• Tidak ada hasil yang ditemukan

Baik.

Pak Pimpinan dan Anggota Komisi VI DPRRI.

Saya berterima kasih sekali tadi dari tanya jawab saya kira banyak sekali masukan bagi kami dan saya melihat sebenarnya lebih ke dukungan penguatan kepada kami ke kementerian.

Saya mencatat ada 7 isu besar yang pertama adalah koordinasi, koordinasi baik dengan Komisi VI termasuk juga koordinasi dengan kementerian dan lembaga, nah ini yang saya kira mungkin kita perlu tegaskan ya supaya kita ada kesamaan lah cara pandang kita sehingga ke depan kemitraan kami dengan Komisi VI menjadi lebih clear.

Kami memang menteri di bawah presiden kami petugas presidenlah presiden sudah punya program-program prioritas, tapi saya kira Bapak Ibu

sekalian juga ada setiap hari barangkali ada di dapil dan menyerap aspirasi masyarakat yang sangat penting ya. Jadi, karena itu saya kira sangat penting di dalam implementasi program-program kami memang betul-betul juga saya bisa mendapatkan update mengenai prioritas, mengenai aktualisasi program, dan lain sebagainya yang termasuk juga penerima manfaat dari program yang ada kami.

Ini yang saya kira penting kita kerja sama dengan Bapak Ibu sekalian yang (rekaman tidak jelas) Bapak Ibu sekalian punya basis di masing-masing daerah di masing-masing dapil, jadi clear ya kira-kira begitu. Termasuk di yang program-program banpres produktif untuk usaha mikro ini juga kami ingin dukungan dari teman-teman di Komisi VI agar betul-betul ini juga sampai tepat sasaran ya dan kira-kira itu.

Terima kasih juga atas dukungan untuk mendorong Kementerian Koperasi dan UMKM untuk naik kelas karena memang beban yang kami harus pikul cukup besar, tadi saya kira sudah di jelaskan argumennya karena memang 99% pelaku usaha di Indonesia UMKM kontribusi terhadap PDB, penyerapan tenaga kerja sangat tinggi dan sekarang terlalu menyebar di seluruh kementerian sehingga fungsi konsolidasi kurang bagus sehingga kalau kementeriannya dibesarkan kami bisa mengambil apa fungsi konsolidasi itu jauh lebih kuat.

Yang kedua isu transformasi UMKM. Saya kira tadi digitalisasi, perbaikan database, pendampingan yang lebih bagus, termasuk juga yang untuk startup ini saya kira ini. Lalu (rekaman tidak jelas) memperbaiki sistem pengawasan yang kedua adalah penguatan koperasi di sektor pangan, pertanian, peternakan, perikanan, dan pertanian, saya kira ini menjadi isu besar. Nah, soal pengawasan (rekaman tidak jelas) mohon izin ini kita kami sudah koordinasi karena memang isu tadi (rekaman tidak jelas) yang berpraktek rentenir, (rekaman tidak jelas) bank dan sebagainya karena ini memang pengawasan lemah, sejak 98 saya kira perbankan sudah melakukan perbaikan lalu sekarang masuk mereka ke koperasi kira-kira begitu, ini yang penting.

Lalu, ekosistem bagi tumbuh berkembangnya koperasi dan UMKM ini menyangkut banyak perizinan, ini juga kita akan address ya mulai dari izin halal kami sudah kerja sama dengan Kementerian Agama di bawah Rp1 miliar omzet Rp1 miliar sekarang sudah digratiskan izin halalnya. Nah, yang kami sekarang banyak pengaduan itu di BPOM ya ini berat sekali.

Lalu, reformasi kelembagaan di kementerian dan di LPDB, saya kira ini saya kasih waktu dululah LPDB ini mudah-mudahan di akhir tahun sudah clear karena (rekaman tidak jelas) nanti seluruh LPDB ini punya kemampuan manajemen yang lebih besar karena penyaluran pembiayaan akan lebih besar nanti lewat LPDB untuk UMKM.

