• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH ATRIBUT PRODUK, CITRA MEREK DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK JOHNSON & JOHNSON

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PENGARUH ATRIBUT PRODUK, CITRA MEREK DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK JOHNSON & JOHNSON"

Copied!
153
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH ATRIBUT PRODUK, CITRA MEREK DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

PRODUK JOHNSON & JOHNSON

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun oleh:

M. Lukmanul Hakim NIM. 208081000055

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(2)

ANALISIS PENGARUH ATRIBUT PRODUK, CITRA MEREK DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

PRODUK JOHNSON & JOHNSON

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Persyaratan Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

M. Lukmanul Hakim NIM. 208081000055

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Yahya Hamzah, MM Ade Suherlan, MBA, MM

NIP. 19490602197803 1 001 NIP.19800525 200912 1 001

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(3)

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Rabu, Tanggal 8 Oktober 2014 telah dilakukan ujian komprehensif atas Mahasiswa:

1. Nama : M. Lukmanul Hakim

2. NIM : 208081000055

3. Jurusan : Manajemen Pemasaran

4. Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Atribut Produk, Citra Merek dan Sikap Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Produk Johnson & Johnson

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke tahap ujian skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 8 Oktober 2014

1. Arief Fitrijanto, M.Si ( )

NIP. 19711118 200501 1 003 Penguji I

2. Amir Syarifuddin, SH., MM ( )

NIP. 197001062005121001 Penguji II

3. Cut Erika Ananda F, SE., MBA ( )

(4)

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Rabu, pada tanggal 27 Mei 2015 telah dilakukan ujian Skripsi atas Mahasiswa:

1. Nama : M. Lukmanul Hakim

2. NIM : 208081000055

3. Jurusan : Manajemen Pemasaran

4. Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Atribut Produk, Citra Merek dan Sikap Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Produk Johnson & Johnson

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 27 Mei 2015

1. Dr. Ade Sofyan Mulazid, S.Ag.,M.H ( )

NIP. 19750101 200501 1 008 Ketua

2. Muniyati Aisyah, MM ( )

NIP. 19780307 201101 2 003 Sekretaris

3. Ela Patriana. MM, AAAIJ ( )

NIP. 19690528 200801 2 010 Penguji Ahli

4. Dr. Yahya Hamzah, MM ( )

NIP. 19490602197803 1 001 Pembimbing I

5. Ade Suherlan, MBA, MM ( )

(5)

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Nama Mahasiswa : M. Lukmanul Hakim

NIM : 208081000055

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Jurusan : Manajemen Pemasaran

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri yang merupakan hasil penelitian, pengolahan dan analisis saya sendiri serta bukan merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau hasil penelitian orang lain.

Apabila terbukti skripsi ini plagiat atau replikasi, maka skripsi ini dianggap gugur dan harus melakukan penelitian ulang untuk menyusun skripsi baru dan kelulusan serta gelarnya dibatalkan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul dikemudian hari menjadi tanggung jawab saya.

Jakarta, Desember 2014

(6)

ABSTRACT

This study aimed to analyze the influence of the variable partial effect between product attributes toward decision phurchase, the effect of partially between brand image toward decision phurchase, the effect of partially between the attitudes of consumers towards decision phurchase variables and analyze the effect of simultaneously between product attributes, brand image and attitude consumers toward decision phurchase. Data processing method of research is used multiple regression analysis. The sample used in this study as many as 60 respondents drawn from random Johnson & Johnson consumers. The Data retrieved is the primary data that is the result of the respondent's answer to a questionnaire that was distributed. The results of this research show that there are simultaneous influence on variables (product attribute, brand image and consumer attitudes) toward decision phurchase, seen significant value under 0.05 and value Fvalue (43.340) > Ftable (2.77). The results of this research also shows

the value of tvalue the variable product attribute registration (3.331), brand image

registration (2.152) and consumer attitudes registration (2.065) greater than ttable

(2.00) then declared there is influence toward decision phurchase. On the determination of the test there is influence of 68,3% of the independent variables (roduct attribute, brand image and consumer attitudes) of the dependent variable (decision phurchase). Meanwhile, a total of 31,7% is affected by other variables and not included into this regression analysis, such as price, consumer motivation, consumer perseption etc.

(7)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel pengaruh secara parsial antara atribut produk terhadap keputusan pembelian, pengaruh secara parsial antara citra merek terhadap keputusan pembelian, pengaruh secara parsial antara sikap konsumen terhadap variabel keputusan pembelian dan menganalisis pengaruh secara simultan antara atribut produk, citra merek dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian. Metode pengolahan data yang digunakan peneliti adalah analisis regresi berganda. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 60 responden yang diambil secara random dari konsumen Johnson & Johnson. Data yang diperoleh merupakan data primer yang merupakan hasil dari jawaban responden atas kuesioner yang disebarkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan pada variabel (atribut produk, citra merek dan sikap konsumen) terhadap keputusan pembelian, terlihat nilai signifikan di bawah 0,05 dan nilai Fhitung (43,340) > Ftabel (2,77). Hasil penelitian ini juga menunjukkan nilai thitung pada variabel atribut produk sebesar (3,331), citra merek sebesar (2,152) dan sikap konsumen (2,691) lebih besar dari ttabel (2,00) maka dinyatakan terdapat pengaruh terhadap keputusan pembelian. Pada uji determinasi terdapat pengaruh sebesar 68,3% dari variabel independen (atribut produk, citra merek dan sikap konsumen) terhadap variabel dependen (keputusan pembelian). Sedangkan, sebanyak 31,7% dipengaruhi oleh variabel lain dan tidak termasuk kedalam analisis regresi ini, seperti harga, motivasi konsumen, persepsi konsumen dan lain-lain.

(8)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT atas nikmat iman, islam dan karunia-Nya yang telah diberikan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh

Atribut, Citra Merek, dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Produk Johnson & Johnson. Shalawat beserta salam semoga terus tercurah

kepada Rasulullah Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabat. Peneliti sangat bersyukur atas selesainya penyusunan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selama proses penyusunan skripsi ini peneliti banyak mendapatkan bimbingan, arahan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ayahanda dan ibunda tercinta yang selalu memberikan limpahan kasih sayang, perhatian, dan do’a yang tak pernah putus-putusnya untuk penulis, dan seluruh keluarga yang telah menyemangati, memberikan keceriaan, do’a dan semangat untuk terus berusaha memberikan yang terbaik.

2. Bapak Yahya Hamja, Dr.,MM sebagai Dosen Pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberi bimbingan, arahan, dan ilmu pengetahuannya kepada peneliti selama penyusunan skripsi hingga akhirnya skripsi ini bisa terselesaikan. Terima kasih atas segala masukan guna penyelesaian skripsi ini serta semua motivasi dan nasihat yang telah diberikan selama ini.

(9)

3. Bapak Ade Suherlan, MBA. MM, selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberi bimbingan, arahan, semangat, dan ilmu pengetahuannya kepada peneliti selama penyusunan skripsi hingga akhirnya skripsi ini bisa terselesaikan. Terima kasih atas segala bimbingan dan konsultasi yang telah diberikan selama ini.

4. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang sangat luas kepada peneliti selama perkuliahan, semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan menjadi amal kebaikan bagi kita semua.

5. Seluruh Staff Tata Usaha Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu peneliti dalam mengurus segala kebutuhan administrasi dan lain-lain.

6. Teman-teman seperjuangan khususnya Manajemen B non reguler angkatan 2008 yang sama-sama berjuang dan saling membantu dalam menyelesaikan tugas-tugas akhir kuliah. Seluruh sahabat terbaik terima kasih atas bantuan, semangat dan do’anya.

7. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah banyak membantu dan memberi masukan dan inspirasi bagi peneliti, suatu kebahagiaan telah dipertemukan dan diperkenalkan dengan kalian semua, terima kasih banyak.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan dan keterbatasan, oleh karena itu kritik dan saran sangat peneliti harapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan pengetahuan bagi semua pihak yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, Desember 2014

(10)

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Skripsi ... i

Lembar Pengesahan Komprehensif ... ii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ... iii

Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ... iv

Daftar Riwayat Hidup ... v

Abstact ... vi

Abstrak ... vii

Kata Pengantar ... viii

Daftar Isi ... x

Daftar Tabel ... xii

Daftar Gambar ... xiii

Daftar Lampiran ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Perumusan Masalah ... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8

1. Tujuan Penelitian ... 8

2. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

A. Landasan Teori ... 10 1. Pemasaran ... 10 2. Prilaku Konsumen ... 12 3. Atribut Produk ... 19 4. Citra Merek ... 26 5. Sikap Konsumen ... 38 6. Keputusan Pembelian ... 42

(11)

B. Penelitian terdahulu ... 53

C. Kerangka Pemikiran ... 56

D. Hipotesis Penelitian ... 57

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 58

A. Jenis dan Sifat Penelitian ... 58

B. Sumber Data ... 59

C. Teknik Pengumpulan Data ... 59

D. Teknik Analisis Data ... 60

E. Pendekatan Keilmuan ... 68

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 73

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ... 73

B. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 75

C. Karakteristik Responden ... 77

D. Hasil Analisis dan Pembahasan ... 79

1. Analisis Frekuensi Jawaban Responden ... 79

2. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 99

a. Hasil Uji Normalitas Data ... 99

b. Hasil Uji Multikolinieritas ... 101

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 102

3. Hasil pengujian Hipotesis Penelitian ... 103

a. Hasil Uji Parsial (Hasil Uji t) ... 105

b. Uji Secara Simultan (Hasil Uji F) ... 108

4. Hasil Koefisien Persamaan Regresi Linier Berganda ... 109

5. Hasil Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ... 111

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 111

A. Kesimpulan ... 111

B. Saran ... 112

DAFTAR PUSTAKA ... 114

(12)

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

1.1 Top Brand Indeks Perlengkapan Bayi 2011 – 2013 ... 3

2.1 Penelitian Terdahulu ... 53

3.1 Operasional Tabel Penelitian ... 70

4.1 Hasil Try Out Item Instrumen Pengaruh Atribut Produk, Citra Merek dan Sikap Konsumen terhadap Keputusan Pembelian ... 75

4.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 77

4.3 Data Responden Berdasarkan Usia ... 78

4.4 – 4.42 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 79 – 99 4.43 Hasil Uji Normalitas Secara Statistik ... 101

4.44 Hasil Uji Multikolinearitas ... 102

4.45 Hasil Uji Parsial (Hasil Uji t) ... 104

4.46 Hasil Uji Simultan (Hasil Uji F) ... 107

4.47 Hasil Koefisien Persamaan Regresi Linier Berganda ... 108

4.48 Hasil Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ... 110

(13)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Hubungan Antara 3 Komponen Sikap ... 40

2.2 Tahap Proses Keputusan Pembelian ... 44

2.3 Kerangka Pemikiran ... 56

4.1 Hasil Uji Normalitas Data ... 100

4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 103

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

1 Lembar Kuesioner Penelitian ... 117

2 Data Mentah Hasil Jawaban Responden ... 122

3 Frekuensi Jawaban Responden... 126

(15)

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Dewasa ini, tingkat persaingan yang dihadapi oleh

perusahaan-perusahaan dapat dikatakan sangat tinggi. Hal ini terjadi karna banyak

perusahaan yang menawarkan produk yang sejenis, ditunjukan untuk

memenuhi kebutuhan tertentu bagi konsumen. dalam kondisi situasi persaingan

akan semakin ketat, sehingga banyak perusahaan agar dapat memenangkan

persaingan yang terjadi. Perusahaan yang mempunyai peluang untuk dapat

memenangkan persaingan adalah perusahaan yang mampu merancang dan

menyusun strategi dari program yang lebih tinggi unggul dibandingkan

pesaingnya. Oleh karena itu pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang

dilakukan dalam menghadapi persaingan, pengembangan usaha untuk

mendapatkan laba, sehingga perusahaan dapat mengembangkan produknya,

menetapkan harga, mengadakan promosi dan mendistribusikan barang dengan

efektif. Pemasaran berhubungan dengan mengidentifikasi dan memenuhi

kebutuhan manusia dan masyarakat, salah satu dari definisi pemasaran

terpendek adalah memenuhi kebutuhan secara menguntungkan (Kotler dan

Keller, 2009:6).

Asosiasi Pemasaran Amerika menyatakan bahwa pemasaran merupakan

salah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

(16)

hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para

pemilik sahamnya (Kotler dan Keller, 2007:6). Tujuan pemasaran adalah

mengetahui dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk atau

jasa itu cocok dengan pelanggan dan selanjutnya menjual dirinya sendiri

(Kotler dan Keller, 2009:7).

Salah satu strategi dari program pemasaran adalah strategi yang

ditunjukan dan juga berorientasi pada pasar dan konsumen. Karena konsumen

sangat menentukan kelangsungan hidup suatu perusahaan, maka konsumen

harus diperhatikan dengan menciptakan hubungan yang baik. Peran konsumen

yang sedemikian penting telah memaksa setiap perusahaan untuk menyusun

strategi dalam menarik minat konsumen, sehingga mereka menjadi pembeli

produknya. Tidak hanya sampai disitu, dengan segala strateginya perusahaan

terus berusaha agar konsumen menjadi pelanggan setia. Pemasaran juga

mencakup kepuasan atas kebutuhan dan keinginan konsumen. Tugas dari

segala jenis bisnis adalah menyerahkan nilai pelanggan untuk mendapatkan

laba (Kotler dan Keller, 2009:44).

Untuk peningkatan laba perusahaan, perusahaan harus mampu

meningkatkan penjualan produk, meningkatkan penjualan dapat dilakukan

dengan peningkatan keputusan pembelian terhadap produk oleh konsumen.

Keputusan pembelian adalah sebuah pendekatan penyelesaian masalah pada

kegiatan manusia untuk membeli suatu barang atau jasa dalam memenuhi

keinginan dan kebutuhannya yang terdiri dari pengenalan kebutuhan dan

keinginan (pengenalan masalah), pencarian informasi, evaluasi terhadap

alternatif pembelian, keputusan pembelian dan tingkah laku setelah pembelian

(17)

Perusahaan yang cerdas berusaha untuk memahami proses keputusan

pembelian pelanggan secara penuh, semua pengalaman mereka dalam

pembelajaran, memilih, menggunakan dan bahkan menyingkirkan produk

(Kotler dan Keller, 2009:184). Dalam memutuskan pembelian konsumen

terhadap produk, konsumen memutuskan berdasarkan merek, penyalur,

kuantitas, waktu dan metode pembayaran (Kotler dan Keller, 2009:188).

Perusahaan yang mampu bersaing dalam persaingan adalah perusahaan

yang mampu menjadi pemimpin, salah satu perusahaan yang menjadi top

brand salah satu perusahaan yang mampu bersaing di dunia adalah Johnson & Johnson perusahaan yang berasal dari amerika yang memiliki produk andalan untuk perlengkapan bayi. Di Indonesia Johnson & Johnson mampu menjadi

Top Brand untuk produk perawatan bayi yang telah menjadi produk yang disukai masyarkat, berikut ini persaingan produk perlengkapan bayi:

Tabel 1.1

Top Brand Indeks Perlengkapan Bayi 2011 – 2013

Merek

Tahun

2011 2012 2013

Baby Oil

Cussons 59,3% 48,1% 50,9%

Johnson & Johnson 27,7% 24,3% 32,2%

Zwitsal 8,0% 7,9% 8,9%

My Baby 2,5% 5,9% 3,8%

Bedak Bayi

Cussons 43,8% 41,3% 42,2%

Johnson & Johnson 26,3% 26,3% 24,1%

Zwitsal 12,9% 12,4% 13,4%

My Baby 10,3% 9,5% 13,4%

(18)

Berdasarkan data di atas terlihat bahwa Johnson & Johnson merupakan

produk perlengkapan bayi yang menjadi top brand dengan posisi ke dua

dengan persentasi yang cukup jauh dengan pesaingnya seperti Zwitsal dan My

Baby hal ini membuktikan bahwa Johnson & Johnson mampu bersaing dengan produk perlengkapan bayi lainya (www.topbrand-award.com, diakses pada 2

November 2013).

