A. Konsep Proses Keperawatan Keluarga 1.Pengkajian Keperawatan
2. Ketidakmampuan keluarga dalam mengambil keputusan
3. Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga.
4. Ketidakmampuan keluaga dalam memodifikasi lingkungan.
28
5. Ketidakmampuan keluarga dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan.
2. Diagnosa
Diagnose keperawatan adalah keputusan tentang respon keluarga tentang maslah kesehatan actual atau pontensial, sebagai dasar seleksi intervensi keperawatan untuk mencapai tujuan asuhan keperawatan keluarga sesuai dengan kewenangan perawat.
Tahapan dalam diagnose keperawatan keluarga antara lain:
a. Analisa data
Setelah dilakukan pengkajian, selanjutnya data dianalisis untuk dapat dilakukan perumusan diagnose keperawatan.
Diagnosis keperawatan keluarga disusun berdasarkan jenis diagnose seperti:
1) Diagnosis sehat/wellness
Diagnosis sehat/wellness digunakan bila keluarga mempunyai potensi untuk ditingkatkan, belum ada data maladaptive.
Perumusan diagnosis keperawatan keluarga potensial, hanya terdiri dari komponen problem(p) saja atau problem(p) dan simtom(S), tanpa komponen etiologi(E)
2) Diagnosis ancaman (resiko)
Diagnosis ancaman, digunakan apabila belum terdapat paparan masalah kesehatan, namun sudah ditemukan beberapa data maladaptive yang memungkinkan timbulnya gangguan.
Perumusan diagnosis keperawatan keluarga resiko, terdiri dari problem(p), etiologi(e) dan simtom(s)
3) Diagnosis nyata/gangguan
Diagnosis gangguan digunakan bila sudah timbul gangguan/
masalah kesehatan dikeluarga, didukung dengan adanya beberapa data maladaptive. Perumusan diagnosis keperawatan keluarga
29
nyata/ gangguan, terdiri dari problem(p), etiologi(e) dan simtom(s).
a. Perumusan masalah
Perumusan masalah keperawatan keluarga dapat diarahkan kepada sasaran individu atau keluarga.Komponen diagnose keperawatan keluarga meliputi:\
1) Masalah (problem)
Adalah istilah yang digunakan untuk mendefinisikan masalah (tidak terpenuhinya kebutuhan dasar keluarga atau anggota keluarga) yang didefinikan oleh perawat melalui pengkajian.Tujuan penulisan pernyataan maslah adalah menjelaskan status kesehatan atau masalah kesehatan secara jelas dan sesingkat mungkin.
2) Penyebab (etiologi)
Faktor yang berhubungan yang dapat dicerminkan dalam respon fisiologi yang dipengaruhi oleh unsur psikososial, spiritual, dan faktor-faktor lingkungan yang dipercaya berhubungan dengan masalah baik sebagai penyebab ataupu faktor resiko. Dikeperwatan keluarga etiologi ini mengacu kepada 5 tugas keluarga, yaitu:
a) Mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya.
b) Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat.
c) Memberikan keperawatan anggotanya yang sakit ataupun yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu muda
d) Mempertahankan suasana dirumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga.
30
e) Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dengan lembaga kesehatan (pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada.
3) Tanda (sign)
Tanda dan gejala adalah sekumpulan data subjektif dan objektif yang diperoleh perawat dari keluarga yang mendukung masalah dan penyebab. Perawat hanya boleh mendokumentasikan tanda dan gejala yang paling signifikan untuk menghindari diagnosis keperawatan yang panjang. Tanda dan gejala dihubungkan dengan kata-kata
“yang dimanifestasikan dengan”
Prioritas dari diagnose keperawatan
Tahap berikutnya setelah ditetapkan perumusan masalah adalah mempriorotaskan masalah sesuai dengan kedaankeluarga karena dalam suatu keluarga perawat dapat menemukan lebih dari satu diagnose keperawatan. Untuk mementukan prioritas terhadap diagnose keperawatan keluarga yang ditemukan dihitung dengan menggunakan skala prioritas (skala Baylon dan Maglaya) sebagai berikut:
a) Tentukan skor untuk tiap kriteria
Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan bobot
Skor Bobot Angka tertinggi
31
Jumlahkan skor untuk semua kriteria Skor tertinggi adalah 5 dan sama untuk seluruh bobot
NO. KRITERIA NILAI BOBOT
1. Sifat masalah
- Tidak / kurang sehat -Ancaman Kesehatan - Keadaan sejahtera
3 2 1
1
2. Kemungkinan masalah dapat diubah - Mudah
3. Potensi masalah untuk dicegah - tinggi
- maslah berat harus segera ditangani
- ada maslh tetapi tidak perlu segera ditangani - Masalah tidak diraskan
2
Pembenaran mengacu pada masalah yang sedang terjadi, baru menunjukkan tanda dan gejala atau bahkan kondisi sehat.
