• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

F. Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis

1. Motivasi Pengetahuan Perpajakan terhadap Minat Mengikuti Brevet Pajak

Lisnasari dan Fitriany (2008) melakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk. Hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa motivasi mencari ilmu sebagai dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk mendapatkan dan meningkatkan ilmu pengetahuan serta kemampuan dalam bidang yang ditekuninya sehingga dapat melaksanakan tugas dengan baik dan benar.

Ayuningtias dan Prihantini (2012) mengungkapkan bahwa dalam suatu bidang tidak hanya dibutuhkan satu macam ilmu saja melainkan juga dibutuhkan gabungan dari ilmu yang lain yang saling berhubungan. Seperti ilmu akuntansi ada beberapa ilmu lain yang mendukung, antara lain ilmu manajemen keuangan, pasar dan lembaga keuangan, ekonomi moneter, hukum pajak, akuntansi biaya dan sebagainya. Penjelasan diatas menunjukkan bahwa motivasi mencari ilmu sebagai dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk mendapatkan serta meningkatkan ilmu pengetahuan dan kemampuan dalam bidang yang ditekuninya. Brevet pajak merupakan sarana peningkatan ilmu pengetahuan di bidang perpajakan yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas seseorang yang bekerja di bidang perpajakan.

Dari penelitian yang dilakukan oleh Ayuningtias dan Prihantini (2012) serta Lisnasari dan Fitriani (2008) dapat disimpulkan bahwa motivasi pengetahuan perpajakan berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti brevet pajak.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:

Ha1 : Motivasi pengetahuan perpajakan berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti brevet pajak.

2. Motivasi Ekonomi terhadap Minat Mengikuti Brevet Pajak

Ayuningtias dan Prihantini (2012) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa motivasi ekonomi adalah dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka untuk mencapai penghargaan finansial yang diinginkan. Motivasi ekonomi dinilai dari seberapa besar dorongan meningkatkan penghargaan ekonomi baik berupa pennghargaan langsung maupun penghargaan tidak langsung. Peningkatan motivasi ekonomi yang lebih tinggi dalam bidang pajak akan meningkatkan probabilitas mahasiswa untuk mengikuti brevet pajak. Setelah lulus pelatihan brevet pajak diharapkan ada peningkatan ekonomi ke arah yang lebih baik, seperti menaikkan gaji dan tunjangan-tunjangan lainnya.

Penghargaan finansial merupakan salah satu bentuk sistem pengendalian manajemen. Untuk memastikan bahwa segenap elemen karyawan dapat

mengarahkan tindakannya terhadap pencapaian tujuan perusahaan, maka manajemen memberikan balas jasa atau reward dalam berbagai bentuk, termasuk di dalamnya finansial reward. Secara umum penghargaan finansial terdiri atas penghargaan langsung dan tidak langsung. Penghargaan langsung dapat berupa pembayaran dari upah dasar atau gaji pokok, gaji dari lembur, pembagian darilaba. Sedangkan penghargaan tidak langsung meliputi asuransi, tunjangan biaya sakit, program pensiun (Lisnasari dan Fitriany, 2008).

Dari penelitian yang dilakukan oleh Ayuningtias dan Prihantini (2012) dan Lisnasari dan Fitriany (2008) dapat disimpulkan bahwa motivasi ekonomi memiliki pengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti Brevet Pajak.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:

Ha2 : Motivasi ekonomi berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti brevet pajak.

3. Motivasi Karir terhadap Minat Mengikuti Brevet Pajak

Dunia pendidikan memiliki peran yang penting dalam menunjang karir mahasiswa, Motivasi karir akan membuat mahasiswa berminat untuk mengikuti brevet pajak karena menginginkan ke jenjang karir yang lebih tinggi. Semakin tinggi pendidikan yang ditempuh maka akan semakin luas juga prospek karir yang akan didapat.

Lisnasari dan Fitriany (2008) mengungkapkan bahwa pilihan karir merupakan ungkapan diri seseorang, ilmu, kepribadian dan seluruh kemampuan yang dimiliki. Institusi pendidikan mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan karir.

