• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk)"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA

AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI

AKUNTANSI (PPAk)

(Studi Kasus di Universitas Dian Nuswantoro Semarang dan Universitas

STIKUBANK Semarang)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Dian Nuswantoro

Disusun oleh : GALUH CONDRORINI

B12.2007.00891

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

SEMARANG

(2)

2

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Galuh Condrorini

NIM : B12.2007.00891

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Program Studi : Akuntansi S-1

Judul Skripsi : Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)

(Studi Kasus di Universitas Dian Nuswantoro dan Universitas STIKUBANK Semarang)

Menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri, dan apabila di kemudian hari ditemukan adanya bukti plagiasi, manipulasi, dan/atau pemalsuan data maupun bukti kecurangan lain, saya bersedia untuk menerima sanksi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

Semarang, Maret 2015

(Galuh Condrorini)

(3)

3

PENGESAHAN SKRIPSI

Nama : Galuh Condrorini

NIM : B12.2007.00891

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Program Studi : Akuntansi S-1

Judul Skripsi : Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi ( PPAk )

(Studi Kasus di Universitas Dian Nuswantoro dan Universitas STIKUBANK Semarang)

Semarang, Maret 2015 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Dosen Pembimbing

( Dr. Agus Prayitno) (Anna Sumaryati, SE, M.Si)

(4)

4

PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN SKRIPSI

Nama : Galuh Condrorini

NIM : B12.2007.00891

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Program Studi : Akuntansi S-1

Judul Skripsi : Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi ( PPAk )

(Studi Kasus di Universitas Dian Nuswantoro dan Universitas STIKUBANK Semarang)

Telah dinyatakan lulus pada tanggal 9 maret 2015 Tim Penguji :

1. Anna Sumaryati, SE, M.Si (...)

2. Yulita Setiawanta, SE, M.Si (...)

3. Natalistio, SE, M.Si, Akt (...)

(5)

5

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan program Sarjana Ekonomi, program studi Akuntansi S1 pada gelar Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

Penulis menyadari bahwa selesainya ini berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Anna Sumaryati, SE, M.Si selaku dosen pembimbing utama yang telah banyak meluangkan waktu, memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

2. Para Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang

3. Bapak Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom. selaku Rektor Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

4. Bapak Dr. Agus Prayitno selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

5. Bapak Yulita Setiawanta, SE, M.Si selaku Kepala Program Study Akuntansi dan Penguji

6. Bapak Natalistio, SE, M.Si, Akt selaku Penguji

7. Keluarga besar Bapak Siswanto tercinta yang telah rela berkorban, berjuang, selalu memberikan semangat dan doa serta bantuan baik moral maupun

(6)

6

materil. Serta kakak ku tercinta Putri Ayu Rika, Tri Yanto dan Adik Fitryani Cahya Wulan dan keponakan ku Muhammad Aufar Rizky Ramadhan yang memberikan doa, semangat, dan perhatian.

8. Keluarga Bapak Ir. Jayeng Catur P. MM ( IbuWiwik, kaka Aca, Anggita dan Adma) yang memberikan doa, semangat, dan perhatian.

9. Teman-teman SMP ku Astri, Kiki dan Uwid I LOVE YOU….

10. Teman-teman yang membantu penyebaran data baik di Universitas Dian Nuswantoro maupun Universitas Stikubank terima kasih yang sebesar-besarnya atas usahadan kerja keras kalian.

11. Teman-teman yang sudah lulus dan berhasil diluar sana terima kasih buat bimbingan, mengajari, dan member motivasi buat aku untuk semangat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan penulis. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca khususnya mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Dian Nuswantoro Semarang.

Semarang, Maret 2015

Penulis

(7)

7

DAFTAR ISI

Judul………....……...……….…...i

Surat Pernyataan Keaslian………....…...………..…...ii

Halaman Pengesahan………...………...…...iii

Halaman Pengesahan Kelulusan Ujian………...………...…...iv

Abstraksi...v Abstract...vi Kata Pengantar...vii Daftar Isi...viii Daftar Table………...…x Daftar Gambar………...…xi I Pendahuluan…………..……….……….……….……...1

1.1. Latar Belakang Masalah...1

1.2. Perumusan Masalah...5

1.3. Tujuan Penelitian...5

1.4. Manfaat Penelitian...6

1.5. Sistematika Penulisan...6

II. Tinjauan Pustaka………....…….……...8

2.1. Telaah Teori…..………...…...………...8

2.2. Penelitian Terdahulu……..………...…...…...15

2.3. Kerangka Pemikiran……...………..…………...17

2.4. Hipotesis Penelitian……...………..…...18

(8)

8

III. Metodologi Penelitian……….….…..………..……...24

3.1. Variabel Penelitian ………....…………...24

3.2. Definisi Operasional………...………….…..…...24

3.3. Penentuan Populasi dan Sampel………...28

3.4. Jenis dan Sumber Data………....…...30

3.5. Metode Pengumpulan Data………....………...31

3.6. Metode Analisis Data...31

3.7. Pengujian Hipotesis...34

IV. Hasil dan Pembahasan…….…….……….…...38

4.1. Deskriptif Objek Penelitian...38

4.2. Analisis Kualitatif...39

4.3. Analisis Kuantitatif...48

4.4. Uji Asumsi Klasik………...………...50

4.5. Uji Hipotesis………...54 4.6. Pembahasan...57 V. Penutup………....…...62 5.1. Kesimpulan………..………...62 5.2. Keterbatasan………...………...62 5.3. Saran………..………...62 DaftarPustaka………....………...64 Lampiran-Lampiran viii

(9)

9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada saat ini, era globalisasi, persaingan akan menjadi tajam, dan hanya mereka yang siap, mempunyai sikap profesional dengan bekal memadai saja akan hidup dalam masa datang. Untuk itu perlu meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menghadapinya. Kekuatan objektif mencakup dua hal paling pokok, yaitu modal dan tenaga kerja. Modal yang kuat saja tidak memadai, tenaga professional yang akan menentukan kekuatan manajemen dan profesionalisme suatu perusahaan dalam kesuksesannya.

Pendidikan merupakan suatu upaya yang dilakukan seseorang untuk meningkatkan taraf hidup. Kualitas seseorang berhubungan erat dengan kualitas pendidikan yang diperolehnya yang salah satunya melalui jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi sebagai lembaga yang membekali peserta didik dengan menekankan pada nalar dan pemahaman pengetahuan berdasarkan keterkaitan antara teori dan pengaplikasiannya dalam dunia praktik sangat berperan dalam menumbuhkan kemandirian peserta didik termasuk di dalamnya pendidikan tinggi akuntansi harus menghasilkan akuntan yang professional seiring dengan perkembangan kebutuhan jasa akuntasi pada masa yang akan datang.

Akuntansi merupakan salah satu jurusan Ekonomi yang banyak diminati mahasiswa saat ini. Dari hasil penelitian Basuki, 1999 (dalam Victor dan Jenny, 2007) menyebutkan bahwa rata-rata mahasiswa memilih jurusan akuntansi, didorong oleh keinginan mereka untuk menjadi profesional di bidang akuntansi. Selain itu mereka juga termotivasi oleh anggapan bahwa akuntan di masa mendatang akan

(10)

10

sangat dibutuhkan oleh banyak organisasi dan perusahaan, khususnya di Indonesia. Namun demikian beberapa waktu belakangan ini, muncul banyak kasus dalam profesi akuntan, yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu dalam profesi akuntan, sehingga dengan demikian timbul keraguan atas keandalan pendidikan tinggi akuntansi dalam menghasilkan tenaga akuntan yang professional di Indonesia.

