• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh motivasi pengetahuan perpajakan, ekonomi, karir dan kualitas terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti brevet pajak: studi empiris pada beberapa Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta di Jakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh motivasi pengetahuan perpajakan, ekonomi, karir dan kualitas terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti brevet pajak: studi empiris pada beberapa Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta di Jakarta."

Copied!
187
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MOTIVASI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, EKONOMI, KARIR DAN KUALITAS TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI

UNTUK MENGIKUTI BREVET PAJAK

(Studi empiris pada beberapa Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta di Jakarta)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk Menempuh Persyaratan Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun oleh: INDRIANI LESTARI

(107082000808)

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Indriani Lestari

2. Tempat & Tanggal Lahir : Tangerang, 28 Agustus 1989

3. Alamat : Taman Surya Buana blok D no. 25. Cipadu Tangerang 15155

4. Telpon : 0812 8688 0002

5. E-mail : indriani.lestari89@yahoo.com

II. PENDIDIKAN

1. SD (1995-2001) : SD Negri Kreo 1

2. SMP (2001-2004) : SMP Negri 110 Jakarta Selatan 3. SMA (2004-2007) : SMA Negri 32 Jakarta Selatan 4. S1 (2007-2014) : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Perguruan bela diri Sinar Perak Jakarta

IV. PENGALAMAN KERJA

1. Agen resmi madu Van Dhanu - sekarang

(7)

V. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Bunasor 2. Ibu : Iskiny

(8)

THE INFLUENCE OF KNOWLEDGE MOTIVATION IN TAXATION, ECONOMIC, CAREER AND QUALITY TOWARD ACCOUNTING STUDENT

INTEREST TO FOLLOW TAXES LICENSE.

(Empirical studies to some state-owned universities and private universities in Jakarta)

By: Indriani Lestari

ABSTRACT

The objective of this research is to analyze influence of knowledge motivation in taxation, economic, career and quality toward accounting student interest to follow taxes license and to know whether there is any different between accounting student in state-owned university and private university. The respondent in this research is accounting student from three state universities and three private universities. The sample that used in this research is 240 students. The determination method for taking sample is convenience sampling. Analyzing data use multiple regressions for first until fifth hypothesis and difference test Mann Withney for the sixth hypothesis.

The result of this research shows that taxation knowledge, economic, career and quality simultaneously influence toward accounting student interest to follow taxes license, with F value 23,395 and significant value 0,000. The partially shows that quality motivation which take positive influence significantly towards accounting student interest to follow taxes license with significant value 0,000. Meanwhile another motivation does not, with significant value of taxation knowledge (0,902), economic (0,128) and career (0,351). The result of difference test Mann Whitney is there is different of the influence of motivation to interest for following taxes license between student of state-owned university with private university student in Jakarta, with significant value 0,001 and pearson chi-square value 28,693.

Keyword: Taxation knowledge motivation, economic motivation, career motivation,

(9)

viii

PENGARUH MOTIVASI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, MOTIVASI EKONOMI, MOTIVASI KARIR DAN MOTIVASI KUALITAS TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI BREVET PAJAK

(Studi empiris pada beberapa Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta di Jakarta)

Oleh: Indriani Lestari

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh motivasi pengetahuan perpajakan, ekonomi, karir dan kualitas terhadap minat mahasiswa akuntansi mengikuti brevet pajak dan untuk mengetahui apakah ada perbedaan minat antara mahasiswa akuntansi PTN dengan mahasiswa akuntansi PTS. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi di tiga Perguruan Tinggi Negeri dan tiga Perguruan Tinggi Swasta Jakarta. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 240 mahasiswa. Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah convenience sampling. Metode pengolahan data yang digunakan adalah analisis regresi berganda untuk hipotesis pertama sampai lima, sedangkan hipotesis keenam diuji dengan uji beda Mann Whitney.

Hasil uji F penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan motivasi pengetahuan perpajakan, ekonomi, karir dan kualitas berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti brevet pajak dengan nilai F hitung 23,395 dan nilai signifikansi 0,000. Secara parsial hanya motivasi kualitas yang berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi mengikuti brevet pajak dengan nilai signifikansi 0,000. Sedangkan motivasi lainnya tidak berpengaruh, dengan nilai signifikan pengetahuan perpajakan 0,902, ekonomi 0,128, dan karir 0,351. Uji Beda Mann Whitney menunjukkan bahwa terdapat perbedaan minat mahasiswa akuntansi PTN dengan PTS di Jakarta, dengan nilai signifikansi p value sebesar 0,001 dan nilai person chi-square 28,693.

(10)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berkah, rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Motivasi Pengetahuan Perpajakan, Ekonomi, Karir dan Kualitas Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Brevet Pajak”. Shalawat serta salam tidak lupa penulis panjatkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW berserta para sahabatnya. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk melengkapi syarat yang harus ditempuh untuk mendapat gelar Strata 1 sebagai Sarjana Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan ini, perkenankan penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya atas dukungan, bantuan, bimbingan, dan doa dari berbagai pihak kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada:

1. Mama dan Papa, terima kasih untuk setiap kasih sayang, semangat dan doa yang tiada henti-hentinya kepada Ade.

2. Tante Aeni, Mas Andri dan Mas Indra serta seluruh keluarga yang penulis sayangi yang selalu memanjatkan doa, dukungan dan semangat yang tiada henti. Semoga Ade bisa memberikan yang terbaik untuk kalian semua.

3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Dr. Rini, SE, Ak, M.Si, CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

(11)

6. Ibu Dr. Rini, SE, Ak, M.Si, CA selaku dosen pembimbing I yang telah bersedia memberikan waktunya yang sangat berharga untuk membimbing dan memberikan arahan kepada penulis selama menyusun skripsi.

7. Ibu Yusro Rahma, SE, M.Si. selaku dosen pembimbing II yang telah bersedia untuk membimbing dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Seluruh staf pengajar yang telah memberikan ilmunya yang tidak bisa disebutkan satu persatu

9. Seluruh jajaran karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, terima kasih atas bantuan, perhatian dan pelayanan yang diberikan.

10. Eza Rinaldho, seseorang yang senantiasa memotivasi. Banyak hal positif yang aku pelajari dari relasi kita.

11. Teman-teman seperjuangan skripsi (Winda, Indah dan Wardah) terima kasih atas dukungannya dan semoga kita menjadi orang-orang yang sukses. Amin.

12. Sahabat-sahabat lerps tersayang (Ate, Irma, Yuri, Reza dan Aie) terima kasih atas dukungan dan semangatnya, semoga kita bisa selalu bersama.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, 15 Mei 2014 Penulis,

(12)

A. Latar Belakang Penelitian …….……..….……….……. 1

B. Perumusan Masalah ………..…………..……….……….. 12

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………..… 13

DAFTAR ISI Halaman COVER LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ………. i

LEMBAR PENGESAHAN UJI KOMPREHENSIF ……….. ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ………. iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ………. iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ………... v

ABSTRACT ………... vii

ABSTRAK ……….. viii

KATA PENGANTAR ………... viii

DAFTAR ISI ……….. xi

DAFTAR TABEL ……….... xv

DAFTAR GAMBAR ………... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ………..……... xviii

(13)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……….………. 16

A. Akuntansi Perpajakan ……… 16

B. Motivasi ……….…………... 18

1. Pengertian Motivasi ……….……… 18

2. Teori Motivasi ……….……… 19

3. Motivasi Pengetahuan Perpajakan …….………... 21

4. Motivasi Ekonomi ……….……….. 22

5. Motivasi Karir ……….………. 23

6. Motivasi Kualitas ……….……… 25

C. Minat ……….……….. 27

D. Brevet Pajak ……….……….……….. 29

E. Peraturan Pemerintah Terkait dengan Brevet Pajak .………... 32

F. Penelitian Terdahulu ……….……….. 33

G. Keterkaitan Antar Variabel ………..……….. 38

H. Kerangka Pemikiran ……….……….. 44

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……….……….. 46

A. Ruang Lingkup Penelitian ………...………. 46

B. Metode Penentuan Sampel …….…………...………... 46

C. Metode Pengumpulan Data ……….. 47

D. Metode Analisis Data ………..…. 48

1. Statistik Deskriptif ………....…... 48

2. Uji Kualitas Data ………... 49

a. Uji Validitas ………... 49

b. Uji Reliabilitas ………... 49

3. Uji Asumsi Klasik ……… 50

(14)

xiii

b. Uji Normalitas ……….. 51

c. Uji Heteroskedastisitas ………. 51

4. Uji Hipotesis ……… 52

a. Regresi Linier Berganda ……….. 52

1) Uji Koefisien Determinasi (R2) ……… 52

2) Uji Signifikansi Individual (Uji t) ……..……… 53

3) Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ….………. 54

b. Uji Beda Mann Whitney ………... 54

E. Operasional Variabel Penelitian ………..……… 54

1. Variabel independen ……… 54

a. Motivasi Pengetahuan Perpajakan (X1) ……… 55

b. Motivasi Ekonomi (X2) ………...……. 55

c. Motivasi Karir (X3) …..………. 56

d. Motivasi Kualitas (X4) …….………... 56

2. Variabel dependen ……… 58

a. Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Mengikuti Brevet Pajak (Y) ………. 58

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ……….. 61

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ……… 61

1. Tempat dan Waktu Penelitian ………. 61

2. Karateristik Responden ……… 62

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ……… 67

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ……… 67

2. Hasil Uji Kualitas Data ……… 68

a. Hasil Uji Validitas ……… 68

b. Hasil Uji Reliabilitas ………. 72

3. Hasil Uji Asumsi Klasik ……….. 74

a. Hasil Uji Multikolinearitas ………... 74

(15)

xiv

1) Uji Grafik P-Plot ……… 75

2) Uji Kolmogorov-Smirnov ……….. 77

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas ………... 78

1. Uji Grafik Scatterplot ………. 79

2. Uji Gletsjer ………. 80

4. Hasil Uji Hipotesis ……… 81

a. Regresi Linier Berganda ……….……….. 81

1) Uji Koefisien Determinasi (R2) ……….………. 81

2) Uji Signifikansi Individual (Uji t) ……….. 82

3) Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ……… 88

b. Uji Beda Mann Whitney ……….……….. 89

BAB V PENUTUP ……… 92

A. Kesimpulan ……… 92

B. Implikasi ……… 93

C. Saran ……….. 94

DAFTAR PUSTAKA ……… 96

(16)

xv

DAFTAR TABEL

No. 1.1

Keterangan Halama

Data APBN TA 2007-2011 ……….………

n 2

2.1 Penelitian Terdahulu ………... 34

3.1 Skala Interval ……….. 57

3.2 Operasional Variabel Penelitian ………. 59

4.1 Data Distribusi Sampel Penelitian ……….. 61

4.2 Data Sampel Penelitian ……… 63

4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Asal PT ……… 63

4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ……….. 63

4.5 Hasil Uji Deskripsi Ressponden Berdasarkan Usia ……… 64

4.6 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Semester ……….. 65

4.7 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan IPK ……..……… 66

4.8 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja ……..…. 66

4.9 Hasil Uji Statistik Deskriptif ………..…………. 67

4.10 Hasil Uji Validitas Motivasi Pengetahuan Perpajakan …..………...… 69

4.11 Hasil Uji Validitas Motivasi Ekonomi ……… 70

4.12 Hasil Uji Validitas Motivasi Karir ……….… 70

4.13 Hasil Uji Validitas Motivasi Kualitas ……….... 71

4.14 Hasil Uji Validitas Minat Mahasiswa Akuntansi ……… 71

4.15 Hasil Uji Reliabilitas Motivasi Pengetahuan Perpajakan ……….. 72

4.16 Hasil Uji Reliabilitas Motivasi Ekonomi ………... 72

4.17 Hasil Uji Reliabilitas Motivasi Karir ……….. 73

(17)

xvi

4.19 Hasil Uji Reliabilitas Minat Mahasiswa Akuntansi ………….……… 73

4.20 Hasil Uji Multikolonieritas ……… 74

4.21 Hasil uji Kolmogorov-Smirnov ……… 77

4.22 Hasil uji Gletsjer ………... 80

4.23 Hasil uji Koefisien Determinasi (R2) ……….. 81

4.24 Hasil Uji Signifikansi Individual (Uji t) ……….………. 82

4.25 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ……….…….. 88

4.26 Hasil Uji Beda Mann Whitney (tahap 1) ……….….... 90

(18)

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

1.1 Skema Alur Pemikiran ………... 10

2.1 Kerangka Pemikiran ………. 44

4.1 Grafik P-Plots ……….…. 76

4.2 Grafik Histogram ……….………. 76

(19)

DAFTAR LAMPIRAN

(20)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai warga negara Indonesia membayar pajak merupakan suatu kewajiban. Bahkan sebagai warga Negara yang baik, membayar pajak seharusnya tidak menjadi suatu keterpaksaan, melainkan kesadaran dari dalam diri masyarakat. Kewajiban perpajakan adalah hal yang mutlak yang harus dilakukan oleh wajib pajak setelah terdaftar dan memiliki NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak), oleh karenanya perpajakan merupakan bagian terpenting bagi para Wajib Pajak, di mana kewajiban tersebut harus dipenuhi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Banyak para ahli yang memberikan pengertian mengenai pajak, namun dari berbagai pengertian yang berbeda dari masing-masing ahli dapat disimpulkan bahwa pengertian-pengertian tersebut memiliki inti dan tujuan yang sama. Menurut Soemitro (1990:23) pajak merupakan iuran rakyat kepada kas negara (peralihan kekayaan dari sektor partikelir ke sektor pemerintah) berdasarkan Undang-undang (dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (tegen prestatie) yang langsung dapat ditunjuk dan digunakan untuk membiayai pengeluaran umum.

Asas perpajakan yang dianut di Indonesia saat ini adalah self assesment system, yaitu dimana Wajib Pajak harus menghitung,

(21)

membayar/menyetor, melaporkan dan mempertanggung jawabkan pajak terutang sesuai dengan peraturan perpajakan. Untuk menyikapi hal tersebut maka perlu diadakannya pedidikan brevet terpadu yang ditujukan untuk memberikan pemahaman, pengetahuan dan kemampuan yang komprehensif dalam bidang perpajakan sehingga dapat memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Pada tabel Anggaran Pengeluaran Belanja Negara (APBN) tahun 2007-2011 dibawah ini dapat dilihat bahwa pajak merupakan sumber penerimaan negara yang terbesar. Mengingat pajak merupakan sumber pembiayaan negara terbesar, maka penerimaannya sangat diptomalkan.

Tabel 1.1

Data APBN Tahun Anggaran 2007-2011

Sumber: Direktorat Jendral Perbendaharaan, Departemen Keuangan.

(22)

Mahasiswa merupakan generasi penerus bangsa, beragam jurusan yang tersedia di Universitas atau Institut sehingga mahasiswa bebas memilih jurusan yang mereka minati. Salah satu jurusan yang banyak diminati mahasiswa adalah akuntansi, melihat luasnya prospek pekerjaan yang tersedia. Jurusan Akuntansi memiliki beberapa program penjurusan, dimana penjurusan ini biasanya terdiri dari akuntansi audit, akuntansi keuangan dan akuntansi pajak. Penjurusan ini akan lebih mengarahkan pengetahuan mahasiswa terhadap minat yang dikehendaki dan selanjutnya menjadi bekal mereka dalam mencari pekerjaan.

Tingginya minat mahasiswa untuk lebih memilih jurusan akuntansi telah dibuktikan pada penelitian yang telah dilakukan oleh Benny dan Yuskar (2006), penelitian tersebut menunjukkan bahwa akuntansi di masa mendatang akan sangat dibutuhkan oleh perusahaan. Wambsganss dan Kennet (1995) dalam Suryaningsum (2005:70) menyatakan bahwa sebagian besar mahasiswa jurusan akuntansi adalah pragmatis dan memilih jurusan akuntansi karena adanya kesempatan karir yang luas di bidang akuntansi. Setelah mahasiswa akuntansi menyelesaikan program studi S1, mereka akan mendapatkan gelar SE (Sarjana Ekonomi).

(23)

yang penting dalam dunia perekonomian Indonesia, karena untuk mengambil keputusan yang bersangkutan dengan keuangan harus berdasarkan ilmu akuntansi.

Laporan keuangan yang dibuat harus mengacu kepada prinsip akuntansi yang berlaku secara umum. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mengungkapkan bahwa berdasarkan pengamatan yang dilakukan, banyak individu maupun perusahaan yang belum terinformasi tentang perkembangan terbaru Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) sebagai dasar pembuatan laporan keuangan. Pelatihan Brevet Pajak merupakan suatu langkah awal untuk menyikapinya, karena pelatihan brevet pajak akan ditekankan pada pemahaman konsep dasar dan lanjutan akuntansi serta penerapan akuntansi sesuai dengan perkembangan PSAK terbaru. Maka dapat dikatakan bahwa suatu institusi akan berpengaruh besar terhadap perkembangan karir seseorang.

(24)
(25)

di Amerika Serikat, 70% profesional dalam bidang akuntansi dan keuangan menyatakan bahwa alasan utama dalam memilih karir mereka adalah karena adanya kesempatan promosi.

Rizal (2009) menyatakan bahwa para fresh graduate biasanya mengambil kelas brevet untuk menambah portofolio mereka ketika melamar pekerjaan. Adanya sertifikat pernah mengikuti brevet pajak mungkin akan menambah daya tarik mereka di hadapan perusahaan tempat mereka melamar pekerjaan. Peserta brevet dari karyawan entry level biasanya mengambil kelas brevet dengan alasan mereka perlu belajar pajak untuk menunjang pekerjaan mereka yang sebagian besar di bidang akunting dan pajak. Mereka umumnya dulu adalah alumni universitas dari jurusan D3 ataupun S1 di bidang ekonomi yang ingin menguatkan lagi ilmu pajak mereka. Selain itu mereka juga mempunyai motivasi dengan mengikuti brevet maka ketika ia sudah lebih paham tentang pajak mereka ingin mencari pekerjaan lain yang lebih menjajikan dibandingkan pekerjaan mereka sekarang.

(26)

konsultan pajak sekitar 74 ribu orang. Sedangkan Indonesia memiliki jumlah WP sekitar 25 juta orang dari total penduduk sekitar 240 juta, pegawai pajak sekitar 32 ribu orang dan konsultan pajak 4.500 orang, dengan 2.137 orang diantaranya tergabung dalam IKPI. Dari perbandingan itu, telah terlihat potensi penerimaan pajak di Tanah Air yang terlepas. "Kita tidak punya satu metode atau satu parameter yang katakan ideal harus begini. Tapi, kita harus lihat bahwa dengan kuantitas, diperlukan pula kualitas. Jika WP, petugas dan konsultan pajak banyak, tetapi tidak memiliki kualitas, tentu akan menjadi sebuah masalah". Untuk menciptakan kualitas WP, petugas maupun konsultan pajak yang baik maka sebagai langkah awal perlu mengikuti brevet pajak.

Agustinus (2013) mengungkapkan bahwa manfaat setelah mengikuti brevet pajak yaitu dapat memahami undang-undang perpajakan, mengimplementasikan aplikasi perpajakan yang didapat dari pelatihan dengan baik dan benar, serta dapat memahami apa yang menjadi pekerjaan sehari-hari terkait dengan perpajakan.

(27)

berkarir di bidang perpajakan atau bahkan menjadi seorang Konsultan Pajak maka mereka harus mengikuti pendidikan brevet pajak terlebih dahulu.

Menurut Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 485/KMK.03/2003, Konsultan Pajak adalah setiap orang yang dalam lingkungan pekerjaannya secara bebas memberikan jasa professional kepada Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.

Memahami pengetahuan tentang pajak secara lebih mendalam sangat dibutuhkan, mengingat tingginya tingkat kebutuhan Negara akan orang- orang yang menguasai di bidang perpajakan. Saat ini banyak cara yang bisa ditempuh untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan mengenai pajak.

Banyak orang yang berfikir bahwa untuk bisa menguasai atau memperoleh pengetahuan harus melalui bangku kuliah, adalah suatu paradigma lama dalam belajar. Sekarang ini dengan tumbuhnya era internet dan pendidikan di luar instansi perguruan tinggi, maka mau tidak mau paradigma belajar sudah mulai berubah. Belajar tidak harus di kampus lagi. Internet telah menyediakan sarana (resources) yang sangat besar bagi yang ingin belajar dan juga lembaga pendidikan (Azra, 2002).

(28)

Pemeriksaan Perpajakan, Akuntansi Perpajakan dan Seminar Perpajakan. Keberadaan internet sangat menunjang pembaca untuk memperkaya wawasannya mengenai pajak, pembaca dapat mengetahui dari mulai pengertian pajak, isu-isu dan ketentuan-ketentuan pajak terkini, hingga informasi mengenai pendidikan brevet pajak. Mengikuti Pendidikan Brevet Pajak selain peserta mendapatkan pengetahuan dan pelatihan, peserta juga akan mendapatkan sertifikasi.

(29)

Program Sarjana

Mahasiswa Akuntansi PTN dan PTS

Gelar Sarjana

Pascasarjana Brevet Pajak A, B dan C Bekerja

USKP

Bersertfikasi Konsultan Pajak (BKP)

Permohonan kepada DJP

Sumber: Diolah dari berbagai referensi Gambar 1.1 Skema Alur Pemikiran

(30)

adanya keinginan untuk meningkatkan kualitas diri, meningkatkan jenjang karir yang ingin didapat, serta keinginan mendapatkan pengakuan dimasyarakat akan berpengaruh terhadap peningkatan minat mahasiswa mengikuti brevet pajak.

Peneliti melakukan penelitian ini yang berjudul “Pengaruh Motivasi Pengetahuan Perpajakan, Motivasi Ekonomi, Motivasi Karir dan Motivasi Kualitas terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Mengikuti Brevet Pajak (Studi empiris di beberapa Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta di Jakarta)”, karena peneliti ingin lebih mendalami motivasi-motivasi yang dapat mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti brevet pajak, agar dapat lebih membuka wawasan mahasiswa tentang pentingnya mengikuti brevet pajak bagi mahasiswa yang ingin berkarir atau mendapatkan hak profesi di bidang perpajakan dan menganalisa apakah terdapat perbedaan minat antara mahasiswa akuntansi PTN dengan mahasiswa akuntansi PTS dalam mengikuti brevet pajak.

Penelitian ini termotivasi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Indrawati (2009), terdapat perbedaan dalam penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu:

(31)

independen yaitu motivasi kualitas, motivasi karir, motivasi sosial dan motivasi ekonomi. Penambahan motivasi pengetahuan perpajakan sebagai variabel independen dalam penelitian ini dikarenakan pengetahuan perpajakan erat kaitannya dengan pelatihan brevet pajak. 2. Variabel dependen dalam penelitian sebelumnya adalah minat mahasiswa

akuntansi untuk mengikuti PPAk, sedangkan dalam penelitian ini adalah minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti brevet pajak.

3. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi Universitas negeri dan Universitas swasta di Jakarta, sedangkan populasi dalam penelitian terdahulu adalah seluruh mahasiswa jurusan akuntansi semester akhir UNRI, UIR, UIN dan mahasiswa (PPAk) UNRI.

4. Penelitian oleh Indrawati (2009) tidak meneliti perbedaan antar sampel, sedangkan dalam penelitian ini meneliti apakah terdapat perbedaan minat antara mahasiswa akuntansi PTN dengan mahasiswa akuntansi PTS dalam mengikuti brevet pajak.

B. Perumusan Masalah

(32)

profesi di bidang perpajakan membuat mereka tidak mengikuti pelatihan brevet pajak.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka didapat rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah motivasi pengetahuan perpajakan berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengambil brevet pajak?

2. Apakah motivasi ekonomi berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengambil brevet pajak? 3. Apakah motivasi karir berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap

minat mahasiswa akuntansi untuk mengambil brevet pajak?

4. Apakah motivasi kualitas berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengambil brevet pajak? 5. Apakah motivasi pengetahuan perpajakan, ekonomi, karir dan kualitas

berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti brevet pajak?

6. Apakah terdapat perbedaan minat antara mahasiswa akuntansi PTN dengan mahasiswa akuntansi PTS dalam mengikuti brevet pajak?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

(33)

a. Menganalisis pengaruh motivasi pengetahuan perpajakan terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti brevet pajak

b. Menganalisis pengaruh motivasi ekonomi terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti brevet pajak

c. Menganalisis pengaruh motivasi karir terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti brevet pajak

d. Menganalisis pengaruh motivasi kualitas terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti brevet pajak

e. Menganalisis pengaruh motivasi pengetahuan perpajakan, ekonomi, karir dan kualitas terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti brevet pajak

f. Menganalisis perbedaan minat antara mahasiswa akuntansi PTN dengan mahasiswa akuntansi PTS dalam mengikuti brevet pajak.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, diantaranya:

a. Penyelenggara Brevet Pajak

Memberikan masukan kepada penyelenggara brevet pajak untuk lebih mensosialisasikan program nya kepada mahasiswa maupun masyarakat mengenai kegiatan, tujuan, visi dan misi mengikuti brevet pajak tersebut. b. Mahasiswa Akuntansi

(34)

memberikan kesadaran pentingnya mengikuti brevet pajak bagi mereka yang ingin berprofesi di bidang perpajakan.

c. Penelitian berikutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian terkait dengan motivasi mahasiswa mengikuti brevet pajak.

d. Penulis

(35)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Akuntansi Perpajakan

Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang digunakan untuk mengubah data dari transaksi menjadi informasi keuangan. Proses akuntansi meliputi kegiatan mengidentifikasi, mencatat dan menafsirkan, mengkomunikasikan peristiwa ekonomi dari sebuah organisasi kepada pemakai informasinya. Pemakai informasi akuntansi yaitu pihak dalam (internal) seperti perusahaan, dan pihak luar (eksternal) seperti pemegang saham, investor, kreditor, Pemerintah, asosiasi usaha serta ,masyarakat luas (Samryn, 2011:3).

Menurut Komite Terminologi dari American Institue of Capital Public Accountant, akuntansi adalah suatu seni pencatatan, pengklasifikasian dan pengikhtisaran dalam cara yang signifikan dan satuan mata uang, transaksi- transaksi dan kejadian-kejadian yang paling tidak sebagian diantaranya memiliki sifat keuangan dan selanjutnya menginterpretasikan hasilnya (Riahi,

2006:50).

Menurut Suprianto (2011:3) Akuntansi pajak adalah suatu proses pencatatan, penggolongan dan pengihktisaran suatu transaksi keuangan kaitannya dengan kewajiban perpajakan dan diakhiri dengan pembuatan laporan

(36)

keuangan fiskal sesuai dengan ketentuan dan peraturan perpajakan yang terkait sebagai dasar pembuatan surat pemberitahuan tahunan.

Pasal 13 Undang-undang Pajak tahun 95 menyebutkan bahwa pihak pengurus perseroan, perhimpunan, maskapai, lembaga dan badan yang menjalankan perusahaan yang labanya dikenakan pajak harus menyelenggarakan pembukuan di Indonesia dengan cara sedemikian rupa, sehingga dari pembukuan tersebut dapat diketahui laba yang dikenakan pajak.

Pasal 1 angka 29 Undang-Undang KUP menyatakan bahwa pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan. Laporan keuangan yang dihasilkan dari pembukuan harus mampu mendukung atau membuktikan kebenaran angka-angka yang dilaporkan dalam SPT pada saat dilakukan pemeriksaan atau penyidikkan yang sering disebut akuntabilitas pajak (Waluyo, 2009:4).

(37)

Pengaturan selanjutnya perhitungan dalam pasal 3 ayat (7) UU KUP yaitu SPT dianggap tidak disampaikan apabila tidak sepenuhnya dilampiri keterangan dan atau dokumen yang diperlukan (Waluyo, 2009;26).

B. Motivasi

1. Pengertian Motivasi

Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang, sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu, atau motivasi adalah usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang terterntu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau pendapat kepuasan dengan perbuatannya (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

Motivasi diartikan sebagai semua kondisi yang memberikan dorongan dalam diri seseorang yang digambarkan sebagai keinginan, kemauan, dorongan dan sebagainya (Hariyani, 2009:9).

Menurut Mitchell dalam Istanto (2010:20) motivasi mewakili proses- proses psikologikal, yang menyebabkan timbulnya, diarahkannya, dan terjadinya presistensi kegiatan-kegiatan sukarela yang diarahkan ke tujuan tertentu.

(38)

keorganisasian, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya, untuk memenuhi kebutuhan individual tertentu.

Winardi menyatakan bahwa seseorang yang sangat termotivasi yaitu orang yang melaksanakan upaya substansial guna menunjang tujuan produksi kesatuan kerjanya dan organisasi dimana ia bekerja. Seseorang yang tidak termotivasi hanya memberikan upaya minimum dalam bekerja.

Widiastuti dan Suryaningsum (2005:72) menyatakan bahwa motivasi sering kali diartikan sebagai dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat, sehingga motivasi merupakan suatu tenaga yang menggerakan manusia untuk bertingkah laku di dalam perbuatannya yang mempunyai tujuan tertentu.

Iqbal (2011:21) mengungkapkan banyak pembahasan teori motivasi, namun ada beberapa yang cukup menonjol salah satunya Teori Maslow mengenai tingkatan dasar manusia, yaitu kebutuhan fisiologi dasar, keselamatan dan keamanan, cinta / kasih sayang, penghargaan, serta atualisasi diri.

Berbagai pengertian motivasi yang telah dijelaskan diatas maka dapat disimpulkan yaitu motivasi merupakan dorongan atau penggerak yang timbul dari dalam diri seseorang untuk melakukan suatu tindakan sesuai dengan tujuan yang dikehendakinya.

2. Teori Motivasi

(39)

Hierarki lima kebutuhan yang diungkapkan oleh Abraham Maslow (Hariyani, 2009:7) antara lain:

1) Fisiologis, meliputi rasa lapar, haus, perlidungan, seks dan kebutuhan jasmani lainnya.

2) Rasa aman, meliputi rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik dan emosional.

3) Rasa sosial, mencangkup rasa kasih sayang, rasa memiliki, diterima baik dan persahabatan.

4) Penghargaan, meliputi faktor-faktor penghargaan internal seperti hormat diri, otonomi dan pencapaian; dan faktor-faktor penghargaan eksternal seperti status, pengakuan dan perhatian. 5) Aktualisasi diri, dorongan untuk menjadi seseorang sesuai

dengan kecakapannya; meliputi pertumbuhan, potensi seseorang dan pemenuhan diri sendiri.

b. Teori Kebutuhan McClelland

Teori Kebutuhan McClelland (Hariyani, 2009:8) berfokus pada kebutuhan atas prestasi atau achievement, kekuasaan / power, afiliasi / pertalian yang masing-masing didefinisikan sebagai berikut:

(40)

2) Kebutuhan akan kekuasaan, kebutuhan untuk membuat orang- orang lain berprilaku dalam suatu cara yang orang-orang itu inginkan / tanpa dipaksa.

