• Tidak ada hasil yang ditemukan

Iya, untuk Pak Bahlil maupun Pak Menteri karena kesibukan Pak Marwan ini lama juga tidak memberikan pendalaman-pendalaman dalam rapat karena banyak tugas yang harus diselesaikan. Pak Putu.

F-PD (PUTU SUPADMA RUDANA, M.B.A.):

Terima kasih Pak Nasim, maaf izin. Terima kasih Pak Ketua Pak Pimpinan Komisi VI.

Tentu setelah saya mendengar paparan Bapak Teten dan Pak Bahlil, pertama tentu kita kami mengapresiasi Pak Teten dari paparannya saya berharap kalau apa yang saya ingin sampaikan Pak Teten mudah-mudahan ke depan 2021 semakin paten pak karena memang ada kita lihat kita berharap kementerian yang kelas 3 naik Pak dan juga ada keinginan-keinginan dari pagu indikatif 2021, ada usulan-usulan yang saya lihat sangat monumental dalam nilainya kira-kira Rp48 triliun dan saya pikir itu sangat urgent dan memang kami, kita ingin melihat hal itu pak dari dulu pak karena dulu masih ordinary bapak sekarang bekerjanya super extraoOrdinary itu yang saya perlu sampaikan.

Kita ketahui pak investasi bank UMKM adalah kunci penopang pemulihan ekonomi nasional, kami juga ingin ingatkan berhasilnya tahun 2020 ini, pasti juga berdampak nanti pak pada tahun 2021.

Tentu jika pertumbuhan tahun 2020 bisa tetap dijaga positif year-on-year Pak itu tentu kita bisa menghindari mudah-mudahan tidak sampai terjadi resesi yang sangat besar depresi ataupun nanti di 2021 tidak sampai terjadi stagflasi pak, nah ini memang sangat penting bagaimana 2020 ini juga akan berdampak ke tahun 2021.

Ya, kami juga merasakan selama ini banyak berita Pak yang kita dengarkan vaksin akan ditemukan, 2021 akan ditemukan kabar-kabar baik seperti itu yang memang belum jelas, belum tentu kapan bisa bukan saja ditemukan tapi disuntikkan ke masyarakat karena itu yang penting sebetulnya, nah sehingga kita berharap tidak hanya sekedar informasi atau berita itu tapi lebih dari itu justru harus secara konkret dijelaskan.

Nah, kita ketahui sekarang juga permasalahannya adalah bukan situasinya membaik pak tapi peningkatan penularan Covid ini cukup besar banyak lagi tempat-tempat menjadi zona merah daripada penyebaran Covid ini kita ketahui. Nah, tentu dalam bidang UMKM dan UKM kita tentu sangat terdampak sangat berdampak pak, saya dari Dapil Bali itu sangat keras sekali sangat besar dampaknya khususnya sektor pariwisata, UKM kita UMKM kita betul-betul terpukul Pak.

Saya beberapa hari lalu sempat pulang ke Bali melihat langsung di sini ada Pak Parta dengan Pak Demer juga sama saya berusaha hadir ke berapa titik tempat pak itu tutup semua tentu ini tidak bisa menunggu 2021 Pak, kita berharap bapak juga punya aksi konkret nyata di 2020 ini karena memang sudah tidak bisa lagi menunggu Pak mereka sudah berat sudah bahkan dibilang kalau bilang sudah mati ini kondisinya di dapil kami di Bali nah khususnya sektor pariwisata tadi.

Untuk Pak Menteri Koperasi UKM, sisi yang ingin saya sampaikan bagaimana tentang pemberian BPUM itu pak Bantuan Produktif Usaha Mikro yang akan diberikan sebesar sejumlah Rp12 juta kalau nggak salah Pak ya, bagaimana itu pendataannya Pak? Karena kami ingin tahu juga Pak. Jadi pendataannya apakah dicomot saja ataukah sudah tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat yang mendapatkan itu Pak karena itu justru itu yang menjadi penting karena aspirasi teman-teman di sini jelas kami juga sebagai Anggota DPR, Anggota Dewan yang memiliki dapil masing-masing tentu bisa memberikan masukan secara konkret mengenai Rp12 juta itu karena tentu harapannya di ujungnya nanti pak semuanya akan tepat sasaran, tepat arah, dan tempat manfaat kepada masyarakatnya.

