keuangan a. Financial risk management objectives and policies
Berbagai aktivitas Grup menyebabkan aktivitas Perusahaan dan anak perusahaan terpapar terhadap berbagai macam risiko keuangan: risiko pasar (termasuk risiko nilai tukar mata uang asing dan risiko tingkat bunga), risiko kredit serta risiko likuiditas. Kebijakan keuangan aktivitas Grup dimaksudkan untuk memitigasi dan atau mengurangi dampak keuangan beragam potensi risiko serta meminimalisir potensi kerugian yang dapat berdampak pada keuangan aktivitas Grup.
The Group’s activities expose it to a variety of financial risks : market risk (including foreign exchange risk and interest risk), credit risk and liquidity risk. Group’s treasury policies are designed to mitigate and or reduce the financial impact of various potential risks and to minimize potential adverse effects on the Group’s financial risk.
i. Manajemen risiko nilai tukar mata
uang asing i. Foreign exchange risk management
Grup terpapar risiko nilai tukar mata uang asing yang teruatama timbul dari asset dan kewajiban moneter yang diakui dalam mata uang fungsional entitas yang bersangkutan. Sebagian dari risiko ini dikelola dengan menyeimbangkan antara aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing yang sama.
The Group is exposed to foreign exchange risk asrising from various currency exposures. Foreign exchange risk primarily arises from recognized monetary assets and liabilities that are denominated in a currency that is not the entity’s functional currency. These exposures are managed partly by balancing monetary assets and liabilities in the same foreign currency.
ii. Manajemen risiko tingkat bunga ii. Interest rate risk management
Group juga terpapar terhadap risiko tingkat bunga, karena Grup memiliki pinjaman dengan tingkat suku bunga mengambang dan bunga tetap.
The Group is also exposed to interest rate risk because the Group has borrowing with both floating and fixed interest rate. Untuk mengelola risiko tingkat bunga,
Grup memiliki kebijakan yang mengatur tatacara pembiayaan yang antara lain menekankan pada kombinasi pembiayaan antara tingkat suku bunga mengambang dengan tingkat bunga tetap.
Terkait dengan kredit yang diberikan kepada pelanggan, Grup menerapkan kebijakan yang mengatur agar suku bunga yang dikenakan kepada konsumen dapat menutup suku bunga pinjaman dari bank dengan spread tertentu.
To manage the interest rate risk, the Group have a policy of obtaining financing that would provide an approximate mix of floating and fixed interest rate.
In relation to loan to customers, the Group implemented a policy to set the interest rates charged to customers close to the loan rates of bank (cost of fund) with a certain spread.
Nilai tercatat dari instrumen keuangan Grup yang terpapar risiko tingkat bunga, yang meliputi, perjanjian tingkat suku bunga tetap yang terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate) dan perjanjian tingkat suku bunga mengambang yang terpapar risiko tingkat suku bunga atas arus kas, dijabarkan sebagai berikut:
The carrying amount of the Group’s financial instruments that are exposed to interest rate risk, which include fixed value arrangements that exposed to fair value interest rate risk and floating interest rate arrangements that are exposed to cash flow interest rate risk, are detailed below:
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Bunga Bunga Tanpa bunga/
mengambang/ tetap/ Non-interest Jumlah/
Instrumen Keuangan Floating rate Fixed rate bearing Total Financial Instrument
Aset keuangan Financial Asset
Kas dan setara kas 598.393 544.631 15.426 1.158.450 Cash and cash equivalents
Piutang usaha dan piutang lain 76.842 - 2.612.399 2.689.241 Trade and other accounts receivable
Piutang nasabah - - 160.200 160.200 Customers receivables
Piutang margin 18.466 - - 18.466 Margin receivables
Piutang lembaga kliring dan Receivables from clearing and
penjaminan 4.453 - 67.289 71.742 guarantee institution
Piutang pembiayaan - 308.353 - 308.353 Financing receivables
Investasi jangka pendek - 168.746 1.509.208 1.677.954 Short-term investments
Investasi lainnya - - 2.292.524 2.292.524 Other investments
