• Tidak ada hasil yang ditemukan

KETERPADUAN PROGRAM BIMBINGAN DENGAN KBM

Dalam dokumen BAHAN BELAJAR MANDIRI BIMBINGAN DAN KONS (Halaman 149-156)

K

ita semua tahu sampai saat ini jarang ada SD yang memiliki petugas bimbingan yang khusus/tersendiri, maka tugas program bimbingan merupakan tugas untuk guru kelas, yang sekaligus menjadi tenaga pengajar. Dengan keadaan yang demikian maka guru hendaknya dapat memadukan antara program layanan bimbingan dengan KBM. Walaupun demikian program bimbingan di sekolah membutuhkan kemampuan dan dukungan manajerial, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu :

Aspek Program

Program bimbingan di SD harus berangkat dari kebutuhan murid dan masalah nyata yang terjadi di sekolah. Program bimbingan di SD mempunyai kekhasan tersendiri sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada di SD itu sendiri, baik di lihat dari segi petugas, fasilitas yang tersedia dan karakteristik murid SD. Menurut Dinkmeyer and Caldwell (dalam Ahman,1998), bahwasanya ada beberapa faktor yang membedakan antara bimbingan di SD dengan sekolah menengah, yaitu : pertama, bimbingan di SD lebih menekankan akan peranan guru dalam fungsi bimbingan; kedua, fokus bimbingan di SD lebih menekankan pada pengembangan pemahaman diri, pemecahan masalah, dan kemampuan berhubungan secara efektif dengan orang lain; ketiga, bimbingan di SD lebih banyak melibatkan orang tua murid, mengingat pentingnya pengaruh orang tua dalam kehidupan anak selama di SD; keempat, bimbingan di SD hendaknya memahami kehidupan anak secara unik; kelima, program bimbingan di SD hendaknya peduli terhadap kebutuhan dasar anak, seperrti kebutuhan untuk matang dalam pemahaman dan penerimaan diri, serta memahami kelebihan serta kekurangan diri; keenam, program bimbingan di SD hendaknya meyakini bahwa usia SD merupakan tahapan yang sangat penting dalam tahapan perkembangan anak.

Dapat disimpulkan bahwa perangkat tugas yang harus diselesaikan murid SD dapat dijadikan sebagai panduan utama bagi pengembangan program bimbingan di SD.

Aspek Ketenagaan

Pada umumnya guru SD mempunyai tugas ganda, sebagai pengajar yang memiliki seperangkat target kurikulum yang harus dicapai, juga sebagai pembimbing yang memiliki program yang harus dilaksanakan juga. Sebenarnya guru SD sebagai guru kelas memiliki peluang yang banyak dalam memahami karakteristik setiap muridnya, maka guru SD perlu memahami pemahaman yang tepat dan memiliki keterampilan yang memadai dalam melaksanakan layanan bimbingan dan mengajar. Guru SD hendaknya dapat menerapkan layanan bimbingan melalui kegiatan belajar-mengajar. Aspek teknik/prosedur

Prosedur/teknik yang dapat dikembangkan dalam memberikan layanan bimbingan pada mu- rid SD, adalah dengan melalui pendekatan terpadu atau memadukan antara teknik instruksional/

pengajaran dengan teknik transaksional. Jadi hendaknya Guru SD dapat menerapkan layanan bimbingan melalui kegiatan belajar-mengajar. Guru menciptakan proses pembelajaran yang kondusif dan dapat memadukan layanan bimbingan ke dalam KBM, seperti melalui pengelompokkan belajar, melalui permaianan, tugas kerja kelompok, dsb. Dalam penelitian yang dilaksanakan Ni’mah (2000) di kelas rendah SD, dapat diterapkan layanan bimbingan sosial-pribadi melalui KBM, dengan cara menggunakan metode pembelajaran diskusi, kerja kelompok, dan permainan murid dibantu belajar menyesuaikan diri dengan teman, bekerjasama, berbagi tugas, dan belajar tampil untuk ke depan kelas.

Daya Dukung Lingkungan

Program layanan bimbingan di SD akan memberikan kontribusi yang besar terhadap pencapaian tujuan pendidikan, jika didukung oleh pihak yang terlibat dalam sistem yang ada di sekolah, yaitu kepala sekolah, guru, pendanaan, fasilitas, dan orang tua, masyarakat serta pemerintah Seperti dijelaskan pada bagian terdahulu bahwa ciri layanan bimbingan di SD itu tidak terlepas dari peran serta orang tua disamping guru kelas. Jadi pelaksanaan bimbingan di SD sangat membutuhkan dukungan dari semua pihak yang terkait.

Organisasi Dan Administrasi Bimbingan Di Sd Organisasi

Organisasi bimbingan dalam arti yang luas dapat diartikan sebagai usaha penyelenggaraan program bimbingan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Untuk menjamin kelancaran program bimbingan di SD, diperlukan adanya organisasi bimbingan. Organisasi bimbingan hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut : 1. Program bimbingan hendaknya diorganisasikan sedemikian rupa sehingga sesuai dengan situasi

dan kebutuhan setempat.

