• Tidak ada hasil yang ditemukan

KETRAMPILAN KLINIK VENTILASI BAYI BARU LAHIR PENGGUNAAN BALON RESUSITASI DAN SUNGKUP

(Digunakan oleh Peserta untuk praktek dan Pelatih pada akhir pelatihan)

Berikan tanda 9 dalam kotak yang tersedia bila keterampilan/tugas telah dikerjakan dengan memuaskan, dan berikan tanda 8 bila tidak dikerjakan dengan memuaskan serta T/D bila tidak dilakukan pengamatan

9 Memuaskan Langkah/ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun 8 Tidak

memuaskan Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/ tugas sesuai dengan prosedur standar atau penuntun

TD Tidak diamati Langkah, tugas atau keterampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian oleh pelatih

DAFTAR TILIK KETRAMPILAN KLINIK VENTILASI BAYI BARU LAHIR

MENGGUNAKAN BALON RESUSITASI DAN SUNGKUP

KASUS KEGIATAN

1 2 3 4 5 MENYIAPKAN DAN MEMERIKSA PERALATAN

A. PEMILIHAN ALAT Balon resusitasi

a. Ukuran balon untuk bayi baru lahir tidak boleh melebihi 750 ml, karena bayi cukup bulan hanya membutuhkan 20-30 ml setiap ventilasi (6-8 ml/kg). Ukuran balon lebih besar dari 750 ml sulit untuk memberikan volume kecil.

b. Beberapa balon mengembang sendiri mempunyai kapasitas sekecil 240 ml.

Sungkup

o Harus dipilih sungkup dengan ukuran yang tepat, yaitu dapat menutupi dagu, mulut dan hidung bayi, tetapi tidak menutupi mata. Sungkup terlalu lebar dapat merusak mata. Sungkup terlalu sempit tidak menutupi mulut dan hidung.

o Ada 2 jenis tepi sungkup, yaitu yang mempunyai tepi dengan bantalan dan tanpa bantalan.

o Ada 2 bentuk sungkup, yaitu bundar dan bentuk anatomik. o Dipilih bentuk anatomik, karena sesuai dengan bentuk muka

DAFTAR TILIK KETRAMPILAN KLINIK VENTILASI BAYI BARU LAHIR

MENGGUNAKAN BALON RESUSITASI DAN SUNGKUP

KASUS KEGIATAN

1 2 3 4 5

sehingga lebih mudah dipasang dan kecil kemungkinan menyebabkan kerusakan mata karena karena tepinya dibentuk mengikuti lekuk antara mata dan hidung.

o Sungkup tidak digunakan pada kasus hernia diafragmatika Oksigen

o Dibutuhkan sumber Oksigen 100% bersama pipa oksigen dan alat pengukurnya.

o VTP pada bayi baru lahir harus sesuai dengan konsentrasi Oksigen 90-100%

B. PEMASANGAN ALAT

Balon dipasang dan dihubungkan dengan sumber oksigen, sungkup dihubungkan dengan balon

C. MENGUJI ALAT

Menguji balon mengembang sendiri

a. Tutup sungkup dengan telapak tangan b. Balon diremas

ƒ Apakah terasa tekanan pada telapak tangan ?

ƒ Apakah pengukur tekanan menunjukkan tekanan 30 - 40 cm H2O?

ƒ Dapatkah anda memaksa membuka katup pelepas tekanan ƒ Apakah katup terpasang dan dapat bergerak semestinya? Apabila tidak :

ƒ Apakah balon retak atau sobek? ƒ Apakah pengatur tekanan hilang?

ƒ Apakah katup pelepas tekanan hilang atau terlalu kencang ƒ Apakah aliran ke pasien (ke tangan anda) tertutup total? Apabila balon dapat memberikan tekanan dengan baik, sistem pengaman bekerja dengan baik, sedangkan seluruh saluran sungkup pasien tertutup, periksalah untuk melihat :

ƒ Apakah balon mengembang kembali dengan cepat apabila anda melepaskan remasan anda ?

Apabila terdapat masalah pada balon, siapkan balon yang lain. Menguji sungkup

Periksa sungkup dengan teliti apakah terdapat retak atau kerusakan pada pinggir sungkup

VENTILASI BAYI

Pastikan bayi diletakkan dalam posisi yang benar

Posisi pelaksana ventilasi tekanan positif (VTP) berdiri di sebelah atau dekat kepada bayi. Balon dipegang dengan tangan kanan dan sungkup dengan tangan kiri (bagi yang kidal cara memegang sebaliknya)

DAFTAR TILIK KETRAMPILAN KLINIK VENTILASI BAYI BARU LAHIR

MENGGUNAKAN BALON RESUSITASI DAN SUNGKUP

KASUS KEGIATAN

1 2 3 4 5

mata ke dada bayi untuk melihat gerak turun naik dada bayi selama VTP

Posisi sungkup, membuat lekatan antara sungkup dengan mulut dengan cara :

a. Sungkup harus diletakkan di wajah bayi sedemikian rupa sehingga menutupi hidung, mulut, dan tepi dagu tertutup tepat dengan pinggiran sungkup, tetapi tidak menutupi mata. b. Hal itu dilakukan dengan mulai mencakup dagu dulu baru

kemudian menutup hidung. Sungkup yang berbentuk lancip (anatomik), bagian lancip harus pada posisi mencakup hidung.

c. Sungkup diletakkan di muka dengan cara menggunakan ibu jari dan telunjuk dan/atau jaritengah melingkari hampir sebagian sungkup, sedangkan jari manis menyangga agar dagu tetap dalam sungkup.

d. Lekatan sungkup dapat dilakukan dengan sedikit menekan tepinya ke muka bayi sehingga posisinya tepat.

Yang harus diperhatikan !

ƒ Jangan menekan sungkup ke muka. Terlalu menekan akan mendatarkan belakang kepada dan melukai muka.

ƒ Jangan menekan daerah trakhea. Anda dapat menghambat arus udara.

ƒ Jangan sampai jari anda atau bagian dari tangan anda atau bagian apapun dari alat mengenai mata bayi.

Memeriksa lekatan

Pada saat balon ditekan untuk pertama kali, lekatan diperiksa apakah tidak bocor dengan cara melihat apakah dada bayi naik dan tidak ada kebocoran di tempat lekatan.

Cara menekan balon

Jangan sekali-kali menekan habis balon untuk mengembangkan paru bayi, karena volume paru-paru bayi hanya sebagian kecil dari volume balon.

Agar VTP efektif, kecepatan memompa (kecepatan ventilasi) dan tekanan ventilasi harus sesuai.

DAFTAR TILIK KETRAMPILAN KLINIK VENTILASI BAYI BARU LAHIR

MENGGUNAKAN BALON RESUSITASI DAN SUNGKUP

KASUS KEGIATAN

1 2 3 4 5

Melakukan ventilasi pada bayi 2 kali :

ngembang atau tidak yi

yakinkan udara tidak bocor - Melihat apakah dada bayi me

- Bila tidak mengembang : ƒ Periksa posisi kepala ba ƒ Periksa posisi sungkup dan

ƒ Periksa lendir di mulut, bila ada isap lendirnya

Bila da s 30

Pastikan dada mengembang

al, hentikan ventilasi. da udah mengembang , lakukan ventilasi 20x dalam detik:

ƒ

ƒ Bila bayi sudah bernafas norm

Seg ernafas,

tan, hentikan resusitasi dan berikan era hentikan ventilasi dan lakukan penilaian pada bayi (b

tidak bernafas, megap-megap) ƒ Bila bayi bernafas spon

bayi kepada ibunya untuk Asuhan Bayi Normal

Bila ba enilaian

i jantung kurang dari 60 kali/menit ---

ƒ i/menit --- teruskan ventilasi

yi tidak bernafas atau “megap-megap”, lakukan p frekuensi jantung.

ƒ Bila frekuens

LAKUKAN KOMPRESI DADA Bila frekuensi jantung > 60 kal

tekanan positip dengan frekuensi 20 kali dalam 30 detik , kemudian lakukan penilaian ulang usaha napas, frekuensi jantung dan warna kulit

Membuat Catatan Rekam Medik / Catatan Tindakan resusitasi Pencegahan Infeksi Pasca Tindakan

MENILAI FREKUENSI JANTUNG

Ada 2 cara untuk menilai frekuensi denyut jantung :

eks cordis ƒ Menggunakan stetoskop, mendengarkan di ap

ƒ Meraba denyut arteri umbilikalis Car

ntung dihitung dengan cara menghitung jumlah a menghitung

Frekuensi denyut ja

denyut jantung dalam 6 detik dikalikan 10, sehingga diperoleh frekuensi jantung per menit.

Saat menilai.

Frekuensi denyut jantung bayi dinilai setelah selesai melakukan ventilasi 30 detik pertama.

DAFTAR TILIK KETRAMPILAN KLINIK VENTILASI BAYI BARU LAHIR

MENGGUNAKAN BALON RESUSITASI DAN SUNGKUP

KASUS KEGIATAN

1 2 3 4 5

Indikasi

a. Ventilasi dengan balon dan sungkup lebih lama dari

b. terisi udara akan membesar dan menekan

c. an regurgitasi isi

d. abkan

beberapa menit harus dipasang kateter orogastrik dan tetap terpasang selama ventilasi karena selama ventilasi udara dari orofarings dapat masuk ke dalam esophagus dan lambung yang berakibat.

Lambung yang

diafragma menghalangi paru berkembang. Udara dalam lambung dapat menyebabk lambung yang mungkin menimbulkan aspirasi.

Udara dalam lambung dapat masuk ke usus, menyeb perut kembung yang akan menekan diafragma.

Alat yan

strik nomor 8F g dipakai

ƒ Pipa oroga ƒ Semperit 20 ml

Ukur pa akan dimasukkan dengan cara mengukur ri njang pipa yang

panjangnya mulai dari pangkal hidung ke daun telinga bayi dan da daun telinga ke prosesus sifoideus (ujung bawah tulang dada) bayi. Masukkan pipa melalui mulut (hidung untuk ventilasi)

Setelah pipa dimasukkan sesuai panjang yang diinginkan (sesuai p pengukuran sebelumnya) sambung dengan semperit 20 ml dan isa isi lambung dengan cepat dan halus.

Lepaskan semperit dari pipa. Biarkan ujung pipa terbuka agar ada lubang udara ke lambung. Plester pipa ke pipi bayi untuk fiksasi ujung pipa