Kewajiban keuangan Financial Liabilities
Hutang bank 343.195 - - 343.195 Bank Loans
Wesel bayar - 122.996 - 122.996 Notes payable
Hutang usaha dan hutang lain - - 950.773 950.773 Trade and other accounts payable
Hutang kepada lembaga kliring Payables to clearing and
dan penjaminan - - 58.686 58.686 guarantee institution
Hutang nasabah - - 288.716 288.716 Payable to customer
Biaya yang masih harus dibayar - - 500.894 500.894 Accrued expenses
Hutang obligasi - 3.388.649 - 3.388.649 Bonds payable
Hutang sewa pembiayaan 21.359 - 21.359 Lease liabilities
Pinjaman jangka panjang 476.205 - - 476.205 Long-term loans
Kewajiban tidak lancar lainnya - - 30.971 30.971 Other non-current liabilities
Untuk kewajiban suku bunga mengambang, analisa sensitivitas disusun dengan asumsi jumlah kewajiban terhutang pada saat tanggal neraca adalah yang terhutang untuk sepanjang tahun. Perubahan dari 100 basis poin suku bunga pada tanggal laporan keuangan akan meningkatkan atau menurunkan laba sebelum pajak untuk tahun 2010 sebesar Rp 6.396 juta. Analisis ini mengasumsikan bahwa semua variable lainnya, terutama kurs mata uang asing, tetap konstan. Perubahan ini terutama disebabkan oleh tingkat suku bunga pinjaman variable.
For floating rate liabilities, the sensitivity analysis is prepared assuming the amount of liability outstanding at the balance sheet date was outstanding for the whole year. A change of 100 basis points in interest rates at the reporting dates would have increased (decreased) income before tax of the Company and its subsidiaries in 2010 by Rp 6,396 million. This analysis assumes that all other variables, in particular foreign currency rates, remain constant. The movement is mainly attributable to the Company and its subsidiaries’ exposure to interest rates on its variable rate borrowings.
Untuk mengelola risiko tingkat bunga,
Grup memiliki kebijakan dalam
memperoleh pembiayaan dalam Rupiah dengan tingkat bunga bank yang rendah, back to back deposito dan pinjaman yang akan memberikan spread bunga yang kecil serta jangka waktu pinjaman yang lebih fleksibel sehingga dapat dilakukan pelunasan segera apabila tingkat bunga meningkat tinggi.
To manage the interest rate risk, Group have a policy in obtaining a low interest financing, back to back deposit, and borrowing with a low margin of interest and also a flexible loan term, enabling Group to pay the loan if there is a significant increase with the rate.
iii. Manajemen risiko kredit
Grup memiliki risiko pembiayaan yang terutama berasal dari simpanan di bank, investasi dalam bentuk efek, dan kredit yang diberikan kepada pelanggan. Grup mengelola risiko kredit yang terkait dengan simpanan di bank dan investasi dalam bentuk efek dengan memonitor reputasi, credit ratings dan menekan risiko agregat dari masing-masing pihak dalam kontrak.
Terkait dengan kredit yang diberikan kepada pelanggan, Grup menerapkan kebijakan pemberian kredit berdasarkan prinsip kehati-hatian, melakukan monitoring portfolio kredit secara berkesinambungan, menerapkan konsep early warning system dan melakukan pengelolaan penagihan atas piutang untuk meminimalisir risiko kredit.
iii. Credit risk management
The Group is exposed to credit risk primarily from deposits with banks, investment securities, and credit exposures given to customers.
The Group manages credit risk exposed from its deposits with banks, investment securities by monitoring reputation, credit ratings and limiting the aggregate risk to any individual counterparty.
In respect of credit exposures given to customers, the Group applies prudent credit acceptance policies, performs ongoing credit portfolio, apply the concept of early warning system and monitoring as well as manages the collection of receivables in order to minimize the credit risk exposure.
iv. Manajemen risiko likuiditas iv. Liquidity risk management
Grup mengelola profil likuiditasnya untuk dapat mendanai pengeluaran modalnya dan mengelola hutang yang jatuh tempo dengan mengatur kas dan surat berharga yang cukup, dan ketersediaan pendanaan melalui jumlah fasilitas kredit berkomitmen yang cukup.
