HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. Pembahasan Hasil Peneitian
2. Keterjalinan Antarunsur Intrinsik dalam Novel 5Cm karya Donny Dhirgantoro
Unsur-unsur intrinsik dalam novel ini saling terjalin dengan baik. Tema yang merupakan unsur pembangun utama didukung dengan sudut pandang yang di ambil oleh pengarang dalam menceritakan tokoh-tokohnya. Alur yang disesuaikan dengan jalannya cerita, dilengkapi dengan pengenalan latar oleh pengarang, membuat novel ini dapat dicerna dengan baik oleh pembaca.
Keterjalinan antarunsur intrinsik ini dapat diuji melalui hukum plot, yaitu plausibility (kebolehjadian), surprise (kejutan), suspense (ketegangan), dan unity (kesatuan). Jika unsur-unsur intrinsik dalam suatu cerita telah memenuhi hukum plot, jalinan cerita tersebut dikatakan mempunyai keterjalinan cerita yang baik.
commit to user
intrinsik novel 5Cm di atas, disimpulkan bahwa setiap unsur mempunyai keterjalinan dengan unsur-unsur lainnya. Tema dalam 5Cm mendukung keseluruhan unsur intrinsik karena tema adalah gagasan dasar yang melatari cerita. Penokohan dan hubungan antartokoh dalam cerita 5Cm mendukung terjalinannya plot. Unsur latar memberi penekanan pada penokohan dan mendukung terjadinya jalinan cerita/plot. Sudut pandang penceritaan memberi kontribusi yang bebas bagi pengarang dalam menjalin semua unsur berdasarkan posisinya sebagai pengarang.
3. Nilai Pendidikan yang Terdapat dalam Novel 5Cm Karya Donny Dhirgantoro
Nilai pendidikan dalam sebuah karya sastra secara garis besar dibagi menjadi empat bagian. Empat bagian nilai pendidikan ini sangat berguna untuk merangsang setiap pembaca dalam menelaah dan memahami makna pendidikan dalam kehidupan. Nilai pendidikan ini tidak dimiliki oleh pengetahuan lain, sebab karya sastra dan pendidikan memiliki kesatuan yang tidak dapat terpisahkan.
a) Nilai Pendidikan Sosial
Nilai pendidikan sosial bertujuan membentuk manusia yang mempunyai kesadaran sosial, sikap sosial, dan kemampuan sosial. Karya sastra merupakan tempat bagi pengarang untuk menyalurkan nilai pendidikan sosial. Pendidikan sosial yang ingin disampaikan oleh pengarang dapat berupa pengalaman pribadi dalam bermasyarakat maupun pandangan subyektifnya sendiri tentang cara bersosialisasi dalam masyarakat.
Novel 5Cm ini memberikan berbagai contoh nilai pendidikan sosial. Hubungan sosial antar sesama sahabat yaitu saling mengerti tentang kelebihan dan kekurangan masing-masing merupakan hal yang mutlak antar sesama sahabat. Hubungan sosial antar sesama manusia yaitu memandang semua manusia memiliki derajat yang sama dan patut disayangi. Hubungan sosial antara anak dan orang tua yaitu kepatuhan anak kepada orang tua, serta kasih sayang orang tua kepada anak.
commit to user b) Nilai Pendidikan Moral
Nilai pendidikan moral disebut juga dengan pendidikan kepatutan atau pendidikan etika. Pendidikan moral yaitu suatu nilai yang menjadi ukuran patutnya manusia bergaul di dalam kehidupan bermasyarakat. Karya sastra dapat dipahami sebagai alat didik yang cukup bagus untuk memenuhi kelayakan bagi seorang makhluk sosial di dalam kehidupan bermasyarakat. Seorang pengarang haruslah berhati-hati dalam menciptakan karya sastra. Ia tidak bisa seenaknya saja menciptakan karya-karya sastra yang menyesatkan, tetapi harus mampu menghadirkan nilai pendidikan etika yang benar sehingga menimbulkan efek yang positif bagi pembacanya.
Novel 5Cm ini menyiratkan pendidikan moral yang baik. Judul novel ini sendiri berarti bahwa sebagai manusia, kita harus meletakkan mimpi kita 5 cm di depan kening kita. Makna yang terkandung adalah agar kita senantiasa melihat, mengingat dan merasakan mimpi kita tersebut, sehingga kita tidak mudah menyerah dalam menggapai impian atau cita-cita. Nilai moral lain adalah saling tolong menolong antar sesama manusia, dan lebih mengutamakan tindakan nyata daripada hanya perkataan.
c) Nilai Pendidikan Religius
Nilai religius merupakan sudut yang mengikat manusia dengan Tuhan pencipta alam dan seisinya. Sesuatu yang berbau religius dapat berarti segala sumber ketenangan dan kebahagiaan hidup. Keterkaitan antara nilai religius dengan karya sastra sangat erat, terutama karena sastra banyak berangkat dari pengalaman-pengalaman religi pengarangnya.