Pada tahun 1982 Johnson & Johnson mengalami kasus mengenai

adanya racun pada produk tylenol adalah obat rasa nyeri yang di produksi oleh

McNeil Consumer Product Company yang kemudian menjadi bagian anak

perusahaan Johnson & Johnson. Hal ini menjadi buruknya image produk

Johnson & Johnson. Namun pada tahun 1986 Johnson & Johnson mampu meyakinkan konsumen terhadap produk Tylenol dengan langkah melakukan

perubahan kemasan dengan kemasan baru menyerap biaya tambahan sebesar $

2,4 sen per botol karena lebih canggih dan tidak bisa dibuka paksa (tamper

proof). Biaya Kampanye penarikan stok lama termasuk biaya diskon untuk

para dealer pun cukup besar. Hal ini membuktikan bahwa Johnson & Johnson

mampu meyakinkan konsumen untuk melakukan keputusan pembelain

terhadap produk Johnson & Johnson (www.akuntansibisnis.wordpress.com,

diakses pada 10 November 2013).

Keputusan pembelian adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif

pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang dapat membuat

keputusan, haruslah tersedia beberapa alternatif pilihan. Keputusan untuk

membeli dapat mengarah kepada bagaimana proses dalam pengambilan

(19)

Atribut produk sangatlah penting untuk diperhatikan karena atribut

produk biasanya dijadikan dasar oleh konsumen dalam pembelian suatu

produk, untuk melakukan pembelian konsumen akan bereaksi terhadap produk

dengan segala atribut yang melekat di dalamnya. Apabila seseorang

membutuhkan suatu produk maka yang akan dipertimbangkan pertama kali

adalah manfaat dari produk tersebut, setelah itu mempertimbangkan

faktor-faktor lain diluar manfaat (Alma, 2007:140). Atribut produk merupakan

unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar

pengambilan keputusan pembelian, meliputi merek, kemasan, jaminan,

pelayanan dan sebagainya. Dengan kata lain konsumen akan melihat atribut

suatu produk terlebih dahulu sebelum melakukan pengambilan keputusan

pembelian terhadap produk tersebut. Hal ini harus diperhatikan oleh pemasar

agar tujuan perusahaan dalam hal memuaskan kebutuhan konsumen dapat

tercapai sesuai dengan konsep pemasaran bahwa kepuasan konsumen

merupakan syarat bagi kelangsungan hidup perusahaan Tjiptono (2008:103).

Selain atribut produk, citra merek juga perlu diperhatikan karena

merupakan aspek penting yang dimiliki oleh suatu produk. Mengingat suatu

citra merek yang positif mencerminkan antusiasme pelanggan dalam merespon

penawaran perusahaan akan kebutuhan. Untuk mentukan apakah produk

tersebut akan dibeli atau tidak, karena jika citra suatu produk telah menancap

dalam pikiran konsumen, maka pada saat konsumen mempunyai rencana untuk

membeli barang sejenis produk tersebut, yang pertama kali muncul dalam

(20)

reflek akan membelinya, pembeli merupakan nafas bagi perusahaan.

Membicarakan keputusan pembelian, ada faktor yang mempengaruhinya

merupakan dasar rumusan bagi manajemen untuk menentukan strategi apa

yang akan diaplikasikannya. Brand image atau brand description yakni

deskrispi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu.

Sejumlah teknik kuantitatif dan kualitatif telah dikembangkan untuk

membantuk mengungkap presepsi dan asosiasi konsumen terhadap sebuah

merek tertentu, diantaranya multidimensional scaling, projection techniques,

dan sebagainya (Tjiptono, 2011:112).

Setelah merancang strategi dan program pemasaran yang berorientasi

pada konsumen lewat atribut dan citra merek, penting bagi perusahaan untuk

mengetahui sikap konsumen. Sikap konsumen biasanya memainkan peran

utama dalam membentuk perilaku dalam memutuskan apa yang akan dibeli,

atau mana yang akan dijadikan langganan, konsumen secara khusus memilih

produk atau yang dievaluasi paling menguntungkan. Perilaku Konsumen

adalah perilaku yang ditunjukkan konsumen dalam pencarian akan pembelian,

penggunaan, pengevaluasian dan penggantian produk dan jasa yang diharapkan

dapat memuaskan kebutuhan konsumen (Schiffman dan Kanuk, 2008:8).

Pengukuran sikap konsumen bagi para produsen Johnson & Johnson

merupakan hal yang sangat penting dengan mengetahui sikap konsumen,

perusahaan dapat mengidentifikasi segmen manfaat, mengembangkan produk

(21)

sikap konsumen produk Johnson & Johnson tidaklah mudah, kadang para

konsumen terus terang menyatakan kebutuhan dan keinginannya. Namun

sering pula bereaksi untuk mengubah pikiran dan tindakan sebaliknya. Maka

itu para produsen Johnson & Johnson perlu mempelajari sikap untuk

mempersiapkan seperangkat kebijakan pemasaran agar para konsumen mau

memakai produknya.

Berdasarkan uraikan di atas, maka penulis mengadakan penelitian

dengan judul “ANALISIS PENGARUH ATRIBUT PRODUK, CITRA

MEREK DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK JOHNSON & JOHNSON”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian, maka dapat dirumuskan

permasalahan yaitu sebagi berikut:

1. Apakah atribut produk secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap keputusan pembelian produk Johnson & Johnson.

2. Apakah citra merek secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap keputusan pembelian produk Johnson & Johnson.

3. Apakah sikap konsumen secara parsial mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap keputusan pembelian produk Johnson & Johnson.

4. Apakah atribut produk, citra merek dan sikap konsumen secara simultan

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian produk

(22)

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang penelitian dan perumusan masalah maka

dapat dibuat suatu tujuan penelitian dan manfaat penelitian sebagai berikut:

1. Tujuan penelitian

a. Untuk menganalisis pengaruh atribut produk secara parsial terhadap

keputusan pembelian produk Johnson & Johnson.

b. Untuk menganalisis pengaruh citra merek secara parsial terhadap

keputusan pembelian produk Johnson & Johnson.

c. Untuk menganalisis pengaruh sikap konsumen secara parsial terhadap

keputusan pembelian produk Johnson & Johnson.

d. Untuk menganalisis secara simultan atribut produk, citra merek dan sikap

konsumen terhadap keputusan pembelian produk Johnson & Johnson.

2. Manfaat Penelitian

Berdasarkan perumusan dan tujuan penelitian diharapkan penelitian

ini bermanfaat bagi pihak lain, baik secara teoritis maupn secara praktis,

berikut manfaat pada penelitian ini, yaitu:

a. Manfaat Teoritis

1) Penelitian ini merupakan sarana untuk memperluas dan menambah

wawasan ilmu pengetahuan khususnya dalam menganalisis pengaruh

atribut produk, citra merek dan sikap konsumen terhadap keputusan

pembelian secara parsial dan simultan terhadap keputusan pembelian.

2) Memberi masukan dan menambah wawasan mengenai apa saja yang

(23)

referensi bagi para peneliti yang akan melakukan penelitian lebih

lanjut berkaitan dengan masalah ini.

3) Memberikan informasi dan gambaran mengenai pengaruh atribut

produk, citra merek dan sikap konsumen terhadap keputusan

pembelian.

b. Manfaat Praktis

1) Menganalisis pengaruh atribut produk, citra merek dan sikap

konsumen secara parsial dan simultan terhadap keputusan pembelian

produk Johnson & Johnson, penelitian ini bermanfaat sebagai bahan

masukan bagi perkembangan dunia usaha di Indonesia.

2) Sebagai bahan acuan untuk para pengambil keputusan atau kebijakan

perekonomian agar lebih tepat untuk mempertimbangkan faktor-faktor

yang mempengaruhi keputusan pembelian.

3) Dapat meningkatkan informasi bagi perusahaan yang dapat digunakan

sebagai bahan pertimbangan serta dapat dijadikan pedoman untuk

(24)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 1. Pemasaran

Konsep paling pokok yang melandasi pemasaran adalah kebutuhan

manusia. Dengan adanya perkembangan jaman kebutuhan berkembang

menjadi suatu keinginan mengkonsumsi suatu produk dengan ciri khas

tertentu. Munculnya keinginan akan menciptakan permintaan spesifik

terhadap suatu jenis produk. Seseorang dalam menentukan keputusan

pembelian akan mempertimbangkan nilai dan kepuasan yang akan didapat

dari mengkonsumsi suatu produk. Apabila konsumen yakin akan nilai dan

kepuasan yang akan didapat, maka konsumen akan melalukan pertukaran

dan transaksi jual beli barang dan jasa. Hal inilah yang mendasari terjadinya

pasar. Pasar secara tradisional merupakan tempat secara fisik di mana para

penjual dan pembeli berkumpul untuk membeli dan menjual barang. Para

ahli ekonomi menggambarkan pasar sebagai kumpulan pembeli dan penjual

yang melakukan transaksi atas sebuah produk atau kelompok produk

tertentu misalnya, pasar perumahan atau bahan makanan (Kotler dan Keller,

2009:12).

Pemasaran merupakan suatu proses sosial yang di dalamnya individu

dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan

(25)

produk yang bernilai dipihak lain (Kotler dan Keller, 2009:7). Pemasaran

merupakan sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditunjukan untuk

merencanakan, menentukan harga mempromosikan dan mendistribusikan

barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada

maupun pembeli potensial (Swastha, 2010:179).

Pemasaran merupakan ujung tombak kegiatan bisnis yang dilakukan

oleh organisasi atau perusahaan, khususnya perusahaan yang memiliki

tujuan untuk memperoleh laba, memperbesar volume penjualan,

mengiginkan pertumbuhan, memiliki pangsa pasar dan untuk menciptakan

pelanggan yang loyal (Surachman, 2010:1).

Manajemen pemasaran adalah proses menganalisis, merencanakan,

mengkoordinasikan dan mengendalikan program-program yang mencakup

pengkonsepan, penetapan harga, promosi dan distribusi dari produk, jasa

dan gagasan yang dirancang untuk menciptakan dan memelihara pertukaran

yang menguntungkan dengan pasar sasaran untuk mencapai tujuan

perusahaan (www.info-manajemen.com). Pemasaran, adalah “suatu proses

sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan

kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan

bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain” (Daryanto, 2011:1).

Pemasaran adalah kegiatan memasarkan barang tidak berarti hanya

menawarkan barang atau menjual tetapi lebih dari itu. Yang dimana terdapat

kegiatan membeli, menjual dengan segala macam cara yang menyangkut

(26)

sistem pemasaran adalah memaksimumkan konsumsi, memaksimumkan

kepuasan konsumsi, memaksimumkan pilihan, memaksimumkan mutu

hidup, serta meningkatkan kualitas, kuantitas, ketersediaan, harga, dan

memperoleh laba bagi perusahaan. Tujuan pemasaran dapat tercipta dengan

melakukan analisa dalam hal bauran pemasara (marketing mix), marketing

mix merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasaranya di pasar sasaran (Kotler

dan Keller, 2009:101).

2. Perilaku Konsumen

a. Pengertian Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah suatu tindakan yang secara lansung

terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk

atau jasa. Perilaku konsumen adalah aktifitas mental dan fisik yang

dilakukan oleh pelanggan rumah tangga (konsumen akhir) dan pelanggan

bisnis yang menghasilkan keputusan untuk membayar, membeli, dan

menggunakan produk dan jasa tertentu (Tjiptono, 2005:40).

Menurut Hawkins, Best & Coney dalam oleh Tjiptono (2005:40)

mendefinisikan perilaku konsumen adalah studi mengenai individu,

kelompok atau organisasi dan proses - proses yang dilakukan dalam

memilih, menentukan, mendapatkan, menggunakan, dan menghentikan

pemakaian produk, jasa, pengalaman, atau ide untuk memuaskan

kebutuhan, serta dampak proses – proses tersebut terhadap konsumen dan

(27)

Perilaku konsumen merupakan tindakan yang langsung terlibat

untuk mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa,

termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini

(Simamora, 2008:1). Perilaku konsumen lebih menekankan sebagai suatu

proses pengambilan keputusan, yaitu proses pengambilan keputusan yang

mensyaratkan aktivitas individu untuk mengevaluasi, memperoleh,

menggunakan, atau mengatur barang dan jasa (Simamora, 2008:2).

Perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu,

kelompok dan organisasi memilih, membeli, menggunakan dan

bagaimana barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan

kebutuhan dan keinginan mereka, pemasar dapat memahami secara

penuh teori dan realitas prilaku konsumen (Kotler dan Keller, 2009:166).

b. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Pada dasarnya konsumen tidak sembarangan dalam membuat

keputusan membeli, Banyak faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku

konsumen antara lain (Kotler dan Keller, 2009:166 - 183):

1) Faktor Kebudayaan

Suatu kebudayaan yang merupakan faktor penentu yang paling

dasar dari keinginan dari perilaku konsumen yang bertindak

berdasarkan naluri, misalnya seorang anak yang sedang tumbuh

mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, kebiasaa, preferensi dan

perilaku melalui proses sosialisasi yang melibatkan keluarga dan

(28)

dibesarkan di Amerika akan terbuka pada nilai – nilai: prestasi dan

keberhasilan, kegiatan efisiensi, dan kepraktisan, kemajuan, kenyaman

dari segi materi, individualisme, kebebasan, kenyamanan diluar,

kemanusiaa dan jiwa muda. Faktor kebudayaan suatu masyarakat

terdiri atas:

a) Budaya

Yaitu suatu perilaku yang mempelajari serangkaian nilai

pokok, persepsi freperensi dan perilaku melalui suatu proses

sosialisasi yang melibatkan keluarga dan lembaga lainnya. Akan

tetapi apabila nilai budaya yang sudah berakhir dalam diri

seseorang atau masyarakat akan mempengaruhi perilaku sesorang

dalam melakukan pembelian terhadap barang atau jasa. Dengan

demikian pergeseran - pergeseran nilai budaya yang terjadi di

masyarakat harus diikuti secara cermat oleh pemasar, karena

pergeseran tesebut akan menciptakan kesempatan - kesempatan

baru untuk menghasilakn produk barang yang diperlukan.

b) Sub Budaya

Merupakan setiap budaya yang terdiri dari sub budaya yang

lebih kecil yang memberikan lebih banyak ciri-ciri dan sosialisasi

khusus bagi para anggota-anggotanya. Sub Budaya terdiri dari

Bangsa, Agama, Kelompok ras, dan Daerah geografis. Banyak Sub

Budaya yang membentuk segmen pasar penting, dan pemasar

sering merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan

(29)

c) Kelas Sosial

Merupakan kelompok-kelompok yang relatif homogen

danbertahan lama dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara

hierarki dan keanggotaannya mempunyai nilai, minat, dan perilaku

yang serupa. Oleh karena itu perusahaan harus memperhatikan

secara tepat dan cermat baik yang menyangkut produk, harga,

distribusi, dan promosi, perlu selaras, seiring dengan kelas sosial

yang akan dituju, karena semuanya itu akan mempengaruhi

perilaku mereka dalam membeli

2) Faktor Sosial

Merupakan perilaku konsumen didalam melakuka pembelian

atas barang atau jasa yang diperlukan juga sangat dipengaruhi oleh

faktor sosial dari konsumen itu sendiri, antara lain yaitu:

a) Kelompok Referensi

Merupakan kelompok yang mempunyai pengaruh lansung

(tatap muka) atau tidak lansung terhadap sikap dan perilaku orang

tersebut. Beberapa diantaranya adalah kelompok – kelompok

primer yang dengan interaksi yang cukup berkesinambungan

seperti keluarga, teman, tetangga, dan teman sejawat. Kelompok –

kelompok sekunder yang cenderung lebih resmi dan yang mana

interaksi yang terjadi kurang bersinambungan. Kelompok yang

seseorang ingin menjadi anggotanya disebut kelompok aspirasi,

sebuah kelompok diasosiasiatif (memisahkan diri) adalah sebuah

(30)

b) Keluarga

Merupakan suatu peran yang tidak boleh diabaikan dalam

menentukan perilaku pembeli untuk membeli setiap barang yang

dibutuhkan karena anggota keluarga pembeli secara lansung atau

tidak dapat menentukan suatu pengaruh yang kuat terhadap

perilaku pembeli. Perbedaan antara keluarga dalam kehidupan

pembeli pertama dapat dilihat dari keluarga orientasi yang

merupakan orang tua dari seseorang yang mendapatkan pandangan

tentang agama, politik, ekonomi, dan merasakan ambisi pribadi

nilai atau harga diri dan cinta sedangkan, yang kedua keluarga

prokreasi yaitu pasangan hidup anak – anak seorang keluarga

merupakan organisasi pembeli dan konsumen yang paling penting

dalam suatu masyarakat dan telah diteliti secara itensif.

c) Peran dan Status

Merupakan suatu peran yang dimiliki seseorang

berpartisipasi pada dalam banyak kelompok dapat didefinisikan

dalam peran dan status. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan

akan dilakukan oleh seseorang dan setiap peran memiliki status.

3) Faktor Pribadi

Merupakan suatu faktor yang berhubungan secara lansung

dalam kehidupannya. Faktor pribadi dapat dikelompokkan menjadi

(31)

a) Umur dan Tahapan dalam siklus hidup

Yaitu seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup

keluarga, beberapa penelitian terakhir telah mengidentifikasikan

tahapan - tahapan dalam hidup psikologis. Dan biasanya orang -

orang dewasa mengalami perubahan atau tranformasi tertentu pada

saat mereka menjalani hidupnya.

b) Pekerjaan

Merupakan para pemasar berusaha mengidentifikasikan

kelompok–kelompok pekerja yang memiliki minat diatas rata – rata

terhadap produk barang tertentu.

c) Keadaan ekonomi

Merupakan suatu keadaan ekonomi seorang konsumen yang

terdiri dari: pertama, pendapatan yang dapat dibelanjakan

(tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya), kedua tabungan dan

hartanya (termasuk persentase yang mudah dijadikan uang),

sedangkan yang ketiga kemampuan untuk meminjam dan sikap

terhadap mengeluaran lawan menabung.

d) Gaya Hidup

Merupakan pola hidup didunia yang diekspresikan oleh

kegiatan, minat dan pendapat seorang konsumen. Gaya hidup

(32)

e) Kepribadian dan Konsep Diri

Merupakan karakteristik psikologis yang berbeda dari setiap

orang yang memandang responnya terhadap lingkungan yang

relative konsisten. Dan kepribadian dapat merupakan suatu variable

yang sangat berguna dalam menganalisis perilaku konsumen.

4) Faktor Psikologis

Merupakan faktor yang mempengaruhi suatu keadaan dan

tahap kehidupan konsumen. Ada beberapa macam yang termasuk

faktor psikologis diantaranya adalah:

a) Motivasi

Merupakan Seseorang yang memiliki banyak kebutuhan

pada waktu tertentu beberapa kebutuhan yang bersifat biogenik

yang timbul dari keadaan psikologis tertentu misalnya rasa lapar,

rasa haus, dan rasa tidak nyaman sedangkan yang bersifat

psikogenik yaitu kebutuhan yang timbul dari keadaan psikologis

tertentu misalnya kebutuhan untuk diakui, kebutuhan harga diri

atau kebutuhan diterima. Periset motivasi praktis yang lebih baru

menyatakan setiap produk mampu membangkitkan sekumpulan

motif yang unik dalam diri konsumen.

b) Persepsi

Merupakan suatu proses dimana seseorang memilih,

mengorganisasikan, mengartikan, masukan informasi untuk

(33)

demikian orang dapat memiliki persepsi yang berbeda dari objek

yang sama karena adanya 3 proses yaitu perhatian, gangguan, dan

mengingat kembali yang selektif yang mempunyai arti bahwa para

pemasar atau perusahaan harus bekerja keras agar pesan yang

disampaikan dapat diterima.

c) Proses belajar

Merupakan suatu proses yang menjelaskan perubahan

dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman.

d) Kepercayaan dan sikap

Merupakan suatu gagasan deskriptif yang dimiliki

seseorang terhadap sesuatu.

3. Atribut Produk

a. Pengertian Produk

Orang akan memuaskan keinginan dan kebutuhannya melalui

produk. Istilah lain yang dipakai untuk menyebutkan produk adalah

penawaran dan pemecahan. Produk atau penawaran dapat dibedakan

menjadi tiga jenis yaitu barang fisik, jasa dan gagasan. Tingkat

kepentingan produk fisik lebih tergantung pada jasa yang mereka berikan

pada pemiliknya, sehingga produk fisik sebenarnya adalah sarana yang

memberikan jasa pada kita. Produk adalah segala sesuatu yang dapat

ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau

kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang,

(34)

Produk adalah suatu sifat yang kompleks dapat diraba, termasuk

bungkus, warna, harga, prestasi perusahaan dan pengecer yang diterima

oleh pembelian untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan. Kotler

dalam hal ini memberikan batasan produk adalah suatu yang dianggap

memuaskan kebutuhan dan keinginan. produk dapat berupa suatu benda

(object), rasa (service), kegiatan (acting), orang (person), tempat (place),

organisasi dan gagasan dimana suatu produk akan mempunyai nilai lebih

dimata konsumen, jika memiliki keunggulan dibanding dengan produk

lain yang sejenis (Kotler dan Keller, 2009:23).

Definisi lain tentang produk menurut Swasta dan Sukojto

(2008:194) suatu sifat yang kompleks, baik dapat diraba maupun tidak

dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan

pengecer, pelayanan perusahanaan dan pengecer, yang diterima oleh

pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhannya.

Dari definisi tentang produk di atas pada dasarnya semua

pendapat memberi suatu makna yaitu produk adalah segala sesuatu yang

dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia, baik

yang dapat diraba atau nyata maupun tidak dapat diraba atau jasa atau

layanan.

Konsumen akan memilih dan menyukai produk-produk yang

menawarkan fitur-fitur paling bermutu, berprestasi atau inovatif. Para

manager dalam organisasi ini berfokus pada membuat produk yang superior dan meningkatkan sepanjang waktu (Kotler dan Keller,

(35)

b. Pengertian Atribut Produk

Atribut produk adalah suatu komponen yang merupakan

sifat-sifat produk yang menjamin agar produk tersebut dapat memenuhi

kebutuhan dan keinginan yang diterapkan oleh pembeli (Kotler dan

Keller, 2009:73).

Tjiptono (2008:103) menyatakan bahwa atribut produk adalah

unsur-unsur yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar

pengambilan keputusan pembelian. Atribut produk meliputi merek,

kemasan, jaminan (garansi), pelayanan dan sebagainya.

Atribut produk yang paling besar peranannya dalam menciptakan

persepsi konsumen adalah mutu, corak dan pernak-pernik produk, dan

desain produk. Hal ini disebabkan karena fisik atribut produk membawa

berbagai macam manfaat yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen

dalam melakukan keputusan pembelian (Sutojo, 2009:134).

c. Komponen Atribut Produk

Setelah diketahui pasar mana yang hendak dituju, maka yang

harus diketahui oleh produsen dalam menyusun strategi produk adalah

mengenai preferensi atribut produk yang menjadi pertimbangan

konsumen dalam memilih produk telepon selular Blackberry. Dari

atribut-atribut produk tersebut suatu produk dapat dibedakan dengan

produk sejenis lainya.

Tjiptono (2008:103) komponen-komponen yang terdapat dalam

(36)

jaminana pelayanan dan sebagainya. Simamora (2003:149) menyatakan

bahwa “atribut produk adalah faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh

pembeli pada saat membeli produk. Atribut produk terdiri dari

bagian-bagian seperti mutu produk, sifat-sifat produk, rancangan produk, harga,

kelengkapan, desain, layanan purna jual dan lain-lain. Berdasarkan kedua

pendapat tersebut maka yang dijadikan dasar dalam bahan penelitian

atribut dan disesuaikan dengan produk yang diteliti berupa produk adalah

harga, merek, mutu, desain produk, dan pelayanan purna jual (Istijanto,

2009:56).

1) Harga

Marwan (2000:301) mendefinisikan harga sebagai suatu nilai

tukar untuk manfaat yang ditimbulkan oleh barang atau jasa tertentu

bagi seseorang. Menurut Swastha dan Sukotjo (2010:211) harga

adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah

kombinasi dari barang atau jasa beserta pelayananya.

Sedangkan menurut Sutojo (2009), harga diartikan sebagai

sejumlah uang yang ditentukan perusahaan sebagai imbalan barang

atau jasa yang mereka perdagangkan dan sesuatu yang lain yang

diadakan perusahaan untuk memuaskan konsumen. Sesuatu yang lain

itu dapat berupa kebanggan memiliki produk yang telah terkenal

mereknya, jaminan mutu, perasaan aman karena memilki produk

tersebut dan lain sebagainya. Produsen harus memikirkan tentang

penetapan harga jual produknya secara tepat agar bisa menarik

konsumen untuk menetukan keputusan pembelianya. Bagi sebagian

(37)

orang yang hemat, harga produk yang rendah akan memberikan

kepuasan yang tinggi. Sebaliknya bagi mereka yang termasuk

golongan pshycologic man atau mereka yang lebih mengutamakan

gengsi, cenderung lebih menyukai barang-barang bergengsi dengan

harga yang tinggi pula. Hal ini tidak terlepas dari kenyataan bahwa

harga yang tinggi biasanya ditemukan pada produk-produk dengan

mutu premium atau produk-produk yang menawarkan manfaat lebih

tinggi dibandingkan dengan produk lain.

2) Merek

Merek dagang adalah sebuah istilah sah. Sebuah merek dagang

hanya termasuk kata-kata atau simbol-simbol atau tanda-tanda yang

digunakan terdaftar secara sah untuk digunakan oleh perusahaan

sendiri. Tanda service adalah sama sepaerti merek dagang kecuali

mengacu kepada penawaran pelayanan. (Cannon, Perreault, McCarthy

2008:248).

Assosiasi pemasaran Amerika mendefinisikan merek sebagai

“nama, istilah, symbol, atau rancangan atau kombinasi dari semuanya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa

penjual atau kelompok penjual dan untuk mendiferensiasikanya dari

barang atau jasa pesaing”. Dengan demikian, sebuah merek adalah produk atau jasa penambah dimensi yang dengan cara tertentu

mendiferensiasikanya dari produk atau jasa lain yang dirancang untuk

(38)

Menurut UU Merek No. 15 tahun 2001 pasal 1 ayat 1, merek

adalah “tanda yang berupa gambar, nama kata, huruf, angka, susunan

warna, atau kombinasi dari unsur tersebut yang memiliki daya

pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa”. Definisi ini memiliki kesamaan dengan versi American Marketing Association yang menekankan peranan merek sebagai identifier dan differentiation.

Dalam merek terkandung berbagai muatan yang memberi

makna pada produk bersangkutan. Bahkan kecendrungan akhir-akhir

ini merek kadang lebih penting dibandingkan dengan produknya

sendiri. Merek menjadi mantra ampuh bagi kesuksesan sebuah produk

dalam merebut pasar. Merek sendiri digunakan untuk beberapa tujuan,

yaitu (Tjiptono, 2008:104):

a) Sebagai identitas yang bermanfaat dalam diferensiasi atau

membedakan produk suatu perusahaan dengan produk pesaingya.

b) Alat promosi, yaitu sebagai daya tarik produk

c) Untuk membina citra, yaitu dengan memberi keyakinan, jaminan

kualitas, serta prestise tertentu kepada konsumen

d) Untuk mengendalikan pasar.

Agar suatu merek mencerminkan makna-makna yang ingin

disampaikan, (Tjiptono, 2008:106) mengemukakan beberapa

persyaratan yang harus diperhatikan, yaitu:

a) Merek harus khas dan unik

b) Merek harus menggambarkan sesuatu mengenain manfaat produk

(39)

c) Merek harus menggambarkan kualitas produk

d) Merek harus mudah diucapkan, dikenali dan diingat

3) Mutu

Kotler dan Armstrong (2008:247), mutu produk adalah

kemampuan produk untuk melaksanakan fungsinya, termasuk

didalamnya keawetan, keandalan dan kemudahan dipergunakan.

Kotler dan Keller (2006:67) berpendapat bahwa “mutu adalah

keseluruhan ciri suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada

kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan

maupun tersirat.

4) Desain Produk

Kotler dan Armstrong (2008:247), desain produk yaitu sebuah

proses merancang gaya dan fungsi produk dengan menciptakan

produk dengan performa yang menarik, namun mudah, aman dan

sederhana serta ekonomis untuk dibuat dan didistribusikan.

Rancangan yang baik akan memberikan kontribusi yang sangat besar

bagi perusahaan.

Sedangkan produk adalah segala sesuatu yang dapat

ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli,

digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuh kebutuhan atau

(40)

5) Layanan Purna Jual

Layanan purna jual adalah suatu sikap atau tindakan lebih

lanjut yang dilakukan oleh pelanggan setelah merasakan sesuatu dari kualitas jasa yang ditawarkan perusahaan (Zeithaml dalam Irawan, 2002:32).

Keberhasilan pemasaran produk sangat ditentukan pula oleh

baik tidaknya pelayanan purna jual yang diberikan oleh suatu perusahaan dalam pemasaran produknya. Pelayanan yang diberikan dalam pemasaran suatu produk mencakup pelayanan sewaktu penawaran produk, pelayanan dalam pembelian atau penjualan produk

itu, pelayanan sewaktu penyerahan produk yang dijual, yang mencakup pelayanan dalam pengangkutan yang ditanggung oleh penjual, pemasangan produk dan asuransi atau jaminan resiko rusaknya barang dalam perjalanan atau pengangkutan dan pelayanan

setelah atau purna penjualan, yang mencakup jaminan atas kerusakan produk dalam jangka waktu tertentu setelah produk itu dibeli oleh konsumen (Tjiptono, 2005:42).

4. Citra Merek

a. Pengertian Citra (Image)

Image (Citra) adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau produknya. Image dipengaruhi oleh banyak faktor yang di luar

kontrol perusahaan. Citra yang efektif melakukan tiga hal:

1) Memanfaatkan karakter produk.

2) Menyampaikan karakter itu dengan cara yang berbeda sehingga tidak

(41)

3) Memberikan kekuatan emosional yang lebih dari sekedar citra mental.

Citra merupakan seperangkat keyakinan, ide dan kesan yang

dimiliki oleh seseorang terhadap suatu objek (Kotler dan Keller,

2009:299). Mengembangkan citra yang kuat membutuhkan kreatifitas

dan kerja keras. Citra tidak dapat ditanamkan dalam pikiran manusia

dalam semalam atau disebarkan melalui media masa. Sebaliknya, citra itu

harus disampaikan melalui tiap sarana komunikasi yang tersedia dan

disebarkan secara terus-menerus. Untuk berhasil memperoleh dan

mempertahankan konsumenmya maka perusahaan harus berusaha

semaksimal mungkin untuk menampilkan produk dengan memiliki citra

merek (brand image) yang positif di mata konsumen. Dengan

menampilkan produk yang memiliki citra merek yang positif dapat

mempertinggi kepercayaan konsumen terhadap produknya dan

mendorong konsumen semakin lama akan menjadi konsumen yang loyal

terhadap produknya tersebut. Citra merupakan image yang terbentuk

dimasyarakat (konsumen/pelanggan) tentang baik buruknya perusahaan

(Majid, 2009:70).

b. Pengertian Merek

Merek merupakan salah satu faktor penting dalam kegiatan

pemasaran karena kegiatan memperkenalkan dan menawarkan produk

dan jasa tidak terlepas dari merek yang dapat diandalkan. Hal ini berarti

bahwa merek tidak berdiri sendiri. Merek harus sesuai dengan komponen

(42)

merek bukan sekedar sesuatu yag dapat menampilkan nilai

fungsionalnya, melanikan juga dapat memberikan nilai tertentu dalam

lubuk hati atau benak konsumen (Surachman, 2008:2).

Merek mempunyai beberapa peran bagi perusahaan yang

memasarkannya. Peran ekonomi yang penting adalah memungkinkan

perusahaan untuk mencapai skala ekonomi dengan memproduksi merek

tersebut secara massal. Peran ekonomi tidak ternilai lainnya adalah

bahwa merek yang sukses dapat menjadi penghambat bagi pesaing yang

ingin memperkenalkan merek yang sama. Merek mempunyai peran

strategis yang penting dengan menjadi pembeda antara produk yang

ditawarkan suatu perusahaan dengan merek-merek saingannya

(Schiffman dan Kanuk, 2008:123).

Dimensi kedua dari pengetahuan tentang merek yang berdasarkan

konsumen (consumer-based brand knowledge) adalah citra dari sebuah

merek. Citra merek dapat dianggap sebagai jenis asosiasi yang muncul

dalam benak konsumen ketika mengingat suatu merek tertentu. Asosiasi

tersebut secara sederhana dapat muncul dalam bentuk pemikiran atau

citra tertentu yang dikaitkan dengan suatu merek, sama halnya ketika kita

berpikir tentang orang lain. Asosiasi ini dapat dikonseptualisasi

berdasarkan jenis, dukungan, kekuatan, dan keunikan. Jenis asosiasi

merek meliputi atribut, manfaat dan sikap. Atribut terdiri dari atribut

(43)

atribut yang tidak berhubungan dengan produk, misalnya harga, pemakai

dan citra penggunaan.

Menurut UU Merek N0.15 Tahun 2001 pasal 1 ayat 1 dalam

Tjiptono (2011:3) merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata,

huruf-huruf, angka-angka susunan wana, atau kombinasi dari unsur-unsur

tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan

perdagangan barang atau jasa. Perkembnagan terakhir menunjukan

bahwa bentuk, suara, hologram, dan bahkan aroma juga dimasukan

dalam lingkup definisi merek (Tjiptono, 2011:3). Melalui pengetahuan

merek yang cukup, konsumen dapat menghemat waktu dan biaya

pencarian (searching cost) serta menghindari risiko-risiko yang dapat

muncul kemudian, seperti risiko fungsional, finansial, fisik, sosial, dan

psikologis. Bagi konsumen, kesan merek yang melekat pada suatu

produk disebut citra merek. Fenomena persaingan yang ada dalam era

globalisasi akan semakin mengarahkan sistem perekonomian Indonesia

ke mekanisme pasar yang memposisikan pemasar untuk selalu

mengembangkan dan merebut market share (pangsa pasar). Salah satu

aset untuk mencapai keadaan tersebut adalah brand (merek).

Senada dengan pengertian di atas Tjiptono (2008:104)

menyatakan bahwa merek merupakan nama, istilah, tanda,

simbol/lambang, desain, warna, gerak, atau kombinasi atribut-atribut

produk lainnya yang diharapkan dapat memberikan identitas dan

(44)

Tjiptono (2008:104) menyatakan pada dasarnya suatu merek juga

merupakan janji penjual untuk secara konsisten menyampaikan

serangkaian ciri-ciri, manfaat, dan jasa tertentu kepada pembeli. Merek

yang baik juga menyampaikan jaminan dan jasa tertentu skepada para

pembeli. Merek mengindentifikasikan sumber atau pembuat produk dan

memungkinkan konsumen untuk menetapkan tanggung jawab pada

pembuat atau distributor tertentu. Konsumen bisa mengevaluasi produk

identik secara berbeda, tergantung pada bagaimana produk diberi merek.

Mereka dapat menemukan merek mana yang memuaskan dan mana yang

tidak (Kotler dan Keller, 2009:332).

Walaupun pesaing bisa dengan mudah meniru proses pembuatan

dan rancangan produk mereka tidak dapat menandingi kesan terakhir

dalam pikiran konsumen mengenai pengalaman produk dengan

pengertian lain bahwasanya kekuatan merek dapat dilihat sebagai sarana

yang kuat untuk mengamankan keuntungan bersaing (Kotler dan Keller,

2009:333).

Merek sendiri pada dasarnya digunakan untuk beberapa tujuan,

yaitu (Tjiptono, 2008:104):

1) Sebagai identitas, yang bermanfaat dalam diferensiasi atau

membedakan produk suatu perusahaan dengan produk pesaingnya.

2) Alat promosi, sebagai daya tarik produk.

3) Untuk membina citra, yaitu dengan memberikan keyakinan, jaminan

kualitas, serta prestise tertentu kepada konsumen.

(45)

Merek memiliki peranan yang penting dalam pemasaran. Ada

perbedaan yang cukup besar antara produk dan merek. Produk hanyalah

sesuatu yang dihasilkan pabrik dan mudah ditiru, sedangkan merek

merupakan sesuatu yang dibeli konsumen dan selalu memiliki keunikan

yang sulit untuk ditiru (Tjiptono, 2008:105).

Asosiasi Pemasaran Amerika mendefinisikan merek (brand)

sebagai “nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semuanya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau

jasa pesaing” Dengan demikian sebuah merek adalah produk atau jasa penambah dimensi yang dengan cara tertentu mendiferensiasikan dari

produk dan jasa lain yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan yang

sama. Perbedaan ini bisa fungsional, rasional, atau berwujud yang

dikaitkan dengan kinerja produk dari merek (Kotler dan Keller,

2009:332).

1) Elemen - Elemen Dari Merek

a) Nama b) Logo c) Simbol d) Desain e) Slogan f) Kemasan

(46)

2) Beberapa Kriteria Yang Harus Diperhatikan Dalam Pemilihan Elemen

Merek

a) Mudah Diingat

Artinya elemen merek yang dipilih hendaknya mudah

diingat, dan disebut atau diucapkan. Simbol, logo, nama yang

digunakan hendaknya menarik, unik sehingga menarik perhatian

masyarakat untuk diingat dan dikonsumsi.

b) Memiliki Makna

Artinya elemen merek hendaknya mengandung sebuah

makna maupun penjelasan atau deskripsi dari produk. Diharapkan

makna ini dapat mempengaruhi konsumen untuk mengkonsumsi

produk tersebut. Deskripsi makna yang terkandung dapat berupa:

(1) Informasi umum tentang kategori dan isi produk.

(2) Informasi tentang komposisi penting yang ditonjolkan produk

dan manfaat dari produk.

c) Menarik dan Lucu

Pendekatan lain untuk menarik perhatian konsumen adalah

dengan variasi elemen merek yang unik, lucu, pemilihan elemen

yang kaya akan visualisasi dan imajinasi. Dalam hal ini yang

ditonjolkan adalah desain yang menarik dan lucu.

d) Fleksibel

Artinya elemen merek dapat dimengerti dan tetap dapat

diterima oleh daerah atau pasar, bahkan budaya lain. Nama yang

(47)

Seringkali pemilihan elemen merek mudah diingat oleh masyarakat

lokal, namun sangatlah sulit dimengerti oleh masyarakat lain. Hal

ini, tentunya akan menghambat produsen untuk masuk dalam pasar

yang baru.

e) Legal

Artinya brand elemen tersebut sah menurut hukum dan

undang-undang yang berlaku, sehingga berada di bawah

perlindungan hukum.

3) Hal - Hal Yang Berkaitan Erat Dengan Merek

a) Nama merek (brand name), yaitu bagian dari suatu merek yang

dapat diucapkan atau dilafalkan. Contohnya Avon, Toyota,

Disneyland, Pepsodent, dan lain-lain.

b) Tanda merek (brand mark), yaitu bagian dari merek yang dapat

dikenali, namun tidak dapat dibaca atau diucapkan. Tanda merek

ini berupa logo, simbol, warna, gambar, desain.

4) Karakteristik brand supaya menjadi brand yang berpotensi:

a) A Quality Product

Sejak kepuasan konsumen digunakan untuk mengukur nilai-nilai

merek (brand values), kualitas adalah nomor satu yang diinginkan

konsumen.

b) Being First

Menjadi yang pertama dalam pasar, bukan dalam tekhnologi.

c) Unique Positioning Concept

(48)

d) Strong Communication Program

Brand yang sukses harus disertai dengan penjualan yang efektif, pengiklanan, kampanye promosi yang akan mengkomunikasikan

fungsi dari brand itu dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Dengan usaha yang keras, dan komitmen untuk memperkuat

komunikasi itu, maka akan menimbulkan kesadaran konsumen

akan brand tersebut.

e) Time and Consistency

Merek tidak dibangun dalam waktu yang cepat, membutuhkan

waktu untuk membangun merek tersebut dan nilai-nilai yang ada di

dalamnya. Dan memelihara nilai-nilai merek dibutuhkan waktu

yang berkesinambungan secara terus-menerus dan dihubungkan

dengan perubahan lingkungan.

c. Manfaat Merek

Merek bermanfaat bagi produsen dan konsumen. Bagi produsen,

merek berperan penting sebagai (Tjiptono, 2011:43):

1) Sarana identifikasi untuk memudahkan proses penanganan atau

pelacakan produk bagi perusahaan, terutama dalam pengorganisasian

sediaan dan pencatatan akuntansi.

2) Bentuk proteksi hukum terhadap fitur atau aspek produk yang unik.

3) Signal tingkat kualitas bagi para pelanggan yang puas, sehingga

mereka bisa dengan mudah memilih dan membelinya lagi di lain

(49)

4) Sarana menciptakan asosiasi dan makna unik yang membedakan

produk dari para pesaing.

5) Sumber keunggulan kompetitif, terutama melalui perlindungan

hukum, loyalitas pelanggan, dan citra unik yang terbentuk dalam

benak konsumen.

6) Sumber financial returns, terutama menyangkut pendapatan masa

datang.

Keller (2003) dalam Tjiptono (2011:44) mengemukakan 7

manfaat pokok merek bagi konsumen, yaitu sebagai identifikasi sumber

produk; penetapan tanggung jawab pada pemanufaktur atau distributor

tertentu; pengurang resiko; penekan biaya pencarian (search costs)

internal dan eksternal; janji atau ikatan khusus dengan produsen; alat

simbolis yang memproyeksikan citra diri; dan signal kualitas.

Menurut Tjiptono (2011:44) fungsi potensial sebuah merek

meliputi identifikasi, praktikalitas, garansi, optimisasi, karakterisasi,

kontinuitas, hedonistic, dan fungsi etis. sementara itu, mengelompokkan

manfaat-manfaat merek ke dalam tiga kategori: raritas (manfaat ekonomi

atau value for money), virtositas (manfaat fungsional atau kualitas) dan

complacibilitas (manfaat psikologis atau kepuasan pribadi). (Ambler, 2000) dalam Tjiptono (2011:44).

d. Pengertian Brand Image

(50)

teknik kuantitatif dan kualitatif telah dikembangkan untuk membantuk

mengungkap presepsi dan asosiasi konsumen terhadap sebuah merek

tertentu, diantaranya multidimensional scaling, projection techniques,

dan sebagainya (Tjiptono, 2011:112).

Brand Image (citra merek) adalah sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk dan melekat di benak konsumen. Konsumen yang terbiasa

menggunakan merek tertentu cenderung memiliki konsistensi terhadap

brand image. Citra merek ialah persepsi dan keyakinan yang dilakukan oleh konsumen, seperti tercermin dalam asosiasi yang terjadi dalam

memori konsumen (Kotler dan Keller, 2009:346).

Citra merek kadang-kadang dapat berubah, ketika dibutuhkan

suatu perubahan citra merek maka model peran yang harus ditemukan.

Sebagai bagian dari identifikasi merek, model peran tersebut seyogianya

dapat mewakili elemen identitas inti sebuah merek (surachman,

2008:108).

e. Pengukur Citra Merek (Brand Image)

Menurut Kotler dan Amstrong (2008:78) bahwa pengukur citra

merek dapat dilakukan berdasarkan pada aspek sebuah merek, yaitu:

1) Kekuatan (Strengthness)

Dalam hal ini adalah keunggulan yang dimiliki oleh merek

yang bersifat fisik dan tidak ditemukan pada merek lainnya.

(51)

tersebut sehingga bisa dianggap sebagai sebuah kelebihan dibanding

dengan merek lainnya. Yang termasuk pada sekelompok kekuatan

(strength) adalah keberfungsian semua fasilitas produk, penampilan

fisik, harga produk, maupun penampilan fasilitas pendukung dari

produk tersebut dan memiliki cakupan pasar yang luas.

2) Keunikan (Uniqueness)

Adalah kemampuan untuk membedakan sebuah merek

diantara merek lainnya. Kesan ini muncul dari atribut produk tersebut

yang menjadi bahan pembeda atau diferensiasi dengan produk-produk

lainnya. Yang termasuk dalam kelompok unik ini adalah variasi

penampilan atau nama dari sebuah merek yang mudah diingat dan

diucapkan dan fisik produk itu sendiri.

3) Keunggulan (Favorable)

Yang termasuk dalam kelompok favorable ini antara lain,

kemudahan merek produk diucapkan serta kemampuan merek untuk

tetap diingat oleh pelanggan yang membuat produk terkenal dan

menjadi favorit di masyarakat maupun kesesuaian antara kesan merek

di benak pelanggan dengan citra yang diinginkan perusahaan atas

(52)

5. Sikap Konsumen

a. Pengertian Sikap

Pengertian sikap merupakan mempelajari kecendrungan

memberikan tanggapan pada suatu objek atau kelompok baik disenangi maupun tidak disenangi secara konsisten”. sedangkan menurut Allport dalam Nugroho (2003:214) definisi sikap lebih luas ” sikap adalah suatu

mental dan syaraf sehubungan dengan kesiapan untuk menaggapi ,

diorganisasi melalui pengalaman dan memiliki pengaruh yang mengarahkan dan atau dinamis terhadap perilaku”.

Jika kita analogikan dengan sikap konsumen terhadap suatu

produk berarti bahwa sikap terhadap produk yaitu mempelajari

kecendrungan konsumen untuk mengevaluasi produk baik disenangi atau

tidak disenangi secara konsisten. Dengan demikian konsumen

mengevaluasi produk tertentu secara keseluruhan dari yang paling jelek

sampai yang paling baik.

Jadi dapat disimpulkan bahwa sikap timbul setelah konsumen

melakukan pencarian dan pemerosesan informasi tentang objek. Apakah

konsumen akan menyakini informasi yang diterimanya dan

mengkonsumsinya. Hal ini berkaitan dengan sikap yang dikembangkan

oleh konsumen.

Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1994:339) dalam

Schiffman dan Kanuk (2008:75) Perilaku Konsumen: ”sifat yang penting

dari sikap adalah kepercayaan dalam memegang sikap tersebut. Mengerti

tingkat kepercayaan yang dihubungkan dengan sikap adalah penting

Gambar

Tabel 2.1  Penelitian Terdahulu
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran
Tabel 4.1 (Lanjutan)  Item  Pertanyaan  Corrected  Item-Total  Correlation  Keterangan  Cronbach's  Alpha if Item Deleted  Keterangan

Referensi

Dokumen terkait

Penulisan ilmiah ini berisi tentang pembuatan animasi bahasa Mandarin dengan menggunakan Macromedia Flash MX yang menampilkan animasi gambar yang disertai musik dan efek suara

Berdasarkan kedua dimensi di atas dapat dipahami bahwa kemahiran penggunaan bahasa dalam situasi komunikasi yang nyata sesungguhnya jauh lebih penting dimiliki

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan kerampilan proses yang dapat meningkatkan

At a minimum the management plan shall include: a) the objectives of forest management. c) how the objectives will be met, harvesting methods and silviculture. d) harvest plans

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbandingan tingkat keseimbangan yang diukur dengan metode Timed Up and Go Test (TUGT) antara lansia yang mengikuti dan tidak mengikuti

macam orang. Ia akan menjadi harmonika yang merdu dalam sebuah simponi. Alunan simponi yang indah ini dapat menjadi suatu kekuatan besar dalam.. membangun umat. Iman

normatif” yang berarti jenis penelitian yang fokus kajiannya menitikberatkan pada asas-asas hukum dan kaidah-kaidah hukum yang terdapat dalam berbagai ketentuan

Kapitalisasi dan ancaman alih fungsi hutan oleh perkebunan kelapa sawit merupakan masalah serius yang dihadapi oleh masyarakat adat. Adanya nilai-nilai yang dilanggar