The Group manages its liquidity profile to be able to finance its capital expenditure and service its maturing debts by maintaining sufficient cash and marketable securities, and the availability of funding through an adequate amount of committed credit facilities.
Grup secara regular mengevaluasi proyeksi arus kas dan terus menerus menilai kondisi pada pasar keuangan untuk kesempatan mengejar inisiatif penggalangan dana. Inisiatif-inisiatif ini termasuk hutang bank dan pinjaman dan isu pasar modal.
The Group regularly evaluates its projected and actual cash flow information and continuously assesses conditions in the financial markets for opportunities to pursue fund-raising initiatives. These initiatives may include bank loans and borrowings and equity market issues.
b. Nilai wajar instrumen keuangan
Kecuali disebutkan pada tabel berikut ini, manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan kewajiban keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan konsolidasi mendekati nilai wajarnya baik yang jatuh tempo dalam jangka pendek atau yang dibawa berdasarkan tingkat suku bunga pasar:
b. Fair value of financial instruments
Except as detailed in the following table, management considers that the carrying amounts of financial assets and financial liabilities recorded at amortized cost in the consolidated financial statements approximate their fair values either because of their short- term maturities or they carry market rates of interest:
Nilai tercatat dan nilai wajar pada instrumen keuangan pada tanggal 30 Juni 2011 adalah sebagai berikut:
The carrying amount and fair value of financial instruments as of June 30, 2011 are as follows:
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Nilai tercatat/ Nilai wajar/
Carrying amount Fair value
Aset keuangan Financial Asset
Kas dan setara kas 1.158.450 1.158.450 (i) Cash and cash equivalents
Piutang usaha dan piutang lain 2.689.241 2.689.241 (i) Trade and other accounts receivable
Piutang nasabah 160.200 160.200 (i) Customers receivables
Piutang margin 18.466 18.466 (i) Margin receivables
Piutang lembaga kliring dan Receivables from clearing and
penjaminan 71.742 71.742 (i) guarantee institution
Piutang pembiayaan 308.353 308.353 (i)(iv) Financing receivables
Investasi jangka pendek 1.677.954 1.677.954 (i)(ii) Short-term investments
Investasi lainnya 2.292.524 2.292.524 (iii) Other investments
Kewajiban keuangan Financial Asset
Hutang bank 343.195 343.195 (i) Bank loans
Wesel bayar 122.996 122.996 (i) Notes payable
Hutang usaha dan hutang lain 950.773 950.773 (i) Trade and other accounts payable
Hutang kepada lembaga Payables to clearing and guarantee
kliring dan penjaminan 58.686 58.686 (i) institution
Hutang nasabah 288.716 288.716 (i) Payables to customer
Biaya yang masih harus dibayar 500.894 500.894 (i) Accrued expenses
Hutang obligasi: Bonds payable:
Jangka pendek 2.115.796 2.115.796 (i) Short-term
Jangka panjang 1.272.853 1.272.853 (v) Long-term
Hutang sewa pembiayaan 21.359 21.359 (iv) Lease liabilities
Pinjaman jangka panjang 476.205 476.205 (iv) Long-term loans
Kewajiban tidak lancar lainnya 30.971 30.971 (iv) Other non-current liabilities
(i) nilai tercatat mendekati atau setara dengan nilai wajar karena akan jatuh tempo dalam jangka pendek.
(ii) nilai tercatat termasuk nilai wajar dana kelolaan dan reksadana yang dinilai berdasarkan nilai aset bersih.
(iii) tidak tersedia nilai wajar yang andal karena aset yang mendasari tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
(iv) nilai wajar ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa depan. (v) nilai wajar ditentukan berdasarkan
harga kuotasi di pasar aktif.
(i) carrying amount approximates or equal to fair value because of short-term maturity. (ii) carrying amount includes fair value of
investment in funds and mutual funds which are based on net asset value of the fund. (iii) no reliable measure of fair value because
the underlying assets are not quoted in active market.
(iv) fair value is determined by discounting future cash flows.
(v) fair value is determined using the
appropriate quoted price in active market.