• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEJARAH DAN PENGERTIAN BIMBINGAN KARIR

Dalam dokumen BAHAN BELAJAR MANDIRI BIMBINGAN DAN KONS (Halaman 124-128)

I

stilah dan kegiatan “vocational guidance” mulai dipergunakan Frank Parson pada tahun 1908. Beliau membentuk suatu lembaga yang bertujuan membantu anak-anak muda untuk memperoleh pekerjaan. Pada tahun 1909, Frank Parson menerbitkan bukunya yang berjudul “Choos- ing a vocational” . Dalam bukunya Frank Parson mengidentifikasi tiga variabel dasar dalam proses pengambilan keputusan yaitu : individu, pekerjaan dan antara keduanya.

Frank Parson dikenal selama ini sebagai tokoh dalam merintis bimbingan karir. Padahal 1000 tahun sebelum Parson telah ditemukan di daerah Basra telah ada tokoh-tokoh Islam klasik yang merintis kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan tiga variabel dalam pengambilan keputusan karir

Selanjutnya berkembang penggunaan istilah bimbingan karir, seperti pada tahun 1911 Biro Jabatan dengan editor Frederick J. Alien yang menerbitkan Vocational Guidance News Letter sebagai jurnal pertama yang kemudian berganti nama menjadi Vocational Guidance Magazine, kemudian Occupation, dan berubah lagi menjadi Personal and Guidance Journal .

Hugo Munsterberg pada tahun 1912 telah menerbitkan Psychology Industrial Efficiency di Jerman sebagai suatu penemuan penting dalam aplikasi metode eksperimental untuk mempelajari pemilihan jabatan dan para pekerja.

Lembaga Penelitian Stabilisasi Pengangkatan Kerja Minnesota pada tahun 1931, Donald G. Patterson meneliti tentang faktor-faktor psikologis dalam penempatan kerja dengan menggunakan tes, wawancara, dan pola kecakapan kerja

Carl R. Rogers pada tahun 1942 mengemukakan bahwasannya pendekatan bimbingan karir terletak pada aspek kognitif klien didalam memgambil keputusan , juga melibatkan motivasi, dinamika afektif, pemahaman dan penerimaan diri. Rogerx menerbitkan karyanya yang berjudul Counseling and Psychotherapy.

Pendekatan yang paling dominan ialah Parsonian yang memusatkan diri pada individu, pekerjaan dan hubungan antara keduanya. Model ini disebut Trait and Factor yang menekankan pada penggunaan tes dan informasi jabatan Pandangan lain menganggap bahwa masalah pemilihan dan penyesuaian karir adalah masalah kepribadian, hal ini yang banyak dianut oleh teori Client Centered. Sedangkan Behavioristik lebih menekankan kepada intervensi dalam proses pilihan dan tidak memperhatikan karir mana yang dipilih individu.

Pengertian Bimbingan Karir

Secara umum Bimbingan karir diartikan sebagai upaya bantuan kepada individu untuk mendorong dan memberikan kemudahan perkembangan karir dalam kehidupannya, bantuan tersebut mencakup perencanaan karir, pengambilan keputusan dan penyesuai pekerjaan. Istilah karir sering dikaitkan dengan pekerjaan atau jabatan, untuk itu perlu kita mengenal istilah yang berkaitan dengan bimbingan karir, yaitu :

a. Karir : yaitu keseluruhan pekerjaan yang dialami oleh seseorang dalam hidupnya. Secara lebih terbatas karir diartikan adalah pengalaman kerja

b. Perkembangan karir : yaitu keseluruhan perkembangan individu yang menekankan kepada proses persiapan, memasuki dalam dunia pekerjaan

c. Pendidikan karir : yaitu kegiatan yang direncanakan untuk memberikan pengalaman pendidikan kepada individu yang akan memberikan kemudahan perkembangan karir

d. Jabatan (occupation, vocational) adalah suatu pekerjaan yang khusus atau pekerjaan tertentu Istilah bimbingan karir tidak hanya merujuk kepada program orientasi pekerjaan tetapi juga menyangkut :

a. Keterlibatan konselor dengan klien. Jika di sekolah adalah keterlibatan guru dengan murid b. Keterlibatan partisipasi aktif klien dalam mengambil keputusan karir dan tidak bersifat pasif-

reseptif terhadap informasi

c. Proses penyesuaian pribadi bahkan lebih jauh merupakan proses psikoterapi.

Dalam setting sekolah, bimbingan karir dipandang sebagai proses perkembangan yang berkelanjutan dalam upaya membantu individu mempersiapkan karir melalui intervensi kurikuler yang berkaitan dengan perencanaan karir, pengambilan keputusan, pengembangan keterampilan, mengatasi masalah, informasi karir dan pemahama diri.

