• Tidak ada hasil yang ditemukan

E. Proses Pembelajaran

2. Ketrampilan Guru dalam Pembelajaran

dikembangkan melalui masa pendidikan tertentu atau pendidikan prajabatan”.40

Jadi orang yang pandai berbicara belum memiliki jiwa sebagai guru, karena menjadi guru bukan pekerjaan yang mudah dilakukan oleh setiap orang. M an tetapi menjadi guru selain dalam dirinya memiliki jiwa sebagai seorang guru, juga ada tahapan-tahapan yang memang harus dilalui, misalnya sebelum menjadi guru harus mengikuti prajabatan yang telah ditentukan masa oleh instansi yang berwenang sesuai dengan tingkat pendidikan yang dimiliki. Dipertegas kembali oleh Moh. Uzer Usman, bahwa :

Guru merupakan suatu profesi yang artinya suatu jabatan atau pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Jenis pekerjaan ini mestinya tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang kependidikan walaupun kenyataannya masih terdapat dilakukan orang di luar kependidikan. Itulah sebabnya jenis profesi ini paling mudah terkena pencemaran. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, dan m elatih.41

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa guru merupakan tenaga kependidikan. Tenaga kependidikan adalah : “Anggota masyarakat yang bertugas membimbing, mengajar

40 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 1992), hal. 1 - 2 .

dan melatih peserta didik’'.42 Membimbing, mengajar dan melatih peserta didik dari tidak tahu menjadi tahu, dari belum dewasa menjadi dewasa dan lain sebagainya. Sehingga supaya sebagai pendidik betul- betul mampu melaksanakan tugasnya, maka guru harus professional dalam berbagai permasalahan yang sedang dihadapi, sehingga ilmu pengetahuan yang diberikan kepada siswa betul-betul dapat diterima, dipahami dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimiliki siswa.

Menjadi guru agama bukan pekerjaan yang mudah dipenuhi oleh setiap orang, sebab sebelum menjadi guru pada umumnya diadakan penyeleksi untuk menjadi guru yang melalui berbagai tahapan-tahapan baik tahapan administrasi, tahapan tes tertulis maupun tes wawancara. Selain itu juga pendidikan akhir sangat mempengaruhi, apakah pendidikan yang dimiliki dari umum atau dari pendidikan. Sebab kalau diteliti banyak guru yang semestinya tidak menjadi guru. Artinya menjadi guru bukan karena profesi, akan tetapi menjadi guru hanya dilakukan karena yang diharapkan mendapatkan pekerjaan. Kalau sudah demikian, maka dunia pendidikan tidak akan mampu mencapai pada tujuan yang diharapkan.

42 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional UU RI No. 2 Ih. 1989 dan Peraturan Pelaksanaannya, Loc. Cit

Menurut Mangkunegoro IV dalam Serat Wedhatama yang telah dikutip oleh Slameto dinyatakan bahwa guru adalah orang yang diberkati atau menerima wahyu dari Tuhan; dan mempunyai minimal sembilan ciri kepribadian sebagai berikut:

a. Dewasa yaitu mampu mengendalikan/mengatasi dan mengarahkan diri (bukan dewasa dalam pengertian umur kronologisnya).

b. Memiliki kemampuan yang cemerlang.

c. Menguasai dan mendapatkan atau menciptakan prinsip-prinsip kehidupan yang lebih baik (kreatif).

d. Menjadi suri tauladan bagi orang lain. e. Belajar terus menerus.

f. Berpegang teguh pada pendiriannya tentang kebenaran. g. Mencintai sesamanya.

h. Dekat/akrab dengan dan menjadi penghibur bagi orang lain, lebih- lebih pada murid-muridnya.

i. Susila dan rendah hati.43

Sedangkan menurut Pemerintah cq. Depdikbud melalui SK. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 0212/4/1982, dinyatakan bahwa guru selain memiliki kompetensi pribadi dan social, harus memiliki 10 kompetensi professional yaitu :

a. Menguasai bahan .

b. Mengelola program belajar mengajar. c. Mengelola kelas .

d. Menggunakan media/ sumber .

e. Menguasai landasan-landasan kependidikan . f. Mengelola interaksi belajar mengajar

g. Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajar.