Nah, jika Bapak lihat lagi di Bali ya konkret juga bisa untuk di Bali hal tersebut pak dan juga kondisi itu agar menjadi catatan penting bagi Pak Menteri Pak Teten saya ingin Pak Teten paten ke depan pak jadi kondisi itu ya pak dan harapannya betul-betul Kementerian Koperasi dan UKM menjadi ujung tombak utama dalam pemulihan ekonomi nasional ke depan.

Nah, untuk Pak Bahlil, Pak Bahlil ini saya ada sedikit nih Pak. Pak Bahlil investasi jangan nihil Pak ke depan pak karena kondisi berat ini kondisi di pandemi ini dan saya ada memahami beberapa poin, langkah BKPM untuk mempertahankan para investor saat ini pak, yang telah menanamkan modal apa? Bagaimana Pak, apakah ada insentif atau apa mereka sebenarnya tidak memutuskan (rekaman tidak jelas) ini yang kita tidak mau pak tapi bagaimana apa yang kita lakukan Pak, jadi jangan sampai mencari terus tapi yang sudah kita dapatkan harus dijaga juga kira-kira bagaimana langkahnya itu.

Dan juga mohon elaborasi juga Pak lebih lanjut perihal program fasilitasi minat outward investment, outward investment ini pak karena Bapak tadi menyinggung kan penting untuk dipertahankan dalam negeri di dalam.

Nah, jangan sampai tentang jika dielaborasi lagi minat outward investment ini justru masih berjalan mendorong capital outflow investasi di luar padahal sebetulnya kita lihat ke depan penting untuk investasi itu berada di dalam negeri untuk juga peningkatan dan pemulihan ekonomi nasional.

Kira-kira demikian, terima kasih Bapak Aria Bima Pak Ketua dan juga terima kasih kepada Pak Teten dan Pak Bahlil.

KETUA RAPAT:

Terima kasih.

Kami persilakan Pak Nasim Khan.

F-PKB (Ir. H. M. NASIM KHAN):

Akhirnya.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Terima kasih.

Bapak Pimpinan Mas Bimo (rekaman tidak jelas) dan rekan-rekan Komisi VI yang kami banggakan,

Bapak Menteri Pak Teten, Bapak Rully dan jajaran Kementerian Koperasi UKM,

Bang Bahlil, Ibu Farah kalau saya ingat Ibu Farah ingat istri saya Bu nama istri saya Bu Farah juga, dan

Wakil ketua BPKN khusus Syekh Eka dan jajarannya karena saya disini nggak ada namanya berarti kan Pak Eka ini wakilnya ya,

Beserta jajaran semuanya.

Terima kasih, alhamdulillah yang pertama-tama saya singkat saja Pak Ketua, karena semua tadi dari A sampai Z berbicara teoristis, berbicara anggaran, berbicara aspirasi, aspiratif dan lain-lainnya sudah lengkap apalagi sudah senior saya tadi Pak Marwan sudah menjelaskan segalanya yang lebih bermanfaat cuma kita sebagai dan saya sendiri mungkin Pak Teten sudah kenal Pak Bahlil kami ingin selalu bersama dengan mitra kita, kami berharap Pak Teten, Pak Bahlil, menjadi rumah kedua di Komisi VI ini adalah kebersamaan kooperatif kita bersama. Itu yang akan kita tunjukan bahwa Komisi VI saat ini bersama para pemimpin-pemimpin kita, kita bisa menjadikan sinergisitas yang nyata untuk kepentingan masyarakat bukan hanya retorika atau hanya teori-teori saja selama ini.

Yang pertama mungkin Pak Bahlil, saya mau tanya itu untuk izinan masih moratorium pak sampai sekarang pak? untuk izin apa investasi apa namanya perizinan untuk tambang dan lain-lain itu masih moratorium Pak?

Masih ya Pak ya, oke. Berjalan ya berarti 6 bulan lagi ya? Oke, karena kemarin di beberapa kan ada aspirasi masalah itu jadi masih 5 tahun, oke itu yang pertama.

