh Indikator Lembar Observasi Keterampilan Guru
Petunjuk pembacaan klasifikasi kriteria data keterampilan guru :
Skor Kriteria Penilaian Nilai
27,5 ≤ skor ≤ 36 Sangat Baik A
18 ≤ skor < 27,5 Baik B
8,5 ≤ skor < 18 Cukup C
(1) Jika skor lebih dari atau sama dengan 27,5 dan kurang dari atau sama dengan 36, maka data termasuk kriteria sangat baik dan tuntas dengan nilai A.
(2) Jika skor lebih dari atau sama dengan 18 dan kurang dari 27,5, maka data
termasuk kriteria baik dan tuntas dengan nilai B.
(3) Jika skor lebih dari atau sama dengan 8,5 dan kurang dari 18, maka data
termasuk kriteria cukup dan tidak tuntas dengan nilai C.
(4) Jika skor lebih dari atau sama dengan 0 dan kurang dari 8,5, maka data
termasuk kriteria kurang dan tidak tuntas dengan nilai D. Tabel 4.16 Kriteria Ketuntasan Tiap Indikator
Lembar Observasi Keterampilan Guru
Skor Kriteria
3,1 ≤ rata-rata skor ≤ 4,0 Sangat Baik
2,1 ≤ rata-rata skor ≤ 3,0 Baik
1,1 ≤ rata-rata skor 2,0 Cukup
0 ≤ rata-rata skor ≤ 1,0 Kurang
Data hasil pengamatan keterampilan guru pada sikus II disajikan dalam diagram batang sebagai berikut: