• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keterkaitan Tugas dan Fungsi terhadap Program Pendampingan Keluarga Miskin (P2KM)

BAB IV ANALISIS

C. Keterkaitan Tugas dan Fungsi terhadap Program Pendampingan Keluarga Miskin (P2KM)

Dalam hal ini, pendampingan sosial berpusat pada empat bidang tugas

dan fungsi yang dapat disingkat 4P, yakni: pemungkinan (enabling) atau

fasilitasi, penguatan (empowering), perlindungan (protecting), dan pendukung

(supporting.)11

1. Pemungkinan atau Fasilitasi

Merupakan fungsi yang berkaitan dengan pemberian motivasi dan kesempatan bagi masyarakat. Tugas Rumah Pemberdayaan Masyarakat yang berkaitan dengan fungsi ini yaitu, pendampingan proses pembayaran. Seperti program penanganan masalah sosial pada umumnya diberikan kepada anggota masyarakat yang tidak memiliki akses terhadap sumber-sumber, baik karena sumber tersebut tidak ada di sekitar lingkungannya, maupun karena sumber

tersebut sulit dijangkau karena alasan ekonomi maupun birokrasi.12

11

Edi Suharto, Ph.D.,Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat; Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerja Sosial, (Bandung: PT Rafika Aditama,

2009),h,95

2. Penguatan (empowering)

Fungsi ini berkaitan dengan pendidikan dan pelatihan guna memperkuat kapasitas masyarakat. Pendamping berperan aktif sebagai agen yang memberi masukan positif dan direktif berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya serta bertukar gagasan dengan pengetahuan dengan masyarakat yang didampinginya. Membangkitkan kesadaran masyarakat, menyampaikan informasi, melakukan konfrontasi, menyelenggarakan pelatihan bagi

masyarakat adalah beberapa tugas yang berkaitan dengan fungsi penguatan.13

Beberapa tugas Rumah Pemberdayaan Masyarakat yang berkaitan dengan fungsi ini yaitu, seperti dalam bidang pendidikan terdapat senyum cerdas dhuafa, sekolah karakter plus bimbel, dan seperti dalam tugas rutin lembaga, yaitu, peningkatan kapasitas dan pendampingan rutin. Tugas-tugas tersebut sebagai fungsi dalam pendampingan sosial, dan tugas dalam bidang pendidikan lebih menunjukan pada proses dari suatu kegiatan, ketimbang sebagai sebuah hasil dari suatu kegiatan. Pendidikan sangat terkait dengan pencegahan berbagai kondisi yang dapat menghambat kepercayaan diri individu serta kapasitas individu dan masyarakat.

3. Perlindungan (protecting)

Fungsi ini berkaitan dengan interaksi antara pendamping dengan lembaga-lembaga eksternal atas nama dan demi kepentingan masyarakat

13

dampingannya. Fungsi perlindungan juga menyangkut tugas pekerja sosial sebagai konsultan, orang yang bisa di ajak berkonsultasi dalam proses pemecahan masalah. Tugas Rumah Pemberdayaan Masyarakat yang berkaitan dengan fungsi ini yaitu, diskusi kelompok masyarakat, dan kegiatan konsolidasi. Tugas ini berkaitan dengan fungsi karena dilakukan sebagai bagian dari kerjasama yang saling melengkapi antara penerima program dan pendamping dalam proses pemecahan masalah. Pendamping membagi secara formal pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya, sedangkan penerima program membagi pengalaman personal, organisasi atau kemasyarakatan yang didapat semasa hidupnya.

4. Pendukungan (supporting)

Mengacu pada aplikasi keterampilan yang bersifat praktis yang dapat mendukung terjadinya perubahan positif pada masyarakat. Pendamping dituntut tidak hanya menjadi mamajer perubahan yang mengorganisasi kelompok, melainkan pula mampu melaksanakan tugas-tugas teknis sesuai dengan berbagai keterampilan dasar, seperti melakukan analisis sosial, mengola dinamika kelompok, menjalin relasi, bernegosiasi, berkomunikasi,

dan mencari serta sumber dana.14 Tugas-tugas yang berkaitan dengan fungsi

pendukungan ini seperti melakukan pertemuan kelompok, kegiatan ini berkaitan dengan fungsi dikarenakan memerlukan komunikasi dengan masyarakat agar dapat mengelola dinamika suatu kelompok masyarakat. Dan terdapat tugas pemberdayaan dalam kegiatan pelatihan kewirausahaan, di

14Ibid. h,97

dalam pelatihan ini tugas rumah pemberdayaan masyarakat berkaitan dengan fungsi karena memberikan keterampilan dasar dan pengembangan dalam berusaha atau membuat usaha baru.

a. Kesulitan atau Kendala dalam P2KM

Kendala yang terdapat dalam program P2KM adalah ketidakseriusan masyarakat mengikuti kegiatan gerai usaha mikro . Masyarakat dinilai hanya ingin melaksanakan praktek usaha dengan mendapatkan bantuan gerobak, dan tanpa mempelajari gimana mengawali usaha dan mengembangkannya.

Hal ini diakui oleh koordinator P2KM, Pak Dwi, dari kegiatan ini RPM memberikan bantuan gerobak agar dapat dimanfaatkan masyarakat supaya memiliki usaha yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Kegiatan ini di anggap dapat membantu masyarakat supaya memiliki usaha yang baik dan berkembang.

Sebagaimana wawancara yang dilakukan oleh Pak Dwi sebagai koordinator program.

Kami mendapatkan masyarakat yang menyalahgunakan bantuan dari lembaga mas, belum lama ini ada beberapa masyarakat yang menjual gerobak, sikap kami terhadap masyarakat bukanlah mereka harus mengganti gerobak itu, kami memanggil masyarakat yang menyalahgunakan bantuan tersebut, dan mencari tahu kemana dana hasil dari menggadaikan gerobak itu, mereka beralasan hasil dari menjual gerobak itu buat membayar hutang…, setelah mendengar alasan mereka kami tidaklah diam dengan masalah ini, kami rubah bantuan gerobak itu jadi pinjaman gerobak selamanya, jadi gerobak itu hanya pinjaman mas, walaupun selamanya ada pada masyarakat, tapi mereka tidak mempunyai hak untuk menjual dan dapat digunakan selamanya buat memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari mas..‟

Hal ini dilakukan masyarakat yang hanya ingin melangsungkan hidupnya tanpa berpikir kedepannya, dan melakukan wirausaha tanpa memiliki

kemampuan atau skill yang dapat mengembangkan usaha mayarakat itu sendiri, berikut ini yang diungkapkan oleh bapak Kusnandar sebagai anggota P2KM ;

„dulu mah banyak yang dijualin mas gerobaknya, kalau udah jarang yang beli dagangannya‟

Penerima program berpikir bahwa mereka tidak dapat mengembangkan usaha mereka dan menjualnya untuk keperluan yang lain.

Adapun kendala yang dihadapi oleh pendamping berupa, keterbatasan dana yang dapat mengurangi aktifitas pendampingan, para pendamping dan para relawan diharapkan dapat dengan sabar dan tulus dalam melakukan pendampingan agar program ini menjadi program yang berkelanjutan.

b. Solusi Dari Kendala P2KM

Dari hal diatas, terdapat permasalahan kesejahteraan sosial yang melibatkan pekerja sosial dalam penanganannya merupakan masalah kemiskinan. Metode pendampingan diterapkan dalam mayoritas program lembaga swadaya masyarakat sesuai kondisi dan situasi kelompok sasaran yang dihadapi. Pekerja sosial adalah profesi pertolongan kemanusiaan yang fokus utamanya untuk membantu orang agar dapat membantu dirinya sendiri. Dalam proses pertolongannya, pekerja sosial berpijak pada nilai, pengetahuan, dan keterampilan professional yang mengedepankan prinsip keberfungsian sosial.

Rumah Pemberdayaan Masyarakat memiliki tujuan membantu

menjadi berdaya dan mandiri, dan agar dapat meningkatkan serta mengembangkan kemampuan dan keterampilan warga miskin sehingga dapat meningkatkan penduduk miskin. Dengan demikian keberfungsian penting sebagai solusi agar persoalan kemiskinan ini dapat ditangulangi.

Adapun solusi dari permasalahan yang ditemui oleh pendamping dalam menangani masalah-masalah diatas yaitu, memanggil masyarakat atau penerima program untuk berbicara agar dapat mengetahui alasan yang jelas terhadap masalah diatas, dan mengubah bantuan gerobak menjadi pinjaman gerobak. Tidak adanya sanksi terhadap penerima program dikarenakan RPM sebagai pendamping merupakan fasilitator bukan menekan masyarakat yang memiliki masalah melainkan melakukan pendekatan secara kekeluargaan sebagaimana pendamping adalah individu atau yang melakukan aktivitas menemani secara dekat dan mempunyai kedudukan setara dengan yang ditemani.

Sesuai dengan konsepsi mengenai keberfungsian sosial di atas, maka strategi yang tepat sebagai solusi dalam penanganan kemiskinan harus terfokus pada peningkatan kemampuan masyarakat miskin atau penerima program dalam menjalankan tugas-tugas kehidupan sesuai dengan statusnya.

BAB V

KESIMPULAN dan SARAN

A.KESIMPULAN

1. Peran Rumah Pemberdayaan Masyarakat melalui Program Pendampingan

Keluarga Miskin (P2KM), adalah peran yang menjadikannya sebagai fasilitator , dan pendamping, sekaligus perwakilan bagi masyarakat miskin yang mengupayakan masyarakat sebagai anggota atau peserta dari rumah pemberdayaan masyarakat agar dapat hidup secara mandiri dan mendapatkan khidupan yang layak. Rumah Pemberdayaan Masyarakat juga dituntut tidak hanya mampu mengorganisasikan kelompok masyarakat, melainkan mampu melaksanakan tugas-tugas teknis sesuai dengan berbagai keterampilan masyarakat itu sendiri, menjalin kerjasama dengan lembaga lain, bernegosiasi, berkomunikasi, memberikan konsultasi, serta mencari sumber dana.

2. Harapan pemberi program dan penerima program yang dilaksanakan oleh

Rumah Pemberdayaan Masyarakat dilakukan bertujuan agar masyarakat mampu membangun kehidupannya secara layak, dan program yang diberikan tersebut memiliki kesesuaian dengan kemampuan dan potensi masyarakat, hubungan antara rumah pemberdayaan masyarakat melalui relawan maupun anggota lainnya yaitu merupakan fasilitator dan inisiator

yang datang atas dasar tanggung jawab dalam melakukan mensejahterakan dalam semua komponen masyarakat miskin melalui pemberdayaan dalam bidang ekonomi, pendidikan maupun kesehatan. agar dapat dikembangkan dalam pemberdayaan pendampingan keluarga miskin.

3. Tugas dan fungsi yang dapat disingkat 4P, yakni: pemungkinan (enabling)

atau fasilitasi, penguatan (empowering), perlindungan (protecting), dan

pendukung (supporting). Tugas Rumah Pemberdayaan Masyarakat

diperkuat dengan keterkaitan fungsi agar tugas tersebut berjalan seperti

dengan sebagaimana fungsinya. Menemukan masalah seperti

menyalahgunakan bantuan dan memberikan solusi dari permasalahan tersebut, dalam hal ini tidak adanya sanksi terhadap penerima program dikarenakan RPM sebagai pendamping merupakan fasilitator bukan menekan masyarakat yang memiliki masalah melainkan melakukan pendekatan secara kekeluargaan sebagaimana pendamping adalah individu atau yang melakukan aktivitas menemani secara dekat dan mempunyai kedudukan setara dengan yang ditemani.

B.SARAN-SARAN

Dalam hal ini penulis menyarankan agar peran Rumah Pemberdayaan Masyarakat terhadap Pendampingan Keluarga Miskin lebih ditingkatkan, yaitu dengan mempersiapkan pelaksanaan program semaksimal mungkin agar program berikut kegiatan-kegiatan yang terdapat di dalamnya dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan.

Dengan melihat dari harapan masyarakat, maka diharapkan pemberi program tetap serius, dan semangat menjalankan perannya sebagai pendamping masyarakat miskin, dan meningkatkan kerjasama yang baik oleh masyarakat agar tetap terjalin pemberdayaan terhadap masyarakat melalui kegiatan-kegiatan yang diberikan.

Dokumen terkait