Yang kedua mungkin masalah investasi juga seperti teman-teman tadi Pak Bahlil tolong yang pertama dipermudah dalam proses itu ya kan bisa dipermudah bisa lebih baik karena itu akan lebih bermanfaat baik itu dari dalam baik itu dari luar tapi tidak lepas dari nilai-nilai kebangsaan kita itu jangan sampai kita lupakan karena terus terang Pak Bahlil, Pak Teten bangsa kita ini adalah bangsa yang kuat.

Jadi, saya jujur saya bangga pada bangsa Indonesia negara kuat yang lain di mana pun dalam kondisi pandemi ini semuanya mengalami, merasakan, tapi kenapa Indonesia ini tenang, nyaman, safety, bukan karena banpres dan lain-lain itu kan (rekaman tidak jelas) juga, tapi karena bangsa kita adalah bangsa pejuang, bangsa yang bisa berdiri sendiri, bangsa yang mandiri, tinggal kita poles bersama kita bantu. Semuanya collaps, semuanya rusak, tapi di bawah khususnya UMKM iya kan masyarakat kecil, pedagang yang biasa hidup mandiri, semua terbiasa apalagi di Desa. Kami kami di sini semua diwakili rakyat yang hidup mempunyai massa konstituen rakyat yang

secara langsung kita bertemu hampir setiap bulan kita pulang Pak dan handphone kita ini ratusan Pak maaf ya.

Kalau eksekutif mungkin masih puluhan, kita ini ratusan tiap hari yang belum dibaca itu ratusan iya kan, itu yang kita inginkan di sini adalah kemitraan karena kita mereka berharap ke kita, kita berharap mitra kita, itu yang kita harapkan.

Pak Teten mempunyai background aktivis penggerak yang luar biasa sekarang lah saatnya Pak Teten di eksekutif ini buktikan bahwa Menteri Koperasi dan UKM yang selama ini dianggap nomor tiga padahal koperasi soko guru bangsa adalah ujung tombak di bangsa kita ini. Mulai dari hal yang kecil Koperasi lah yang memegang peranan, mungkin karena nilainya kecil anggarannya kecil, jangan salah karena memang sistem ekonomi kita adalah dengan biaya kecil menghasilkan yang besar Pak Teten. Nah, jangan kecil hati Pak Teten, itu sistem ekonomis kita dengan anggaran kecil kita menghasilkan yang besar, image yang besar, kredit yang besar, kebanggaan bangsa yang besar itu yang kita harapkan.

Kalau perlu bagaimana kita mem-backup koperasi-koperasi di daerah yang selama ini mungkin zaman dulu ya ada sisi positif negatifnya kayak KUD kita hidupkan dengan Permen dengan apa apa Perpres kita hidupkan kita kawal lagi dengan tataan yang benar itu saya yakin bisa gitu loh contohnya, itu yang kita harapkan nanti ke depan.

Nah, yang kedua untuk BPKN karena kan wabahnya sudah jelas pak belum tentu rendahnya kapan pak, Pak Bahlil kita ini sebetulnya belum new normal sekarang pak jujur kalau saya new normal itu 2021 nanti Pak itu baru kita berjalan new normal. Sekarang ini masih dalam pandemi wabah kita tidak ada dalam new normal kita kalau mau jujur kalau saya mengatakan, itu yang harus kita katakan ke depan. Jadi, jaminan kepastian investor ini harus jangan sampai kita hilang kepercayaan Pak Bahlil.

Saya yakin Pak Bahlil sebagai aktivis penggerak muda yang luar biasa ya kan walaupun badannya kecil juga walaupun Pak Bahlil kecil jangan kecil hati karena yang kecil-kecil itu bisa cepat Pak apalagi yang di-backup oleh Wakil Ketua Pak Eka tenang saja Pak itu saya yakin itu. Anggaran bisa dapat di luar ini kalau saya yakin kalau sudah Pak Bahlil ini dikawal sama Pak Eka ini, saya yakin demi bangsa ini saya yakin itu.