43 Slameto, Bimbingan di Sekolah, cetakan pertama, (Jakarta : PT. Bina Aksara, 1988), hal. 107.

h. Mengenal fungsi dan program layanan bimbingan dan penyuluhan di sekolah dan menyelenggarakan program layanan bimbingan di sekolah.

i. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah.

j. Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran. 44

Pada akhirnya dapat diambil suatu kesimpulan bahwa menerapkan ketrampilan pengajaran bukan pekerjaan yang mudah dan tidak dapat dilakukan oleh setiap guru, sebab menjadi guru harus memenuhi persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi misalnya sehat jasmani, rohani, berpendidikan, pengalaman cukup, berakhlak yang baik dan lain sebagainya. Guru merupakan teladan yang baik bagi siswa, sehingga setiap tingkah laku dan perbuatan guru dinilai oleh siswa yang paling benar dan akan diikuti keteladanannya. Sifat-sifat umum pendidik yang ideal ialah sehat jasmani dan sehat rohani.45 Kemudian mental yang sehat bagi pendidik harus memiliki sifat-sifat diantaranya : a. Integritas pribadi ialah pribadi yang segala aspeknya berkembang,

secara harmonis dan integratif, pribadi yang tidak terbelah.

b. Integritas social yaitu pribadi yang telah merupakan satuan dengan masyarakatnya atau individu yang berhasil dengan baik dalam menyesuaikan diri dengan masyarakat.

c. Integritas susila yaitu pribadi yang telah menyatukan diri dengan norma-norma susila yang dipilihnya, norma tersebut menjadi pedoman di dalam tindakannya sehari-hari hingga terdapat kesatuan antara norma susila dan tindakannya. 46

44 Ibid. hal. 103

45 Suwamo, Pengantar Umum Pendidikan, (Jakarta : Aksara Baru, 1982), hal. 88 46 Ibid, hal. 89.

Guru merupakan sosok yang mempunyai tugas dan tanggung jawab memberikan ilmu pengetahuan kepada siswa, dalam dunia pendidikan siswa diberikan pelajaran pendidikan sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

Keberadaan guru bagi suatu bangsa amatlah penting, apalagi bagi suatu bangsa yang sedang membangun, terlebih-lebih lagi bagi keberlangsungan hidup bangsa di tengah-tengah lintasan perjalanan zaman dengan teknologi yang kian canggih dan modem serta segala perubahan, pergeseran nilai yang cenderung memberi nuansa kepada kehidupan yang menuntut ilmu dan seni dalam kadar dinamik untuk dapat mengadaptasikan diri.

Guru dalam dunia pendidikan dituntut untuk pro aktif dalam melaksanakan tugasnya, supaya bimbingan yang diberikan kepada siswa dapat mencapai sasaran yang diharapkan.

\

Menurut Nur Uhbiyati tugas-tugas guru sebagai pendidikan meliputi : a. Membimbing si terdidik

Mencari pengenalan terhadapnya mengenai kebutuhan, kesanggupan, bakat, minat dan lain sebagainya.

b. Menciptakan situasi untuk pendidikan.

Yang dimaksud dengan situasi pendidikan yaitu keadaan di mana tindakan-tindakan pendidikan dapat berlangsung dengan baik dan dengan hasil memuaskan.47

47 Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam (IPI), Cetakan II, (Bandung : CV. Pustaka Setia, 1998), hal. 66.

Membimbing merupakan pekerjaan yang memerlukan kesabaran dan ketulusan serta kasih sayang. Guru dalam kegiatan mengajar sehari- hari akan dihadapkan berbagai macam tingkatan dan kemampuan siswa, ada yang mudah dibimbing dan ada juga yang sulit untuk diberikan bimbingan peranan guru dalam hal ini diperlukan profesionalisme guru yang handal. Artinya guru harus mampu memberikan bimbingan kepada seluruh siswa tanpa membeda-bedakan tingkat IQ yang dimiliki. Bimbingan secara klasikal dan individual pada umumnya dilakukan oleh guru. Siswa yang diberikan bimbingan secara klasikal dipandang kurang berhasil maksimal, perlu adanya penyegaran dengan memberikan bimbingan secara individual baik bimbingan yang berhubungan langsung dengan pelajaran maupun yang lainnya.

