BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
7. Keterkaitan antar Variabel
a. Keterkaitan antar Variabel Atribut Produk terhadap Keputusan
Pembelian
Keputusan pembelian adalah pemilihan dari dua atau lebih
alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang dapat
membuat keputusan, haruslah tersedia beberapa alternatif pilihan.
Keputusan untuk membeli dapat mengarah kepada bagaimana proses
dalam pengambilan keputusan tersebut itu dilakukan (Schiffman dan
Kanuk, 2008:547).
Atribut produk sangatlah penting untuk diperhatikan karena
atribut produk biasanya dijadikan dasar oleh konsumen dalam pembelian
suatu produk, untuk melakukan pembelian konsumen akan bereaksi
terhadap produk dengan segala atribut yang melekat di dalamnya.
Apabila seseorang membutuhkan suatu produk maka yang akan
dipertimbangkan pertama kali adalah manfaat dari produk tersebut,
setelah itu mempertimbangkan faktor-faktor lain diluar manfaat (Alma,
2007:140). Atribut produk merupakan unsur-unsur produk yang
dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan
keputusan pembelian, meliputi merek, kemasan, jaminan, pelayanan dan
sebagainya. Dengan kata lain konsumen akan melihat atribut suatu
produk terlebih dahulu sebelum melakukan pengambilan keputusan
pembelian terhadap produk tersebut. Hal ini harus diperhatikan oleh
pemasar agar tujuan perusahaan dalam hal memuaskan kebutuhan
kepuasan konsumen merupakan syarat bagi kelangsungan hidup
perusahaan Tjiptono (2008:103).
Produk merupakan hal yang mempengaruhi keputusan pembelian,
hal ini menjadi pertimbangan bagi konsumen dalam memilih suatu
produk. Di dalam strategi bauran pemasaran, strategi ini merupakan
unsur yang paling penting sebab dengan produk inilah perusahaan
pertama kali akan memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar
untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan (Kotler dan Keller, 2009:4).
Dalam pemilihan produk konsumen melihat dari segi kualitas,
kualitas memberikan dorongan khusus kepada konsumen untuk menjalin
ikatan relasi saling menguntungkan dalam jangka panjang dengan
perusahaan. Selain itu perusahaan juga dapat meningkatkan pangsa
pasarnya melalui pemenuhan kualitas yang bersifat customer driven.
Kualitas juga dapat mengurangi biaya, karena biaya untuk mewujudkan
produk berkualitas jauh lebih kecil dibandingkan biaya yang ditimbulkan
akibat kegagalan perusahaan dalam memenuhi standar kualitas (Tjiptono
dan Chandra, 2007:115 - 116).
Secara empiris banyak penelitian dengan latar belakang sampel
yang berbeda beda telah membuktikan bahwa atribut produk mempunyai
pengaruh positif terhadap keputusan pembelian seperti yang diungkapkan
oleh Yulindo (2012) dan Setiawan (2007) yang menyatakan bahwa
terdapat pengaruh secara parsial maupun simultan antara variabel atribut
b. Keterkaitan antar Variabel Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian
Citra yang dimiliki merek di dalam pikiran konsumen positioning
merek cenderung memberikan kontribusi yang lebih penting terhadap
kesuksesan sebuah merek dibandingkan karakteristik aktual yang dimiliki
merek, sehingga pemasar berusaha untuk menciptakan citra
merek/produk yang konsisten dengan citra diri konsumen yang kira-kira
sesuai pada segmen pasar yang ditargetkan. Hasil dari kesuksesan
strategi ini adalah dimana konsumen mengandalkan citra merek dalam
pemilihan produk atau jasa (Ratry, 2007:8).
Citra merek yang berbeda dan unik merupakan hal yang paling
penting, karena produk semakin kompleks dan pasar semakin penuh,
sehingga konsumen akan semakin bergantung pada citra merek daripada
atribut merek yang sebenarnya untuk mengambil keputusan pembelian.
(dalam Schiffman dan Kanuk, 2008:141).