2. Layanan bimbingan hendaknya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari keseluruhan pro- gram pendidikan di sekolah

3. Diperlukan kerjasama antara personal sekolah dalam pelaksanaan organisasi bimbingan 4. Penanggung jawab organisasi bimbingan adalah kepala sekolah

5. Program bimbingan harus diorganisasikan dengan baik, sehingga memungkinkan seluruh per- sonal yang ada di sekolah, dan dengan masyarakat dapat bekerjasama dengan baik

6. Organisasi bimbingan di SD disesuaikan dengan personil yang ada, keadaan murid dan sarana serta prasarana.

Uraian Tugas Personil Kepala Sekolah

Kepala sekolah mempunyai peranan sebagai peanggung jawab seluruh program pendidikan di sekolah, termasuk di dalamnya layanan bimbingan. Dalam hubungannya dengan program bimbingan, fungsi dan peranan kepala sekolah dapat digambarkan sebagai berikut :

a. Mengkoordinasikan kegiatan layanan bimbingan

c. Memberikan kemudahan bagi terlaksananya program bimbingan

d. Melakukan supervisi terhadap pelaksanaan bimbingan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi serta tindak lanjut

e. Mengadakan kerja sama dengan instansi lain yang terkait dalam pelaksanaan bimbingan Guru Kelas/Pembimbing

Sebagai pelaksana dalam program bimbingan, guru kelas/Pembimbing memiliki tugas yaitu : a. Merencanakan dan membuat program bimbingan

b. Melakukan koordinasi dengan kepala sekolah dan guru

c. Melakukan kerjasama dengan orang tua murid dalam memberikan layanan bimbingan kepada murid

d. Melaksanakan kegiatan layanan bimbingan dengan mengintegrasikan pada mata pelajaran masing- masing

e. Menilai proses dan hasil layanan bimbingan f. Menganalisis hasil penilaian layanan bimbingan

g. Melaksanakan tindak lanjut atau alih tangan berdasarkan hasil penilaian h. Membantu siswa dalam kegiatan ekstra kurikuler

Guru mata Pelajaran

Sebagai personil guru mata pelajaran mempunyai tugas yang penting dalam aktivitas bimbingan, yaitu :

a. Melaksanakan layanan bimbingan melalui kegiatan belajar mengajar sesuai dengan mata pelajaran yang menjadi tanggung jawabnya

b. Berkonsultasi dengan guru kelas/guru pembimbing dalam hal masalah-masalah yang berkaitan dengan bimbingan

c. Bekerjasama dengan guru kelas/guru pembimbing dalam hal pengembangan program bersama/ terpadu

Pengawasan

Pengawasan sangat diprelukan untuk menjamin terlaksananya layanan secara tepat. Pengawasan dilakukan baik secara teknis maupun administratif. Fungsi pengawasan adalah memantau, menilai, memperbaiki, meningkatkan dan mengembangkan kegiatan layanan bimbingan di SD. Pengawasan dilaksanakan oleh dinas terkait secara berjenjang. Tingkat kecamatan dilakukan oleh pengawas TK/SD Dinas Pendidikan Kecamatan setempat.

Sarana dan Prasarana

Keberhasilan sebuah proram bimbingan tidak terlepas dari dukungan tersedianya sarana dan prasarana yang memadai. Sarana yang diperlukan untuk menunjang pelayanan bimbingan sebagai berikut :

1. Alat Pengumpul data

Alat pengumpul data yang diperlukan di SD yaitu pedoman observasi, angket, catatan anekdot, pedoman wawancara, Tes hasil belajar, sosiometri, daftar cek, skala penilaian, biografi adan autobiografi

2. Alat Penyimpan Data

Bentuk alat penyimpan data yaitu buku pribadi, kartu pribadi, dan map. Bentuk kartu pribadi dapat dibuat dalam ukuran dan warna tertentu, sehingga mudah untuk disimpan dalam filling cabiuet. Sedangkan map diperlukan untuk menyimpan berbagai informasi pribadi masing-masing siswa . Buku pribadi berisikan tentang berbagai data tentang murid dari mulai identitas , keadaan keluarga, penyakit yang pernah diderita dan lain sebagainya.

3. Kelengkapan penunjang teknik, seperti data informasi, paket bimbingan dan alat bantu bimbingan 4. Perlengkapan administrasi, seperti alat-alat tulis, format satuan layanan dan kegiatan pendukung serta blangko laporan kegiatan, blangko surat, kartu konsultasi, kartu kasus, blanko konferensi kasus dan agenda surat

5. Sarana penunjang, seperti ruang bimbingan. Andaikata ruang bimbinga tidak ada, maka dapat digunakan ruang kantor /guru, atau ruang kelas.. dalam kondisi ideal, ruang bimbingan harus dilengkapi dengan ruang konsultasi, ruang tamu, ruang dokumentasi dan ruang diskusi. Ruang bimbingan harus dilengkapi dengan meja, kursi, lemari, rak penyimpan data, papan tulis, dan sebagainya.