Pendidikan akuntansi harus menghasilkan akuntan yang profesional sejalan dengan perkembangan kebutuhan akan jasa akuntansi pada abad mendatang. Pemberian gelar akuntan di Indonesia didasarkan pada Undang-Undang No.34 tahun 1945, yang menyatakan bahwa gelar akuntan diberikan kepada lulusan perguruan tinggi negeri yang ditunjuk pemerintah dan atau perguruan tinggi negeri yang memenuhi syarat untuk menghasilkan akuntan atas proses pendidikannya. Dengan demikian, terlihat adanya ketidakadilan (diskriminatif) di antara perguruan tinggi, terutama di antara perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia. Menurut Machfoed 1998 (dalam Widyastuti, dkk, 2004) proses perolehan gelar akuntan yang bersifat diskriminatif tersebut mempunyai dua kelemahan yaitu timbulnya diskriminasi pemberian gelar akuntan dan tidak meratanya tingkat profesionalisma para akuntan di pasaran tenaga kerja.

Alasan inilah yang menyebabkan profesi Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan melalui Dirjen Dikti merasa perlu meninjau kembali peraturan yang berlaku untuk menghasilkan akuntan yang profesional. Melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor. 179/U/2001 tentang penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk), serta dengan ditandatanganinya Nota Kesepahaman (MoU) pada tanggal 28 Maret 2002, antara Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dengan Dirjen Dikti Depdiknas atas

(11)

11

pelaksanaan Pendidikan Profesi Akuntan, yang akhirnya pendidikan profesi akuntan di Indonesia dapat terealisasi setelah sekian lama ditunggu oleh berbagai kalangan khususnya para penyelenggara pendidikan akuntansi yang lulusannya tidak secara automatis mendapatkan sebutan akuntan.

Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) adalah pendidikan lanjutan pada pendidikan tinggi untuk mendapatkan gelar profesi akuntan, yang harus dijalani setelah selesai menempuh pendidikan program sarjana atau strata satu (S1) Ilmu Ekonomi pada Jurusan Akuntansi (Keputusan Mendiknas RI No 179/U/2001). Namun perubahan terjadi pada tahun 2011 pada Undang-Undang no 5 pasal 6a “ Yang dapat mengikuti pendidikan profesi akuntan public adalah seseorang yg memiliki pendidikan minimal Strata 1 (S1), Diploma IV (D-IV) atau yang setara. Dari penjelasan pasal 6a tersebut berarti untuk menjadi akuntan public tidak harus berasal dari sarjana akuntansi. Untuk menjadi akuntan public lulusan jurusan akuntansi harus bersaing dengan lulusan dari jurusan non akuntansi.

Dengan melihat proses yang ditempuh seorang mahasiswa akuntansi untuk menjadi seorang akuntan, penulis termotivasi untuk melakukan penulisan mengenai minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk. Selain itu, penulis ini juga termotivasi oleh penulisan-penulisan terdahulu mengenai faktor-faktor yang mempangaruhi minat mahasiswa akuntansi mengikuti PPAk yaitu motivasi karir, motivasi ekonomi, dan motivasi kualitas. Sebelumnya Widyastuti, dkk (2004) telah meneliti faktor yang mempengaruhi mahasiswa untuk mengikuti PPAk terhadap enam universitas di Yogyakarta. Hasil penulisan menunjukkan bahwa motivasi karir merupakan faktor yang mempengaruhi minat untuk mengikuti PPAk. Sedangkan motivasi kualitas dan motivasi ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Suryaningsum (2005) melakukan penulisan

(12)

12

tentang pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk. Victor dan Morasa (2007) juga meneliti minat mahasiswa akuntansi terhadap mahasiswa akuntansi FE Unsrat Manado dan penelitian Fitriany (2008) terhadap Universitas Indonesia, dengan hasil penulisan sejalan dengan Suryaningsum dan penulisan Widyastuti, dkk (2004), yaitu motivasi karir memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk dan motivasi ekonomi dan motivasi karir tidak berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi.

Suranta dan Syafiqqurahman (2006) meneliti pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa akuntansi se-Karesidenan Surakarta, baik Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) untuk mengikuti PPAk. Dengan hasil penelitian bahwa motivasi kualitas dan motivasi karir berpengaruh signifikan, sedangkan motivasi ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk. Penulisan Ellya dan Yuskar (2006) meneliti pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa akuntansi pada Perguruan Tinggi di Padang, dengan hasil sejalan dengan Suranta dan Syafiqqurahman (2006), yaitu motivasi kualitas dan motivasi karir berpengaruh signifikan daripada motivasi ekonomi.

Pada penelitian ini dilandaskan pada penelitian Widyastuti, dkk (2004).Dengan penelitian ini, penulis ingin melakukan pengujian kembali tentang pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi, khususnya pada universitas swasta di Jawa Tengah. Dengan mengambil sampel mahasiswa semester akhir Universitas Dian Nuswantoro dan mahasiswa Universitas STIKUBANK Semarang, karena mahasiswa semester akhir akan segera menjadi sarjana ekonomi dan dapat mengikuti pendidikan profesi

(13)

13

akuntansi untuk memperoleh gelar akuntan. Oleh karena itu, penelitian ini ingin mengetahui motivasi terhadap minat mahasiswa akuntan untuk megikuti PPAk.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka judul dari penelitian ini adalah

“Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi PPAk (Studi kasus pada mahasiswa akuntansi Universitas Dian Nuswantoro dan Universitas STIKUBANK Semarang)”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang ada di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini dijabarkan dalam rumusan pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk? 2. Bagaimana pengaruh motivasi kualitas terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk

mengikuti PPAk ?

3. Bagaimana pengaruh motivasi karir terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk ?

4. Bagaimana pengaruh motivasi ekonomi terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk ?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Menganalisis dan mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk ?

2. Menganalisis dan mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh motivasi kualitas terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk ?

(14)

14

3. Menganalisis dan mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh motivasi karir terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk ?

4. Menganalisis dan mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh motivasi ekonomi terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk ?

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Mahasiswa

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah motivasi mahasiswa untuk lebih minat mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) yang sangat diharapkan dapat mencapai tujuan yang diinginkan mahasiswa untuk masa yang akan datang.

2. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan dan menambah bukti mengenai pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk menngikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).

3. Bagi Pembaca

Diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti yang lain yang akan mengadakan penelitian yang lebih lanjut,yang berkaitan dengan masalah ini.

1.5 Sistematika Penulisan

Hal yang perlu dilaksanakan objek demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Penulisan skripsi ini dilakukan dengan urutan sebagai berikut :

(15)

15

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini memuat latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini terdiri dari landasan teori yang memuat tentang motivasi, minat, profesi akuntan, pendidikan profesi akuntansi serta penelitian terdahulu, kerangka teoritis dan pengembangan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang variabel penelitian dan definisi operasional, populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data dan analisis data.

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Bab ini berisi tentang pembahasan hasil penelitian yaitu analisis data.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan skripsi dan dikemukakan beberapa saran atau rekomendasi mengenai hal-hal penting.

(16)

16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Telaah Teori

2.1.1 Motivasi

Analisis mengenai motivasi mahasiswa untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) menunjukkan bahwa motivasi kemungkinan besar berperan dalam menentukan minat seorang mahasiswa untuk mengikuti PPAk.PPAk penting bagi mahasiswa jurusan akuntansi sebab dapat memberikan kontribusi untuk menjadi seorang akuntan professional. Mengingat pentingnya PPAk bagi mahasiswa akuntansi maka diperlukan motivasi dari dalam diri mahasiswa terhadap minat mengikuti PPAk.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988) menyatakan bahwa motivasi pada dasarnya adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang, sadar, atau tidaknya untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu, atau motivasi adalah usaha-usaha yang dapat menyebabkan seeorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya.

Menurut Widyastuti, 2004 (dalam Ellya dan Yuskar, 2006) motivasi dapat disebabkan beberapa hal antara lain adalah kualitas, karir dan ekonomi. Motivasi kualitas adalah dorongan yang timbul dalam diri seorang untuk memiliki dan meningkatkan kualitas diri dan kemampuannya dalam bidang yang ditekuninya sehingga dapat melaksanakan tugas dengan baik dan benar. Motivasi karir adalah dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka mencapai kedudukan, jabatan atau karir yang lebih baik dari

(17)

17

sebelumnya. Motivasi ekonomi adalah suatu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka untuk mencapai penghargaan finansial yang diinginkan.

Sipardi dan Anwar, 2004 (dalam Victor dan Morasa, 2007) menyatakan motivasi adalah keadaan dalam diri pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mancapai tujuan. Motivasi yang ada pada seseorang akan mewujudkan suatu prilaku yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran kepuasan. Jadi, motivasi bukanlah yang dapat diamati tetapi adalah hal yang dapat disimpulkan adanya karena sesuatu prilaku yang tampak.

Heidjachman dan Husna, 2003 (dalam Victor dan Morasa, 2007) menyatakan motivasi merupakan proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar melakukan sesuatu yang kita inginkan. Untuk membangun produktivitas dan motivasi pekerja ada dua hal yang harud dilakukan, yaitu carilah pembayaran pekerjaan individual seseorang dan bantu mereka mencapai pembayaran untuk setiap tugas tambahan yang diberikan sehingga baik kebutuhan instansi maupun individu tercapai.

Susilo, 1987 (dalam Ellya dan Yuskar, 2006) mengatakan bahwa motivasi adalah faktor-faktor yang mendorong orang untuk bertindak dengan cara tertentu. Selanjutnya menurut Widyastuti, dkk (2004) menyatakan bahwa motivasi seringkali diartikan sebagai dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat, sehingga motivasi merupakan suatu tenaga yang menggerakkan manusia untuk bertingkah laku di dalam perbuatannya yang mempunyai tujuan tertentu.

(18)

18

Teori motivasi yang dikemukakan dalam penelitian ini yaitu : (dalam Siagian,1990)

1. Menurut Teori Abraham H.Maslow, manusia mempunyai lima tingkat kebutuhan, yaitu:

a. Aktualisasi Diri, seperti pencapaian, pengakuan, dan bekerja dengan sendirinya

b. Penghargaan, seperti tanggung jawab kemajuan c. Memiliki dan Kasih Sayang, seperti faktor kesehatan

d. Keselamatan dan Keamanan, seperti hubungan antar pribadi, kebijakan/administrasi perusahaan dan pengawasan gaji

e. Kebutuhan Dasar Psikologis, seperti persyaratan kerja

2. Menurut Teori Herzberg, teori yang dikembangkan dikenal dengan “Model Dua Faktor”, yaitu:

a. Faktor motivasional adalah hal-hal yang pendorong berprestasi yang sifatnya instrinsik, yang berarti bersumber dalam diri seseorang

b. Faktor higiene atau pemeliharaan adalah faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik yang berarti bersumber dari luar diri seseorang.

Dalam penelitian ini termotivasi oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Widyastuti, dkk (2004) terdapat tiga motivasi untuk mengikuti PPAk, yaitu :

1. Motivasi kualitas adalah dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk memiliki dan meningkatkan kualitas atau kemampuannya dalam melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar

2. Motivasi karir adalah dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka mencapai karir yang lebih baik dari sebelumnya

(19)

19

3. Motivasi ekonomi adalah dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka untuk mencapai penghargaan finansial yang diinginkan

2.1.2 Minat

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988) minat merupakan kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Menurut Widyastuti, dkk 2004 (dalam Ellya dan Yuskar, 2006) minat adalah keinginan yang didorong oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkan.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhtikan pada minat ini, yaitu:

1. Minat dianggap sebagai perantara faktor-faktor motivasional yang mempunyai dampak pada suatu perilaku.

2. Minat menunjukkan seberapa keras seseorang berani mencoba melakukan sesuatu. 3. Minat menunjukkan seberapa banyak upaya yang direncanakan seseorang untuk

melakukan sesuatu.

2.1.3 Profesi Akuntan

Istilah profesi berasal dari bahasa Yunani, professues berarti suatu kegiatan atau pekerjaan yang dihubungkan dengan sumpah atau janji yang bersifat religius, sehingga ada ikatan batin bagi seseorag yang memiliki profesi tersebut untuk tidak melanggar dan memelihara kesucian profesinya. Menurut International Federation of

Accountant, 2003 (dalam Widyastuti, dkk (2004)) yang dimaksud dengan profesi

(20)

20

akuntansi, termasuk bidang pekerjan akuntan publik, akuntan intern yang bekerja pada perusahaan industri, keuangan atau dagang, akuntan yang bekerja di pemerintahan, dan akuntan sebagai pendidik. Dalam arti sempit, profesi akuntan adalah lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh akuntan sebagai akuntan publik yang lazimnya terdiri dari pekerjaan audit, akuntansi, pajak dan konsultan manajemen.

Menurut kamus Bahasa Indonesia, profesi diartikan sebagai bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian, keterampilan, kejujuran, dan sebagainya tertentu. Profesi Akuntansi merupakan profesi yang dijalankan oleh orang-orang yang telah mendapatkan gelar BAP (Bersertifikat Akuntan Publik) atau CPA (Certified Public

Accountant).

Richard H Hall, 1968 (dalam Fitriany, 2008) dalam artikel “Professionalization and Bureaucratization” pada American Sociological Review edisi Februari seperti yang dikutip Media Akuntansi edisi 28 September 2002, menyatakan bahwa profesi bercirikan sebagai berikut:

1. Pelayanannya bersifat untuk kepentingan publik (service to public).

2. Pengaturan kinerjanya ditentukan diawasi sendiri oleh profesi (self regulation). 3. Menguasai suatu keahlian pada bidang tertentu (dedicated to one’s field). 4. Mandiri dalam pembiayaan pengembangan kinerja profesi (autonomy).

Menurut Moenaf, 1997 (dalam Fitriany, 2008) menyebutkanacto-ciri dari sebuah profesi yaitu:

1. Memiliki pengetahuan seragam (common body of knowledge) yang diperoleh dari proses pendidikan yang teratur yang dibuktikan dengan tanda lulus (ijazah) yang memberikan hak untuk melakukan suatu pekerjaan.

(21)

21

2. Pengakuan masyarakat atau pemerintah mengenai kewenangan untuk memberikan jasanya kepada khalayak ramai karena keahliannya yang merupakan monopoli profesi untuk memberikan jasa dibidang tertentu.

3. Suatu wadah kumpulan dari anggota berupa organisasi profesi untuk mengatur anggotanya serta dilengkapi dengan kode etik.

4. Mengutamakan dan mendahuluin pelayanan di atas imbalan jasa, tetapi tidak berarti bahwa jasanya diberikan tanpa imbalan. Cara ini yang membedakannya dengan kegiatan usaha.

Profesi akuntan biasa dianggap salah satu bidang profesi seperti organisasi lainnya, misalnya Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Supaya dikatakan profesi ia harus memiliki beberapa syarat sehingga masyarakat sebagai objek dan sebagai pihak yang memerlukan profesi, mempercayai hasil kerjanya.

Ciri profesi menurut Harahap, 1991 (dalam Fitriany, 2008) adalah sebagai berikut:

1. Memiliki bidang ilmu yang ditekuni yaitu yang merupakan pedoman dalam melaksanakan keprofesiannya.

2. Memiliki kode etik sebagai pedoman yang mengatur tingkah laku anggotanya dalam profesi itu.

3. Berhimpun dalah suatu organisasi resmi yang diakui oleh masyarakat/pemerintah. 4. Keahliannya dibutuhkan oleh masyarakat.

5. Bekerja bukan dengan motif komersil tetapi didasarkan kepada fungsinya sebagai kepercayaan masyarakat.

(22)

22

2.1.4 Pendidikan Profesi Akuntansi

Banyak masalah yang terjadi pada berbagai bisnis yang ada saat ini melibatkan profesi akuntan. Sorotan yang diberikan kepada profesi ini disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya praktik-praktik profesi yang mengabaikan standar akuntansi bahkan etika.

Keputusan Mendiknas Nomor 179/U/2001 menyebutkan Pendidikan Profesi Akuntansi adalah pendidikan tambahan pada pendidikan tinggi setelah program sarjana Ilmu Ekonomi pada program studi akuntansi. Pendidikan profesi akuntansi bertujuan menghasilkan lulusan yang menguasai keahlian bidang profesi akuntansi dan memberikan kompensasi keprofesian akuntansi. Lulusan Pendidikan Profesi Akuntansi berhak menyandang sebutan gelar profesi akuntan yang selanjutna disingkat Ak, dan juga semakin berpeluang meniti karir sebagai auditor pemerintahan, auditor internal, akuntan sektor publik, akuntan manajemen, akuntan pendidik, akuntan perpajakan, akuntan keuangan, maupun akuntan sistem informasi.

Menurut Kholis (2002) lahirnya PPAk dlam perspektif sejarah profesi dan pendidikan akuntansi di Indonesia dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu kebutuhan dan pemahaman masyarakat akan profesi akuntan, peranan serta IAI sebagi wadah organisasi akuntan dan peranan pemerintah dalam mengembangkan pendidikan dan profesi akuntan. Selain itu, kehadiran PPAk memang sudah menjadi kebutuhan mendesak bagi pengembangan profesi akuntansi di Indonesia sesuai dengan tuntunan situasi dan kondisi globalisasi dewasa ini.

Dari beberapa pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa tidak semua jenis pekerjaan yang dijalankan oleh seseorang dapat disebut sebagai profesi. Suatu pekerjaan dapat disebut sebagai profesi jika pekerjaan tersebut berasal dari

(23)

23

pengetahuan yang diperoleh melalui pendidikan khusus, memberikan pelayanan jasa tertentu, memiliki kode etik profesi, serta memiliki sebuah wadah organisasi profesi yang menaungi para anggotanya. Hal lain yang tak kalah penting pada profesi adalah kepercayaan. Kepercayaan merupakan pengakuan masyarakat terhadap kualitas jasa yang diberikan akuntan. Tanpa kepercayaan, profesi akuntan tidak akan bertahan lama.

Lulusan Pendidikan Profesi Akuntansi akan mempunyai daya saing yang lebih tinggi sebagai akuntan dibandingkan dengan para sarjana yang tidak mempunyai predikat kuntan. Lulusan Pendidikan Profesi Akuntansi akan menjadi akuntan yang berhak mendapatkan Register Negara dan boleh mengikuti Ujian Sertifikat Akuntan Publik (USAP). USAP merupakan persyaratan penting untuk mendpatkan ijin praktik sebagai Akuntan Publik.

2.2 Penelitian Terdahulu

Berikut ini penelitian terdahulu mengenai pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa mengikuti pendidikan PPAk, yaitu:

Table 1 Penelitian Terdahulu No. NAMA PENELITI, TAHUN dan JUDUL VARIABEL METODE PENELITIAN HASIL PENELITIAN 1. Sri Wahyuni Widyastuti, Sri Suryaningsum dan Kiky Juliana. (2004) Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi. Variabel dependen: Minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk Variabel independen: motivasi kualitas, motivasi karir, motivasi ekonomi Metode pengumpulan data: kuesioner Variabel motivasi karir merupakan faktor yang paling signifikan mempengaruhi minat, sedangkan untuk motivasi kualitas dan motivasi ekonomi tidak signifikan

mempengaruhi minat untuk mengikuti PPAk Ada perbedaan

(24)

24

minat antara mahasiswa tingkat awal dan mahasiswa tingkat akhir

2. Sri Wahyuni Widiastuti, Sri Suryaningrum (2005) Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi. Variabel dependen: Minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk Variabel independen: motivasi kualitas, motivasi karir, motivasi ekonomi. Metode pengumpulan data: kuesioner 520 eksemplar di enam perguruan tinggi

Variabel motivasi karir merupakan faktor yang paling signifikan mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk, sedangkan motivasi kualitas dam motivasi ekonomi tidak signifikan mempengaruhi minat untuk mengikuti PPAk.

3. Sri Suranta dan Muhammad Syafiqurrahman (2006) Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) di Karesidenan Surakarta. Variabel dependen: minat mengikuti PPAk Variabel independen: motivasi kualitas, motivasi karir, motivasi ekonomi. Metode pengumpulan data: kuesioner mahasiswa Akuntansi di PTS Surakarta. Variabel motivasi kualitas dan motivasi karir berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk, sedangkan untuk motivasi ekonomi tidak signifikan

mempengaruhi minat untuk mengikuti PPAk .

4. Ellya Benny,SE (Alumni FEKON UBH) dan Dr. Yuskar, SE, MA, Ak (2006) Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) (Studi Empiris Pada Perguruan Tinggi di Padang) Variabel dependen: Minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk Variabel independen: motivasi karir, motivasi kualitas, dan motivasi ekonomi. Metode pengumpulan data: kuesioner mahasiswa akuntansi perguruan tinggi di Padang. 1.Variabel motivasi kualitas dan motivasi karir berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk 2. Variabel motivasi ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk 3. Ada perbedaan signifikan antara mahasiswa yang belum mengambil mata kuliah auditing dan yang telah mengambil mata kuliah auditing terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk.

5. Victor S. G. Tengker dan Dra. Jenny Morasa, Msi, Ak Variabel penelitian: dependen: minat mengikuti PPAk Metode pengumpulan data: kuesioner mahasiswa Motivasi karir

berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mengikuti PPAk.

(25)

25 (2007) Pengaruh Motivasi Karir Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk): Studi Pada Jurusan Akuntansi FE Unsrat Manado. Variabel independen: motivasi karir. Akuntansi di FEUI Unsrat Manado. 6. Riani Nurainah Lisnasari dan Fitriany (2008) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk): Studi Empiris di UI. Variabel dependen: minat mengikuti PPAk Variabel independen: motivasi karir, motivasi mencari ilmu, motivasi ekonomi, motivasi gelar, motivasi mengikuti USAP, biaya pendidikan PPAk dan lama pendidikan PPAk. Metode pengumpulan data: kuesioner mahasiswa Akuntansi di FEUI program S1 dan PPAk. Pada mahasiswa akuntansi ekstension, faktor yang mempengaruhi minat mengikuti PPAk adalah motivasi gelar, masa pendidikan, dan motivasi karier

Pada mahasiswa akuntansi regular tidak ada satu pun faktor yang mempengaruhi minat mengikuti PPAk Pada mahasiswa PPAk, faktor yang

mempengaruhi minat mengikuti PPAk adalah motivasi karir dan USAP.

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka teoritis akan ditinjau dari pengaruh motivasi secara simultan, serta pengaruh motivasi secara parsial, yaitu motivasi kualitas, motivasi karir, motivasi ekonomi, yang mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi dalam mengikuti PPAk. Berdasarkan uraian yang ada di atas maka disusun skema dari kerangka pemikiran teoritis sebagai berikut:

(26)

26

Gambar 1

Skema Kerangka Pemikiran Teoritis

2.4 Hipotesis Penelitian

2.4.1 Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Mengikuti PPAk

Analisis mengenai motivasi mahasiswa untuk mengikuti PPAk menunjukkan bahwa motivasi kemungkinan besar berperan dalam menentukan minat seorang mahasiswa untuk mengikuti PPAk Pendidikan profesi akuntansi sangat penting bagi mahasiswa jurusan akuntansi sebab PPAk dapat memberikan kontribusi untuk menjadi seorang akuntan yang professional. Mengingat pentingnya PPAk bagi mahasiswa akuntansi maka diperlukan motivasi dari dalam diri mahaiswa terhadap minat untuk mengikuti PPAk yang diharapkan dapat mencapai tujuan untuk diinginkan mahasiswa tersebut.

Berdasarkan uraian di atas mengenai motivasi calon akuntan maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:

H1 : Ada pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan PPAk.

2.4.2 Pengaruh Motivasi Kualitas Terhadap Minat Mahasiswa Mengikuti PPAk

Penelitian yang dilakukan Yusuf, 2000 (dalam Widyastuti, dkk (2004)) untuk mengetahui kualitas lulusan jurusan akuntansi, menyatakan bahwa mutu lulusan dari penerapan kurikulum program S-1 jurusan akuntansi yang berlaku selama ini sering dipertanyakan, lebih-lebih jika bekerja ata membuka kantor akuntan publik.

MOTIVASI (X) Motivasi Kualitas (X1)

Motivasi Karir (X2) Motivasi Ekonomi (X3) Minat Mahasiswa

(27)

27

Kemampuan lulusan pada umumnya dipandang kurang memadai.Elemen kualitas atau kompetensi merupakan hal yang sangat diperhatikan dalam profesi akuntansi, khususnya profesi akuntan public. Bahkan elemen ini dimasukkan dalam standar audit. Standar umum auditing yang pertama menyatakan bahwa : Audit harus dilaksanakan oleh seseorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor.

Effendi, 2000 (dalam Widyastuti, dkk (2004)) mencoba mengetahui persepsi mahasiswa, akuntan, dan pemakai jasa akuntansi terhadap program PPAk yang meliputi kualitas lulusan S-1 akuntansi, materi, dan manfaat pendidikan. Ketiga responden mempunyai persepsi bahwa kualitas lulusan S-1 akuntansi sudah berkualitas, dalam hal ini pemakai jasa akuntansi mempunyai persepsi yang paling baik tentang kualitas lulusan akuntansi. Elemen kualitas merupakan hal yang sangat diperhatikan dalam profesi akuntansi. Bahkan elemen ini dimasukkan dalam Standar Audit. Standar umum auditing yang pertama menyatakan bahwa:

“Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian

atau pelatihan teknis yang cukup sebagai seorang auditor”

Hal ini berarti bahwa dalam melaksanakan audit untuk sampai pada pernyataan pendapat, auditor harus senantiasa bertindak sebagai ahli dalam bidang akuntansi dan bidang auditing. Pencapaian keahlian tersebut dimulai dengan pendidikan formalnya (tingkat universitas) yang diperluas melalui pengalaman-pengalaman selanjutnya dalam praktek auditing. Untuk memenuhi persyaratan sebagai seorang profesional, auditor harus menjalani pelatihan teknis yang cukup.

Munawir, 1999 (dalam Widyastuti, dkk (2004)) menyatakan bahwa kompetensi auditor ditemtukan oleh tiga faktor:

(28)

28

1. Pendidikan tingkat formal tingkat universitas, yaitu dengan menjadi Sarjana Ekonomi jurusan akuntansi

2. Pelatihan teknis dan pengalaman dalam bidang auditing, antara lain memiliki pengalaman kerja di Kantor Akuntan Publik minimal 3 tahun

3. Pendidikan profesional yang berkelanjutan selama menjalani karir sebagai auditor, dengan mengikuti seminar, lokakarya, dan Simposium Nasional Akuntansi (SNA).

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi kualitas sebagai dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk memiliki dan meningkatkan kualitas diri dan kemampuannya dalam bidang yang ditekuninya sehingga dapat melaksanakan tugas dengan baik dan benar.

Berdasarkan uraian di atas mengenai kualitas calon akuntan maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:

H2 : Ada pengaruh motivasi kualitas terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan PPAk.

2.4.3 Pengaruh Motivasi Karir Terhadap Minat Mahasiswa Mengikuti PPAk

Pilihan karir merupakan ungkapan diri seseorang, karena pilihan mununjukkan motivasi seseorang, ilmu, kepribadian dan seluruh kemampuan yang dimiliki. Menurut Hall, 1986 (dalam Widyastuti, dkk (2004)) karir dapat diartikan sebagai rangkaian sikap dan perilaku yang berhubungan dengan perjalanan kerja seseorang sepanjang kehidupan kerjanya. Karir juga dipandang sebagai rangkaian “promosi” atau tranfer lateral untuk memperoleh pekerjaan yang mempunyai

(29)

29

beban tanggung jawab lebih tinggi/ penempatan posisi yang lebih baik dalam hirarki pekerjaan seseorang sepanjang kehidupan kerjanya.

Institusi pendidikan mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan karir seseorang akuntan. Menurut Siegel, 1991 (dalam Fitriany (2008)) melakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara struktur organisasi institusi pendidikan akuntansi dengan perkembangan profesional selanjutnya bagi auditor. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa struktur organisasi mempunyai struktur signifikan terhadap perkembangan profesi selanjutnya bagi auditor.Auditor yang mempunyai latar belakang pendidikan profesional akuntansi membutuhkan lebih sedikit waktu untuk dipromosikan menjadi auditor senior atau manajer.

Penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan karir para akuntan, pengacara, insinyur, dan ahli fisika pernah dilakukan Paollilo dan Estes pada tahun 1982. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa 25 persen akuntan memilih karir profesi mereka sebelum memasuki perguruan tinggi dan 40,3 persen memutuskan memilih profesi tersebut setelah mereka masuk pada tahun pertama dan kedua, sedangkan 74,4 persen insinyur teknik dan 64,2 persen ahli fisika memilih karir mereka sebelum memasuki perguruan tinggi (Paollilo dan Estes, 1982 dalam Widyastuti, dkk (2004)).

Berdasarkan uraian di atas mengenai karir calon akuntan maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:

H3 : Ada pengaruh motivasi karir terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan PPAk.

(30)

30

2.4.4 Pengaruh Motivasi Ekonomi Terhadap Minat Mahasiswa Mengikuti PPAk

Penghargaan finansial merupakan salah satu bentuk sistem pengendalian manajemen. Untuk memastikan bahwa segenap elemen karyawan dapat mengarahkan tindakannya terhadap pencapaian tujuan perusahaan, maka manajemen memberikan balas jasa atau reward dalam berbagai bentuk, termasuk di dalamnya financial reward atau penghargaan finansial dalam Widyastuti, dkk (2004). Masing-masing perusahaan dapat menetapkan berbagai kebijakan yang berbeda berkaitan dengan penghargaan finansial yang akan diberikan kepada karyawan. Secara umum penghargaan finansial terdiri atas penghargaan langsung dan tidak langsung.

Penghargaan langsung dapat berupa pembayaran dari upah dasar atau gaji pokok, overtime atau gaji dari lembur, pembayaran untuk hari libur, pembagian dari laba (profit sharing), opsi saham, dan berbagai bentuk bonus berdasarkan kinerja lainnya. Sedangkan penghargaan tidak langsung meliputi asuransi, pembayaran liburan, tunjangan biaya sakit, program pensiun, dan berbagai manfaat lainnya.

Carpenter dan Strawser, 1970 (dalam Widyastuti, dkk (2004)) melakukan penelitian untuk mengetahui kriteria mahasiswa jurusan akuntansi pada tingkat akhir di Pennsylvania State University dalam memilih karir. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa sifat pekerjaan, kesempatan promosi, dan gaji awal merupakan tiga karakter terpenting dalam pemilihan karir diantara 11 faktor pekerjaan. Sedangkan Albrecht dan Sack, 2000 (dalam Ellya dan Yuskar (2006)), menyatakan bahwa salah satu penyebab menurunnya jumlah mahasiswa akuntansi

(31)

31

selama kurun waktu 1995 hingga 1999 yang mencapai 23% adalah akibat lebih rendahnya gaji awal pada profesi jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Dari penjelasan di atas, motivasi ekonomi adalah suatu dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka untuk mencapai penghargaan finansial yang diinginkan. Secara umum penghargaan finansial terdiri atas penghargaan langsung dan penghargaan tidak langsung.

Berdasarkan uraian di atas mengenai ekonomi calon akuntan maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:

H4 : Ada pengaruh motivasi ekonomi terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan PPAk

(32)

32

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian

Analisis mengenai motivasi mahasiswa untuk mengikuti PPAk menunjukkan bahwa motivasi kemungkinan besar berperan dalam menentukan minat seorang mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Pendidikan Profesi Akuntansi penting bagi mahasiswa jurusan akuntansi sebab PPAk dapat memberikan kontribusi untuk menjadi seorang akuntan yang profesional. Mengingat pentingnya PPAk bagi mahasiswa akuntansi maka diperlukan motivasi dari dalam diri mahasiswa terhadap minat untuk mengikuti PPAk. Motivasi atau dorongan merupakan suatu tenaga yang menggerakkan mahasiswa untuk berminat mengikuti PPAk, yang diharapkan dapat mencapai tujuan yang diinginkan seorang mahasiswa akuntansi.

Dalam hal ini, penulis akan melihat pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk dengan hipotesis, yaitu:

Variabel dependen (Y) : Minat mahasiswa mengikuti pendidikan PPAk

Variabel independen (X) : Motivasi kualitas (X1)

Motivasi karir (X2)

Motivasi ekonomi (X3)

3.2 Definisi Operasional

Variabel ini terdiri dari 5 item pertanyaan yang diukur dengan skala likert 5 point. Sikap responden yang “sangat tidak setuju” diwakili oleh point (1) yang dapat diartikan minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk rendah. Sedangkan sikap

(33)

33

responden yang “sangat setuju” diwakili oleh point (5) yang berarti bahwa minat untuk mengikuti PPAk mahasiswa tinggi.

1. Minat mahasiswa mengikuti pendidikan PPAk (Y) adalah keinginan yang didorong oleh suatu keinginan, setelah melihat, mengamati dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkannya berkaitan dengan pendidikan PPAk (Widyastuti, dkk., 2004). Indikator dari minat mengikuti pendidikan PPAk adalah (Widyastuti, dkk., 2004):

a. Pendidikan Profesi Akuntansi dapat membantu perkembangan profesi akuntansi

b. Tertarik untuk mengikuti PPAk karena PPAk dapat meningkatkan kualitas calon akuntan

c. Tertarik untuk mengikuti PPAk karena PPAk dapat membantu kesuksesan karir dalam profesi akuntansi

d. Tertarik untuk mengikuti PPAk karena PPAk merupakan sarana untuk mendapatkan pekerjaan yang memberikan pembayaran finansial yang besar

e. Akan mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi setelah studi selesai

2. Motivasi kualitas (X1) adalah dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk memiliki dan meningkatkan kualitas atau kemampuannya dalam melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar (Widyastuti, dkk., 2004).

(34)

34

a. Mendapatkan pengetahuan tentang isu-isu kebijakan dan peraturan akuntansi terkini

b. Meningkatkan pengetahuan perpajakan dan pengaruhnya terhadap keputusan keuangan dan manajerial

c. Meningkatkan pengetahuan organisasional dan lingkungan bisnis

d. Meningkatkan kemampuan analitis, decision making, dan problem solving

e. Meningkatkan keahlian dalam mengaplikasikan pengetahuan akuntansi untuk memecahkan masalah-masalah riil dalam kehidupan sehari-hari

f. Meningkatkan kemampuan interpersonal, seperti kemampuan bekerja sama dalam kelompok

g. Meningkatkan pengetahuan dalam bidang keuangan

h. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi baik verbal maupun tertulis

i. Meningkatkan pengetahuan dalam akuntansi manajemen seperti penganggaran, penilaian kinerja, dan sebagainya

j. Meningkatkan keahlian dalam praktik audit

3. Motivasi karir (X2) adalah dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka mencapai karir yang lebih baik dari sebelumnya (Widyastuti, dkk., 2004).

Indikator dari motivasi karir adalah (Widyastuti, dkk., 2004):

a. Meningkatkan kesempatan promosi jabatan

(35)

35

c. Mampu menyelesaikan beban pekerjaan yang diberikan dengan baik

d. Mendapatkan perlakuan profesional dari atasan, rekan, dan bawahan di lingkungan pekerjaan

e. Meningkatkan kemampuan berprestasi didalam pekerjaan

f. Meningkatkan rasa profesionalisme dan kebanggaan terhadap profesi akuntansi

g. Meningkatkan rasa tanggung jawab pekerjaan dalam kaitannya dengan klien, rekan seprofesi, dan masyarakat secara umum

h. Memperluas akses dan jaringan (network) dengan dunia kerja

i. Mendapatkan pengetahuan berkaitan dengan isu-isu dunia kerja di profesi akuntansi yang terkini.

j. Mendapatkan pengetahuan berkaitan dengan peran dan tanggung jawab yang akan dimiliki ketika berada di tengah-tengah masyarakat

4. Motivasi ekonomi (X3) adalah dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka untuk mencapai penghargaan finansial yang diinginkan (Widyastuti, dkk., 2004). Secara umum penghargaan finansial terdiri atas penghargaan langsung dan penghargaan tidak langsung.

Indikator dari motivasi ekonomi adalah (Widyastuti, dkk., 2004):

(36)

36

b. Memperoleh pekerjaan dengan fasilitas yang memadai, seperti mobil dan rumah dinas

c. Mendapatkan pekerjaan yang memberikan tunjangan keluarga

d. Mendapatkan pekerjaan yang memberikan gaji tambahan (di luar gaji pokok, seperti honor) yang tinggi.

e. Mendapatkan pekerjaan yang memberikan kenaikan gaji setiap periode tertentu

f. Mendapatkan pekerjaan dengan starting salary atau gaji awal yang tinggi

g. Mendapatkan pekerjaan yang memberikan fasilitas opsi saham

h. Mendapatkan pekerjaan yang memiliki kebijakan yang jelas dalam pemberian gaji lembur

i. Mendapatkan pekerjaan yang memberikan program dana pensiun

j. Mendapatkan pekerjaan yang memberikan bonus akhir tahun yang besar

3.3 Penentuan Populasi dan Sampel

Dalam penelitiaan ini yang menjadi populasi adalah mahasiswa/i jurusan akuntansi S1 Universitas Dian Nuswantoro dan Universitas STIKUBANK Semarang. Alasan penulis memilih populasi tersebut karena sama-sama terakreditasi B tetapi Universitas STIKUBANK memiliki PPAk sedangkan Universitas Dian Nuswantoto tidak memiliki PPAk dan ingin mengetahui motivasi mahasiswa akuntansi terhadap minat untuk mengikuti PPAk. Sampel adalah sejumlah individu dari populasi yang diteliti. Penelitian ini menggunakan metode pengambilan sampel dilakukan dengan menyebar kuesioner yang didistribusikan langsung kepada mahasiswa

(37)

37

akuntansi.Mekanisme yang dipilih oleh penulis sebagai populasi dan sampel adalah yang sedang menempuh tugas akhir.

Rincian populasi dalam penelitian ini sebagai berikut : Tabel 3.1 Rincian Populasi

TAHUN MASUK JUMLAH MAHASISWA

UDINUS STIKUBANK

2009 76 43

2010 103 68

Untuk menentukan ukuran sampel dari suatu populasi dapat digunakan pendekatan slovin sebagai berikut: (Husein Umar, 2001):

n =

dimana:

n = ukuran sampel

N= jumlah populasi

e = batas ketelitian yang digunakan

Dalam penelitian ini :

Mahasiswa UDINUS Angkatan 2009

N= 76

e = 10%

N =

(38)

38

Mahasiswa UDINUS Angkatan 2010

N= 103

e = 10%

N =

∗ . = . = 49.7584541 dibulatkan menjadi 50

Dari perhitungan di atas, maka sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 93 mahasiswa UDINUS.

Mahasiswa STIKUBANK Angkatan 2009

N= 43

e = 10%

=

∗ . = . = 30.0699300 dibulatkan menjadi 30

Mahasiswa STIKUBANK Angkatan 2010

N= 68

e = 10%

=

∗ . = . = 40.4761904 dibulatkan menjadi 40

Dari perhitungan di atas, maka sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 70 mahasiswa Unisbank. Jadi, total semuanya adalah 163.

