• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN TEORITIS

B. Kemampuan Membaca Al-Qur’an

2. Keutamaan Membaca Al-Qur’an

Membaca Al-Qur’an merupakan aktifitas yang sangat dianjurkan bagi umat islam karena besarnya manfaat dan keutamaan yang diperoleh bagi para pembacanya. Hal tersebut Allah SWT telah informasikan dalam Al-Qur’an dan Rasulullah Muhammad SAW telah mengabarkan dalam beberapa haditsnya.

Diantara keutamaan membaca Al-Qur’an adalah sebagai berikut:

26 Abdul Majid Khon, loc.cit

a. Perdagangan yang tidak akan merugi

Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan salat dan menginfakkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi. Agar Allah menyempurnakan pahalanya kepada mereka dan menambah karunia-Nya.

Sungguh Allah Maha Pengampun, Maha Mensyukuri. (Q.S Fathir : 29-30)27 Firman Allah SWT di atas merupakan salah satu ayat yang menjadi pendorong dan motivasi bagi setiap umat islam untuk senantiasa membaca kitabullah Al-Qur’an dalam kesehariannya. Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa siapapun yang merutinkan membaca Al-Qur’an, sesungguhnya mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan pernah merugi atau selalu mendapatkan keuntungan karena setiap huruf yang dibaca akan diberi ganjaran berupa pahala disisi Allah SWT.

b. Pemberi syafa’at pada hari kiamat

ْنَع ْ قا :ُلوُقَ ي َمَّلَسَو ِهْةَلَع ُالله َّلَص ِالله َلوُسَر ُتْعَِسَ :َلاَق يِلِه اَبْلا َ َماَمُأ بيَأ َننْرُقْلا اوُءَر

)ملسم هاور( ،ِهِباَحْصَِل ا عةِفَش ِ َماَةِقْلا َمْوَ ي ِتَِْيَ ُهَّنِإَف

27 Kementerian Agama RI, loc.cit

Artinya:

Dari Abu Umamah Al-Bahili RA, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, Bacalah Al-Qur’an! Sesungguhnya, Al-Qur’an akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi pembacanya.(HR. Muslim)28 Rasulullah SAW memberikan sebuah pesan dan anjuran kepada ummatnya melalui hadits di atas agar selalu meluangkan waktu untuk berinteraksi atau membaca kalam Allah SWT yang terdapat dalam kitabullah Al-Qur’an karena kelak di akhirat Al-Qur’an akan memberi syafa’at (pertolongan) kepada para sahabatnya yaitu orang-orang yang rutin membaca Qur’an dan menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk dan pedoman hidupnya.

c. Bersama malaikat yang mulia dan baik

لا َعَم ِننْرُقْلِبِ ُرِه اَمْلا :َمَّلَسَو ِهْةَلَع ُالله َّلَص ِالله ُلوُسَر َلاَق :ْتَلاَق َ َشِئ اَع ْنَع

Sedangkan orang yang membaca Al-Qur’an dengan terbata-bata dan merasa kesulitan, maka ia akan memperoleh dua pahala”. (HR. Muslim)29

Dari penjelasan hadits di atas Rasulullah SAW menyampaikan suatu kemuliaan dan keutamaan serta motivasi kepada ummatnya agar senantiasa membaca kalam Allah SWT yang terdapat dalam kitabullah Al-Qur’an, Nabi SAW memberikan gambaran bagi orang yang mahir atau lancar membaca Al-Qur’an

28 Imam Al-Mundziri, loc.cit

29 Ibid, h. 980

maka ia akan bersama para malaikat yang mulia, adapun yang belum lancar atau masih terbata-bata membaca Al-Qur’an maka baginya dua pahala, hal tersebut diperoleh karena melihat kesungguhannya dalam mempelajari Al-Qur’an berkali-kali.

d. Mendapat kebaikan berlipat ganda

ُلوُسَر َلاَق :َلاَق ُهْنَع ُالله َيِضَر ٍدْوُعْسَم ِنْب الله ِدْبَع ْنَع

Dari Abdullah bin Mas’ud RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur’an) maka dengannya ia akan mendapatkan satu kebaikan, satu kebaikan itu akan dilipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan semisal. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf, tapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf”. (HR.Tirmidzi) 30

Berdasarkan hadits di atas Rasulullah SAW menyatakan bahwa membaca satu huruf kitabullah Al-Qur’an akan diberi ganjaran satu kebaikan yang kemudian dilipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan. hal ini menujukkan bahwasanya membaca Al-Qur’an merupakan salah satu amalan yang harus didawamkan bagi setiap umat islam karena amalan ini ringan dikerjakan namun balasannya amatlah besar disisi Allah SWT.

30 Ali bin Nayif Asy-Syuhud, loc.cit

e. Seumpama buah utrajah yang harum dan enak

Dari Abu Musa Al-Asy’ari RA, Rasulullah SAW bersabda, “perumpamaan orang mukmin yang membaca Al-Qur’an adalah seperti buah utrajah, bauhnya harum dan rasanya juga enak, dan perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al-Qur’an adalah seperti buah kurma, baunya tidak semerbak tapi rasanya manis. Sedangkan perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Qur’an adalah laksana buah raihanah, baunya harum tapi rasanya pahit. Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al-Qur’an adalah seperti buah hanzhalah, baunya tidak wangi dan rasanya juga pahit.” (HR. Muslim)31

Dalam hadits di atas, Rasulullah SAW mengelompokkan manusia menjadi empat kategori kepribadian yaitu:

1) Orang mukmin yang membaca Al-Qur’an digambarkan seperti buah utrajah yang baunya harum dan rasanya manis. Maka ini menunjukkan pribadi yang menyenangkan secara lahir maupun bathin, dan bukan hanya sholeh secara individu tapi juga sholeh secara sosial yang berdampak positif bagi manusia lainnya.

31 Imam Al-Mundziri, op.cit h.980

2) Orang mukmin yang tidak membaca Al-Qur’an seperti buah kurma rasanya manis tapi tidak memiliki bau, artinya seseorang yang secara individual mempunyai kualitas kepribadian yang cakap, namun kesholehan individualnya tidak seimbang dengan kesholehan sosial.

3) Orang munafik yang membaca Al-Qur’an seperi buah raihana, tampilan luarnya bagus, namun rasanya sangat pahit dan tidak enak. orang munafiq memiliki pondasi keimanan yang tidak benar sehingga sebanyak apapun amal kebaikan yang ia lakukan hanya memberikan manfaat bagi orang lain dalam kehidupan dunia saja, sedangkan dia sendiri tidak menikmati amal sholehnya ketika berada dalam kehidupan akhirat.

4) Orang munafiq yang tidak membaca Al-Qur’an seperti buah hanzhalah baunya tidak wangi dan rasanya pahit. Maka ini menunjukkan kepribadian seseorang yang akan selalu berbuat kerusakan dan menebar kebencian, hati dan pikirannya sudah terkunci oleh perilakunya, sehingga tidak ada lagi celah bagi mereka untuk mendapatkan sedikit cahaya dari kebenaran Allah SWT dalam Al-Qur’an.32

Dokumen terkait