Lalu, program banpres ini yang kita akan prioritaskan memang di PEN yang Rp124 triliun ada estimasi di awal ketika membuat kebijakan ini terlalu besar ya sehingga kemungkinan seperti program subsidi bunga dan kredit itu ya bunga kreditnya terlalu besar. Nah, dana desa apa dana restrukturisasi itu memang akan disalurkan ke bank yang menyalurkan pembiayaan untuk

UMKM dan mereka harus melakukan penundaan pembayaran selama 6 bulan jadi kira-kira seperti itu.

Yang ke-7 saya kira soal Dekopin ya nanti kita berikan.

Barangkali itu nanti secara detailnya kita akan di kami jawab detail secara tertulis.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Selanjutnya untuk Kepala BKPM untuk closing statement.

KEPALA BKPM:

Baik, Pimpinan, terima kasih.

Pak Menteri Koperasi yang saya hormati.

Pimpinan kalau saya uraikan satu persatu terlalu panjang lebar, tapi saya ingin menjelaskan ada tiga hal substantif dalam konteks penyelenggaraan negara terkait dengan usulan BKPM.

Yang pertama Pimpinan, saya mengapresiasi dan ucapkan terima kasih banyak atas nasehat dan ruang yang diberikan untuk kami BKPM melakukan rapat internal lagi dengan kementerian teknis dan minta petunjuk dari pimpinan tertinggi dalam konteks alokasi anggaran terakhir dari untuk BKPM.

Yang kedua Pimpinan, meresponi ada beberapa hal substantif terkait dengan apa yang disampaikan oleh tadi Pak Marwan Jafar, terkait dengan jangan sampai ada pengusaha yang mengatur negara. Pimpinan, saya ingin tegaskan bahwa (rekaman tidak jelas) itu tidak akan pernah merelakan negara ini untuk pengusaha mengatur negara, selama (rekaman tidak jelas) BKPM pimpinan saya cuma dengar 2, satu perintah undang-undang, satu perintah presiden.

(rekaman tidak jelas) pengusaha jangan cuma datang untuk melakukan cara-cara saya lama dulu (rekaman tidak jelas) itu saya jamin itu siapapun dia nggak ada mungkin.

Jadi, ya ibarat kata ini ilmu lama jangan dipakai untuk yang buat ilmunya kira-kira begitu pimpinan apalagi barang itu kita sudah tahu ujungnya ke mana. Jadi, insyaa Allah Pimpinan (rekaman tidak jelas) menjalankan tugas di BKPM insyaaAllah kami istiqomah untuk menjalankan secara murni dan konsekuen terhadap konstitusi dan (rekaman tidak jelas) presiden.

Yang kedua Pimpinan, kami sangat menghargai Prof. Darmadi tadi menjelaskan saya tentang antara beban dan biaya seharusnya kan semakin tinggi beban itu harus ditunjang dengan program dan program itu biaya, tapi ternyata ada buku lama tahun 1700-an yang saya lupa halamannya berapa dengan judulnya tapi itu menjadi PR bagi saya untuk harus cari buku itu malam ini.

Namun, menurut saya karena teori buku itu kan atas dasar temuan pengalaman empiris yang diuji secara akademik, dan menurut saya ilmu itu mungkin tidak relevan lagi dengan kondisi sekarang, jadi mungkin buku itu perlu kita melakukan revisi, menurut saya karena sebuah teori yang tidak bisa menyesuaikan dengan perkembangan bukan perkembangan yang kembali mengikuti teori itu, tapi teori harus muncul gagasan baru untuk mengikuti perkembangan. Tapi tidak apa-apa untuk memperkaya khasanah intelektual saya khususnya saya sangat mengapresiasi dan menghormati apa yang disampaikan oleh Pak Darmadi.

F-PDIP (DARMADI DURIANTO):

Ya, Mahasiswa itu rata-rata belajar teori itu Pak Prof. Rully, nah itu David Ricardo itu terkenal sekali Pak.