Lalu, yang ketiga untuk program Pak di sini saya lihat nonoperasionalnya ini cukup besar malah Pak Bahlil, mohon dioptimalkan Pak ya, dioptimalkan sumber daya manusia. Saya yakin Pak Teten juga ini kena Pak Bahlil bagaimanapun apa pun kalau sudah ada dana tapi kita tidak menata SDM kita sumber daya kita ya kan ini percuma pak, tolong itu yang terpenting ini supaya lebih maksimal, monitoring kebawah pak monitoring Pak Teten teman-teman sinergi di internal Kementerian Koperasi ini harus dijaga Pak Teten.

Itu catatan untuk di Kementerian Koperasi ayo solidkan Kementerian Koperasi, hilangkan warna-warni itu demi kebangsaan kita ya kan. Pemilu masih lama jangan mikir pemilu Pak kami juga di sini warna-warni ke mana di Komisi VI tidak ada namanya koalisi partai, di sini yang ada koalisi Komisi VI Pak, inilah rumah kedua dari mitra-mitra kita itu yang kita harapkan Pak ya

kita kebersamaan semua di sini yang kita harapkan. Jangan takut Pak Teten jangan takut Pak Bahlil dan semuanya ayo sharing bersama kita, kita mempunyai fungsi sudah ada bagiannya legislasi, budgeting, kita punya fungsi pengawasan, bersama-sama kita sinergi percayakan kepada kami manfaatnya lebih banyak gitu Pak Bahlil, saya kira itu.

Untuk koperasi termasuk pengawasan kita sampai ke titik kabupaten kita coba cek apa yang sudah kita lakukan, lebih bermanfaat mana kita sama dinas, lebih monitoring mana, lebih menyentuh mana, itulah yang kita harapkan kooperatif bersama kita iya kan itu akan dirasakan oleh masyarakat.

Pak Teten saya mau tanya dalam banpres ini sebelum pagu indikatif ada bantuan itu tadi, masyarakat pedagang kecil itu kita harus utamakan pak karena koperasi ini kan banyak yang besar yang kecil. Saya mau tanya di sekitar sajalah Kementerian Koperasi, saya di DPR Pak tapi saya sering nongkrong pak di mana-mana di kementerian di mana ada lagi teman, saya mau tanya pedagang kecil di samping-samping Kementerian Koperasi sudah dapat bantuan nggak? Pak Rully, dapat bantuan nggak Kementerian Koperasi di samping-samping pedagang kecil? Maaf.

Nah, saya kemarin nongkrong gitu Pak lagi-lagi cari tanah jalan-jalan saya nongkrong di situ, Pak sudah dapat nggak dari Bapak Menteri di atas?

Tidak dapat katanya. Nah itu yang disekitar kementerian begitu pula kami Pak yang punya dapil, di dapil kami kalau kita kawal bersama-sama tidak dapat bantuan dimana malunya kita, mau kita berpikir internasional nasional di mana pak. Tolong Pak Teten, Pak Teten seorang aktivis kita senior kita ya kan tolong Pak Bahlil dan semuanya tolong itu jadi catatan pak, begitu pun kami ayo kita bermitra itu penting Pak Teten itu yang kita harapkan. Oke, kita kembali kepada, termasuk prosesnya dan semuanya tolonglah Pak jangan dipersulit gitu Pak.

Lalu untuk pagu indikatif saja ini di sini ada pagu indikatif yang diajukan adalah 104 Pimpinan, di sini kalau nggak salah kemarin penjelasan dari rekan-rekan kementerian itu ada di sini adalah dana pasar juga Pak ya Pak Rully ya ini tetap kalau bisa lebih dimaksimalkan, karena apa? Di sinilah pemberdayaan termasuk yang di-support oleh wirausaha pemula jadi bisa berkembang Pak. Nah, ini supaya di-monitoring nanti Pak.

Memang ini menjadi tanggungjawabnya kabupaten dan desa seharusnya bukan hanya koperasi saja, setelah diberi lalu dibiarkan rusak harusnya desa juga mengawal gitu loh saya yakin saya dukung bantuan ini tapi juga harus dikawal oleh desa juga oleh kabupaten juga jangan harus selalu koperasi terus itu.

Lalu, yang ketiga untuk usulan tambahan yang tadi Rp48 triliun sekian itu tolong ini dibahas pak dimaksimalkan masalah digitalisasi dan lain-lain itu saya kira bisa menjadi sesuatu yang bermanfaat bagaimana bisa output-nya itu benar-benar dirasakan oleh masyarakat itu untuk yang berikutnya.

Lalu, untuk ini Pak masalah wirausaha untuk alokasi anggaran itu dimaksimalkan Pak bukan hanya pelatihan boleh tapi wirausahanya lebih pagu ini lebih dimaksimalkan sehingga bisa bermanfaat dan ayo kita akan sinergi Pak kita Komisi VI siap untuk mengawal itu Pak, termasuk tadi yang Bang Marwan bilang kan untuk pengembangan koperasi di bidang pangan

pak ini sangat penting kekuatan kita di pangan Pak. Ayo mulai dihidupkan Pak di bidang pangan di bidang perhutanan, kelautan itu kami rasakan di dapil-dapil pak, itu sangat diharapkan oleh teman-teman itu.

Itu saya kira Pimpinan dan rekan-rekan beserta Pak Bahlil dan Pak Teten kita harapkan ke depan ayo bersama Pak Teten, Pak Bahlil harus lebih baik dari sebelumnya ya. Anggarannya boleh lebih kecil syukur-syukur ke depan kita akan bantu backup pimpinan ini menjadi catatan untuk kita tambah lebih besar tetapi harus lebih baik, kalau tidak berarti kita gagal dan kita malu jugalah sebagai bangsa kita ini kalau tidak lebih baik. Itu kita harapkan kondusifitas, kemitraan, korporatif kita bersama kemitraan kita terjalin ke depan Insya Allah.

Terima kasih.

Wallahul Muwafiq Illa Aqwamith Thariq.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Wa'alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

Selesai sudahlah pendalaman dari kawan-kawan anggota Komisi VI, dari meja Pimpinan cukup ya? Cukup.

F-P.GERINDRA (MOHAMAD HEKAL, M.B.A.):

Mungkin ini satu saja Ketua. Itu kalau nggak salah tadi kita dengar bahwa Pak Bahlil masih ingin memperjuangkan untuk mendapat anggaran lebih besar saya sangat mendukung, apalagi disampaikan oleh Pak Nasim tadi walaupun kecil tapi bisa hasil besar apalagi kalau besar kan begitu. Jadi saya ingin menyampaikan sebaiknya kita memberikan kesempatan untuk beliau memperjuangkan itu dulu gitu.

Terima kasih Ketua.

KETUA RAPAT:

Kawan-kawan sekalian banyak saran, banyak pertanyaan, harapan dari kawan-kawan Anggota Komisi VI, kami sangat berharap ini semua menjadi, menjadi catatan-catatan yang harus ditindaklanjuti untuk periode 2020 sampai bulan Desember dan perencanaan kita di 2021. Pertanyaan-pertanyaan itu dijawab secara tertulis dulu Pak Menteri dan Pak Kepala BKPM dan pertanyaan tertulis itu bukan kemudian final, akan kita buka lagi sebagai proses pendalaman dalam persidangan berikutnya.

Nanti closing statement silakan untuk merespon beberapa yang urgent dan penting. Namun, saya minta teman-teman untuk skors sebentar (rekaman tidak jelas) saya bicarakan dengan Pak Menteri dan Pak Kepala BKPM termasuk tadi ada kemungkinan kita masih punya tanggal sampai 14. Kalau memang hari ini final gedok-gedok, tapi kalau memang Pak Menteri Koperasi dan Pak Kepala BKPM masih ada sesuatu yang memang dibicarakan dengan

presiden atau dengan Kementerian Perekonomian yang lain kita pun juga belum akan ketuk hari ini. Apakah bisa disetujui 10 menit saya, skors dulu?

Nggak.

F-PDIP (Dr. EVITA NURSANTY, M.Sc.):

Satu menit sebelum diskors. Saya hanya ingin tanya saja ke Pak Menteri Koperasi karena dari paparan tadi Pak ini menyambung pertemuan kita sebelumnya ketika kita menghadiri Pak menghadirkan Pak Nurdin Halid.

Waktu itu sesuai dengan Undang-Undang Koperasi meminta adanya anggaran untuk induk organisasi siapa pun induknya kita tahu sekarang lagi lagi perpecahan atau apa pun tapi atleast anggaran itu harus ada Pak Menteri ya kan apa pun yang diputuskan oleh pemerintah nanti tapi saya tidak melihat di laporan tadi anggaran itu teralokasi.

Demikian Bapak Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Ada itu, Rp12 miliar. Ini yang kemarin, yang kemarin, iya, iya nggak apa-apa. Mohon izin saya skors dulu ya.

(RAPAT DISKORS PUKUL 14.31 WIB) (SKORS DICABUT PUKUL 14.37 WIB) Skors kita cabut.

Bapak Ibu dan Saudara-saudara sekalian,

Mengenai saya ucapkan terima kasih atas pendalaman dari kawan-kawan Anggota Komisi VI baik yang hadir secara fisik maupun secara virtual saya ucapkan (rekaman tidak jelas) Saudara Menteri Koperasi dan UKM serta Kepala BKPM untuk memberikan jawaban atas pertanyaan dan pendalaman dari kawan-kawan Anggota Komisi VI DPRRI terkait dengan RKA KL Tahun Anggaran 2021 yang nanti mohon disampaikan secara (rekaman tidak jelas) membacakan draft kesimpulan rapat pada hari ini yang (rekaman tidak jelas) Kami sampaikan draft kesimpulan Rapat Kerja Komisi VI DPRRI dengan Kementerian Koperasi dan UKM mengenai draft kesimpulan Badan Koordinasi Penanaman Modal nanti kita akan masih beri kesempatan karena beberapa hal masih akan disesuaikan dengan (rekaman tidak jelas) maupun dengan Pimpinan Tertinggi Kepala Negara terkait dengan perubahan beberapa hal yang baik (rekaman tidak jelas) untuk BKPM mengenai untuk kaitan dengan pembahasan RKA KL Tahun Anggaran 2021, Kamis, 03 September (rekaman tidak jelas) Komisi VI DPRRI (rekaman tidak jelas) Kementerian Koperasi dan UKM mengambil keputusan:

1. Komisi VI DPRRI menyetujui pagu anggaran Kementerian Koperasi dan UKM berdasarkan Surat Bersama Menteri Keuangan Nomor S-692/MK.02/2020 dan Menteri PPN/ Bappenas Nomor B.636/M.PPN/D.8/KU.01.01/08/2020 tanggal 5 Agustus 2020 sebesar Rp978.289.099.000,- yang dialokasikan dalam 2 program yang terdiri atas:

a. Program Dukungan Manajemen sebesar Rp352.326.656.000,- saya ulang, Program Dukungan Manajemen sebesar Rp352.326.654.000,-;

b. Program Kewirausahaan, Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi sebesar Rp625.962.445.000,-

Pak Menteri apakah ada hal yang belum saya terealisasi, cukup? bisa disetujui? Setuju ya.

(RAPAT:SETUJU)

Kemudian kesimpulan kedua dengan Menteri Koperasi dan UKM.

2. Komisi VI DPRRI menyetujui usulan penambahan Pagu Anggaran tahun 2021 Kementerian Koperasi dan UKM sebesar Rp225.350.000.000,- berdasarkan:

a. Surat Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Nomor 293/SM/VI/2020 tanggal 30 Juni 2020, perihal Penyampaian Rancangan Rencana Kerja dan Usulan Tambahan Anggaran Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2021 kepada Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Republik Indonesia sebesar Rp120.950.000.000,-.

b. Berdasarkan Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Nomor 334/SM/VII/2020 tanggal 21 Juli 2020, perihal Penyampaian Usulan Tambahan Anggaran Kementerian Koperasi dan UKM 2021 kepada Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Republik Indonesia sebesar Rp104.400.000.000,- terkait digitalisasi UMKM.

Angkanya nggak keliru? Pak Menteri oke? Setuju ya?

Angkanya nggak keliru? Pak Menteri oke? Setuju ya?

Dokumen terkait