3.4 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data subjek. Data subjek adalah jenis data penelitian yang berupa opini, sikap, pengalaman atau karakteristik dari seseorang atau sekelompok orang yang menjadi subjek penelitian

(39)

39

atau responden. Sumber data penelitian ini berbentuk tanggapan responden yang diberikan secara tertulis. Respon pada penelitian ini diberikan dalam bentuk tanggapan atau kuesioner.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode survey, yaitu pengumpulan data primer yang menggunakan pertanyaan tertulis. Metode ini memerlukan adanya hubungan antara peneliti dengan subjek dengan menanyakan kesediaan untuk mengisi kuesioner. Prosedur ini merupakan cara yang digunakan peneliti untuk memperoleh fakta mengenai variabel yang diteliti. Pada penelitian ini fakta yang diungkap merupakan fakta aktual yaitu data yang diperoleh dari subjek dengan anggapan bahwa memang subjeklah yang lebih mengetahui keadaan sebenarnya dan peneliti berasumsi bahwa informasi yang diberikan oleh subjek adalah benar (Azwar, 1998). Responden diminta mengisi pertanyaan dalam skala ordinal berbentuk verbal dalam jumlah kategori tertentu, yaitu :

1. Kategori Sangat Setuju skor 5 2. Kategori Setuju diberi skor 4

3. Kategori Kurang Setuju diberi skor 3 4. Kategori Tidak Setuju diberi skor 2

5. Kategori Sangat Tidak Setuju diberi skor 1

3.6 Metode Analisis

3.6.1 Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif sulit diberi pembenaran secara matematik karena kecenderungan penyampaian perasaan atau wawasan yang datanya diambil

(40)

40

berdasarkan sampel. Analisis kualitatif yaitu suatu analisis yang tidak berdasarkan pada angka-angka yang dapat dihitung. Analisis ini digunakan untuk memberikan keterangan-keterangan mengenai angka-angka yang telah diperoleh dari perhitungan. Teknik ini digunakan untuk menganalisis masalah dengan menggunakan bahasa verbal berdasarkan data-data penelitian yang dihubungkan dengan teori yang ada. Analisis ini dimaksudkan untuk menarik kesimpulan dari hasil yang diperoleh melalui alat analisis kuantitatif.

3.6.2 Analisis Kuantitatif

Metode analisis kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari hasil penelitian dengan menggunakan teknik-teknik perhitungan statistik, dalam analisis ini suatu masalah dipecahkan dengan perhitungan-perhitungan berupa angka yang kemudian mengolahnya dan menyajikannya dalam bentuk tabel, grafik, dan dibuat analisis agar dapat ditarik kesimpulan sebagai dasar membuat keputusan. Pengujian analisis kuantitatif menggunakan uji, sebagai berikut :

1. Uji Validitas

Validitas adalah tingkat keandalah dan keaslihan alat ukur yang digunakan. Intrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur Sugiyono, 2004 (dalam Widyastuti, dkk (2004)). Dengan demikian, instrumen yang valid merupakan instrumen yang benar-benar tepat untuk mengukur apa yang hendak di ukur, karena data penelitian menggunakan skala likert maka menggunakan metoda pearson correlation dengan bantuan alat ukur SPSS. Nilai probabilitas digunakan untuk menerima atau menolak signifikansi korelasi item variabel dengan skor total adalah 0.05. Jika nilai signifikan item lebih besar dari pada probabilitasnya, maka item tersebut tidak valid.

(41)

41

2. Uji Reliabilitas

Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan satu cara, yaitu One Shot atau sekali pengukuran dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pernyataan lain atau mengukur korelasi atar jawaban pertanyaan. Reliabilitas dapat diukur dengan uji statistik Cronbach Alpha(α).

3.6.3 Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik diperlukan untuk mengetahui apakah hasil estimasi regresi yang dilakukan benar-benar bebas dari adanya gejala dari model regresi, yaitu:

1. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji Glejser, dimana tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel independen nilai absolut Ut.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel Ortogonal adalah variabel

(42)

42

independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk melihat adanya multikoleniaritas dalam model regresi yaitu dengan melihat nilai tolerance dengan variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukan setiap varibel indevenden manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya.

3. Uji Autokorelasi

Uji Autokrelasi berjuan menguji apakah dalam suatu model regrei linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan kepada periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi muncul karena observasi yang beruntun sepanjang waktu berkaitan satu sama lainy. Model regresi yang baik adalah regresi yg bebas dari autokorelasi Uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson.

4. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak.Metode yang dipakai untuk mengetahui kenormalan model regresi adalah One Sample Kolmogorov Smirnov Test dan Normal P-Plot. Distribusi data dinyatakan normal apabila nilai P dari One Sample Kolmogorov Smirnov Test > 0,05, dan sebaliknya. Sedangkan Normal Probability Plot of Regression Standarized Residual apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan atau tidak mengikuti garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3.7 Penguji Hipotesis

Metode yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi berganda.Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

(43)

43

Dalam penelitian ini terdapat 3 variabel independen dan untuk maka model persamaan regresi sebagai berikut: (dalam Widyastuti, dkk., 2004)

Y =β + β x + β x + β x + e

Dimana :

Y = minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPA

βο = konstanta = koefisien regresi X1 = motivasi kualitas X2 = motivasi karir X3 =motivasi ekonomi e = error= pengganggu

3.7.1 Uji Signifikan Parsial (Uji t)

Uji t dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variable dependen (Imam Ghozali, 2011).

Uji hipotesis ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi t , dengan ketentuan :

Jika signifikansi <0,05 maka Ha diterima. Jika signifikansi >0,05 maka Ha ditolak.

3.7.2 Koefisien Determinasi ( )

Koefisien Determinasi (R ) mengukur seberapa jauh kemampuan suatu model dalam menerangkan variabel-variabel dependen yang dihitung Nilai R yang kecil (mendeteksi nol) berarti kemampuan suatu variabel dalam menjelaskan variabel dependen yang terbatas. Kelemahan mendasar penggunaan determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model.

(44)

44

3.7.3 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen Uji ini bertujuan untuk memcari goodness of fit dari suatu model atas kerangka teoritis.

Kriteria pengujian:

H : B = 0 (tidak ada pengaruh signifikan antara variabel independen dan variabel dependen terhadap Y).

Ha : B # 0 (ada pengaruh signifikan antara variabel independen dan variabel dependen terhadap Y).

Uji hipotesis ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi , dengan ketentuan :

- Sig > α, maka Ha diterima. - Sig < α, maka Ha ditolak

3.7.4 Uji Beda t-test

Uji beda t-test digunakan untuk menentukan apakah dua sampel yang tidak berhubungan memiliki nilai rata-rata yang berbeda. Uji beda t-test dilakukan dengan cara membandingkan perbedaan antara dua nilai rata-rata dengan standar error dari perbedaan rata-rata dua sampel (Imam Ghozali, 2011).

Cara pengujiannya :

: B = 0 Artinya tidak ada pengaruh dari masing-masing variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) (tidak ada pengaruh perbedaan yang signifikan antara X terhadap Y).

(45)

45

: B ≠ 0 Artinya ada pengaruh dari masing-masing variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) (ada pengaruh yang signifikan antara X terhadap Y).

(46)

46

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Responden

Dalam penelitiaan ini yang menjadi populasi adalah mahasiswa/i jurusan akuntansi S1 Universitas Dian Nuswantoro dan Universitas STIKUBANK Semarang. Program Studi akuntansi di dua Universitas ini mempunyai akreditasi B. Akan tetapi yang membedakan adalah Universitas STIKUBANK memiliki PPAk sedangkan Universitas Dian Nuswantoto tidak memiliki PPAk. Peneliti ingin mengetahui seberapa pengaruhnya motivasi mahasiswa akuntansi terhadap minat untuk mengikuti PPAk.Adapun sampel yang digunakan peneliti adalah mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro dan Universitas STIKUBANK. Adapun prosentase sampelnya adalah 46,5% (93 orang) mahasiswa UDINUS dan 35% (70 orang) mahasiswa UNISBANK dan yang tidak dikembalikan 18,5% (37 orang).

Tabel 4

Rincian Penerimaan dan Pengembalian Kuesioner

Keterangan Jumlah

a.Kuesioner yang disebar b.Kuesioner yang kembali c.Kuesioner yang tidak kembali

c.Kuesioner yang digunakan lebih lanjut

200 163 37 163 Sumber : Data primer yang diolah (2013)

4.1.2 Jenis Kelamin

Data responden berdasarkan karakteristik jenis kelamin dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

(47)

47

Tabel 5

Jenis Kelamin Responden

JENIS KELAMIN FREKUENSI

Prosentase (%)

Laki-laki 68 42%

Perempuan 95 58%

Jumlah 163 100%

Sumber : Data primer yang diolah (2013)

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa sebanyak 68 orang atau 42% berjenis kelamin laki-laki dan 95 orang atau 58% berjenis kelamin perempuan. Penjelasan diatas memberikan indikasi bahwa pada dasarnyamahasiswa yang diteliti banyak yang berjenis kelamin perempuan.