Ketrampilan mengajar merupakan salah satu faktor yang secara langsung dapat mengantarkan pada tujuan pendidikan. Sehingga kesiapan guru terhadap materi pelajaran yang diikuti oleh berbagai macam ketrampilan mengajar yang disesuaikan dengan sub pokok pembahasan yang dilaksanakan secara berkesinambungan akan mampu mengantarkan pada pencapaian tujuan pendidikan sesuai dengan jenjang pendidikan.

Ada beberapa ketrampilan mengajar, misalnya : “ Ketrampilan membuka dan menutup pelajaran, ketrampilan menjelaskan, ketrampilan mengelola kelas dan ketrampilan bertanya”.48

a. Ketrampilan membuka dan menutup pelajaran

Supaya pendidikan dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka ketrampilan membuka dan menutup pelajaran merupakan salah satu hal yang harus dikuasai secara betul oleh guru.

Sebab membuka dan menutup pelajaran yang diikuti oleh rangsangan yang positif, maka siswa akan tertarik untuk mengikuti kegiatan belajar.49

Komponen ketrampilan membuka dan menutup pelajaran meliputi : 1) Menarik perhatian siswa : banyak cara yang dapat digunakan

oleh guru untuk menarik siswa, antara lain : a) Gaya mengajar guru

b) Penggunaan alat Bantu pelajaran c) Pola interaksi yang bervariasi. 2) Menimbulkan motivasi dengan cara :

a) Disertai kehangatan dan keantusiasan. b) Menimbulkan rasa ingin tahu.

c) Mengemukakan ide yang bertentangan d) Memperhatikan minat siswa

3) . Memberi acuan melalui berbagai usaha seperti : a) Mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas

b) Menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan c) Mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas d) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan.

41i Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam (IPf). Cetakan 11, (Bandung : CV. Pustaka Setia, 1998), hal. 66.

4) Membuat kaitan atau hubungan di antara materi-materi yang akan dipelajari dengan pengalaman dan pengetahuan yang telah dikuasai oleh siswa.30

Berbagai langkah yang dilakukan untuk membuka pelajaran merupakan salah satu rangsangan yang positif agar supaya siswa tertarik berminat terhadap pelajaran yang disampaikan.

Kemudian ketrampilan menutup pelajaran dilakukan seoptimal mungkin agar supaya pelajaran yang telah diberikan dapat disimpulkan dan diterima oleh siswa. Metode yang dapat dilakukan oleh guru dalam menutup pelajaran adalah :

1) Meninjau kembali penguasaan inti pelajaran dengan merangkum inti pelajaran dan membuat ringkasan.

2) Mengevaluasi. Bentuk evaluasi yang dapat dilakukan oleh guru antara lain :

a) Mendemonstrasikan ketrampilan

b) Mengaplikasikan ide baru pada situasi lain. c) Mengeksplorasi pendapatan siswa sendiri d) Memberikan soal-soal tertulis.50 51

Berbagai macam langkah yang dilakukan guru dalam menutup pelajaran dilakukan supaya siswa betul-betul mampu menerima dan memahami pelajaran yang baru diberikan.

Dengan demikian membuka dan menutup pelajaran merupakan mata rantai yang saling berkaitan dalam proses belajar mengajar.