6. Dana

Dana atau anggaran biaya sangat diperlukan untuk penyediaan sarana dan prasarana, perlengkapan administra, kunjunganm rumah (home visit), penyusunan laporan kegiatan, transportasi dan lain- lain.

7. Kerjasama

Kerjasama anatara orang tua murid dengan guru. Guru dengan lembaga atau instansi terkait, seperti Dinas Pendidikan.

Untuk memperdalam materi yang baru saja anda baca dan pelajari, silakan anda mengerjakan latihan di bawah ini :

1. Menjelaskan tentang implementasi program BK dalam KBM. 2. Menjelaskan organisasi dan administrasi bimbingan di SD Petunjuk Jawaban Latihan

Untuk menjawab secara lengkap, anda dapat mengacu pada uraian materi Manajemen BK di SD

Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat !

1. Merencanakan program bimbingan beserta sarana penunjangnya merupakan peran kepala sekolah sebagai ……..

A. Administrator C. Organisator

B. Supervisor D. Manajer

2. Layanan untuk membantu murid mengembangkan keterampilan dasar untuk kehidupan adalah tujuan layanan :

A. Layanan responsif C. Layanan perencanaan individual B. Layanan dasar bimbingan D. Dukungan sistem

3. Menyerahkan murid yang bermasalah kepada yang lebih mampu dan berwenang adalah layanan:

A. Referal C. Penempatan

B. Konseling D. Layanan informasi

4. Kartu pribadi, dalam layanan bimbingan adalah disebut : A. Alat pengumpul data C. Alat dokumen B. Alat penyimpan data D. Perlengkapan teknis

Jarang ada SD yang memiliki petugas bimbingan yang khusus/tersendiri, maka tugas program bimbingan merupakan tugas untuk guru kelas, yang sekaligus menjadi tenaga pengajar. Dengan keadaan yang demikian maka guru hendaknya dapat memadukan antara program layanan bimbingan dengan KBM. Walaupun demikian program bimbingan di sekolah membutuhkan kemampuan dan dukungan manajerial, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan , yaitu :

1). Aspek Program, bertolak dari kebutuhan dan masalah yang ada di sekolah;

2). Aspek Ketenagaan, guru kelas dipandang sebagai personil yang paling melaksanakan layanan bimbingan, dengan demikian guru harus memiliki pemahaman yang tepat untuk melaksanakan layanan bimbingan;

3). Aspek Prosedur/Teknik, perlu adanya keterpaduan antara pendekatan dan teknik instruksional dengan transaksional.

4). Daya Dukung Lingkungan, layanan bimbingan perlu bantuan dan dukungan managerial, sosial, sarana fisik

5. pengawasan dalam pelaksanaan bimbingan dilakukan dengan teratur agar kegiatan bimbingan dapat ….

A. Terarah pada tujuan C. Teramati kesalahannya B. Terkendali prosesnya D. Terjamin keberhasilannya.

Cocokkan hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 2 yang ada pada bagian belakang bahan belajar mandiri ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.

Rumus:

Jumlah Jawaban Anda yang benar

Tingkat Penguasaan = —————————————— x 100 % 10

Arti Tingkat Penguasaan : 90 % - 100 % = Baik Sekali 80 % - 89 % = Baik 70 % - 79 % = Cukup < 69 % = Kurang

Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80 % ke atas, Anda telah berhasil menyelesaikan bahan belajar mandiri ini. Bagus! Akan tetapi apabila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80 %, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang belum anda kuasai.

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF

Tes Formatif 1 1. A 2. D 3. C 4. C 5. D Tes Formatif 2 1. A 2. B 3. A 4. B 5. A

DAFTAR PUSTAKA

Ahman. (1998). Bimbingan Perkembangan; Model Bimbingan di Sekolah Dasar. Bandung : Disertasi PPS IKIP Bandung

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1994/1995). Petunjuk Bimbingan dan penyuluhan di Sekolah Dasar. Jakarta : Dirjen Dikdasmen

Juntika. (2005). Manajemen Bimbingan dan Konseling di SMA. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia

Ni’mah. (2000). Penerapan Bimbingan Sosial-Pribadi melalui KBM di SD. Bandung: Tesis PPS UPI Bandung

Rochman Natawidjaja. (editor). (1979). Bimbingan dan Penyuluhan. Jakarta : Depdikbud Sunaryo.Kartadinata. (1998/1999). Bimbingan di SD. Jakarta: Dirjen Dikti Proyek PGSD Surya, M. (1986). Pengantar Bimbingan dan Penyuluhan. Jakarta : Universitas Terbuka.

Dalam dokumen BAHAN BELAJAR MANDIRI BIMBINGAN DAN KONS (Halaman 149-156)