2. Kemungkinan masalah untuk diubah
Pembenaran mengacu pada masalah: masalah, sumber daya keluarga, sumber daya perawat, dan sumber daya lingkungan
3. Potensial masalah untuk dicegah
Pembenaran mengacu pada: berat ringannya masalah, jangka waktu terjadinya masalah, tindakan yang akan dilakukan, kelompok tinggi yang bias dicegah.
32 4. Menonjol masalah
Pembenaran mengacu pada: persepsi terhadap masalah a. Skor atau angka tertinggi dikalikan dengan bobot
Skor x Bobot Angka tertinggi
Jumlah skor
Skor tertinggi yang akan menjadi masalah prioritas
3. Perencanaan
Perencanaan adalah bagian dari fase pengorganisasian dalam proses keperawatan keluarga yang meliputi penentuan tujuan perawatan (jangka panjang/pendek), penetapan standart dan kriteria serta menentukan perencanaan untuk mengatasi masalah keluarga.
Focus dari intervensi keperawatan keluarga antara lain meliputi kegiatan yang bertujuan:
1. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan kebutuhan kesehatan dengan cara:
a. Memberi informasi yang tepat
b. Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan keluarga tentang kesehatan
c. Mendorong sikap emosi yang sehat yng mendukung upaya kesehatan masalah
2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan keluarga yang tepat, dengan cara:
a. Mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan b. Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga c. Mendiskusikan tentang konsekuensi tiap tindakan
3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota yang sakit, dengan cara:
a. Mendemontrasikan cara perawatan.
33
b. Menggunakan alat dan fasilitas yang ada dirumah c. Mengawasi keluarga melakukan perawatan\
4. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan menjadi sehat, dengan cara:
a. Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga b. Melakukan perubahan lingkungan keluarga sepotimal mungkinan.
5. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada, dengan cara:
a. Mengenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga b. Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
4. Pelaksanaan
Pelaksanaan merupakan salah satu tahap dari proses keperawatan keluarga dimana perawat mendapatkan kesempatan untuk membangkitkan minat keluarga dalam mengadakan perbaikan kearah perilaku yang sehat.
1. Faktor penyulit dari keluarga yang dapat menghambat minat keluarga untuk bekerja sama melakukan tindakan kesehatan antara lain:
a. Keluarga kurang memperoleh informasi yang jelas atau mendapatkan informasi, tetepi keliru.
b. Keluarga mendapatkan informasi tidak lengkap, sehingga mereka melihat maslah hanya sebagian.
c. Keliru, tidak dapat mengakaitkan antara informasi yang diterima dengan situasi yang dihadapi.
d. Keluarga tidak mau menghadapi situasi.
e. Anggota keluarga tidak mau melawan tekanan dari keluarga atau social.
f. Keluarga ingin mempertahankan suatu pola tingkah laku.
g. Keluarga gagal mengaitkan tindakan dengan sasaran atau tujuan upaya keluarga.
34
h. Kurang percaya dengan tindakan yang diusulkan perawat.
2. Faktor yang menghambat tindakan perawat/petugas kesehatan:
a. Petugas cenderung menggunakan satu pola pendekatan atau petugas kaku dan kurang fleksinbel.
b. Petugas kurang memberikan penghargaan atau perhatian terhadap faktor social budaya.
c. Petugas kurang mampu dalam mengambil tindakan atau menggunakan macam-macam teknik dalam mengatasi masalah yang rumit.
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahapan yang menentukan apakah tujuan dapat tercapai sesuai yang ditetapkan dalam tujuan direncanakan perawat.
a. Kriteria hasil
Adalah gambaran tentang faktor-faktor tidak tetap yang memberikan petunjuk bahwa tujuan telah tercapai
b. Standar keperawatan
Telah menunjukkan tingkat pelaksanaan yang diinginkan untuk membandingkan dengan pelaksanaan yang sebenernya.
c. Metode-metode evaluasi 1) Observasi langsung
2) Memeriksa laporan dan dokumentasi