3) Kebutuhan akan afiliasi, keinginan untuk menjalin suatu hubungan antar pribadi yang ramah dan akrab.

3. Motivasi Pengetahuan Perpajakan

Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara probabilitas Bayesian adalah benar atau berguna (Meliono, 2007:24).

Motivasi mencari ilmu sebagai dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk mendapatkan dan meningkatkan ilmu pengetahuan serta kemampuan dalam bidang yang ditekuninya sehingga dapat melaksanakan tugas dengan baik dan benar (Riani Lisnasari dan Fitriany, 2008:20).

(41)

jawaban tertentu dari pernyataan tertentu pula. Kerangka dasar prosedur keilmuan dapat diuraikan dalam enam langkah:

1. Sadar akan adanya masalah dan perumusan 2. Pengamatan dan pengumpulan data yang relevan 3. Penyusutan klasifikasi data

4. Perumusan hipotesis 5. Dedukasi dan hipotesis

6. Tes dan pengujian kebenaran (verification) dari hipotesa.

Menurut Soemitro (1990:23) pajak merupakan iuran rakyat kepada kas negara (peralihan kekayaan dari sektor partikelir ke sektor pemerintah) berdasarkan Undang-undang (dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (tegen prestatie) yang langsung dapat ditunjuk dan digunakan untuk membiayai pengeluaran umum.

Dari definisi diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa motivasi pengetahuan perpajakan adalah keinginan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk mendapatkan pengetahuan perpajakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar dapat melaksanakan tugas dengan benar.

4. Motivasi Ekonomi

(42)

penghargaan finansial terdiri atas penghargaan langsung dan penghargaan tidak langsung (Ellya Benny dan Yuskar, 2006).

Ikbal (2011:25) dalam penelitiannya menyatakan bahwa motivasi ekonomi adalah suatu dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka untuk mencapai penghargaan finansial yang diinginkan. Penghargaan finansial terdiri atas penghargaan langsung dan penghargaan tidak langsung.

Penghargaan finansial merupakan salah satu bentuk sistem pengendalian manajemen. Untuk memastikan bahwa segenap elemen karyawan dapat mengarahkan tindakannya terhadap pencapaian tujuan perusahaan, maka manajemen memberikan balas jasa atau reward dalam berbagai bentuk, termasuk di dalamnya financial-reward atau penghargaan finansial dalam Widiastuti dan Suryaningsum (2005:69).

Berdasarkan definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi ekonomi adalah dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk melakukan upaya guna meningkatkan kesejahteraan hidupnya.

5. Motivasi Karir

(43)

Biasanya pekerjaan yang dimaksud adalah pekerjaan yang mendapatkan gaji atau imbalan berupa gaji maupun uang (Wikipedia bahasa indonesia). Menurut Indrawati (2009:125), karir merupakan suatu keahlian atau professional seseorang di bidang ilmunya yang dinilai berdasarkan pengalaman kerja yang akan memberikan kontribusi kepada organisasi. Pilihan karir merupakan ungkapan diri seseorang, karena pilihan menunjukkan motivasi seseorang, ilmu, kepribadian dan seluruh kemampuan yang dimiliki. Institusi pendidikan mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan karir seorang akuntan.

Dunia pendidikan memiliki peran yang penting dalam menunjang karir mahasiswa, Motivasi karir akan membuat mahasiswa berminat untuk mengikuti brevet pajak karena menginginkan ke jenjang karir yang lebih tinggi. Semakin tinggi pendidikan yang ditempuh maka akan semakin luas juga prospek karir yang akan didapat.

Gitmann dan McDaniel (1995) dalam Widiastuti dan Suryaningsum (2005:70) menyatakan bahwa Keefektifan suatu karir tidak hanya ditentukan oleh individu saja tetapi juga oleh organisasi itu sendiri yang terlihat dalam empat tahapan karir, yaitu:

a. Entry merupakan tahapan awal pada saat seseorang memasuki suatu

lapangan pekerjaan/organisasi.

(44)

c. Midcareer years yaitu suatu tahap dimana seseorang mengalami kesuksesan dan peningkatan kinerja.

d. Late career merupakan suatu tahap dimana kinerja seseorang sudah

mulai stabil.

Menurut Greenhause dalam Putri (2010:22) karir dapat mempunyai arti yang berbeda-beda, antara lain :

1. Karir dapat diartikan sebagai rangkaian posisi yang ada dalam suatu pekerjaan

2. Karir juga bisa diartikan sebagai mobilitas seseorang dalam organisasi 3. Karir diartikan sebagai karateristik-karateristik yang dimiliki oleh

karyawan.

Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi karir merupakan dorongan yang timbul pada diri seseorang untuk peluang mendapatkan kesetaraan dalam pengembangan karir antara lain melalui promosi dan mendapatkan penugasan dalam penetapan gaji dan kenaikan gaji secara berkala.

6. Motivasi Kualitas

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kualitas atau mutu adalah tingkat baik buruknya atau taraf atau derajat sesuatu.

(45)

kemampun untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan atau yang bersifat laten”.

Definisi lain diungkapkan oleh Benny dan Yuskar (2006) dalam penelitiannya yang bertujuan untuk membuktikan pengaruh dari berbagai motivasi terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti program pendidikan PPAk bahwa Motivasi kualitas adalah sebagai dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk memiliki dan meningkatkan kualitas diri dan kemampuannya dalam bidang yang ditekuninya sehingga dapat melaksanakan tugas dengan baik dan benar.

Untuk menjadi seorang konsultan pajak mahasiswa harus senantiasa bertindak sebagai ahli dalam bidang perpajakan, pencapaian tersebut dimulai dari pendidikan formalnya pada saat di bangku kuliah yang kemudian diperluas melalui perngalaman-pengalaman selanjutnya dalam praktiknya.

(46)

C. Minat

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, minat adalah kecederungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.

Menurut Ikbal (2011:23) minat merupakan suatu kecenderungan yang menyebabkan seseorang berusaha untuk mencari ataupun mencoba aktivitas- aktivitas dalam bidang tertentu. Minat juga diartikan sebagai sikap positif terhadap aspek-aspek lingkungan. Selain itu minat juga merupakan kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan menikmati suatu aktivitas disertai dengan rasa senang .

Definisi minat yang diungkapkan oleh Benny dan Yuskar (2006) adalah sebagai berikut:

a. Minat dianggap sebagai perantara faktor-faktor motivasional yang mempunyai dampak pada suatu perilaku.

b. Minat menunjukkan seberapa keras seseorang berani mencoba melakukan sesuatu.

c. Minat menunjukkan seberapa banyak upaya yang direncanakan seseorang untuk melakukan sesuatu.

(47)

a. Minat pribadi merupakan suatu karateristik kepribadian seseorang yang relatif stabil, yang cenderung menetap pada diri seseorang. Minat pribadi biasanya dapat langsung membawa seseorang pada beberapa aktivitas atau topik yang spesifik. Minat pribadi dapat dilihat ketika seseorang menjadikan sebuah aktivitas atau topik sebagai plihan untuk hal yang pasti, secara umum menyukai topik atau aktivitas tersebut, menimbulkan kesenangan pribadi serta topik atau aktivitas yang dijalani memiliki arti penting bagi seseorang tersebut.

b. Minat situasi merupakan minat yang sebagian besar dibangkitkan oleh kendali lingkungan.

c. Minat dalam diri psikologi merupakan interaksi dari minat pribadi seseorang. Minat pada definisi ini tidak hanya karena seseorang lebih menyukai sebuah aktivitas atau topik tapi karena aktivitas atau topik tersebut memiliki nilai yang tinggi dan mengetahui lebih banyak mengenai aktivitas atau topik tersebut.