50 Ibid, hal. 85. 51 Ibid, hal. 85

Sebab dengan adanya ketrampilan membuka dan menutup pelajaran sangat besar manfaatnya dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. b. Ketrampilan menjelaskan

Peranan guru tidak terlepas dengan adanya kegiatan menjelaskan pelajaran. Ketrampilan menjelaskan dalam pengajaran ialah : “Penyajian informasi secara lisan yang di organisasi secara sistematis untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu dengan yang lain, misalnya antara sebab dan akibat, definisi dengan contoh atau dengan sesuatu yang belum diketahui”.52

Guru dalam menjelaskan pelajaran kepada siswa dituntut hams mampu menguasai pelajaran secara baik dan benar, selain itu bahasa yang diberikan harus sistematis dan pragmatis sehingga siswa dengan mudah dapat menerima pelajaran sesuai dengan sub pokok pelajaran yang sedang diberikan. Menjelaskan pelajaran disesuaikan dengan sub pokok pelajaran yang sedang diberikan kepada siswa. Guru dituntut memiliki banyak bicara, sebab dengan memiliki modal untuk berbicara, maka dalam ketrampilan menjelaskan tidak akan terhambat. Bahkan dengan memiliki ketrampilan bicara akan mempermudah memberikan pelajaran kepada siswa.

c. Ketrampilan mengelola kelas

Mengelola kelas adalah : “Ketrampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar”. 53 Suatu kondisi belajar yang optimal dapat tercapai jika guru mampu mengatur siswa dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pengajaran. Juga hubungan interpersonal yang baik antara guru dan siswa dan siswa dengan siswa merupakan syarat keberhasilan pengelolaan kelas.

Kemampuan guru dalam mengelola kelas akan nampak apabila sedang berhadapan dengan siswa dalam satu kelas. Siswa yang mampu mengelola kelas, maka dalam kegiatan belajar akan nampak keseriusan diantara guru dengan siswa. Guru berperan memberikan pelajaran kepada siswa dan siswa berperan untuk menerima dan memahami pelajaran yang disampaikan dari guru.

Pengelolaan kelas yang baik dan benar merupakan salah satu faktor yang secara langsung dapat mengantarkan pada pencapaian tujuan yang diharapkan. Kelas yang hidup salah satunya dipengaruhi oleh pintar dan tidaknya guru dalam mengelola kelas. Kelas yang terdiri dari beberapa siswa dan berlatar belakang yang berbeda akan 53 Ibid, hal. 89

membuat guru untuk memperhitungkan bagaimana langkah terbaik agar supaya pelajaran yang diberikan mampu diterima dan dipahami oleh siswa dalam kurun waktu tertentu,

d. Ketrampilan bertanya

Ketrampilan bertanya merupakan interaksi (hubungan timbal balik) diantara dua komponen, baik guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa. Ketrampilan bertanya akan berdampak positif terhadap siswa, yaitu :

1) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

2) Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu masalah yang sedang dihadapi atau dibicarakan.

3) Mengembangkan pola berpikir dan cara belajar aktif dari siswa sebab berpikir itu sendiri sesungguhnya adalah bertanya.

4) Memusatkan perhatian siswa terhadap masalah yang sedang dibahas.54

Supaya ketrampilan bertanya berjalan dengan baik, maka pertanyaan harus dibuat semaksimal mungkin dan semudah mungkin untuk dipahami oleh siswa. Pertanyaan yang singkat dan mudah dipahami pada diri siswa akan berdampak positif bagi siswa. Artinya siswa yang telah menguasai pertanyaan-pertanyaan akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjawab sesuai dengan kemampuan ilmu yang dimiliki.

Pada akhirnya dapat ditarik suatu kesimpulan, bahwa ketrampilan mengajar merupakan salah satu faktor yang secara langsung dapat mengantarkan pada tingkat pencapaian suatu pengajaran. Oleh karena itu guru yang profesional tentunya hams memiliki seperangkat ilmu pengetahuan tentang bagaimana tata cara menerapkan ketrampilan mengajar agar supaya tujuan pengajaran yang diharapkan dapat tercapai dalam kurun waktu tertentu dengan prestasi baik.