Menurut Sunaryo (1998/1999) dikatakan bahwa bimbingan karir di SD diarahkan untuk a) menumbuhkan kesadaran dan pemahaman murid akan ragam kegiatan dan pekerjaan di dunia sekitarnya; b) pengembngan sikap positif terhadap semua jenis pekerjaan yang ada di sekitar; c) mengembangkan kebiasaan hidup yang positif; d) upaya membantu murid memahami apa yang disukai dan tidak disukainya, kecakapan diri dan disiplin diri serta mengontrol kegiatan sendiri. Layanan bimbingan karir amat erat kaitannya dengan tiga layanan bimbingan lainnya yaitu bimbingan belajar, pribadi dan bimbingan sosial.

Menurut Miller (dalam Sunaryo, 1998/1999) peranan konselor atau guru pembimbing adalah membantu murid agar memiliki kesadaran diri, meningkatkan keterampilan diri, seperti dalam kerjasama, dan memberikan informasi tentang dunia kerja

Bimbingan karir dipelajari secara khusus didasarkan kepada anggapan bahwa :

a. Kebutuhan bimbingan karir akan jauh lebih besar daripada kebutuhan akan psikoterapi. Bimbingan karir akan menggarap dunia luar dan dalam individu secara keseluruhan. Sedangkan psikoterapi (konseling) secara khusus lebih berorientasi kepada dunia dalam individu.

b. Bimbingan karir dapat bersifat terapeutik atau berfungsi sebagai penyembuhan. Penyesuaian karir berhubungan erat dengan penyesuaian pribadi, bahkan penyesuaian karir secara langsung berhubungan dengan penyesuaian pribadi.

Super (dalam Sunaryo, 1998/1999) menjelaskan keterkaitan antara bimbingan karir dengan penyesuaian diri secara keseluruhan. Dengan membantu membebaskan ketegangan, mengklarifikasi perasaan, memberikan wawasan, membantu memperoleh sukses dan membantu mengembangkan perasaan kompeten dalam suatu wilayah penyesuaian jabatan, memungkinkan individu menguasai aspek kehidupan lain secara tepat.

c. Psikoterapi yang berorientasi kepada perubahan struktur kepribadian harus diikuti oleh bimbingan karir. Perubahan kepribadian yang diperoleh melalui proses psikoterapi jika dikaitkan dengan pemilihan karir diperlukan orientasi kembali ke arah baru dalam pengembangan karirnya. Ini berarti seorang konselor harus menguasai dalam bimbingan karir

Untuk memperdalam materi yang baru saja anda baca dan pelajari, silakan anda mengerjakan latihan di bawah ini :

1. Bagimana sejarah bimbingan karir, jelaskan ! 2. Apa yang dimaksud dengan bimbingan karir

Yang pertama memperkenalkan bimbingan karir adalah Frank Parson pada tahun 1908, walaupun terakhir ditemukan bahwasanya 1000 tahun sebelumnya di Basra telah ada tokoh-tokoh klasik yang merintis kegiatan bimbingan karir

Bimbingan karir diartikan sebagai upaya bantuan kepada individu untuk mendorong dan memberikan kemudahan perkembangan karir dalam kehidupannya, bantuan tersebut

mencakup perencanaan karir, pengambilan keputusan dan penyesuai pekerjaan.

Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat !

1. Tokoh yang pertama pada tahun 1908 memperkenalkan istilah bimbingan karir adalah : A. Frank Parson C. Frederick Alien

B. Carl Rogers D. Hugo

2. Bimbingan karir diberikan untuk murid SD dengan tujuan :

A. Agar anak dapat pekerjaan C. Agar cepat menghasilkan uang

B. Agar cita-cita anak tercapai D. Agar muncul kesadaran karir pada anak 3. Di bawah ini adalah teknik yang dapat digunakan untuk mengenalkan anak pada orang yang

berhasil, kecuali :

A. Nara sumber C. Cerita

B. Bacaan D. KBM

4. Tokoh teknik client centered adalah :

A. Parson C. Hugo

5. Dibawah ini maksud Bimbingan karir di SD , kecuali : A. Menumbuhkan kesadaran akan pekerjaan

B. Menumbuhkan kedisiplinan

C. Menumbuhkan kesadaran tentang uang D. Mengembangkan kebiasaan hidup yang positif

Cocokkan hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 1 yang ada pada bagian belakang bahan belajar mandiri ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.

Rumus:

Jumlah Jawaban Anda yang benar

Tingkat Penguasaan = —————————————— x 100 % 10

Arti Tingkat Penguasaan : 90 % - 100 % = Baik Sekali 80 % - 89 % = Baik 70 % - 79 % = Cukup < 69 % = Kurang

Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80 % ke atas, anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Akan tetapi apabila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80 %, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum anda kuasai.

Dalam dokumen BAHAN BELAJAR MANDIRI BIMBINGAN DAN KONS (Halaman 124-128)