KEPALA BKPM:

Baik, baik saya akan membaca ulang mungkin karena saya kuliah di kampung dulu jadi belum pernah baca itu teori. Nggak apa-apa, mungkin inilah perbedaan kita kuliahnya di lapangan soalnya beda dengan kuliah baca buku terlalu banyak.

F-PDIP (DARMADI DURIANTO):

Iya maka Bapak itu perintah presiden dan undang-undang dan Bapak pengusaha kan, dulu, jadi setelah selesai BKPM bisa kembali ke pengusaha lagi Pak.

KEPALA BKPM:

Baik.

Yang kedua menyangkut dengan kerja sama perwakilan BPKM di luar dengan perdagangan itu beda kerjanya sebenarnya. Ada kesamaan kerjanya ada kesamaan tapi ada perbedaan Pak Darmadi mohon maaf.

Yang pertama adalah kalau kita fokus investasi untuk masuk, kalau teman-teman di perdagangan itu lebih banyak menjual produk yang sudah hasil dari pada industri dan hasil dari pada investasi-investasi. Tetapi, kami sebenarnya berkoordinasi di sana, kami tidak mungkin menyatukan mereka dalam satu frame yang sama karena 2 pimpinan yang berbeda dengan 2 undang-undang dan tujuan juga yang berbeda tetapi dalam koordinasi itu kami lakukan dengan baik. Jadi, arahan Bapak Prof. siap insyaa Allah kami jalankan kalau kurang kita tambahin lagi Prof, yes, yang untuk kalau BPKM ini kan yang penting umbar janji terus, angin surga terus.

Terakhir Pimpinan untuk Ibu Evita. Saya terima kasih banyak bu investor dalam negeri juga kami urus bu, kami datangi bu, saya keliling di kabupaten provinsi 34 provinsi daerah Covid. Jadi, kami kasih insentif bu bagi perusahaan-perusahaan yang melakukan ekspansi kita kasih bu, itu semua

strategi untuk kita menahan mereka agar mereka tidak keluar di samping kita kejar yang masuk dan kita juga yang mangkrak kita selesaiin.

Saya pikir Pimpinan yang lain-lainnya sudah. Mohon maaf saya tidak bisa urai satu per satu karena sudah jam 2 lapar juga Pimpinan, ini biar kita pintar juga kalau lapar ini pusing juga Pimpinan artinya hari ini kan anggota dewan yang terhormat dan kita anggota kabinet bukan lagi aktivis yang harus tahan lapar pimpinan. Saya pikir kesejahteraannya sudah harus naik jadi perut kita juga sudah bisa menyesuaikan dengan jabatan gitu Pimpinan.

Terima kasih Pimpinan.

Saya kurang lebihnya mohon maaf atas penyampaian kami.

Wabillahi Taufiq Wal Hidayah,

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Shalom,

Salam sejahtera, Om swastyastu, dan Salam kebajikan,

Terima kasih. Merdeka.

KETUA RAPAT:

Bapak Ibu dan hadirin yang saya muliakan.

Sekali lagi terima kasih kepada saudara Menteri Koperasi dan UKM dan Saudara Kepala BKPM beserta jajarannya, dan saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh kawan-kawan Anggota Dewan Komisi VI DPRRI yang sangat saya hormati yang dengan sabar dan penuh perhatian hampir 4 jam kita melakukan rapat ini ya. Semoga apa yang kita bicarakan hari ini merupakan tugas yang harus kita jalankan dan semua hal ini bisa kita pertanggungjawabkan kepada rakyat, bangsa, dan negara.

Maka, dengan tetap menjaga kesehatan, pakai masker kita jaga imunitas kita dengan olahraga dan minum vitamin dan kita tetap selalu berkeinginan bekerja untuk kepentingan rakyat dan bangsa lewat berbagai tugas kita masing-masing dengan semangat itulah dengan mengucap wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, rapat saya nyatakan ditutup.

(RAPAT DITUTUP PUKUL 15.15 WIB)

Jakarta, 3 September 2020 a.n Ketua Rapat SEKRETARIS RAPAT,

Ttd.

DEWI RESMINI, S.E., M.Si NIP.197104071992032001

Dokumen terkait