Novel 5Cm ini menyertakan nilai religius yang paling pokok, yaitu mempercayai keberadaan Tuhan dan ciptaan-Nya. Manusia sebagai ciptaan Tuhan harus selalu menyembah dan berdoa kepadaNya. Melestarikan dan memanfaatkan ciptaan Tuhan dengan sebaik-baiknya merupakan bentuk rasa syukur yang mendalam.
commit to user
Nilai estetika atau nilai keindahan adalah salah satu fungsi karya sastra. Membaca sebuah karya sastra membuat pembaca menemukan gaya bahasa yang indah, keberadaan diksi-diksi yang indah, irama dan nada yang indah, dan lain- lainnya termasuk peristiwa-peristiwa di dalam cerita yang dipulasnya dengan keindahan.
Novel 5Cm ini memiliki nilai estetika yang cukup menarik. Metode penceritaan dan pemilihan kata-kata yang indah menjadikan nilai estetikanya mudah untuk dibayangkan pembacanya. Pengarang menggambarkan keadaan alam gunung Mahameru yang sangat indah dengan pemilihan kata yang tepat.
commit to user BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut.
1. Analisis Struktural
Penceritaan novel ini disusun dari berbagai unsur intrinsik yang saling berhubungan. Unsur-unsur intrinsik tersebut tersusun dan membangun peristiwa serta makna dalam cerita. Unsur-unsur intrinsik tersebut adalah sebagai berikut.
a. Tema
Tema dalam novel 5Cm ini adalah tema tentang persahabatan, percintaan dan mimpi-mimpi para tokohnya.
b. Alur
Alur yang digunakan dalam novel ini adalah alur campuran. Sebagian besar alur yang digunakan oleh pengarang adalah alur maju yang diselingi beberapa alur mundur untuk mengisahkan masa lalu tokoh-tokohnya.
c. Penokohan
Tokoh utama yang dihadirkan oleh pengarang adalah lima orang sahabat karib yaitu Genta, Arial, Riani, Zafran dan Ian.
d. Sudut Pandang
Pengarang novel 5Cm menggunakan sudut pandang pengarang serba tahu. e. Latar
Latar yang terdapat dalam novel ini adalah latar tempat, waktu, dan sosial. Latar tempat dalam novel ini antara lain tempat tinggal mereka di Jakarta, dan di Gunung Semeru. Latar waktu yang sangat terlihat adalah ketika mereka berupacara di puncak Gunung Semeru tanggal 17 Agustus. Latar sosial dalam novel ini antara lain keadaan sosial di Jakarta dan keadaan sosial ketika mereka mendaki Gunung Semeru.
commit to user 2. Keterjalinan antarunsur Intrinsik dalam Novel 5Cm
Unsur-unsur intrinsik dalam novel ini yaitu tema, alur, latar, dan penokohan dapat dipahami secara mudah karena pengarang novel menggunakan sudut pandang orang ketiga.
3. Nilai Pendidikan yang Terdapat dalam Novel 5Cm a. Nilai Pendidikan Sosial
Nilai sosial mengacu pada hubungan sosial yang baik dengan sesama sahabat, orang tua, dan dosen, bahkan orang-orang yang baru mereka kenal.
b. Nilai Pendidikan Moral
Nilai moral yang ditonjolkan yaitu mau membantu sesama agar menjadi lebih baik, serta sebagai manusia harus memiliki mimpi dan cita-cita yang harus dikejar sekuat tenaga.
c. Nilai Pendidikan Religius
Nilai religius novel ini mengajarkan untuk selalu mempercayai dan selalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
d. Nilai Pendidikan Estetika
Nilai estetika tersirat pada penggambaran tempat dan pemilihan kata yang menarik.