Setelah dilakukan berbagai macam ketrampilan mengajar diharapkan ada aktivitas belajar siswa yang lebih positif. Diantara yang termasuk aktivitas belajar siswa :

a. Adanya aktivitas belajar siswa secara individual untuk penerapan konsep, prinsip dan generalisasi.

b. Adanya aktivitas belajar siswa dalam bentuk kelompok untuk memecahkan masalah (problem solving).

c. A.danya partisipasi setiap siswa dalam melaksanakan tugas ' belajarnya melalui berbagai cara.

d. Adanya keberanian siswa mengajukan pendapatnya. ✓ e. Adanya aktivitas belajar analisis, sintesis, penilaian, dan

kesimpulan.

f. Adanya hubungan sosial antar siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar.

g. Setiap siswa bisa mengomentari dan memberikan tanggapan terhadap pendapat siswa lainnya. 55

55 Nana Sudjana & Wari Suwariyah, Model-Model Mengajar CBSA, Cetakan pertama (Bandung : Sinar Baru,1991.). h a l. 11

Penerapan ketrampilan dalam mengajar dapat dinilai berhasil, salah satunya dapat dilihat dari kegiatan belajar mengajar dalam kelas. Kalau kegiatan belajar mengajar dinilai hidup, artinya ada hubungan yang baik diantara siswa dengan guru maka penerapan ketrampilan mengajar guru dinilai telah mencapai tujuan yang diharapkan.

Penerapan ketrampilan mengajar tidak terlepas dari berbagai unsur-unsur yang meliputinya, misalnya unsur penilaian. Penilaian merupakan usaha untuk memperoleh informasi tentang perolehan belajar siswa secara menyeluruh, baik pengetahuan, konsep, sikap, nilai, maupun ketrampilan proses. Setiap kemampuan atau ketrampilan yang terdapat penilaian proses meliputi diantaranya : a. Mengamati, yaitu ketrampilan mengumpulkan data atau

informasi melalui penerapan dengan indera.

b. Menggolongkan, yaitu ketrampilan menggolongkan benda, kenyataan, konsep nilai, atau kepentingan tertentu.

c. Menafsirkan, yaitu ketrampilan menafsirkan sesuatu berupa benda, kenyataan, peristiwa, konsep, atau informasi yang telah dikumpulkan melalui pengamatan, perhitungan, penelitian atau *' eskperimen.

d. Meramalkan, yaitu mengantisipasi atau menyimpulkan suatu hal yang akan terjadi pada waktu yang akan datang berdasarkan perkiraan atas kecenderungan atau pola tertentu atau hubungan antar data atau informasi.

e. Mengkomunikasikan, yaitu menyampaikan perolehan atau hasil belajar kepada orang lain dalam bentuk tulisan, gambar, gerak, tindakan, atau penampilan.56

Pengajaran merupakan suatu proses pemberian ilmu pengetahuan kepada siswa. Artinya guru sebagai tenaga pengajar mempunyai peranan yang cukup penting, sehingga kemahiran, kepandaian dan kepekaan guru dalam memberikan pelajaran berdampak positif terhadap pribadi siswa. Artinya siswa yang tadinya belum tahu tentang sesuatu setelah diberikan pengajaran mulai mengenal dan mengerti terhadap ilmu pengetahuan tertentu. Oleh karena itu ketrampilan dasar mengajar memberikan penguatan terhadap tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan terulangnya kembali terhadap tingkah laku yang lebih baik. Tujuan dari ketrampilan memberikan penguatan dalam proses pembelajaran ialah meningkatkan perhatian siswa untuk :

a. Meningkatkan perhatian siswa.

b. Memudahkan siswa dalam proses belajar mengajar. c. Membangkitkan dan memelihara motivasi.

d. Mengendalikan dan mengubah tingkah laku belajar yang produktif.

e. Mengembangkan dan mengatur diri sendiri dalam mengajar. f. Mengarahkan cara berpikir sendiri. 37

\ Proses pembelajaran diharapkan mampu meningkatkan perhatian siswa, memudahkan proses belajar, membangkitkan motivasi, mengarahkan cara berpikir siswa. Sehingga dengan adanya 57

57 J. J. Hasibuan, dll, Proses Belajar Mengajar Ketrampilan Dasar Pengajaran Mikro, cetakan pertama, (Bandung : Remaja Karya, 1988), hal. 65.

peningkatan siswa dalam berbagai bidang setelah dilakukan pengajaran berarti ketrampilan mengajar dapat dinilai berhasil sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Dokumen terkait