(48)

Minat menurut Hariyani (2009:13) merupakan :

1. Perantara faktor-faktor motivasional yang mempunyai dampak pada suatu perilaku

2. Minat menunjukkan seberapa keras seseorang berani mencoba melakukan sesuatu

3. Minat menunjukkan seberapa banyak upaya yang direncanakan seseorang untuk melakukan sesuatu.

Motivasi berperan penting untuk mendorong minat mahasiswa untuk mengikuti pendidikan brevet pajak. Dari beberapa definisi di atas maka dapat disimpulakan bahwa minat adalah keinginan yang timbul dari dalam diri seseorang terhadap suatu hal yang selanjutnya menjadi dorongan seseorang melakukan upaya-upaya untuk mencapai tujuannya.

D. Brevet Pajak

(49)

1. Pengertian Brevet

1. 1 Brevet konsultan pajak adalah brevet (piagam atau tanda lulus) yang dikeluarkan oleh Badan Pendidikan dan Latihan Keuangan (BPLK) setelah yang bersangkutan lulus ujian brevet yang diselenggarakan oleh BPLK bersama oleh Direktorat Jenderal Pajak.

2. 1 Termasuk dalam pengertian dalam Brevet Konsultan Pajak adalah piagam penghargaan Pensiunan Pegawai Direktorat Jenderal Pajak (yang berkedudukan setara dengan Brevet Konsultan Pajak) yang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Pajak.

Pajak merupakan suatu iuran kewajiban rakyat kepada Negara. Di Indonesia pajak telah dikelola oleh Direktorat Jendral Pajak yang berada dibawah naungan Departemen keuangan. Ketentuan pajak diatur dalam Undang-undang Perpajakan yang berlandaskan falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang didalamnya tertuang ketentuan yang menjunjung tinggi hak warga Negara dan menempatkan kewajiban perpajakan sebagai kewajiban kenegaraan dan merupakan peran serta rakyat dalam praktik kenegaraan.

(50)

pajak secara mendalam dengan baik dan benar maka dianjurkan untuk mengikuti pendidikan brevet pajak.

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menjelaskan bahwa pelatihan Brevet A dan B Terpadu didesain untuk bisa memberikan pengetahuan dan kemapuan yang komprehensif dalam bidang perpajakan sehingga dapat memenuhi kewajiban perpajakannya dengan baik dan benar. Sedangkan Pelatihan Brevet C adalah pelatihan di tingkat lanjutan bagi para praktisi perpajakan yang berniat untuk meningkatkan kualifikasi dan pengetahuan di bidang perpajakan.

Muyassaroh (2012:32) menjelaskan tentang materi brevet pajak A dan B serta pelatihan-pelatihannya. Materi tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) 2. Pajak Penghasilan Orang Pribadi (PPh OP)

3. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

4. Pajak Penghasilan Potong dan Pungut (Pasal 21, 22, 23, 26 dan 4 (2) ) 5. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

6. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan & Bea Materai 7. Pajak Penghasilan Badan (PPh Badan)

(51)

9. Akuntansi Pajak

10.E-(elektronik SPT) & e-filing.

Materi brevet pajak C memberikan pengetahuan serta pelatihan mengenai:

1. PPN dan PPN BM 2. Sengketa Pajak 3. Pajak Internasional

4. Akuntansi Pajak dan SPT PPh Badan Usaha Bentuk Usaha Tetap 5. Tax Planning

E. Peraturan Pemerintah Terkait dengan Brevet Pajak.

(52)

F. Penelitian Terdahulu

(53)

Tabel 2.1

Tabel Penelitian Terdahulu

No Peneliti, Tahun, Judul,

Sumber Metodologi mahasiswa akuntansi di UPN, STIE YKPN, UII, akuntansi di padang, 2006.  Analisis: regresi linier

(54)

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Peneliti, Tahun, Judul,

Sumber Metodologi akuntansi PTN dan PTS di Surakarta, 2006.

4 Lisnasari dan Fitriany (2008).

(55)

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Peneliti, Tahun, Judul,

Sumber Metodologi

Pekbis Jurnal, 2009: 124- 130. UIR, UIN dan mahasiswa PPAk (UNRI) 2009

6 Ayuningtias dan Prihantini (2012).

(56)

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Peneliti, Tahun, Judul,

Sumber Metodologi

Variabel

Hasil X1 X2 X3 X4 Y

Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Juraksi, Vol. 1. 2012

Akuntansi reguler UNS semester 4, 6 dan 8  Analisis: regresi linier

sederhana

Variabel lain: motivasi gelar, lama dan biaya pendidikan, mengikuti USAP

Signifikan terhadap Minat mahasiswa mengikuti PPAk, sedangkan

motivasi karir, mengikuti USAP, biaya pendidikan dan motivasi kualiatas tidak berpengaruh

(57)

F. Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis

1. Motivasi Pengetahuan Perpajakan terhadap Minat Mengikuti Brevet Pajak

Lisnasari dan Fitriany (2008) melakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk. Hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa motivasi mencari ilmu sebagai dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk mendapatkan dan meningkatkan ilmu pengetahuan serta kemampuan dalam bidang yang ditekuninya sehingga dapat melaksanakan tugas dengan baik dan benar.

(58)

Dari penelitian yang dilakukan oleh Ayuningtias dan Prihantini (2012) serta Lisnasari dan Fitriani (2008) dapat disimpulkan bahwa motivasi pengetahuan perpajakan berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti brevet pajak.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:

Ha1 : Motivasi pengetahuan perpajakan berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti brevet pajak.

2. Motivasi Ekonomi terhadap Minat Mengikuti Brevet Pajak

Ayuningtias dan Prihantini (2012) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa motivasi ekonomi adalah dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka untuk mencapai penghargaan finansial yang diinginkan. Motivasi ekonomi dinilai dari seberapa besar dorongan meningkatkan penghargaan ekonomi baik berupa pennghargaan langsung maupun penghargaan tidak langsung. Peningkatan motivasi ekonomi yang lebih tinggi dalam bidang pajak akan meningkatkan probabilitas mahasiswa untuk mengikuti brevet pajak. Setelah lulus pelatihan brevet pajak diharapkan ada peningkatan ekonomi ke arah yang lebih baik, seperti menaikkan gaji dan tunjangan-tunjangan lainnya.

(59)

mengarahkan tindakannya terhadap pencapaian tujuan perusahaan, maka manajemen memberikan balas jasa atau reward dalam berbagai bentuk, termasuk di dalamnya finansial reward. Secara umum penghargaan finansial terdiri atas penghargaan langsung dan tidak langsung. Penghargaan langsung dapat berupa pembayaran dari upah dasar atau gaji pokok, gaji dari lembur, pembagian darilaba. Sedangkan penghargaan tidak langsung meliputi asuransi, tunjangan biaya sakit, program pensiun (Lisnasari dan Fitriany, 2008).

Dari penelitian yang dilakukan oleh Ayuningtias dan Prihantini (2012) dan Lisnasari dan Fitriany (2008) dapat disimpulkan bahwa motivasi ekonomi memiliki pengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti Brevet Pajak.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:

Ha2 : Motivasi ekonomi berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti brevet pajak.

3. Motivasi Karir terhadap Minat Mengikuti Brevet Pajak

(60)

Lisnasari dan Fitriany (2008) mengungkapkan bahwa pilihan karir merupakan ungkapan diri seseorang, ilmu, kepribadian dan seluruh kemampuan yang dimiliki. Institusi pendidikan mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan karir.