Konsumen cenderung memilih berdasarkan citra merek, terutama
ketika konsumen itu tidak memiliki pengalaman dengan produk dalam
kategori tertentu yang tidak pernah mereka beli, mereka akan cenderung untuk “percaya” pada produk dengan nama merek yang terkenal atau favorit. Konsumen sering berpikir bahwa merek yang terkenal
merupakan produk yang lebih baik dan lebih bernilai untuk dibeli karena
tersirat jaminan akan kualitas, dapat diandalkan dan pelayanan yang lebih
baik. Usaha promosi sebuah merek mendukung pemahaman mengenai
kualitas produk mereka dengan membangun dan mempertahankan citra
merek yang positif dalam benak konsumen. (Schiffman dan Kanuk,
Secara empiris banyak penelitian dengan latar belakang sampel
yang berbeda beda telah membuktikan bahwa citra merek mempunyai
pengaruh positif terhadap keputusan pembelian seperti yang diungkapkan
oleh Akbar (2012) dan Musay (2013) yang menyatakan bahwa terdapat
pengaruh secara parsial maupun simultan antara variabel citra merek
terhadap keputusan pembelian.
c. Keterkaitan antar Variabel Sikap Konsumen terhadap Keputusan
Pembelian
Sikap merupakan mempelajari kecendrungan memberikan
tanggapan pada suatu objek atau kelompok baik disenangi maupun tidak disenangi secara konsisten”. sedangkan menurut Allport dalam Nugroho (2003:214) definisi sikap lebih luas ”sikap adalah suatu mental dan
syaraf sehubungan dengan kesiapan untuk menaggapi , diorganisasi
melalui pengalaman dan memiliki pengaruh yang mengarahkan dan atau dinamis terhadap perilaku”.
Sikap merupakan konsep paling penting dalam studi prilaku
konsumen. Setiap tahun manajer pemasaran menghabiskan biaya yang
besar untuk meneliti sikap konsumen terhadap produk serta merek.
Dengan mempengaruhi sikap konsumen, para pemasar berharap dapat
mempengaruhi perilaku pembelian konsumen (Simamora, 2008:152).
Sikap sudah berkembang dari pengukuran yang berdimensi
tunggal, yaitu yang mengukur kinerja suatu merek berdasarkan kategori
baik atau buruk, menjadi satu evaluasi menyeluruh yang bersifat
berdasarkan kategori baik atau buruk tetapi juga berbagai dimensi atribut
produk tersebut (Rangkuti, 2009:68).
Sikap menggambarkan pengalaman seseorang yang mendukung
maupun tidak mendukung, yang mengandung evaluasi apa yang
diharapkan maka konsumen tersebut tidak puas. Kepuasan atau
ketidakpuasan terhadap produk akan mewarnai tingkah laku konsumen
setelah pembelian. Apabila konsumen puas, di lain kesempatan mungkin
ia akan membeli lagi produk itu. Di samping itu, konsumen yang puas
cenderung akan memberitahukan kepada para kenalannya (konsumen
lain). (Barata, 2004:248). Pada umumnya asosiasi merek dapat
membantu para konsumen untuk mengambil keputusan untuk membeli
produk. Dan sikap atau perasaan postif juga mempengaruhi konsumen
melakukan pembelian (Rangkuti, 2008:44).
Menurut James F. Engel, Goger D. Blackwell & Paul W. Miniard
(1994:339) dalam Schiffman dan Kanuk (2008:75) Perilaku Konsumen: ”sifat yang penting dari sikap adalah kepercayaan dalam memegang sikap tersebut. Mengerti tingkat kepercayaan yang dihubungkan dengan
sikap adalah penting karena hal ini dapat mempengaruhi kekuatan hubungan diantara sikap dan perilaku”.
Secara empiris banyak penelitian dengan latar belakang sampel
yang berbeda beda telah membuktikan bahwa citra merek mempunyai
pengaruh positif terhadap keputusan pembelian seperti yang diungkapkan
oleh Akbar (2012) dan Musay (2013) yang menyatakan bahwa terdapat
pengaruh secara parsial maupun simultan antara variabel citra merek