Widiastuti dan Suryaningsum (2005) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa karir dipandang sebagai rangkaian promosi atau transfer lateral untuk memperoleh pekerjaan yang mempunyai beban tanggung jawab lebih tinggi atau penempatan posisi yang lebih baik dalam hirarki pekerjaan seseorang sepanjang kehidupan kerjanya. Institusi pendidikan mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan karir seorang akuntan (Siegel, Blank, dan Rigsby (1991) dalam Widiastuti).

Dari penelitian yang dilakukan oleh Lisnasari dan Fitriany (2008) dan Widiastuti dan Suryaningsum (2005) dapat disimpulkan bahwa motivasi karir memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti brevet pajak.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:

Ha3 : Motivasi karir berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti brevet pajak.

4. Motivasi Kualitas terhadap Minat Mengikuti Brevet Pajak

Elemen kualitas atau kompetensi merupakan hal yang sangat diperhatikan dalam profesi akuntansi, bahkan elemen ini dimasukkan ke dalam standar audit. Standar umum auditing yang pertama menyatakan bahwa Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai seorang auditor (Indrawati, 2009).

Peningkatan kualitas mahasiswa dilakukan dengan pendidikan, tidak hanya pendidikan perkuliahan tetapi juga dapat ditempuh dengan pendidikan diluar perkuliahan seperti brevet pajak. Dengan mengikuti pendidikan brevet pajak maka mahasiswa akan dibekali dengan pengetahuan dan pelatihan mengenai perpajakan terkini. Dalam dunia kerja, perusahaan tidak hanya melihat gelar tetapi juga kemampuan atau kualitas yang dimiliki pelamar kerja maupun pekerja yang telah resmi bekerja di perusahaan tersebut.

Benny dan Yuskar (2006) mengungkapkan bahwa untuk menjadi konsultan pajak mahasiswa harus senantiasa bertindak sebagai ahli dalam bidang perpajakan, pencapaian tersebut dimulai dari pendidikan di bangku kuliah yang selanjutnya diperluas dengan pengalaman-pengalaman dalam praktiknya.

Dari penelitian yang dilakukan oleh Indrawati (2009) serta Benny dan Yuskar (2006) maka dapat disimpulkan bahwa motivasi kualitas berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti brevet pajak.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:

Ha4 : Motivasi kualitas berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti brevet pajak.

5. Motivasi Pengetahuan Perpajakan, Ekonomi, Karir dan Kualitas Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Mengikuti Brevet Pajak.

Selain meneliti pengaruh antar variabel secara parsial, penelitian ini juga akan meneliti pengaruh antara variabel satu dengan yang lainnya secara simultan. Dengan demikian hipotesis kelima pada penelitian ini adalah:

Ha5 : Motivasi pengetahuan perpajakan, ekonomi, karir dan kualitas berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti brevet pajak.

6. Perbedaan Minat antara Mahasiswa Akuntansi PTN dengan Mahasiswa Akuntansi PTS dalam Mengikuti Brevet Pajak.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Suranta dan Syafiqurrahman (2006) serta penelitian yang dilakukan oleh Bambang (2004) dalam Widiastuti dan Suryaningsum (2005) tentang pengaruh motivasi terhadap minat

mahasiswa untuk mengikuti pendidikan profesi Akuntansi, diketahui bahwa terdapat perbedaan minat antara mahasiswa PTN dengan mahasiswa PTS dalam mengikuti PPA.

Dari penelitian yang dilakukan oleh Suranta dan Syafiqurrahman (2006) serta Bambang (2004) dalam Widiastuti dan Suryaningsum (2005) dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan minat antara mahasiswa akuntansi PTN dengan mahasiswa akuntansi PTS dalam mengikuti brevet pajak.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:

Ha6 : Ada perbedaan signifikan antara minat mahasiswa Akuntansi PTN dengan PTS untuk mengikuti brevet pajak.

Dokumen terkait