Widiastuti dan Suryaningsum (2005) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa karir dipandang sebagai rangkaian promosi atau transfer lateral untuk memperoleh pekerjaan yang mempunyai beban tanggung jawab lebih tinggi atau penempatan posisi yang lebih baik dalam hirarki pekerjaan seseorang sepanjang kehidupan kerjanya. Institusi pendidikan mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan karir seorang akuntan (Siegel, Blank, dan Rigsby (1991) dalam Widiastuti).

Dari penelitian yang dilakukan oleh Lisnasari dan Fitriany (2008) dan Widiastuti dan Suryaningsum (2005) dapat disimpulkan bahwa motivasi karir memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti brevet pajak.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:

(61)

4. Motivasi Kualitas terhadap Minat Mengikuti Brevet Pajak

Elemen kualitas atau kompetensi merupakan hal yang sangat diperhatikan dalam profesi akuntansi, bahkan elemen ini dimasukkan ke dalam standar audit. Standar umum auditing yang pertama menyatakan bahwa Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai seorang auditor (Indrawati, 2009).

Peningkatan kualitas mahasiswa dilakukan dengan pendidikan, tidak hanya pendidikan perkuliahan tetapi juga dapat ditempuh dengan pendidikan diluar perkuliahan seperti brevet pajak. Dengan mengikuti pendidikan brevet pajak maka mahasiswa akan dibekali dengan pengetahuan dan pelatihan mengenai perpajakan terkini. Dalam dunia kerja, perusahaan tidak hanya melihat gelar tetapi juga kemampuan atau kualitas yang dimiliki pelamar kerja maupun pekerja yang telah resmi bekerja di perusahaan tersebut.

(62)

Dari penelitian yang dilakukan oleh Indrawati (2009) serta Benny dan Yuskar (2006) maka dapat disimpulkan bahwa motivasi kualitas berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti brevet pajak.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:

Ha4 : Motivasi kualitas berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti brevet pajak.

5. Motivasi Pengetahuan Perpajakan, Ekonomi, Karir dan Kualitas Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Mengikuti Brevet Pajak.

Selain meneliti pengaruh antar variabel secara parsial, penelitian ini juga akan meneliti pengaruh antara variabel satu dengan yang lainnya secara simultan. Dengan demikian hipotesis kelima pada penelitian ini adalah:

Ha5 : Motivasi pengetahuan perpajakan, ekonomi, karir dan kualitas berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti brevet pajak.

6. Perbedaan Minat antara Mahasiswa Akuntansi PTN dengan Mahasiswa Akuntansi PTS dalam Mengikuti Brevet Pajak.

(63)

mahasiswa untuk mengikuti pendidikan profesi Akuntansi, diketahui bahwa terdapat perbedaan minat antara mahasiswa PTN dengan mahasiswa PTS dalam mengikuti PPA.

Dari penelitian yang dilakukan oleh Suranta dan Syafiqurrahman (2006) serta Bambang (2004) dalam Widiastuti dan Suryaningsum (2005) dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan minat antara mahasiswa akuntansi PTN dengan mahasiswa akuntansi PTS dalam mengikuti brevet pajak.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:

Ha6 : Ada perbedaan signifikan antara minat mahasiswa Akuntansi PTN dengan PTS untuk mengikuti brevet pajak.

G. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan, maka kerangka pemikiran dalam penelitian dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut ini:

Kebutuhan Lingkungan Pekerjaan akan orang-orang yang memahami Perpajakan

(64)

Independen (X) Motivasi Pengetahuan Perpajakan (X1) Motivasi Ekonomi (X2) Motivasi Karir

(X3) Motivasi Kualitas

(X4)

Variabel Dependen (Y)

Minat Mahasiswa Akuntansi PTS dan

PTN untuk mengikuti Brevet

Pajak

Metode Analisis Regresi Berganda

Asumsi Klasik: Uji Multikolonearitas

Uji Normalitas Uji Heteroskedastisitas

Uji Beda Mann Withney

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Kesimpulan, Implikasi dan Saran

(65)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, dimana penelitian tersebut bertujuan untuk mencari hubungan sebab akibat atau untuk menentukan apakah antar variabel dapat memberikan pengaruh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan atau pengaruh antara variabel independen yang terdiri dari motivasi pengetahuan perpajakan, motivasi ekonomi, motivasi karir dan motivasi kualitas terhadap variabel dependen yaitu minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti brevet pajak serta menganalisis apakah terdapat perbedaaan minat antara mahasiswa akuntansi PTN dengan mahasiswa akuntansi PTS dalam mengikuti brevet pajak. Penelitian ini dilakukan pada Perguruan Tinggi Negeri (UIN, UI, UNJ) dan Perguruan Tinggi Swasta (Trisakti, Mercu Buana, Budi Luhur) di Jakarta.

B. Metode Penentuan Sampel

Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode convenience sampling. Convenience adalah kemudahan atau kenyamanan, dalam artian tidak memberikan kesulitan. Sedangkan metode convenience sampling adalah mengambil sampel yang sesuai dengan ketentuan atau persyaratan sampel dari populasi tertentu yang paling mudah dijangkau atau

(66)

didapatkan. Penelitian ini menggunakan metode convenience sampling karena peneliti berasumsi bahwa peneliti bebas untuk memilih responden yang dikehendaki sehingga mempermudah dalam pengumpulan data.

Objek penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi Perguruan Tinggi Negri dan Perguruan Tinggi Swasta di Jakarta. Sampel dalam penelitian ini hanya terbatas pada mahasiswa akuntansi yang masih aktif kuliah pada Universitas tersebut.

C. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data primer yang merupakan data lapangan berupa kuisioner dan data sekunder yang merupakan penelitian kepustakaan.

Langkah-langkah yang diambil dalam pengumpulan data yang berkaitan dan penunjang dalam skripsi ini adalah:

1. Pengumpulan data primer

(67)

masalah penelitian dan setiap pertanyaan merupakan jawaban yang mempunyai makna dalam menguji hipotesis dan ditujukan kepada responden yang terpilih sebagai sampel. Pengumpulan data kuisioner dilakukan dengan teknik

personally administered questionneres, dimana kuisioner disampaikan dan

dikumpulkan langsung oleh peneliti (Indriantoro dan Supomo, 2002:154). Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi.

2. Pengumpulan data sekunder

Mendapatkan data sekunder dengan mengumpulkan data-data teoritis serta mempelajari secara sekasama teori-teori yang berkaitan langsung dengan permasalahan yang dibahas sebagai landasan dan dasar-dasar untuk menganalisa masalah dalam penelitian ini.

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode statistik deskriptif, uji kualitas, uji asumsi klasik dan uji hipotesis.

1. Metode Statistik Deskriptif

(68)

pengalaman bekerja. Jadi metode ini digunakan untuk mengetahui gambaran mengenai kondisi atau keadaan dari responden (Ghozali, 2009:19).

2. Uji Kualitas Data

Pengujian kualitas data dilakukan dengan penyebaran kuisioner, maka kesediaan para responden serta ketelitian dalam mengisi kuisioner merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian ini. Keabsahan dalam suatu jawaban sangat ditentukan oleh alat ukur yang digunakan. Untuk itu dalam melakukan uji kualitas data primer, peneliti melakukan uji validitas dan realibilitas.

Sebelum dilakukan uji kualitas data, maka dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas atas data primer agar hasil penelitian menjadi valid dan realibel. a. Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan untuk valid atau tidaknya kuisioner. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan Pearson Correlation

yaitu dengan cara menghitung korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor. Jika korelasi antara skor setiap butir pertanyaan dengan total skor memiliki tingkat signifikansi dibawah 0,05 maka butir pertanyaan dinyatakan valid (Ghozali, 2009:49).

b. Uji Reliabilitas

(69)

Variabel dapat dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha

> 0,60 (Nunnaly, 1960 dalam Ghozali 2009:46). Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

1. Repeated measure atau pengukuran ulang

2. One shot atau pengukuran sekali saja, kemudian hasilnya

dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.