B. Implikasi
Penelitian ini menyimpulkan bahwa dalam menganalisis karya sastra perlu dilakukan analisis unsur intrinsik yang meliputi tema, penokohan, alur, latar, dan sudut pandang. Pemahaman tentang analisis unsur intrinsik mempermudah peneliti untuk menganalisis hal lainnya seperti analisis pendidikan dalam karya sastra. Analisis pendidikan dalam karya sastra meliputi analisis pendidikan moral, pendidikan sosial, pendidikan religius dan pendidikan estetika. Implikasi yang didapatkan oleh penulis dalam penelitian ini sebagai berikut.
commit to user
a. Menambah pengetahuan mengenai pendalaman materi bersastra, khususnya karya sasta novel.
b. Menambah pengetahuan mengenai beragam novel yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran.
c. Memungkinkan adanya penelitian yang lebih beragam mengenai analisis struktural, hubungan antarunsur intrinsik dalam membangun keindahan dan nilai pendidikan.
2. Implikasi Pedagogis
a. Menambah referensi novel yang dapat digunakan untuk pembelajaran menganalisis novel. Novel 5Cm dapat digunakan sebagai alternatif materi pembelajaran apresiasi sastra karena isinya tidak terlalu serius, tetapi mengandung banyak nilai pendidikan yang dapat diambil hikmahnya. Jika dikaitkan dengan silabus mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMA, novel 5Cm cocok diberikan untuk siswa kelas XI SMA. Silabus Bahasa Indoensia di SMA kelas XI berisi standar kompetensi berupa memahami berbagai hikayat, novel Indonesia/novel terjemahan. Standar kompetensi tersebut berisi kompetensi dasar yang relevan dengan penelitian ini, yakni menjelaskan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia/ terjemahan.
b. Memberi gambaran bahwa keberhasilan pembelajaran tidak hanya tergantung pada faktor dari siswa tetapi faktor-faktor yang berasal dari guru juga berpengaruh terhadap keberhasilan suatu pembelajaran. Oleh karena itu, siswa maupun guru haruslah mempunyai kesadaran tentang tugas dan kewajiban masing-masing supaya tercipta proses pembelajaran yang efektif, efisien, kondusif, dan pada akhirnya akan mampu mencapai tujuan pembelajaran.
3. Implikasi Praktis
a. Memperkaya khasanah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan penelitian sastra sehingga peneliti lain akan termotivasi untuk melakukan penelitian
commit to user
sejenis yang nantinya dapat diaplikasikan dalam pembelajaran di sekolah. b. Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk lebih mencermati media
pembelajaran yang tepat bagi siswa.
C. Saran
Beberapa saran berikut semoga dapat menjadi masukan yang baik guna memajukan pendidikan, khususnya pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
1. Saran bagi Guru Bahasa dan Sastra Indonesia
Guru Bahasa dan Sastra Indonesia sebaiknya dapat menggunakan novel 5Cm sebagai media pembelajaran. Pembeelajaran yang dapat diambil khususnya mengenai apresasi karya sastra yang menitikberatkan kepada apresiasi pendidikan yang terdapat di dalamnya.
2. Saran bagi Siswa dan Mahasiswa
Siswa hendaknya membiasakan diri membaca karya sastra, khususnya berupa novel. Novel yang dibaca dan diserap setiap nilai-nilai luhurnya dapat sangat bermanfaat untuk menambah, mempertajam dan meningkatkan pemahaman kedewasaan dan pola pikir yang lebih baik.
Mahasiswa calon peneliti karya sastra diharapkan dapat memilah-milah nilai karya sastra yang terdapat dalam novel. Kepada mahasiswa FKIP Bahasa Indonesia diharapkan dapat menjadi calon guru Bahasa Indonesia yang dapat menyerap nilai-nilai luhur dalam karya sastra berupa novel sehingga dapat mengajarkan nilai-nilai luhur tersebut kepada murid-muridnya kelak.
3. Saran bagi Peneliti Lain
Kepada peneliti lain yang hendak melakukan penelitian, khususnya mengenai kajian karya sastra ditinjau dari struktural dan nilai pendidikan. Alangkah baiknya penelitian tersebut dikerjakan setelah peneliti memperkaya diri dengan bacaan-bacaan tentang penelitian yang serupa. Sehingga dapat memperlancar pengerjaan dan dapat menemukan lebih dari tiga rumusan masalah yang dapat dipecahkan. Peneliti karya sastra berupa novel harus melengkapi
commit to user
penelitiannya dengan buku-buku yang berkaitan dengan pengkajian karya sastra sehingga dapat menunjang penelitian. Peneliti diharapkan dalam meneliti sastra dengan tinjauan sastra struktural dan nilai pendidikan perlu terlebih dahulu mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan sastra agar tidak menemukan kesulitan.