4.1.3 Usia Responden

Data responden berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 6

Usia Responden

No Keterangan Jumlah Prosentase

(%)

1 20 - 21 tahun 86 53%

2 22 - 23 tahun 65 40%

3 24 – 25 tahun 12 7%

Jumlah 163 100%

Sumber : Data primer yang diolah (2013)

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa kriteria pengambilan sampel usia responden yang paling banyak didominasi oleh mahasiswa yang berusia 20 – 21 tahun sebesar 53%.

4.2 Analisis Kualitatif 4.3.1 Motivasi Kualitas

Untuk mengetahui pendapat responden mengenai alasan responden motivasi kualitas, diajukan pertanyaan mengenai keinginan untuk mendapatkan pengetahuan tentang isu-isu kebijakan dan peraturan akuntansi terkini, keinginan untuk

(48)

48

meningkatkan pengetahuan perpajakan dan pengaruhnya terhadap keputusan keuangan dan manajerial, meningkatkan pengetahuan organisasional dan lingkungan bisnis, meningkatkan kemampuan analitis, decision making, dan problem solving, Untuk meningkatkan keahlian dalam mengaplikasikan pengetahuan akuntansi untuk memecahkan masalah-masalah riil dalam kehidupan sehari-hari, meningkatkan kemampuan interpersonal, meningkatkan pengetahuan dalam bidang keuangan, Untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dengan baik, Untuk meningkatkan pengetahuan dalam akuntansi manajemen, dan Untuk meningkatkan keahlian dalam praktik audit.

Tabel 6

Tanggapan Responden Mengenai Motivasi Kualitas

No Pertanyaan Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat Setuju Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % 1 Untuk mendapatkan pengetahuan tentang isu-isukebijakan danperaturan akuntansi Terkini 17 10 49 30 24 15 48 29,44 25 15 2 Untuk meningkatkan pengetahuan perpajakan dan pengaruhnya terhadap kepurusan keuangan dan manajerial 17 10 50 31 36 22 43 27 27 26,7 3 Untuk meningkatkan pengetahuan organisasional dan lingkungan bisnis 20 12.3 32 20 30 18 51 32.5 30 18 4 Untuk meningkatkan kemampuan analitis,

decision making, dan problem solving 15 9.2 38 23.5 29 17 44 27.5 37 23 5 Untuk meningkatkan keahlian dalam mengaplikasikan pengetahuan akuntansi untuk memecahkan masalah-masalah riil dalam kehidupan sehari-hari 10 6 39 24 27 23 59 30 28 17

(49)

49 6 Untuk meningkatkan kemampuan interpersonal, seperti kemampuan bekerja sama kelompok 8 5 38 23.5 37 23 48 29 31 19 7 Untuk meningkatkan pengetahuan dalam bidang keuangan 21 13 35 21 31 19 48 29 28 16 8 Untuk meningkatkan kemampuan komunikasi baik verbal maupun tertulis 11 6.5 40 24.5 29 17 51 32.5 32 20 9 Untuk meningkatkan pengetahuan dalam akuntansi manajemen penganggaran, penilaian kerja, dan sebagainya 13 8 36 22 31 19 49 30 34 20 10 Untuk meningkatkan keahlian dalam praktik audit 11 6.5 37 23 33 20 55 27.5 27 23 Sumber : Data primer yang diolah (2013)

Berdasarkan pertanyaan nomor 9 diatas tentang mahasiswa yang akan melanjutkan ke PPAk karena termotivasi untuk meningkatkan pengetahuan dalam akuntansi manajemen penganggaran, penilaian kerja, dan sebagainya, dapat diketahui bahwa sebagain besar jawaban responden adalah setuju yaitu 126 responden atau 60%. Penjelasan diatas mengindikasikan bahwa sebagaian besar mahasiswa ingin melanjutkan studi ke PPAk karena termotivasi untuk meningkatkan pengetahuan dalam akuntansi manajemen, misalnya dalam proses pembuatan suatu anggaran, penilaian hasil kinerja perusahaan dan sebagainya.

Menurut semua hasil jawaban dari semua responden diatas, maka dapat disimpulkan bahwa alasan mahasiswa melanjutkan ke PPAk adalah karena faktor motivasi kualitas untuk meningkatkan pengetahuan dalam akuntansi manajemen penganggaran, penilaian kerja, dan sebagainya yaitu sebesar 60% menyatakan setuju.

(50)

50

4.3.2 Motivasi Karir

Untuk mengetahui pendapat responden mengenai keinginan melanjutkan ke Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) berkaitan dengan motivasi karir, diajukan pertanyaan sebagai berikut : untuk meningkatkan kesempatan promosi jabatan, untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai, mampu menyelesaikan beban pekerjaan yang diberikan dengan baik, untuk mendapatkan perlakuan profesional dari atasan, rekan, dan bawahan didalam lingkungan pekerjaan, untuk meningkatkan kemampuan berprestasi didalam pekerjaan, untuk meningkatkan rasa profesionalisme dan kebanggaan terhadap profesi akuntansi, untuk meningkatkan rasa tanggung jawab pekerajaan dalam kaitannya dengan klien, rekan seprofesi, dan masyarakat secara umum, untuk memperluas akses dan jaringan (network) dengan dunia kerja, untuk mendapatkan pengetahuan berkaitan dengan isu-isu dunia kerja diprofesi akuntansi yang terkini, untuk mendapatkan pengetahuan berkaitan dengan peran dan tanggung jawab yang akan dimiliki ketika berada ditengah-tengah masyarakat.

Tabel 7

Tanggapan Responden Mengenai Motivasi Karir

No Pertanyaan Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat Setuju Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % 1 Untuk meningkatkan kesempatan promosi jabatan 28 17 42 26 30 18 47 29 16 10 2 Untuk mendapatkan jabatan yang sesuai dengan latar belakang pendidikan 25 15 45 28 31 19 44 27 18 11 3 Untuk mampu menyelesaikan beban pekerjaan yang diberikan dengan baik 25 15 42 26 32 30 48 29 16 10 4 Untuk mendapatkan perlakuan profesional dari atasan, rekan, dan bawahan didalam lingkungan pekerjaan

Gambar

Table 1   Penelitian Terdahulu  No.  NAMA  PENELITI,  TAHUN dan  JUDUL  VARIABEL  METODE  PENELITIAN  HASIL PENELITIAN  1
Tabel 10  Hasil Uji Validitas
Tabel 11  Hasil Uji Reliabilitas
Gambar 2  Grafik Normal Plot
+4

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas yang diterima dari piutang ke bank. Bukti setor dibuat 3 lembar dan diserahkan oleh fungsi kas

Dengan kasus-kasus yang telah ada di atas dan fenomena yang terjadi di kalangan remaja mengenai school refusal khususnya di lingkungan sekolah menengah atas, maka penulis

Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling yang berdasarkan kriteria tertentu, yakni perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris pengaruh perputaran piutang (RTO), perputaran total aktiva (TATO), perputaran modal kerja (WCTO),

(3) Dalam hal informasi mengenai rencana Penggabungan Usaha atau Peleburan Usaha telah diketahui pihak lain selain orang dalam, Perusahaan Terbuka yang akan melakukan Penggabungan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan muatan informasi dari suatu peristiwa politik terhadap aktivitas di Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau dengan kata lain

menentukan pencapaian hasil belajar siswa. Oleh sebab itu, penerapan asesmen merupakan salah satu bagian penting dalam suatu proses pembelajaran. Pola asesmen yang

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan nilai korelasi perbandingan Wpon/Wmpa dengan Amplitudo atau Displacement pondasi yang disebabkan oleh getaran mesin