3. Uji Asumsi Klasik

Dalam melakukan uji asumsi klasik atas data primer, peneliti melakukan uji multikolonieritas, uji normalitas dan uji heteroskedastisitas. Berikut penjabaran nya.

a. Uji Multikolonieritas

(70)

b. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal (Ghozali,

2009: 147-149).

Untuk mengetahui data normal atau tidak dapat dideteksi dengan melihat Normal Probability Plot (P-P Plot). Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Tetapi jika data (titik) menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2005:112).

c. Uji Heteroskedastisitas

(71)

dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. (Ghozali, 2009: 125-126).

4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi berganda dan uji Mann Whitney.

a. Metode Regresi Linier Berganda

Metode regresi berganda untuk menghitung satu varibel dependen dengan beberapa variabel independen dalam suatu model prediktif tunggal. Uji regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa akuntansi mengikuti brevet pajak. Alat uji yang digunakan adalah metode regresi linier berganda (Multiple

Regression).

Terkait dengan penggunaan alat uji regresi berganda, terdapat beberapa analisis yang digunakan, yaitu:

1) Koefisien Determinasi (R2)

(72)

kuat. Jika nilai R > 0,5 maka hubungan variabel independen dengan variabel dependen kuat (Ghozali, 2009: 87).

Pada pengujian ini, koefisien determinasi dilihat dari berapa besarnya nilai Adjusted R-Square. Kelemahan mendasar penggunaan R2 adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam model, setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 akan meningkat tidak perduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Tidak seperti R2, Adjusted R- Square dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model (Ghozali, 2005).

2) Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Kriteria yang digunakan dalam menguji uji t yaitu jika probabilitas signifikansi dibawah 0,05 maka variabel bebas secara individual berpengaruh terhadap dependen, sehingga hipotesis alternatifnya (Ha) diterima dan menolak H0. Sebaliknya, jika probabilitas signifikansi di atas

(73)

3) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen (bebas) yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (terikat). Kriteria pengambilan keputusan adalah apabila F lebih besar daripada 4 pada probabilitas α = 0,05 maka semua variabel independen secara serempak mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2009: 88).

b. Uji Beda Mann Withney

Uji Mann Withney dilakukan untuk mengetahui perbedaan respon dari 2 populasi data yang saling independen, dimana data tidak terdistribusi secara normal atau data lebih lemah dari skala interval. Ha dapat dikatakan diterima dan H0 ditolak jika memiliki nilai signifikansi <0,05 (Santoso, 2014:104).

E. Operasional Variabel Penelitian

Operasional variabel penelitian ini terdiri dari variabel independen dan dependen yaitu:

1. Variabel Independen (X)

(74)

independen juga dapat dinamakan pula dengan variabel yang diduga sebagai sebab (presumed cause variabel) dari variable dependen (Indriantoro dan Supomo, 2002). Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari motivasi pengetahuan perpajakan (X1), motivasi ekonomi (X2), motivasi karir (X3) dan motivasi kualitas (X4).

a. Motivasi Pengetahuan Perpajakan (X1)

Motivasi mencari ilmu pengetahuan sebagai dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk mendapatkan dan meningkatkan ilmu pengetahuan serta kemampuan dalam bidang yang ditekuninya sehingga dapat melaksanakan tugas dengan baik dan benar (Lisnasari dan Fitriany, 2008). Dalam penelitian ini motivasi ilmu pengetahuan diukur dengan menggunakan 5 pertanyaan yang diperkenalkan oleh Lisnasari dan Fitriany (2008)

b. Motivasi ekonomi (X2)

(75)

c. Motivasi Karir (X3)

Karir merupakan suatu keahlian atau professional seseorang di bidang ilmunya yang dinilai berdasarkan pengalaman kerja yang akan memberikan kontribusi kepada organisasi Ellya (2004) dalam Indrawati (2009).

Dalam penelitian ini motivasi karir diukur dengan menggunakan 5 pertanyaan yang diperkenalkan oleh Ellya (2004) dalam Novita Indrawati (2009).

d. Motivasi kualitas (X4)

Untuk menjadi seorang konsultan pajak mahasiswa harus senantiasa bertindak sebagai ahli dalam bidang perpajakan, pencapaian tersebut dimulai dari pendidikan formalnya pada saat di bangku kuliah yang kemudian diperluas melalui pengalaman- pengalaman selanjutnya dalam praktiknya (Benny dan Yuskar (2006).

(76)

(Ragu-ragu), 4=S (Setuju), 5=SS (Sangat Setuju). Skala likert dikatakan interval karena pernyataan sangat setuju mempunyai tingkat atau preferensi yang ”lebih tinggi” dari setuju dan setuju yang lebih tinggi dari “ragu-ragu” (Ghozali, 2009: 7).

Tabel 3.1 Skala Interval

No Uraian Skala

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Ragu-ragu (RR) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2 5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber: Diolah dari berbagai referensi 2. Variabel dependen

Variabel dependen adalah variabel yang menjadi perhatian utama dari peneliti (Sekaran, 2006). Varibel dependen dinamakan juga sebagai variabel yang diduga sebagai akibat atau persumed effect variable

(Indriantoro dan Supomo, 2002). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah minat mahasiswa akuntansi untuk mengkuti brevet pajak (Y).

(77)
(78)

Tabel 3.2

Operasional Variabel Penelitian

Variabel Indikator No.

Pertanyaan

1. Memiliki pengetahuan

perpajakan untuk menghitung sendiri pajak yang disetorkan 2. Mengetahui ketentuan umum

dan tata cara perpajakan 3. Mendapatkan pengetahuan isu-

isu kebijakan dan peraturan terbaru

4. Pengetahuan perpajakan dan pengaruhnya terhadap

pengambilan keputusan laporan keuangan

5. Meningkatkan pengetahuan tentang profesi di bidang pajak

1

1. Mendapatkan gaji pokok lebih tinggi

2. Mendapatkan kenaikan gaji setelah mendapatkan sertifikat lulus brevet

3. Mendapatkan tunjangan lebih tinggi

4. Mendapatkan balas jasa dari perusahaan atas kinerja

5. Mendapatkan pekerjaan dengan program dana pension

1. Mendapatkan kesempatan promosi jabatan

2. Membantu perkembangan profesi di bidang perpajakan 3. Keinginan mendapatkan gelar

konsultan pajak

4. Meningkatkan karir dalam

11 12 13 14

Interval

Gambar

Tabel 2.1
Tabel 2.1 (Lanjutan)
Tabel 2.1 (Lanjutan)
Tabel 2.1 (Lanjutan)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil uji hipotesis yang dilakukan menunjukkan bahwa baik secara simultan maupun secara parsial motivasi yang dijelaskan melalui motivasi sosial, motivasi karir dan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi kualitas, ekonomi, dan motivasi karir terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan Profesi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi kualitas, motivasi karir, motivasi ekonomi, motivasi mencari ilmu, biaya pendidikan dan lama

Data primer dalam penenlitian ini adalah tanggapan yang akan dijawab langsung oleh subjek penelitian mengenai motivasi karir, motivasi kualitas, motivasi ekonomi

Data primer dalam penenlitian ini adalah tanggapan yang akan dijawab langsung oleh subjek penelitian mengenai motivasi kualitas, motivasi karir, motivasi ekonomi dan minat

Data primer dalam penenlitian ini adalah tanggapan yang akan dijawab langsung oleh subjek penelitian mengenai motivasi karir, motivasi kualitas, motivasi ekonomi

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa dalam penelitian ini dijabarkan menjadi motivasi kualitas, motivasi karir, motivasi ekonomi, dan motivasi

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, menunjukkan bahwa adanya hubungan yang positif antar variabel motivasi kualitas, motivasi karir dan motivasi ekonomi terhadap